PENGARUH MARGARIN APEL MANALAGI TERSUPLEMENTASI MINYAK KACANG TANAH TERHADAP KADAR KOLESTEROL TIKUS Sprague dawley JANTAN The Influence of Apple Manalagi Margarine Which is Supplemented by Peanut Oil to The Cholesterol of Male Sprague Drawley Mice

  

PENGARUH MARGARIN APEL MANALAGI TERSUPLEMENTASI MINYAK

KACANG TANAH TERHADAP KADAR KOLESTEROL TIKUS Sprague dawley

JANTAN

  

The Influence of Apple Manalagi Margarine Which is Supplemented by Peanut Oil

to The Cholesterol of Male Sprague Drawley Mice

1*

  1

  1

  1 Nurul Abidah , Tri Dewanti W , Nur Ida Panca Nugraheni , Sudarma Dita. Wijayanti ,

  1 Jaya Mahar Maligan

  1) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya Malang Jl. Veteran, Malang 65145

  • Penulis Korespondensi, email: nurulabida@yahoo.co.id

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian margarin apel manalagi (Malus sylfertris Mill) yang tersuplementasi minyak kacang tanah terhadap kadar kolesterol pada tikus Sprague Drawley jantan yang diberi diet aterogenik. Metode penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 perlakuan dengan 5 ulangan yaitu kelompok kontrol pakan standar AIN 93M, kelompok pakan diet aterogenik, pakan diet aterogenik + margarin komersial, dan menggunakan pakan diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANOVA apabila terdapat perbedaan diuji lanjut dengan BNT selang kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian margarin apel manalagi tersuplementasi minyak kacang tanah b erpengaruh nyata (α=0,05) terhadap darah tikus Sprague dawley jantan yang diberi diet aterogenik yaitu mampu menurunkan kadar kolesterol 3.50% namun menurunkan berat badan tikus sebesar 6.10% dan peningkatan jumlah sisa pakan 18.18%.

  Kata kunci: Apel, Diet Aterogenik, Kadar Kolesterol, Margarin Buah, Minyak Kacang Tanah

  

ABSTRACT

This study aimed to understand the effect of margarine manalagi apple (Malus sylfertris

Mill) which supplemented by peanut oil on cholesterol levels of the male Sprague Drawley that

is given atherogenic diet. This research used Random Design Completely (RAL) with 4

treatment and 5 replications, that is standard feed control AIN 93 M group, atherogenic diet

group, atherogenic diet + commercial margarine group, and atherogenic diet + apple manalagi

margarine group that is supplemented by peanut oil. The research data was analyzed by using

ANOVA if there is further test by BNT with significance level of 5%. The result showed that the

giving of apple manalagi margarine that is supplemented by peanut oil had effect on cholesterol

level male Sprague dawley mice that were given atherogenic diet able not only decrease

cholesterol level 3.50% but also weight 6.10 % and increased the remaining amount of feed

18.18%. Keywords: Apple, Atherogenic Diet, Cholesterol Level, Fruit Margarine, Peanut Oil

  PENDAHULUAN

  Kolesterol merupakan senyawa yang berfungsi dalam pembentukan dinding sel tubuh, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Tengah tahun 2008 [2] prevalensi kasus PJK mengalami kenaikan dari 0.09% tahun 2006 menjadi 0.10% tahun 2007 dan 0.11% tahun 2008. Hal ini disebabkan beberapa faktor sepeti jenis kelamin, kelebihan berat badan, merokok, kurang berolahraga, dan pola makanan yang tidak seimbang terutama makanan yang mengandung kolesterol kadar lemak jenuh, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi asam lemak trans berlebih. Setiap peningkatan 1% energi total asupan asam lemak trans dapat menurunkan kadar HDL 0.013 mmol/liter dan menaikkan kadar kolesterol LDL 0.04 mmol/liter [3].

