1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS V SDN 09 BENGKAYANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS V SDN 09 BENGKAYANG

Miran, Mastar Asran, Budiman Tampubolon.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Email: Miran_sujah@gmail.com

Abstract

This study aims to describe the application of group work methods in improving social science learning outcomes of students grade V elementary school 09 Sujah Bengkayang. The research method used in this research is descriptive, the form of research that is classroom action research, the nature of research is collaborative. Subjects in this study are teachers and students of class V. Data collection techniques in this study is direct observation and measurement. This study was conducted as much as two cycles. The results of the research are (1) The ability of teachers in designing learning cycle I ie 3.43 (good) and cycle II of 3.78 (very good). (2) The ability of teachers in implementing learning in the first cycle is 3.09 (good) and cycle II of 3.86 (very good). (3) Student learning result by using group work method on social science learning in class V SD 09 Sujah on silus I equal to 74,08 and cycle II to 85,35. Conclusion in this research is social science learning using group work method can improve student learning result class V SD 09 Sujah,Bengkayang.

Keywords: Group Work, Learning Outcomes, Social Science.

Guru dituntut meningkatkan pengalaman menggunakan metode ceramah dalam dan pengetahuannya sehingga terampil dan

pembelajaran sehingga hasil belajar siswa profesional dalam melaksanakan fungsi

belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebagai guru dan sebagai pendidik. Untuk

yang telah ditentukan. sebagai gambaran mencapai hasil belajar yang optimal, guru

hasil belajar rata-rata siswa pada materi harus berusaha memilih dan melaksanakan

pembelajaran mengenal jenis-jenis usaha dan teknik-teknik

kegiatan ekonomi di Indonesia pada semester merangsang

gasal tahun ajaran 2016-2017 adalah 60,32. semaksimal mungkin. Salah satu mata

Rata-rata hasil belajara tersebut masih pelajaran yang diajarkan pada siswa sekolah

dibawah KKM yang ditentukan sebesar 65. dasar adalah ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Upaya untuk mengatasi rendahnya hasil Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial

belajar siswa sesuai dengan latar belakang di di sekolah dasar siswa dituntut untuk

atas adalah dengan penerapan metode kerja mengenal dan memahami konsep-konsep

pembelajaran Ilmu yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

kelompok

pada

Pengetahuan Sosial. Metode kerja kelompok dan lingkungannya. Untuk memahami

Menurut Soli Abimanyu (2008:7- 3) “Metode konsep-konsep tersebut diperlukan metode

kerja kelompok dapat mengembangkan pembelajaran yang relevan agar hasil belajar

perilaku gotong royong dan demokratis, kerja yang diperoleh siswa juga optimal. Proses

kelompok dapat memacu siswa aktif belajar, pembeajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD

kerja kelompok tidak membosankan siswa Negeri 09 Sujah kabupaten Bengkayang yang

melakukan kegiatan belajar”. Penggunaan dilakukan masih terpusat pada guru dan

metode kerja kelompok pada materi berlangsung

mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan

Pengetahuan Sosial dengan menggunakan Selain itu, penggunaan metode kerja

metode kerja kelompok pada pembelajaran kelompok membuat siswa tidak bosan,

ilmu penetahuan sosial di kelas V Sekolah sehingga pembelajaran menjadi lebih

Negeri 09 Sujah kabupaten bermakna. Pembelajaran yang bermakna

Dasar

Bengkayang. Sedangkan secara khusus akan diingat oleh siswa dan diharapkan dapat

penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar rata-rata siswa

tujuan

mendeskripsikan: 1) Kemampuan Guru pada materi mengenal jenis-jenis usaha dan

merencanakan pembelajaran mengenal jenis- kegiatan ekonomi di Indonesia.

jenis usaha dan kegiatan ekonomi dengan Berdasarkan latar belakang pemikiran di

menggunakan metode kerja kelompok pada atas peneliti melakukan penelitian dengan

pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada

kelas V Sekolah Dasar Negeri 09 Sujah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Bengkayang. 2) Menggunakan Metode Kerja Kelompok di

Kecamatan

Seluas

Guru melaksanakan Kelas V Sekolah Dasar Negeri 09 Sujah

Kemampuan

pembelajaran mengenal jenis-jenis usaha dan kecamatan

kegiatan ekonomi dengan menggunakan Berdasarkan latar belakang yang telah

Seluas

Bengkayang ”.

metode kerja kelompok pada pembelajaran dikemukakan sebelumnya, masalah umum

ilmu pengetahuan sosial di kelas V Sekolah yang dibahas dalam penelitian ini adalah

Dasar Negeri 09 Sujah kecamatan Seluas “Bagaimana

Bengkayang. 3) Peningkatan hasil belajar menggunakan metode kerja kelompok dapat

pembelajaran

dengan

siswa pada pembelajaran kegiatan ekonomi meningkatkan hasil belajar siswa pada

dan usaha dengan menggunakan metode pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di

kerja kelompok pada pembelajaran ilmu kelas V Sekolah Dasar Negeri 09 Sujah

pengetahuan sosial di kelas V Sekolah Dasar kecamatan Seluas Bengkayang ? ”. Adapun

Negeri 09 Sujah kecamatan Seluas sub-sub masalahnya sebagai berikut. 1)

Bengkayang.

Bagaimana kemampuan guru merencanakan Adapun manfaat yang diperoleh dari pembelajaran mengenal jenis-jenis usaha dan

penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1) kegiatan ekonomi dengan metode kerja

Bagi Siswa : a) Kegiatan belajar siswa lebih kelompok

menarik tidak membosankan sehingga pengetahuan sosial di kelas V Sekolah Dasar

siswa tinggi, b) Negeri 09 Sujah kecamatan Seluas

motivasi

belajar

Membangkitkan minat siswa untuk berperan Bengkayang? 2) Bagaimana kemampuan

aktif dalam pembelajaran ilmu pengetahuan guru melaksanakan pembelajaran mengenal

sosial. c) Mempermudah siswa memahami jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi

materi karena siswa dihadapkan dengan dengan

situasi dan keadaan yang sebenarnya atau kelompok

bersifat alami. d) Meningkatkan hasil belajar pengetahuan sosial di kelas V Sekolah Dasar

siswa dalam pembelajaran mengenal jenis- Negeri 09 Sujah kecamatan Seluas

jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Bengkayang?

Indonesia. 2) Bagi Guru, a)Sebagai peningkatan hasil belajar siswa pada

perbandingan proses pembelajaran ilmu pembelajaran mengenal jenis-jenis usaha dan

pengetahuan sosial dengan metode kerja kegiatan ekonomi dengan menggunakan

kelompok untuk menentukan strategi, metode kerja kelompok pada pembelajaran

metode, media atau cara mengajar yang tepat ilmu pengetahuan sosial di kelas V Sekolah

untuk siswa. b) Menambah wawasan guru Dasar Negeri 09 Sujah kecamatan Seluas

dalam menghadapi permasalahan dalam Bengkayang?

pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, c) Tujuan umum pada penelitian ini adalah

Mengetahui proses pembelajaran ilmu “Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil

pengetahuan sosial menggunakan metode pengetahuan sosial menggunakan metode

sebagainya. Berbeda dengan Ilmu Sosial, relevan dengan proses pembelajaran di

Studi Sosial bukan merupakan suatu bidang sekolah.

keilmuan atau disiplin akademis, melainkan Sampai saat ini, IPS merupakan suatu

lebih merupakan suatu bidang pengkajian program pendidikan dan bukan sub-disiplin

tentang gejala dan masalah sosial. Dalam ilmu tersendiri, sehingga tidak akan

kerangka kerja pengkajiannya, Studi Sosial ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat

menggunakan bidang-bidang keilmuan yang ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social

termasuk Ilmu Sosial. Tentang Studi Sosial science ), maupun ilmu pendidikan (Sumantri.

ini, Achmad Sanusi (1971:18) memberi 2001:89 ). Social Scence Education Council

penjelasan sebagai berikut : Sudi Sosial tidak (SSEC) dan National Council for Social

selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai

merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa “Social Science Education” dan “Social

sejak pendidikan dasar. Selanjutnya dapat Studies”. Nama IPS dalam Pendidikan Dasar

berfungsi sebagai pengantar bagi lanjutan dan Menengah di Indonesia muncul

atau jenjang berikutnya kepada disiplin Ilmu bersamaan

Sosial. Studi Sosial bersifat interd isipliner kurikulum SD, SMP dan SMA tahun 1975.

dengan

diberlakukannya

dengan menetapkan pilihan masalah-masalah IPS mengikuti cara pandang yang

tertentu berdasarkan suatu rangka referensi bersifat terpadu dari sejumlah mata

dan meninjaunya dari beberapa sudut sambil pelajaranseperti: geografi, ekonomi, ilmu

mencari logika dari hubungan-hubungan politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi,

yang ada satu dengan lainnya. psikologi, sosiologi,

Kerangka kerja Studi Sosial dalam Perpaduan

dan sebagainya.

mengkaji atau mempelajari gejala dan matapelajaran tersebut memiliki obyek

ini dimungkinkan

karena

masalah sosial di masyarakat tidak material kajian yang sama yaitu manusia.

menekankan pada bidang teoritis, melainkan Dalam bidang pengetahuan sosial, kita

lebih kepada bidang praktis, tidak terlalu mengenal banyak istilah yang kadangkadang

akademisteoritis, melainkan dapat mengacaukan pemahaman. Istilah

bersifat

merupakan pengetahuan praktis yang dapat tersebut meliputi : Ilmu Sosial (Social

diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar Sciences ), Studi Sosial (Social Studies) dan

sampai perguruan tinggi. Pendekatan Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk

interdisipliner atau memperjelas penggunaan istilah tersebut

Sosial

bersifat

dengan menggunakan secara tepat, berikut ini akan dijelaskan dari

multidisipliner

berbagai bidang keilmuan. Hal tersebut masing-masing istilah.

mengandung arti bahwa Studi Sosial dalam Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa

meninjau suatu gejala sosial atau masalah Ilmu Sosial adalah cabang ilmu pengetahuan

sosial dilihat dari berbagai dimensi (sudut, yang mempelajari tingkah laku manusia baik

segi, aspek) kehidupan. Sedangkan Ilmu secara perorangan maupun tingkah laku

Sosial pendekatannya bersifat disipliner dari kelompok. Oleh karena itu Ilmu Sosial adalah

bidang ilmunya masing-masing. Jadi dapat ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia

dikatakan bahwa Studi Sosial itu lebih dan mempelajari manusia sebagai anggota

memperlihatkan bentuknya sebagai gabungan masyarakat. Tingkah laku manusia dalam

Ilmu Sosial.

masyarakat itu banyak sekali aspeknya Tugas Studi Sosial sebagai suatu bidang seperti aspek ekonomi, aspek sikap, aspek

studi mulai dari tingkat sekolah dasar sampai mental, aspek budaya, aspek hubungan

ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, yaitu sosial, dan sebagainya. Studi khusus tentang

membina warga masyarakat yang mampu aspek-aspek tingkah laku manusia inilah

menyerasikan kehidupannya berdasarkan yang menghasilkan Ilmu Sosial seperti

kekuatankekuatan fisik dan sosial serta ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik,

mampu memecahkan masalah-masalah sosial mampu memecahkan masalah-masalah sosial

pakaian berkabung. Walaupun aturan ini diembannya.

tidak tertulis tetap dipatuhi oleh semua Ilmu pengetahuan sosial menurut

anggota masyarakat. Manusia butuh makan Mulyono Tj (dalam Hidayati, Mujinem &

untuk mempertahankan hidup sehingga kita Anwar Senen, 2008:1- 7), “IPS merupakan

dapat melakukan kegiatan dan berhubungan suatu

dengan orang lain. Tidak kalah pentingnya pelajaran imu-ilmu sosial. Dalam standar isi

pendekatan

interdisipliner dari

manusia butuh rumah sebagai tempat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang

berlindung, sehingga kita tidak kedinginan disusun oleh BSNP (2009:175), “IPS

dan kepanasan. Namun dengan adanya merupakan salah satu mata pelajaran yang

perkembangan jaman, fungsi pakaian, makan, diberikan mulai dari SD sampai SMP.” Dapat

dan rumah menjadi berubah karena hal itu disimpulkan bahwa IPS adalah materi

tidak sekedar memenuhi kebutuhan pokok pembelajaran bagi siswa yang mempelajari

melainkan karena ada nilai sosialnya. ilmu-ilmu sosial.

Dari kenyataan di atas dapat kita ketahui Setiap manusia sejak lahir telah

bahwa antara aspek-aspek kehidupan itu berinteraksi dengan manusia lain, misalnya

saling ada keterkaitan, aspek ekonomi terkait dengan ibu yang melahirkannya, ayahnya,

dengan aspek psikologi dan sosialbudaya. dan keluarganya. Selanjutnya setelah usia

Kebutuhan hidup manusia tidak sekedar taman Kanak-kanak ia akan berinteraksi

memenuhi aspek ekonomi tetapi manusia dengan teman-teman sekelasnya, dan dengan

juga perlu untuk menambah pengetahuan. gurunya. Sesuai dengan bertambahnya umur,

Perkembangan Iptek yang sangat cepat maka interaksi tersebut akan bertambah luas,

nampak pada penggunaan komputer dan begitu juga ia akan mendapat pengalaman

satelit. Dengan teknologi, sekarang orang dan hubungan sosial dari kehidupan

dapat dengan cepat dapat menghimpun masyarakat disekitarnya.

informasi dunia dengan rinci tentang segala Dari pengalaman tersebut anak akan

hal, misalnya kekayaan laut, hutan situasi mengenal bagaimana seluk beluk kehidupan.

politik suatu negara, dan peristiwa-peristiwa Misalnya

aktual lainnya. Dengan kemajuan Iptek yang memenuhi

begitu kuat pengaruhnya sehingga dapat menghormati orang yang lebih tua, sebagai

kebutuhan hidupnya,

cara

mengubah sikap, pandangan, dan perilaku anggota masyarakat harus mentaati aturan

sesorang.

atau norma-norma yang berlaku, mengenal Kehidupan manusia juga terkait dengan hal-hal yang baik dan buruk, maupun benar

aspek tempat atau ruang, misalnya kita dan salah. Semua pengetahuan yang telah

bertemu dengan orang baru maka yang akan melekat pada diri anak tersebut dapat

ditanyakan tentunya “siapa namanya?” dikatakan sebagai “pengetahuan sosial”

kemudian “dimana tempat tinggalnya” Dengan demikian dalam diri kita masing-

Begitu juga jika terjadi peristiwa kerusuhan masing dengan kadar yang berbeda,

pasti yang akan ditanyakan adalah “kapan” sebenarnya telah terbina pengetahuan sosial

dan “dimana” Ini menunjukkan bahwa antara tersebut sejak kecil, hanya namanya belum

waktu dan tempat mempunyai kaitan yang kita kenal dan dikenal setelah secara formal

erat. Suatu tempat atau ruang dipermukaan memasuki bangku sekolah.

bumi, secara alamiah dicirikan oleh kondisi Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, manusia dibatasi oleh aturan-aturan yang

sumber daya air, ketinggian dari permukaan berlaku di dalam lingkungannya. Sebagai

laut, dan sifat-sifat alamiah lainnya. Jadi anggota masyarakat, kita harus mentaati

bentuk muka bumi seperti daerah pantai, aturan atau norma, misalnya cara berpakaian

dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah kita harus sopan bahkan jenis pakaian ada

pegunungan akan mempengaruhi terhadap aturan pemakaiannya, misalnya pakaian pegunungan akan mempengaruhi terhadap aturan pemakaiannya, misalnya pakaian

pembelajaran merupakan suatu sistem yang menempatinya.

penduduk

yang

terdiri dari berbagai komponen yang saling Setiap usaha pendidikan senantiasa

berhubungan satu dengan yang lain. memiliki tujuan tertentu yang hendak

Sedangkan menurut Sobri Sutikno (2014: 12) dicapai. Berdasarkan tujuan pendidikan yang

mengatakan, “pembelajaran adalah segala jelas, tegas, terarah, barulah pendidik dapat

upaya yang dilakukan oleh pendidik agar menentukan

menjadi proses belajar pada d iri siswa”. dilakukannya dan bahan pelajaran apa yang

usaha

apa

yang akan

Dari beberapa pendapat tersebut yang sebaiknya diberikan kepada anak didiknya.

dimaksud dengan pembelajaran adalah Demikian juga di dalam negara kita telah

aktivitas yang dengan sengaja dirancang oleh dirumuskan tujuan pendidikan nasional

pendidik agar siswa dapat belajar, saling dirumuskan berdasarkan pada falsafah negara

berinterkasi dengan guru maupun siswa lain, Pancasila dan UUD 1945, seperti digariskan

sehingga tercapailah tujuan pembelajaran dalam GBHN.

yang telah ditetapkan. Pembelajaran IPS Berdasarkan pada falsafah negara

adalah aktivitas yang dengan sengaja tersebut, maka telah dirumuskan tujuan

dirancang oleh pendidik agar siswa dapat pendidikan nasional, yaitu: membentuk

belajar materi pembelajaran ilmu-ilmu sosial manusia pembangunan yang ber-Pancasila

menelaah dan dan untuk membentuk manusia yang sehat

yang

mempelajari,

menganalisis gejala dan masalah sosial di jasmani

Pembelajaran merupakan pengetahuan dan keterampilan, dapat

dan rokhaninya,

memiliki

masyarakat.

interaksi yang terjadi dalam proses belajar mengembangkan kreativitas dan tanggung

mengajar antara individu. Menurut Suherman jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi

(dalam Asep Jihad & Abdul Haris, 2012: 11), dan

“Pembelajaran pada hakikatnya merupakan mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan

penuh tenggang

rasa,

dapat

proses komunikasi antara perserta didik disertai budi pekerti yang luhur, mencintai

dengan pendidik serta antar perserta didik bangsanya, dan mencintai sesama manusia

dalam rangka perubahan sikap.” Lebih lanjut sesuai ketentuan yang termaksud dalam UUD

Rusman (2012: 93) menegaskan bahwa 1945. Tujuan pendidikan IPS menurut

pembelajaran merupakan suatu sistem yang (Nursid

terdiri dari berbagai komponen yang saling “membina anak didik menjadi warga negara

berhubungan satu dengan yang lain. yang baik,yang memiliki pengetahuan,

Sedangkan menurut Sobri Sutikno (2014: 12) keterampilan, dan kepedulian social yang

mengatakan, “pembelajaran adalah segala berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat

upaya yang dilakukan oleh pendidik agar dan negara” Sedangkan secara rinci Oemar

menjadi proses belajar pada diri siswa”. Dari Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS

beberapa pendapat tersebut yang dimaksud berorientasi pada tingkah laku para siswa,

dengan pembelajaran adalah aktivitas yang yaitu : (1) pengetahuan dan pemahaman, (2)

dengan sengaja dirancang oleh pendidik agar sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan

siswa dapat belajar, saling berinterkasi sikap, (4) keterampilan (Oemar hamalik.

dengan guru maupun siswa lain, sehingga 1992 : 40-41 ).

tercapailah tujuan pembelajaran yang telah Pembelajaran merupakan interaksi yang

ditetapkan.

terjadi dalam proses belajar mengajar antara Ilmu pengetahuan sosial menurut individu. Menurut Suherman (dalam Asep

Mulyono Tj (dalam Hidayati, Mujinem & Jihad & Abdul Haris, 2012: 11),

Anwar Senen, 2008:1- 7), “IPS merupakan “Pembelajaran pada hakikatnya merupakan

pendekatan interdisipliner dari proses komunikasi antara perserta didik

suatu

pelajaran imu-ilmu sosial. Sementara itu dengan pendidik serta antar perserta didik

Ischak (2005:36) menyatakan bahwa, “IPS dalam rangka perubahan sikap.” Lebih lanjut

adalah bidang studi yang mempelajari, Rusman (2012: 93) menegaskan bahwa

menelaah, menganalisis gejala dan masalah menelaah, menganalisis gejala dan masalah

Sekolah Dasar sesuai dengan Standar Isi Dari beberapa pendapat tersebut dapat

Kurikulum (BSNP, 2009:176) adalah sebagai disimpulkan bahwa IPS adalah materi

Manusia, Tempat, dan pembelajaran

berikut:

a)

Lingkungan, b) Waktu, Keberlanjutan, dan mempelajari, menelaah dan menganalisis

Perubahan, c) Sistem Sosial dan Budaya, d) gejala dan masalah sosial di masyarakat.

Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan. Dalam standar isi Kurikulum Tingkat

Kompetensi dasar yang dicapai pada Satuan Pendidikan, tujuan pembelajaran IPS

penelitian ini adalah kompetensi dasar 1.5 di Sekolah dasar adalah sebagai berikut.

mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan (BSNP, 2009:175). a) Mengenal konsep-

ekonomi di Indonesia.

konsep yang berkaitan dengan kehidupan Syaiful Sagala (2013:215) menyatakan masyarakat dan lingkungannya. b) Memiliki

bahwa, “Meteode kerja kelompok atau kemampuan dasar untuk berpikir logis dan

bekerja dalam situasi kelompok, mengandung kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan

perngertian bahwa siswa dalam satu kelas masalah, dan keterampilan dalam kehidupan

dipandang sebagai kesatuan tersendiri, sosial, c) Memiliki komitmen dan kesadaran

ataupun dibagi atas kelompok-kelompok terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan,

kecil atau sub- sub kelompok”. Sementara itu,

d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, Roesiyah (2012:15) menyatakan bahwa, bekerjasama dan berkompetisi dalam

metode kerj a kelompok adalah “Cara masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

mengajar dimana siswa dalam kelas nasional, dan global. Sementara itu, tujuan

dipandang sebagai suatu kelompokm atau IPS di Sekolah Dasar menurut Ischak

dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap (2005:38) adalah sebagai berikut: a)

kelompok terdiri dari lima atau tujuh siswa, Membekali anak didik dengan pengetahuan

bersama dalam sosial yang berguna dalam kehidupan kelak

mereka

bekerja

menyeleseaikan masalah, atau melaksanakan di masyarakat. Membekali anak didik dengan

tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis,

pengajaran yang telah ditetapkan oleh guru”. dan menyusun alternative pemecahan

Dari beberapa pendapat tersebut dapat masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan

disimpulkan bahwa Metode kerja kelompok di masyarakat. b) Membekali anak didik

adalah strategi atau cara yang digunakan dengan kemampuan komunikasi dengan

dalam pembelajaran untuk mempermudah sesame warga negara dan berbagai bidang

pemahaman siswa dengan membentuk keilmuan. c) Membekali anak didik dengan

kelompok-kelompok belajar. Tujuan Metode kesadaran, sikap mental yang positif dan

kerja kelompok adalah sebagai berikut: 1) keterampilan

Memupuk kemauan dan kemampuan lingkungan yang menjadi bagian dari

terhadap

pemanfaatan

para siswa. 2) kehiduapan tersebut. d)Membekali anak didik

kerjasama

diantara

Meningkatkan keterlibatan sosio-emosional dengan

dan intelektual para siswa dalam proses pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan

kemampuan

mengembangkan

belajar mengajar yang diselenggarakan dan; perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu

3) Meningkatkan perhatian terhadap proses pengetahuan dan teknologi.

dan hasil dari proses belajar mengajar secara Dari beberapa pendapat yang telah

berimbang.

dipaparkan, tujuan IPS di sekolah dasar Penerapan suatu metode pelajaran adalah untuk membekali siswa dengan

diaharapkan dapat mempermudah siswa konsep Ilmu Pengetahuan Sosial dan berfikir

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang kritis

Menurut Roestiyah perkembangan teknologi informasi dan

guna menghadapi

(2012:17) Metode kerja kelompok memiliki komunikasi.

keuntungan sebaai berikut: 1) Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk kepada siswa untuk

kelompoknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk

teman

dalam

dalammenyelesaikan tugas bersama. lebih intensif mengadakan penyelidikan

Selain memiliki keuntungan, metode mengenai sesuau kasus atau masalah. 3)

kerja kelompok juga memiliki kelemahan- Dapat

Menurut Syaiful sagala kepemimpinan

(2013:216) kelemahan-kelemahan metode keterampilan

dan

mengajarkan

kerja kelompok dapat ditinjau dari segi memungkinkan

sebagai berikut. 1) Dari segi penyusunan memperhatikan siswa sebagai individu serta

kelompok; (a). sulit untuk membuat kebutuhan belajar. 5) Para siswa aktif

kelompok yang homogen, baik intelegensi, tergabung dalam pelajaran mereka, dan

bakat dan minat, atau daerah tempat tinggal; mereka lebih aktif berpartisifasi dan

(b). murid-murid yang dianggap homogen berdiskusi. 6) Dapat memberikan kesempatan

oleh guru sering tidak cocok dengan anggota kepada siswa untuk mengembangkan rasa

kelompoknya; (c). pengetahuan guru tentang menghargai dan menghormati pribadi

kelompok kadang belum mencukupi. 2) Segi temannya, menghargai pendapat orang lain,

kerja kelompok; (a). pemimpin kelompok mereka telah saling membantu kelompok

terkadang sukar memberikan pengertian dalam usahanya mencapai tujuan bersama.

kepada anggotanya, sulit untuk menjelaskan Sedangkkan menurut Syaiful Sagala

dan mengadakan kerja, (b). anggota kadang- (2013:217) metode kerja kelompok memiliki

kadang tidak mematuhi tugas yang diberikan keuntungan sebagai berkut. 1) Membiasakan

oleh pemimpin kelompok; dan (c). Dalam siswa bekerja sama menurut paham

belajar bersama kadang-kadang tidak demokrasi, memberikan kesempatan kepada

terkendali sehingga menyimpang dari mereka untuk mengembangkan sikap

rencana berlarut-larut. Sementara itu musyawarah dan bertanggungjawab, 2)

Roestiyah (2012: juga menyatakan bahwa Kesadaran akan kelompok memberikan rasa

metode kerja kelompok memiliki kelemahan- kompetitif yang sehat, 3)Guru tidak perlu

kelemahan sebagai berikut. 1) Kerja mengawasi masing-masing siswa secara

kelompok hanya sering melibatkan kepada individu,

siswa yang mampu, sebab mereka cakap memperhatikan kelompok saja, 4) Melatih

memimpin dan mengarahkan mereka yang ketua kelompok menjadi pemimpin yang

kurang. 2) Strategi ini kadang-kadang bertanggungjawab dan membisakan anggota-

menuntut pengaturan tempat duduk yang anggotanya untuk melaksanakan tugas dan

berbeda-beda dan gaya mengajar yang kewajiban sebagai warga yang patuh pada

berbeda-beda pula. 3) Keberhasilan strategi aturan.

kerja kelompok ini tergantung kepada Dari beberapa pendapat di atas dapat

kemampuan siswa memimpin kelompok atau dismpulkan bahwa keuntungan metode kerja

untuk bekerja sendiri. Dari bebera pendapat keompok adalah sebagai berikut. 1)

di atas dapat disimpulkan bahwa metode Memberikan kesempatan kepada semua

kerja kelompok memiliki kelemahan sebagai siswa untuk memecahkan masalah secara

berikut.1) Sukar untuk membuat kelompok bersama-sama. 2) Mengembangkan bakat

yang memiliki kemampuan sama dari segi kepemimpinan dan tanggungjawab siswa

intelegensi dan daeraeh temaot tinggal. 2) terhadap tugas yang diberikan. 3) Guru dapat

Terdapat siswa tidak cocok bekerja sama memperhatikan siswa secara kelompok dan

dangan anggota kelompoknya. 3) Lebih individu untuk melihat kebutuhan belajar

mengasah kemampuan siswa yang dianggap siswa. 4) Siswa berperan aktif dalam

mampu dalam memimpin kelompok. 4) kelompok dengan bertanya, bekerja sama dan

Terdapat anggota kelompok yang tidak memecahkan masalah yang diberikan untuk

mematuhi aturan dan tugas yang diberikan tujuan bersama. 4) Terjadi kempetisi yang

sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan kelompok., b) Melakukan evaluasi hasil dan yang telah dituliskan di atas, Mansyur

proses, c) Melaksanakan tindak lanjut baik (dalamSyaiful Sagala, 2013: 217) menyusun

berupa mengajar uang maupun memberikan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Guru

tugas pengayaan bagi siswa yang telah harus mengetahu dengan luas dalam hal cara

menguasai materi.

menyusun kelompok, baik melalui buku atau Berdasrkan pendapat ahli di atas, dengan bertanya kepada mereka yang telah

pembelajaran dengan berpengalaman. 2) Kumpulan data tentang

langkah-langkah

menggunakan metode kerja kelompok dalam siswa untuk menunjang tugas-tugas guru. 3)

peneitian ini menggunakan langkah inti Adakan tes sosiometri dan buatlah sosiogram

sebagai berikut. 1) Mengungkapkan lingkup dari kelas bersangkutan untuk mengetahui

materi pelajaran yang akan dipelajari, 2) klik atau ada murid yang terisolasi. 4)

Membentuk kelompok, 3) Mengemukakan Bimbingan terhadap kelompok harus

tugas setiap kelompok kepada ketua dilakukan terus menerus. 5) Usahakan agar

kelompok, 4) Mengemukakan peraturan atau jumlah kelompok itu tidak terlalu besar dan

tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri anggotanya dalam waktu tertentu berganti-

kegiatan kerja kelompok, 5) Mengawasi, ganti. 6) Dalam memberikan motivasi

memonitori, dan bertindak sebagai fasilitator haruslah menuju kepada kompetensi yang

kerja kelompok sehat.

selama

kegiatan

berlangusng. 6) Pemberian balikan dari Menurut Soli Abimanyu (2008:7-4)

kelompok lain atau dari guru langkah pembelajaran menggunakan metode

Materi pembelajaran yang diajarkan pada kerja kelompok adalah sebagai berikut: 1)

kelas V Sekolah Dasar negeri 09 Sujah, Kegiatan Persiapan, a) Merumuskan Tujuan

Kabupaten Bengkayang adalah bersumber pembelajaran yang akan dicapai, b)

dari kurikulum tingkat satuan Pendidikan Menyiapakan materi pembelajaran dan

(KTSP) tahun 2006. Adapun kompetensi menjabarkan materi tersebut kedalam kerja

dasar yang digunakan pada penelitian ini kelompok, c)Mengidentifikasi sumber yang

adaah kompetensi dasar 1.5 tentang akan menjadi sasaran kerja kelompok. 2)

mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan Kegiatan

ekonomi di Indonesia.

Pembukaan pembelajara, (1) Melaksanakan Apersepsi, (2) Memotivasi belajar dengan

METODE PENELITIAN

mengemukakan kasus yang ada kaitannya Metode pada dasarnya merupakan suatu dengan materi pelajaran yang akan di

cara yang ditempuh dalam proses penelitian, ajarkan, (3) Mengemukakan tujuan pelajaran

untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam dan berbagai kegiatan yang akan dikerjakan

penelitian tentu memerlukan suatu metode dalam mencapai tujuan itu. b) Kegiatan Inti:

yang sesuai dengan tujuan masalah yang Mengungkapkan lingkup materi pelajaran

akan diungkapkan. Untuk itu penggunaan yang akan dipelajari, (1) Membentuk

metode dalam suatu penelitian harus sesuai kelompok, (2) Mengemukakan tugas setiap

dengan tujuan penelitian. Menurut Hadari kelompok kepada ketua kelompok, (3)

Nawawi (2012: 66-88) menyatakan, terdapat Mengemukakan peraturan atau tata tertib

empat jenis metode penelitian yaitu sebagai serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan

berikut: 1) Metode filosofis, 2) Metode kerja kelompok, (4) Mengawasi, memonitori,

deskriptif, 3) Metode historis, dan 4) Metode dan bertindak sebagai fasilitator selama

eksperimen.

kegiatan kerja kelompok berlangusng, (5) Metode filosofis adalah prosedur Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil

pemecahan masalah yang diselidiki secara kerja kelompok, pemberian balikan dari

rasional melalui renungan atau pemikiran kelompok lain atau dari guru, 3)Kegiatan

yang terarah, mendalam dan mendasar mengakhiri Pelajaran, a) Merangkum isi

tentang hakikat suatu yang ada dan yang pelajaran yang telah dikaji melalui kerja

mungkin ada, baik dengan mempergunakan mungkin ada, baik dengan mempergunakan

kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun pola

suatu kelas peristiwa p ada masa sekarang”. fenomenologis dan lain-lain dan dengan

berfikir indukitf,

dedukitif

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, memperhatikan

dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif (logika).

hukum-hukum

berfikir

adalah suatu prosedur untuk memecahkan Metode Deskrifitif adalah Penelitian

masalah dengan cara menggambarkan suatu yang hanya mengungkapkan suatu masalah

objek atau objek pada masa sekarang dan atau keadaan atau peristiwa sebagaimana

tanpa direkayasa. Sesuai dengan metode adanya sehingga bersifat sekedar untuk

penelitian dan usaha perbaikan kegiatan mngungkapkan fakta (fact finding). Hasil

pembelajaran, maka bentuk penelitian yang penelitian ditekankan pada membirikan

akan dilakukan adalah penelitian tindakan gambaran secara objektif tentang keadaan

kelas (PTK).

sebenarnya dari objek yang diselidiki. Penelitian yang digunakan adalah Metode histories adalah prosedur

penelitian tindakan kelas. Menurut Wina pemecahan masalah dengan menggunakan

Sanjaya (2013: 26) “PTK dapat diartikan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan

pengkajian masalah baik untuk memahami kejadian atau suatu

sebagai

proses

pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi keadaan yang berlangsung pada masa lalu

diri dalam upaya untuk memecahkan masalah terlepas dari kedaan masa sekarang maupun

tersebut dengan melakukan berbagai tindakan untuk memahami kejadian atau keadaan masa

yang terencana dalam situasi nyata serta sekarang yang berhubungan dengan masa

menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan lampau, selanjutnya kerapkali hasilnya

ters ebut”. Lalu Wina sanjaya melanjutkan dapat digunakan untuk meramalkan kejadian

bahwa secara etimologis, ada tiga istilah yang atau keadaan masa yang akan datang.

berhubungan dengan PTK, yaitu Penelitian, Metode ekperimen adalah prosedur

Tindakan, dan Kelas.

penelitian yang

Pertama, penelitian adalah suatu proses mengungkapkan hubungan sebab akibat dua

dilakukan

untuk

pemecahan masalah yang dilakukan secara variable atau lebih, dengan mengendalikan

sistematis, empiris, dan terkontrol. Kedua pengaruih variable yang lain. Metode ini

tindakan adalah suatu kegiatan atau aktifitas dilaksanakan dengan memberikan variable

yang sengaja dirancang dan dilakukan oleh bebas secara sengaja (bersifat induce) kepada

guru atau peneliti dan dikerjakan oleh murid objek penelitian untuk diketahui akibatnya di

untuk mencapai tujuan tertentu seperti untuk dalam variable terikat.

memperbaiki atau meningkatkan suatu Metode yang digunakan pada penelitian

keadaan tertentu. Ketiga, kelas menunjukan ini adalah metode deskriptif. Alasan

proses pembelajaran digunakannya metode ini adalah karena

seluruh hasil yang ditemukan selama proses Jadi, berdasarkan konsep tersebut penelitian akan dipaparkan secara deskriptif.

penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu Hadari Nawawi (2007: 63) menyatakan

aktivitas mencermati suatu objek atau bahwa metode deskriptif adalah “Prosedur

komponen-komponen yang ada di dalam pemecahan masalah yang diselidiki dengan

kelas dengan menggunakan tindakan tertentu menggambarkan atau melukiskan keadaan

untuk meningkatkan atau memperbaiki subjek atau objek penelitian (seseorang,

kondisi belajar yang terjadi di dalam kelas. lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat

Prosedur penelitian tindakan kelas ini sekarang berdasarkan fakta-fakta yang

terdiri dari beberapa tahap. Tahap-tahap tampak atau sebagaimana mestinya".

tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan, Sejalan dengan itu, (Nazir, 2013:54)

observasi dan refleksi. Tahap-tahap ini menyatakan bahwa, “Metode deskriftif

membentuk suatu siklus. Dalam tahap ini adalah suatu metode dalam meneliti status

peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,

observasi akan dibicarakan bersama dengan tindakan ideal sebetulnya dilakukan secara

kolaborator sebagai dasar pelaksanaan berpasangan antara pihak yang melakukan

tindakan di siklus kedua. tindakan dan pihak yang mengamati proses

penelitian ini, tempat jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini

Pada

berlangsungnya penelitian adalah di kelas V adalah penelitian kolaborasi.

Sekolah Dasar Negeri 09 Sujah Kabupaten Tahap ke dua dari penelitian ini adalah

Bengkayang. Subyek dalam penelitian ini perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti

adalah sebagai berikut : a) Guru kelas V SD berdasarkan perencaan yang telah disusun

Negeri 09 Sujah Kabupaten Bengkayang, b) bersama-sama dengan kolaborator. Tindakan

Siswa kelas V SD Negeri 09 Sujah dilakukan dalam proses pembelajaran adalah

Kabupaten Bengkayang yang berjumlah 26 apa adanya. Artinya, tindakan yang dilakukan

orang. Sesuai dengan sub masalah penelitian tidak rekayasa untuk kepentingan penelitian,

maka data yang akan dikumpulkan dan akan tetapi dilaksanakan sesuai dengan

dianalisis pada penelitian ini nadalah: 1) Data proses pembelajaran yang sudah disusun

berupa skor kemampuan guru menyusun bersama. Suharsimi (2010: 139) mengatakan

rencana pelaksanaan pembelajaran materi

b ahwa “Tentu saja membuat modifikasi tetap mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan diperbolehkan, tetapi tidak mengubah

ekonomi menggunakan lingkungan sebagai prinsip.”

media pembelajaran setiap siklus di kelas V Tindakan

menggunakan lembar penelitian adalah pembelajaran yang terdiri

Sekolah Dasar

observasi.2) Data berupa skor kemampuan dari pembuka, bagian inti dan penutup. Sama

guru melaksanakan pembelajaran materi seperti pembelajaran pada umumnya kegiatan

mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan pembuka pembelajaran adalah terdiri dari

ekonomi menggunakan lingkungan sebagai dalam pembuka, absensi dan apersepsi. Pada

media pembelajaran setiap siklus di kelas V penututp pembelajaran adalah refleksi

menggunakan lembar pembelajaran dan tindak lanjut.

Sekolah Dasar

observasi. 3) Data nilai siswa berupa angka Tahap ke tiga, yaitu kegiatan pengamatan

skala 0 – 100 yang diperoleh dari pengukuran yang dilakukan oleh observer/pengamat.

hasil tes formatif setiap siklus pada Sebaiknya pengamatan dilakukan pada waktu

pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya

mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan berlangsung dalam waktu yang sama.

ekonomi di Indonesia.

Pengamatan/ observasi, dilakukan untuk Teknik pengumpul data yang digunakan mengumpulkan informasi tentang proses

dalam penelitian ini adalah teknik observasi pembelajaran yang dilakukan guru sesuai

langsung dan pengukuran. dengan tindakan yang telah disusun (Wina

Menurut Hadari Nawawi (2012: 100) Sanjaja, 2013:79).

“cara mengumpulkan data yang dilakukan Tahap ke empat yaitu refleksi adalah

melalui pengamatan dan pencatatan gejala- kegiatan mengulas secara kritis tentang

gejala yang tampak pada objek penelitian perubahan yang terjadi pada siswa, suasana

yang pelaksanaannya langsung pada tempat kelas dan guru. Pada tahap ini peneliti

di mana suatu peristiwa, keadaan atau situasi mengumpulkan dan menganalisis data

sedang terjadi”. Teknik observasi langsung kemudian

pada penelitian ini digunakan untuk mempertimbangkan

mengobservasi perencanaan pembelajaran kekurangan tindakan yang sudah dilakukan

kelebihan

dan

pembelajaran yang (hasil observasi).

dan

pelaksanaan

dilakukan oleh guru.

Kekurangan pada RPP dan proses Selanjutnya adalah teknik pengukuran. pembelajaran siklus pertama akan diperbaiki

Hadari Nawawi (2012: 101) menyatakan pada RPP dan proses pembelajaran di siklus

bahwa, “teknik pengukuran adalah cara bahwa, “teknik pengukuran adalah cara

Keterangan:

untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek

𝑋 ̅ =rata-rata (mean)

tertentu terhadap norma tertentu sebagai ∑X = jumlah seluruh skor satuan ukur”. Dalam penelitian ini data yang

N = banyaknya subjek bersifat kuatitatif adalah hasil belajar formatif

(Burhan Nurgiantoro, Gunawan siswa yang digunakan untuk mengukur

& Marzuki, 2012: 64).

seberapa besar peningkatan hasil belajar pada Untuk jenis data pada sub masalah yang pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.

kedua menganalisis data berupa skor Berdasarkan teknik pengumpulan data yang

guru melaksanakan digunakan pada penelitian tindakan kelas ini,

kemampuan

pembelajaran menggunakan metode kerja maka alat pengumpul data yang digunakan

kelmpok materi mengenal jenis-jenis usaha adalah sebagai berikut. a) Lembar observasi

dan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan ini dilakukan dengan teknik pengumpul data

hasil belajar siswa kelas V sekolah dasar berupa observasi langsung. Lembar observasi

negi 09 Sujah, Kabupaten Bengkayang rata- yang digunakan pada penelitian tindakan

rata dengan rumus sebagai berikut. kelas ini terdiri dari : 1) Lembar observasi

𝐗̅ = ∑X

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (II)

kemampuan guru dalam menyusun rencana

Keterangan:

pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau IPKG

𝑋 ̅ =rata-rata (mean)

dalam melaksanakan pembelajaran pada ∑X = jumlah seluruh skor

I. 2) Lembar observasi kemampuan guru

materi membuat denah lingkungan sekolah

N = banyaknya subjek

dan rumah menggunakan metode inkuiri atau (Burhan Nurgiantoro, Gunawan IPKG II. 3) Lembar observasi pelaksanaan

& Marzuki, 2012: 64).

pembelajaran menggunakan metode kerja Untuk menghitung peningkatan hasil kelompok. b) Tes belajar siswa. Dokumen

belajar siswa, pada pembelajaran mengenal Tes belajar siswa adalah lembar jawaban tes

jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi formatif yang diberikan kepada siswa untuk

dengan metode kerja kelompok di kelas V mengukur hasil belajar siswa pada

sekolah dasar negi 09 Sujah, Kabupaten pembelajaran IPS dikelas V.

Bengkayang, yaitu dengan menggunakan Data yang telah diperoleh dalam

rumus:

∑X

penelitian ini kemudian dianalisis. Analisis

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (III)

data dilakukan pada tahap refleksi, sehingga

Keterangan:

dari hasil refleksi ini dapat diperoleh

𝑋 ̅ =rata-rata (mean)

alternatif solusi untuk menentukan rencana ∑X = jumlah seluruh skor tindakan yang akan diterapkan pada siklus

N = banyaknya subjek

penelitian tindakan berikutnya. Analisis data (Burhan Nurgiantoro, Gunawan dilakukan melalui kolaborasi antara peneliti

& Marzuki, 2012: 64).

dengan observer. Teknik analisis data dalam

penelitian ini sebagai berikut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk jenis data pada sub masalah yang

Hasil Penelitian Siklus I

pertama menganalisis data berupa skor Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kemampuan

siklus. Siklus pertama dilakukan pada tanggal pembelajaran menggunakan metode kerja

guru

merencanakan

14 November 2017 dan siklus ke dua pada kelompok materi mengenal jenis-jenis usaha

tanggal 30 November 2017. Adapun dan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan

penjabaran lebih lanjut dalam tahapan tiap hasil belajar siswa kelas V sekolah dasar negi

siklus

dijabarkan

sebagai berikut:

09 Sujah, Kabupaten Bengkayang dianalisis Perencanaan penelitian siklus I meliputi, 1). dengan perhitungan rata-rata dengan rumus

pertemuan dengan guru sebagai berikut.

Meakukan

kolaborator pada hari jum’at, tanggal 10

membahas waktu membahas waktu

maupun memberikan tugas pengayaan bagi kompetensi dasar dan langkah-langkah

menentukan

siswa yang telah menguasai materi. tindakan yang dilakukan. 2). Memilih materi

Pengamatan yang dilakukan Bapak pelajaran yang digunakan dalam penelitian.

