Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode,prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang akan digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan SI
Metodologi Pengembangan SI Pengantar Sistem Informasi Antonius Teddy S, S.Kom., M.Cs.
Metodologi Pengembangan SI
Metodologi pengembangan sistem adalah metode- metode,prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang akan digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan SI Pendekatan Terstruktur
Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan suatu sistem dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.
Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur Ciri-Ciri Pendekatan Terstruktur
Memanfaatkan alat-alat pemodelan
Merancang berdasarkan modul
Bekerja dengan pendekatan top-down
Dilakukan secara iterasi
Kegiatan dilakukan secara pararel
Menggunakan CASE Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa gambar atau diagram atau grafk agar lebih mudah dimengerti.
Selain berbentuk gambar, alat yang digunakan juga tidak berupa gambar misalnya kamus data, pseudocode atau formulir-formulir untuk mencatat atau menyajikan data Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses
yang dibuat untuk menggambarkan dari mana
asal data dan kemana tujuan data yang keluar
dari sistem, dimana data disimpan, proses apa
yang dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fsik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram (DFD)
Kelebihan DFD :
Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.
Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.
Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan. Data Flow Diagram (DFD)
DFD terdiri dari
Context diagram Berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem
Diagram rinci (DFD Levelled). menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang DFD Leveled
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifkasi proses yang jelas.
DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0
kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya.
Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu.
Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefnisikan proses pada level x tersebut.
Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.
Simbol-Simbol DFD
Entitas Luar atau Proses atau
Stored Data atau Aliran Data Entitas Luar
Merupakan pihak di luar sistem (bisa orang atau organisasi) yang mengirimkan input ke sistem atau menerima output dari sistem.
Menunujukan batasan dari sistem.
Contoh :
Bank Dekan Kaprodi Proses
Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan terhadap data yang masuk untuk menghasilakn data yang keluar.
Hanya menunjukan kegiatannya saja, komponen fsik tidak diidentifkasi
Contoh :
Proses Proses Cetak KRS Pembayaran Stored Data dan Aliran Data
Stored data: Merupakan kumpulan data Bisa berupa fle atau basis data tapi tidak selalu berupa fle atau basis data contoh: fle Mahasiswa, data KRS, dll
Aliran data:
Menyatakan data masukan ke suatu proses atau data keluaran dari suatu proses Dapat juga menyatakan update data dalam suatu fle, basis data atau simpanan data yang lain. contoh: Matakuliah yang diambil, Jumlah yang dibayarkan, Saldo terakhir, dll Aturan dalam DFD
Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.
Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan data store
Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor
Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data Aturan dalam DFD
Semua objek harus mempunyai nama
Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses
Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.
Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika melebihi maka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja bersama-sama didalam suatu subsistem Petunjuk Pembuatan DFD
1. Penamaan yang jelas Setiap entitas diberi nama yang sesuai dengan suatu kata benda.
Nama aliran data dalam kata benda karena menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu. Proses diberi nama menggunakan format kata kerja - kata sifat - kata benda untuk proses-proses yang rinci. Penyimpanan data diberi nama dengan suatu kata benda.
2. Memberi nomor pada proses
Nomor yang diberikan pada proses tidak harus menjadi
nomor urut.
Penomoran dimaksudkan sebagai identifkasiproses dan
memudahkan penurunan (level yang lebih rendah) ke proses berikutnya.Untuk proses primitif selain diberi nomor juga diberi tanda khusus (biasanya tanda *) untuk menyatakan bahwa proses Petunjuk Pembuatan DFD
3. Penggambaran kembali
Ukuran dan bentuk lingkaran tetap sama
Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah.
