GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI DEPO BPJS RSUD ULIN BANJARMASIN
issn cetak 2621-3184 issn online 2621-4032
GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI DEPO
BPJS RSUD ULIN BANJARMASIN
1
2
3 Noverda Ayuchecaria , Luluk Purwatini , Gusti Ayu Damayanti 1,3
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
2 RSUD Ulin Banjarmasin
1 Email : noverdaayu24@gmail.com
ABSTRAK
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Salah satu sarana pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit dituntut memberikan pelayanan yang berkualitas guna terciptanya suatu kepuasan. Kepuasan erat kaitannya dengan pelayanan yang diharapkan dan kenyataan pelayanan yang telah diberikan. Oleh karena itu perlu adanya pengukuran kepuasan pasien untuk melihat sejauh mana pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan pasien.
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan pada bulan juli 2017, dengan memberikan lembar kuisioner kepada pasien yang berkunjung dan pernah mendapatkan pelayanan kefarmasian di depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin pada periode.
Hasil penelitian pada 223 responden yang menerima pelayanan kefarmasian di depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin didapat tingkat kepuasan pada 5 dimensi terbanyak adalah kategori puas berjumlah 190 orang (85,20%), tingkat kepuasan terbanyak berikutnya adalah kategori sangat puas berjumlah 20 orang (8,97%), dan tingkat kepuasan paling sedikit adalah kategori tidak puas berjumlah 13 orang (5,83%). Hasil penelitian menunjukan dimensi dengan skor kepuasan tertinggi adalah aspek Tangibles yaitu 930 (69,50%). Hasil tingkat kepuasan semua dimensi berada pada kategori puas.
Kata Kunci: Kepuasan, Pelayanan Kefarmasian, Depo BPJS, RSUD Ulin
ABSTRACT
Pharmaceutical service is a direct and responsible service to patients
related to pharmaceutical preparations to improve the quality of life of the patient.
One of the health service facilities is the hospital. Hospitals are required to provide
quality services for the creation of a satisfaction. Satisfaction is closely related to
Artikel diterima : 24 Maret 2018 Diterima untuk diterbitkan :24 April 201834 issn cetak 2621-3184 issn online 2621-4032
the expected service and the reality of service that has been given. Therefore it is
necessary to measure patient satisfaction to see how far the services provided in
accordance with the expectations of patients.This research is using purposive sampling technique that is intentional
sampling according to inclusion and exclusion criteria. The study was conducted
in July 2017, by giving a questionnaire to the visiting patients and having received
pharmaceutical services at the Depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin.The result of the research on 223 respondents who received pharmaceutical
service at the depot of Depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin. obtained satisfaction
level in the most 5 dimension is satisfied category amounted to 190 respondents
(85,20%), very satisfied category amounted to 20 respondents (8,97 %) and least
satisfaction rate was 13 respondents (5.83%). The result shows that the dimension
with highest satisfaction score is Tangibles aspect which is 930 (69,50%). The
results of this study indicate that the satisfaction of most categories satisfied with
pharmaceutical services at the depot BPJS Ulin Hospital Banjarmasin.
Keywords: Pharmaceutical Services, Satisfaction, Depo BPJS, RSUD Ulin
Banjarmasin PENDAHULUANPelayanan kesehatan yang berorientasi pada produk obat, (2). bermutu adalah pelayanan kesehatan menjadi berorientasi pada pasien yang dapat memuaskan setiap Harapan pasien sebagai pemakai jasa pelayanan sesuai dengan konsumen terhadap pelayanan tingkat kepuasan rata-rata penduduk kefarmasian yang baik termasuk
(3).
serta penyelenggaraannya sesuai dalam kriteria penting Artinya,
(1)
dengan kode etik dan standar . dewasa ini pasien sebagai konsumen pelayanan yang telah ditetapkan Dua menjadi lebih kritis atas pelayanan unsur penting dalam upaya yang didapatkannya. Selain itu, peningkatan pelayanan kesehatan harapan pasien tidak hanya seputar adalah tingkat kepuasan pasien pelayanan farmasis langsung, tetapi sebagai pengguna jasa dan pemenuhan ruang tunggu maupun sarana lainnya standar pelayanan yang telah juga kerap diperhatikan oleh pasien. ditetapkan. Tuntutan pasien atas mutu Sehingga, sebagai penyedia layanan, pelayanana kefarmasian yang sangatlah penting untuk mengetahui bekualitas mulai berubah dari yang issn cetak 2621-3184 issn online 2621-4032
bagaimana kualitas pelayanan instansi itu sendiri
(4,5,6).
