Analisis Kualitas Citra Verifikasi Lapangan Radiasi Linac Pada Kanker Payudara Menggunakan Variasi Monitor Unit
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan di bidang teknologi kedokteran dan kesehatan
terutama di bidang radioterapi, saat ini memberikan sumbangan yang sangat
berharga baik dalam diagnosis maupun terapi berbagai penyakit. Pemanfaatan
radiasi pengion yang sudah berkembang pesat saat ini terutama sinar-X yang
dapat digunakan untuk diagnosis serta pengobatan (terapi) berbagai macam
penyakit. Metoda pengobatan ini mulai digunakan orang sebagai salah satu
pengobatan tumor ganas, segera setelah ditemukannya sinar-X oleh WC.
Rontgen, sifat-sifat radioaktivitas oleh Becquerel dan radium oleh Pierre dan
Marie Curie, yaitu pada akhir abad ke XIX.
Radioterapi adalah suatu jenis pengobatan yang menggunakan atau
memanfaatkan radiasi pengion (sinar-X, dan sinar Gamma) dan partikel
lainnya untuk mematikan sel-sel kanker tanpa akibat fatal pada jaringan sehat
disekitarnya.
Keberhasilan pengobatan kanker salah satunya tergantung pada
keakurasian dan keakuratan dari perencanaan yang dilakukan. Perencanaan
penyinaran yang tepat juga disertai dengan pelaksanaan penyinaran yang
tepat pula. Untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan yang dilakukan
dengan penyinaran radioterapi maka verifikasi lapangan penyinaran pasien
mutlak diperlukan. Verifikasi lapangan penyinaran radioterapi dilakukan
karena adanya faktor ketidakpastian geometri yang diakibatkan baik set-up
error oleh radiation therapist maupun pergerakan pasien atau organ. Proses
ini dilakukan untuk memastikan apakah ukuran lapangan yang didapatkan
sesuai dengan hasil DRR pada treatment planning sistem. Pada umumnya
verifikasi lapangan radiasi dilakukan dengan menggunakan alat epid, namun
setiap sentral radioterapi khususnya di Indonesia masih jarang menggunakan
alat verifikasi lapangan radiasi dengan Epid karena biaya yang sangat mahal.
Dengan melihat kebutuhan dalam melakukan verifikasi radiasi tersebut, maka
Universitas Sumatera Utara
14
peneliti ingin melakukan penelitian dengan menggunakan Computed
Radiography (CR) dengan modifikasi lapisan plat timbal (Pb).
Treatment Planning Sistem merupakan kegiatan yang sangat penting
dalam pelaksanaan terapi radiasi, yaitu untuk menentukan homegenitas
radiasi pada target yang dituju. Kemajuan dalam bidang teknologi elektronik
dan komputer memungkinkan pemberian berkas sinar dengan bentuk
distribusi dosis yang diinginkan sesuai target radiasi melalui computer
controlled
mulltilief
collimator
bahkan
beam
intensity
modulatio
(Washington M. Charles, 2010).
Verifikasi lapangan radiasi pada radioterapi yaitu suatu tahap akhir
yang dilakukan untuk memastikan apakah hasil Treatmen Planning Sistem
(TPS) sudah mencakup keseluruhan tumor atau volume target dengan
menghindari struktur jaringan yang sehat (Washington M. Charles, 2010).
Terutama untuk kasus kanker payudara, dimana sangat banyak organ sehat
yang harus dilindungi sehingga dibutuhkan verifikasi lapangan radiasi yang
akurat. Verifikasi lapangan radiasi ini diperlukan agar jaringan yang sehat
tidak terkena radiasi yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan
jaringan tubuh sehat disekitarnya. Verifikasi lapangan radiasi pada penelitian
menggunakan kaset Computed Radiography (CR) yang biasanya digunakan
untuk radiografi konvensional (roentgen), sedangkan verifikasi lapangan pada
radioterapi linac seharusnya menggunakan alat Epid.
Dari uraian diatas, agar kaset computed radiography (CR) dapat
dipergunakan sebagai pengganti Epid, maka dalam hal ini penelitian
dilakukan bagaimana upaya untuk mendapatkan gambaran verifikasi
lapangan radiasi yang akurat.
