SOR (Source – Oriented Record)

MODEL DOKUMENTASI

  Dokumentasi keperawatan ada beberapa model yang sering dibahas dalam literatur antara lain :

   SOR (Source – Oriented Record)

   POR (Problem- Oriented Record)

  

PROGRESS NOTES

   CBE (Charting By Exception)

   PIE (Problems Intervention and Evaluation)

  Source Oriented Record (Sor)

  Suatu model pendokumentasian yang berorientasi pada sumber informasi.

   Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan.

   Model ini umumnya diterapkan pada rawat inap.

  

Source Oriented Record (Sor)

  

Didalam model ini terdapat : catatan pasien ditulis

oleh dokter 

  Catatan tsb terdiri lembar untuk mencatat instruksi, lembar riwayat penyakit, dan perkembangan penyakit

   Riwayat keperawatan ditulis oleh perawat. 

  

Format catatan perawat meliputi Riwayat penyakit

klien, perkembangan klien, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.

   Begitu pula disiplin lain mempunyai catatan lain

  Source Oriented Record (Sor)

  

Model dokumentasi SOR terdiri dari lima

komponen antara lain.

  a. Lembaran penerimaan berisi biodata.

  b. Lembar intruksi dokter.

  c. Lembar riwayat medis atau penyakit.

  d. Catatan perawat.

  e. Catatan laporan khusus.

FORMAT SOR

  Sumber : Tanda Tangan dan Tanggal P : Perawat

D: Dokter F : Fisioterapi G : Ahli gizi

  Tanggal Waktu Sumber Catatan Perkembangan Tanggal/B Waktu P

  • Meliputi pengkajian, identifikasi masalah, perlunya rencana

    ulan/Tahu Interven intervensi, rencana segera, intervensi, penyelesaian masalah,

    n si evaluasi, efektifitas intervensi
  • Tanda tangan perawat D • Meliputi obs keadaan klien, evaluasi kemajuan, identifikasi masalah baru dan penyelesaian lainnya, rencana intervensi dan pengobatan terbaru
  • Tanda tangan dokter

  Keuntungan Model SOR

  

Menyajikan data yang secara berurutan dan

mudah diidentifikasi 

  Memudahkan perawat untuk secara bebas menentukan bagaimana data akan dicatat.

   Format Dapat menyederhanakan proses pencatatan masalah, kejadian, perubahan intervensi dan respon klien atau hasil.

   Proses pendokumentasian menjadi sederhana.

  

Kerugian SOR

  Potensial terjadinya pengumpulan data yang terfragmentasi (terpotong2), karena tidak berdasarkan urutan waktu.

  

Kadang-kadang mengalami kesulitan untuk mencari

data sebelumnya, tanpa harus mengulang pada awal.

   Superfisial pencatatan tanpa data yang jelas. 

  

Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber

untuk menentukan masalah dan tindakan kepada klien.

  

Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu yang

banyak.

  

PROBLEM ORIENTED RECORD

(POR)

  Model ini memusatkan data tentang klien dan didokumentasikan serta disusun menurut masalah klien.

   Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan semua data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam pemberian layanan kepada klien.

  KOMPONEN MODEL DOKUMENTASI POR a. Data dasar.

  b. Daftar masalah.

  c. Daftar rencana awal Asuhan Keperawatan.

  d. Catatan perkembangan.

a. Data dasar.

   Data yg berisi semua informasi yg dikaji dari klien pertama MRS

   Data dasar mencakup :

  1. Pengkajian keperawatan

  2. Riwayat penyakit/ kesehatan

  3. Pemeriksaan fisik

  4. Pengkajian ahli gizi

  5. Data penunjang ( hasil laboratorium) 

  Data dasar yg terkumpul digunakan untuk

b. Daftar masalah.

   Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar. Daftar mslah ini dapat mencakup masalah fisiologis, psikologis, sosio-kultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan.