RSUD Ulin Banjarmasin merupakan rumah sakit terbesar di daerah Kalimantan Selatan dan memiliki kunjungan pasien paling banyak, sehingga sangatlah perlu dilakukan penelitian tentang sejauh mana tingkat kepuasan pasien rawat jalan depo BPJS terhadap pelayanan kefarmasian di RSUD Ulin Banjarmasin yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan instansi itu sendiri.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif non eksperimental. Pendekatan yang dipakai adalah cross sectional, dimana pengambilan data dilakukan pada satu waktu yang sama dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang berkunjung ke depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin.
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke Depo BPJS yang mendapatkan pelayanan kefarmasian pada bulan juli 2017 di RSUD Ulin Banjarmasin.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi meliputi, responden yang diambil adalah pasien atau keluarga pasien yang pernah menerima pelayanan kefarmasian di depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin, bisa membaca dan menulis serta bersedia menjadi responden. Sedangkan kriteria ekslusi pada penelitian ini meliputi, Pasien berumur < 17 tahun dan >60 tahun, pasien yang mengalami gangguan mental, pasien buta tuli serta pasien yang telah diambil datanya menjadi responden.
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu sebesar 223 sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuisioner yang diberikan kepada pasien yang mendapatkan pelayanan kefarmasian di depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, berisi 13 pertanyaan tertulis yang meliputi 4 butir soal reliability, 4 butir soal responsiveness, 2 butir soal
tangibles , 2 butir soal emphaty dan 1
butir soal assurance tiap pertanyaan issn cetak 2621-3184 issn online 2621-4032
terdiri dari 3 option pilihan jawaban yaitu penyusunan laporan dan kesimpulan hasil penelitian. yaitu ”sangat puas”, “puas” dan “tidak puas”. Untuk skor sangat puas diberi Karakteristik responden nilai 3, skor puas diberi nilai 2 dan Karakteristik responden skor tidak puas diberi nilai 1. berdasarkan jenis kelamin
Setelah data terkumpul peneliti menunjukan dari total responden, akan memeriksa kembali kelengkapan sebanyak 129 reponden laki-laki kuisioner, kemudian data diolah dan (57,85%) dan 94 responden dilakukan analisis data untuk perempuan (42,15%).
Tabel
1. Karakteristik responden mendapatkan hasil kesimpulan. berdasarkan usia
Analisis data pada penelitian ini
Persentase
menggunakan rumus distribusi Usia Frekuensi
(%)
frekuensi yaitu :
20-29 tahun 18 8,08
30-39 tahun 46 20,62
P = f x 100%
40-49 tahun 88 39,46
n
50-59 tahun 37 16,60
keterangan : P = persentase
60 tahun 34 15,24
f = total skor
Jumlah 223 100
n =skor maksimal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sedangkan menurut Penelitian dilakukan pada karakteristik usia, responden tertinggi bulan juli 2017, dengan memberikan merupakan kelompok usia 40-49 lembar kuisioner kepada pasien yang tahun (Tabel 1.)