4. Hindari proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai keluaran begitu juga sebaliknya hindari proses yang mempunyai keluaran tetapi tidak mempunyai masukan. Contoh Diagram Konteks Nasabah
Kartu ATM Sistem Transaksi Bank Kode Bank, Kode Kartu
Uang Tunai, Slip, Pesan Password, Macam Transaksi, Tipe Rekening, Jumlah Diagram Level 0 Kartu ATM
Baca Masukan Lakukan Transaksi Hasilkan
Keluaran Kode Bank, Kode Kartu Nasabah Password, Macam Transaksi, Tipe Rekening, Jumlah Uang Tunai, Slip, Pesan Penyeimbangan Saldo Macam Transaksi, Tipe Rekening, Jumlah Jumlah
Rekening ERD (Entity Relationship Diagram)
Model data Diagram Hubungan Entitas (ERD/Entity Relationship Diagram) dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi objek-objek dasar yang
dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship)
antara entitas-entitas itu. Entitas adalah ‘sesuatu’ atau ‘objek’ pada dunia nyata yang dapat dibedakan satu terhadap yang lainnya, yang bermanfaat bagi aplikasi yang sedang kita kembangkan .
Sebagai contoh, setiap orang adalah entitas dan rekening
bank dapat dipertimbangkan sebagai sebuah entitas. Relationship adalah hubungan antara beberapa entitas.
Sebagai contoh, mahasiswa memiliki orangtua; memiliki menjelaskan hubungan tertentu antara mahasiswa dengan orangtuanya.
Simbol-Simbol ERD
Objek yang dapat diidentifkasi didalam Entitas lingkungan sistem Hubungan diantara sejumlah entitas yang
Relasi berbeda Mendeskripsikan karakter entitas (atribut yang berfungsi sebagai key (kunci) digaris
Atribut bawah) Penghubung antara relasi dengan entitas, Connecting Relasi dan entitas dengan atribut Kardinalitas Relasi
Dalam ERD hubungan (relasi) dapat terdiri dari sejumlah entitas yang disebut dengan derajad relasi.
Derajad relasi maksimum disebut dengan kardinalitas sedangkan derajad minimum disebut dengan modalitas.
Jadi kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain. Kardinalitas Relasi
Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :
1. Satu ke satu (one to one/ 1-1) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan
entitas B, demikian juga sebaliknya.2. Satu ke banyak (one to many/ 1- N) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
3. Banyak ke banyak (many to many/ N –N) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi Tahapan Pembuatan ERD
Diagram ER dibuat secara bertahap, ada dua kelompok pentahapan yang biasa ditempuh didalam pembuatan diagram ER, yaitu :
1. Tahap pembuatan diagram ER awal (preliminary design) Preliminary Design
Mendapatkan sebuah rancangan basis data minimal yang dapata mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data terhadap sistem yang sedang ditinjau.
Tahap awal ini umumnya mengabaikan anomali-anomali (proses pada basis data yang memberikan efek sampaing yang tidak diharapkan) yang menang ada sebagai suatu fakta. Final Design
Dalam tahap ini mempertimbangkan anomali- anomali dan juga memperhatikan aspek-aspek efsiensi, performasi dan feksibilitas.
Tiga hal tersebut seringkali dapat saling bertolak belakang. Karena itu, tahap ini ditempuh dengan melakukan koreksi terhadap tahap pertama.
Bentuk koreksi yang terjadi dapat berupa pendekom-posisian himpunan entitas, penggabungan himpunan entitas, pengubahan derajad relasi, penambahan relasi baru atau perubahan (penambahan dan pengurangan)
Langkah-langkah Pembuatan ERD
1. Mengidentifkasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.
2. Menetukan atribut-atribut key (kunci) dari masing-masing
himpunan entitas.3. Mengidentifkasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign keynya (kunci asing/ kunci tamu).
4. Menentukan derajad /kardinalitas relasi untuk setiap himpunan Contoh Penggambaran ERD (Entity Relationship Diagram) Nama
Mahasiswa Matakuliah
Mengambil NIM
Nilai No_MK Nama_MK
SKS Model Relasional NIM Nama
5184025 Bambang Bendol 5184026 Kuncung 5184035 Yulianto No_MK Nama_MK SKS 110011 Pemr. Pascal 3
110012 Pemr. C/C++ 3 110022 Basis Data 3 NIM No_MK Nilai 5184025 110011 A 5184025 110022 B 5184035 110022 A
Thanks
GBU