T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan Ahok dalam Konstruksi Media Online: Framing dalam Republika.co.id dan Kompas.com T1 BAB V
BAB V
ANALISIS DATA PEMBINGKAIAN PORTAL BERITA KOMPAS.COM
DAN REPUBLIKA.CO.ID
Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan
memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini mengacu pada
tujuan pertama dari penelitian ini, yakni menjawab permasalahan “Bagaimana
framing pemberitaan mengenai gaya kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur
DKI Jakarta di media online Kompas.com dan Republika.co.id?” Data yang
didapatkan selama periode Maret – Desember 2016, dipaparkan langsung
dalam bentuk perangkat framing model Pan dan Kosicki.
5.1
Pembingkaian Kompas.com
Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame
dari berita Kompas.com :
Tayangan
Sintaksis
Skrip
Tematik
#1. Pada
Headline :
Who:
15/03/2016
Amir
Syamsuddin
Retoris
Berita
Syamsuddin:
Secara Kriteria,
Ahok
Pas
Sangat
Jadi
Gubernur DKI
Amir Dengan
What : Amir
Syamsuddin
menilai
Ahok adalah
sosok
yang
ideal
untuk
memimpin
DKI Jakarta
Why : Dilihat dari
gaya Kompas.com
kepemimpinan
memilih
Ahok yang tegas menjabarkan
seperti itu, tingkat status
keterpilihan
elektabilitas
Amir
atau Syamsuddin
Ahok selaku
Ketua
dinilai juga akan Dewan
semakin
tinggi. Kehormatan
Amir Syamsuddin Partai Demokrat,
menilai
kriteria yang
semakin
kinerja Ahok sangat menekankan
pas
untuk pandangan
56
yang
gaya
membuatnya tetap disampaikan oleh
kepemimpinan
jadi pemimpin.
salah satu pakar
Ahok yang tegas,
tata
negara
elektabilitas,
tersebut
hingga
popularitasnya
#2. Pada
Headline :
Who
:Masyarakat
19/04/2016
Gerakan
Indonesia
Dukung “Ahok
Amerika Serikat
di
Berita ini diawali Wartawan
dengan penjelasan mengelompokkan
mengenai
Untuk
maksud pendukung Ahok
Headline,
subjek dengan
pelakunya, kata
memilih
“kalangan
Gubernur DKI
What : Masyarakat
atau
Jakarta”
Indonesia
sekaligus peristiwa pekerja”,
Muncul di AS
mengadakan
yang terjadi Berita “mahasiswa”, dan
deklarasi
akbar
ini sebagian besar “kaum
bertajuk “USA for
berisi
Ahok, Washington
pendapat-pendapat
menekankan
DC
masyarakat
pendukung Ahok
for
Ahok,
Indonesian
American
tentang intelektual” untuk
Indonesia
for
Ahok”
yang tidak
mengagumi
Ahok
sosok sembarangan dan
sebagai berasal dari kaum
seorang pemimpin. berkualitas.
Where : Monumen
Ahok dengan gaya Gambar
yang
Washington, USA
kepemimpinannya
oleh
dipilih
yang bersih, berani, Kompas.com
konsisten,
dan adalan
pekerjaannya
sangat
nyata
diyakini
para
gambar
pendukung
itu Ahok
dengan
dapat mimik/muka
membawa
bahagia,
perubahan
Jakarta bersedia
menuju
yang
perbaikan menggunakan
57
yang positif.
KTP
mereka
untuk mendukung
Ahok
#3.
Headline :
Who
:
Sutiyoso,
Berita
diawali
Pada
Pada26/04/2016
Sutiyoso Tidak
Mantan
Gubernur
dengan
kutipan
pembuka
Persoalkan
DKI Jakarta
komentar Sutiyoso
penutup,
mengenai
wartawan
Gaya
Ahok
yang Meledak-
What
ledak
tidak
Ahok
yang
kalimat
mempersoalkan
menurutnya
tidak
sama
gaya
menjadi persoalan
Sutiyoso
kepemimpinan
untuk
mengenai
Ahok yang tegas
seorang pemimpin
:
Sutiyoso
gaya
kepemimpinan
paragraf
dan
menggunakan
menjadi
dan meledak-ledak
yang
dari
gaya
kepemimpinan
Ahok
untuk
menekankan
pandangan
yang
ingin ditonjolkan
#4. Pada
Headline :
Who : Salim Said,
Wartawan
Gaya
29/11/2016
Gaya
Guru
mengungkapkan
kepemimpinan
Kepemimpinan
Universitas
fakta
Ahok yang tegas
Ahok
Pertahanan
pandangannya
dinilai
dengan
mengutip
untuk membawa
What : Salim Said
kalimat
bahwa
melihat
yang
Besar
Mengejutkan
melalui
cukup
perubahan
pada
sebagian
Jakarta
yang
kepemimpinan
masyarakat belum
masyarakatnya
Ahok yang ceplas-
terbiasa
sudah
ceplos layaknya Ali
gayakepemimpinan
lama
Sadikin,
Ahok.Diungkapkan
dininabobokan
gaya
yang
dengan
terlalu
58
dulunya juga orang
bahwa masyarakat
dan tidak berani
nomor 1 di DKI
harus bersabar dan
mengangkat
Jakarta
tidak
perlu
dagu.
meributkan
gaya
bicara Ahok yang
tetap
akan
melahirkan
kesuksesan.
#5. Pada
Headline :
Who
16/12/2016
Anies
Sebut
Baswedan,
Djarot
Juga
Gubernur
Pernah
Kritik
Gaya
Kepemimpinan
Ahok
:
Anies Wartawan
Calon mencoba
:
Anies
Baswedan, sebagai
saingan
Ahok
politik
mengkritik
gaya pemerintahan
Basuki
melihat
DKI dan
Jakarta
What
Wartawan
Tjahaja
Purnama (Ahok)
memilih
narasumber
dari
mengemukakan
sisi
pandangan tentang
berlawanan
gaya
dengan
kepemimpinan
yaitu
Ahok dari sisi yang
politiknya dalam
berbeda,
Pilkada
2017
terkesan netral dan
nanti,
untuk
tidak memihak
membandingkan
agar
yang
Ahok
saingan
pandangan
dan
pro
kontra
terhadap
gaya
kepemimpinan
Ahok
kepada
masyarakat,
melalui
tokoh
yang
berseberangan
pendapat dengan
Ahok
59
5.2
Pembingkaian Republika.co.id
Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame
dari berita Republika.co.id :
Tayangan
Sintaksis
Skrip
#1. Pada
Headline :
Who
17/03/2016
Ibnu
Tamimiyyah
Tematik
Retoris
Berita ini sebagian
Dalam tulisannya,
besar isinya adalah
berita ini banyak
pandangan
menekankan
Berita
Taimiyyah
:
Ibnu
tentang
Pemimpin
Non
Muslim
Ibnu
What : Pendapat
Taimiyyah tentang
bahwa masyarakat
Ibnu
Taimiyyah
syarat
pemimpin
Indonesia
adalah
tentang pemimpin
kaum
Muslim.
mayoritas
kaum
non-Muslim
Menurutnya, gaya
Muslim
kepemimpinan
Why
:
Ahok
Ahok
disebabkan
sebagai pemimpin
karena
beliau
non-Muslim
adalah
seorang
di
tengah
penduduk
non-Muslim
yang
mayoritas
sehingga
Muslim
tidak
memiliki sifat-sifat
sekelas
seorang
ulama
#2. Pada
Headline :
:
Tuty
20/03/2016
Ucapan
Alawiyah,
Ketua
tentang pandangan
seorang
Sebarkan
Umum
Badan
wartawan
terkemuka agama
Pengaruh Negatif
Kontak
Majelis
Ahok
Who
Kasar
Taklim (BKMT)
What
:
Tuty
menyayangkan
Berita
ini
berisi
yang
Menggunakan
diungkapkan
agar
melalui
pandangan
pendapat
Ketua
Umum
BKMT,
terkait
tokoh
mendukung
yang
ingin disampaikan
gaya
60
sikap
kepemimpinan
kepemimpinan
Ahok yang dinilai
Ahok
keras
dan
kasar
serta menyebarkan
pengaruh
negatif
kepada masyarakat
#3. Pada
Headline :
26/04/2016
Anggota
Sebut
Who
DPRD
:
Anggota
DPRD
Gaya
Diawali
dengan
Menggunakan
penilaian
seorang
pakar tata negara
anggota
DPRD
gaya
Kepemimpinan
What : Anggota
terhadap
Ahok
DPRD
Sulit
Dimengerti
sebagai
sumber
agar
pandangan
kepemimpinan
yang
dibuat
gaya
Ahok yang disebut
cenderung terlihat
kepemimpinan
memberikan
semakin benar
menilai
Ahok
sulit
dimengerti
contoh yang tidak
baik
kepada
generasi bangsa
#4. Pada
Headline :
Who : Harmonis,
Berita ini diawali
Berita
27/04/2016
Gaya Komunikasi
Pengajar
dengan pandangan
menggunakan
Ahok Dinilai tak
Komunikasi Pasca
Harmonis
seorang
Mencerdaskan
Sarjana
bagaimana
Bangsa
Universitas
seharusnya
Muhammadiyah
Jakarta
What
:
Menilai
gaya
komunikasi
Ahok
tidak
tentang
ini
pakar
komunikasi
gaya
sebagai
sumber
kepemimpinan
yang
relevan
seorang pemimpin
untuk
menilai
yang dapat dilihat
masalah tersebut,
dari sikap dan cara
sehingga
berkomunikasinya
menempatkan
bisa
masyarakat
pada
mencerdaskan
pandangan
yang
bangsa
akhirnya
setuju
pada pendapatnya
61
Why
:
Gaya
komunikasi Ahok
yang
cenderung
keras
#5. Pada
Headline :
14/05/2016
Survei:
Lembaga
Who :
Gaya
survei
Media
Kepemimpinan
Survei
Indonesia
Ahok Kasar
Nasional (Median)
Menilai
diawali
Menggunakan
dengan pemaparan
lembaga
survei
hasil
sebagai
sumber
survei
menurut Lembaga
yang nyata agar
Survei
pandangan
Median
yang menunjukkan
dimiliki
Gaya
bahwa
didukung
Kepemimpinan
sedikit masyarakat
Ahok Kasar
yang menginginkan
What
:
Berita
sosok
Ahok
Survei
kembali
menjabat
yang berlangsung
sebagai
gubernur
tanggal 24 April
DKI
sampai 4 Mei 2016
periode
When
:
hanya
Jakarta
2017-
2022dikarenakan
gaya
kepemimpinan
Ahok yang dinilai
kasar
1.3
Perbandingan Framing Kompas.com dengan Republika.co.id
62
yang
semakin
KOMPAS.COM
REPUBLIKA.CO.ID
HEADLINE :
HEADLINE :
-
Kompas memilih pemakaian judul
-
Republika
memilih
beberapa
yang kadang terkesan netral dan
headline yang hampir mirip dengan
tidak memihak, tetapi kadang juga
berita
terlihat pro kepada Ahok. Terlihat
Perbedaannya ialah headline pada
dari beberapa berita Kompas yang
berita
menggunakan
seperti
setuju dan kontra terhadap gaya
“Sutiyoso Tidak Persoalkan Gaya
kepemimpinan Ahok. Pada berita
Ahok yang Meledak-ledak” dan juga
Kompas, headline yang digunakan
“Gerakan
ialah“Sutiyoso
judul
Dukung
Ahok
Untuk
yang
ada
Republika
di
Kompas.
terkesan
Tidak
tidak
Persoalkan
Gubernur DKI Jakarta Muncul di
Gaya Ahok yang Meledak-ledak”
AS”
sedangkan headline yang digunakan
untuk
membuat
membuat
sebuah
pembaca
persepsi
yang
oleh
Republika
ialah
“Anggota
seakan-akan ingin memperlihatkan
DPRD Sebut Gaya Kepemimpinan
bahwa banyaknya dukungan kepada
Ahok Sulit Dimengerti”. Kedua
Ahok tidak hanya dari sekian banyak
headline yang dipilih oleh masing-
warga Indonesia yang bahkan tidak
masing
tinggal di Indonesia, tetapi juga
menggunakan pakar tata negara
datang dari mantan Gubernur DKI
sebagai sumbernya, agar pandangan
Jakarta
yaitu
yang ingin diberikan semakin jelas.
Sutiyoso.Wartawan sengaja memilih
Bedanya, Republika disini dalam
headline seperti ini agar dapat
headlinenya
semakin
bahwa
itu
sendiri,
memperkuat
persepsi
media
sama-sama
ingin
mengatakan
gaya kepemimpinan Ahok
masyarakat terhadap apa yang ditulis
tidak mencerminkan contoh yang
di dalam berita tersebut. Di sini
baik sebagai seorang pemimpin.
terletak pengaruh dari komunikasi
Para
massa, kemampuannya untuk secara
headline
mental
membentuk pandangan bahwa gaya
mengurutkan
dan
mengorganisir dunia untuk kita.
pembaca
yang
tersebut
kepemimpinan
membaca
akhirnya
Ahok
ikut
cenderung
63
Akhirnya
media
berusaha
tidak baik untuk ditiru dan dijadikan
mengarahkan pikiran kita agar sesuai
contoh.
dengan apa yang diberitakan. Oleh
terbentuk pada diri Ahok sebagai
karena itu dapat dikatakan berita ini
seorang pemimpin adalah citra yang
adalah bentuk kenyataan yang sudah
buruk.
dikonstruksi oleh media, sehingga
Pemilihan judul yang menarik juga
kenyataan
citra
yang
terbentuk
dan
sangat mempengaruhi banyaknya
diterima
oleh
pembaca berita tersebut. Dalam hal
masyarakat adalah kenyataan yang
ini Republika juga memilih judul-
dibuat sesuai dengan persepsi media,
judul berita yang terkesan menarik
dan
dan
nantinya
yang
Sehingga
akan
bukan
sebenarnya lagi.
kenyataan
yang
membuat
pembaca
yang
penasaran dengan headline tersebut
akan membaca beritanya.
64
METAMOR:
-
METAMOR:
Beberapa
headline
berita
yang
digunakan
oleh Kompas memiliki
-
Headline
berita
menggunakan
dari
Republika
kata-kata
yang
beberapa kemiripan dengan headline
sebenarnya memiliki kata kiasan,
yang ada di Republika dalam jenjang
dan digunakan untuk menyindir
waktu yang tidak cukup jauh. Akan
Ahok
tetapi, headline yang digunakan oleh
kepemimpinannya yang dinilai tidak
Kompas cenderung menggunakan
mendidik dan merupakan contoh
kata-kata yang lebih formal, salah
yang
satu contoh judul dari beritanya ialah
pemimpin
“Amir Syamsuddin: Secara Kriteria,
Headline
Ahok Sangat Pas Jadi Gubernur
sebenarnya berperan penting untuk
DKI”. Kompas menggunakan judul
menarik
tersebut
membaca berita tersebut. Khalayak
untuk
pandangan
memperlihatkan
bahwa
dengan
buruk
gaya
sebagai
untuk
masyarakatnya.
secara tidak
minat
seorang
langsung
khalayak
untuk
gaya
dibuat penasaran dengan headline
kepemimpinan Ahok yang dinilai
yang digunakan oleh Republika,
meledak-ledak tidak menjadi suatu
padahal judul sebuah berita juga
masalah bagi seorang Ketua Dewan
sudah menggambarkan apa pesan
Kehormatan
yang ada di dalam berita tersebut
Partai,
beliau
tetap
menilai Ahok adalah sosok yang
meskipun
ideal untuk memimpin DKI. Pesan
Headline juga memiliki beberapa
dalam isi berita yang disampaikan
pengertian yang sangat berperan
oleh Kompas tersebut pun tidak jauh
penting
berbeda dengan headlinenya. Judul
menciptakan sebuah bingkai yang
berita yang digunakan secara tidak
akan membentuk sebuah realita
langsung
untuk
kepada khalayak yang membacanya,
menyimpulkan apa pesan yang ingin
karena terkadang pembaca berita
disampaikan media tersebut kepada
juga kurang peka dalam menyikapi
khalayak meskipun tidak seluruhnya.
sebuah berita yang dibacanya.
berperan
tidak
bagi
seluruhnya.
media
dalam
65
ISI PEMBERITAAN :
-
ISI PEMBERITAAN :
Isi berita yang telah dianalis dengan
-
Berita – berita Republika.co.id yang
framing model Pan Kosicki ini
telah dianalisis
kebanyakan
tentang
model Pan Kosicki hampir sebagian
Ahok
besar berisi tentang permasalahan
serta beberapa pembelaan yang tidak
yang malah banyak terjadi selama
hanya datang dari kaum masyarakat
Ahok menjabat sebagai Gubernur,
saja, melainkan juga dari beberapa
serta banyaknya tokoh yang menilai
pakar
warga
gaya kepemimpinan Ahok tidak
Indonesia yang bahkan tidak sedang
dapat diterima karena dianggap
tinggal di Indonesia.Kompas lebih
kasar
menjaga citra seorang Ahok agar
bangsa. Semua beritanya terlihat
tetap baik. Meskipun ada juga
cenderung ke pencitraan negatif
beberapa berita yang menggunakan
Ahok.
berisi
dukungan-dukungan
tata
untuk
negara
dan
dan
dengan framing
tidak
mencerdaskan
tokoh yang kontra terhadap Ahok
sebagai narasumbernya.
66
GAYA BAHASA :
-
GAYA BAHASA :
Kompas menggunakan gaya bahasa
-
Penggunaan
gaya
bahasa
oleh
yang terkesan lebih terstruktur di
Republikaterkesan
tiap kalimatnya. Gaya bahasa yang
banyak basa-basi dan tidak on-point.
digunakan
banyak
Dalam beberapa beritanya terdapat
metafora.
kesalahan, misalnya kalimat aktif
Pemakaian gaya bahasa juga sangat
dan pasif dicampur adukkan dalam
berpengaruh di
membuat
satu paragraf. Inti dari berita kurang
sebuah konstruksi sosial kepada
jelas dan tidak spesifik, serta banyak
masyarakat, mengingat bahwa surat
pendapat sendiri yang dimasukkan
kabar dibaca oleh semua lapisan
ke dalam teks beritanya.Padahal jika
masyarakat
diperhatikan, beberapa kesalahan
tidak
menggunakan
terlalu
bahasa
dalam
yang
berbeda-beda
dibuat terlalu
tingkat pengetahuannya. Semakin
kecil,
jelas bahasa yang digunakan oleh
menurunkan
wartawan,
juga
para penikmat beritanya. Seperti
oleh
yang disebutkan sebelumnya, gaya
pesan
semakin
akan
mudah
dipahami
jika
masyarakat. Terkadang, wartawan
bahasa
tidak
berpengaruh
terlalu
menghiraukan
sering
terjadi
kemauan
yang
membaca
tepat
untuk
akan
sangat
menggiring
kesalahan redaksional yang malah
pembaca berita kepada konstruksi
membuat pembaca menjadi tidak
yang dibentuk oleh sebuah berita.
teratik untuk membaca beritanya,
seperti misalnya pemakaian bahasa
terlalu berlebihan dan tidak koheren,
ataupun
menggunakan
terlalu
singkatan
banyak
dan
akronim.
67
PEMAPARAN KALIMAT :
-
Kalimat
yang
PEMAPARAN KALIMAT :
digunakan
kompas
berurutan
dan
sebuah
paragraf
yang
Pemaparan
oleh
menjadi
kalimatnya
-
juga
jelas.
berita tersebut kurang tersampaikan
dengan
Bisa
kepada
fakta
jelas
menimbulkan
dilihat dari berita kompas yang lebih
menekankan
sebuah
bertele-tele. Ini membuat pesan dari
kalimat yang ringkas dan singkat,
pengertiannya.
menjadi
tidak to the point dan terkesan
orang awam. Kompas menggunakan
jelas
berurutan
paragraf yang utuh, tapi terkadang
lebih
sederhana dan mudah dimengerti
tetapi
Kalimat yang dijabarkan Republika
dan
dapat
tafsiran
ganda
(ambigu).
yang
terjadi sebenarnya tanpa harus terlalu
banyak menambahkan kata – kata.
IMAGE AHOK :
IMAGE AHOK :
-
Beberapa berita dari Kompas ini
-
Dari
berita-berita
yang
dibuat,
cenderung terlihat lebih pro terhadap
Republika
Ahok.
Ahok
konstruksi yang terlihat menurunkan
komentar-
citra seorang Ahok sebagai gubernur
komentar positif dari beberapa pakar
DKI Jakarta. Di saat Kompas lebih
tata negara dan juga masyarakat
berani
yang pro dan mendukung Ahok.
pemerintahan Ahok, Republika lebih
Elektabilitas dan prestasi kerja Ahok
memilih
lebih ditonjolkan untuk menciptakan
Ahok
image positif yang mendukung citra
mengumpulkan
beberapa
tokoh
Ahok.
yang
terhadap
gaya
Ahok
untuk
Sisi
diperlihatkan
positif
melalui
telah
menciptakan
untuk
untuk
menjadi
kontra
kepemimpinan
dijadikan
mendukung
membuat
image
negatif
dengan
sebagai
narasumber
beritanya.
68
FRAMING MEDIA :
-
Framing
FRAMING MEDIA :
yang
diciptakan
oleh
Kompas ialah bagaimana seorang
Ahok
dalam
masa
jabatannya
memenuhi kriteria sebagai seorang
calon
pemimpin
membawa
karena
banyak
dinilai
perubahan
terhadap DKI Jakarta,
meskipun
cukup banyak juga masyarakat yang
menyatakan tidak suka terhadap
gaya
kepemimpinannya
meledak-ledak.
memuat
Kompas
beberapa
berita
yang
juga
yang
memperlihatkan bahwa terpilihnya
Ahok sebagai pemimpin dikarenakan
kepercayaan
terhadapnya.
