TUGAS MAKALAH PERANGKAP MINYAK

TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH GEOLOGI MINYAK DAN GAS
“PERANGKAP RESERVOIR”

Oleh:
Aldinofrizal
Raymond J. T. P.
Della Azaria
Naufal Nabil Pijati

140710140029
140710140041
140710150032
140710150045

PROGRAM STUDI GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017


Perangkap Reservoir
Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya fluida hidrokarbon (minyak dan atau
gas) dan air di bawah permukaan tanah. Sedangkan perangkap reservoir (trap) adalah suatu
lapisan kedap air (impermeable) yang membatasi gerakan migas, di mana migas yang masuk
ke lapisan tersebut tidak dapat keluar sehingga terperangkap/terjebak di sana.
 Teori Potensial
Adanya perbedaan fisik antara minyak dengan air yang tidak saling melarutkan dan
memiliki densitas berbeda, maka minyak akan selalu naik ke atas dan menurut teori akan
mencari tempat dengan potensi yang paling rendah. Dari segi teori medan, maka minyak akan
mengikuti garis-garis gaya sampai berada di suatu titik dengan potensi yang paling rendah.
Dalam keadaan hidrostatik, maka satu-satunya gaya adalah gaya berat yang arahnya vertikal.
Karena sifat minyak yang lebih ringan dari air, maka gaya tersebut akan berarah ke atas.
Semua bidang potensial itu biasanya horizontal atau tegak lurus pada garis-garis gaya
dan makin ke atas letaknya nilai potensialnya makin rendah. sepanjang bidang potensial yang
sama besar gayanya akan sama, sehingga untuk menggerakkan atau menahan minyak
sepanjang bidang ini tidak diperlukan gaya. Bidang potensial ini sangat penting dipandang
dari segi pengertian tutupan (closure). Dalam prakteknya, bidang ini adalah batas antara air
dan minyak dalam reservoir. Jika air berada dalam keadaan statik maka satu-satunya gaya
adalah vertikal ke atas. Keadaan ini disebut suatu perangkap hidrostatik. Tetapi jika terdapat
berbagai gaya lain, misalnya air bergerak ke suatu arah, maka resultannya adalah suatu gaya

yang tidak vertikal ke atas tetapi agak miring (Gambar 5.1).

Dengan demikian juga bidang potensial, dalam hal ini bidang batas air-minyak akan
miring. maka dalam keadaan ini ada atau tidak adanya perangkap harus juga diterangkan oleh
bidang potensial yang miring ini. Dengan demikian perangkap dikatakan dalam keadaan
hidrodinamik. Di pandang dari segi sejarahnya, teori perangkap dikemukakan oleh Sterry
Hunt yang mengatakan bahwa minyakbumi selalu terdapat di atas (puncak) antiklin. Berbagai
prinsip mengenai minyak dan air serta prinsip lainnya yang menyatakan, bahwa minyak itu

selalu mencari tempat yang tinggi belum begitu jelas pada waktu itu dan mungkin berbagai
keterangan lain harus diberikan untuk menerangkan mengapa minyak berakumulasi di atas
puncak suatu antiklin. sebetulnya perangkap adalah tidak lain daripada bentuk lapisan
penyekat.
Perangkap dapat kita bagi menjadi 2, yakni:
A. Perangkap Hidrostatik
Dalam perangkap yang berada dalam keadaan hidrostatik, minyak akan selalu
berusaha bergerak vertikal ke atas. Untuk ini harus terdapat suatu pembentuk dari
lapisan reservoir sedemikian rupa agar minyak tidak dapat berpindah lagi. Perangkap
minyak dianalogikan sebagai mangkok yang dibalikkan (menahan minyak).
Pembentukan lapisan penyekat dan lapisan reservoir umumnya terjadi secara:

struktur, stratigrafi, kombinasi (struktur dan stratigrafi). Pada hal struktur, lapisan ini
dapat dilipat ataupun dipatahkan sehingga lapisan reservoir pun ikut dibentuk dari
berbagai arah disebabkan karena struktur. Dalam hal stratigrafi maka pembentukan
disebabkan karena sedimentasi, antara lain karena sedimentasi lapisan penyekat itu
secara otomatis menutupnya dari berbagai macam arah terutama dari atas. Sedangkan
dalam hal kombinasi maka penutupan mempergunakan elemen struktur ataupun
elemen stratigrafi. Pembagian perangkap ini contohnya dikemukakan oleh Levorsen
(1958). Sebenarnya ada klasifikasi lain yakni contohnya oleh Clapp dan de Sitter,
namun klasifikasi Levorsen sangat sederhana.
o Perangkap Struktur
Perangkap struktur merupakan perangkap yang paling orisinil dan sampai
dewasa ini merupakan perangkap yang paling penting. Jelas disini berbagai
unsure perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoir
sehingga dapat menangkap minyak, disebabkan karena gejala tektonik atau
struktur, misalnya perlipatan dan pematahan. Sebetulnya kedua unsur ini
merupakan unsur utama dalam pembentukan perangkap.
1.1 Perangkap Lipatan

Disebabkan oleh pelipatan, dan merupakan perangkap yang paling
penting dan pertama kali dikenal dalam dunia minyak bumi. Unsur yang

mempengaruhi pembentukan perangkap lipatan adalah lapisan penyekat dan
penutup yang berada di atasnya dan dibentuk sedemikian rupa sehingga
minyak tidak bisa kemana-mana. Bagian atas terhalang penyekat, pinggir
terhalang penyekat, ke bawah terdapat batas minyak (bidang ekuipotensial).
Perangkap ini harus ditinjau dari 3 dimensi. (utara-selatan, barat-timur
terhalang lapisan penyekat).
Closure (Tutupan)

Sebagaimana wadah suatu cairan pada permukaan Bumi, maka suatu
perangkap mempunyai titik limpah, dan batas maksimal wadah dapat diisi oleh
cairan tersebut disebut ‘tutupan’ (closure). Tutupan ini ditentukan oleh adanya
titik limpah (spill-point). Titik limpah adalah suatu titik pada perangkap
dimana kalau minyak bertambah, minyak mulai melimpah kebagian lainnya
yang lebih tinggi dari kedudukannya dalam perangkap ini. Dalam
mengevaluasi suatu perangkap minyak, tutupan ini sangat penting karena
menentukan besar kecilnya cadangan yang mungkin di dapatkan dalam suatu

perangkap. Jadi jelaslah, bahwa yang dimaksud dengan ‘closure’ ini bukan
semata – mata batas air – minyak atau batas minyak, tetapi batas maksimal
dimana minyak dapat menempati perangkap.

Penilaian Suatu Perangkap Lipatan
Persoalan yang dihadapi dalam mengevaluasi suatu perangkap lipatan
terutama ialah mengenai ada tidaknya tutupan, jadi tidak dipersoalkan apakah
lipatan itu ketat atau landai, yang penting adalah adanya tutupan.
Suatu lipatan dapat saja terbentuk tanpa terjadinya suatu tutupan sehingga
tidak dapat disebut suatu perangkap. Selain itu juga ada tidaknya tutupan
sangat tergantung pada faktor struktur dan posisinya ke dalam. Misalnya, pada
permukaan dapat saja kita dapat mendapatkan suatu tutupan tetapi makin ke
dalam, tutupan itu menghilang.
Menurut Levorsen (1958) menghilangnya tutupan ini disebabkan faktor
bentuk lipatan serta pengaruhnya ke dalam:
1) Bentuk lipatan, yaitu apakah lipatan sejajar atau sebangun.
2) Perlipatan bersifat diapir atau tidak selaras, yaitu cara perlipatan diatas,
dan di bawah suatu lapisan tertentu yang tidak sama.
3) Perlipatan berulang, yaitu perlipatan yang terjadi secara berulang – ulang
pada waktu berlangsungnya sedimentasi.
4) Ketidakserasan, suatu lipatan yang ada di atas suatu ketidakselarasan
mungkin saja tidak terdapat di bawahnya, karena struktur yang ada di atas dan
di bawah tentu akan berlainan.
5) Lipatan asimetris, memberikan bidang sumbu yang miring, sehingga

menentukan pula lokasi dari pada tutupan atau kulminasi.
6) Konvergensi lapisan, yaitu menipisnya lapisan ke suatu arah.

1.2 Perangkap Patahan
Patahan dapat juga bertindak sebagai unsur penyekat minyak dalam
penyaluran penggerakan minyak selanjutnya. Dipersoalkan pula apakah
patahan itu bersifat penyekat (seal) atau penyalur (conduit). Dalam hal ini
Smith (1966) berpendapat bahwa persoalan patahan sebagai penyekat
sebetulnya tergantung dari tekanan kapiler. Pengkajian teoritis
memperlihatkan bahwa patahan dalam batuan yang basah air tergantung pada
tekanan kapiler dari medium dalam jalur patahan tersebut. Besar kecilnya
tekanan yang disebabkan karena pelampungan minyak atau kolom minyak
terhadap besarnya tekanan kapiler menentukan sekali apakah patahan itu
bertindak sebagai penyalur atau penyekat. Jika tekanan tersebut lebih besar
daripada tekanan kapiler maka minyak masih dapat tersalurkan melalui
patahan, tetapi jika lebih kecil maka patahan tersebut akan bertindak sebagai
suatu penyekat.
Patahan yang berdiri sendiri tidaklah dapat membentuk suatu
perangkap. Ada beberapa unsur lain yang harus dipenuhi untuk terjadinya
suatu perangkap yang betul – betul hanya disebabkan karena patahan:


1. Adanya kemiringan wilayah
2. Harus ada paling sedikit dua patahan yang berpotongan
3. Adanya suatu pelengkungan lapisan atau suatu perlipatan
4. Pelengkungan daripada patahannya sendiri dan kemiringan wilayah.

Dalam hal ini patahan pada perangkap dapat dibagi atas tiga macam.
1.2.1

Patahan Normal

Patahan normal biasa sekali terjadi sebagai suatu unsur perangkap.
Biasanya minyak lebih sering terdapat di dalam ‘hanging wall’ daripada di
dalam ‘foot wall’, terutama dalam kombinasi dengan adanya lipatan.

1.2.2

Patahan Naik

Patahan naik juga dapat bertindak sebagai suatu unsure perangkap dan

biasanya selalu berasosiasi dengan lipatan yang ketat ataupun asimetris.
Patahan naik itu dapat dibagi lagi dalam asosiasi :
1) Patahan naik dengan lipatan asimetri. Sebagai contoh misalnya, Lapangan
minyak Talang Akar pendopo di Sumatera Selatan yang terdapat lipatan serta
patahan naik.

2) Patahan naik yang membentuk suatu sesar sungkup atau suatu
‘Nappe’. Misalnya, di Canada sebelah Barat di Lapangan Turner Valley. Di
sini sesar sungkup merupakan suatu unsur penting untuk terdapatnya suatu
perangkap.

1.2.3

Patahan Tumbuh

Merupakan suatu patahan normal yang terjadi secara bersamaan
dengan akumulasi sedimen. Di satu pihak (foot wall) sedimen tetap tipis
sedangkan di ‘hanging wall’ selain terjadinya penurunan, sedimentasi
berlangsung terus sehingga dengan demikian terjadi suatu lapisan yang sangat
tebal.


1.2.4

Patahan Transversal

Patahan transversal/horizontal atau disebut pula wrench – faults atau
strike – slip fault dapat juga bertindak sebagai perangkap. Harding (1974, hal.
1920-1304), menekankan pentingnya unsur patahan transversal sebagai
pelengkap perangkap struktur. Pada umumya perangkap patahan transversal
merupakan pemancungan oleh penggeseran patahan terhadap kulminasi

setengah lipatan dan pelengkungan struktur pada bagian penunjaman yang
terbuka.