  Asupan asam lemak di negara-negara Eropa Barat diperkirakan antara 0.50

  • –2.10% dari total energi, sedangkan di Amerika mencapai sekitar 2%. Makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Amerika, 10-25% lemaknya diperkirakan berasal dari asam lemak trans. Sumber utama asam lemak trans adalah margarin (35%), makanan siap saji yang digoreng dan makanan olahan lainnya [4]. Total konsumsi asam lemak trans cukup tinggi, rata-rata nilai untuk orang Inggris dewasa sekitar 5 gram perhari tetapi konsumsinya lebih dari 12 gram per hari [5]. Pengaruh pemberian margarin terhadap tikus Sprague Drawley selama 8 minggu mampu meningkatkan kolesterol LDL 1173.50% dan menurunkan kolesterol HDL 43.88% [6].

  Pada penelitian ini untuk alternatif dalam memperbaiki profil lipid darah dengan menggunakan bahan alami yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah salah satunya terdapat pada apel dan minyak kacang tanah menjadi produk margarin buah. Konsumsi margarin cukup tinggi karena penggunaannya untuk olesan roti dan kue maka perlu inovasi produk untuk pengembangan produk margarin seperti margarin buah. Pada pembuatan margarin ini menggunakan buah apel manalagi karena memiliki kandungan pektin yang tinggi sebesar 0.14-0.96% [7] sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan dasar dalam pembuatan margarin buah. Pada kandungan apel terdapat pektin sejenis serat larut air berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh. Apel mengandung serat yang mampu menurunkan kolesterol, mengurangi pengerasan arteri, terutama pada serat pangan larut yaitu pektin lebih efektif dalam mereduksi plasma kolesterol yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL) [8]. Minyak kacang tanah mengandung asam lemak tidak jenuh yang baik untuk kesehatan serta mengandung fitosterol yang mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida. Hal ini terkait karena minyak kacang tanah mengandung 76-82 % asam lemak tidak jenuh[9].

  Berdasarkan penelitian Satjuti [10] kadar pektin dari labu siam mampu menurunkan kadar kolesterol sebesar ± 8%. Pemberian cuka salak yang dilakukan in vivo memiliki kadar pektin 0.57% mampu menurunkan kolesterol dengan dosis 0.40 ml/tikus dan 0.70 ml/tikus [11] dan pemberian minyak zaitun ekstra virgin yang memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh tunggal mampu meningkatkan kadar HDL secara signifikan sebesar 62.72% pada pemberian dosis 0.90 g/hari [12].

  Untuk mengetahui pengaruh margarin apel manalagi yang tersuplementasi minyak kacang tanah terhadap kadar kolesterol darah maka dilakukan secara in vivo pada tikus

  

Sprague Drawley jantan yang diberi diet aterogenik. Diet aterogenik adalah penambahan

  kolesterol dalam pakan tikus standar atau diet dengan tinggi lemak dengan berbagai tingkat kolesterol. Jenis diet aterogenik terbaik untuk setiap pecobaan yang diberikan tergantung pada model binatang, titik akhir yang diinginkan dan lama pakan yang diberikan [13]. Pemilihan tikus putih Sprague Drawley jantan karena tingkat reproduksi tinggi, rendah insiden timbulnya tumor spontan, karakter emosi yang tenang, mudah dalam penanganan dan memiliki karakterisasi fisiologis dengan manusia [14].

  BAHAN DAN METODE Bahan

  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buah apel manalagi yang didapat dari diperoleh dari toko Indomaret, gliserin dari toko “makmur”, aquades, pakan tikus (standart AIN- 93) yang terdiri dari pati jagung, kasein, dextrinized corn strach, sukrosa, minyak kedelai,

  

carboxy methyl cellulose (CMC), BHT, kuning telur, lemak sapi dan bahan untuk uji in vivo yaitu

  pereaksi kit kolesterol, serta tikus jantan sprague drawley dewasa berumur ±3 bulan dengan berat badan ± 200 gram.

  Alat

  Alat yang digunakan dalam penilitian ini adalah pengering kabinet merk lokal, peralatan pembuatan pakan, neraca analitik “Denver Instrument M-310”, neraca digital, glass ware

  (Pyrex), kandang tikus, jarum suntik spluit disposable, tabung vial 15 ml, kotak pendingin, tabung reaksi (Pyrex), sentrifus (Universal Centrifuse), kuvet, spektrofotometer (Jenway 6305), pH meter (Cyberscan 510), mikropipet, pisau stainless steel, baskom, juicer (Philips), desikator (Scoot Duran), tisu, kertas saring, termometer, corong.

  Desain Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimental laboratorik pada hewan coba tikus

  

Sprague Drawley jantan dengan menggunakan desain penelitian Control Group Post Test

Design yang memungkinkan peneliti mengukur pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen

  dengan cara membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

  Tahapan Penelitian

  Penelitian dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu pembuatan margarin apel manalagi tersuplementasi minyak kacang tanah, persiapan pemberian pakan aterogenik, perlakuan pemberian asupan margarin apel manalagi tersuplementasi minyak kacang tanah pada hewan coba yang diberi diet aterogenik dan tahap terakhir yaitu pengumpulan serta analisis data.

  Metode

  Pemilihan objek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan : Kontrol negatif (P0) : diet normal Perlakuan 1 (P1) : diet aterogenik Perlakuan 2 (P2) : diet aterogenik + margarin komersial Perlakuan 3 (P3) : diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah

  Setiap perlakuan dilakukan waktu pengambilan darah pada hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28 dengan keseluruhan sampel 20 ekor tikus.

  Analisis Data

  Pada pengumpulan data pengujian margarin apel manalagi tersuplementasi minyak kacang tanah terhadap kadar kolesterol darah tikus dilakukan dengan pengambilan darah secara retro orbital plexus metode CHOD-PAP dengan spektrofotometer. Selain itu juga penimbangan berat badan tikus dan perhitungan pakan tikus. Analisis data dengan cara statistik menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) one way selang kepercayaan 5% pada data kolesterol darah untuk mengetahui pengaruh pemberian tiap perlakuan jika menunjukkan beda nyata lalu dilakukan uji lanjut dengan selang kepercayaan 5% untuk melihat perbedaan masing- masing perlakuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  

1. Kandungan Margarin Apel dan Margarin Apel Manalagi Tersuplementasi Minyak

Kacang Tanah

  Pada proses pembuatan margarin biasanya yang digunakan adalah minyak kelapa, pada produk margarin apel ini diberi penambahan dengan minyak kacang tanah, dengan penggabungan buah apel dan minyak kacang tanah dimana buah apel memiliki kandungan serat pektin sedangkan pada minyak kacang tanah memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh sehingga jika kedua bahan ini digabungkan akan bersinergis untuk memperbaiki kolesterol darah tikus. Kandungan margarin apel dan margarin apel manalagi tersuplementasi minyak kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 1.

  Tabel 1. Kandungan Margarin Apel dan Margarin Apel Manalagi Tersuplementasi Minyak Kacang Tanah

  Komposisi Jumlah Literatur [15]

  Kadar Air 22.66% 28.12% Kadar Lemak 66.23% 63.72% Total Gula 2.12% 7.60% pH

  2.74

  4.21

  • Pektin 1.04% Warna Kecerahan (*L)

  40.36

  55.03 Kuning (*b)

  14.10

  19.63 Daya Oles 11 cm 12.96 cm Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan didapatkan bahwa kandungan pektin margarin apel manalagi tersuplementasi minyak kacang tanah sebesar 1.04%. Adanya kadar pektin ini diduga akan memberikan peran dalam pengaturan profil lipid darah.

  

2. Pengaruh Pemberian Margarin Apel Manalagi (Malus sylfertris Mill) Tersuplementasi

Minyak Kacang Tanah terhadap Kolesterol Darah Tikus Percobaan

2.1. Kadar Kolesterol

  Berdasarkan penelitian kelompok tikus menunjukkan kadar kolesterol meningkat setiap minggunya namun masih berada di batas normal hingga hari ke-28. Data kadar kolesterol tikus selama perlakuan 28 hari tersaji pada Gambar 1.

  Berdasarkan hasil analisa kadar kolesterol darah menunjukkan perbedaan kadar kolesterol darah terhadap tiap perlakuan. Kelompok tikus menunjukkan kadar kolesterol meningkat setiap minggunya namun masih berada di batas normal hingga hari ke-28. Kadar kolesterol yang diperlukan sebesar < 200 mg/dl [16]. Perubahan rerata akumulasi kadar kolesterol darah tersaji pada Tabel 2.

