Kata kunci — Struktur Silo, Perancangan

PERANCANGAN STRUKTUR SILO

  1

  2 NUR AHMAD HUSIN , IBNUPUDJI RAHADJO

Dosen Diploma Teknik Sipil FTSP-ITS, Surabaya

  

Email:

Abstrak Struktur silo merupakan bangunan pada umumnya dipergunakan untuk

penyimpanan bahan-bahan granular seperti semen, pasir, tanahliat dan lain-lain.

Perancangan struktur silo ini dibuat dan dibangun dengan fungsi utama adalah sebagai

tempat penyimpanan semen sebelum pendistribusian kewilayah-wilayah sekitarnya.

Perancangan struktur silo menggunakan material beton bertulang dan baja. Material

beton bertulang dipergunakan mutu K-350 dan mutu baja tulangan dipergunakan fy 300

MPa. Material beton bertulang dipergunakan pada elemen dinding silo, balok dan kolom.

Material baja untuk lantai elevasi +5.500 dan +9.000 dipergunakan material baja dengan

mutu BJ-37 sedangkan untuk struktur Cone dipergunakan baja mutu BJ-41.

Bentukstruktur silo dalam perancangan ini berbentuk bulat. Beban-beban yang bekerja

dalam perancangan struktur silo meliputi beban mati, beban hidup, beban gempa dan

beban temperature. Lokasi dibangunnya silo tersebut masuk di wilayah kegempaan zone 5

o dengan beban temperature pada silo dirancang 70 C.

  

Hasil rancangan struktur silo diperoleh diameter silo 20000 mm, elevasi puncak silo

  • +44,800. Ketebalan dinding silo 400 mm, kolom utama berukuran 2000 x 3000 mm. Pile

    Cap 35600 x 34400 x 2700 dengan tiang pancang diameter 450 mm dan 600 mm

  Kata kunci Struktur Silo, Perancangan struktural tertentu (seperti tekuk atau berubah I.

   PENDAHULUAN Tempat untuk menyimpan bahan granular bentuk/penyok) yang mungkin terjadi pada terdiri dari dua jenis utama silo dan bunker. silo atau bunker dengan bahan tipis.

  

Perbedaan penting antara keduanya adalah Silo dan bunker terdiri dari bermacam-

dalam perilaku bahan disimpan. Perbedaan macam bentuk baik tunggal ataupun grup.

perilaku dipengaruhi oleh geometri dan Banyak silo besar mengalami keruntuhan.

karakteristik dari bahan yang disimpan. Beberapa kemungkinan penyebab dari

Tekanan material pada dinding dan lantai keruntuhan bias diklasifikasikan sebagai

biasanya ditentukan oleh salah satu metode berikut : untuk silo atau bunker.

  1. Kesalahan disain, meliputi salah dalam Silo dan bunker dibuat dari bermacam- pembebanan, kegagalan dalam

macam material struktur. Beton merupakan mempertimbangkan kombinasi

material yang sering dipakai untuk kedua pembebanan kritis dan kesalahan

struktur tersebut. Beton dapat memberikan detailing. perlindungan yang diperlukan untuk bahan

  2. Kesalahan konstruksi, seperti salah

disimpan, memerlukan sedikit perawatan, penempatan atau mengurangi baja yang estetis, dan relatif bebas dari bahaya tulangan, control kualitas beton yang jelek

  3. Kesalahan operasional, meliputi perubahan dari material yang disimpan, atau akibat operasional bias memberikan beban lateral takterduga pada silo.

II. PERTIMBANGAN DISAIN

  25 0,40 0,75 Manganase Ore 125

  Flour 38 (610) 40 0,30 0,30 Lime (burned pebbles)

  56 (900) 35 0,50 0,30 Lime Powder 44 (700)

  35 0,50 0,30 Coal, Bituminous 50-65

  (800- 1040) 32-42 0,50 0,30 Coal, anthracite 60-70

  (960- 1120) 24-35 0,50 0,30 Coke 38 (600)

  40 0,80 0,50 Gravel Dry 113 (1810)

  35 0,45 Gravel Wet 125 (2000)

  (2000)

  Proses perancangan untuk struktur silo memperhatikan 2 hal yakni dari segi fungsi dan struktural. Disain fungsi harus berdasarkan volume kapasitas silo, perlindungan yang tepat dari material yang disimpan, dan metode pengisian dan pengosongan silo. Pertimbangan struktur adalah stabilitas, kekuatan dan control dari lebar retak dan lendutan. Beban-beban yang dipertimbangkan meliput i :

  40 Iron Ore 165 (2640) 40 0,50 0,364

  Clay Dry 106 (1700) 40 0,50 0,70

  Clay Damp 113 (1810) 25 0,30 0,40

  Clay Wet 138 (2200) 15 0,20 0,30

  Lime burned fine 57 (910) 35 0,50 0,30 Lime burned coarse

  75 (1200) 35 0,50 0,30 Gypsum in lumps, limestone

  100 (1600) 40 0,50 0,30

  Saturated 125 (2000) 25 0,45 0,35

  113 (1810) 40 0,65 0,40 Sand

  100 (1600) 35 0,70 0,50 Sand Moist

  Material Weight lb/cu ft (kg/m

  1. Beban mati dari berat sendiri struktur silo

  2. Beban hidup sebagai berikut :

  a. Gaya-gaya akibat material yang disimpan b. Beban akibat pengisian dan pengosongan silo c. Beban Angin

  d. Beban gempa pada struktur dan material yang disimpan.

  Properties material yang akan disimpan di dalam silo berpengaruh pada intensitas beban tekanan. Pada saat operasional aliran material harus mempertimbangkan pemilihan bentuk dan ukuran outlet dantipe system unloading.

  Tabel1 menunjuk kanpropertis material yang umumnya disimpan di silo. Nilai tersebut bias digunakan jika material yang akan disimpan di silo tidak dilakukan pengetesan.

  Tabel1: Tipikal properties disain material granular

  3 Angle of Repose

  63 (1000) 35 0,431 Sand Dry

  ( ) o

  Coefficient of Friction

  c) Against Concrete Against

  Steel Cement, Portland 100

  (1600) 25 0,466 0,30 Cement, Clinker

  88 (1410) 33 0,60 0,30 Peas 50 (800) 25 0,296 0,263 Wheat 50 (800) 25 0,444 0,414 Beans 46 (740) 31,5 0,442 0,366

  Barley 39 (620) 37 0,452 0,376 Corn 44 (700) 27,5 0,423 0,374 Oats 28 (450) 28 0,466 0,412 Sugar

  Granular

3. Beban tempratur dari material III.

PROPERTIES MATERIAL

  • 44.800

  Pada perancangan struktur silo dipergunakan MutuBetok K-350 dan Mutu Baja fy = 300 MPa. Semua baja dipergunakan mutu baja BJ-37 kecuali untuk Cone dipergunakan Mutu Baja BJ-41 IV.

   PERANCANGAN SILO + 10.500 + 5.500 a. Dimesi Silo ± 0.000

  Gambar1b:Tampak Silo Pada perancangan silo ini direncanakan untuk penyimpanan material semen dengan

  Setelah ditentukannya bentuk dan kapasitas silo rencanaa dalah 10.000 ton dimensi silo selanjutnya dilakukanlah dengan bentuk lingkaran. Dengan kapasitas pemodelan struktur silo sebagaimana yang silo rencana tersebut di dalam penentuan ditunjukkan pada gambar 1a dan 1b dimensi silo berdasarkan perumusan empiris sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2 yakni dikenal 2 pendekatan : berikut,

a. Oleh Dishinger,

  b. Oleh Soviet code, untuk silo lingkaran untuk silo kotak Dalam perancangan silo direncanakan diameter (D) silo bagian dalam sebesar 18.300 mm dengan tinggi (H) silo sebesar 44.800 mm sebagaimana tampak pada Gambar 1,

  B B''' D E F F'' C C'' G Gambar2 : Pemodelan Struktur Silo

  4 VI

  3 2''

  V V b.