   Data subjektif dan objektif

   Setiap masalah di beri tanggal, nomor, dirumuskan, dan dicantumkan nama perawat yg menemukan masalah

c. Daftar rencana awal Asuhan

  

Keperawatan.

   Rencana askep ditulis oleh perawat yg menyusun daftar masalah. Dokter menulis instruksi medis, sdgkan prwat menulis instruksi keperwatan atau rencana askep.

  Perencanaan awal terdiri dari 3 bagian :

  1. Diagnostik

  2. Usulan terapi

d. Catatan perkembangan.

  

Berisikan perkembangan/kemajuan dari tiap

masalah yang telah dilakukan intervensi

  

Beberapa acuan catatan perkembangan yang

dapat digunakan : SOAP (subjective, objective, Assesment, plan)

SOAPIER (soap + intervention, evaluation,

rivise) PIE (problem, intervention, evaluation)

  Contoh format model POR Data Dasar Daftar Masalah Rencana Intervensi Catatan Perkembagan Data Subjective Data Objective

  1 1.

  2.

  3. dst SOAP

  SOAPIER PIE Data Subjective Data Objective

  1 1.

  2.

  3. dst SOAP

  SOAPIER PIE

  Keuntungan POR

  Pencatatan sistem ini berfokus atau lebih menekankan pada masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi.

   Pencatatan tentang kontinuitas dari asuhan keperawatan. 

  Evaluasi masalah dan pemecahan masalah didokumentasikan dengan jelas.

   Daftar masalah merupakan “checklist“ untuk diagnosa keperawatan dan untuk masalah klien.

   Daftar masalah bertindak sebagai daftar isi dan mempermudah pencarian data dalam proses asuhan.

   Masalah yang membutuhkan intervensi (yang teridentifikasi dalam data dasar) dibicarakan dalam rencana asuhan.

  Kerugian POR

  Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah blm

dilakukan tindakan atau timbulnya masalah yang baru.

   Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus masuk dalam daftar masalah.

   SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika sering adanya target evaluasi dan tujuan perkembangan klien sangat lambat .

   P (dalam SOAP) mungkin terjadi duplikasi dengan rencana askep

  

Flow sheet/ Checklist

  

Salah satu bentuk catatan perkembangan yang

berisi hasil observasi dan tindakan.

   Flow sheet memungkinkan petugas untuk

mencatat hasil observasi atau pengukuran yang

dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara narative, termasuk data klinik klien.

   Cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat informasi, selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui keadaan klien hanya

dengan melihat gravik yang terdapat pada flow

  

Desain dan Syarat Standar dari Teknik

Cheklist/Flow Sheet

  Kolom untuk nama petugas yang melakukan pemeriksaan atau tindakan.

   Hasil pengkajian, KIE, observasi, tindakan, dan lain-lain.

   Hasil observasi atau intervensi khusus. 

  Nama pasien, waktu (tanggal, bulan dan tahun), nama perawat dan tanda tangan.

   Hanya menuliskan judul tindakan, sedangkan penjabaran lebih lanjut diuraikan secara narasi.

  Contoh Pendokumentasian Flowsheet CHECK LIST PERAWATAN LUKA Tanggal/bulan/tahun : Waktu/Jam :

  Kriteria Luka Ada Tidak Ada Ket

  1. Ukuran Luka

  2. Jaringan Nikrotik

  3. Jaringan Nikrotik yang melekat

  4. Berbau, pus

  5. Kotor

  

Keuntungan Flow Sheet/ Checklist

  a) Cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat informasi b)

  Dapat lebih mudah untuk mengetahui perkembangan pasien, c)

  Memperkuat aspek

  d) Mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan

  e) Membatasi narasi yang terlalu luas

  f) Mudah dibaca

  Kerugian Flowsheet

  a) Memungkinkan duplikasi data, rancangan dan format

  b) Tidak ada ruang untuk pencatatan tentang kejadian yang tidak biasa terjadi dan bertahan untuk menggunakan lembar alur

  c) Memperluas catatan medik dan menciptakan penggunaan penyimpanan

  