  160 l ro e 140

  P0 st l) le

  120 P1 g/d Ko r (m a 100

  P2 d Ka

  7

  

14

  21

  28 P3

Waktu (Hari ke-)

  Gambar 1. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Tikus Selama Perlakuan 28 hari Keterangan: (P0) : diet normal (P1) : diet aterogenik (P2) : diet aterogenik + margarin komersial (P3) : diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah

  Tabel 2. Rerata Akumulasi Kadar Kolesterol Darah

  Kadar Kolesterol Darah Kelompok Perlakuan (mg/dl) Perubahan Hari ke- 0 Hari ke- 28 %

  0.50 Diet Normal AIN 93M 120 tn 120.60 a

  19.26 Diet Aterogenik 123 tn 146.70 c

  11 Diet Aterogenik + Margarin 122.80 tn 129.70 b Diet Aterogenik+ Margarin Apel Tersuplementasi

  • 3.50 Minyak Kacang Tanah 123.20 tn 118.90 a

  Keterangan: (-) = penurunan(+) = kenaikan Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan hasil uji berbeda sangat nyata pada BNT 5% Penurunan kolesterol pada perlakuan diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah sebesar 3.50% disebabkan terdapat kandungan serat pektin pada margarin apel karena pektin mampu menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat asam empedu. Hewan uji yang diberikan pakan air mineral dan pellet yang dicampur lemak sapi dan diikuti dengan penambahan pektin 0.216 g/BB per hari mampu menurunkan kadar kolesterol 1.34% [17]. Penyerapan asam empedu yang diikat pektin mempengaruhi penyerapan kembali asam empedu dari usus, karena dapat mengubah proporsi asam empedu yang dikembalikan ke hati dengan cara mengikat asam empedu, dengan menurunnya kadar asam empedu hati maka akan membentuk asam empedu baru dari kolesterol yang diambil dari darah [18]. Selain itu juga terdapat kandungan lemak tidak jenuh yang terdapat pada minyak kacang tanah yang mampu mengurangi kandungan kolesterol.

  Berdasarkan hasil analisa ragam menunjukkan bahwa pada hari ke-0 diet normal, diet aterogenik, diet aterogenik + margarin komersial dan diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah tidak terjadi perbedaan yang nyata sehingga semua hewan coba memiliki kondisi awal yang tidak berbeda nyata. Sedangkan pada hari ke-28 dengan α = 0.05 terhadap perlakuan yang diberi diet aterogenik dan diet aterogenik + margarin komersial, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan diet normal. Hal ini menandakan bahwa perlakuan menyamai kelompok normal diduga pektin sebagai penurunan kadar kolesterol dikategorikan sebagai pengobatan herbal selain itu penelitian ini bersifat pencegahan yaitu perlakuan bersamaan dengan diet tinggi lemak. Dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi pengobatan herbal dibandingkan dengan pengobatan kimia agar dapat memberikan hasil, walaupun efek samping pada pengobatan herbal relatif kecil [19]. Hal ini membuktikan bahwa dengan perbedaan perlakuan terjadi perubahan kolesterol darah pada tikus.

2.2. Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Badan Hewan Coba

  Berat badan hewan coba diukur dan dihitung sebelum dan sesudah perlakuan untuk mengetahui peningkatan dan penurunan setiap hewan uji. Hal ini dipengaruhi faktor kondisi lingkungan, diet pakan, dan keturunan. Kecepatan dari pertumbuhan hewan coba dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu spesies, jenis kelamin, umur dan zat nutrisi dalam pakan [20]. Berat badan hewan coba selama perlakuan yang dapat dilihat pada Gambar 2.

  240 230 P0 220 P1 210

  200 P2 190 P3

  7

  14

  21

  28 Gambar 2. Grafik Rerata Berat Badan Hewan Coba

  Keterangan: (P0) : diet normal (P1) : diet aterogenik (P2) : diet aterogenik + margarin komersial (P3) :diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah

  Berdasarkan Gambar 2. dapat dilihat bahwa terjadi perubahan berat badan pada setiap perlakuan hingga akhir masa pemeliharaan. Pada perlakuan diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah cenderung terjadi penurunan berat badan. Berikut merupakan rerata akumulasi berat badan hewan coba yang dapat dilihat pada Tabel 3.