1.2. Perumusan Masalah
Dari pernyataan diatas timbul permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah dengan menambah lapisan plat timbal (Pb) dapat mengurangi
energi radiasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas kontras gambar
verifikasi lapangan radiasi yang akurat?
Universitas Sumatera Utara
15
2. Apakah terdapat perbedaan kualitas gambar verifikasi dalam pemberian
energi 6MV, dengan dosis radiasi 2, 3 dan 4 Monitor Unit pada kasus
kanker payudara?
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk mengatasi meluasnya permasalahan, maka penelitian ini
dibatasi yaitu verifikasi lapangan radiasi Linac dengan menggunakan
Computed Radiography (CR) yang di modifikasi plat timbal (Pb) dengan
tebal 2mm serta objek yang diteliti yaitu kasus kanker payudara dengan
energi 6MV dan dosis radiasi 2, 3 dan 4 Monitor Unit di bagian Radioterapi
RSU. Vina Estetica Medan.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berdasarkan latar belakang diatas adalah:
1. Mendapatkan dosis verifikasi lapangan penyinaran yang tepat pada film
radiografi untuk setiap pasien kanker payudara.
2. Untuk mendapatkan kualitas kontras citra dalam verifikasi lapangan
radiasi yang tepat, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti alat Epid.
3. Untuk mendapatkan dosis verifikasi yang optimal dalam menghasilkan
citra yang informatif, sehingga dapat menghitung pergeseran koordinat X
dan Y yang termasuk dalam isocenter yang disesuaikan dengan gambar
Digitally Reconstructed Radiograph (DRR) dari hasil perencanaan
penyinaran (computer planning).
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah:
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk dapat
dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan verifikasi lapangan radiasi
dengan menggunakan alat Computed Radiography (CR).
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk
mendapatkan hasil verifikasi lapangan radiasi linac dengan kualitas citra
yang akurat.
Universitas Sumatera Utara
16
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi yang baik
pada setiap sentral radioterapi di seluruh Indonesia dalam melakukan
verifikasi lapangan radiasi yang menggunakan alat Linear Accelerator
(Linac).
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan di bidang teknologi kedokteran dan kesehatan
terutama di bidang radioterapi, saat ini memberikan sumbangan yang sangat
berharga baik dalam diagnosis maupun terapi berbagai penyakit. Pemanfaatan
radiasi pengion yang sudah berkembang pesat saat ini terutama sinar-X yang
dapat digunakan untuk diagnosis serta pengobatan (terapi) berbagai macam
penyakit. Metoda pengobatan ini mulai digunakan orang sebagai salah satu
pengobatan tumor ganas, segera setelah ditemukannya sinar-X oleh WC.
Rontgen, sifat-sifat radioaktivitas oleh Becquerel dan radium oleh Pierre dan
Marie Curie, yaitu pada akhir abad ke XIX.
Radioterapi adalah suatu jenis pengobatan yang menggunakan atau
memanfaatkan radiasi pengion (sinar-X, dan sinar Gamma) dan partikel
lainnya untuk mematikan sel-sel kanker tanpa akibat fatal pada jaringan sehat
disekitarnya.
Keberhasilan pengobatan kanker salah satunya tergantung pada
keakurasian dan keakuratan dari perencanaan yang dilakukan. Perencanaan
penyinaran yang tepat juga disertai dengan pelaksanaan penyinaran yang
tepat pula. Untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan yang dilakukan
dengan penyinaran radioterapi maka verifikasi lapangan penyinaran pasien
mutlak diperlukan. Verifikasi lapangan penyinaran radioterapi dilakukan
karena adanya faktor ketidakpastian geometri yang diakibatkan baik set-up
error oleh radiation therapist maupun pergerakan pasien atau organ. Proses
ini dilakukan untuk memastikan apakah ukuran lapangan yang didapatkan
sesuai dengan hasil DRR pada treatment planning sistem. Pada umumnya
verifikasi lapangan radiasi dilakukan dengan menggunakan alat epid, namun
setiap sentral radioterapi khususnya di Indonesia masih jarang menggunakan
alat verifikasi lapangan radiasi dengan Epid karena biaya yang sangat mahal.