   Perhitungan beban pada silo 2'

  2 b.1. Beban pada dinding silo

  Beban-beban static yang bekerja pada

  1 VI dinding silo meliputi beban tekanan baik dalam arah lateral dan dalam arah vertical yang mengacu pada metode Reimbert dan

  Gambar1a: Denah Silo Elevasi +9.900 Jansses. Gambaran persamaan Reimbert dan Jansson ditunjukkan pada Gambar3. Tekanan static vertical Metode Janssen pada kedalamam Y dari permukaan adalah : h h = D/2.tan α= 1,77 m ……………(1) Sementara itu tekanan statik lateral pada kedalaman Y adalah :

  ……..….. (2) Dimana k diasumsikan sebagai :

  ……………….…………. (3) Pada persamaan 1, R adalah radius

  Gambar3 : hidraulik (luas/keliling) dari penampang sisi Dimensi Silo untuk menggunakan Persamaan dalam silo.

  Reimbert dan Janssen Untuk silo lingkaran Sementara itu tekanan static vertical Adapun besaran faktor C d berdasarkan terhadap bidang miring sebesar, perumusan Reimbert dan Janssen ditunjukkan pada Gambar4. Tampak pada besarnya tekanan pada silo baik Gambar 4

  ………….(4) lateral Maupun verikal bertambah besar seiring dengan bertambahnya kedalaman silo Dan gaya geser permukaan bias diambil terhadap posisi atap silo. Persamaan 1 sampai sebesar, dengan persamaan 5 merupakan persamaan tekanan statik. Selama proses pengisian dan

  ……..…..………..(5) pengosongan pada struktur silo besarnya tekanan kemungkinan akan bertambah. Berikut merupakan variable silo untuk Penambahan tekanan ini disebut pengaruh penyimpanan Portland Cement, dinamik . Dalam proses pengosongan o

  ρ = Angle of repose (PC)= 25 menyebabkan tekanan dan gesekan vertical µ = Coeff of friction to Concrete= 0,466 pada dinding silo menjadi lebih tinggi.

  = Coeff of friction to Steel = 0,30 Demikian pula akibat pengosongan, γ = Weight/Volume= 1,20 t/m3 runtuhnya material di dalam silo akan R = Hydraulic radius= 5 m menyebabkan bertambahnya tekanan vertical D = Diameter of Silo= 20 m akibat tumbukan material yang mengalami

k = (1-sin ρ)/(1+sinρ)= 0,406 keruntuhan. Pengaruh pengosongan material

  

C d = Overpressure factor didalam silo digambarkan dalam besarnya

o factor C d ditunjukkan pada Gambar 4 berikut α = angle of silo bottom = 10 o seiring dengan kedalaman pada silo, β = Angle of conus chamber= 60

  H = 29 m

  Pendekatan besarnya tekanan pada dinding silo bias dilakukan pendekatan dengan menggunakan factor tekanan, C d . Sehingga secara umum bias dipergunakan persamaan :

  ……(6 ) Mengacu pada Gambar 3 di atas, besarnya tekanan pada dinding silo dibagi menjadi pias- pias per ketinggian sebagaimana tampak pada Gambar 5 .

  Berdasarkan Faktor tekanan, C d sebagaimana tampakp ada Gambar 4 maka faktor C d untuk perhitungan silo ditunjukkan pada table 2.

  Gambar 4 :Nilai Fakto rtekanan, C d Gambar5:Pembagian pias tekanan pada silo Tabel 2 : Faktor C Posisi d

  Janssen Reimbert H

  1 1,35 = D.tan α = 3,50 m 1,10 (H-H

  1 1,45 )/4 = 6,37 m 1,20 (H-H

  1 1,55 )/4 = 6,37 m 1,45 (H-H

  1 1,65 )/4 = 6,37 m 1,65 (H-H

  1 1,65 )/4 = 6,37 m 1,65 h h

  1,65 = 1,77 m 1,65 Bottom 1,35 1,50 Mengacu pada Gambar 5 dan Tabel 2 di atas maka perhitungan besarnya gaya p d dan q d pada struktur silo berdasarkan ketinggian silo ditunjukkan pada tabel 3 berikut,

  Tabel 3 :Perhitungan beban pada dinding silo depth height q p C d q d (t/m

  1.65

  4.75

  77.77

  10.69

  26.35

  1.65

  6.48

  15.97

  24.50

  18.50

  4.69

  74.80

  10.49

  25.85

  6.36

  24.00

  15.67

  25.00

  18.00

  4.63

  71.88

  10.29

  25.34

  1.65

  6.23

  15.36

  25.50

  17.50

  10.99

  19.00

  16.26

  10.08

  23.00

  28.24

  1.65

  6.95

  17.12

  22.50

  20.50

  4.93

  86.88

  11.27

  27.78

  1.65

  6.83

  16.84

  20.00

  6.60

  4.87

  83.81

  11.08

  27.31

  1.65

  6.72

  16.55

  23.50

  19.50

  4.81

  80.77

  10.89

  26.83

  1.65

  68.99

  24.83

  89.99

  5.44

  54.33

  8.64

  21.29

  1.55

  5.58

  13.74

  28.00

  15.00

  3.97

  51.81

  8.43

  20.76

  1.55

  13.39

  15.50

  28.50

  14.50

  3.91

  49.33

  8.21

  20.22

  1.55

  5.29

  13.04

  29.00

  14.00

  3.84

  46.89

  7.98

  4.04

  27.50

  1.65

  16.50

  6.11

  15.05

  26.00

  17.00

  4.15

  4.23

  62.13

  9.27

  22.83

  1.55

  5.98

  14.73

  26.50

  4.17

  14.07

  59.49

  9.06

  22.33

  1.55

  5.85

  14.40

  27.00

  16.00

  4.10

  56.89

  8.85

  21.81

  1.55

  5.71

  11.46

  4.98

  1.55

  1.65

  8.24

  20.30

  16.00

  27.00

  5.58

  33.13 13.45 129.81

  1.65

  8.15

  20.08

  16.50

  26.50

  5.54

  32.77 13.30 126.33

  8.06

  33.49 13.59 133.32

  19.86

  17.00

  26.00

  5.49

  32.39 13.15 122.88

  1.65

  7.97

  19.63

  17.50

  25.50

  5.44

  32.01 12.99 119.45

  1.65

  1.65

  5.62

  19.40

  20.93

  Gambar5 : Beban tekanan semen p d kedinding silo

  sebagaimana diuraikan pada tabel 3 kemudian dimasukkan di dalam pemodelan struktur silo sebagai beban tekanan (pressure) p d pada dinding silo ditunjukkan pada Gambar 5.

  5.79

  34.87 14.15 147.63

  1.65

  8.58

  21.13

  14.00

  29.00

  5.75

  34.53 14.02 144.01

  1.65

  8.49

  14.50

  27.50

  28.50

  5.71

  34.19 13.88 140.42

  1.65

  8.41

  20.72

  15.00

  28.00

  5.67

  33.85 13.74 136.86

  1.65

  8.33

  20.51

  15.50

  7.87

  18.00

  21.00

  96.31

  18.18

  20.50

  22.50

  5.14

  99.52

  12.00

  29.57

  1.65

  7.27

  17.92

  21.00

  22.00

  5.09

  11.82

  1.65

  29.13

  1.65

  7.17

  17.66

  21.50

  21.50

  5.04

  93.13

  11.64

  28.69

  1.65

  7.06

  17.39

  22.00

  7.38

  30.00 12.17 102.77

  25.00

  24.00

  5.40

  31.62 12.84 116.05

  1.65

  7.78

  19.17

  18.50

  24.50

  5.35

  31.23 12.67 112.68

  1.65

  7.68

  18.93

  19.00

  5.40

  5.20

  5.30

  30.83 12.51 109.35

  1.65

  7.58

  18.68

  19.50

  23.50

  5.25

  30.41 12.34 106.04

  1.65

  7.48

  18.43

  20.00

  23.00

  19.66

  5.15

  2 ) p d (t/m

  2.16

  38.50

  4.50

  1.98

  8.35

  2.44

  6.01

  1.35

  1.81

  4.45

  39.00

  4.00

  1.90

  7.11

  5.31

  2.02

  1.35

  1.60

  3.93

  39.50

  3.50

  1.81

  5.92

  1.86

  4.59

  1.35

  1.38

  3.40

  40.00

  4.97

  1.35

  1.72

  5.96

  3.79

  9.34

  1.45

  2.61

  6.44

  37.00

  6.00

  2.40

  13.29

  3.51

  8.64

  1.45

  2.42

  37.50

  6.70

  5.50

  3.45

  11.79

  3.22

  7.93

  1.45

  2.22

  5.47

  38.00

  5.00

  1.54

  2.07

  9.64

  2.72

  3.00

  4.79

  2.48

  1.35

  1.35

  0.84

  0.33

  0.80

  1.35

  0.24

  0.59

  42.50

  0.50

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  42.00

  0.00

  43.00

  0.00

  10

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  2 ) v d (t/m') v d (t/titik) Rata-rata v d