  Tabel 3. Rerata Akumulasi Berat Badan Hewan Coba

  

Kelompok Perlakuan Rerata Berat Badan Hewan Coba (gram)

Hari ke-0 Hari ke-28 Perubahan (%)

  1.77 Diet Normal AIN 93M 226 tn 230 b

  5.34 Diet Aterogenik 206 tn 217 a Diet Aterogenik +

  • 4.58 Margarin 218 tn 208 ab Diet Aterogenik+ Margarin Apel
  • 6.19 Tersuplementasi Minyak Kacang Tanah 210 tn 197 a

  Keterangan : (-) = Penurunan (+) = Kenaikan Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan hasil uji berbeda nyata pada BNT 5% Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan diet aterogenik + margarin komersial dan diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah terjadi penurunan berat badan. Hal ini diduga karena pengkonsumsian pakan yang kurang optimal karena perlakuan pakan secara ad libitum (secara bebas dan terus menerus hingga hewan coba berhenti sendiri sesuai keinginan) selain itu diduga faktor stres (tekanan) akibat pemberian sonde perlakuan yang diberikan kepada hewan coba. Tidak selalu individu yang memiliki kenaikan berat badan memiliki kadar kolesterol tinggi walaupun memiliki berat badan rendah. Kenaikan kolesterol bisa terjadi. Kolesterol adalah lemak yang berada dalam darah, bukan lemak yang berada di dalam kulit, jadi tidak selalu orang yang memiliki berat badan rendah akan bebas dari kolesterol. Pada margarin apel terdapat serat yang menyebabkan rasa kenyang [21]. Serat pangan masuk ke lambung dalam keadaan utuh akan cepat menimbulkan rasa kenyang sehingga terasa lebih lama dan tubuh dapat menyerap zat gizi [22], selain itu juga terdapat penambahan minyak kacang tanah namun lemak tidak jenuh tidak menyebabkan obesitas. Diet lemak tidak jenuh tidak menyebabkan obesitas seperti peningkatan berat badan sebanyak diet lemak jenuh, selain itu sensitivitas insulin tetap baik [23]. Cita rasa, tekstur, ukuran dan konsistesi pakan akan mempengaruhi tingkat konsumsi pakan [24]. Berbagai faktor terjadi dalam perubahan berat badan yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor yang mempengaruhi penambahan berat badan yaitu 45% faktor dalam dan 55% faktor lingkungan [25].

2.3. Pengaruh Perlakuan terhadap Sisa Pakan Hewan Coba

  Tingkat konsumsi adalah jumlah makanan yang terkonsumsi oleh hewan bila bahan makanan tersebut diberikan secara ad libitum [26]. Sisa pakan merupakan ukuran dari tingkat konsumsi pakan pada hewan coba. Apabila sisa pakan memliki jumlah yang rendah maka tingkat konsumsi hewan coba tinggi. Berikut merupakan perhitungan jumlah asupan pakan hewan coba selama perlakuan yang dapat dilihat pada Gambar 3.

  14 n a

  12 k a

10 P0

  ) P a m

  8 is

  P1 ra S

  6 (G ta

4 P2

  ra e R

  7

  

14

  21

  28 P3

Waktu (Hari Ke-)

  

Gambar 3. Grafik Rerata Sisa Pakan Hewan Coba

  Keterangan: (P0) : diet normal (P1) : diet aterogenik (P2) : diet aterogenik + margarin komersial (P3) : diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah

  Berdasarkan Gambar 3, jumlah asupan pakan pada setiap perlakuan setiap minggunya terjadi perubahan. Perubahan yang terjadi diduga karena setiap perlakuan pakan yang diberikan secara ad libitum sehingga tingkat energi yang diperlukan setiap hewan coba berbeda-beda dan daya tingkat kesukaan setiap hewan coba berbeda. Berikut merupakan rerata sisa pakan hewan coba yang dapat dilihat pada Tabel 4.

  Tabel 4. Rerata Sisa Pakan

  Kelompok Perlakuan Rerata Sisa Pakan Hewan Coba (gram) Hari ke-0 Hari ke-28 Perubahan (%)

  Diet Normal AIN 93M 11 tn 8 a -27.27

  • 41.67 Diet Aterogenik 12 tn 7 a

  30 Diet Aterogenik + Margarin 10 tn 13 b Diet Aterogenik+ Margarin Apel Tersuplementasi Minyak Kacang Tanah 11 tn 13 b

  18.18 Keterangan: (-) = Penurunan (+) = Kenaikan Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan hasil uji berbeda nyata pada BNT 5% tn: tidak berbeda nyata Berdasarkan hasil analisa ragam menunjukkan pada hari ke-0, setiap perlakuan tidak ada perbedaan nyata terhadap sisa pakan hewan coba, sedangkan pada hari ke-28 pada kelompok normal terjadi perbedaan nyata terhadap perlakuan yang diberi diet aterogenik + margarin komersial dan diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah sedangkan pada diet aterogenik tidak terjadi perbedaan nyata. Hal ini disebabkan faktor kondisi lingkungan, tekanan (stres), jenis diet pakan dan keturunan. Cita rasa, tekstur, ukuran dan konsistensi pakan akan mempengaruhi tingkat konsumsi pakan [24]. Pemberian perlakuan pakan secara ad libitum mampu memberikan respon tingkat kesukaan pada setiap hewan coba yang berbeda sehingga terjadi perbedaan pemasukan energi pada setiap hewan coba.

  

SIMPULAN

  Pemberian margarin apel manalagi (Malus sylfertris Mill) tersuplementasi minyak kacang tanah selama 28 hari memberikan pengaruh yang nyata ( α=0.05) terhadap penurunan total kolesterol 3.50% dengan penurunan berat badan 6.19% dan peningkatan jumlah sisa pakan

  18.18% pada tikus Sprague Drawley jantan.

UCAPAN TERIMA KASIH

  Terima kasih kami ucapkan atas dana penelitian OPF PNBP FTP, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

  1) Menys, V. C. and P. N. Durrington. 2007. Human Cholesterol Metabolism and Therapeutic Molecules. Experimental Physiology. 93 (1): 27-42.

  Tanggal akses: 19/02/2013 2) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2008. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

  Tahun 2008. Semarang 3) Sartika RAD. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 4) Astawan, Made. 2013. Waspada Bahaya Asam Lemak Trans dalam Makanan. Tanggal akses: 4/09/2013

  5) Coultate, T.P. 1996. Food the Chemistry of Its Components 3nd Edition. The Royal Society And Chemistry Company Cambridge

  17) Sutioso, Hari. 2012. Pemanfaatan Pektin yang Diisolasi dari Daun Jambu Biji (Psidum

  Yogyakarta 26) Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Penerbit Universitas

  24) Wiseman,J. and D.J.A.Cole. 1990. Feedstuf Evaluation. Butterworths. London 25) Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan IV. Gadjah Mada University Press.

  22) Astawan, M dan Tutik W. 2004. Diet Sehat dengan Makanan Berserat. Tiga Serangkai. Solo 23) Gajda, Angela M. 2008. High Fat Diets Induced Obesity Models. Tanggal akses: 02/02/2013

  Company. Inc. New York 21) Muslimafiyah. 2013. Kolesterol: Mitos dan Penanganannya. Tanggal akses: 15/08/2013

  Ethical Analysis. Bulletin of the World Health Organization 20) Maynard, L. A. & J. K. Loosli. 1979. Animal Nutrition 4th Edition. McGrow Hill Book

  18) Guyton. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta:EGC 19) Tilburt, John C and Ted J Kaptchuk. 2008. Herbal Medicine Research and Global Health: An

  guajava) dalam Uji In Vitro dan In Vivo Penurunan Kadar Kolesterol. FT UI. Depok

  Malang 16) Oetoro, S. 2007. Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol. http://www.medicastore.com/kolesterol. Tanggal akses: 04/01/2013

  6) Selly, O. 2012. Pengaruh Pemberian Margarin terhadap Rasio Kolesterol LDL.HDL Tikus

  Tanggal akses: 05/09/2013 14) Labome. 2013. Laboratory Mice and Rats.Tanggal akses: 05/09/2013 15) Erika C. W. 2009. Pembuatan Margarin Apel Manalagi (Kajian Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Emulsifier). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya.

  Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro. Semarang 13) Harlan. 2013. Atherogenic.