Hermansyah, S.Pd., sebagai observe rdalam 3)

pembelajaran adalah tahapan-tahapan guru pembelajaran.

Menyusun rencana

pelaksanaan

4) Menyiapkan media dalam mengajar dan kesesuai langkah pendukung penelitian dan Menyiapkan alat

pembelajaran yang disampaikan dengan pengumpul data berupa lembar observasi

pembelajaran yang telah guru dalam merencanakan pembelajaran dan

rancangan

disusun.Hal-hal yang diamati adalah sebagai lembar observasi guru dalam melaksanakan

berikut: 1). Kemampuan guru dalam pembelajaran. 6) Menyiapkan soal evaluasi

rencanan pelaksanaan (tes formatif).7) Melakukan pengecekan awal

merancang

pembelajaran menggunakan metode kerja kesiapan siswa dengan mengajar seperti biasa

kelompok. 2). Kemampuan guru dalam (tidak

melaksanakan pembelajaran menggunakan kelompok).

metode kerja kelompok. 3). Hasil Belajar Penelitian ini dilaksanakan pada hari

Siswa pada pembelajaran ilmu pengetahuan Selasa tanggal 14 November 2017, pukul

sosial menggunakan metode kerja kelompok.

07.00 – 08.10 (2x 35 menit). Pelaksanaan Hasil Pengamatan kemampuan guru pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti,

dalam menyusun rencana pembelajaran IPS dibantu oleh guru kolaborator Bapak

menggunakan metode kerja kelompok Hermansyah, S.Pd yang bertindak sebagai

adalah sebagai beikut: 1) kemampuan guru observer. Materi yang disampaikan adalah

dalam merancang pembelajaran adalah jenis-jenis usaha dalam kegiatan ekonomi

sebesar 3,43 (tergolong baik). 2) Kemampuan dan

dalam melaksanakan pembelajaran pada Pembelajran yang dilakukan menggunakan

Lembaga-lembaga

ekonomi.

siklus I menggunakan metode kerja metode

kelompok adalah 3,09 (dengan katagori pembelajaran dengan menggunakan metode

kerja kelompok.

Tahapan

baik).3) Hasil belajar rata-rata siswa kerja kelompok pada penelitian adalah

menggunakan metode kerja kelompok pada sebagai berikut: a. Kegiatan Membuka

pembelajaran IPS adalah 74,08. Terdapat 20 Pembelajaran , 1) Melaksanakan Apersepsi,

orang siswa yang telah tuntas (di atas nilai 2)

KKM 65) dan 6 orang masih belum tuntas. Mengemukakan tujuan pelajaran dan

Memotivasi belajar

siswa,

Jika di persentasekan siswa yang telah tuntas berbagai kegiatan yang akan dikerjakan

adalah 76,92% dan siswa yang belum tuntas dalam mencapai tujuan. b. Kegiatan Inti, 1)

adalah 23,08%.

Mengungkapkan lingkup materi pelajaran Berdasarkan pembelajaran yang telah yang akan dipelajari, 2) Membentuk

dilakukan dengan menggunakan metode kelompok, 3) Mengemukakan tugas setiap

kerja kelompok materi jenis usaha dan kelompok kepada ketua kelompok, 4)

kegiatan ekonomi ditemukan hal-hal sebagai Mengemukakan peraturan atau tata tertib

berikut : a). Penguasaan kelas belum serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan

maksimal. b). Tahapan dalam apersepsi kerja kelompok, 5) Mengawasi, memonitori,

terlewatkan. c). Terdapat siswa yang kurang dan bertindak sebagai fasilitator selama

fokus dalam belajar. D). Pengaturan waktu kegiatan kerja kelompok berlangsung, 6)

dalam tahapan pembelajaran masih kurang Pemberian balikan dari kelompok lain atau

optimal. Dilanjutkan ke siklus ke II karena dari guru. c) Kegiatan mengakhiri Pelajaran,

masih terdapat 6 orang yang belum mencapai

1) Merangkum isi pelajaran yang telah dikaji

KKM (nilai 65).

melalui kerja kelompok. 2) Melakukan evaluasi hasil dan proses.3) Melaksanakan

Hasil Penelitian Siklus II

tindak lanjut baik berupa mengajar uang Tahap persiapan siklus II dengan menggunakan Merode kerja kelompok tindak lanjut baik berupa mengajar uang Tahap persiapan siklus II dengan menggunakan Merode kerja kelompok

maupun memberikan tugas pengayaan bagi dengan guru kolaborator pada hari kamis,

siswa yang telah menguasai materi. tanggal 16 November 2017 membahas waktu

Pengamatan yang dilakukan bapak pelaksanaan

Hermansyah, S.Pd., sebagai observer dalam kompetensi dasar dan langkah-langkah

penelitian,

menentukan

pembelajaran siklus II adalah tahapan- tindakan yang dilakukan. Selain itu peneliti

tahapan guru dalam mengajar dan kesesuai juga mendapatkan masukan untuk belajar

langkah pembelajaran yang disampaikan mengelola waktu pembelajaran agar sesuai

dengan rancangan pembelajaran yang telah dengan rencana pelaksanaan yang dibuat. 2).

disusun. Hal-hal yang diamati adalah sebagai Memilih materi kegiatan ekonomi di Inonesia

berikut: 1). Kemampuan guru dalam dan contohnya sebagai materi pembelajaran

rencanan pelaksanaan siklus ke II. 3) Menyusun rencana

merancang

pembelajaran menggunakan metode kerja pelaksanaan pembelajaran. 4) Menyiapkan

kelompokadalah sebesar 3,78 (tergolong media pendukung penelitian meggunakan

sangat baik). 2) Kemampuan guru dalam metode kerja kelompok. 5) Menyiapkan alat

pembelajara dengan pengumpul data berupa lembar observasi

melaksanakan

menggunakan metode kerja kelompok pada guru dalam merencanakan pembelajaran dan

siklus II menggunakan metode kerja lembar observasi guru dalam melaksanakan

kelompok adalah 3,86 (dengan katagori pembelajaran. 6) Menyiapkan soal evaluasi

sangat baik). 3) Hasil belajar rata-rata siswa (tes formatif).

dalam pembelajaran IPS menggunakan Penelitian siklus II dilaksanakan pada

metode kerja kelompok terdapat adalah hari Kamis, tanggal 30 November 2017 pukul

85,35. Semua siswa yang telah tuntas (di

07.00 – 08.10.Pelaksanaan pembelajaran ini atas nilai KKM 65), hal ini menunjukkan dilakukan oleh peneliti, dibantu oleh guru