LKTT Konsol ICON 2013 (audit)

Local Strength Global Structure

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013, 2012
DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN
YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011
DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI

Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

1

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

3

3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

4

4. Laporan Arus Kas Konsolidasian

6

5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian


7

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2011 DAN
1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

30 Juni 2013

2012

31 Desember (Disajikan kembali - Catatan 3)
1 Januari 2011/
2011
31 Desember 2010


ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga – setelah
dikurangi penyisihan penurunan
nilai sebesar Rp 6.582.637.590,
Rp 7.106.850.758, Rp 3.780.545.533,
Rp 5.016.827.533 masing-masing pada
tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember
2012, 2011dan 1 Januari 2011/
31 Desember 2010
Piutang sewa pembiayaan – pihak ketigayang akan terealisasi dalam waktu
satu tahun
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
sebesar Rp 56.326.879 pada
tanggal 30 Juni 2013 dan

Rp 127.406.221 pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011, dan
Rp 42.509.626 pada tanggal
1 Januari 2011/31 Desember 2010
Biaya dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
Uang muka

2e,2h,2i,4,34,38

10.515.885.473

7.374.877.681

7.488.934.288

3.505.375.041

2e,2i,5,34,38


22.433.185.144

31.612.192.143

31.334.585.540

11.655.616.851

2i,2u,6,38
2i,,38
7a
2f,32a

3.193.861.241

3.023.699.733

2.710.091.140

2.429.009.041


172.195.203
523.655.012

123.409.050
-

142.541.230
-

194.655.005
-

2j,2n,8
2k,9
2q,31a
10

2.400.424.705
384.832.779

-

4.356.603.915
164.229.971
-

5.511.173.868
484.518.776
-

2.045.895.883
698.789.788
26.500.000
1.271.955.234

39.624.039.557

46.655.012.493

47.671.844.842


21.827.796.843

13.971.670.798

15.612.306.035

18.636.005.768

21.346.096.908

783.496.911
524.444.121

919.101.025
80.246.078
665.169.500

1.183.401.305
12.458.707

-

521.740.318
389.974.915
-

10.415.071.468
3.912.780.968
1.978.749.434
3.921.616.656

11.126.689.533
3.099.620.491
1.318.868.403
3.886.440.303

12.618.455.976
6.689.318.730
3.000.113.988
2.885.275.331


12.028.094.956
6.452.553.189
664.054.739
3.940.059.385

Jumlah Aset Tidak Lancar

35.507.830.356

36.708.441.368

45.025.029.805

45.342.574.410

JUMLAH ASET

75.131.869.913


83.363.453.861

92.696.874.647

67.170.371.253

Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang sewa pembiayaan – pihak ketiga
Setelah dikurangi bagian yang akan
terealisasi dalam waktu satu tahun
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Investasi pada entitas asosiasi
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 15.684.487.176, Rp 15.400.301.310,
Rp 13.903.246.132 dan
Rp12.332.934.092 masing-masing
pada tanggal 30 Juni 2013,
31 Desember 2012, 2011 dan
1 Januari 2011/31 Desember 2010
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Aset tidak lancar lainnya
Aset pajak tangguhan

2i,2u,6,38
2i, 38
7b
2f,32a
2l,11

2m,2n,12
2q,31e
2e,2i,13,34,38
2q,31d

 

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

 

 

1

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2011 DAN
1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

30 Juni 2013

2012

31 Desember (Disajikan kembali - Catatan 3)
1 Januari 2011/
2011
31 Desember 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Biaya masih harus dibayar
Provisi
Utang pajak
Pendapatan diterima di muka yang
akan direalisasi dalam waktu satu tahun
Uang muka pelanggan
Bagian utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang bank
Utang pembiayaan konsumen
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

2e,2i,14,34,38
2e,2i,15,34,38

5.883.131.080
10.550.770.344

2.430.071.000
16.810.382.577

7.777.823.096
20.873.060.348

891.263.166
10.281.117.991

2i,16
2f,32b,38
17
2t,18
2q,31b

849.329.886
4.738.153.518
6.034.082.716
2.158.186.974

6.093.153.518
3.955.560.588
2.652.575.084
4.695.676.446

6.742.253.518
4.227.289.641
2.641.398.667

1.379.991.901
2.520.487.854
1.029.642.859

2f,19,32b
20

57.350.020
269.172.151

57.350.020
259.804.260

57.350.020
691.745.023

57.350.020
1.472.062.552

4.400.702.270
171.070.970
35.111.949.929

4.226.505.689
161.251.399
41.342.330.581

3.781.850.864
149.614.696
46.942.385.873

2.931.992.341
289.885.173
20.853.793.857

2f,2i,32b,38

7.479.808.430

7.611.352.120

8.539.818.163

8.676.170.636

2f,19,32b
2p,30

1.041.858.688
6.463.883.922

1.070.533.698
5.868.305.597

1.127.883.718
8.988.084.405

1.185.233.739
8.584.613.459

2e,2i,21,
34,38
2i,22,38

2.883.784.969
66.552.824

4.978.621.120
154.618.870

8.426.516.392
228.522.376

11.141.583.352
40.151.137

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

17.935.888.833

19.683.431.405

27.310.825.054

29.627.752.323

JUMLAH LIABILITAS

53.047.838.762

61.025.761.986

74.253.210.927

50.481.546.180

40.774.812.500
(25.136.551.566)
(5.977.838.231)

40.774.812.500
(25.136.551.566)
(5.590.994.560)

40.774.812.500
(25.136.551.566)
(7.442.575.207)

14.031.250.000
1.633.429.184
(8.779.332.330)

9.660.422.703
12.423.608.448

10.047.266.374
12.290.425.501

8.195.685.727
10.247.977.993

6.885.346.854
9.803.478.219

JUMLAH EKUITAS

22.084.031.151

22.337.691.875

18.443.663.720

16.688.825.073

JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS

75.131.869.913

83.363.453.861

92.696.874.647

67.170.371.253

LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang - pihak berelasi
Pendapatan diterima di muka setelah
dikurangi bagian yang terealisasi
dalam waktu satu tahun
Liabilitas imbalan paska kerja
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang bank
Utang pembiayaan konsumen

EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal
Rp 56,125 per saham
Modal dasar - 1.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 726.500.000 saham
pada tanggal 30 Juni 2013,
31 Desember 2012 dan 2011
dan 250.000.000 saham pada
tanggal 1 January 2011 /
31 Desember 2010
Tambahan modal disetor
Defisit
Jumlah Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan non-pengendali

2e,2i
21,34,38
22,38

1e,24
2b,25

2d,23

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

 

 

2

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

2013
(Enam Bulan)

Disajikan kembali - Catatan 3
2012
(Satu Tahun)

2012
(Enam Bulan)

2011
(Satu Tahun)

PENDAPATAN USAHA

2o,26

41.757.716.513

61.684.941.976

119.746.499.071

106.954.635.733

BEBAN POKOK PENDAPATAN

2o,27

(33.278.109.906)

(50.523.056.030)

(96.111.942.532)

(91.590.439.702)

8.479.606.607

11.161.885.946

23.634.556.539

15.364.196.031

(7.602.501.305)
958.844.190

(8.193.922.443)
496.000.757

(22.067.605.977)
1.418.453.548

(13.160.563.462)
2.678.282.878

1.835.949.492

3.463.964.260

2.985.404.110

4.881.915.447

(1.027.795.219)
650.292.855
(140.725.379)

(1.145.316.805)
819.149.762
-

(2.682.300.117)
1.281.543.578
(159.830.500)

(2.401.453.496)
937.023.026
-

1.317.721.749

3.137.797.217

1.424.817.071

3.417.484.977

(308.552.906)
(215.699.430)

(293.424.615)
319.986.008

(1.180.949.403)
1.663.413.851

(607.862.276)
(1.054.784.054)

(524.252.336)

26.561.393

482.464.448

(1.662.646.330)

793.469.413

3.164.358.610

1.907.281.519

1.754.838.647

(1.003.503.133)
250.875.784

-

2.648.995.515
(662.248.879)

-

(752.627.349)

-

1.986.746.636

-

40.842.064

3.164.358.610

3.894.028.155

1.754.838.647

(386.843.671)
427.685.735
40.842.064

1.371.194.420
1.793.164.190
3.164.358.610

1.851.580.647
2.042.447.508
3.894.028.155

1.310.338.873
444.499.774
1.754.838.647

(0,53)

1,89

2,55

1,8

LABA BRUTO
Beban umum dan administrasi
Pendapatan lainnya

2o,28
2o,29

LABA USAHA
Beban keuangan
Pendapatan keuangan
Bagian atas rugi entitas asosiasi

2o,29
2o,29
11

LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
Kini
Tangguhan

2q
31c
31d

Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
LABA TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN (BEBAN)
KOMPREHENSIF LAIN
Keuntungan (Kerugian) aktuarial
kumulatif Imbalan paska kerja
Pajak penghasilan tangguhan terkait

2p,30
2q,31d

PENDAPATAN (BEBAN)
KOMPREHENSIF LAIN TAHUN
BERJALAN SETELAH PAJAK
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Laba (rugi) komprehesif neto yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan non-pengendali
Laba (Rugi) per saham dasar yang dapat
diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk

2s,33

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

 

 

3

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013, 2012 DAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Tambahan modal
disetor

Modal saham
Saldo per 1 Januari 2011
(Disajikan kembali Catatan -3)

Saldo Laba
(defisit)

Kepentingan nonpengendali

Jumlah

Jumlah
ekuitas

14.031.250.000

1.633.429.184

(8.779.332.330)

6.885.346.854

9.803.478.219

16.688.825.073

-

(26.418.250)

26.418.250

-

-

-

26.743.562.500

(26.743.562.500)

-

-

-

-

Laba (rugi) komprehensif untuk
tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011
(Disajikan kembali - Catatan 3)

-

-

1.310.338.873

1.310.338.873

444.499.774

1.754.838.647

Saldo per 31 Desember 2011
(Disajikan kembali Catatan - 3)

40.774.812.500

(25.136.551.566)

(7.442.575.207)

8.195.685.727

10.247.977.993

18.443.663.720

Bagian laba bersih PT Gama
Wahyu Abadi yang
dibukukan sebagai modal
proforma yang berasal
dari transaksi restrukturisasi
dengan entitas sepengendali
Penambahan saham baru sehubungan
dengan penggabungan usaha

 
 
 
 
 
 
 
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

 

 

4

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013, 2012 DAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Tambahan modal
disetor

Modal saham

Saldo Laba
(defisit)

Kepentingan nonpengendali

Jumlah

Jumlah
ekuitas

Saldo per 1 Januari 2012
(Disajikan kembali Catatan - 3)

40.774.812.500

(25.136.551.566)

(7.442.575.207)

8.195.685.727

10.247.977.993

18.443.663.720

Laba komprehensif untuk
tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012
(Disajikan kembali - Catatan 3)

-

-

1.851.580.647

1.851.580.647

2.042.447.508

3.894.028.155

Saldo per 31 Desember 2012
(Disajikan kembali - Catatan 3)

40.774.812.500

(25.136.551.566)

(5.590.994.560)

10.047.266.374

12.290.425.501

22.337.691.875

Saldo per 1 Januari 2012

40.774.812.500

(25.136.551.566)

(7.442.575.207)

8.195.685.727

10.247.977.993

18.443.663.720

-

-

1.371.194.420

1.371.194.420

1.793.164.190

3.164.358.610

40.774.812.500

(25.136.551.566)

(6.071.380.787)

9.566.880.147

12.041.142.183

21.608.022.330

40.774.812.500

(25.136.551.566)

(5.590.994.560)

10.047.266.374

12.290.425.501

22.337.691.875

-

-

(386.843.671)

(386.843.671)

427.685.735

40.842.064

-

-

-

-

(294.502.788)

(294.502.788)

40.774.812.500

(25.136.551.566)

(5.977.838.231)

9.660.422.703

12.423.608.448

22.084.031.151

Laba komprehensif untuk periode enam
bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2012
Saldo per 30 Juni 2012
(Disajikan kembali - Catatan 3)
Saldo per 1 Januari 2013
Laba (rugi) komprehensif untuk periode
enam bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2013
Pembagian dividen kepada kepentingan
non-pengendali
Saldo per 30 Juni 2013

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

 

 

5

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2013
(Enam Bulan)

Disajikan kembali - Catatan 3
2012
(Satu Tahun)

2012
(Enam Bulan)

2011
(Satu Tahun)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan

52.931.410.409

62.492.718.079

118.852.678.383

92.014.740.137

823.674.920

1.100.317.234

1.844.943.112

3.121.718.675

Pembayaran kepada pemasok

(23.976.816.127)

(27.999.998.796)

(55.984.377.105)

(42.308.734.178)

Pembayaran kepada karyawan

(15.133.485.883)

(17.345.058.151)

(31.577.586.650)

(28.333.263.120)

Pembayaran pajak penghasilan

(3.853.179.544)

(2.501.127.168)

(2.819.914.980)

(2.692.289.189)

Pembayaran untuk beban operasional lainnya

(7.026.901.063)

(10.080.096.647)

(19.416.592.836)

(25.737.549.502)

(780.194.244)

(2.376.475.750)

(3.384.548.928)

(1.170.294.551)

-

-

3.280.848.347

1.151.247.134

2.984.508.468

3.290.278.801

10.795.449.343

(3.954.424.594)

221.168.176

283.048.000

330.502.545

975.667.771

(279.321.476)

(101.099.000)

(660.847.150)

(3.048.900.550)

-

-

(825.000.000)

-

(58.153.300)

181.949.000

(1.155.344.605)

(2.073.232.779)

(443.408.935)

(95.866.293)

(67.787.371)

377.516.208

Penurunan (kenaikan) piutang pihak ketiga

135.604.114

149.896.185

264.300.280

(661.660.987)

Kenaikan (penurunan) utang pihak berelasi

(1.486.543.690)

(1.212.690.425)

(1.577.566.044)

