S KOR 0908799 chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sepak bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang
lalu dengan beberapa aturan permainan yang cukup menarik dan mudah
diterima oleh kalangan remaja maupun dewasa dengan kata lain sepak bola
dapat dilakukan di semua kategori umur maupun gender, sehingga sepak bola
selalu mengalami perkembangan yang signifikan ke arah yang positf.
Olahraga sepak bola saat ini menjadi olahraga yang paling popular di
masyarakat dibandingkan dengan cabang olahraga yang lain, baik yang
berorientasi pada kebugaran jasmani maupun prestasi. Sepak bola dapat
dikatakan sebagai salah satu cabang olahraga yang menarik karena pada
dasarnya olahraga ini diciptakan dengan unsur kesenangan yang dimainkan
secara beregu.
Perkembangan olahraga sepak bola di Indonesia dari tahun ke tahun
semakin berkembang dan menunjukkan grafik yang terus meningkat. Salah
satu indikatornya adalah maraknya kompetisi tingkat daerah maupun nasional
yang diselenggarakan pihak-pihak terkait untuk mencari minat dan bakat

yang ada di Indonesia dengan tujuan peningkatan prestasi atlet sepak bola
dalam mengikuti kejuaraan–kejuaraan internasional. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan baik kualitas maupun kuantitas dari para peserta yang
mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan oleh Pengcab, Pengda, dan PSSI.
Dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada cabor sepak bola diperlukan
faktor latihan yang optimal, terencana dan kontinyu. Adapun faktor latihan
yang perlu adalah faktor teknik, taktik, fisik, mental. Prestasi tinggi tidaklah
cukup dengan latihan saja, melainkan dapat juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling menunjang, faktor-faktor tersebut bersifat eksternal seperti
sarana, peralatan, perlombaan dan internal seperti keadaan psikis, struktur
anatomis, kemampuan fisik, teknik, koordinasi, taktik. Dari keenam faktor
tersebut, faktor fisik merupakan faktor utama yang perlu dikembangkan,
Reinmart Metza Imanuel, 2014
PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21
Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

karena kondisi fisik merupakan faktor penting dalam semua cabang olahraga
maka diperlukan program latihan kondisi fisik terencana dan sistematis.

Olahraga sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan
kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelentukan, kelincahan. Kekuatan menurut
Harsono (1988, hlm.178) “Kekuatan adalah kemampuan otot untuk
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”. Daya tahan menurut
Harsono (1988, hlm.155) “Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh
yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami
kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut”. Oleh
karena itu untuk bisa mencapai prestasi yang tinggi maka seorang atlet harus
meningkatkan kemampuan seluruh kemampuan kondisi fisiknya. Latihan
kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program
latihan, hal ini juga diungkapkan oleh Harsono (1988, hlm.153) bahwa:
Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan
sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan
kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian
memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
Untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam olahraga salah satunya
dibutuhkan keterampilan dalam penguasaan teknik dasar. Penguasaan teknik
dasar serta keterampilan dalam bertanding ataupun bermain sangat
dipengaruhi oleh keadaan fisik. Artinya keadaan fisik ini berbanding lurus
dengan penguasaan teknik terhadap prestasi yang dicapai. Dengan

penguasaan teknik yang baik didukung dengan keadaan fisik yang
maksimal, maka prestasi akan lebih mudah didapat. Harsono (1988,
hlm.153), menjelaskan bahwa kalau kondisi fisik baik maka:

1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja
jantung.
2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan,
dan lain-lain komponen kondisi fisik.
3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.

Reinmart Metza Imanuel, 2014
PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21
Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah
latihan.
5. Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktuwaktu respon demikian diperlukan.
Olahraga sepak bola mempunyai karakteristik yang unik sebagai

olahraga beregu, sehingga dibutuhkan kerjasama dan organisasi permainan
dari setiap pemainnya. Sebelas pemain dalam olahraga sepak bola
mempunyai tugas dan peranannya masing-masing diantaranya sebagai
berikut :
1. Penjaga gawang
2. Pemain Belakang
3. Pemain Tengah (Gelandang)
4. Pemain Depan (Penyerang)
Permainan sepak bola dilakukan secara beregu dan memiliki posisi
masing-masing yang berbeda, seorang pemain sepak bola dituntut untuk
bergerak dengan koordinasi yang baik secara terus menerus dan mereka
harus mampu menguasai lapangan semaksimal mungkin dalam suatu
pertandingan. Oleh karena itu, pemain sepak bola harus mempunyai vo2max
yang prima demi tercapai nya prestasi. Vo2max dan komponen kondisi fisik
lainnya dilatih dan ditingkatkan sesuai dengan program latihan yang sesuai
tanpa mengalami kelebihan latihan (overload). Intenstitas latihan tersebut
diatur dan dibatasi sesuai dengan denyut nadi maksimal seorang pemain
sehingga dapat diprogram sesuai dengan tujuan latihan. Hal ini disebabkan
dengan adanya prinsip individualisasi yang mengatakan bahwa kemampuan
setiap pemain pasti berbeda, dan sesuai fakta di lapangan, vo2max dan

denyut nadi maksimal setiap pemain pasti berbeda.
Hasil-hasil dari penelitian pada bidang denyut nadi atau detak
jantung normal berkisar antara 60-100 kali per menit, walaupun ada
pengecualian pada atlet. Denyut nadi istirahat seorang atlet yang bugar
dapat berada di bawah 60 kali per menit. Pada waktu melakukan aktivitas
denyut nadi dapat meningkat, hal ini disebabkan pada waktu atlet bergerak,
Reinmart Metza Imanuel, 2014
PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21
Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

tubuh membutuhkan supply darah lebih banyak, dari arena itu jantung akan
memompa darah lebih banyak pula. Kecepatan denyut nadi tersebut
menunjukan efektifitas kerja jantung. Tingkat aktivitas, kebugaran, suhu,
temperature udara, posisi tubuh, emosi, berat badan, obat-obatan dapat
berpengaruh terhadap kecepatan denyut nadi manusia. Untuk suatu
pekerjaan yang dilakukan terus menerus pada atlet, proses oksigen adalah
proses yang biasanya memegang kontribusi paling besar untuk output
energi, jika dibandingkan dengan makanan. Kapasitas kerja bergantung pada

kemampuan atlet untuk mengankut oksigen dan mengantarkannya ke sel-sel
untuk proses oksidasi dari makanan. Kemampuan untuk bekerja pada
pekerjaan dengan tingkat yang sangat tinggi berhubungan dengan besarnya
kemampuan untuk mengasup oksigen. Kemampuan mengangkut oksigen itu
disebut “VO2Max”. www.google.co.id/denyut nadi-latihan/
Mengacu pada paparan diatas bahwa denyut nadi mampu menjadi
tolak ukur penentuan intensitas latihan dan berhubungan dengan sirkulasi
darah yang akan membawa oksigen untuk menghasilkan energi, maka
penulis tertarik untuk memfokuskan penelitian yang berjudul “VO2Max dan
Denyut Nadi Maksimal Pemain Diklat Persib U-21.”

Reinmart Metza Imanuel, 2014
PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21
Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

B. Masalah Penelitian
Berdasarkan


latar

belakang

yang

diungkapkan

maka

penulis

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana profil vo2max pemain diklat Persib u-21?
2. Bagaimana profil denyut nadi maksimal pemain diklat persib u-21?

C. Tujuan Penelitian
Atas dasar latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:
1. Untuk mengetahui vo2max pemain diklat persib u-21

2. Untuk mengetahui denyut nadi maksimal pemain diklat persib u-21

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan ada manfaat dan kegunaan
yang bisa digeneralisasikan. Adapun manfaat penelitian adalah:
1. Secara teoritis
Dapat dijadikan sumbangan bagi pengetahuan olahraga atau
referensi bahwa vo2max dan denyut nadi maksimal yang baik akan
menghasilkan energi yang merupakan salah satu komponen yang sangat
penting bagi atlet dalam menentukan peforma dalam suatu pertandingan.
2. Secara praktis
Hasil penelitian dapat meberikan gambaran secara umum bagaimana
kondisi atlet sepak bola dari segi vo2max dan denyut nadi sehingga seorang
pelatih dan menentukan batasan atau intesitas dalam latihan

Reinmart Metza Imanuel, 2014
PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21
Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6


E. Struktur Organisasi
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya,
maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan
diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan tentang
vo2max, denyut nadI
BAB III METODE PENELITIAN
Membahas mengenai metode dan teknik pengumpulan data, desain penelitian,
definisi operasional, instrument penelitian, dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Berisi tentang pengelolaan atau analisis data dan analisis hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran
yang diberikan.


Reinmart Metza Imanuel, 2014
PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21
Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu