ESSA RIANTY MAKALAH PERAN PETUGAS MEDIS

KEWARGANEGARAAN

PERAN PETUGAS MEDIS DALAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Kerganegaraan
(KWN)
Dosen : Drs. Anwar Aulia, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Essa Rianty
NIM : P27903117063

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

2018

2


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang
berjudul “Peran Petugas Medis Dalam Pembangunan Kesehatan”. Tak lupa juga
kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan saran
serta masukkan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Selain itu, kami pun mengucapkan terimakasih kepada para penulis yang
tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga kami ucapkan maaf
yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan pembahasan yang keliru dari kami. Kami
berharap kritik dan saran Anda. Semoga makalah kami ini dapat menjadi pelajaran
dan menambah wawasan Anda dalam Mata Kuliah Kewarganegaraan.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman kita semua tentang bahasa indonesia. Kami sadar dalam
penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Tangerang, 25 Maret 2018


Penyusun

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 4
BAB I ............................................................................................................................ 6
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 6
A.

Latar Belakang ............................................................................................... 6

B.

Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

C.


Tujuan ............................................................................................................. 7

BAB II ........................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 8
A.

Pengertian Pembangunan ............................................................................... 8

B.

Hakikat Pembangunan Nasional................................................................... 10

C.

Tujuan Pembangunan Nasional .................................................................... 13

D.

Asas-Asas Pembangunan ............................................................................. 14


E.

Modal Dasar Pembangunan.......................................................................... 19

F. Kebijakan Pembangunan (UU Kesehatan)…………………………………….20
BAB III ....................................................................................................................... 26
PENUTUP ................................................................................................................... 26
A.

Kesimpulan ................................................................................................... 26

B.

Saran ............................................................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 27

4

5


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung
secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu
bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu
keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan
yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta menjalankan roda perekonomian dan
mewujudkan kesejahteraan sosial.
Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, pembangunan nasional mengalami
pasang surut. Dimulai pada masa Orde Lama, pembangunan nasional lebih
diarahkan pada sektor politik. Akibatnya pembangunan nasional disektor lain
terabaikan. Masyarakat tetap terkurung dalam belenggu kemiskinan.
Selanjutnya pada masa Orde Baru, dengan tekad memperbaiki kesejahteraan

rakyat, pembangunan nasional diarahkan pada usaha mencapai pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Untuk maksud tersebut semua aspek kehidupan
diarahkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Akibatnya kehidupan demokrasi menjadi terbelenggu, KKN merajalela dan
sektor pertanian sebagai leading sector masyarakat terabaikan. Sekarang ini,
dengan tekad reformasi disegala bidang, pembangunan nasional diarahkan
pada usaha pembangunan yang berkelanjutan serta berkeadilan.

6

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembangunan?
2. Apa hakikat pembangunan nasional?
3. Apa tujuan pembangunan nasional?
4. Apa saja azas-azas pembangunan nasional?
5. Apa modal dasar pembangunan ?
6. Bagaimana kebijakan pembangunan ( UU Kesehatan )?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari pembangunan

2. Dapat mengetahui hakikat pembangunan nasional
3. Dapat mengetahui tujuan pembangunan nasional
4. Dapat mengetahui azas – azas pembangunan nasional
5. Dapat mengetahui modal dasar pembangunan
6. Dapat memahami kebijakan pembangunan ( UU Kesehatan )

7

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus
dilakukan untuk menuju perbaikan disegala bidang kehidupan masyarakat
dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun
masyarakat

untuk

mencapai


tingkat

kehidupan

yang

didambakan.

Pembangunan disini lebih diarahkan pada pembangunan potensi, inisiatif,
daya kreasi, dan kepribadian dari setiap warga masyarakat. Dalam proses ini
terjadi transformasi sosial ke arah yang lebih baik. Dengan pembangunan,
masyarakat diharapkan semakin mampu mengelola alam bagi peningkatan
kesejahteraanya. Namun hal ini tidaklah berarti bahwa pembangunan akhirnya
harus mengeksploitasi alam secara semena-mena yang akhirnya hanya
menganggu keseimbangan ekosistem dan interaksi manusia dengan alam.
Pembangunan menuntut orientasi masa depan bagi kelestarian manusia dan
alam.
Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan
secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa

dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik. Pembangunan
nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti yang
tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi
segenap bangsa dan segenap tumpah darah indonesia, meningkatkan
kesejahteraan

umum,

mencerdaskan

kehidupan

bangsa,

dan

ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.

Pembangunan nasional dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan
pemerintah secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan
berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang

8

telah maju. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah
berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana
yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah saling
menunjang, saling mengisi dan saling melengkapi dalam satu kesatuan
langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional. Diselenggarakan
secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka sedang 5 tahunan,
dengan mendayagunakan seluruh sumber daya nasional untuk mewujudkan
tujuan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan
nasional. Konsep pembangunann nsional harus berwawasan kesehatan, yaitu
yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif
maupun negatif setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya

peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit disamping penyembuhan dan
pemulihan kesehatan.
Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.

Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan dilaksanakan
sebagai pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan
yang utuh, meliputi:
1) Pengamalan sila ketuhanan Yang Maha Esa, yang mencakup tanggug
jawab bersama dari semua golongan beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa unuk secara terus menerus dan bersama-sama

9

meletakkan ladasan spiritual, moral dan etik yang kukuh bagi
pembangunan nasional.
2) Pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab, yang mencakup
peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga negara serta
menghapus penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi.
3) Pengamalan sila persatuan Indonesia, yang mencakup peningkatan
pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat,
bangsa dan negara, sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam
rangka memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa.
4) Pengamalan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, yang mencakup upaya makin
menumbuhkan dan mengembangkan sistem politik demokrasi Pancasila
yang main mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis,
mengembangkan kesadaran dan tanggung jawab politik warga negara,
serta menggairahkan rakyat dalam proses politik.
5) Pengamalan dila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang
mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya menuju kepada terciptanya kemakmuran yang berkeadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

B. Hakikat Pembangunan NAsional
Hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Ini
berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional diperlukan hal-hal sebagai
berikut:






Ada keselarasan
Keserasian
kesimbangan, dan
10



kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan.

Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk
pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini, unsur manusia, unsur sosialbudaya, dan unsur lainnya harus mendapatkan perhatian yang seimbang.
Pembangunan harus merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah
tanah air. Subjek dan objek pembangunan adalah manusia dan masyarakat
Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia pula.
Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah.
Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban
untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang
menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah mesti saling
mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan
langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dalam
mewujudkan visi Pembangunan Nasional tersebut ditempuh delapan misi
Pembangunan Nasional sebagai berikut :
1) Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab berdasrkan falsafah Pancasila adalah
memperkuat jati diri dan karakter bengsa melalui pendidikan yang
bertujuan membentuk manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal
dan antarumat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya,
mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya
bangsa, dan meiliki kebanggab sebagai bangsa Indonesia dalam rangka
memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan
bangsa.
2) Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing adalah mengedepankan
pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing;
meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan IPTEK melalui penelitian,
pengembangan , dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan;
11

membangun infrastruktur yang maju serta reformasi dibidang hukum
dan aparatur negara; dan memperkuat perekonomian domestik
berbasis keunggulan setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif
dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan
pelayanan termasuk pelayanan jasa dalam negeri
3) Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum adalah
memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat
peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan
otonomi daerah; menjamin pengembangan media dan kebebasan
media dalam mengomunikasikan kepentingan masyarakat; dan
melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya
hukum dan menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak
diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil
4) Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu adalah membangun
kekuatan TNI hingga melampaui kekuatan esensial minimum serta
disegani dikawasan regional dan internasional; memantapkan
kemampuan dan meningkatkan profesionalisme Polri agar mampu
melindungi dan mengayomi masyarakat; mencegah tindak kejahatan,
dan menuntaskan tindak kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga
intelejen dan kontra intelejen negara dalam penciptaan kemanan
nasional; serta meningkatkan kesiapan komponen cadangan,
komponen pendukung pertahanan dan kotribusi industri pertahanan
nasional dalam sistem pertahanann semesta
5) Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan adalah
meningkatkan pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial
secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan
wilayah/daerah yang masih lemah; menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran secara drastis; menyediakan akses yang sama bagi
masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan

12

prasarana ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai
aspek termasuk gender
6) Mewujudkan Indonesia asri dan lestari adalah memperbaiki
pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga
keseimbangan antara pemanfaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan
kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap
menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada
masa kini dan masa depan, melalui pemanfaatab ruang yang serasu
antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan
upaya konservasi; meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya
alam dan lingkungan yang berkesinambungan; memperbaiki
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk
mendukung kualitas kehidupan; memberikan keindahan dan
kenyamanan kehidupan; serta meningkatkan pemeliharaan dan
pemanfaatan keanekargaman hayati sebagai modal dasar
pembangunan
7) Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepualauan yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional adalah
menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah agar
pembangunana Indonesia berorientasi kelautan; meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelauatan melalui
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan; mengelola
wilayah laut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan
kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu
dengan mengoptimalkan pemanfaatab sumber kekayaan laut secara
berkelanjutan
8) Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia
internasional adalah memantapkan diplomasi Indonesia dalam rangka
memperjuangkan kepentinagn nasional; melanjutkan komitmen
Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi

13

internasional dan regional; dan mendorong kerja sama internasional,
regional dan bilateral antarmasyarakat, antarkelompok, serta
antarlembaga di berbagai bidang

C. Tujuan Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan.
Tujuan ini terbagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf
hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan
merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan
berikutnya. Pembangunan jangka panjang bertujuan untuk mewujudkan suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan
pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam wadah negara kesatuan
republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan
Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu “...
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.” serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana
termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945.
Tujuan pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan negara indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu

14

secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh wilayah Republik Indonesia.
Untuk mencapai tujuan kesehatan dilakukan upaya:




Meningkatkan kerjasama lintas sector



swasta



Peningakatan upaya kesehatan



Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan



Peningkatan kesehatan lingkungan



Peningkatan sumber daya kesehatan



Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
Peningkatan lingkungan sosial budaya

D. Azas – azas Pembangunan Nasional
Asas pembangunan nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan
dan dipegang teguh dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan


nasional. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
Asas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahwa
segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan
dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan erik
dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan pancasila.
Misalnya pembangunan sarana dan prasarana umum, jalan raya, telepon
umum, rumah sakit dan lain sebagainya. Itu merupakan sarana yang
dibangun untuk kepentingan rakyat dengan melihat dari sisi manfaat yang



ada sangatlah besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Asas adil dan merata, bahwa pembangunan nasioanal diselenggarakan
sebagai usaha bersama harus merata di semua lapisan masyrakat dan di
seluruh wilayah tanah air di mana setiap warga negra berhak memperoleh

15

kesempatan berperan dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada
bangsa dan negara.
Misalnya pembangunan di daerah pinggiran kota yang tertinggal dari pusat
kota, contohnya sarana umum seperti jalan raya, jembatan, gedung sekolah,


rumah sakit dan lain sebagainya.
Asas hukum, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional setiap
warga negara dan penyelenggaraan negara harus taat pada hukum yang
berintikan keadilan dan kebenaran, serta negara diwajibkan untuk



menegakkan dan menjamin kepastian hukum.
Asas kemandirian, bahwa dalam pembangunan nasional berlandaskan pada
kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikn
kepada kepribadian bangsa. Contohnya yaitu dengan adanya kebudayaan



bangsa yang menjadikan ciri khas bangsa Indonesia
Asas kejuangan, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional,
penyelenggaraan negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekat, jiwa,
dan semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan
lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan



pribadi atau golongan.
Asas ilmu pengetahuan dan teknologi, bahwa agar pembangunan nasional
dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang setinggi-tingginya,
penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mendorong pemannfaatan, pengembangan dan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi secara seksama dan bertanggung jawab
dengan mempertahankan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya



bangsa.
Asas Manfaat
Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan
kesejahteraan rakyat, dan pengembangan pribadi warga negara serta
16

mengutamakan kelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa dan kelestarian
fungsi lingkungan hidup dalam rangka pembangunan yang
berkesinambungan dan berlanjut. Misalnya pembangunan sarana dan
prasarana umum, jalan raya, telepon umum, rumah sakit dan lain
sebagainya. Itu merupakan sarana yang dibangun untuk kepentingan rakyat
dengan melihat dari sisi manfaat yang ada sangatlah besar bagi kehidupan


masyarakat Indonesia.
Asas Usaha Bersama dan Kekeluargaan
Bahwa upaya mencapai tujuan pembangunan nasional yang meliputi
seluruh kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dilakukan
dengan semangat kekeluargaan yang bercirikan kebersamaan. Gotongroyong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat.
Misalnya dengan adanya kerja bakti disetiap wilayah, karang taruna disetiap



desa. Serta adanya pemiihan ketua desa secara bersama-sama.
Asas Demokrasi (Musyawarah)
Bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, penyelenggaraan
negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa, dan semangat
pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan.
Misalnya musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan ataupun adanya
voting untuk mencapai suatu keputusan serta adanya pemilu di bangsa



Indonesia
Asas Peri Kehidupan dalam Keseimbangan
Bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara
berbagai kepentingan, yaitu keseimbangan, keserasian dan keselarasan
antara kepentingan dunia dan akhirat, material dan spiritual, jiwa dan raga,
individu, masyarakat dan negara, pusat dan daerah serta antardaerah
kepentingan peri kehidupan darat, laut, udara, dan dirgantara serta
17

kepentingan nasional dan internasional. Contohnya adanya pembangunan
gedung sekolah dan masjid, adanya pertahanan baik di darat, laut maupun
udara (AD, AL dan AU)
Terdapat beberapa asas etika modern dari praktik kedokteran yang disebutkan
oleh Catherine Tay Swee Kian antara lain sebagai berikut :


Asas Otonom
Asas ini menghendaki agar pasien yang mempunyai kapasitas sebagai
subyek hukum yang cakap berbuat, diberikan kesempatan untuk
menentukan pilihannya secara rasional sebagai wujud penghormatan
terhadap hak asasinya untuk menentukan nasibnya sendiri.
Meskipun pilihan pasien tidak benar, dokter tetap harus menghormatinya
dan berusaha untuk menjelaskan dengan sebenarnya menurut pengetahuan
dan keahlian profesional dokter tersebut agar pasien benar-benar mengerti
dan memahami tentang akibat yang akan timbul tatkala pilihannya tidak
sesuai dengan anjuran dokter. Dalam hal terjadi demikian, menjadi
kewajiban dokter untuk memberikan masukan kepada pasien tentang
dampak negatif yang mungkin timbul sebagai akibat ditolaknya anjuran



dokter tersebut.
Asas Murah Hati
Asas ini mengajarkan kepada dokter untuk selalu bersifat murah hati dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasiennya. Berbuat kebajikan,
kebaikan dan dermawan merupakan anjuran yang berlaku umum bagi setiap
individu. Hal ini hendaknya dapat diaplikasikan dokter dalam pengabdian
profesinya dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan baik terhadap



individu pasien maupun terhadap kesehatan masyarakat.
Asas Tidak Menyakiti
Dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien, dokter hendaknya
mengusahakan untuk tidak menyakiti pasien tersebut, walaupun hal ini
sangat sulit dilakukan, karena kadang-kadang dokter harus melakukan

18

pengobatan yang justru menimbulkan rasa sakit kepada pasiennya. Dalam
hal terjadi demikian, maka dokter harus memberikan informasi kepada
pasien tentang rasa sakit yang mungkin timbul sebagai akibat tindakan yang
dilakukan guna kesembuhan pasien tersebut dan agar pasien tidak
menganggap apa yang telah dilakukan dokter bertentangan dengan asas


tidak menyakiti.
Asas Keadilan
Keadilan harus dilakukan dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan
dalam artian bahwa dokter harus memberikan pengobatan secara adil
kepada pasien dengan tidak memandang status sosial ekonomi mereka. Di
samping itu, asas ini juga mengharuskan dokter untuk menghormati semua
hak pasien antara lain hak atas kerahasiaan, hak atas informasi dan hak



