ANALISIS PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE PADA RIGID PAVEMENT ANALYSIS OF POLYPROPYLENE FIBER ADDITION ON RIGID PAVEMENT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Kompilasi dan Analisis Data Data Sekunder :
Lalu Lintas Harian Rata-rata Analisis saringan tanah Batas susut tanah (L) Indeks plastisitas tanah (I) Data Primer :
Pengamatan langsung :
Panjang (p), lebar pelat (l) Uji laboratorium (Gambar 3.2):
Kuat tekan (f’c), kuat tarik beton (MR)
Pengumpulan Data
Data cukup 3.1. Metode Penyelesaian Masalah
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, metode penyelesaian masalah yang digunakan adalah sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka Pengamatan Pendahuluan
Persiapan Mulai
Tidak
Ya A
(2)
Selesai Kesimpulan dan Saran
Komparasi Kekuatan Pelat dan Anggaran Biaya Analisis Rencana Anggaran Biaya
Perencanaan Tebal Pelat Perkerasan Kaku (Gambar 3.3)
Analisis Kekuatan Pelat Perkerasan Kaku dengan Program Komputer SAP 2000
(Gambar 3.4)
Gambar 3.1. Bagan Alir Metode Penyelesaian Masalah
3.2. Metode Pengumpulan Data
Penyusunan laporan tugas akhir ini adalah berdasarkan data yang diperoleh penyusun. Adapun data tersebut diperoleh dengan metode sebagai berikut:
3.2.1. Data Primer
3.2.1.1. Pengamatan Langsung
Data visual hasil pengamatan langsung sangat menunjang pemahaman terhadap data tertulis yang diperoleh. Adapun data yang diperoleh dari pengamatan langsung berupa:
√ Panjang pelat perkerasan kaku √ Lebar pelat perkerasan kaku
(3)
Pengujian Bahan Beton
Semen Agregat halus Agregat kasar
• Berat Jenis
• Konsistensi Normal
• Pengikatan Awal
• Analisa saringan
• Kadar lumpur
• Kotoran organik
• Berat jenis
• Penyerapan air
• Kadar air
• Analisa saringan
• Kadar lumpur
• Berat jenis
• Penyerapan air
• Kadar air Tahap II
Persiapan Bahan dan Peralatan
Tahap I Mulai
(kuat tekan dan kuat tarik beton) yang akan digunakan dalam analisis.
Dalam penelitian ini terdapat tahapan pekerjaan seperti yang tercantum pada bagan alir di bawah ini :
(4)
Tahap V Analisa Data
Kesimpulan
Selesai
Pengujian Workability
Slump Test
Compaction Test
VeBe Time Test
Tahap IV Pembuatan Adukan Beton
Tahap III Rencana campuran beton
Pembuatan benda uji
Perawatan
Uji Kuat Tekan & Kuat Tarik beton
Pengujian Dry Shrinkage A
(5)
Pada tahap ini dilakukan persiapan baik bahan maupun peralatan yang akan digunakan dalam pengujian material, pembuatan adukan beton, pengujian slump dan pembuatan benda uji.
¾ Tahap II
Pada tahap ini dilakukan pengujian material yaitu semen, agregat halus dan agregat kasar. Pengujian material bertujuan untuk mengetahui karakteristik material dan menentukan apakah material tersebut memenuhi syarat sebagai bahan campuran beton. Selain itu juga untuk membuat mix design.
¾ Tahap III
Pada tahap ini dilakukan mix design untuk mengetahui proporsi semen, agregat halus, agregat kasar dan air yang diperlukan dalam campuran beton agar diperoleh kuat tekan yang direncanakan.
¾ Tahap IV
Pada tahap ini dilakukan pembuatan campuran beton (mixing) sesuai dengan mix design. Selanjutnya dilakukan pengujian workabilitas dengan kerucut Abrams, VB Time test aparatus dan compacting factor test aparatus secara bersamaan.