Tabel
2. Karakteristik responden
berkunjung dan pernah mendapatkan
berdasarkan tingkat pendidikan
pelayanan kefarmasian di depo BPJS
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
RSUD Ulin Banjarmasin. Besar
Tidak
sampel adalah 223 sampel. Setelah
sekolah SD
20
8.97
pengambilan data, kemudian
SMP
29
13
dilakukan pengolahan data melalui
SMA 104 46,63 Perguruan 70 31,40
beberapa tahap yaitu pengumpulan
Tinggi
data, analisis data dan proses akhir
Jumlah 223 100 issn cetak 2621-3184 issn online 2621-4032
Kelompok responden penelitian dengan pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA dengan jumlah 46,63%. Seseorang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung menuntut atau mengkritik terhadap pelayanan yang diterimanya jika memang menurutnya kurang puas. Sedangkan seseorang dengan tingkat pendidikan yang rendah cenderung lebih banyak menerima karena tidak tahu apa yang dibutuhkannya.
Tingkat kepuasan pada 5 dimensi
Tingkat kepuasan pada dimensi
reliability mengenai keberadaan
petugas selama jam pelayanan berada dalam kategori puas (193 responden; 86,54%) dan tidak puas (30 responden; 13,45%). Hal ini disebabkan karena pelayanan yang dinilai oleh pasien yaitu pelayanan dari awal pendaftaran sampai pada pelayanan obat sehingga memungkinkan terjadinya ketidakpuasan pada pertanyaan petugas ada ditempat selama jam pelayanan. Sedangkan pada aspek kemudahan dalam prosedur pelayanan seluruh responden memberikan penilaian puas (233 responden; 100%). Pasien merasa puas karena tidak dipersulit dalam prosedur pelayanan. Pada pertanyaan petugas memberikan informasi tentang cara pemakaian obat menunjukan tingkat kepuasan pasien berada pada kategori puas (210 responden; 94,17%) dan tidak puas (13 responden; 5,83%). Pada informasi tentang khasiat obat yang diberikan petugas, sebagian besar responden menilai puas yaitu 202 reponden (90,58%).
Tingkat kepuasan pada dimensi
responsiveness tentang kecepatan
petugas dalam melayani pasien berada pada kategori puas berjumlah 128 orang (57,40%) dan tidak puas berjumlah 95 orang (47,60%). Hal ini disebabkan oleh jumlah pasien yang datang bersamaan sehingga terjadi penumpukan pada jam tertentu. Selain itu, jumlah tenaga kefarmasian di depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin terbatas, sehingga kecepatan pelayanan resep masih belum maksimal. Hasil pendapat responden mengenai inisiatif petugas dalam menanyakan masalah berada dalam kategori puas (178 responden; 79,82%) diikuti dengan kategori sangat puas (29 responden; 13%) dan issn cetak 2621-3184 issn online 2621-4032
tkategori tidak puas (16 responden; 7,18%). Sedangkan pada aspek petugas memberikan jawaban dengan cepat dan tanggapan petugas atas keluhan pasien dalam pelayanan resep berada pada kategori puas (29 responden; 90,58%), sangat puas (29 responden; 13%) dan tidak puas (15 responden; 6,73%).
Pada aspek tangibles mengenai adanya ruang tunggu yang nyaman dan penampilan perugas yang bersih dan rapi sebanyak 202 responden (90,59%) berada dalam katagori puas dan sebanyak 21 orang (9,41%) berada dalam katagori sangat puas.
Pada dimensi empaty tingkat kepuasan mengenai keramahan petugas dalam melayani pasien berada dikatagori puas sebanyak 189 orang (84,75%) diikuti dengan kategori sangat puas berjumlah 21 orang (9,42%) dan tingkat kepuasan paling sedikit adalah kategori tidak puas berjumlah 13 orang (5,83%). pada petugas mampu memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh pasien adalah kategori puas yang berjumlah 209 orang (93,72%) diikuti dengan kategori sangat puas berjumlah 12 orang (5,38%) dan tingkat kepuasan paling sedikit adalah kategori tidak puas berjumlah 2 orang 0,9%. Tingkat kepuasan pasien pada dimensi assurance mengenai pengetahuan petugas tentang obat yang dilayani berada dalam kategori puas sebanyak 210 responden (94,17%) dan kategori sangat puas 13 responden (5,83%). Pengetahuan yang baik akan berbanding lurus dengan ketepatan informasi yang diberikan. Kehati-hatian dalam pemberian informasi secara langsung akan meningkatkan kualitas nilai assurance (7).