  1.00

  1.18

  1.57

  41.00

  3.86

  1.35

  1.16

  2.86

  40.50

  2.50

  1.63

  3.72

  1.27

  3.12

  1.35

  0.94

  2.31

  2.00

  0.48

  1.54

  2.70

  0.96

  2.36

  1.35

  0.71

  1.75

  41.50

  1.50

  1.44

  1.74

  0.65

  1.59

  1.35

  14.84

  6.50

  12.69

  11.00

  1.55

  4.54

  11.19

  31.50

  11.50

  6.91

  35.35

  6.79

  16.74

  1.55

  4.38

  10.80

  32.00

  2.86

  7.04

  3.19

  31.04

  6.12

  15.08

  1.45

  4.22

  10.40

  32.50

  10.50

  3.11

  29.05

  5.88

  14.49

  17.34

  37.57

  4.06

  7.52

  29.50

  13.50

  3.77

  44.50

  7.75

  19.10

  1.55

  5.00

  12.32

  30.00

  13.00

  3.70

  42.14

  18.53

  3.56

  1.55

  4.85

  11.95

  30.50

  12.50

  3.63

  39.84

  7.28

  17.94

  1.55

  4.70

  11.57

  31.00

  12.00

  1.45

  9.99

  36.50

  2.65

  3.36

  8.28

  35.00

  8.00

  2.73

  19.80

  4.61

  11.36

  1.45

  3.18

  7.84

  35.50

  7.50

  18.10

  12.01

  4.34

  10.70

  1.45

  3.00

  7.38

  36.00

  7.00

  2.57

  16.44

  4.07

  10.03

  1.45

  2.81

  6.92

  1.45

  4.87

  33.00

  13.27

  10.00

  3.04

  27.11

  5.64

  13.89

  1.45

  3.89

  9.58

  33.50

  9.50

  2.96

  25.21

  5.39

  1.45

  21.56

  3.72

  9.15

  34.00

  9.00

  2.89

  23.36

  5.13

  12.65

  1.45

  3.54

  8.72

  34.50

  8.50

  2.81

5.58 Selanjutnya perhitungan beban beban

  (a) Gambar6 : Gesekan semen pada dindingsilo Dasar cone mempunyai kemiringans ebesar sudut 10 derajat dan sudut cone 60 derajat. Sistem unloading dari silo yang dirancang mengacu pada 2 referensi silo yakni Claudius Peters dan Ibau Hamburg sebagaimana tampak pada Gambar 7.

  Sistem unloading tersebut secara prinsip untuk memperoleh aliran material yang lancer dengan bukaan pada bagian dasar hopper mendekati 40 persen. Bagian dasar cone diberikan aliran udara agar supaya material di dalam silo tidak memadat sehingga dapat mengalir dengan lancer dari dari ruang silo ke dalam bagian dalam cone dengan kendali system kontrol.

  (b) Gambar 7 : Sistem unloading silo

  Berikut merupakan perhitungan beban tekanan pada dasar cone dan beban pada cone.

  Gambar8 :Pembebanan pada dasar cone Tabel4 :Perhitungan beban dasar hopper Gambar 9 :Pembebanan pada cone Tabel 8 :Perhitungan beban pada cone depth height q p Cd qd (t/m2) pd (t/m2) q

  25.40

  14.78

  20.19

  24.90

  18.10

  22.41

  9.09

  1.65

  36.97

  15.00

  20.49

  17.60

  1.65

  22.73

  9.23

  1.65

  37.50

  15.22

  20.79

  25.90

  17.10

  23.05

  9.36

  36.43

  8.96

  38.04

  35.32

  8.55

  1.65

  34.76

  14.11

  19.27

  23.40

  19.60

  21.41

  8.69

  1.65

  14.33

  22.08

  19.58

  23.90

  19.10

  21.74

  8.82

  1.65

  35.88

  14.56

  19.89

  24.40

  18.60

  1.65

  15.44

  20.10

  40.59

  9.86

  1.65

  40.09

  16.27

  22.23

  28.40

  14.60

  24.60

  9.98

  1.65

  16.47

  15.10

  22.50

  29.46

  13.54

  25.23

  10.24

  1.65

  41.63

  16.90

  di atap silo sebesar 500 kg/m

  2 .