1.2.5

Perangkap Kubah Garam

Kubah garam merupakan semacam suatu perlipatan bersifat diapir.
Suatu lapisan garam yang terdapat pada kedalaman tertentu, karena sifat

garam yang plastis dan juga karena berat jenis yang rendah sering menusuk ke
dalam sedimen yang berada di atasnya dan membentuk semacam suatu tiang
atau suatu pilar dan menyundul sedimen yang ada di atasnya sehingga
berbentuk suatu kubah. Beberapa lapisan yang tertusuk biasanya ikut terangkat
dan seolah – olah ‘membaji’ terhadap kolom garam ini dan sering merupakan
suatu jebakan minyak yang baik.

1.2.6

Tektonik dan Penjebakan Minyak

Pada pinggiran pertemuan dua lempeng (misalnya lempeng samudera
dan lempeng benua) terjadi berbagai gaya kompresi yang menyebabkan
terjadinya perlipatan yang ketat sekali. Namun dalam cekungan sedimen,
pelipatan yang ketat ini tidaklah terlalu baik untuk terjebaknya minyak karena
struktur menjadi terlalu kompleks. Minyak bumi lebih banyak terjebak dalam
struktur perlipatan yang sangat landai, dan seringkali perlipatan ini berasosiasi
dengan patahan normal. Hal ini terbukti di Laut Jawa, di utara Jawa Barat
dimana lipatan itu berhunbungan dengan patahan yang terdapat menerus ke
dalam dasar cekungan.

Dalam tektonik patahan bongkah ini (block – faulting) seringkali
bentuk antiklin lebih menyerupai suatu kubah daripada antiklin yang
memanjang. Tetapi ada kalanya juga semua bentuk ini memanjang sepanjang
patahan dan dibarengi dengan adanya sesar naik. Sebagai contoh misalnya
Talang Akar Pendopo.Terdapatnya patahan sebagai penyebab pelipatan itu
terutama terdapat dalam cekungan sedimen di belakang suatu busur lipatan
yang ketat atau yang disebut sebagai cekungan daratan muka (foreland
basin) dan juga dalam cekungan penarikan pisahan (pull-apart), misalnya di
pantai samudera Atlantik atau mungkin juga di pantai Kalimantan Timur.

Sering pula lipatan terjadi bukan semata – mata karena gaya tektonik
tetapi karena pembebanan atau kompaksi yang terdapat di atas suatu
peninggian batuan dasar (basement high). Lipatan yang demikian disebut
‘supratenous folding’ dan biasanya merupakan tempat tumbuhnya terumbu.
o Perangkap Stratigrafi
Perangkap stratigrafi merupakan suatu istilah umum untuk perangkap
yang terjadi karena berbagai variasi lateraldalam litologi suatu lapisan atau
penghentian kelanjutan penyaluran minyak dalam bumi (levorsen, 1958).
Konsep prangkap stratigrafi telah dikenal sejak ditemukannya akumulasi
minyak bumi yang dihubungkan dengan fasies. Akan tetapi konsepsi ini secara

resmi diusulkan dan diberi nama ‘Perangkap stratigrafi’ oleh Levorsen. Ia
menganggap waktu itu banyak perangkap yang tidak ditemukan tanpa
memanfaatkan ilmu geologi.
2.1

Prinsip perangkap stratigrafi
Prinsip
perangkap
stratigrafi
adalah
terhalangnya migrasi minyak dan gas bumi menuju ke
segala arah karena batuan reservoir menghilang /
terputus dan berubah fasies menjadi batuan dengan
permeabel (permeable barrier). Beberapa unsur utama
perangkap stratigrafi, ialah


Adanya perubahan sifat litologi dengan
beberapa sifat reservoir, sehingga menjadi penghalang
permeabel.

Terdapat lapisan penyekat yang
menghimpit batuan reservoir dari segala arah.

