Kuesioner II, utk Bappeda Prov dan SKPD Prov
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
EVALUASI PEMBANGUNAN PERDESAAN
PENGANTAR
PROGRAM-PROGRAM BAB 9 BIDANG WILAYAH DAN TATA RUANG PRIORITAS PEMBANGUNAN PERDESAAN
Sebagai bagian dari amanat UU No 25 Tahun 2004, UU No. 17 Tahun 2003 dan UU No. 32 Tahun 2004, perlu adanya harmonisasi dan keselarasan antara penyusunan perencanaan dan penganggaran baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah melalui kegiatan koordinasi internal pemerintah pusat sendiri maupun antara pemerintah pusat dengan daerah. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan kebijakan pembangunan perdesaan, pada RPJMN 2010-2014 tentang arah kebijakan dan strategi Pembangunan Perdesaan dan pada RKP 2011Bab 9 Bidang Wilayah dan Tata Ruang terdapat 10 prioritas bidang prioritas bidang Pembangunan perdesaan, yang telah dijabarkan ke dalam beberapa program sebagai berikut :
Arah Kebijakan Pembangunan Perdesaan RPJMN 2010-2014
Arah kebijakan pembangunan perdesaan tahun 2010-2014 adalah memperkuat kemandirian desa dalam pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; meningkatkan ketahanan desa sebagai wilayah produksi; serta meningkatkan daya tarik perdesaan melalui peningkatan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan seiring dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan.
Berbagai pertimbangan utama yang perlu diperhatikan dalam pembangunan perdesaan di lima tahun mendatang adalah (1) kegiatan pembangunan perdesaan di dalam kerangka wilayah bukan sektoral dimana pembangunan perdesaan bukan merupakan penjumlahan dari seluruh kegiatan sektor masing-masing secara terpisah namun didasarkan pada kebutuhan wilayah perdesaan secara keseluruhan; (2) kegiatan ekonomi dan pembangunan lainnya diarahkan untuk memaksimumkan manfaat bagi daerah lokal melalui pemanfaatan sumberdaya lokal, fiskal maupun manusia dan budayanya; (3) pembangunan diartikan melalui pemusatan perhatian terhadap kebutuhan, kapasitas, dan perspektif masyarakat lokal, yang berarti bahwa suatu wilayah seyogyanya mengembangkan kapasitasnya untuk melakukan pembangunan sosio-ekonomi yang khas wilayah tersebut; (4) pembangunan tidak terbatas hanya pada aspek ekonomi saja, tetapi juga ekologis, dan sosial kultural secara setara sehingga dapat tercipta pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development); dan (5) partisipasi masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan perdesaan sangat penting karena ditentukan sendiri (self-determined) oleh masyarakat lokal dan mengacu kepada kebutuhan lokal.
Prinsip dalam pembangunan perdesaan, meliputi: (a) pemberdayaan dan pengembangan kapasitas masyarakat, yang berorientasi kepada karakteristik dan kebutuhan serta aspirasi lokal. Hal ini menitikberatkan pada proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktural yang dimotori oleh masyarakat lokal dengan memanfaatkan potensi-potensi lokal untuk pembangunan dalam upaya untuk mengatur dan mengurus kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat; (b) Pembangunan yang partisipatif; Kepemimpinan lokal dan kelembagaan perdesaan berperan penting dalam proses menuju keberlanjutan pembangunan. Dengan mempertimbangkan aspek lokalitas (berbasis lokal), pembangunan desa dapat berjalan lebih mandiri dan berkelanjutan; (c) Berkelanjutan; Untuk menjaga keseimbangan ekosistem wilayah perdesaan diperlukan penataan ruang perdesaan yang dapat mendukung upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas lingkungan setempat dan wilayah yang didukungnya, konservasi sumber daya alam, pelestarian warisan budaya lokal, pertahanan kawasan lahan pangan berkelanjutan yang memberikan kemandirian pangan bagi masyarakatnya, serta keseimbangan pembangunan perdesaan – perkotaan. Era globalisasi telah membawa dampak terjadinya perubahan tatanan baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan tidak terkecuali di bidang manajemen sumberdaya alam yang mempengaruhi kehidupan di perdesaan. Perubahan tersebut menuntut masyarakat untuk mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan global ini terutama dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Dalam rangka mewujudkan sasaran, kebijakan pembangunan perdesaan dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu: a) Pembangunan perdesaan dalam rangka memenuhi pelayanan dasar masyarakat dan wilayah perdesaan yang berkualitas melalui kecukupan penyediaan sarana prasarana pendidikan, kesehatan, komunikasi dan informatika, transportasi, energi, dan permukiman yang dilakukan terutama di daerah tertinggal, perbatasan, pulau-pulau kecil terluar/terdepan, desa konservasi, desa hutan, dan kawasan transmigrasi, dan lainya; b) Pembangunan perdesaan dalam upaya membangun desa mandiri menuju daya saing desa , yang dapat dilakukan melalui pengembangan desa mandiri pangan, desa P2KP (percepatan penganekaragaman konsumsi pangan), desa mandiri energi, desa wisata, desa berbasis industri kreatif di bidang pariwisata, desa pendukung usaha pariwisata, desa siaga aktif, kawasan transmigrasi, dan lainnya.
Kuesioner II
(2)
Arah kebijakan pembangunan kawasan perdesaan diwujudkan dalam 7 (tujuh) fokus prioritas adalah : a. Menguatkan kapasitas dan peran desa dan tata kelola kepemerintahan desa yang baik.
i. Meningkatkan perencanaan pembangunan desa yang partisipatif dan terpadu serta mengoptimalkan alokasi dana desa dan menggali sumber-sumber pendapatan asli desa.
ii. Meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan kelembagaan dalam perencanaan, pelayanan publik, penggalian potensi lokal dan penggerak kegiatan kemasyarakatan.
iii. Meningkatkan kapasitas dan kepeduliaan pemerintahan kabupaten/kota dalam pembangunan perdesaan. Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Departemen Dalam Negeri.
b. Meningkatkan kualitas dasar sumber daya manusia perdesaan. i. Meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan penduduk. ii. Meningkatkan angka kecukupan gizi.
iii. Meningkatkan ketahanan mental spiritual masyarakat di kawasan transmigrasi.
Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan butir a dan b adalah Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Kesehatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui arah kebijakan dan strategi yang terkait dengan Bab II Bidang Sosial Budaya. Kegiatan tersebut juga dilaksanakan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
c. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan.
i. Meningkatkan partisipasi dan kapasitas masyarakat perdesaan.
ii. Meningkatkan pembinaan dan pengakuan masyarakat adat dan budaya nusantara. iii. Meningkatkan peran serta pemuda dan perempuan.
Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan a dan b adalah Departemen Dalam Negeri. Sedangkan kegiatan butir b dilaksanakan oleh Kementerian Negara, Pemuda dan Olahraga, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional melalui arah kebijakan dan strategi yang terkait dengan Bab II Bidang Sosial Budaya. d. Meningkatkan ekonomi perdesaan.
i. Meningkatkan peningkatan usaha ekonomi keluarga dan penguatan kelembagaan BUMDes/Kel.
ii. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi potensi perdesaan serta mengembangkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung pengembangan ekonomi perdesaan.
iii. Meningkatkan pengembangan dan pengelolaan pasar desa/lokal serta pengembangan informasi pasar.
iv. Meningkatkan produktivitas dan pengembangan lahan, kemampuan masyarakat dalam penerapan teknologi tepat guna dan penyerapan informasi pasar, pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil menengah, serta peningkatan usaha pengolahan hasil.
v. Meningkatkan penciptaan usaha melalui iklim investasi kondusif yang menstimulasi peran serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan.
Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Departemen Dalam Negeri. Butir d dan e juga dilaksanakan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
e. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan sarana dan prasarana.
i. Meningkatkan ketersediaan rencana pembangunan kawasan dan rencana penataan persebaran penduduk.
ii. Meningkatkan fungsi, ketersediaan sarana prasarana permukiman (jalan, drainase, sistem air bersih dan air minum, kelistrikan, pengembangan energi terbarukan, pengembangan bangunan fasilitas umum, internet, sarana telekomunikasi, transportasi dan revitalisasi rumah).
iii. Meningkatkan pembangunan kawasan transmigrasi dalam bentuk Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT) yang layak.
iv. Pembangunan permukiman, pembangunan kawasan transmigrasi dan penataan ruang perdesaan. Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kegiatan butir d juga dilaksanakan Departemen Dalam Negeri. Kegiatan butir b juga dilaksanakan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Departemen Perhubungan melalui arah kebijakan dan strategi yang terkait dengan Bab IV Bidang Sarana Prasarana.
f. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat perdesaan.
i. Mengembangan usaha ekonomi masyarakat pengelola Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD). ii. Pengembangan lahan dikawasan trasmigrasi.
iii. Mengembangkan agribisnis perdesaan dan pembiayaan pertanian.
iv. Melakukan upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, bantuan pangan dan penanganan rawan pangan. v. Mengembangkan sumber air alternatif dalam mendukung peningkatan produksi pertanian.
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Departemen Dalam Negeri untuk butir a, dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk butir b. Untuk kegiatan butir c, d, e dilaksanakan oleh Departemen Pertanian.
g. Meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang seimbang, berkelanjutan, berwawasan mitigasi bencana.
i. Meningkatkan fasilitasipengelolaansumberdayaalamdanteknologitepatguna.
ii. Meningkatkan penyerasian lingkungan di kawasan transmigrasi yang serasi dengan daya dukung sumberdaya alam. iii. Meningkatkan fasilitasi perpindahan dan penempatan transmigrasi.
Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Departemen Dalam Negeri untuk butir a, dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk butir b dan c.
(3)
Prioritas Bidang Pembangunan Perdesaan Arah Kebijakan RKP 2011 :
Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memperkuat pembangunan yang inklusif dan berkeadilan berbasis keunggulan daerah.
Sasaran RKP 2011 Strategi
1. Menguatnya kapasitas dan peran pemerintahan desa, serta kelembagaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas aparat desa dan kelurahan, pelayanan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan, pemantapan Badan Permusyawaratan Desa, penyediaan sarana prasarana pemerintahan desa (kantor desa), pengelolaan keuangan dan aset desa, penataan dan pengembangan lembaga kemasyarakatan, pengembangan pusat pertumbuhan antar desa (PPTAD), pendataan dan pendayagunaan profil desa/kelurahan, dan penyelenggaraan sistem perencanaan yang integratif dan partisipatif.
2. Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan dan perlindungan masyarakat adat, melalui peningkatan kesejahteraan dan pengembangan potensi sosial budaya masyarakat, pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, pengembangan dan perlindungan tenaga kerja, pembinaan, pelestarian dan pemberdayaan adat, sosial dan budaya nusantara, serta pemberdayaan perempuan.
3. Meningkatnya pengembangan ekonomi perdesaan, melalui pengembangan usaha ekonomi keluarga/masyarakat pesisir, pengembangan kewirausahaan, penguatan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa/Kelurahan, pengembangan usaha perkreditan dan simpan pinjam, pengembangan dan pengelolaan pasar desa/pasar lokal dan pengembangan informasi pasar, dan penyediaan sarana dan prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa.
4. Meningkatnya sarana prasarana perdesaan yang mendukung percepatan pembangunan perdesaan melalui peningkatan akses dan ketersediaan sarana prasarana dasar, terutama terkait penyediaan rumah, air bersih, dan listrik bagi masyarakat perdesaan. 5. Meningkatnya pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
yang seimbang dan berkelanjutan, termasuk meningkatnya ketahanan pangan masyarakat perdesaan, melalui pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD), pengelolaan konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan, pemasyarakatan dan kerjasama teknologi tepat guna, pemanfaatan lahan pesisir perdesaan.
Arah kebijakan pembangunan kawasan perdesaan diwujudkan dalam beberapa strategi yang difokuskan pada daerah perdesaan yang masih belum memenuhi kebutuhan dasar minimum, yaitu Desa-Desa di Daerah Transmigrasi, Daerah Tertinggal, Daerah Perbatasan, Daerah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil Terluar, dan Daerah Hutan/Konservasi. 1. Menguatkan kapasitas, peran, dan tata kelola
pemerintahan desa dan kelurahan. 2. Meningkatkan kualitas dasar sumber daya
manusia perdesaan, termasuk peningkatan pelayanan sosial dasar di bidang pendidikan dasar dan kesehatan dasar.
3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan.
4. Meningkatkan ekonomi perdesaan, termasuk membangun kerjasama antar desa.
5. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar perdesaan, termasuk peningkatan aksesibilitas daerah tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan, dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi desa.
6. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat perdesaan.
7. Meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang seimbang, berkelanjutan, dan berwawasan mitigasi bencana.
Program Utama :
1. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 2. Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi
3. Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi 4. Program Penelitian dan Pengembangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Program Pendukung (Lintas Bidang) :
1. Program Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Dasar 2. Program Pendidikan Menengah
3. Program Pendidikan Non Formal dan Informal
4. Program Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
6. Program Pembinaan Upaya Kesehatan
7. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 8. Program Pelayanan Kepemudaan
9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pemuda dan Olahraga 10. Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
11. Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
12. Program Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika 13. Program Penyelenggaraan Pos dan Informatika
14. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman 15. Program Pengelolaan Sumber Daya Air
16. Program Penyelenggaraan Jalan
17. Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi 18. Program Pengelolan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat 19. Program Pengelolan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut 20. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara
21. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan 22. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
23. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Perkebunan Berkelanjutan 24. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
(4)
25. Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing 26. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat 27. Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
28. Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS berbasis Pemberdayaan Masyarakat 29. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
30. Program Peningkatan Produski Perikanan Budidaya 31. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan
32. Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil 33. Program Pengembangan Nilai Budaya, Seni, dan Perfilman
Kuesioner ini disusun dalam rangka kegiatan Evaluasi Pelaksanaan RKP 2011 Bidang Pembangunan Perdesaan.
Dalam rangka proses penyusunan kegiatan evaluasi ini, Tim Bappenas melaksanakan pengumpulan data primer yang sangat dibutuhkan dalam melakukan analisis berbagai faktor yang mungkin berpengaruh dalam Bidang Pembangunan Perdesaan. Sehubungan dengan hal tersebut, kami sangat mengharapkan bantuan kerjasama dari semua pihak mengisi kuesioner yang telah disediakan untuk mengidentifikasi dan selanjutnya menganalisis pelaksanaan pembangunan perdesaan secara nasional.
Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih. Identitas Bapak/Ibu akan kami rahasiakan dan informasi yang dihasilkan dari kuesioner ini akan digunakan sebagaimana mestinya.
Hormat Kami,
Tim Evaluasi Pembangunan Perdesaan Direktorat Perkotaan dan Perdesaan
(5)
Profil Responden
Nama : ... Kementerian/Lembaga : ... Unit Kerja : ... Jabatan : ... Alamat :... No telp :... e-mail :... tanggal pengisian :... Keterangan tentang pengisian:
Untuk penilaian kualitas dan kesesuaian, Responden diminta mengisi blok tabel tingkat penilaian dengan menggunakan tanda cawing (√) atau dengan menulis angka penilaian disesuaikan dengan tabel yang tersedia .
Kolom ‘ catatan responden” mohon digunakan untuk memberi keterangan spesifik, penjelasan, pernyataan , klarifikasi atau yang lain terkait penilaian pada tabel yang sama, jika baris yang disediakan tidak mencukupi , mohon untuk menyediakan lembar tersendiri disesuaikan dengan identitas penilaian.
Kolom yang bukan termasuk “tingkat penilaian” diisi dengan pernyataan, pendapat sesuai dengan kenyataan di lapangan
Pemahaman Istilah :
Sinergi :interaksi yang kooperatif/ kerjasama. Terkait dengan program kegiatan, merupakan kerjasama yang dilakukan antar program kegiatan sehingga diharapkan hasilnya akan lebih maksimal, dari pada jika dilakukan dengan sendiri-sendiri.
Integrasi : suatu proses penggabungan, penyatuan/ pembauran. Terkait dengan program kegiatan, penggabungan/ integrasi program bisa dilakukan dengan mengadaptasi secara menyeluruh dikarenakan kesamaan program, atau hanya aspek aspek tertentu yang terkait, seperti lokasi, fungsi dll
Kegiatan Pembangunan Perdesaan dari K/L la
1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan (PNPM-MP), dari Kementerian Dalam Negeri
2. One Village One Product (OVOP), dari Kementerian Koperasi Dan UKM 3. One Village One Product (OVOP), dari Kementerian Perindustrian 4. Desa Hutan, dari Kementerian Kehutanan
5. Desa Vokasi, dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 6. Desa Wisata, dari kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
7. Desa Mandiri Energi (DME) dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 8. Desa Berdering, dari Kementerian Komunikasi Dan Informatika.
9. Desa Informasi, dari Kementerian Komunikasi Dan Informatika. 10. Desa Pinter, dari Kementerian Komunikasi Dan Informatika. 11. Bedah Desa , dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 12. Desa Siaga, dari Kementerian Kesehatan
13. Desa Sejahtera, dari Kementerian Sosial
14. Desa Tangguh Bencana, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
15. Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan (PSP3), dari Kementerian Pemuda Dan Olahraga 16. Minapolitan, dari Kementerian Kelautan Dan Perikanan
17. Desa Mandiri Pangan (DMP
18. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)
19. Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) 20. Agropolitan, dari Kementerian Pertanian
21. One Village One Product (OVOP), dari Kementerian Pertanian 22. Desa Mandiri Energi (DME), dari Kementerian Pertanian 23. Rumah Pangan Lestari (RPL), dari Kementerian Pertanian
24. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP), dari Kementerian Pertanian 25. Lumbung Pangan, dari Kementerian Pertanian
KUESIONER EVALUASI PEMBANGUNAN PERDESAAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
(6)
1.
Sebutkan Kegiatan Pembangunan Perdesaan yang merupakan inisiatf Provinsi
Saudara?
No
Kegiatan
Pembangunan
Perdesaan
Tahun
dimulai
kegiatan
Tahun
diakhiri
kegiatan
Target
Realisasi
Indikator
Keberhasilan
1
(Sebutkan)
2
(Sebutkan)
3
(Sebutkan)
4
(Sebutkan)
Catatan responden:
2.
Apakah kelemahan dan kekuatan Kegiatan Pembangunan Perdesaan inisiatif di
Provinsi Saudara seperti jawaban yang tertera pada nomer 1
?
No
Kegiatan Pembangunan Perdesaan
Kelemahan
Kekuatan
1
(Sebutkan)
2
(Sebutkan)
3
(Sebutkan)
4
(Sebutkan)
Catatan responden:
3.
Apakah Peluang dan ancamanKegiatan Pembangunan Perdesaan inisiatif di Provinsi
Saudara seperti jawaban yang tertera pada nomer 1
?
No
Kegiatan Pembangunan Perdesaan
Peluang
Ancaman
1
(Sebutkan)
2
(Sebutkan)
3
(Sebutkan)
4
(Sebutkan)
Catatan responden:
(7)
4. Apakah mekanisme koordinasi Pusat ke Daerah dan sebaliknya sudah cukup efektif dan
efisien? Jelaskan alasan
Saudara. ...
...
...
...
...
5.
Tolong disebutkan dengan K/L mana Saudara berkoordinasi terkait Kegiatan
Pembangunan Perdesaan yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Saudara.
No
Kegiatan
Pembangunan
Perdesaan
Koordinasi
(ada/tidak)
Partner koordinasi (K/L)
Kendala koordinasi
(jika ada)
1
(Sebutkan)
2
(Sebutkan)
3
(Sebutkan)
4
(Sebutkan)
Catatan responden:
6.
Apa saja kendala dan dukungan dalam berkomunikasi atau berkoordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten terkait dengan Kegiatan Pembangunan Perdesaan di Provinsi
S
audara?
No
Kegiatan Pembangunan Perdesaan
Kendala
Dukungan
1
(Sebutkan)
2
(Sebutkan)
3
(Sebutkan)
4
(Sebutkan)
Catatan responden:
(8)
7.
Apa saja kendala dan dukungan dalam berkomunikasi atau berkoordinasi dengan
Pemerintan Pusat terkait dengan Kegiatan Pembangunan Perdesaan di Provinsi S
audara?
No
Kegiatan Pembangunan Perdesaan
Kendala
Dukungan
1
(Sebutkan)
2
(Sebutkan)
3
(Sebutkan)
4
(Sebutkan)
Catatan responden:
8.
Adakah sinergi kegiatan Pembangunan Perdesaan di provinsi Saudara dengan Provinsi
lainnya? Jika ada sinergi dilakukan antar kegiatan apa saja ? Dan dalam bentuk apa
penyinergiannya?
No
Kegiatan Pembangunan
Perdesaan di Provinsi
Saudara
Partner
koordinasi
(Provinsi)
Kegiatan Pembangunan
Perdesaan dari Provinsi
lain
Bentuk sinergi
1
(Sebutkan)
2
(Sebutkan)
3
(Sebutkan)
4
(Sebutkan)
Catatan responden:
9.
Apakah sinergi kegiatan Pembangunan Perdesaan pada nomer 8dilakukan saat
perencanaan atau saat implementasi kegiatan? Jelaskan.
……….
………
………
………
10. Apakah sinergi Kegiatan Pembangunan Perdesaan pada no 8 dilakukan dengan melibatkan
pihak lain di luar pemerintahan (stake holder lain seperti swasta, tokoh masyarakat, LSM
dll)?...
...
...
(9)
...
...
11. Apa saja produk kebijakan Pembanguan Perdesaan di Provinsi Saudara? ………
………
………
………
………
12.
Apakah kendala dan dukungan dalam memahami dan atau mengimplementasikan
kebijakan Pemerintah Pusat (misalnya: juknis, juklak) yang terkait dengan bidang
pembangunan perdesaan di provinsi Saudara?
No
Kegiatan Pembangunan Perdesaan
Kendala
Dukungan
1
(Sebutkan)
2
(Sebutkan)
3
(Sebutkan)
4
(Sebutkan)
Catatan responden:
13.
Apakah hasil renstra kabupaten dan Renja SKPD kabupaten sudah dipakai sebagai
bahan untuk renstra dan Renja SKPD di provinsi
Saudara? ...
...
...
...
14.
Apakah peran Pemerintah Pusat dalam Pembangunan Perdesaan menurut Saudara?
Sejauh mana peran tersebut sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat?
………
………
………
15.
Apakah peran Pemerintah Provinsi dalam Pembangunan Perdesaan menurut Saudara?
Sejauh mana peran tersebut sudah dilaksanakan oleh Pemerintah provinsi Saudara?
………
………
………
16.
Menurut Saudara apakah kebijakan bidang pembangunan perdesaan sudah akomodatif
dengan kekhasan daerah? Jelaskan alasan Saudara
...
...
...
17.
Apa tantangan dan isu strategis pembangunan perdesaan ke depan menurut Saudara?
(10)
………
……….
(1)
Profil Responden
Nama : ... Kementerian/Lembaga : ... Unit Kerja : ... Jabatan : ... Alamat :... No telp :... e-mail :... tanggal pengisian :...
Keterangan tentang pengisian:
Untuk penilaian kualitas dan kesesuaian, Responden diminta mengisi blok tabel tingkat penilaian dengan menggunakan tanda cawing (√) atau dengan menulis angka penilaian disesuaikan dengan tabel yang tersedia .
Kolom ‘ catatan responden” mohon digunakan untuk memberi keterangan spesifik, penjelasan, pernyataan , klarifikasi atau yang lain terkait penilaian pada tabel yang sama, jika baris yang disediakan tidak mencukupi , mohon untuk menyediakan lembar tersendiri disesuaikan dengan identitas penilaian.
Kolom yang bukan termasuk “tingkat penilaian” diisi dengan pernyataan, pendapat sesuai dengan kenyataan di lapangan
Pemahaman Istilah :
Sinergi :interaksi yang kooperatif/ kerjasama. Terkait dengan program kegiatan, merupakan kerjasama yang dilakukan antar program kegiatan sehingga diharapkan hasilnya akan lebih maksimal, dari pada jika dilakukan dengan sendiri-sendiri.
Integrasi : suatu proses penggabungan, penyatuan/ pembauran. Terkait dengan program kegiatan, penggabungan/ integrasi program bisa dilakukan dengan mengadaptasi secara menyeluruh dikarenakan kesamaan program, atau hanya aspek aspek tertentu yang terkait, seperti lokasi, fungsi dll
Kegiatan Pembangunan Perdesaan dari K/L la
1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan (PNPM-MP), dari Kementerian Dalam Negeri
2. One Village One Product (OVOP), dari Kementerian Koperasi Dan UKM 3. One Village One Product (OVOP), dari Kementerian Perindustrian 4. Desa Hutan, dari Kementerian Kehutanan
5. Desa Vokasi, dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 6. Desa Wisata, dari kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
7. Desa Mandiri Energi (DME) dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 8. Desa Berdering, dari Kementerian Komunikasi Dan Informatika.
9. Desa Informasi, dari Kementerian Komunikasi Dan Informatika. 10. Desa Pinter, dari Kementerian Komunikasi Dan Informatika. 11. Bedah Desa , dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 12. Desa Siaga, dari Kementerian Kesehatan
13. Desa Sejahtera, dari Kementerian Sosial
14. Desa Tangguh Bencana, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
15. Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan (PSP3), dari Kementerian Pemuda Dan Olahraga 16. Minapolitan, dari Kementerian Kelautan Dan Perikanan
17. Desa Mandiri Pangan (DMP
18. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)
19. Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) 20. Agropolitan, dari Kementerian Pertanian
21. One Village One Product (OVOP), dari Kementerian Pertanian 22. Desa Mandiri Energi (DME), dari Kementerian Pertanian 23. Rumah Pangan Lestari (RPL), dari Kementerian Pertanian
24. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP), dari Kementerian Pertanian 25. Lumbung Pangan, dari Kementerian Pertanian
KUESIONER EVALUASI PEMBANGUNAN PERDESAAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
(2)
1. Sebutkan Kegiatan Pembangunan Perdesaan yang merupakan inisiatf Provinsi Saudara?
No
Kegiatan Pembangunan
Perdesaan
Tahun dimulai kegiatan
Tahun diakhiri kegiatan
Target Realisasi Indikator Keberhasilan 1 (Sebutkan)
2 (Sebutkan) 3 (Sebutkan) 4 (Sebutkan) Catatan responden:
2. Apakah kelemahan dan kekuatan Kegiatan Pembangunan Perdesaan inisiatif di Provinsi Saudara seperti jawaban yang tertera pada nomer 1?
No Kegiatan Pembangunan Perdesaan Kelemahan Kekuatan
1 (Sebutkan) 2 (Sebutkan) 3 (Sebutkan) 4 (Sebutkan) Catatan responden:
3. Apakah Peluang dan ancamanKegiatan Pembangunan Perdesaan inisiatif di Provinsi Saudara seperti jawaban yang tertera pada nomer 1?
No Kegiatan Pembangunan Perdesaan Peluang Ancaman
1 (Sebutkan) 2 (Sebutkan) 3 (Sebutkan) 4 (Sebutkan) Catatan responden:
(3)
4. Apakah mekanisme koordinasi Pusat ke Daerah dan sebaliknya sudah cukup efektif dan efisien? Jelaskan alasan
Saudara. ... ... ... ... ...
5. Tolong disebutkan dengan K/L mana Saudara berkoordinasi terkait Kegiatan Pembangunan Perdesaan yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Saudara.
No
Kegiatan Pembangunan Perdesaan
Koordinasi
(ada/tidak) Partner koordinasi (K/L)
Kendala koordinasi (jika ada)
1 (Sebutkan) 2 (Sebutkan) 3 (Sebutkan) 4 (Sebutkan) Catatan responden:
6. Apa saja kendala dan dukungan dalam berkomunikasi atau berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten terkait dengan Kegiatan Pembangunan Perdesaan di Provinsi Saudara?
No Kegiatan Pembangunan Perdesaan Kendala Dukungan 1 (Sebutkan)
2 (Sebutkan) 3 (Sebutkan) 4 (Sebutkan) Catatan responden:
(4)
7. Apa saja kendala dan dukungan dalam berkomunikasi atau berkoordinasi dengan Pemerintan Pusat terkait dengan Kegiatan Pembangunan Perdesaan di Provinsi Saudara? No Kegiatan Pembangunan Perdesaan Kendala Dukungan
1 (Sebutkan) 2 (Sebutkan) 3 (Sebutkan) 4 (Sebutkan) Catatan responden:
8. Adakah sinergi kegiatan Pembangunan Perdesaan di provinsi Saudara dengan Provinsi lainnya? Jika ada sinergi dilakukan antar kegiatan apa saja ? Dan dalam bentuk apa penyinergiannya?
No
Kegiatan Pembangunan Perdesaan di Provinsi Saudara
Partner
koordinasi (Provinsi)
Kegiatan Pembangunan Perdesaan dari Provinsi lain
Bentuk sinergi 1 (Sebutkan)
2 (Sebutkan) 3 (Sebutkan) 4 (Sebutkan) Catatan responden:
9. Apakah sinergi kegiatan Pembangunan Perdesaan pada nomer 8dilakukan saat perencanaan atau saat implementasi kegiatan? Jelaskan.
……….
……… ……… ………
10. Apakah sinergi Kegiatan Pembangunan Perdesaan pada no 8 dilakukan dengan melibatkan pihak lain di luar pemerintahan (stake holder lain seperti swasta, tokoh masyarakat, LSM dll)?... ... ...
(5)
... ...
11. Apa saja produk kebijakan Pembanguan Perdesaan di Provinsi Saudara? ……… ……… ……… ……… ………
12. Apakah kendala dan dukungan dalam memahami dan atau mengimplementasikan kebijakan Pemerintah Pusat (misalnya: juknis, juklak) yang terkait dengan bidang pembangunan perdesaan di provinsi Saudara?
No Kegiatan Pembangunan Perdesaan Kendala Dukungan 1 (Sebutkan)
2 (Sebutkan) 3 (Sebutkan) 4 (Sebutkan) Catatan responden:
13. Apakah hasil renstra kabupaten dan Renja SKPD kabupaten sudah dipakai sebagai bahan untuk renstra dan Renja SKPD di provinsi
Saudara? ... ... ... ...
14. Apakah peran Pemerintah Pusat dalam Pembangunan Perdesaan menurut Saudara? Sejauh mana peran tersebut sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat?
……… ……… ……… 15. Apakah peran Pemerintah Provinsi dalam Pembangunan Perdesaan menurut Saudara?
Sejauh mana peran tersebut sudah dilaksanakan oleh Pemerintah provinsi Saudara? ……… ……… ……… 16. Menurut Saudara apakah kebijakan bidang pembangunan perdesaan sudah akomodatif
dengan kekhasan daerah? Jelaskan alasan Saudara
... ... ... 17. Apa tantangan dan isu strategis pembangunan perdesaan ke depan menurut Saudara?
(6)
……… ……….