Catatan Perkembangan

(Progress Notes)

  Progress Notes berisikan perkembangan / kemajuan dari tiap- tiap masalah yang telah dilakukan tindakan, dan disusun oleh semua anggota yang terlibat dengan menambahkan catatan perkembangan pada lembar yang sama

  

Beberapa acuan progress note dapat

digunakan antara lain :

  SOAP (Subyektif data, Obyektif data, Analisis / assesment dan Plan)

   SOAPIER (SOAP ditambah Intervensi, Evaluasi, Revisi )

   PIE Data dasar Daftar Masalah Rencana Tindakan Catatan

  Perkembangan Data Subyektif Data Obyektif

  1.

  1.

  2. 3. dst S :

  O : A : P :

  Data Subyektif Data Obyektif 2.

  1.

  2. 3. dst Keuntungan  Fokus catatan asuhan masalah keperawatan lebih menekankan pada masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi

   Pencatatan tentang kontinuitas dari asuhan keperawatan

   Evaluasi dan penyelesaian masalah secara jelas dicatat. Data disusun berdasarkan masalah yang spesifik

   Daftar masalah merupakan checlist untuk diagnosa keperawatan dan untuk masalah klien. Daftar masalah tersebut membantu mengingatkan perawat untuk suatu perhatian

   Data yang perlu diintervensi dijabarkan dalam

  Kerugian  Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah

belum dilakukan tindakan atau timbulnya masalah

yang baru

   Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus dalam daftar masalah

  

 SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak

perlu, jika sering adanya target evaluasi dan tujuan

perkembangan klien sangat lambat

   Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatan jika flowsheet untuk pencatatan tidak tersedia

   P ( dalam SOAP ) mungkin terjadi duplikasi dengan

  Pedoman PENULISAN Catatan SOAPIER

 Rujuk pada daftar masalah sebelum menuliskan

  data SOAP

  

  Beri tanda setiap catatan SOAP dengan nomor seara berurutan

  

  Pemisahan catatan SOAP harus ditulis untuk setiap masalah

  

  Masukan data yang relevan saja terhadap masalah yang spesifik

   Masalah yang belum pasti harus didaftar

  dicatatan sementara

   Jika terjadi kebimbangan dalam pengkajian

  keperawatan, pergunakan diagnosa keperawatan atau parafrese sebagai kesimpulan keadaan klien

   Catatan SOAP menyediakan informasi tentang

  keadaan fisik, status pendidikan klien dan status penyakit klien

  

  Jika tidak ada masalah yang luar biasa, tetapi peraturan mengharuskan memasukan dalam pencatatan, tuliskan catatan perkembangan tentang masalah klien waktu masuk

  

  Istilah ”P” dapat dinyatakan sebagai standar

  Jika hanya menggunakan SOAP : 

  Evaluasi respon klien terhadap intervensi dicatat untuk mendukung data 

  Pergunakan A ( assessment) tidak hanya

untuk mencatat analisa dan pengkajian,

tetapi juga evaluasi respon klien terhadap intervensi

  C. PROGRESS- ORIENTED RECORD (Catatan Berorientasi Pada Perkembangan/

  )

  Kemajuan  Tiga jenis catatan perkembangan adalah

  catatan perawat, Flowsheet dan catatan pemulangan atau ringkasan rujukan.

  

  Ketiga jenis ini digunakan baik pada sistem dokumentasi yang berorientasi pada sumber maupun berorientasi pada masalah. Sebagian penjelasan tentang sistem dokumentasi ini telah diuraikan sebagai komponen baru pendokumentasian yang berorietasi pada

  Catatan Perawat Catatan perawat harus ditulis tiap 24 jam, meliputi berbagai informasi tentang :

   Pengkajian berbagai tenaga keperawatan tentang klien

misalnya : warna kulit pucat atau merah , urin berwarna

gelap atau keruh.