5.4
masyarakat
-
Framing
yang
diciptakan
oleh
Republika adalah image negatif
yang sebenarnya lebih kepada kritik
terhadap
Ahok
kepemimpinannya
dan
gaya
selama
masa
jabatannya
sebagai
gubernur.
Republika
secara
frontal
memperlihatkan
penolakannya
bentuk
terhadap
gaya
kepemimpinan Ahok yang dinilai
kasar dan sulit dimengerti, melalui
berita-beritanya.
Peran
wartawan
dan editor disini akhirnya sangat
penting
dalam
mengkonstruksi
berita yang nantinya akan diterima
oleh masyarakat.
Refleksi Kritis Terhadap Pembingkaian Gaya Kepemimpinan
Ahok
Dari beberapa pemberitaan yang penulis amati, baik dari Kompas.com
maupun Republika.co.id, masing-masing media ini membuat konstruksi realitas
yang berbeda. Penulis melihat bahwa Kompas memaknai peristiwa pro dan
kontra terhadap gaya kepemimpinan Ahok ini dari sudut hukum tata negara.
69
Gaya kepemimpinan Ahok yang keras dianggap tidak menjadi persoalan dalam
pemerintahan Ahok selama prestasi kerja Ahok memuaskan. Meskipun ada
juga beberapa berita dari Kompas yang menyinggung tentang pihak yang tidak
setuju dengan gaya kepemimpinan Ahok, banyak juga berita yang
memperlihatkan bahwa ada beberapa pihak yang tidak mempersoalkan gaya
kepemimpinan Ahok ini, bahkan sangat mendukung Ahok. Dapat terlihat
framing yang tampak jelas dari judul berita yang dipakai “Amir Syamsuddin:
Secara Kriteria, Ahok Sangat Pas Jadi Gubernur DKI” dengan pemakaian judul
semacam ini, Kompas ingin menekankan bahwa Ketua Dewan Partai tersebut
sangat yakin dengan dukungannya terhadap Ahok, meskipun pihak lain
memandang Ahok belum layak menjadi seorang pemimpin. Sedangkan dilihat
dari judul berita Republika, “Ibnu Taimiyyah tentang Pemimpin Non-Muslim”,
Republika mempersoalkan Ahok sebagai seorang pemimpin yang non-muslim.
Media ini melihat persoalan kepemimpinan Ahok berkaitan dengan hal yang
agamis. Dikutip dari pernyataan Ibnu Taimiyyah, bahwa ada kesenjangan jika
pemimpin non-Muslim memimpin negeri yang mayoritas masyarakatnya ialah
Muslim. Pandangan Republika tersebut diwujudkan dalam skema atau bagan
dalam berita. Beberapa berita Republika yang lain diantaranya juga berisi
tentang pakar yang menilai gaya kepemimpinan Ahok sulit dimengerti, bahkan
dinilai tidak mencerdaskan bangsa. Berita-berita semacam ini bukan saja
menempatkan pandangan yang tidak setuju dengan gaya kepemimpinan Ahok,
melainkan juga mensugestikan khalayak untuk ikut sependapat dalam
menentang gaya kepemimpinan Ahok. Hal ini dapat diamati dari bagaimana
Republika menyusun wawancara dari berbagai narasumbernya. Kedua media
ini masing-masing mengedepankan pendapatnya masing-masing
agar
menonjol dan dapat diterima oleh khalayak. Para khalayak diajak untuk
mengikuti jalan pikiran dan pandangan media, agar sejalan dengan konstruksi
realitas yang mereka ciptakan.
70
1.5
Gaya Kepemimpinan Ahok
Dalam kepemimpinannya, Ahok sangat dikenal sebagai pemimpin yang
sangat tegas, keras, dan berani dalam menangani masalah-masalah di Ibu kota.
Meskipun dalam masa kepemimpinannya Ahok berhasil membuktikan banyaknya
perubahan yang terjadi mulai dari masalah banjir, pemungutan biaya di sekolah,
dan banyak hal lagi yang sudah semakin membaik, masih ada beberapa oknum
yang tidak setuju dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki Ahok tersebut.
Dalam hal ini ialah kedua media yang masing-masing mempunyai pandangan
yang berbeda dalam melakukan pembingkaian beritanya, Republika dan Kompas.
Republika terkesan menolak gaya kepemimpinan ini karena dinilai membawa
dampak yang buruk bagi masyarakat. Berbeda dengan Kompas yang cenderung
terlihat menerima gaya kepemimpinan Ahok yang seperti ini karena dianggap
dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan teori tentang gaya kepemimpinan, jika dikaitkan dengan gaya
kepemimpinan Ahok tersebut, masing-masing media membingkai gaya
kepemimpinan Ahok dengan bingkai yang berbeda. Kompas menggolongkan
Ahok sebagai pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional. Dimana
Ahok sendiri digambarkan sebagai pemimpin yang dapat mengkomunikasikan
visi masa depan dan membagikannya kepada anggotanya dengan jelas. Visi ini
menggambarkan tentang hasil akhir yang akan didapatkan. Pemimpin
transformasional seperti Ahok yang memimpin dengan menggunakan dirinya
sebagai contoh dapat menjadi panutan bagi anggota-anggotanya.1
Kepemimpinan transformasional menurut Pidekso dan Harsiwi (2001:3)
didefinisikan sebagai kepemimpinan yang melibatkan perubahan dalam
organisasi. Kepemimpinan ini juga didefinisikan sebagai kepemimpinan yang
membutuhkan tindakan memotivasi para bawahan agar bersedia bekerja demi
1
http://www.kompasiana.com/theresiagitasitohang/ini-gaya-kepemimpinanahok_54f93366a33311b6078b4891 diunduh tanggal 10 Januari 2017 (23:10)
71
sasaran-sasaran "tingkat tinggi" yang dianggap melampaui kepentingan
pribadinya pada saat itu.
Sedangkan Republika membingkai gaya kepemimpinan Ahok ini dengan
menyimpulkan
bahwa
gaya
kepemimpinan
Ahok
cenderung
tergolong
transaksional, dimana cara yang digunakan Ahok sebagai pemimpin dalam
menggerakkan anggotanya ialah dengan menawarkan imbalan/akibat terhadap
setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada organisasi. Ahok menurut
Republika melibatkan proses pertukaran (exchange process), dimana pemimpin
menggunakan serangkaian imbalan untuk memotivasi para anggota, dan
eksepsi/pengecualian, dimana pemimpin memberi tindakan koreksi atau
pembatalan imbalan atau bahkan sanksi apabila anggotanya gagal mencapai
sasaran prestasi yang ditetapkan.
Pemimpin transaksional sendiri menurut Burn seperti yang dikutip oleh
Daryanto (2005:8) pada hakekatnya menekankan bahwa seorang pemimpin perlu
menentukan apa yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan
organisasi. Disamping itu, pemimpin transaksional cenderung memfokuskan diri
pada penyelesaian tugas-tugas organisasi. Untuk memotivasi agar bawahan
melakukan tanggung jawab mereka, para pemimpin transaksional sangat
mengandalkan pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada
bawahannya.