Setelah dilakukan pengujian workabilitas kemudian adukan beton (beton normal dan beton serat ) di cetak dalam cetakan silinder yang berjumlah 16 buah dengan komposisi sebagai berikut:
6 buah silinder untuk uji tekan, 6 buah silinder untuk uji tarik, 2 buah silinder untuk pengamatan dry shrinkage, sedangkan 2 buah silinder sisanya digunakan untuk cadangan.
Benda uji yang telah dilepas dari cetakannya kemudian direndam dalam air selama 28 hari. Pengujian benda uji baik itu kuat tekan maupun kuat tarik dilakukan setelah beton berumur 28 hari. Untuk pengamatan dry shrinkage tidak dibahas dalam laporan tugas akhir ini.
(6)
¾ Tahap V
Pada tahap ini dilakukan analisa data dari hasil pengujian .
Adapun uraian tentang uji laboratorium akan disajikan dalam bab IV.
3.2.2. Data Sekunder 3.2.2.1. Studi Pustaka
Berupa buku-buku yang dipergunakan sebagai pembanding dan rujukan dalam analisis. Dari beberapa pustaka akan didapatkan hal-hal yang berguna sebagai pelengkap dari data yang telah diperoleh yang nantinya akan sangat membantu dalam penyusunan dan penulisan laporan ini.
3.2.2.2. Pengumpulan Data Tertulis
Data tertulis diperoleh dari Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah dan Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNDIP. Pengumpulan data tertulis yang diperoleh meliputi:
√ Data lalu lintas harian rata-rata √ Data penyelidikan tanah √ Harga satuan bahan
3.3. Analisis Data
Sebelum dilakukan perencanaan, data tertulis yang telah diperoleh masih perlu dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam perencanaan, antara lain:
√ Tingkat pertumbuhan lalu lintas
Tingkat pertumbuhan lalu lintas didapatkan dengan metode analisis regresi linier terhadap data lalu lintas yang diperoleh.
√ Daya dukung tanah, modulus reaksi tanah dasar
Karena data CBR pada titik lokasi tidak diperoleh, penyusun menggunakan data tanah pada titik terdekat dengan lokasi yaitu pada KM. SMG. 48+500.
(7)
Hitung Faktor Pertumbuhan (R) R = {( 1+i )n-1}/ ln ( 1+i )
dengan yang terdapat pada Petunjuk Perencanaan Perkerasan Kaku DPU, yaitu :
Hitung Jumlah Repetisi Beban
Jumlah Repetisi Beban = % konfigurasi sumbu x Cd x JSKN
Input Data Lalu Lintas: Jenis kendaraan, beban sumbu, volume lalu lintas, jumlah sumbu kendaraan niaga harian (JSKNH), tingkat pertumbuhan (i)
Hitung Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) JSKN = 365 X JSKNH X R
Input Data Kekuatan Tanah Dasar: CBR, modulus reaksi tanah dasar (k)
MULAI
A Code:
SKBI 2.3.28.1988, NAASRA, PCA
Studi Pustaka
Data Pengukuran : Lokasi, panjang dan lebar pelat
Data Soil Properties : Shrinkage Limit, Plasticity Index, Sieve Analysis
(8)
Hitung Perbandingan Tegangan Tegangan terjadi / MR
Hitung Persentase Fatigue
Gambar 3.3. Bagan Alir Perencanaan Tebal Pelat Perkerasan Kaku Tentukan Jumlah Repetisi Beban
Yang Diijinkan Tentukan Tegangan Terjadi
( Grafik Perencanaan Untuk STRT, STRG, SGRG ) Tentukan Tebal Pelat
( min. 150 mm )
TEBAL O.K. Σ Persentase Fatigue
≤100%
Tebal = Tebal - ∆
Tebal = Tebal + ∆ A
SELESAI Σ Persentase Fatigue
≤50%
Tidak Ya
Tidak
Ya
Input Data Mutu Beton Rencana: Kuat lentur tarik beton / Modulus of Rupture( MR )
(9)
Analisis kekuatan pelat perkerasan kaku dengan program komputer SAP 2000 dilakukan untuk menguji kekuatan pelat dengan ketebalan yang telah diperoleh. Analisis kekuatan pelat perkerasan kaku dilakukan dengan metode sebagai berikut :
Gambar 3.4. Bagan Alir Analisis Kekuatan Pelat Perkerasan Kaku dengan Program Komputer SAP 2000
Mulai
Menentukan sistem satuan
Menyusun konfigurasi pelat dan mendefinisikan tumpuan pelat
Mendefinisikan karakteristik material
Mendefinisikan kasus beban dan kombinasi pembebanan
Melakukan analisis struktur
Menampilkan kontur tegangan dan penurunan (displacement)
ftr≤75% MR
Selesai
Mendefinisikan tebal pelat
Tebal = Tebal + ∆
Tidak
(10)
Adapun uraian tentang perhitungan perencanaan tebal pelat perkerasan kaku dan analisis kekuatan pelat perkerasan kaku dengan program komputer SAP 2000 akan disajikan dalam bab V.
