216960490.doc 7.38MB 2015-10-12 00:17:36

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
ATAP OTOMATIS SENSOR SUHU, AIR DAN TENAGA SURYA (ALAS
TSUSU)

BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
Koko Hendriawan

4611414039 (Angkatan 2014)

Heri Susanto

1201413012 (Angkatan 2013)

Elham Yudhistira4611413026 (Angkatan 2013)
Ariyanto

5202414074 (Angkatan 2014)


Sofian Wijayanto5201414055 (Angkatan 2014)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015

1

PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah

4.

5.

6.
7.

: Atap Otomatis Sensor Suhu, Air, dan
Tenaga Surya (Alas Tsusu)
: PKM-KC

: Koko Hendriawan
: 4611414039
: Ilmu Komputer
: Universitas Negeri Semarang
: Desa kelet rt 20 rw 3 kec. Keeling kab.
jepara
f. Alamat email
: hendriawankoko@gmail.com
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 5 orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar

: Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom
b. NIDN
: 0029047203
c. Alamat Rumah
: Jln. Karanglo No. 64, Pendurungan,
Semarang/08164243462
Biaya Kegiatan Total Dikti
: Rp. 12.184.000,Jangka Waktu Pelaksanaan
: 4 bulan

2

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... ...............
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ..............
DAFTAR ISI...................................................................................................... ...............
RINGKASAN.................................................................................................... ...............
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... ..............
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... ..............

1.3 Tujuan ..................................................................................................... ..............
1.4 Luaran yang Diharapkan ......................................................................... ..............
1.5 Manfaat ................................................................................................... ..............
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... ..............
BAB III. METODE PELAKSANAAN ............................................................ ...............
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................... ..............
4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................... ..............
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ ..............
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ...................................................... ..............
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................. ..............
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ...... ..............
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................... ..............
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan ........ ..............

3

i
ii

iii
iv
1
1
2
2
2
3
7
9
9
10
11
18
20
21
22

RINGKASAN
Dewasa ini banyak aspek kehidupan manusia yang telah mengikuti

perkembangan zaman. Banyak hal yang lebih modern dan canggih yang telah
diciptakan oleh banyak orang untuk memudahkan segala urusan dalam
kehidupan. Namun, mayoritas alat yang tercipta belum memanfaatkan energi
dari alam, khususnya perkembangan teknologi dibidang atap bangunan. Atap
adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah bangunan.
ALAS TSUSU adalah sebuah atap yang memiliki desain modern dan di
khususkan untuk di sekitar rumah maupun stadion yang ada di Indonesia.
Masalah yang terjadi di rumah adalah saat kita menjemur pakaian terkadang
kita lupa akan pakaian yang kita jemur sehingga ketika hujan turun baju yang
kita jemur basah kembali, dan permasalahan juga terjadi di beberapa stadion
sepak bola yang ada di indonesia ketika kita menonton pertandingan bola kita
tidak dapat memprediksi hujan yang akan turun, sehingga ketika hujan turun
kita juga ikut terkena hujan dan tidak dapat menikmati sepenuhnya dengan
pertandingan yang terjadi. Atap elastrik sensor suhu,sensor air dan surya
(ALAS TSUSU) sebagai inovasi desain atap yang dapat membuka dan
menutup secara otomatis. Adapun sistem yang digunakan pada ALAS TSUSU
ini adalah dengan menggunakan panel surya, sensor suhu, komponen yang
dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat
mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek tertentu dan sensor air yang
dengan otomatis akan menutup atap ketika hujan turun. Atap akan digerakkan

oleh arus yang mengalir dari baterai yang terhubung dengan panel surya yang
pergerakkannya mengikuti sebagai penangkap energi.
Jadi ALAS TSUSU ini sangat dibutuhkan dan menjadi solusi yang tepat
untuk dapat mengatasi persoalan perlindungan dari hujan dengan pemanfaatan
energy alam yang dilengkapi dengan sensor suhu dan sensor air, dengan Target
pembuatan Alas Tsusu yaitu menjadi produk yang mampu diaplikasikan
dan bermanfaat dalam upaya pemanfaatan energy alam, serta membantu
pemerintah dalam upaya memodernisasi desain atap di Indonesia.
Kata kunci: Atap, Sensor suhu, sensor air, sel surya, Alas Tsusu ( Atap
Elastrik Tenaga Sensor Suhu, sensor air dan Surya).

4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini Atap yang mayoritas di gunakan Indonesia belum
memanfaatkan energi alam. Energi baru dan terbarukan mulai mendapatkan
perhatian sejak terjadinya krisis energi dunia yaitu pada tahun 70an dan salah
satu energi itu adalah energi surya. Energi listrik yang berasal dari energi

surya pertama kali digunakan untuk penerangan rumah tangga dengan sistem
desentralisasi yang dikenal dengan Solar Home Sistem (SHS), kemudian
untuk TV umum, komunikasi dan pompa air (Kadir, 1982).
Atap adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah
bangunan. Dengan adanya dua musim yang di miliki Negara Indonesia Antara
musim hujan dan kemarau atap tidak hanya sebagai fungsi utama dalam
melidungi kita dari matahari dan hujan akan tetapi juga memiliki nilai estetika
yang sangat tinggi misalnya intensitas cahaya yang diterima bumi kurang
terang dengan rain probability (kemungkinan turun hujan) tinggi. Sedangkan
pada musim kemarau, sinar matahari lebih terang dengan kemungkinan turun
hujan sangat rendah, bahkan hampir tidak pernah turun hujan. Sehingga
rancangan dari sebuah atap di haruskan mendapatkan perhatian yang serius.
Beberapa dari kita mungkin pernah melihat atap buka tutup National Stadion
dari Singapura dengan total biaya $1,87 miliar yang memiliki system atap
buka tutup (Wikipedia) dan dari bekasi bernama Atap Sun Shading dengan
total biaya 16 juta yang memiliki fungsi atap buka tutup juga. Akan tetapi dari
2 sumber tersebut tidak ekonomis, sehingga tidak semua orang dapat
merasakan menggunakan atap buka tutup, dan hanya menjadi hayalan untuk
dapat menggukan atap buka tutup di rumah, di bidang industry, Usahawan,
tempat rekreasi, rumah, perhotelan,vila, maupun tempat wisata. ALAS

TSUSU adalah sebuah atap yang memiliki desain modern dan di khususkan
untuk di sekitar rumah maupun stadion yang ada di Indonesia. Masalah yang
terjadi di rumah adalah saat kita menjemur pakaian terkadang kita lupa akan
pakaian yang kita jemur sehingga ketika hujan turun baju yang kita jemur
basah kembali, dan permasalahan juga terjadi di beberapa stadion sepak bola
yang ada di indonesia ketika kita menonton pertandingan bola kita tidak dapat
memprediksi hujan yang akan turun, sehingga ketika hujan turun kita juga
ikut terkena hujan dan tidak dapat menikmati sepenuhnya dengan
pertandingan yang terjadi.
Oleh karena itu kita ingin menciptakan sebuah alat yang kita beri nama
Alas Tsusu (Atap elastrik tenaga sensor suhu dan surya). Sehingga Target

1

yang di harapkan dari Alas Tsusu yaitu menjadi produk yang mampu
diaplikasikan dan bermanfaat dalam upaya pemanfaatan energy alam, serta
membantu pemerintah dalam upaya memodernisasi desain atap di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:

1. Bagaimana mendesain atap elastis buka tutup secara otomatis ?
2. Bagaimana penerapan atap elastis buka tutup secara otomatis ?
1.3 Tujuan
Proposal ini bertujuan untuk menghasilkan suatu keluaran/prototype
berbentuk atap otomatis yang berfungsi sebagai pelindung dari hujan dengan
pemanfaatan energy alam yang dilengkapi dengan sensor suhu dan sensor air.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari proposal ini sebagai berikut :
1. Terciptanya suatu atap elastrik buka tutup secara otomatis sebagai sarana
yang efektif dan ekonomis untuk masyarakat yang menggunakannya.
2. Dapat menerbitkan artikel tentang atap leastrik buka tutup otomatis.
1.5 Manfaat
Proposal yang dibuat diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Pemerintah
Alas Tsusu ini di harapkan dapat membantu pemerintah dalam
menciptakan suatu alat yang membantu kita dalam menciptakan suatu atap
yang berteknologi tinggi dan efesien kelak. Selain itu dengan adanya Alas
Tsusu, dapat menjadi peluang kerja yang menguntungkan bagi para remaja
atau pengangguran, sehingga akan mengurangi angka pengangguran dan
kemiskinan di Indonesia.

2. Masyarakat
Dengan adanya Alas Tsusu ini, masyrakat tidak perlu bingung ataupun
susah lagi dalam memilih atap yang lebih efesien yang dapat mereka
gunakan. Selain itu, pemakai juga bisa memiki Alas Tsusu dengan harga
yang lebih ekonomis dengan desain yang menarik.

2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Atap
Atap adalah sebuah kontruksi yang merupakan komponen utama dari
sebuah bangunan. Di generasi selanjutnya atap sudah terbuat dari bahan yang
lebih ringan, yaitu bahan campuran dari plastik yang nama jualnya adalah fiber.
Untuk memperjelas berikut akan di tampilkan Gambar 1 tentang atap yang
berbahan dasar fiber.

Gambar 1.contoh Atap fiber
(sumber : https://atapfiberglobal.wordpress.com/).
Bahan ringan ini lebih indah dipandang dan tentunya tidak berbahaya saat
jatuh dan mengenai orang di bawahnya. Dengan semakin berkembangnya
pemikiran manusia, atap dapat dimanfaatkan dalam berbagai fungsi. Contohnya
dalam bidang Tempat sport seperti tempat stadion baik yang nasional maupun
international, dalam usaha pemberdayaan tanaman (green house),di sekitar rumah.
Atap yang digunakan dalam bidang industri biasanya harus dapat menjaga barang
yang dijemur dari air hujan dan dapat menerima paparan sinar matahari dengan
baik dalam proses penjemuran. Dengan adanya atap otomatis, maka akan sangat
membantu kegiatan manusia dalam berbagai sektor. Sistem atap otomatis yang
akan dibuat menggunakan sensor sebagai pengendali buka-tutup atap.
2.2 Motor DC (Power Window)
Motor DC adalah motor yang mengubah energi listrik searah menjadi
energi penggerak. Motor DC yang digunakan pada penelitian ini adalah motor DC
dari power window. Berikut ini contoh dari Motor DC (power window) yang biasa
digunakan untuk menggerakkan kaca mobil yang akan di tampilkan pada Gambar
2.

Gambar 2. Motor DC (Power Window)
(Sumber : http://www.lelong.com.my/saga-power-window-motor
83859182-2012-05-Sale-P.htm ).
3

Motor ini biasanya digunakan untuk menggerakkan naik-turun kaca
jendela pada mobil. Pada penelitian ini motor digunakan sebagai penggerak atap.
Motor DC power window dipilih karena memiliki torsi yang tinggi dan tegangan
input yang rendah. Selain itu, bentuk fisiknya ramping dan sudah dilengkapi
internal gear box sehingga memudahkan pemasangannya.
2.3 Sensor Suhu atau Temperature Sensors
Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen yang dapat
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala
perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran
terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga
memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubahanperubahan suhu tersebut dalam bentuk output Analog maupun Digital. Sensor
Suhu juga merupakan dari keluarga Transduser. Agar lebih jelas berikut akan di
tampilkan Gambar 3 yang menggambarkan sensor suhu.

Gambar 3. Sensor suhu
(sumber:http://misimini.blogspot.co.id/2013/09/simulasi-sensor-suhu-padaproteus.html).
2.4 Mikrokontroler
dewasa ini menjadi booming di bidang pendidikan terutama perguruan
tinggi. Mikrokontroler keluaran ATMEL memiliki beberapa keperluan dengan
tipenya meliputi ATtiny, AT90, dan ATmega. Masing-masing tipe memiliki fitur
yang berbeda-beda. Mirokontroler sebagai sebuah “one chip solution” pada
dasarnya adalah rangkaian terintregrasi (Integrated Circuit-IC) secara lengkap
berbagai komponen pembentuk sebuah komputer. Berbeda dengan penggunaan
mikroprosessor yang masih memerlukan komponen luar tambahan seperti RAM,
ROM, Timer, dan sebagainya.
2.5 Sel Surya

4

Sel surya yang digunakan di masyarakat adalah berupa panel surya. Panel
surya digunakan di masyarakat adalah panel surya diam (static).
Salah satu kelemahan dari panel surya statis ini adalah kurang optimal
mendapatkan intensitas cahaya matahari karena permukaan panel surya tidak
tegak lurus dengan arah datang sinar matahari. Berikut contoh dari panel surya
yang sering di gunakan akan di tampilkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Panel Surya
(sumber : https://pixabay.com/en/solar-cells-energy-current-100445/).
Menurut Watson, 1988, iluminans dalam radiometri digunakan untuk
mendefinisikan iradians. Iluminans menunjukkan banyaknya fluks yang mengenai
luas permukaan dengan θ sebagai sudut datang sinar terhadap arah normalnya.
Idealnya, sebuah panel surya agar dapat menghasilkan arus listrik yang maksimal
harus selalu berada dalam keadaan setimbang yakni cahaya yang datang sejajar
dengan A n ˆ garis normal bidang (θ = 0o = 180o) atau tegak lurus dengan
permukaan bidang (α = 90o). Fotodioda ialah salah satu fotodetektor, detektor
fotodioda memenuhi persyaratan pembawa muatan (photogenerated) untuk
operasi mereka.
2.6 Dioda Standar
Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon
mempunyai tegangan maju 0.6V sedangkan dioda germanium 0.3V. Dioda jenis
ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan
itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju
dari dioda akan turun 0.025V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal.
Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai
berikut: 1). Penyearah sinyal AC, 2)Pemotong level, 3)Sensor suhu, 4)Penurun
tegangan, 4)Pengaman polaritas terbalik pada dc input.
Berikut merupakan tampilan dari salah satu contoh Dioda pada Gambar 6.

5

Gambar 6. Contoh Dioda.
(sumber : http://www.searchesinteractive.com/?pid=9PO96133D&dn=free-blogcontent.com&rpid=9POO358K6 ).
2.7 Sensor Air
Sensor air adalah sensor yang akan bereaksi jika ada kelembaban atau
terkena air. Berikut adalah tampilan dari salah satu sensor air yang dapat dilihat
pada gambar 7.

Gambar 7. Sensor Air
(sumber : http://www.pawbio.com/tech-sensor.html).
Sensor dapat di gunakan pada Atap Otomatis yang akan di rakit pada Alas
Tsusu.

6

BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu yang dibutuhkan adalah selama 4 bulan (Februari – Mei 2016)
dengan bertempat di Laboratorium Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA,
Universitas Negeri Semarang dan di Gang Pete, Gunung pati, Semarang.
3.2 Tahapan yang dilakukan :
Berikut adalah gambaran dari tahapan yang akan di lakukan dan dapat
di lihat pada gambar 8 untuk lebih jelas.
PERSIAPAN

SURVEY

ANALISIS DAN
DESIGN

PEMBUATAN ALAT

INTEGRASI DAN UJI
COBA

PEMAKAIAN DAN
PERAWATAN

PENERAPAN
ALAT

Gambar 8. Tahapan yang dilakukan.
1. Survey
Melakukan survey untuk mengumpulkan informasi mengenai atap buka
tutup yang ada di Indonesia.
2. Analisis
Menganalisa gambaran dari atap buka tutup agar alat dapat diterapkan
dengan baik. Dalam analisis ini juga menganalisa bahan bahan apa saja yang
di butuhkan untuk membuat alat tersebut.
3. Design
Melakukan design yang bahan bahan dan datanya sudah diambil dari
proses analisis sebelumnya. Dalam tahap ini dibuat design mengenai
perancangan alat yang nantinya akan diterapkan Alas tsusu.

7

4. Pembuatan alat
Melakukan tahap pembuatan alat berupa pemprogaman terhadap
mikrokontroller lalu melakukan perancangan ke alat alat atau merangkai alat
yang akan dibuat. Hasil yang didapatkan akan di pasang atau diterapkan ke
Alas Tsusu.
5. Integrasi dan Uji coba
Pada tahap ini dilakukan integrasi dan uji coba alat antara alat yang ada di
atap. Uji coba juga untuk mengetahui apakah design alat dan program yang
dilakukan sudah dapat berfungsi dengan baik atau belum. Jika belum atau
masih ada kekurangan maka dapat dilakukan perbaikan kembali.
6. Penerapan Alat
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap alat yang telah dibuat sebelumnya
ke Alas Tsusu.
7. Pemakaian dan Perawatan
Pada tahap ini alat sudah dapat digunakan dan tetap harus dilakukan
perawatan secara berkala.
3.3 Gambar Desain Set Alas Tsusu beserta Penjelasannya.
Desain dari Alas Tsusu yang akan di buat dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Desain Set Alas Tsu
Penjelasan dari gambar 9 sebgai berikut :
1. Panel Surya ,Penjelasan : sebagai alat penyerap panas.
2. Bearing, Penjelasan : sebagai alat penggerak atap.
3. Sensor suhu, Penjelasan : sebagai alat pendeteksi suhu.
4. Baterai, Penjelasan : sebagai alat penyimpanan energy yang di
hasilkan oleh sel surya.
5. Motor Penggerak, Penjelasan : sebagai alat penggerak atap.

BAB IV

8

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Rekapitulasi anggaran biaya :
N
Jenis Pengeluaran
o
1. Peralatan Penunjang
2. Bahan Habis Pakai
3. Perjalanan
4. Lain-lain
TOTAL
Tabel 1. Ringkasan Anggaran

Jumlah
2.484.000
5.700.000
1.500.000
2.500.000
12.184.000

4.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan dalam membuat Alas Tsusu dilaksanakan selama 4 bulan.
Berikut susunannya :
Bulan
No
Jenis Kegiatan
1
2
3
4
1. Persiapan alat dan bahan
2. Pembuatan Desain
3. Pembuatan Alas Tsusu
4. Finishing Alas Tsusu
Tabel 2. Jadwal Kegiatan

9

DAFTAR PUSTAKA
Hibbeler, R., C., 2002, Struktur Analysis (Fifth Edition), Printice Hall, Arsitektur
Unversitas Katolik Soegijapranata.
http://www.lintang-aluminium.com/kanopi-atap-buka-tutup-lovera-di-bekasi/
(diakses pada tanggal 2 september 2015)
http://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-suhu-jenis-jenis-sensor-suhu/
(diakses pada tanggal 2 september 2015)
http://misimini.blogspot.co.id/2013/09/simulasi-sensor-suhu-padaproteus.html(diakses pada tanggal 5 september 2015)
http://elektroforindependent.blogspot.co.id/2011_11_01_archive.html(diakses
pada tanggal 5 september 2015)
http://www.searchesinteractive.com/?pid=9PO96133D&dn=free-blogcontent.com&rpid=9POO358K6(diakses pada tanggal 5 september 2015)
http://www.pawbio.com/tech-sensor.html(di akses pada tanggal 5 september 2015)
Harjunowibowo, Dewanto.2010. Model Panel Surya
Cerdas dengan
SensorPelacakCahaya
Matahari Otomatis BerbasisMikrokontroler.
JurnalBerkala Fisika, 13 (2): B7-B14
Ibrahim, KF. 1996. Teknik Digital. Yogyakarta: ANDI Offset
Muslim, Much Aziz; Prasetiyo Budi. 2015. ARSITEKTUR KOMPUTER. –Edisi
Pertama – Semarang; FMIPA UNNES.
Pasaribu, Alex. 2009. Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 Untuk sistem Pengatur
Buka/Tutup Atap dan Pemanas Ruangan. Universitas Sumatra Utara
(skripsi tidak diterbitkan)
Ramayana, Harry. 2004. Kajian Bahan Penutup Atap Bangunan di Daerah
Pegunungan. Semarang: Seminar Arsitektur Fakultas Teknik Jurusan
New Jersey.
Sutrisno. 1987. Elektronika: Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB.
Timoshenko, S., P dan Gere, J., 2000, Mekanika Bahan Jilid 1 (Edisi IV),
Erlangga, Jakarta.
Timoshenko, S., P dan Gere, J., 2000, Mekanika Bahan Jilid 2 (Edisi IV),
Erlangga, Jakarta.
Wallace, J.A., 2001, Testing of Bolted Cold-Formed Steel Connections in
Bearing(with and without Washers), final report canadian cold formed
steel research group, Department of Civ Engineering University of
Waterloo, Ontario, Canada.

10

11

12

13

14

15

16

17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Besi pejal
Kabel

Penyewaan kamera
Lampu indikator
Buku Tentang sensor
Gunting
Pensil
Bolpoin
Solder dan Tinol
Penggaris
Pensil
Block Note
Penghapus Pensil
Kertas gambar
Pensil case
Tikar
Stop kontak
CD-ROM
Flash Disk

Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Pembuatan rangka
Fasilitas
1 rol
penghubung antar
komponen
Untuk dokumentasi 2
kegiatan
Sebagai
lampu 4
indicator sensor
Fasilitas
Fasilitas 3
Alas tsusu
Fasilitas Alas tsusu
3
Untuk
Membuat 1 pack
Desain
ATK
2
Fasilitas Alas tsusu
1
ATK
3
ATK
5
ATK
2
ATK
5
Fasilitas Alas tsusu
5
Fasilitas Alas tsusu
3
Fasilitas Alas tsusu
1
Fasilitas Alas tsusu
1
Fasilitas Alas tsusu
3
Fasilitas Alas tsusu
1
SUB TOTAL (Rp)

Harga Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1.500.000
1.500.000
200.000
200.000

100.000

200.000

25.000

100.000

40.000

120.000

10.000
35.000

30.000
35.000

3.000
50.000
5.000
3.000
5.000
3.000
3.000
6.000
50.000
25.000
5.000
65.000

6.000
50.000
15.000
15.000
10.000
15.000
15.000
18.000
50.000
25.000
15.000
65.000
2.484.000

2. Bahan Habis Pakai
Material
Motor penggerak
Panel surya
Sensor suhu
Viber
Batteray
Micro controller

Justifikasi
Pemakaian
Menggerakkan atap
Menyerap
tenaga
surya
Mendeteksi suhu
Membuat atap
Menampung energy
listrik
Mengatur
sensor
suhu

Kuantitas Harga
Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
2
1.000.000
2.000.000
1
1.500.000
1.500.000
1
2 lembar
1

500.000
100.000
300.000

500.000
200.000
300.000

1

500.000

500.000

18

Jumper

Penghubung
20
microcontroller ke
sensor suhu
Melancarkan
8
pergeseran atap
Memasang viber
25
Memasang rangka 50
pada tembok
SUB TOTAL (Rp)

Bearing
Skrup
Mur dan baut

10.000

200.000

25.000

200.000

2.000
5.000

50.000
250.000
5.700.000

3. Perjalanan
Material
Pra kegiatan
Pelaksanaan kegiatan
Pasca Kegiatan

Justifikasi
Pemakaian
Persiapan bahan,
pendesainan, dll
Pembuatan atap
mengakhiri
program, dll
SUB TOTAL (Rp)

4x5orang

Harga satuan
(Rp)
25.000

3 x5orang
1x5orang

50.000
50.000

Kuantitas

Keterangan
500.000
750.000
250.000
1.500.000

4. Lain-lain
Material
Dokumentasi
Penelitian
Jasa pengelasan
kerangka
Penyusunan
laporan

Justifikasi Pemakaian
Cetak Foto, dll.
Pembuatan rangkaatap

Kuantita
s

Harga satuan
(Rp)
500.000

Keterangan
500.000

1.700.000

1.700.000

Pembuatan catatan
150.000
150.000
harian, laporan
keuangan, dll.
Laporan akhir dan Pembuatan laporan
150.000
150.000
penggandaan
akhir dan penggandaan
di akhir kegiatan untuk
keperluan monev akhir
SUB TOTAL (Rp)
2.500.000
Total (Keseluruhan)
12.184.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Berikut merupakan table susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian
Tugas :

19

No
.

Nama/NIM

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
8 jam/
minggu

Uraian Tugas

1.

Koko
Teknik
Hendriawan/ Informatika
4611414039

Ilmu
Komputer

2.

Ariyanto/52
02414074

Pend.
Teknik
Otomotif

Mesin

8 jam/
minggu

3.

Elham
Yudhistira/4
611413026

Teknik
Informatika

Ilmu
komputer

8 jam/
minggu

Penanggung jawab
pemograman, perlengkapan,
menganalisis data

4.

Heri
Pendidikan
Susanto /
Non Formal
1201413012

Dokumenta 8 jam/
si
minggu

5.

Sofian
Wijayanto/5
201414055

Mesin

Penanggung jawab membuat
desain alas tsusu ,membuat
laporan keuangan, membuat
Dokumentasi.
Penanggung jawab membuat
desain, merakit Alas Tsusu
dan membuat laporan
kegiatan

Pend.
Teknik
Mesin

8 jam/
minggu

Mengkoordinasi tim dan
merencana pelaksanaan
program, merencana program
sensor suhuAlas Tsusu, dan
membuat proposal.
Penanggung jawab
administrasi,perlengkapan,
merakit Alas Tsusu dan
membuat laporan kegiatan.

20

21

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan.
Berikut adalah gambar 10 gambaran teknologi yang hendak di terapkembangkan.

Gambar 10. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan

22

Dokumen yang terkait