72
ANALISIS DATA PEMBINGKAIAN PORTAL BERITA KOMPAS.COM
DAN REPUBLIKA.CO.ID
Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan
memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini mengacu pada
tujuan pertama dari penelitian ini, yakni menjawab permasalahan “Bagaimana
framing pemberitaan mengenai gaya kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur
DKI Jakarta di media online Kompas.com dan Republika.co.id?” Data yang
didapatkan selama periode Maret – Desember 2016, dipaparkan langsung
dalam bentuk perangkat framing model Pan dan Kosicki.
5.1
Pembingkaian Kompas.com
Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame
dari berita Kompas.com :
Tayangan
Sintaksis
Skrip
Tematik
#1. Pada
Headline :
Who:
15/03/2016
Amir
Syamsuddin
Retoris
Berita
Syamsuddin:
Secara Kriteria,
Ahok
Pas
Sangat
Jadi
Gubernur DKI
Amir Dengan
What : Amir
Syamsuddin
menilai
Ahok adalah
sosok
yang
ideal
untuk
memimpin
DKI Jakarta
Why : Dilihat dari
gaya Kompas.com
kepemimpinan
memilih
Ahok yang tegas menjabarkan
seperti itu, tingkat status
keterpilihan
elektabilitas
Amir
atau Syamsuddin
Ahok selaku
Ketua
dinilai juga akan Dewan
semakin
tinggi. Kehormatan
Amir Syamsuddin Partai Demokrat,
menilai
kriteria yang
semakin
kinerja Ahok sangat menekankan
pas
untuk pandangan
56
yang
gaya
membuatnya tetap disampaikan oleh
kepemimpinan
jadi pemimpin.
salah satu pakar
Ahok yang tegas,
tata
negara
elektabilitas,
tersebut
hingga
popularitasnya
#2. Pada
Headline :
Who
:Masyarakat
19/04/2016
Gerakan
Indonesia
Dukung “Ahok
Amerika Serikat
di
Berita ini diawali Wartawan
dengan penjelasan mengelompokkan
mengenai
Untuk
maksud pendukung Ahok
Headline,
subjek dengan
pelakunya, kata
memilih
“kalangan
Gubernur DKI
What : Masyarakat
atau
Jakarta”
Indonesia
sekaligus peristiwa pekerja”,
Muncul di AS
mengadakan
yang terjadi Berita “mahasiswa”, dan
deklarasi
akbar
ini sebagian besar “kaum
bertajuk “USA for
berisi
Ahok, Washington
pendapat-pendapat
menekankan
DC
masyarakat
pendukung Ahok
for
Ahok,
Indonesian
American
tentang intelektual” untuk
Indonesia
for
Ahok”
yang tidak
mengagumi
Ahok
sosok sembarangan dan
sebagai berasal dari kaum
seorang pemimpin. berkualitas.
Where : Monumen
Ahok dengan gaya Gambar
yang
Washington, USA
kepemimpinannya
oleh
dipilih
yang bersih, berani, Kompas.com
konsisten,
dan adalan
pekerjaannya
sangat
nyata
diyakini
para
gambar
pendukung
itu Ahok
dengan
dapat mimik/muka
membawa
bahagia,
perubahan
Jakarta bersedia
menuju
yang
perbaikan menggunakan
57
yang positif.
KTP
mereka
untuk mendukung
Ahok
#3.
Headline :
Who
:
Sutiyoso,
Berita
diawali
Pada
Pada26/04/2016
Sutiyoso Tidak
Mantan
Gubernur
dengan
kutipan
pembuka
Persoalkan
DKI Jakarta
komentar Sutiyoso
penutup,
mengenai
wartawan
Gaya
Ahok
yang Meledak-
What
ledak
tidak
Ahok
yang
kalimat
mempersoalkan
menurutnya
tidak
sama
gaya
menjadi persoalan
Sutiyoso
kepemimpinan
untuk
mengenai
Ahok yang tegas
seorang pemimpin
:
Sutiyoso
gaya
kepemimpinan
paragraf
dan
menggunakan
menjadi
dan meledak-ledak
yang
dari
gaya
kepemimpinan
Ahok
untuk
menekankan
pandangan
yang
ingin ditonjolkan
#4. Pada
Headline :
Who : Salim Said,
Wartawan
Gaya
29/11/2016
Gaya
Guru
mengungkapkan
kepemimpinan
Kepemimpinan
Universitas
fakta
Ahok yang tegas
Ahok
Pertahanan
pandangannya
dinilai
dengan
mengutip
untuk membawa
What : Salim Said
kalimat
bahwa
melihat
yang
Besar
Mengejutkan
melalui
cukup
perubahan
pada
sebagian
Jakarta
yang
kepemimpinan
masyarakat belum
masyarakatnya
Ahok yang ceplas-
terbiasa
sudah
ceplos layaknya Ali
gayakepemimpinan
lama
Sadikin,
Ahok.Diungkapkan
dininabobokan
gaya
yang
dengan
terlalu
58
dulunya juga orang
bahwa masyarakat
dan tidak berani
nomor 1 di DKI
harus bersabar dan
mengangkat
Jakarta
tidak
perlu
dagu.
meributkan
gaya
bicara Ahok yang
tetap
akan
melahirkan
kesuksesan.
#5. Pada
Headline :
Who
16/12/2016
Anies
Sebut
Baswedan,
Djarot
Juga
Gubernur
Pernah
Kritik
Gaya
Kepemimpinan
Ahok
:
Anies Wartawan
Calon mencoba
:
Anies
Baswedan, sebagai
saingan
Ahok
politik
mengkritik
gaya pemerintahan
Basuki
melihat
DKI dan
Jakarta
What
Wartawan
Tjahaja
Purnama (Ahok)
memilih
narasumber
dari
mengemukakan
sisi
pandangan tentang
berlawanan
gaya
dengan
kepemimpinan
yaitu
Ahok dari sisi yang
politiknya dalam
berbeda,
Pilkada
2017
terkesan netral dan
nanti,
untuk
tidak memihak
membandingkan
agar
yang
Ahok
saingan
pandangan
dan
pro
kontra
terhadap
gaya
kepemimpinan
Ahok
kepada
masyarakat,
melalui
tokoh
yang
berseberangan
pendapat dengan
Ahok
59
5.2
Pembingkaian Republika.co.id
Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame
dari berita Republika.co.id :
Tayangan
Sintaksis
Skrip
#1. Pada
Headline :
Who
17/03/2016
Ibnu
Tamimiyyah
Tematik
Retoris
Berita ini sebagian
Dalam tulisannya,
besar isinya adalah
berita ini banyak
pandangan
menekankan
Berita
Taimiyyah
:
Ibnu
tentang
Pemimpin
Non
Muslim
Ibnu
What : Pendapat
Taimiyyah tentang
bahwa masyarakat
Ibnu
Taimiyyah
syarat
pemimpin
Indonesia
adalah
tentang pemimpin
kaum
Muslim.
mayoritas
kaum
non-Muslim
Menurutnya, gaya
Muslim
kepemimpinan
Why
:
Ahok
Ahok
disebabkan
sebagai pemimpin
karena
beliau
non-Muslim
adalah
seorang
di
tengah
penduduk
non-Muslim
yang
mayoritas
sehingga
Muslim
tidak
memiliki sifat-sifat
sekelas
seorang
ulama
#2. Pada
Headline :
:
Tuty
20/03/2016
Ucapan
Alawiyah,
Ketua
tentang pandangan
seorang
Sebarkan
Umum
Badan
wartawan
terkemuka agama
Pengaruh Negatif
Kontak
Majelis
Ahok
Who
Kasar
Taklim (BKMT)
What
:
Tuty
menyayangkan
Berita
ini
berisi
yang
Menggunakan
diungkapkan
agar
melalui
pandangan
pendapat
Ketua
Umum
BKMT,
terkait
tokoh
mendukung
yang
ingin disampaikan
gaya
60
sikap
kepemimpinan
kepemimpinan
Ahok yang dinilai
Ahok
keras
dan
kasar
serta menyebarkan
pengaruh
negatif
kepada masyarakat
#3. Pada
Headline :
26/04/2016
Anggota
Sebut
Who
DPRD
:
Anggota
DPRD
Gaya
Diawali
dengan
Menggunakan
penilaian
seorang
pakar tata negara
anggota
DPRD
gaya
Kepemimpinan
What : Anggota
terhadap
Ahok
DPRD
Sulit
Dimengerti
sebagai
sumber
agar
pandangan
kepemimpinan
yang
dibuat
gaya
Ahok yang disebut
cenderung terlihat
kepemimpinan
memberikan
semakin benar
menilai
Ahok
sulit
dimengerti
contoh yang tidak
baik
kepada
generasi bangsa
#4. Pada
Headline :
Who : Harmonis,
Berita ini diawali
Berita
27/04/2016
Gaya Komunikasi
Pengajar
dengan pandangan
menggunakan
Ahok Dinilai tak
Komunikasi Pasca
Harmonis
seorang
Mencerdaskan
Sarjana
bagaimana
Bangsa
Universitas
seharusnya
Muhammadiyah
Jakarta
What
:
Menilai
gaya
komunikasi
Ahok
tidak
tentang
ini
pakar
komunikasi
gaya
sebagai
sumber
kepemimpinan
yang
relevan
seorang pemimpin
untuk
menilai
yang dapat dilihat
masalah tersebut,
dari sikap dan cara
sehingga
berkomunikasinya
menempatkan
bisa
masyarakat
pada
mencerdaskan
pandangan
yang
bangsa
akhirnya
setuju
pada pendapatnya
61
Why
:
Gaya
komunikasi Ahok
yang
cenderung
keras
#5. Pada
Headline :
14/05/2016
Survei:
Lembaga
Who :
Gaya
survei
Media
Kepemimpinan
Survei
Indonesia
Ahok Kasar
Nasional (Median)
Menilai
diawali
Menggunakan
dengan pemaparan
lembaga
survei
hasil
sebagai
sumber
survei
menurut Lembaga
yang nyata agar
Survei
pandangan
Median
yang menunjukkan
dimiliki
Gaya
bahwa
didukung
Kepemimpinan
sedikit masyarakat
Ahok Kasar
yang menginginkan
What
:
Berita
sosok
Ahok
Survei
kembali
menjabat
yang berlangsung
sebagai
gubernur
tanggal 24 April
DKI
sampai 4 Mei 2016
periode
When
:
hanya
Jakarta
2017-
2022dikarenakan
gaya
kepemimpinan
Ahok yang dinilai
kasar
1.3
Perbandingan Framing Kompas.com dengan Republika.co.id
62
yang
semakin
KOMPAS.COM
REPUBLIKA.CO.ID
HEADLINE :
HEADLINE :
-
Kompas memilih pemakaian judul
-
Republika
memilih
beberapa
yang kadang terkesan netral dan
headline yang hampir mirip dengan
tidak memihak, tetapi kadang juga
berita
terlihat pro kepada Ahok. Terlihat
Perbedaannya ialah headline pada
dari beberapa berita Kompas yang
berita
menggunakan
seperti
setuju dan kontra terhadap gaya
“Sutiyoso Tidak Persoalkan Gaya
kepemimpinan Ahok. Pada berita
Ahok yang Meledak-ledak” dan juga
Kompas, headline yang digunakan
“Gerakan
ialah“Sutiyoso
judul
Dukung
Ahok
Untuk
yang
ada
Republika
di
Kompas.
terkesan
Tidak
tidak
Persoalkan
Gubernur DKI Jakarta Muncul di
Gaya Ahok yang Meledak-ledak”
AS”
sedangkan headline yang digunakan
untuk
membuat
membuat
sebuah
pembaca
persepsi
yang
oleh
Republika
ialah
“Anggota
seakan-akan ingin memperlihatkan
DPRD Sebut Gaya Kepemimpinan
bahwa banyaknya dukungan kepada
Ahok Sulit Dimengerti”. Kedua
Ahok tidak hanya dari sekian banyak
headline yang dipilih oleh masing-
warga Indonesia yang bahkan tidak
masing
tinggal di Indonesia, tetapi juga
menggunakan pakar tata negara
datang dari mantan Gubernur DKI
sebagai sumbernya, agar pandangan
Jakarta
yaitu
yang ingin diberikan semakin jelas.
Sutiyoso.Wartawan sengaja memilih
Bedanya, Republika disini dalam
headline seperti ini agar dapat
headlinenya
semakin
bahwa
itu
sendiri,
memperkuat
persepsi
media
sama-sama
ingin
mengatakan
gaya kepemimpinan Ahok
masyarakat terhadap apa yang ditulis
tidak mencerminkan contoh yang
di dalam berita tersebut. Di sini
baik sebagai seorang pemimpin.
terletak pengaruh dari komunikasi
Para
massa, kemampuannya untuk secara
headline
mental
membentuk pandangan bahwa gaya
mengurutkan
dan
mengorganisir dunia untuk kita.
pembaca
yang
tersebut
kepemimpinan
membaca
akhirnya
Ahok
ikut
cenderung
63
Akhirnya
media
berusaha
tidak baik untuk ditiru dan dijadikan
mengarahkan pikiran kita agar sesuai
contoh.
dengan apa yang diberitakan. Oleh
terbentuk pada diri Ahok sebagai
karena itu dapat dikatakan berita ini
seorang pemimpin adalah citra yang
adalah bentuk kenyataan yang sudah
buruk.
dikonstruksi oleh media, sehingga
Pemilihan judul yang menarik juga
kenyataan
citra
yang
terbentuk
dan
sangat mempengaruhi banyaknya
diterima
oleh
pembaca berita tersebut. Dalam hal
masyarakat adalah kenyataan yang
ini Republika juga memilih judul-
dibuat sesuai dengan persepsi media,
judul berita yang terkesan menarik
dan
dan
nantinya
yang
Sehingga
akan
bukan
sebenarnya lagi.
kenyataan
yang
membuat
pembaca
yang
penasaran dengan headline tersebut
akan membaca beritanya.
64
METAMOR:
-
METAMOR:
Beberapa
headline
berita
yang
digunakan
oleh Kompas memiliki
-
Headline
berita
menggunakan
dari
Republika
kata-kata
yang
beberapa kemiripan dengan headline
sebenarnya memiliki kata kiasan,
yang ada di Republika dalam jenjang
dan digunakan untuk menyindir
waktu yang tidak cukup jauh. Akan
Ahok
tetapi, headline yang digunakan oleh
kepemimpinannya yang dinilai tidak
Kompas cenderung menggunakan
mendidik dan merupakan contoh
kata-kata yang lebih formal, salah
yang
satu contoh judul dari beritanya ialah
pemimpin
“Amir Syamsuddin: Secara Kriteria,
Headline
Ahok Sangat Pas Jadi Gubernur
sebenarnya berperan penting untuk
DKI”. Kompas menggunakan judul
menarik
tersebut
membaca berita tersebut. Khalayak
untuk
pandangan
memperlihatkan
bahwa
dengan
buruk
gaya
sebagai
untuk
masyarakatnya.
secara tidak
minat
seorang
langsung
khalayak
untuk
gaya
dibuat penasaran dengan headline
kepemimpinan Ahok yang dinilai
yang digunakan oleh Republika,
meledak-ledak tidak menjadi suatu
padahal judul sebuah berita juga
masalah bagi seorang Ketua Dewan
sudah menggambarkan apa pesan
Kehormatan
yang ada di dalam berita tersebut
Partai,
beliau
tetap
menilai Ahok adalah sosok yang
meskipun
ideal untuk memimpin DKI. Pesan
Headline juga memiliki beberapa
dalam isi berita yang disampaikan
pengertian yang sangat berperan
oleh Kompas tersebut pun tidak jauh
penting
berbeda dengan headlinenya. Judul
menciptakan sebuah bingkai yang
berita yang digunakan secara tidak
akan membentuk sebuah realita
langsung
untuk
kepada khalayak yang membacanya,
menyimpulkan apa pesan yang ingin
karena terkadang pembaca berita
disampaikan media tersebut kepada
juga kurang peka dalam menyikapi
khalayak meskipun tidak seluruhnya.
sebuah berita yang dibacanya.
berperan
tidak
bagi
seluruhnya.
media
dalam
65
ISI PEMBERITAAN :
-
ISI PEMBERITAAN :
Isi berita yang telah dianalis dengan
-
Berita – berita Republika.co.id yang
framing model Pan Kosicki ini
telah dianalisis
kebanyakan
tentang
model Pan Kosicki hampir sebagian
Ahok
besar berisi tentang permasalahan
serta beberapa pembelaan yang tidak
yang malah banyak terjadi selama
hanya datang dari kaum masyarakat
Ahok menjabat sebagai Gubernur,
saja, melainkan juga dari beberapa
serta banyaknya tokoh yang menilai
pakar
warga
gaya kepemimpinan Ahok tidak
Indonesia yang bahkan tidak sedang
dapat diterima karena dianggap
tinggal di Indonesia.Kompas lebih
kasar
menjaga citra seorang Ahok agar
bangsa. Semua beritanya terlihat
tetap baik. Meskipun ada juga
cenderung ke pencitraan negatif
beberapa berita yang menggunakan
Ahok.
berisi
dukungan-dukungan
tata
untuk
negara
dan
dan
dengan framing
tidak
mencerdaskan
tokoh yang kontra terhadap Ahok
sebagai narasumbernya.
66
GAYA BAHASA :
-
GAYA BAHASA :
Kompas menggunakan gaya bahasa
-
Penggunaan
gaya
bahasa
oleh
yang terkesan lebih terstruktur di
Republikaterkesan
tiap kalimatnya. Gaya bahasa yang
banyak basa-basi dan tidak on-point.
digunakan
banyak
Dalam beberapa beritanya terdapat
metafora.
kesalahan, misalnya kalimat aktif
Pemakaian gaya bahasa juga sangat
dan pasif dicampur adukkan dalam
berpengaruh di
membuat
satu paragraf. Inti dari berita kurang
sebuah konstruksi sosial kepada
jelas dan tidak spesifik, serta banyak
masyarakat, mengingat bahwa surat
pendapat sendiri yang dimasukkan
kabar dibaca oleh semua lapisan
ke dalam teks beritanya.Padahal jika
masyarakat
diperhatikan, beberapa kesalahan
tidak
menggunakan
terlalu
bahasa
dalam
yang
berbeda-beda
dibuat terlalu
tingkat pengetahuannya. Semakin
kecil,
jelas bahasa yang digunakan oleh
menurunkan
wartawan,
juga
para penikmat beritanya. Seperti
oleh
yang disebutkan sebelumnya, gaya
pesan
semakin
akan
mudah
dipahami
jika
masyarakat. Terkadang, wartawan
bahasa
tidak
berpengaruh
terlalu
menghiraukan
sering
terjadi
kemauan
yang
membaca
tepat
untuk
akan
sangat
menggiring
kesalahan redaksional yang malah
pembaca berita kepada konstruksi
membuat pembaca menjadi tidak
yang dibentuk oleh sebuah berita.
teratik untuk membaca beritanya,
seperti misalnya pemakaian bahasa
terlalu berlebihan dan tidak koheren,
ataupun
menggunakan
terlalu
singkatan
banyak
dan
akronim.
67
PEMAPARAN KALIMAT :
-
Kalimat
yang
PEMAPARAN KALIMAT :
digunakan
kompas
berurutan
dan
sebuah
paragraf
yang
Pemaparan
oleh
menjadi
kalimatnya
-
juga
jelas.
berita tersebut kurang tersampaikan
dengan
Bisa
kepada
fakta
jelas
menimbulkan
dilihat dari berita kompas yang lebih
menekankan
sebuah
bertele-tele. Ini membuat pesan dari
kalimat yang ringkas dan singkat,
pengertiannya.
menjadi
tidak to the point dan terkesan
orang awam. Kompas menggunakan
jelas
berurutan
paragraf yang utuh, tapi terkadang
lebih
sederhana dan mudah dimengerti
tetapi
Kalimat yang dijabarkan Republika
dan
dapat
tafsiran
ganda
(ambigu).
yang
terjadi sebenarnya tanpa harus terlalu
banyak menambahkan kata – kata.
IMAGE AHOK :
IMAGE AHOK :
-
Beberapa berita dari Kompas ini
-
Dari
berita-berita
yang
dibuat,
cenderung terlihat lebih pro terhadap
Republika
Ahok.
Ahok
konstruksi yang terlihat menurunkan
komentar-
citra seorang Ahok sebagai gubernur
komentar positif dari beberapa pakar
DKI Jakarta. Di saat Kompas lebih
tata negara dan juga masyarakat
berani
yang pro dan mendukung Ahok.
pemerintahan Ahok, Republika lebih
Elektabilitas dan prestasi kerja Ahok
memilih
lebih ditonjolkan untuk menciptakan
Ahok
image positif yang mendukung citra
mengumpulkan
beberapa
tokoh
Ahok.
yang
terhadap
gaya
Ahok
untuk
Sisi
diperlihatkan
positif
melalui
telah
menciptakan
untuk
untuk
menjadi
kontra
kepemimpinan
dijadikan
mendukung
membuat
image
negatif
dengan
sebagai
narasumber
beritanya.
68
FRAMING MEDIA :
-
Framing
FRAMING MEDIA :
yang
diciptakan
oleh
Kompas ialah bagaimana seorang
Ahok
dalam
masa
jabatannya
memenuhi kriteria sebagai seorang
calon
pemimpin
membawa
karena
banyak
dinilai
perubahan
terhadap DKI Jakarta,
meskipun
cukup banyak juga masyarakat yang
menyatakan tidak suka terhadap
gaya
kepemimpinannya
meledak-ledak.
memuat
Kompas
beberapa
berita
yang
juga
yang
memperlihatkan bahwa terpilihnya
Ahok sebagai pemimpin dikarenakan
kepercayaan
terhadapnya.