   Tindakan keperawatan yang bersifat mandiri seperti perawatan kulit, pendidikan kesehatan, melakukan kegiatan atas inisiatif perawat sendiri.

  

Tindakan keperawatan bersifat pendelegasian misalnya

memberi obat atau tindakan penanganan lain yang diinstruksikan oleh dokter.

   Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan. 

  Tindakan yang dilakukan oleh dokter tetapi mempengaruhi tindakan keperawatan.

  

  Lembar Alur ( Flowsheet) 

  

Flowsheet memungkinkan perawat untuk

  mencatat hasil observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara naratif

  • –  Termasuk data klinik klien tentang tanda

  tanda vital ( tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu), berat badan, jumlah masukan dan keluaran cairan dalam 24 jam dan pemberian obat. Flowsheet yang biasanya dipakai adalah catatan klinik, catatan keseimbangan cairan dalam 24 jam, catatan pengobatan catatan harian tentang asuhan keperawatan

  

Flowsheet merupakan cara tercepat dan

paling efisien untuk mencatat informasi.

  Selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat grafik yang terdapat pada flowsheet. Oleh karena itu flowsheet lebih sering digunakan di unit Gawat darurat, terutama data fisiologis.

  Catatan Pemulangan dan ringkasan rujukan 

  Pada catatan ini terutama dipersiapkan ketika klien akan dipulangkan atau dipindahkan pada tempat perawatan lainnya guna perawatan lanjutan.

   Penulisan dokumentasi pemulangan meliputi

  masalah kesehatan yang masih aktif, pengobatan terakhir, penangan yang masih harus diteruskan, kebiasaan makan dan istirahat, kemampuan untuk asuhan mandiri, jaringan dukungan, pola/gaya hidup dan agama.

   Pencatatan pemulangan klien ditujukan untuk

  Informasi untuk tenaga kesehatan mencakup :  Menguraikan tindakan keperawatan ( contoh: mengganti balutan, urutan perawatan luka )

  

 Menguraikan informasi yang disampaikan pada klien

 Menguraikan kemampuan klien dalam melakukan ketrampilan tertentu

   Menjelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam asuhan

   Menguraikan sumber yang diperlukan dirumah

  Informasi untuk klien hendaknya :  Menggunakan bahasa yang singkat jelas dan mudah dipahami oleh klien

  

 Menjelaskan langkah-langkah prosedur tertentu misanya

cara menggunakan obat dirumah perlu diberi petunjuk

tertulis

  

 Mengidentifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti

ketika melakukan asuhan mandiri

   Memeriksa tanda dan gejala komplikasi yang perlu dilaporkan kepada dokter

   Memberikan daftar nama dan nomor telepon tenaga kesehatan yang dapat dihubungi klien

CHARTING BY EXCEPTION (CBE)

   Charting by exception adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif dari hasil atau penemuan yang

menyimpan dari keadaan normal atau

standar.

   Keuntungan CBE yaitu mengurangi penggunaan waktu untuk mencatat sehingga banyak waktu yang digunakan

  CBE mengintegrasikan dua komponen kunci yaitu: 

  Flowsheet yang berupa kesimpulan penemuan yang penting dan menjabarkan indikator pengkajian dan penemuan termasuk instruksi dokter/perawat, grafik catatan pendidikan dan pencatatan pemulangan klien.

   Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar

  praktik keperawatan, sehingga mengurangi pencatatan tentang hal rutin secara berulang kali.