  12) Nugraheni, K. 2012. Pengaruh Pemberian Minyak Zaitun Ekstra Virgin terhadap Profil Lipid Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Sprague Drawley Hiperkolesterolemia.

  11) Desta, Y. 2012. Pengaruh Pemberian Cuka Salak var. suwaru (salacca vinegar var. suwaru) terhadap Profil Lipid Tikus Wistar Jantan Diabetes yang Diinduksi dengan Streptozotocin (stz). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang

  Peanut. J. FoodSci. 61 : 112-120 10) Satjuti D, Soebrata B.M, dan Syachiri M. 1995. Efek Hipokolesterolemik Pektin Labu Siam. Buletin Kimia. Jurusan Kimia FMIPA IPB. Juni 1995. No.9:18-27

  Reinhold New York 9) Divino G.L, Koehler PE and Akoh CC. 1996. Enzymatic and Autoxidation of Deffated

  62 (2): 225-229 8) Prosky, L and J.W. DeVries. 1992. Controlling Dietary Fiber in Food Products. Van Nostrand

  Sprague Drawley. Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro. Semarang 7) Baker R. A. 1997. Reassessment of Some Fruit and Vegetables Pectin Levels. J. Food Sci.

  Indonesia. Jakarta

Dokumen yang terkait

UJI TOKSISITAS AKUT TEPUNG GLUKOMANAN (A. muelleri Blume) TERHADAP NILAI KALIUM TIKUS WISTAR Acute Toxicity Test Of Glucomannan Flour (A. muelleri Blume) Toward Potassium Of Wistar Rats

0 0 5

PENGARUH PENAMBAHAN KARAGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK PASTA TEPUNG UWI DAN SAGU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIHUN Effect Carrageenan Addition on Pasting Properties of Yam and Sago Flour for Raw Materials of Vermicelli

0 0 8

PENGARUH RASIO CHIPS DENGAN BOLA PENUMBUK BALL MILL TERHADAP RENDEMEN DAN KEMAMPUAN HIDRASI TEPUNG PORANG The Effect of Ratio between Chips and Grinder Ball on Ball Mill Method against the Yield and Hydration Capability of Porang Flour

0 0 7

PENGARUH PENAMBAHAN JENIS DAN KONSENTRASI PASTA (SANTAN DAN KACANG) TERHADAP KUALITAS PRODUK GULA MERAH The Influence of Type and Concentration Paste (Coconut Milk and Nuts) Toward Brown Sugar Quality Product

0 0 9

PEMBUATAN SARI APEL (Malus sylvestris Mill) DENGAN EKSTRAKSI METODE OSMOSIS (KAJIAN VARIETAS APEL DAN LAMA OSMOSIS) The Influence of Apple Varieties and Osmosis Time on the Production of Osmosis Assisted Apple Cider

0 0 11

PENGARUH LAMA PENGGILINGAN DENGAN METODE BALL MILL TERHADAP RENDEMEN DAN KEMAMPUAN HIDRASI TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) The Effect of Grinding Duration Using Ball Mill on the Yield and Hydration Capability of Konjac Flour (Amorphophallus

0 0 7

PEMANFAATAN BAHAN LOKAL DALAM PEMBUATAN FOODBARS (KAJIAN RASIO TAPIOKA : TEPUNG KACANG HIJAU DAN PROPORSI CMC) The Use Local Material In The Production Foodbars (Study of Tapioca : Green Bean Flour Ratio and CMC Proportion)

0 0 12

PEMBUATAN ES KRIM TEMPE - JAHE (KAJIAN PROPORSI BAHAN DAN PENSTABIL TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK) The Making of Ice Cream from Tempe and Ginger (Study of Raw Materials Proportion and Stabilizers Proportions on the Physical, Chemical and Or

0 0 13

PENGARUH UMUR FERMENTASI TEMPE DAN PROPORSI DEKSTRIN TERHADAP KUALITAS SUSU TEMPE BUBUK Influence of Fermentation Time and Proportion of Dextrin to the Quality of Milk Tempeh Powder

0 1 7

PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK MAWAR MERAH (Rosa damascene Mill) DENGAN JENIS BAHAN PENGISI BERBEDA PADA COOKIES The Effect of Red Rose (Rosa damascene Mill) Powder Addition with different Fillers on Cookies

0 0 8