5.4
masyarakat
-
Framing
yang
diciptakan
oleh
Republika adalah image negatif
yang sebenarnya lebih kepada kritik
terhadap
Ahok
kepemimpinannya
dan
gaya
selama
masa
jabatannya
sebagai
gubernur.
Republika
secara
frontal
memperlihatkan
penolakannya
bentuk
terhadap
gaya
kepemimpinan Ahok yang dinilai
kasar dan sulit dimengerti, melalui
berita-beritanya.
Peran
wartawan
dan editor disini akhirnya sangat
penting
dalam
mengkonstruksi
berita yang nantinya akan diterima
oleh masyarakat.
Refleksi Kritis Terhadap Pembingkaian Gaya Kepemimpinan
Ahok
Dari beberapa pemberitaan yang penulis amati, baik dari Kompas.com
maupun Republika.co.id, masing-masing media ini membuat konstruksi realitas
yang berbeda. Penulis melihat bahwa Kompas memaknai peristiwa pro dan
kontra terhadap gaya kepemimpinan Ahok ini dari sudut hukum tata negara.
69
Gaya kepemimpinan Ahok yang keras dianggap tidak menjadi persoalan dalam
pemerintahan Ahok selama prestasi kerja Ahok memuaskan. Meskipun ada
juga beberapa berita dari Kompas yang menyinggung tentang pihak yang tidak
setuju dengan gaya kepemimpinan Ahok, banyak juga berita yang
memperlihatkan bahwa ada beberapa pihak yang tidak mempersoalkan gaya
kepemimpinan Ahok ini, bahkan sangat mendukung Ahok. Dapat terlihat
framing yang tampak jelas dari judul berita yang dipakai “Amir Syamsuddin:
Secara Kriteria, Ahok Sangat Pas Jadi Gubernur DKI” dengan pemakaian judul
semacam ini, Kompas ingin menekankan bahwa Ketua Dewan Partai tersebut
sangat yakin dengan dukungannya terhadap Ahok, meskipun pihak lain
memandang Ahok belum layak menjadi seorang pemimpin. Sedangkan dilihat
dari judul berita Republika, “Ibnu Taimiyyah tentang Pemimpin Non-Muslim”,
Republika mempersoalkan Ahok sebagai seorang pemimpin yang non-muslim.
Media ini melihat persoalan kepemimpinan Ahok berkaitan dengan hal yang
agamis. Dikutip dari pernyataan Ibnu Taimiyyah, bahwa ada kesenjangan jika
pemimpin non-Muslim memimpin negeri yang mayoritas masyarakatnya ialah
Muslim. Pandangan Republika tersebut diwujudkan dalam skema atau bagan
dalam berita. Beberapa berita Republika yang lain diantaranya juga berisi
tentang pakar yang menilai gaya kepemimpinan Ahok sulit dimengerti, bahkan
dinilai tidak mencerdaskan bangsa. Berita-berita semacam ini bukan saja
menempatkan pandangan yang tidak setuju dengan gaya kepemimpinan Ahok,
melainkan juga mensugestikan khalayak untuk ikut sependapat dalam
menentang gaya kepemimpinan Ahok. Hal ini dapat diamati dari bagaimana
Republika menyusun wawancara dari berbagai narasumbernya. Kedua media
ini masing-masing mengedepankan pendapatnya masing-masing
agar
menonjol dan dapat diterima oleh khalayak. Para khalayak diajak untuk
mengikuti jalan pikiran dan pandangan media, agar sejalan dengan konstruksi
realitas yang mereka ciptakan.
70
1.5
Gaya Kepemimpinan Ahok
Dalam kepemimpinannya, Ahok sangat dikenal sebagai pemimpin yang
sangat tegas, keras, dan berani dalam menangani masalah-masalah di Ibu kota.
Meskipun dalam masa kepemimpinannya Ahok berhasil membuktikan banyaknya
perubahan yang terjadi mulai dari masalah banjir, pemungutan biaya di sekolah,
dan banyak hal lagi yang sudah semakin membaik, masih ada beberapa oknum
yang tidak setuju dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki Ahok tersebut.
Dalam hal ini ialah kedua media yang masing-masing mempunyai pandangan
yang berbeda dalam melakukan pembingkaian beritanya, Republika dan Kompas.
Republika terkesan menolak gaya kepemimpinan ini karena dinilai membawa
dampak yang buruk bagi masyarakat. Berbeda dengan Kompas yang cenderung
terlihat menerima gaya kepemimpinan Ahok yang seperti ini karena dianggap
dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan teori tentang gaya kepemimpinan, jika dikaitkan dengan gaya
kepemimpinan Ahok tersebut, masing-masing media membingkai gaya
kepemimpinan Ahok dengan bingkai yang berbeda. Kompas menggolongkan
Ahok sebagai pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional. Dimana
Ahok sendiri digambarkan sebagai pemimpin yang dapat mengkomunikasikan
visi masa depan dan membagikannya kepada anggotanya dengan jelas. Visi ini
menggambarkan tentang hasil akhir yang akan didapatkan. Pemimpin
transformasional seperti Ahok yang memimpin dengan menggunakan dirinya
sebagai contoh dapat menjadi panutan bagi anggota-anggotanya.1
Kepemimpinan transformasional menurut Pidekso dan Harsiwi (2001:3)
didefinisikan sebagai kepemimpinan yang melibatkan perubahan dalam
organisasi. Kepemimpinan ini juga didefinisikan sebagai kepemimpinan yang
membutuhkan tindakan memotivasi para bawahan agar bersedia bekerja demi
1
http://www.kompasiana.com/theresiagitasitohang/ini-gaya-kepemimpinanahok_54f93366a33311b6078b4891 diunduh tanggal 10 Januari 2017 (23:10)
71
sasaran-sasaran "tingkat tinggi" yang dianggap melampaui kepentingan
pribadinya pada saat itu.
Sedangkan Republika membingkai gaya kepemimpinan Ahok ini dengan
menyimpulkan
bahwa
gaya
kepemimpinan
Ahok
cenderung
tergolong
transaksional, dimana cara yang digunakan Ahok sebagai pemimpin dalam
menggerakkan anggotanya ialah dengan menawarkan imbalan/akibat terhadap
setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada organisasi. Ahok menurut
Republika melibatkan proses pertukaran (exchange process), dimana pemimpin
menggunakan serangkaian imbalan untuk memotivasi para anggota, dan
eksepsi/pengecualian, dimana pemimpin memberi tindakan koreksi atau
pembatalan imbalan atau bahkan sanksi apabila anggotanya gagal mencapai
sasaran prestasi yang ditetapkan.
Pemimpin transaksional sendiri menurut Burn seperti yang dikutip oleh
Daryanto (2005:8) pada hakekatnya menekankan bahwa seorang pemimpin perlu
menentukan apa yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan
organisasi. Disamping itu, pemimpin transaksional cenderung memfokuskan diri
pada penyelesaian tugas-tugas organisasi. Untuk memotivasi agar bawahan
melakukan tanggung jawab mereka, para pemimpin transaksional sangat
mengandalkan pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada
bawahannya.
72