memberikan persetujuannya dalam pelayanan kesehatan.
Asas Kesetiaan
Asas kesetiaan mengajarkan bahwa dokter harus dapat dipercaya dan setia
terhadap amanah yang diberikan pasien kepadanya. Pasien berobat kepada
dokter, karena percaya bahwa dokter akan menolongnya untuk mengatasi
penyakit yang dideritanya. Hal ini merupakan amanah yang harus
dilaksanakan dokter dengan penuh tanggung jawab untuk menggunakan
segala pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya demi keselamatan



pasiennya.
Asas Kejujuran
Asas ini mengajarkan bahwa, dalam pelayanan kesehatan menghendaki
adanya kejujuran dari kedua belah pihak, baik dokter maupun pasiennya.
Dokter harus secara jujur mengemukakah hasil pengamatan dan
pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien, dan pasien pun harus secara
jujur mengungkapkan riwayat perjalanan penyakitnya. Dalam praktik
pelayanan kesehatan, pelaksanaan Informed Consent harus berorientasi
pada kejujuran.

19

Selanjutnya jika ditinjau dari hukum positif yang berlaku, yakni UndangUndang No. 29 Tahun 2004, maka pada dasarnya asas-asas hukum tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sudah mempunyai kekuatan
mengikat bagi penyelenggara pelayanan kesehatan.
Menurut ketentuan Pasal 2 Undang-Undang No. 36 tahun 2009 ditetapkan
bahwa, “Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan
terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminasi dan
norma-norma agama”. Lebih lanjut ditentukan dalam Pasal 2 UndangUndang No. 29 Tahun 2004 yang menyebutkan bahwa, “Praktik kedokteran
dilaksanakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah,
manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan
keselamatan pasien”.
E. Modal Dasar Pembangunan
Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber
kekuatan nasional, baik yang efektif maupun potensial, yang dimiliki dan
didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional, yaitu:
a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai hasil
perjuangan seluruh rakyat.
b. Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Wilayah nusantara yang luas dan berkedudukan di katulistiwa pada
posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi
alamiahnya yang memiliki berbagai keunggulan komparatif.
d. Kekayaan alam yang beraneka ragam dan terdapat di darat, laut, udara
dan dirgantara yang dapat didayagunakan secara bertanggung jawab
demi kemakmuran rakyat.
e. Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya menusai yang
potensial dan produktif bagi pembangunan nasional.

20

f. Rohaniah dan mental, yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya
bagi pengisian aspirasi bangsa. Juga kepercayaan dan keyakinan bangsa
atas kebenaran falsafah pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan modal
sikap mental yang dapat membawa bangsa menuju cita-citanya.
g. Budaya bangsa Indonesia yang dinamis yang telah berkembang
sepanjang sejarah bangsa yang mencirikan kebhinekaan dan dan
keekaan bangsa.
h. Potensi dan kekuatan efektif bangsa yakni segala sesuatu yang bersifat
potensial dan produktif yang telah menjadi milik bangsa, dan yang
tumbuh dari rakyat termasuk kekuatan sosial politik antara lain partai
politik dan golongan karya.
i. Angkatan bersenjata republik Indonesia sebagai kekuatan pertahanan
keamanan dan kekuatan sosial politik yang tumbuh dari rakyat dan
bersama rakat menegakkan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan
negara.

F. Kebijakan Pembangunan ( UU Kesehatan )
Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) mengaku dan melindungi kesehatan sebagai hak asasi manusia.
Berdasarkan Pasal 28 H dan pasal 34 ayat (3) UUD 1945 “Kesehatan
merupakan hak konstitusional warga negara dan tanggung jawab bagi negara
untuk menyediakan pelayanan kesehatan”. Pembangunan kesehatan sebagai
upaya negara memberikan pelayanan kesehatan didukung oleh sumber daya
kesehatan, baiktenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan.
UU 23 Tahun 1992 UU Kesehatan
Menimbang :


bahwa kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

21

dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui
pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila


dan Undang-Undang Dasar 1945;
bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat
kesehatan, yang besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan
sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan
pembangunan nasional yang pada hakikatnya adalah pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat



Indonesia;
bahwa dengan memperhatikan peranan kesehatan di atas, diperlukan
upaya yang lebih memadai bagi peningkatan derajat kesehatan dan
pembinaan penyelenggaraan upaya kesehatan secara menyeluruh dan



terpadu;
bahwa dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat
sebagaimana dimaksud butir b dan butir c, beberapa undang- undang
di bidang kesehatan dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan



kebutuhan dan tuntutan pembangunan kesehatan;
bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, perlu ditetapkan
Undang-undang tentang Kesehatan.
Dalam UU No 36 tahun 2009 ini, pembangunan kesehatan harus

memperhatikan berbagai asas yang memberikan arah pembangunan kesehatan
dan dilaksanakan melalui upaya kesehatan sebagai berikut:
a. Asas perikemanusiaan, artinya bahwa pembangunan kesehatan
harus dilandasi atas perikemanusiaan yang berdasarkan pada
Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidak membedakan golongan
agama dan bangsa.
b. Asas keseimbangan, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus
dilaksanakan antara kepentingan individu dan masyarakat, antara
fisik dan mental, serta antara material dan sipiritual.

22

c. Asas manfaat, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanausiaan
dan perikehidupan yang sehat bagi setiap warga negara.
d. Asas pelindungan, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus
dapat memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada
pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.
e. Asas penghormatan terhadap hak dan kewajiban, artinya bahwa
pembangunan kesehatan dengan menghormati hak dan kewajiban
masyarakat sebagai bentuk kesamaan kedudukan hukum.
f. Asas keadilan, artinya bahwa penyelenggaraan kesehatan harus
dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada semua
lapisan masyarakat dengan pembiayaan yang terjangkau.
g. Asas gender dan nondiskriminatif, artinya bahwa pembangunan
kesehatan tidak membedakan perlakuan terhadap perempuan dan
laki-laki.
h. Asas norma agama, artinya pembangunan kesehatan harus
memperhatikan dan menghormati serta tidak membedakan agama
yang dianut masyarakat.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang
bertujuan

untuk

meningkatkan

kesadaran,

kemauan,

dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor,
serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
oleh periode sebelumnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan

23

bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis
(Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya
RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun
Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat
program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan
oleh

Kementerian

Kesehatan

penyusunan

perencanaan

Kementerian

Kesehatan

dan

menjadi

tahunan.
dilaksanakan

acuan

Penyusunan
melalui

dalam
Renstra

pendekatan:

teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan
bawah-atas (bottom-up). Sasaran pokok RPJMN 2015-2019
adalah:







meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
meningkatnya pengendalian penyakit
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil,



tertinggal dan perbatasan
meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal
melalui

Kartu

Indonesia



pengelolaan SJSN Kesehatan,



vaksin; serta

Sehat

dan

kualitas

terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan

meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu
paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan
nasional:
1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarus utamaan
kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan
pemberdayaan masyarakat.
24

2) penguatan

pelayanan

kesehatan

dilakukan

dengan

strategi

peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan
pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan;
3) sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan
strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan
kendali biaya.

25

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus
dilakukan untuk menuju perbaikan disegala bidang kehidupan masyarakat
dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun
masyarakat untuk mencapai tingkat kehidupan yang didambakan.
Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan
secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik. Hakikat
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila
sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangnan nasional
yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang baik dimasyarakat,bangsa dan negara agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud.

B. Saran
Kesempurnaan makalah ini tergantung pada motivasi dan saran yang
membangun dari para pembaca. Maka dari itu, penulis mengharapkan
masukan ataupun saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

26

DAFTAR PUSTAKA

Anuar, Hairil, 2014, Asas-Asas Pembangunan

Anny Isfandyarie, Op. Cit., hal. 83-86.
Ariani, Siska, 2015, Makalah Mata Kuliah Pancasila “Pembangunan Nasional”
(kelompok 1) Universitas Sriwijaya, Indralaya.

Jannah, Roudotul dkk, 2014, Makalah Pembangunan Nasional PGSD UPP
Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Khotimah, Ayu Khusnul dkk, 2014, Strategi dan Tujuan Kesehatan
Pembangunan Nasional, Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Medusyam, 2012, Asas-asas Hukum Pelayanan Kesehatan

Sitanggang, Timbul, 2016, Asas-Asas Pembangunan Nasional

Veronica Komalawati, 2002. Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terepeutik (Persetuajuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien); Suatu Tinjauan
Yuridis, PT Citra Aditya bakti, Bandung, hal. 126-133.

27

28