  Oleh karena itu standar harus cukup spesifik dan menguraikan praktik keperawatan yang sebenarnya serta harus dilakukan oleh perawat Contoh : 

  Standar terkait dengan keberhasilan misalnya pola keberhasilan meliputi perawat harus memastikan bahwa sprai

klien telah diganti tiga sekali atau jika

diperlukan

  

Kemudian diberi tanda (V) pada kotak

standar rutin yang terdapat dalam catatan grafik

  Keuntungan 

  Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi

  

  Data yang tidak normal nampak jelas

  

  Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami

  

  Data normal atau respon yang diharapkan tidak mengganggu informasi lain

  

  Menghemat waktu karena catatan rutin dan observasi tidak perlu dituliskan

   Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi  Data klien dapat dicatat pada format klien

  secepatnya

  

  Informasi terbaru dapat dicatat pada format klien secepatnya

  

  Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur klien

  

  Jumlah halaman lebih sedikit digunakan dalam dokumentsi

   Rencana tindakan keperawatan disimpan

  sebagai catatan yang permanen

  Kerugian 

  Pencatatan secara narasi sangat singkat. Sangat tergantung pada “checklist”

  

  Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada

  

  Pencatatan rutin sering diabaikan

  

  Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan

   Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin

  ilmu lain

  

  Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu berhubungan dengan adanya suatu kejadian

  

Pedoman Penulisan CBE

 Data dasar dicatat untuk setiap klien dan disimpan sebagai catatan yang permanen

   Daftar diagnosa keperawatan disusun dan ditulis

pada waktu masuk rumah sakit dan menyediakan

daftar isi untuk semua diagnosa keperawatan

   Ringkasan pulang ditulis untuk setiap diagnosa keperawatan pada sat klien pulang

   SOAPIER digunakan sebagai catatan respon klien tehadap intervensi

  

 Data diagnosa keperawatan dan perencanaan dapat

dikembangkan

  

E. PROBLEM INTERVENTION DAN EVALUATION

(PIE)

  Suatu pendekatan orientasi-proses pada dokumentasi dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnosa keperawatan

  Penggunaan  Format PIE tepat digunakan untuk sistem pemberian asuhan keperawatan Primer.

   Pada keadaan klien yang akut, perawat primer dapat

melaksanakan dan mencatat pengkajian waktu klien

masuk dan pengkajian sistem tubuh dan diberi tanda

PIE setiap hari.

  

 Setelah itu perawat Associate (PA) akan melaksanakan

tindakan sesuai yang telah direncanakan.

   Karena PIE didasarkan pada proses keperawatan akan membantu menfasilitasi perbedaan antar pembelajaran dikelas dan keadaan nyata pada tatanan praktik pendokumentasian yang sesungguhnya

  Karakteristik PIE 

  Proses dokumentasi PIE dimulai pengkajian waktu klien masuk diikuti pelaksanaan pengkajian sistem tubuh setiap pergantian jaga (8 jam)

  

Data masalah hanya dipergunakan untuk asuhan

keperawatan klien jangka waktu yang lama dengan masalah yang kronis

   Intervensi yang dilaksanakan dan rutin dicatat dalam “ Flowsheet “

   Catatan perkembangan digunakan untuk pencatatan nomor intervensi keperawatan yang

  Keuntungan 

  Memungkinkan penggunaan proses keperawatan 

  Rencana tindakan dan catatan perkembangan dapat dihubungkan  Memungkinkan pemberian ashuan keperawatan yang kontinue karena secara jelas mengidentifikasi masalah klien dan intervensi keperawatan

   Perkembangan klien mulai dari klien masuk sampai pulang dapat dengan mudah digambarkan

  Kerugian 

  Tidak dapat dipergunakan untuk pencatatan untuk semua disiplin ilmu 

  Pembatasan rencana tindakan yang tidak aplikatif untuk beberapa situasi keperawatan

  

F. FOCUS

(Process Oriented System )

  Pencatatan FOCUS adalah suatu proses orientasi dan klien

  • – 
  • –fokus. Hal ini digunakan proses keperawatan untuk mengorganisir dokumentasi asuhan. Jika menuliskan catatan perkembangan , format DAR (Data
  • – Action – Response ) dengan 3 kolom

  1) Data : Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi

  

2) Action : Merup tindakan keperawatan

yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan pengkajian / evaluasi keadaan klien 3) Response : Menyediakan keadaan respon klien terhadap tindakan medis atau keperawatan