Tabel 3. Tingkat Kepuasan pada 5 dimensi Tingkat kepuasan Frekuensi Perentase (%) Sangat puas 20 8,97
Puas 190 85,20 Tidak puas 13 5,83
Jumlah 223 100
Secara umum, tingkat kepuasan pada 5 dimensi (Tabel 3) menunjukan penilaian tertinggi berada pada kategori puas (190 responden; 85,20%), diikuti kategori sangat puas (20 responden; 8,97%) dan kategori tidak puas (13 responden; 5,83%). issn cetak 2621-3184 issn online 2621-4032
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepuasan paling banyak kategori puas dengan pelayanan kefarmasian di depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin.
Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja yang dirasa responden di bawah harapan, maka pelanggan atau konsumen akan merasa tidak puas, begitupun sebaliknya
(8).
Harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabat serta informasi yag didapat dari berbagai sumber.
Tabel 4. Skor kepuasan 5 dimensi Dimensi pelayanan Skor Persentase (%) Reliability
1732 64,72 Responsiveness 1729 64,61 Tangibles
930 69,50 Empaty 910 66,51 Assurance
459 68,60 Jumlah 5760 333,94 Rata-rata 1152 66,78
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tingkat kepuasan tertinggi yaitu pada dimensi tangibles dengan nilai skor 930 (69,50%) sedangkan dimensi terendah yaitu responsiveness dengan nilai skor 1729 (64,51%), dengan rata-rata tingkat kepuasan pada 5 dimensi mutu adalah 66,78%. Jika divalidasi ke pengukuran tingkat kepuasan, maka didapatkan rata-rata tingkat kepuasan berada dalam kategori puas.
KESIMPULAN
Mutu pelayanan kefarmasian di Depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin untuk kelima dimensi yaitu dimensi reliability (kehandalan), dimensi responsiveness (ketanggapan), dimensi tangibles (bukti langsung), dimensi empathy dan dimensi assurance (jaminan) masih pada tingkat puas. Dimensi dengan skor kepuasan tertingi adalah
Tangibles (bukti langsung).
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih diberikan kepada Kepala dan Staff Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.
DAFTAR PUSTAKA 1.
Nasrullah. Gambaran Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Obat
issn cetak 2621-3184 issn online 2621-4032
di Apotek Kimia Farma. Karya 8.
Bertawati, Profil Pelayanan
Tulis Ilmiah . 2017. Akademi Kefarmasian dan Kepuasan
Farmasi
ISFI Banjarmasin. Konsumen Apotek di Kecamatan Banjarmasin Adiwerna Kota Tegal. 2013; 2 (2).
2. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Surahman EM dan Husen IR.
Konsep Dasar Pelayanan Universita Surabaya. Surabaya. Kefarmasian Berbasiskan Pharmaceutical Care . 2011.
Widya Padjajaran. Bandung.
3. Ayuchecaria N, Tansia D, Yugo S, Dulena Y. Gambaran Kualitas Pelayanan Obat Pasien BPJS di Depo Farmasi BLUD RSUD Balangan Periode Mei-Juni Tahun 2016. 2017;1 (2) 55. Jurnal
Ilmiah Kefarmasian Medical Sains . Akademi Farmasi
Muhammadiyah Cirebon. Cirebon.
4. Sari, RP. Evaluasi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Farmasi Di Apotek “X”. 2017; 2 (1) 122. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina.
Akademi Farmasi
ISFI Banjarmasin. Banjarmasin.
5. Helni. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Apotek di Kota Jambi. 2015;17 (2) 01.
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. Jambi.
6. Prihandiwati, E, Muhammad M, Riza A, Rina F. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. 2018; 1
(2) 63-68. Journal of Current harmaceutical Sciences .
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Banjarmasin.
7. Farida. Evaluasi Baroroh,
Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Yogyakarta. 2014; 4 (2) 135.
Pharmaciana . Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.