PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI PELAJARAN ALAT MUSIK DAYAK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI PELAJARAN ALAT MUSIK DAYAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH: ARIANSYAH F07112004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TARI DAN MUSIK JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PONTIANAK 2018

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI PELAJARAN ALAT MUSIK DAYAK

  

Ariansyah, Ismunandar, Christianly Yery Silaban

Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP Untan Pontianak

  

Email: Suallucard@gmail.com

Abstract

  

The purpose of this research is to improve students’ learning outcomes in the subject

matter of Dayak musical by using audio visual media. This research used descriptive

methods, with the qualitative approach. The research method applied is a classroom

of this research is class X especially class X IPS2 of SMAN 1 Sejangkung, Sambas

district. Data collecting that are applied in this research are the observation sheet, test,

and documentation. Based on the results, using audio visual media can improve students’

learning outcomes in the subject matter of Dayak musical. It can be seen from the results

test obtained by the students in cycle 1 and cycle 2. After the action is done in cycle 1

there is an increase in the average value that was 69.8. after that, the next processed with

action in cycle 2, the increase is obtained that was 94.2.

  Keywords: Audio Visual Media, Dayak Musical Instrument.

  PENDAHULUAN

  Seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak masuk dalam ujian nasional pada setiap akhir tahun pelajaran, akan tetapi seni budaya tak kalah pentingnya dengan mata pelajaran lain yang masuk dalam ujian nasional. Pelajaran seni budaya diberikan disekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa.

  Pembelajaran seni budaya diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa tentang memahami konsep dan pentingnya seni budaya, menampilkan sikap apresisasi, kreativitas dan peran serta siswa dalam seni budaya. Pada mata pelajaran seni budaya, materi pembelajaran telah dijabarkan ke dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang nantinya akan dikembangkan oleh guru ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Terdapat beberapa kajian materi pembelajaran seni budaya yang harus dikuasai oleh siswa kelas seni musik adalah memahami jenis dan fungsi alat musik tradisional. Mencermati penekanan kurikulum seni budaya secara keseluruhan di atas maka proses belajar yang berlangsung di sekolah sudah seyogyanya harus dikaitkan dengan lingkungan dimana siswa berada.

  Ketika siswa kelas X mempelajari materi alat musik, ternyata masih banyak siswa yang belum dapat memahami materi tersebut. Siswa yang mendapat nilai rata

  • – rata terendah adalah siswa kelas X IPS2. Hal ini yang menjadi alasan peneliti memilih kelas X IPS2 sebagai subjek penelitian.

  Dikarenakan fasilitas yang disediakan sekolah tidak ada, jadi selama ini pembelajaran seni budaya di sekolah SMAN

  1 Sejangkung Kabupaten Sambas seringkali didominasi oleh kegiatan menulis, mencatat, mendengarkan guru menerangkan, membaca buku. Semua itu adalah aktivitas yang dilakukan oleh otak kiri saja sehingga siswa sering merasa bosan untuk belajar dan kurang memiliki inisiatif untuk aktif secara individu maupun berkelompok.

  Metode pembelajaran yang didominasi oleh ceramah mengkondisikan siswa dalam tingkat partisipasi yang rendah yang berakibat pada kurang optimalnya pemusatan perhatian pada kemampuan yang harus dikuasainya. Kalau hal ini terus berlanjut maka tujuan pembelajaran seni budaya yang diharapkan akan sulit dapat tercapai.

  Selain itu, masalah yang menjadi hambatan selama ini seringkali guru mengemas pembelajaran seperti menutup sebenarnya memberi kemudahan dalam konteks penyampaian materi pelajaran. Oleh karena itu diperlukan inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan agar segala hambatan yang terjadi selama ini diharapkan dapat segera diatasi. Salah satu cara dengan pemanfaatan software Microsoft Office PowerPoint 7 untuk menyusun media audio visual sebagai bentuk kegiatan integrasi teknologi dalam pembelajaran. Strategi ini disinyalir akan lebih mampu meningkatkan aktivitas sekaligus hasil belajar siswa.

  Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran seni budaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam materi pelajaran alat musik dayak di kelas X IPS2 SMAN 1 Sejangkung.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Suryabrata (2010:76), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian- kejadian. Melalui metode deskriptif, penulis ingin mendeskripsikan penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi alat musik dayak di kelas X IPS2 SMAN 1 Sejangkung Kabupaten Sambas. Bentuk penelitian yang

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Salahudin (2015:24) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Hal ini senada dengan Kunandar (2011:45), menyatakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktisi pembelajaran dikelas. Menurut Madya (2011:58) mengatakan bahwa ada empat proses dasar penelitian tindakan yaitu (1) penyusunan rencanan, (2) tindakan, (3) langkah - langkah yang dilakukan ketika melaksanakan tindakan yakni diawali dengan penyusunan rencana, melakukan tindakan, melakukan observasi, dan melakukan refleksi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.

  Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Moleong (2013:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Azwar (1998:5) pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan dedukatif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamakan hubungan antarfenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Pedekatan kualitatif penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif. Dalam penelitian kualitatif, data-data mengacu pada semua data yang terkumpul di lapangan baik observasi, dokumen- dokumen serta catatan yang telah dibuat berdasarkan kebutuhan peneliti.

METODE PENELITIAN

  Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas X IPS2 SMAN 1 Sejangkung yang terdiri dari 24 siswa dengan komposisi 12 siswi perempuan dan 12 siswa laki-laki. Adapun teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah observasi, tes, dan studi dokumentasi.Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka teknik penelitian ini menggunakan tiga jenis alat pengumpulan data yaitu lembar pedoman observasi, lembar tes, dan alat dokumentasi.

  Prosedur dalam penelitian ini menggunakan tahapan penelitian tindakan kelas. Arikunto (2014:16) menyebutkan bahwa

  “Tahapan dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi

  ”. Berdasarkan tahapan tindakan kelas, maka prosedur penelitian tindakan kelas yang direncanakan tahapan-tahapan sebagai berikut:

  • – buru dan siswa diwajibkan bertanya agar menambah pengetahuan terhadap materi yang diajarkan. Pada pertemuan kedua adalah pemberian soal tes untuk mengukur pemahaman siswa.

  Tahap Perencanaan

  Pada siklus 1, kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan yaitu sebagai berikut: (1) menyiapkan perangkat pembelajaran, yaitu RPP dan dan materi yang diajarkan dengan menggunakan Power

  Point ; (2) menyiapkan media seperti LCD

  proyektor dan sound; (3) menyiapkan instrument tes untuk digunakan dalam mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran; (4) menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi, lembar penilaian, dan alat dokumentasi.

  Tahap Pelaksanaan

  Pada siklus 1 pertemuan pertama, kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan yaitu sebagai berikut: (1) membuka pelajaran dengan mengucapkan salam; (2) mengabsen kehadiran siswa; (3) memberikan gambaran awal dan maksud tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa dapat memahami jenis dan fungsi alat musik dayak; (4) menjelaskan materi pembelajaran; (5) memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang kurang jelas; (6) bertanya kepada beberapa siswa tentang materi yang didapatkan dan tidak lupa memberikan penguatan kepada siswa yang kurang tepat dalam menjawab; (7) menyimpulkan kembali materi yang diajarkan; (8) menyarankan siswa untuk mencari literatur mengenai materi yang diajarkan untuk menambah wawasan siswa; (9) mengakhiri pertemuan dengan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa dan mengucapkan salam. Pada pertemuan kedua, kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan yaitu sebagai berikut: (1) mengulas kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya; (2) memberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa. Pada siklus 2 pertemuan pertama, kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan sama halnya yang terjadi adalah dalam menyampaikan materi pelajaran tidak terburu

  Pengamatan

  Pengamatan pada siklus 1, peneliti bersama guru kolaborator melakukan pengamatan dengan alat bantu yaitu berupa lembar observasi terhadap tindakan guru dikelas dan aktivitas siswa dalam pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Adapun pengamatan yang dilakukan terhadap tindakan guru meliputi pembukaan pelajaran, penyampaian materi pelajaran, monitoring kelas dan penutup, sedangkan pengamatan terhadap aktifitas siswa seperti antusias siswa dalam menerima materi pelajaran. Untuk pelaksanaan pengambilan nilai dilakukan peneliti dibantu dengan lembar penilaian. Dari data yang dikumpulkan tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan refleksi. Pada siklus 2 ini, aspek yang akan diobsevasi lebih menitikberatkan pada kekurangan hasil observasi atau refleksi di siklus ke-1.

  Refleksi

  Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data yang diperoleh pada saat melakukan pengamatan. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti bersama guru kolabortor yaitu Bapak Kashartadi sebagai guru mata pelajaran seni budaya. Kegiatan dalam refleksi merupakan kegiatan analisis, penjelasan informasi dari selama proses kegiatan belajar mengajar. Hasil yang diperoleh dari observasi dikumpulkan dan dianalisis kelemahan-kelemahan dan kekurangannya. Dari hasil tersebut akan diperbaiki oleh peneliti dan guru kolaborator yang kemudian menentukan perencanaan tindakan selanjutnya pada siklus 2. Hasil yang diperoleh dari observasi pada siklus 2 dikumpulkan dan dianalisis kelemahan maupun kelebihannya oleh peneliti dan guru guru mata pelajaran seni budaya. Jika terjadi peningkatan pada siklus ke-2 maka tujuan dari pelaksanaan pembelajaran sudah tercapai, maka tidak ada lagi penambahan siklus selanjutnya. Namun apabila pada pelaksanaan siklus kedua belum terjadi peningkatan maka akan ada penambahan siklus selanjutnya untuk memaksimalkan hasil dari ketampilan siswa apakah menunjukan peningkatan, penurunan, atau tidak mengalami perubahan, dari sebelum penerapan dan setalah penerapan metode yang digunakan oleh peneliti dan guru kolaborator.

  Uji keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi. Menurut Sugiono (2009:372), triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber, dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teknik. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengecek atau mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi, pengukuran, dan studi dokumentasi.

  HASIL PENELITIAN DAN Hasil Penelitian

  Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi dari penerapan media audio visual terhadap hasil belajar siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti melakukan analisis terhadap hasil belajar yang telah diperoleh dari kegiatan penelitian dan pengambilan data. Tindakan yang dilakukan peneliti yaitu menerapkan media audio visual dalam pembelajaran alat musik dayak. Pelaksanaan tindakan dimulai dari siklus 1 tanggal 7 Agustus 2017, dan siklus 2 dimulai 21 Agustus 2017. Adapun hasil dari penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

  

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa dalam Materi Alat Musik Dayak

  Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa dalami materi pelajaran alat musik dayak pada setiap siklus.

  Pembahasan

  Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari beberapa data seperti data tindakan guru dikelas serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, dan data hasil belajar siswa dalam materi pelajaran alat dikelas dan aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran yang terdapat pada tabel lembar observasi siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat terjadi peningkatan yang sangat baik untuk semua aspek-aspek yang diamati pada saat proses pembelajaran. Pada siklus 1 terjadi sedikit peningkatan, setelah dipebaiki kekurangan

  • – kekurangan tindakan guru dikelas dan aktivitas siswa saat proses pembelajaran pada siklus

  2 terjadi peningkatan yang sangat maksimal. Dengan No. Aspek yang diamati

  Skor yang diperoleh pada Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

  1 Jumlah siswa yang tuntas

  3

  11

  22

  2 Nilai rata - rata 48,3 69,8 94,2 penggunaan media audio visual dapat meningkatkan aktivitas-aktivitas atau tindakan-tindakan yang dialami guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Berdasarkan data penilaian hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Penilaian dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan yaitu dengan menggunakan tes tertulis. Berdasarkan hasil tes terjadi peningkatan nilai rata

  • – rata hasil belajara siswa. Data tersebut dapat dilihat pada lembar penilaian atau pada tabel 1.

  Dari hasil belajar siswa memperoleh memperoleh rata-rata nilai yaitu 69,8 terjadi persentase peningkatan dari pra siklus yaitu 44,5%. Walaupun demikian, hasil yang didapat belum maksimal. Kekurangan

  • – kekurangan pada siklus 1 diperbaiki pada siklus 2 dengan memperoleh nilai rata
  • – rata 94,2 dengan persentase peningkatan 25,9% dari siklus

  1. Menunjukkan terjadi peningkatan yang sangat baik dan maksimal dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa.

  • – masing siswa, nilai rata
  • – rata keseluruhan siswa dan jumlah siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan setelah melakukan tes tertulis. Sebelum melakukan tindakan, dari 24 siswa terdapat 3 siswa yang mencapai nilai KKM dan nilai rata
  •   Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, pada siklus pertama masih belum menunjukan peningkatan yang maksimal dan masih terdapat beberapa siswa yang kurang memahami materi yang diajarkan. Hal tersebut dikarenakan dalam memberikan penjelasan guru terlalu terburu

    • – rata yang diperoleh adalah 48,3. Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 terjadi peningkatan nilai rata
    • – rata yaitu 69,8 atau sebesar 44,5% , dari 24 siswa terdapat 11 siswa yang nilainya mencapai KKM, kemudian dilanjutkan dengan melakukan tindakan pada siklus 2 dan dianalisis terjadi peningkatan dari siklus 1. Peningkatan yang diperoleh yaitu nilai rata
    • – buru, siswa terlalu sedikit bertanya, dan masih ada siswa yang bergurau saat penjelasan materi. Kekurangan – kekurangan yang ditemukan pada siklus 1 diperbaiki pada siklus 2, yaitu guru tidak terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelajaran, siswa diwajibkan untuk bertanya materi yang kurang jelas, dan meningkatkan pengawasan terhadap siswa selama proses pembelajaran. Dengan memperbaiki tindakan yang dilakukan pada siklus 2, hampir seluruh siswa sudah dapat memahami materi alat musik dayak. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus 2.
    • – rata siswa yang mencapai 94,2 , dalam hal ini terjadi peningkatan sebesar 25,9% dari siklus 1. Pada siklus 2 terdapat 22 siswa yang nilainya mencapai KKM dan 2 siswa nilainya belum mencapai KKM.

      Dari beberapa hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan, telah tercapainya tujuan dari penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pelajaran alat musik dayak. Dengan demikian, penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam matei pelajaran alat musik dayak di kelas X

      IPS2 SMAN 1 Sejangkung Kabupaten Sambas. Dengan menggunakan media audio visual antusias siswa dalam mengikuti pelajaran semakin meningkat, media audio visual juga mempermudah dalam proses penjelasan materi yang mengharuskan penyajian suara dan gambar untuk mmpermudah siswa memahami materi pelajaran.

      Simpulan

      Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi alat musik dayak di kelas X IPS2 SMAN 1 Sejangkung, hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai yang diperoleh masing

      Saran

      Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah peneliti lakukan, terdapat beberapa hal yang peneliti sarankan sebagai berikut: (1) peran guru sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Siring perkembangan teknologi, sebagai guru hendaknya lebih memanfaatkan teknologi dan mengembangkannya agar dapat membantu mempermudah dalam hal mengajar dan mempermudah siswa dalam menerima materi yang diajarkan, meninggalkan kebiasaan lama dalam mengajar yaitu ceramah dan mencatat. (2) melihat keterbatasan sarana yang dimiliki sekolah, diharapkan sekolah segera menyediakan sarana pendukung dalam mempermudah proses belajar mengajar dikelas.

      Arikunto, dkk. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Alwi, Hasan. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Azwar, Saifuddin. (1998). Metode

      Grafindo Persada. Salahudin, Anas (2015). Penelitian

      Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

      Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: CV.Alfabeta. Suryabrata, Sumadi. (2010). Metode

      Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

      Sudjana, Nana & Rivai Ahmad. (2007).

      Jakarta: Prenada Media Group. Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

      Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.

      Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

      Setia

      Tindakan Kelas. Bandung: Pustaka

      Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja

      Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

      Sadiman, dkk. (2008). Media Pendidikan :

      Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kalam Mulia.

      Ramayulis. (2015). Dasar-Dasar

      Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Rosdakarya.

      Moleong. (2013). Metodologi Penelitian

    DAFTAR RUJUKAN

      Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

      Madya. (2011). Penelitian Tindakan Action Research. Bandung: Alfabeta. Munadi, Yudhi. (2008).

      Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

      Kunandar. (2011).