  Penggunaan 

  Focus dapat dipergunakan untuk menyusun fungsi DAR sebagai kunci

dan pedoman terhadap kewajiban orientasi proses Keuntungan 

  Istilah FOCUS lebih luas dan positif dibandingkan penggunaan istilah problem

  

  Pernyataan FOCUS pada tingkat yang tinggi adalah diagnosa keperawatan

  

  Focus dengan DAR adalah fleksibel dan menyediakan kunci dan pedoman pencatatan diagnosa keperawtan

  

  Catatan rencana keperawatan merupakan pencatatan berdasarkan tanda focus yang memudahkan informasi untuk dikenali

  

 Waktu lebih singkat tanpa harus menuliskan

  pada beberapa bagian pada format

   Sistem ini mudah dipergunakan dan

  dimengerti oleh tenaga kesehatan lainya bahasa dan proses pencatatan mengunakan istilah yang umum Kerugian 

  Penggunaaan pencatatan Action dapat membingungkan, khususnya tindakan yang akan atau telah dilaksanakan

   Penggunaan FOCUS pada kolom tidak konsisten dengan istilah pada rencana tindakan keperawatan

  Tgl Jam D : Data A : Action R : Response Perih daerah Mengkaji pola BAB klien Keluhan klien berkurang rectal DS : T : 2. Memonitor daerah rectal Frekuensi BAB 2 x 1.

  R : Lembek (+) perseorangan BAB > 3 kali Memotivasi hygiene DO : dari iritasi 3. Lendir (+) Mengobservasi Darah (+) perkembangan KU klien 4. keluarga tentang proses Menjelaskan pada klien dan BP : penyebab diare infeksi bakteri sbg dengan protap limpah Diagnosa medis sesuai LW : wenang. KESIMPULAN  Asuhan Keperawatan paripurna memerlukan

  data yang lengkap, obyektif dan dapat dipercaya. Pemberian askep menyangkut pemberi jasa dan pengguna jasa sehingga perlu direkam dengan lengkap dan jelas demi kepentingan bersama. Untuk memudahkan kerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan sebagai jaminan mutu sehingga kegiatan pendokumantasian keperawatan dicatat secara sistematis dalam kurun waktu tertentu secara jelas, lengkap dan

   Model pendokumentasian bervariasi, tergantung ketentuan institusi yang

telah disepakati. Pada dasarnya hal itu

mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu mengacu pada orgensi dokumentasi sebagai sesuatu yang berharga ditinjau dari aspek, legal, aspek komunikasi, aspek keuangan, aspek pendidikan, aspek penelitian, aspek akreditasi dan sebagai jaminan mutu.

PENULISAN SOAP (IE)

  Tanggal Waktu Catatan Perkembangan 29/10/2006

  08.00 S : ”Saya tidak suka Ensure coklat. Saya mau 12.00 puding roti buatan istri saya”

  14.00 O : BB 60 kg. TB 175 cm Menghabiskan setengah porsi sarapan. Hanya meminum 45 ml Ensure. A : Masalah belum teratasi. P : Rencana Konsultasi dengan ahli diet dan berbicara dengan istri pasien pada jam kunjungan. I : Jadwal konsultasi dengan ahli diet berhasil ditentukan. Ia akan berkunjung siang ini.

  E : Dikunjungi oleh ahli diet yang akan

PENULISAN PIE

  Tanggal Waktu Catatan Perkembangan 29/10/2006

  08.00 A : TD pasien turun 20-30 mmHg pada saat 12.00 berdiri. Mengeluh pusing pada saat berubah posisi. P : Risiko cedera berhubungan dengan faktor internal / eksternal (Lihat NANDA) I : Menginstruksikan pasien untuk meminta bantuan bila akan turun dari tempat tidur.

  Bel panggil diletakkan dalam jangkauan pasien. E : Pasien secara konsisten meminta bantuan sebelum turun dari tempat tidur. Pasien masih merasa pusing dan mengalami perubahan ortostatik.

  SEKIAN