Dengan melihat kebutuhan dalam melakukan verifikasi radiasi tersebut, maka
Universitas Sumatera Utara
14
peneliti ingin melakukan penelitian dengan menggunakan Computed
Radiography (CR) dengan modifikasi lapisan plat timbal (Pb).
Treatment Planning Sistem merupakan kegiatan yang sangat penting
dalam pelaksanaan terapi radiasi, yaitu untuk menentukan homegenitas
radiasi pada target yang dituju. Kemajuan dalam bidang teknologi elektronik
dan komputer memungkinkan pemberian berkas sinar dengan bentuk
distribusi dosis yang diinginkan sesuai target radiasi melalui computer
controlled
mulltilief
collimator
bahkan
beam
intensity
modulatio
(Washington M. Charles, 2010).
Verifikasi lapangan radiasi pada radioterapi yaitu suatu tahap akhir
yang dilakukan untuk memastikan apakah hasil Treatmen Planning Sistem
(TPS) sudah mencakup keseluruhan tumor atau volume target dengan
menghindari struktur jaringan yang sehat (Washington M. Charles, 2010).
Terutama untuk kasus kanker payudara, dimana sangat banyak organ sehat
yang harus dilindungi sehingga dibutuhkan verifikasi lapangan radiasi yang
akurat. Verifikasi lapangan radiasi ini diperlukan agar jaringan yang sehat
tidak terkena radiasi yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan
jaringan tubuh sehat disekitarnya. Verifikasi lapangan radiasi pada penelitian
menggunakan kaset Computed Radiography (CR) yang biasanya digunakan
untuk radiografi konvensional (roentgen), sedangkan verifikasi lapangan pada
radioterapi linac seharusnya menggunakan alat Epid.
Dari uraian diatas, agar kaset computed radiography (CR) dapat
dipergunakan sebagai pengganti Epid, maka dalam hal ini penelitian
dilakukan bagaimana upaya untuk mendapatkan gambaran verifikasi
lapangan radiasi yang akurat.
1.2. Perumusan Masalah
Dari pernyataan diatas timbul permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah dengan menambah lapisan plat timbal (Pb) dapat mengurangi
energi radiasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas kontras gambar
verifikasi lapangan radiasi yang akurat?
Universitas Sumatera Utara
15
2. Apakah terdapat perbedaan kualitas gambar verifikasi dalam pemberian
energi 6MV, dengan dosis radiasi 2, 3 dan 4 Monitor Unit pada kasus
kanker payudara?
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk mengatasi meluasnya permasalahan, maka penelitian ini
dibatasi yaitu verifikasi lapangan radiasi Linac dengan menggunakan
Computed Radiography (CR) yang di modifikasi plat timbal (Pb) dengan
tebal 2mm serta objek yang diteliti yaitu kasus kanker payudara dengan
energi 6MV dan dosis radiasi 2, 3 dan 4 Monitor Unit di bagian Radioterapi
RSU. Vina Estetica Medan.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berdasarkan latar belakang diatas adalah:
1. Mendapatkan dosis verifikasi lapangan penyinaran yang tepat pada film
radiografi untuk setiap pasien kanker payudara.
2. Untuk mendapatkan kualitas kontras citra dalam verifikasi lapangan
radiasi yang tepat, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti alat Epid.
3. Untuk mendapatkan dosis verifikasi yang optimal dalam menghasilkan
citra yang informatif, sehingga dapat menghitung pergeseran koordinat X
dan Y yang termasuk dalam isocenter yang disesuaikan dengan gambar
Digitally Reconstructed Radiograph (DRR) dari hasil perencanaan
penyinaran (computer planning).
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah:
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk dapat
dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan verifikasi lapangan radiasi
dengan menggunakan alat Computed Radiography (CR).
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk
mendapatkan hasil verifikasi lapangan radiasi linac dengan kualitas citra
yang akurat.
Universitas Sumatera Utara
16
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi yang baik
pada setiap sentral radioterapi di seluruh Indonesia dalam melakukan
verifikasi lapangan radiasi yang menggunakan alat Linear Accelerator
(Linac).
Universitas Sumatera Utara