  Gambar 10 :Beban hidupp ada atap silo Beban yang ditimbulkan akibat penyimpanan material semen adalahs uhu/temperatur. Pengaruh temperature bias diabaikan sampai suhu 80 Farenheit atau setara dengan 26,67celcius atau setara dengan suhu kamar 25-30 derajat celcius. Bebans uhu/temperature dapat dibaikan jika suhu beban yang disimpan di dalam silo masih lebih kecil sama dengan dengan suhu kamar. Berdasarkan permintaan owner bahwa silo harus mampu menerima beban temperature 70 derajat celcius. Berdasarkan permintaan tersebut silo diberikan beban temperature sebesar 40 derajat.

  24.30

  27.90

  21.09

  23.68

  26.40

  16.60

  23.37

  9.48

  1.65

  38.56

  15.65

  21.38

  26.90

  16.10

  9.61

  21.95

  1.65

  39.08

  15.86

  21.66

  27.40

  15.60

  23.99

  9.74

  1.65

  39.59

  16.07

  21.06

  22.90

  α

  1.65

  17.41

  7.07

  1.65

  28.73

  11.66

  15.93

  18.40

  24.60

  17.80

  7.22

  29.36

  17.90

  11.92

  16.28

  18.90

  24.10

  18.18

  7.38

  1.65

  29.99

  12.17

  16.63

  19.40

  25.10

  15.57

  18.55

  26.10

  d (t/m2)

  16.40

  26.60

  16.23

  6.59

  1.65

  26.77

  10.87

  14.84

  16.90

  16.63

  11.40

  6.75

  1.65

  27.43

  11.13

  15.21

  17.40

  25.60

  17.02

  6.91

  1.65

  28.08

  23.60

  7.53

  18.95

  20.37

  21.40

  21.60

  20.01

  8.12

  1.65

  33.02

  13.40

  18.31

  21.90

  21.10

  8.27

  13.16

  1.65

  33.61

  13.64

  18.63

  22.40

  20.60

  20.72

  8.41

  1.65

  34.19

  13.87

  17.98

  32.43

  1.65

  17.31

  30.61

  12.42

  16.97

  19.90

  23.10

  18.93

  7.68

  1.65

  31.23

  12.67

  20.40

  1.65

  22.60

  19.29

  7.83

  1.65

  31.83

  12.92

  17.65

  20.90

  22.10

  19.66

  7.98

23.08 Beban lainnya pada silo adalah beban hidup

  Gambar 13 : Gambar 11 : Input Grafik Response Spectrum Beban temperature semen pada silo

  Beban berikut padas truktur silo adalah beban V.

HASIL PERANCANGAN

  gempa. Silo dalam perancangan ini berada di lokasi kegempaan zone 5. Adapun data-data PD-3 PD-3 PD-3 PD-3 PD-3 PD-3 yang dipergunakan sebagai input pada PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-2 ELV ±0.000 ELV -0.200 pemodelan struktur silo sesuai dengan PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-2 K 800X1500 K 800X1500 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 SNI1726-2002 Standar Perencanaan PD-4 PD-4 13 16 13 Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan K 2000X3000 K 2000X3000 PD-2 PD-2 ELV ±0.000 PD-2 PD-2 PD-2 PD-3 Gedung adalah PD-2 PD-2 PD-3 PD-2 PD-2 PD-2 K 2000X3000 K 2000X3000 PD-4 16 13 PD-4 16 13

  • Faktor Keutamaan Bangunan (I) = 1,5 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 K 800X1500 K 800X1500 ELV ±0.000 PD-2 PD-2
  • Parameter daktilitas (R) = 3,5 ELV -0.200
  • Faktor respon gempa (C) zone 5 untuk tanah
  • PD-3 PD-2 PEDESTAL 2 (WF 300x300x9x14) 300 300 PD-1 PEDESTAL 1 (WF 350x350x12x19) 350 350 NOTE : WIDE FLANGE (mm) d bf tw tf PEDESTAL 3 (WF 250x250x9x14) 250 250 FRAME SECTION WIDE FLANGE (mm) 9 10 12 15 14 19 sedang (lihatGambar 12) PD-4 PEDESTAL 4 (PIPA Ø 600mm; t = 16mm)

      Gambar 14 :Denah Elevasi +0.00 B B''' C'' D E F F'' G C

      I V

      4 A

      3 B 2''

      I I I

      I I I C 2'

      2

      1 I V Gambar 12 :

      Gambar 15 :Denah Elevasi +5.500 Spektrum respons gempa rencana (C) B B''' C C'' D E F F'' G

    4 VI

      9.00

    • 3 2'' m m
    • 3 V

        V

        9.00 P la + t t = 2'

        2

        9.00

      • 1

        VI Gambar 16 :Denah Elevasi +9.000 Gambar 18 :Denah dan Potongan Hopper

        200 25- B B''' C C'' D E F F'' G

        D TOP & BOTT

        D 25- T OP

        30

        2D16 &

        TOP & BOTT B + OT D

        16- T 300

        100 150 25-

        2D16

        VI I I 150 D D25- 25- OTT TOP & BOTT D

        4 & B TOP T OP D

        25- &

        75 B OT D25-100 100 T

        TOP & BOTT 25- D

        75 D25-75 TOP & BOTT 25- t = 3 t mm la D

        3 P

        75 2''

        2D16 25-

        TOP & BOTT D 7 5 25- 100

        VI I

        VI I D -100 D D 2 5 25-

        2D16 TOP & BOTT E D 100 2 -100 5 150

        25- 2'

        D 25-

        2 D 2 200 5 -200 D 5 2 -150 D 25- D

        WF 300 x 150

        IAL F AD R

        1 VI I I Gambar 19 :Penulangan Hopper

        PLAT STRIP t=14 mm PLAT STRIP t=21 mm x 400 mm Gambar 16 :Denah Elevasi +44.800 PLAT STRIP t=21 mm x 400 mm

        PLAT STRIP t=21 mm x 400 mm

      • 44.800

        PLAT STRIP t=21 mm x 400 mm PLAT STRIP t=14 mm WF 400x200x9x14 WF 300x150x4.6x7

        WF 400x200x9x14 WF 400x200x9x14 HB 400x400x13x21 + PLAT STRIP 2x t =14 mm PLAT STRIP t=21 mm x 400 mm

        HB 400x400x13x21 + PLAT STRIP 2x t =14 mm PLAT STRIP t=21 mm x 400 mm HB 400x400x13x21 + PLAT STRIP 2x t =14 mm PLAT STRIP t=21 mm x 400 mm

        HB 400x400x13x21 + PLAT STRIP 2x t =14 mm PLAT STRIP t=32 mm x 400 mm HB 400x400x13x21 + PLAT STRIP 2x t =14 mm PLAT STRIP 2x t=32 mm x 400 mm

        HB 400x400x13x21 + PLAT STRIP 2x t =14 mm

      • 10.500

        Gambar 20 :Potongan Cone

      • 5.500 ± 0.000

        Gambar 17 : Tampak Silo

        Gambar 21 : Detail Cone (a)

      • 14.750 + 14.750
      • 12.250
      • 10>9.000 + 9.000 + 9.000 + 9.000
      • 8.500 + 5.5005.500 + 5.500 + 5.500 ± 0.000 ± 0.000
        • 0.200 - 2.700 - 2.000

        (b) Gambar 24 : Tampak Cone Gambar 22 :Potongan Silo VI.

      PELAKSANAAN LAPANGAN

        Gambar 25 :Pelaksanaan Struktur Silo Gambar 23 :Pelaksanaan Struktur Silo

        Gambar 26 :Struktur Silo VII.

      DAFTAR PUSTAKA

        1. Mark Fintel (1985), “Handbook of Concrete Engineering “ Second Edition

        2. Claudius Peters, “Silo Technology

        3. Ibau Hamburg, “Silo Conversions and Modifacations for the Cement Industry

        4. Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah (2002), ”Tata Cara Perencanan Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002 ”.

        5. Departemen Pemukimandan Prasarana Wilayah(2002), ”Standard Perencanaan Bangunan Baja Indonesia SNI 03-1729-2002 ”.

        6. Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah (2002), ”Standar Perencanan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung SNI- 1726-2002” .