S ING 1106268 Abstract

ABSTRACT
A novel represents a lot of meanings. Naomi is a novel which portrays westernization
in 1920’s Japan. This study attempts to analyze the issue of mimicry in a central
character, Naomi, in Junichiro Tanizaki’sNaomi and how mimicry affects the
characterization in the process of character development. To investigate mimicry in
this novel, this study employed a qualitative method which focuses on providing the
portrait of Naomi, and her transformation on becoming westernized modern girl. The
analysis began by identifying ambivalence from Naomi’s practice of mimicry, then,
categorizing the ambivalence based on the meanings. The analysis reveals that the
process of mimicry acted by Naomi can be seen in four aspects: physical
resemblance, materialism and consumerism, intelligence, and etiquette. The findings
suggest that mimicry shapes Naomi into an in-between moga (modern girl) that is
caught between two cultures, Japanese and Western cultures, as evidenced in her
ways of being and acting. From the analysis, it can be concluded that Naomi is a
representation of Japanese’s moga or modern girl who mimics the Westerners’ way
of acting, but fails to be equal with Westerners in their way of being.

Keywords: Westernization, identity construction, postcolonialism, mimicry,
ambivalence.

Mukhammad Iqbal, 2016

BECOMING WESTERN: A POSTCOLONIAL READING OF JUN’ICHIRŌ TANIZAKI’S NAOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Sebuah

novel

merepresentasikanbanyakmakna.Naomi

menggambarkanwesternisasi

adalah

di

novel

yang


Jepangpadatahun

1920.Penelitianinimencobamenganalisisisumengenaimimkripadakaraktersentral,
Naomi,

dalam

novel

Naomi

bagaimanamimikrimemengaruhi
Untukmenelitimimikri,

yang

ditulisoleh
proses


Junichiro

Tan’izaki

and

pengembangankarakternya.

penelitianinimenggunakanmetodekualitatif

berfokuspadapenggambaran

yang
Naomi

danperubahannyasaatterkenadampakwesternisasimenjadigadismoderen.Analisisdimul
aidenganmengidentifikasiambivalensidaripraktikmimikri yang dilakukan Naomi, lalu,
mengkategorikanmimikritersebutberdasarkanmaknanya.Hasilanalisismenunjukanbah
wa proses mimkri yang dilakukan Naomi bisadilhatdalamempataspek, yaitu:
kemiripanfisik,


materialism

dankonsumerisme,

kepandaian,

danetika.

Hasilpenelitianmenunjukanbahwamimikrimembentuk
menjadimoga(gadismoderen)
antaraduabudaya,

“in-between”

Naomi

(berlawanan)

Jepangdan


yang

terjebak

Barat,

dibuktikanmelaluicaranyaberlakudanbertingkah.

Dari

di
yang

analisistersebut,

dapatdisimpulkanbahwa Naomi adalahrepresentasigadis modern Jepangataumoga
yang

dengansempuradalammenirucara


orang-orang

Barat

namungagaluntukmenyamaicarauntukmenjadi orang-orang Barat.

Kata Kunci: Westernisasi, konstruksiidentitas, poskolonialisme, mimikri,
ambivalensi.

Mukhammad Iqbal, 2016
BECOMING WESTERN: A POSTCOLONIAL READING OF JUN’ICHIRŌ TANIZAKI’S NAOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertingkah,