Andrea 21020111150017 BAB III

BAB III
TINJAUAN LOKASI
3.1. Tinjauan Kabupaten Jepara
3.1.1. Tinjauan Kabupaten Jepara
Posisi geografis Kabupaten Jepara merupakan daerah paling ujung sebelah
utara dari provinsi Jawa Tengah, yaitu pada 110o ’ , ” – 110o ’ , ” BT da
5o ’ , ” – 6o ’ , ” LS. Ka upate Jepara terdiri dari
ke a ata ,
kelurahan dan 183 desa dengan luas wilayah daratan 1.004,132 km2 termasuk
didalamnya wilayah kepulauan Karimunjawa.
Batas – batas fisik Kota Jepara adalah sebagai berikut :
Utara
: Laut Jawa
Timur : Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati
Selatan : Kabupaten Demak
Barat
: Laut Jawa

Gambar 3.1. Peta Administrasi Kabupaten Jepara
Sumber : Bappeda Jepara,RTRW Kab. Jepara 2010-2030


KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA

30

Wilayah Kabupaten Jepara juga mencakup luas lautan sebesar 1.845,6 km2 .
Pada lautan tersebut terdapat daratan kepulauan sejumlah 29 pulau, dengan5
pulau berpenghuni dan 24 pulau tidak berpenghuni. Wilayah tersebut merupakan
kecamatan karimunjawa yang berada di gugusan Kepulauan Karimunjawa. Sebagian
besar wilayah perairan tersebut dilindungi dalam Taman Nasional Laut
Karimunjawa.
Secara topografi, Kab. Jepara dibagi dalam empat wilayah pantai di bagian
pesisir Barat dan Utara, wilayah dataran rendah di bagian tengah dan selatan,
wilayah pegunungan di bagian timur yang merupakan lereng barat dari Gunung
Muria dan wilayah perairan atau kepulauan di bagian utara merupakan rangkaian
kepulauan karimunjawa.
Berdasarkan letak geografis Kab. Jepara beriklim tropis dengan pergantian
musim penghujan dan kemarau. Musim penghujan antara bulan Nopember-April
dibengaruhi oleh angin musim Barat dan musim kemarau antara Mei-Oktober
dipengaruhi angin musim timur. Jumlah curah hujan ± 2.464 mm, suhu udara Kab.
Jepara terendah pada 21,55 oC dan tertinggi sekitar 33,71 oC, dengan kelembaban

udara 84%
Berdasarkan data statistik Kab. Jepara penduduk Kab. Jepara periode tahun
2004-2008 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,59% per tahun. Pada tahun
2004 adalah 1.059.638 jiwa, dan menjadi 1.090.839 jiwa pada tahun 2008, yang
terdiri dari 548.953 penduduk laki-laki (50,32%), dan 541.886 penduduk
perempuan (49,68%).

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA

31

No.
1.

2

3.

4.


5.

3.1.2. Kebijakan Pemerintah Dalam Perencanaan dan Pembangunan
ARAHAN FUNGSI MASING-MASING BWK
BWK
Kelurahan /
Potensi
Kecamatan
I
Kelurahan
 Wilayah sentral / pusat kota Kab. Jepara
Jobokuto,
 Memiliki konektivitas tinggi terhadap wilayah
Panggang,
lain
Ujung Batu,
 Kondisi tanah baik untuk daerah terbangun
Sebagian
 Pusat pelayanan pemerintahan skala kota dan
pengkol,

kabupaten.
kauman dan
 Prioritas pengembangan untuk perdagangan
Bulu
dan
jasa,
perkantoran,
pendidikan,
peribadatan, industry, perikanan, transportasi,
pemukiman dan sarana olahraga.
II
Sebagian Desa  Lokasi pendukung pelayanan BWK I sebagai
Mulyoharjo,
pusat kota
Sebagian Kel.  Pusat pendidikan
Saripan,
 Pusat kesehatan
Sebagian Kel.  Kawasan industri meubel ukir
Pengkol, dan  Kawasan pengolahan ikan
Kel. Bapangan

III
Sebagian Desa  Pendukung pelayanan BWK I
Krapyak, Kel.  Fungsi utama sebagai kawasan perkantoran
Demaan, Kel.
pemerintah, industri kerajinan ukir dan
Potroyudan,
meubel, pendidikan dan pemukiman
Kel.
Karanggebagu
san
IV
Desa Krapyak,  Pengembangan daerah industri kerajinan
sebagian
(berada di sepanjang jalan utama)
Mantingan,
 Wilayah perdagangan dan jasa
Desa Senenan
 Wilayah pemukiman
 Sarana olahraga
V


Desa Tahunan,
Desa Langon,
Desa Ngabul,
Desa
Sukodono

 Pusat kerajinan Ukir dan Meubel
 Pengembangan
wilayah
permukiman,
pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa
 Jalur transportasi utama ke Kudus dan Demak
 Sebagai gerbang masuk wilayah pusat kota

Tabel 3.1. Fungsi tiap BWK
Sumber : Bappeda Kab. Jepara

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA


32

Gambar 3.2. Pembagian Wilayah BWK Kab. Jepara
Sumber : Bappeda Jepara

3.1.3. Arahan Rencana Penggunaan Lahan
Rencan penggunaan lahan di Kota Jepara ditetapkan dengan
mempertimbangkan bentuk dan struktur kota yang direncanakan di masa
yang akan dating, dengan mempertimbangkan beberapa criteria sebagai
berikut :
 Daerah Perdagangan, berada di pusat kota ( Kelurahan Kauman dan
Jobokuto), sepanjang jalur Jl. Kol. Sugiyono, Jl. Pemuda, Jl. A. Yani, Jl.
Shima, Jl. Veteran dan jalan raya Jepara-Kudus. Selanjutnya arah
pengembangannya berada di lahan perhutani Jl. Pahlawan,
perbatasan Kuwasen-Mulyoharjo (BWK III), Tegal sambi (BWK III),
Ngabul (BWK V).
 Daerah Perkantoran, Perkantoran pemerintah berpusat di sekitar
pusat kota, kelurahan Panggang. Perkantoran lainnya tersebar di
berbagai tempat di sekitar jalan utama. KDB max. 80%
 Daerah Perumahan, diarahkan pada wilayah yang nilai ekonomisnya

kurang yang berada di belakang daerah perdagangan dan jasa,
perkantoran, pendidikan, dan diarahkn di semua BWK.
 Daerah Industri, industri khususnya meubel tersebar di seluruh BWK,
sedangkan untuk kawasan industri skala menengah di tempatkan di
Mulyoharjo.
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA

33




Daerah Pendidikan, pendidikan tersebar di Kelurahan Pengkol,
Panggang, Demaan, Kel. Bulu dan Desa Tahunan.
Fasilitas Olah Raga, Fasilitas Olahraga berada di Demaan, ujung batu,
Mulyoharjo, Senenan, Tahunan, Ngabul.

3.1.4. Tinjauan Pemerintah Kabupaten Jepara
Dalam kegiatan Pemerintahan, Kabupaten Jepara dipimpin oleh
seorang Bupati yang dibantu oleh Wakil Bupati serta institusi pemerintah.

Institusi daerah adalah yg membantu Bupati dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat
DPRD, Dinas Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain,
Kecamatan, dan Kelurahan.
Staf Ahli adalah Staf Ahli Bupati Jepara dan kelompok Jabatan
Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka
mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi Sekretariat Daerah dan
Sekretariat DPRD.

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Pemerintah Kab. Jepara
Sumber : Perda Kab. Jepara No. 9 dan 10 th. 2008

3.1.5. Tinjauan Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Jepara
Dalam Undang Undang nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian bahwa Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur
negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara professional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA


34

negara, pemerintahan, dan penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan,
dan pembangunan. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Pegawai
Negeri harus netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik serta
tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pemerintah Kab. Jepara dalam menyusun formasi PNS agar organisasi
mempunyai jumlah dan mutu/kualitas pegawai sesuai dengan beban kerja
dan tanggung jawab pada masing-masing satuan organisasi dengan
berdasarkan usulan kebutuhan dari masing-masing SKPD dengan
memperhatikan pegawai yang pensiun, berhenti serta meninggal dunia,
yang kemudian dengan Surat Bupati dimintakan persetujuan ke Menpan
dan BKN lewat Gubernur.
Berdasarkan data dari Badan kepegawaian Daerah Kab. Jepara, pada
tahun 2013 terdapat 9.848 PNS yang tersebar di seluruh Kecamatan dan
Kota Semarang. Berikut adalah daftar Pegawai Negeri di Kota Semarang
Tahun 2009 – 2013.
Tabel 3.2 : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Jepara, 2013


TAHUN

JUMLAH PNS

PERTUMBUHAN

PROSENTASE (%)

2009

10.374

2010

10.604

230

2,22 %

2011

10.444

-160

-1,51 %

2012

10.049

-395

- 3,78 %

2013

9.848

-201

-2,00 %

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Jepara, 2013

 Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara
X = 2,22 % - 1,51 % -3,78 % - 2,00 %
4
= - 1,26 %


Hasil Wawancara dengan Bapak Maryanto, S.Sos. MM. , Kasubag umum kepegawaian BKD
sebagai berikut :
1. Setiap tahun ada ±50 pegawai di Kab. Jepara yang pensiun.
2. Setiap tahun pemerintah Kabupaten Jepara mengusulkan perekrutan pegawai
baru sebanyak 200 personil.
3. Jumlah yang disetujui menpan dan BKN antara seperempat – setengah dari
jumlah personil yang diusulkan.
Apabila mulai tahun depan sampai 10 tahun ke depan usulan perekrutan pegawai
kabupaten jepara disetujui oleh BKN, maka :
 Jumlah pegawai pensiun (diambil yang paling banyak) = 50 orang x 10 th = 500 org
 Jumlah penambahan pegawai 10 th ke depan apabila setiap tahun diterima
setengah dari 200 orang = 100 orang x 10 th = 1000 personil
 Jumlah pegawai 10 tahun yang akan datang :
X = 9.848 – 500(pensiun) + 1000(cpns) = 10.348 pns pada tahun 2023
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA

35