JAM Azizah

Nama : Azizah Az Zahrah
NPM : 160110130040
Fakultas Kedokteran Gigi
JIKA AKU MENJADI DOKTER GIGI DI DESA PASAWAHAN KIDUL
Pasawahan memiliki beberapa desa salah satu diantaranya adalah desa
Pasawahan Kidul yang menarik perhatian untuk diceritakan jika saya menjadi
dokter gigi disana. Desa Pasawahan Kidul adalah sebuah desa di kecamatan
Pasawahan, kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Desa dengan luas
wilayah 202,085 hektar yang terdiri dari 3 Dusun dengan 6 Rukun Warga (RW)
dan 12 Rukun Tetangga (RT). Jumlah Penduduk Desa Pasawahan Kidul sebesar
3431 jiwa yang terdiri dari 1010 KK, 1696 Laki-laki dan 1735 jiwa perempuan.
Desa Pasawahan Kidul memiliki tingkat kesehatan yang bisa dibilang
cukup baik karena data menunjukkan bahwa hanya sedikit yang mengalami
penyakit berat seperti gizi yang kurang baik. Tetapi, untuk kesehatan gigi di desa
ini masih harus diperhatikan lagi. Anak-anak disini banyak sekali yang telah
mengalami rampant caries, yaitu rusaknya gigi berjumlah banyak dan biasa
terjadi pada gigi depan rahang atas, sedangkan untuk orang dewasa masih banyak
Kalkulus, yaitu terdapat karang gigi yang sudah mengeras. Untuk anak-anaknya
sendiri mereka mengaku bahwa masih banyak dari mereka yang minum susu
sebelum tidur hingga terlelap tidak sikat gigi dan untuk orang dewasanya karena
malas untuk ke dokter gigi. Hal yang menyebabkan rampant caries dan Kalkulus

tersebut masih banyak belum diketahui warga disini terutama para orang tua.
Kurangnya sosialiasi atau penyuluhan mengenai rampant caries kepada
orang tua merupakan penyebab banyaknya anak-anak yang terkena penyakit
tersebut serta pengetahuan pembersihan Kalkulus merupakan penting untuk
menjaga kesehatan. Kebanyakan dari anak-anak SD hanya mendapatkan
penyuluhan atau sosialisasi cara menyikat gigi yang benar dan bagaimana agar
terhindar dari gigi berlubang. Orang tua pun tidak di ajak untuk berkontribusi
dalam menjalankan kesehatan gigi dari anak-anak mereka. Selain itu, penyuluhan

atau sosialisasi yang dilakukan biasanya hanya dilakukan di sekolah-sekolah
padahal penyuluhan tentang gigi pun dibutuhkan untuk warga diluar umur anak
sekolah. Penyakit-penyakit pada gigi yang sering terjadi pada warga Pasawahan
Kidul juga didukung dengan dokter gigi yang kurang memadai hanya terdapat 1
dokter gigi di desa tersebut. Dokter gigi hanya terdapat di puskesmas lumayan
dekat dengan desa Pasawahan Kidul. Walaupun adanya akses yang mudah menuju
puskesmas, hal itu tidak menghindari tingginya prevalensi karies dan rasa malas
warga untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Menjadi dokter gigi di desa Pasawahan Kidul akan menjadi pekerjaan
yang sangat mulia dan bermanfaat bagi seluruh warga di desa tersebut. Masalah
kurangnya sosialisasi mengenai kesehatan gigi pada anak-anak dan orang dewasa.

Dengan melakukan sosialisasi mengenai kesehatan gigi bukan hanya terhadap
anak-anak tetapi juga terhadap warga yang sudah dewasa akan mengurangi
masalah tingginya angka

penyakit rampant caries.serta Kalkulus. Walaupun

penyakit rampant caries bisa dibilang tidak berbahaya karena gigi yang hilang
bisa digantikan oleh gigi yang akan tumbuh saat dewasa, akan lebih baik jika
penyakit tersebut dikurangi prevalensinya karena bisa menyebabkan rasa sakit dan
keluhan-keluhan lainnya pada anak-anak, sedangkan apabila terlalu banyak
Kalkulus pun tidak bagus juga karena dapat melukai gusi dan menyebabkan gusi
berdarah pada saat menggosok gigi.
Selain rutin melakukan sosialisasi atau penyuluhan mengenai kesehatan
gigi, pemeriksaan gigi rutin pun penting dilakukan untuk mengurangi angkaangka penyakit gigi di desa Pasawahan Kidul. Screening perlu dilakukan untuk
mengetahui angka dan penyakit gigi apa yang sering terjadi juga sudah separah
apa tingkat kesehatan gigi disana. Dengan mengetahui data-data yang ada, dimulai
dari dokter gigi di desa tersebut bisa melakukan pergerakan yang bertahap yaitu
dari melakukan sosialisasi atau penyuluhan sampai melakukan pengobatan gratis,
jika memang sangat dibutuhkan. Untuk memaksimalkan pergerakan tersebut perlu
juga kerjasama dengan pihak puskesmas atau dokter gigi lainnya agar aksi lebih

mudah dilakukan dan hasilnya tersebar merata.

Selain itu, dalam mengurangi masalah material untuk melakukan
sosialisasi, penyuluhan, dan pengobatan bisa dilakukan pengajuan bantuan
terhadap pihak-pihak instansi atau perusahaan yang berhubungan dengan bidang
kesehatan. Dengan adanya bantuan materi maka kebutuhan untuk membeli
kebutuhan sosialisasi, pemeriksaan, dan yang paling diutamakan yaitu pengobatan
gratis bisa berjalan. Jika sosialisasi atau penyuluhan gigi dilakukan dengan
merata, pemeriksaan rutin terus dilakukan, dan pengobatan gratis setidaknya
setahun 2 kali, saya yakin desa Pasawahan Kidul yang sangat indah ini akan maju
bukan hanya pada hasil pangannya, keindahannya, ataupun produktivitasnya,
tetapi akan maju juga pada bidang kesehatannya. Hal-hal tersebut merupakan hal
yang menurut saya perlu dilakukan jika saya menjadi dokter gigi di desa
Pasawahan Kidul.