3.6. Metode Analisis Rencana Anggaran Biaya
Dalam analisis rencana anggaran biaya, penyusun hanya meninjau pada pekerjaan struktur perkerasan kaku dengan menggunakan daftar harga satuan yang diperoleh dari Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah.
Adapun uraian tentang analisis rencana anggaran biaya akan disajikan dalam bab VI.
(1)
Keterangan :
¾ Tahap I
Pada tahap ini dilakukan persiapan baik bahan maupun peralatan yang akan digunakan dalam pengujian material, pembuatan adukan beton, pengujian slump dan pembuatan benda uji.
¾ Tahap II
Pada tahap ini dilakukan pengujian material yaitu semen, agregat halus dan agregat kasar. Pengujian material bertujuan untuk mengetahui karakteristik material dan menentukan apakah material tersebut memenuhi syarat sebagai bahan campuran beton. Selain itu juga untuk membuat mix design.
¾ Tahap III
Pada tahap ini dilakukan mix design untuk mengetahui proporsi semen, agregat halus, agregat kasar dan air yang diperlukan dalam campuran beton agar diperoleh kuat tekan yang direncanakan.
¾ Tahap IV
Pada tahap ini dilakukan pembuatan campuran beton (mixing) sesuai dengan
mix design. Selanjutnya dilakukan pengujian workabilitas dengan kerucut
Abrams, VB Time test aparatus dan compacting factor test aparatus secara
bersamaan.
Setelah dilakukan pengujian workabilitas kemudian adukan beton
(beton normal dan beton serat ) di cetak dalam cetakan silinder yang berjumlah 16 buah dengan komposisi sebagai berikut:
6 buah silinder untuk uji tekan, 6 buah silinder untuk uji tarik, 2 buah silinder
untuk pengamatan dry shrinkage, sedangkan 2 buah silinder sisanya
digunakan untuk cadangan.
Benda uji yang telah dilepas dari cetakannya kemudian direndam dalam air selama 28 hari. Pengujian benda uji baik itu kuat tekan maupun kuat
tarik dilakukan setelah beton berumur 28 hari. Untuk pengamatan dry
(2)
¾ Tahap V
Pada tahap ini dilakukan analisa data dari hasil pengujian .
Adapun uraian tentang uji laboratorium akan disajikan dalam bab IV.
3.2.2. Data Sekunder 3.2.2.1. Studi Pustaka
Berupa buku-buku yang dipergunakan sebagai pembanding dan rujukan dalam analisis. Dari beberapa pustaka akan didapatkan hal-hal yang berguna sebagai pelengkap dari data yang telah diperoleh yang nantinya akan sangat membantu dalam penyusunan dan penulisan laporan ini.
3.2.2.2. Pengumpulan Data Tertulis
Data tertulis diperoleh dari Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah dan Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNDIP. Pengumpulan data tertulis yang diperoleh meliputi:
√ Data lalu lintas harian rata-rata
√ Data penyelidikan tanah
√ Harga satuan bahan
3.3. Analisis Data
Sebelum dilakukan perencanaan, data tertulis yang telah diperoleh masih perlu dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam perencanaan, antara lain:
√ Tingkat pertumbuhan lalu lintas
Tingkat pertumbuhan lalu lintas didapatkan dengan metode analisis regresi linier terhadap data lalu lintas yang diperoleh.