Kedudukan
struktur
reservoir
sedemikian rupa sehingga dapat menjebak minyak

yang bermigrasi.
Kedudukan struktur perangkap stratigrafi dapat disebabkan oleh
kedudukan pengendapan atau kemiringan wilayah. Perubahan litologi
reservoir ke suatu arah dapat disebabkan oleh,






Pembajian, lapisan reservoir dihimpit diantara lapisan penyekat
sehingga bentuknya semakin menipis.
Penyerpihan (shale out), ketebalan lapisan tetap namun sifat
litologi berubah. Pada umumnya perubahan ini diikuti pula
dengan jari jari diantara batu pasir (reservoir) dan batuan
penyekat.
Persentuhan bidang erosi, lapisan reservoir terputus pada suatu
arah karena tererosi yang menyebabkan ketidak selarasan atau
batuan reservoir terendapkan pada suatu permukaan tererosi
(channel sand, strikevalley sand)

Pada perangkap stratigrafi ukuran tubuh
batuan reservoir perlu untuk diperhatikan karena
dapat menentukan berfungsi atau tidaknya suatu
sistem perangkap stratigrafi. Apabila ukuran
reservoir kecil dan sangat terbatas maka
keberadaan struktur tidak terlalu penting karena
keseluruhan reservoir merupakan perangkap.

Namun jika ukuran reservoir memanjang atau meluas, keberadaan
struktur perlu untuk diperhatikan. Keberadaan reservoir yang meluas secara
horizontal tidak optimal sebagai perangkap, jika pada bagian reservoir yang
meluas tersebut terdapat lipatan maka perangkap yang ada dianggap sebagai
perangkap struktur (antiklin).

2.2
Penggambaran
stratigrafi

perangkap

Perangkap
stratigrafi
dinyatakan dalam penampang geologi
berupa gejala penyerpihan dan
pembajian diperlihatkan oleh bidang
perlapisan nyata, sumur pengendali
diperlihatkan secara tegas. Pada
bentuk peta resrvoir perangkap
stratigrafi diperlihatkan dengan cara,




Peta struktur berkontur
yang memperlihatkan kedudukan
lapisan terutama kemiringan wilayah.
Peta fasies yang memperlihatkan berbagai perubahan yang terjadi secara lateral
pada lapisan.
2.3








Klasifikasi Perangkap Stratigrafi

Perangkap stratigrafi dapat diklasifikasikan secara bersama dengan
struktur (Clapp,1929). Klasifikasi khas perangkap stratigrafi yang pertama
tercerminkan dalam publikasi seismograph service corporation sebagai berikut
Perubahan porositas
Penumpangan (overlap) lateral atau vertikal
Perangsuran (gradation) dari fasies atau lensa
Pemancungan (trucation)
Ketidak selarasan
Keadaaan lingkungan pengendapan
Klasifikasi tersebut merupakan hasil perbaikan dari klasifikasi yang
pernah dikenalkan oleh Levorsen. Penggolongan diatas didasari atas hubungan
perangkap terhadap ketidak selarasan, dan selanjutnya atas asal mula
terbentuknya batuan reservoir sehingga dapat dikatakan pula sebagai klasifikasi
tubuh batuan reservoir.
2.4

Perangkap Tubuh Batuan Reservoir Terbatas

Batuan reservoir klastik
Batuan reservoir klastik sering mengisi lensa – lensa
atau juga tubuh yang memanjang tetapi terbatas penyebarannya
seperti, ‘point bar sand’, ‘bar-finger sand’, atau ‘epineritic
lenticular sand’. Pada kenyataanya lensa jarang berdiri sendiri,
lensa sering kali dijumpai dalam keadaan berkelompk dalam
suatu kompleks. Seringkali kompleks ini merupakan suatu seri
lapisan dan jika terlipat maka akan membentuk suatu antiklin.
Selain batu pasir diatas, batupsir
tali sepatu juga dapat menjadi reservoir minyak dan gas bumi
yang berasosiasi dengan perangkap stratigrafi. Untuk sturktur
lipatan landai biasa terisi dengan beach sand meupun bar sand
yang akan membentuk reservoir karena letaknya yang sebagian
terangkat.
Batuan reservoir karbonat
Batuan reservoir karbonat terdiri dari terumbu karang
atau biotherm yang secara tegas merupakan perangkap
yang terjadi karena terbatasnya penyebaran tubuh
batuan reservoir. Terumbu penghalang (barrier reef)
dalam bentuk memanjang dapat diklasifikasikan
sebagai perangkap stratigrafi, terutama jika akumulasi
terdapat pada kulminasidaripada jajaran terumbu ini.
Dalam peta, perangkap ditunjukkan dengan garis kotur
yang menyatakan batas atas batuan reservoir dengan
lapisan penyekat diatasnya, yang merupakan bentuk
morfologi yang sering memotong bidang perlapisan, karena
pada umumnya batas perubahan fasies agak tajam.
Batuan reservoir lain
Selain batuan diatas, batuan lain juga dapat dinyatakan sebagai
batuan reservoir perangkap stratigrafi. Batuan yang mengalami retakan
lokal menimbulkan rongga rongga yang dapat menampung minyak dan
gas bumi. Tubuh batuan seperti basalt tau serpentin apabila
mengintrusi batuan penutup maka akan terjadi retakan pada waktu
pendinginan. Juga lensa tuff dalam bentuk kerucut aslinya dan tertutup
sedimen sebagai lapisan penyekat dapat dimasukkan sebagai kategori
batuan reservoir.
2.5

Perangkap pembajian fasies – porositas lapisan reservoir
Perangkap jenis ini lebih umum ditemukan, akan tetapi unsur
kedudukan struktur atau kemiringan wilayah lapisan reservoir ini

memegang peranan penting. Pada umumnya kombinasi dengan
perangkap struktur lebih sering ditemukan, contohnya pelengkungan
lapisan sebagai perangkap. Terdapat beberapa perangkap pembajian
fasies yaitu,



Klastik detritus
Karbonat

o Perangkap Kombinasi
Perangkap minyak bumi kebanyakan merupakan kombinasi antara
perangkap sturktur dan stratigrafi, dimana setiap unsur stratigrafi dan struktur
merupakan faktor bersama dalam membatasi pergerakan minyak bumi. Contok
kombinasi perangkap antara lain

 Kombinasi lipatan – pembajian
Kombinasi lipatan – pembajian dapat terjadi karena pada salah satu sisi pasir
menghilang dan pada sisi lain tertutup bagian antiklin.
 Kombinasi patahan – pembajian
Pada wilayah yang memiliki kemiringan terdapat patahan yang berfungsi sebagai
penahan bergeraknya minyak bumi dan terdapat
kemiringan pada sisi lain sehingga minyak bumi
tertahan pada struktur tersebut. Kondisi seperti ini
lebih umum ditemukan pada perangkap minyak
bumi.

o Perangkap Ketidakselarasan dan Perangkap Sekunder
Perangkap ketidakselarasan sedikit banyak juga merupakan gabungan
dari trap stratigrafi dan trap struktur (lipatan). Adanya ketidakselarasan
merupakan gejala stratigrafi dan munculnya lipatan merupakan gejala struktur.
Pada umumnya, ketidakselarasan bersudut-lah yang dapat membentuk sebuah
perangkap hidrokarbon. Pada suatu gejala ketidak selarasan, gejala statigrafi
dapat terjadi di bawah bidang ketidakselarasan maupun diatas bidang
ketidakselarasan.

Munculnya perangkap statigrafi ini sering diakibatkan oleh sifat
porositas dan permeabilitas yang baik pada bataun dibawah bidang
ketidakselarasan, serta batuan yang berada diatas ketidakselarasan yang
seringkali memiliki sifat impermeabel. Batuan dibawah bidangketidakselaran
pun cenderung akan peka terhadap pelapukan sehingga akan membentuk
batuan dengan porositas yang sangat baik.

Perangkap ketidakselaran pun harus ditinjau secara 3 dimensi. Peta
Paleogeologi biasa digunakan untuk itu, peta paleogologi adalah suatu peta
yang memperlihatkan penyebaran berbagai macam formasi serta satuan batuan
di bawah bidang ketidakselarasan, selain itu diperlukan pula peta
paleotopografi (Gambar 2), yaitu peta yang menunjukan kontur dari bidang
ketidakselarasan, sehingga dapat diperoleh closure-closure yang berkaitan
dengan gejala perangkap ketidakselarasan tadi. Perangkap ini sering juga
disebut dengan istilah perangkap
paleomorfologi.
Perangkap statigrafi pun dapat
dipetakan dengan menggunakan metode
seismik. Berikut merupakan salah satu
hasil dari penampang seismic yang
didalamnya
terdapat
jebakan
uncomformity, di Jurassi Xishanyao
Formation.