√ Daya dukung tanah, modulus reaksi tanah dasar
Karena data CBR pada titik lokasi tidak diperoleh, penyusun menggunakan data tanah pada titik terdekat dengan lokasi yaitu pada KM. SMG. 48+500.
(3)
Hitung Faktor Pertumbuhan (R) R = {( 1+i )n-1}/ ln ( 1+i )
3.4. Metode Perencanaan Tebal Pelat Perkerasan Kaku
Prosedur perencanaan tebal pelat perkerasan kaku yang dilakukan sesuai dengan yang terdapat pada Petunjuk Perencanaan Perkerasan Kaku DPU, yaitu :
Hitung Jumlah Repetisi Beban
Jumlah Repetisi Beban = % konfigurasi sumbu x Cd x JSKN
Input Data Lalu Lintas: Jenis kendaraan, beban sumbu, volume lalu lintas, jumlah sumbu kendaraan niaga harian (JSKNH), tingkat pertumbuhan (i)
Hitung Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) JSKN = 365 X JSKNH X R
Input Data Kekuatan Tanah Dasar: CBR, modulus reaksi tanah dasar (k)
MULAI
A Code:
SKBI 2.3.28.1988, NAASRA, PCA
Studi Pustaka
Data Pengukuran : Lokasi, panjang dan lebar pelat
Data Soil Properties : Shrinkage Limit, Plasticity Index, Sieve Analysis
(4)
Hitung Perbandingan Tegangan Tegangan terjadi / MR
Hitung Persentase Fatigue
Gambar 3.3. Bagan Alir Perencanaan Tebal Pelat Perkerasan Kaku Tentukan Jumlah Repetisi Beban
Yang Diijinkan Tentukan Tegangan Terjadi
( Grafik Perencanaan Untuk STRT, STRG, SGRG ) Tentukan Tebal Pelat
( min. 150 mm )
TEBAL O.K. Σ Persentase Fatigue
≤100% Tebal =
Tebal - ∆
Tebal = Tebal + ∆ A
SELESAI Σ Persentase Fatigue
≤50% Tidak
Ya
Tidak
Ya
Input Data Mutu Beton Rencana: Kuat lentur tarik beton / Modulus of Rupture( MR )
(5)
3.5. Metode Analisis Kekuatan Pelat Perkerasan Kaku dengan Program Komputer SAP 2000
Analisis kekuatan pelat perkerasan kaku dengan program komputer SAP 2000 dilakukan untuk menguji kekuatan pelat dengan ketebalan yang telah diperoleh. Analisis kekuatan pelat perkerasan kaku dilakukan dengan metode sebagai berikut :
Gambar 3.4. Bagan Alir Analisis Kekuatan Pelat Perkerasan Kaku dengan Program Komputer SAP 2000
Mulai
Menentukan sistem satuan
Menyusun konfigurasi pelat dan mendefinisikan tumpuan pelat
Mendefinisikan karakteristik material
Mendefinisikan kasus beban dan kombinasi pembebanan
Melakukan analisis struktur
Menampilkan kontur tegangan
dan penurunan (displacement)
ftr≤75% MR
Selesai
Mendefinisikan tebal pelat
Tebal = Tebal + ∆
Tidak Ya
(6)
Adapun uraian tentang perhitungan perencanaan tebal pelat perkerasan kaku dan analisis kekuatan pelat perkerasan kaku dengan program komputer SAP 2000 akan disajikan dalam bab V.
3.6. Metode Analisis Rencana Anggaran Biaya
Dalam analisis rencana anggaran biaya, penyusun hanya meninjau pada pekerjaan struktur perkerasan kaku dengan menggunakan daftar harga satuan yang diperoleh dari Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah.
Adapun uraian tentang analisis rencana anggaran biaya akan disajikan dalam bab VI.