Perangkap Sekunder merupakan perangkap yang terbentuk akibat
adanya perembesan hydrocarbon pada suatu reservoir. Perembesan
hidrokarbon sendiri sering meninggalkan residu yang kemudian menjadi
sumbat bagi perembesan minyak selanjutnya, dengan demikian terbentuklan
suatu perangkap hidrokarbon
o Klasifikasi de Sitter
Klasifikasi oleh de Sitter (1950) didasarkan pada untsur struktur
(tektonik) dan unsur statigrafi. de Sitter mengklasifikasi perangkap menjadi
beberapa bagian utama yaitu, perangkap utama, statigrafi, ketidakselaran dan
berbagai bentuk tektonik serta intrusi.

Grup A. menunjukan adanya variasi permeabilitas secara lateral, baik
oleh adanya penyumbatan, pelarutan, atau dengan adanya perubahan litologi.
Grup B. manunjukan ketidakselarasan sebagai komponen dari jebakan
minyak. Grup C. menunjukan adanya faktor teknotik yang mempengaruhi
pembentukan jebakan minyak. Gaya tektonik menyebabkan adanya perlipatan
maupun patahan. Adapula intrusi saltdome yang dapat menjadi faktor
pembentuk jebakan minyak.
B. Perangkap Hidrodinamik
Hidrodinamik terdiri dari kata hidro yang berarti air dan dinamik yang berarti
pergerakan.Jadi dapat disimpulkan bahwa perangkap hidrodinamik adalah perangkap yang
membutuhkan pergerakan air sebagai subjeknya untuk mengubah akumulasi hidrokarbon.
Dasar Teori
Akumulasi King Hubert (1953). Teori ini meninjau prinsip akumulasi minyak bumi
berdasarkan kedudukan energy potensial. Medan potensial merupakan resultan dari dua
gaya:
1.

Gaya Apungan

2.

Gaya akibat Gradien Hidrodinamik

Gradien Hidrodinamik adalah suatu kemiringan yang disebabkan oleh adanya
pergerakan air yang masuk ke dalam perlapisan dan memberi tekanan terhadap suatu
perlapisan sehingga terbentuk kemiringan,dirumuskan;

Dimana

=sudut kemiringan batas air-minyak atau bidang ekipotensial

= gradien kemiringan bidang ekipotensial
= berat jenis air
= berat jenis minyak/gas
= gradien hidrodinamik
Jenis Trap Hidrodinamik
1. Berdasarkan aliran air

Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa terdapat 5 jenis trap aliran air.Trap
tersebut sangat dipengaruhi oleh aliran air yang masuk ke dalamnya.Pada gambar b,dilihat
bahwa air tersebut mengalir sesuai dengan perlapisan namun menyebabkan perubahan
pada hidrokarbon yang terjebak di dalamnya yang kemudian lama kelamaan minyak dan
gas akan terpisah karena minyak akan ter migrasi oleh aliran air seperti ditunjukkan pada
gambar f.
2. Perubahan Permeabilitas Lokal

Tentu saja saat aliran air masuk ke dalam perlapisan tidak semua lapisan akan
menanggapi hal yang sama.Hal ini disebabkan karena batuan mempunyai sifat yang
berbeda beda salah satunya adalah permeabilitas.Nilai permeabilitas ini menyebabkan
perbedaan saat terjadinya trap dimana trap ada yang menjadi naik lapisannya jika
mempunya nilai permeabilitas tinggi.
3. Perangkap Stratigrafi Hidrodinamik

4. Arah Gradien

5. Perangkap 3 Dimensi

DAFTAR PUSTAKA
Koesoemadinata. 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi Jilid 1 Edisi Kedua. Bandung:
Penerbit ITB.