5.225.909.144

1.454.174.035

(1.335.309.132)

(8.373.108.210)

5.069.452.255

Kenaikan (penurunan) utang pihak ketiga

554.827.100

-

-

-

Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan

214.652.624

(2.493.969.665)

(9.754.161.345)

10.011.216.620

KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS

3.141.007.792

978.258.136

(114.056.607)

3.983.559.247

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

7.374.877.681

7.488.934.288

7.488.934.288

3.505.375.041

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

10.515.885.473

8.467.192.424

7.374.877.681

7.488.934.288

Penerimaan bunga dan lainnya

Pembayaran bunga
Penerimaan restitusi pajak
Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Investasi saham pada Entitas Asosiasi
Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penurunan (kenaikan) piutang pihak berelasi

Kenaikan (penurunan) pinjaman

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

 

 

6

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
1. U M U M
a.

Perusahaan
PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 3 tanggal 11 Juli 2001
dari Evi Susanti Panjaitan S.H., Notaris di Tabanan, Bali. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta
Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002
dari Notaris yang sama. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No. C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan
Akta Notaris No. 15 tanggal 22 Mei 2013 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, Notaris di Jakarta, yang antara
lain dilakukan sehubungan dengan persetujuan status Perusahaan dari Perseroan Penanaman Modal Asing
Terbuka (PT PMA Tbk) menjadi Perseroan Terbuka.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa
akomodasi. Disamping itu, melalui PT Patra Supplies and Services (PSS), Entitas Anak, Perusahaan
menjalankan kegiatan jasa katering dan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan. Saat ini kegiatan usaha
Perusahaan adalah bergerak dalam bidang penyewaan villa dan akomodasi, sedangkan Entitas Anak
bergerak dalam bidang penyediaan jasa catering dan akomodasi.
Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. Perusahaan
mulai beroperasi komersial pada April 2005. Lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan adalah di Villas Bali
Island, Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013, berdasarkan Akta Notaris
No. 14 tanggal 22 Mei 2013 dari Yurisa Martanti, S.H., MH adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen

:
:

A. Sulistyawati
R. Rivai M. Noer

Direktur
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur

:
:
:
:

Dodi Prawira Amtar
Putu Agung Prianta
Octavianus Kuntjoro
Graham James Bristow

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan Akta
Notaris No. 8 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen

:
:
:

Marzuki Usman
A. Sulistyawati
R. Rivai M. Noer

Direktur
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur

:
:
:
:

Dodi Prawira Amtar
Putu Agung Prianta
Octavianus Kuntjoro
Graham James Bristow
7

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
1. U M U M (Lanjutan)
b.

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan(Lanjutan)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan Akta
Notaris No. 54 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen

:
:
:
:

Marzuki Usman
Graham James Bristow
A. Sulistyawati
R. Rivai M. Noer

Direktur
Direktur Utama
Direktur
Direktur

:
:
:

Dodi Prawira Amtar
Putu Agung Prianta
Octavianus Kuntjoro

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, berdasarkan Akta
Notaris No. 20 tanggal 8 Juni 2010 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H., adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen

:
:
:

Marzuki Usman
A. Sulistyawati
Frans Bambang Siswanto

Direktur
Direktur Utama
Direktur
Direktur

:
:
:

Dodi Prawira Amtar
Putu Agung Prianta
Graham James Bristow

Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember 2012 dan 2011
adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
Kepala Unit Audit Internal
Sekretaris Perusahaan

: R. Rivai M. Noer
: Tony Silitonga, MBA
: W.R. Kaminski
: Maxwell Morris Hunt
: Widya Laksana

Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
Sekretaris Perusahaan

:
:
:
:

Kenneth Arthur Grant
Joseph A. Joyce
W.R. Kaminski
Elmid Hendro

Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (namun
tidak termasuk Komisaris Independen). Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan.
8

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
1. U M U M (Lanjutan)
b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan(Lanjutan)
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas
Anak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir
31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember

Dewan Komisaris
Direksi
Jumlah

30 Juni 2013
404.086.400
1.230.426.694
1.634.513.094

2012
564.290.000
1.143.438.010
1.707.728.010

2011
536.910.200
3.189.053.605
3.725.963.805

2010
544.695.000
3.615.472.444
4.160.167.444

Pada tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak masingmasing mempunyai 108, 114 orang, 138 orang dan 148 karyawan tetap (tidak diaudit).
c.

Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untuk melakukan
penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 112,50 per
saham dan harga penawaran Rp 112,50 per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek
Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Mei 2008 yang telah dituangkan dalam akta
notaris No. 55 oleh Evi Susanti Panjaitan, S.H., menyetujuai pemecahan modal dasar Perusahaan dari
500.000.000 lembar saham menjadi 1.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 112,25 per
lembar saham menjadi Rp 56,125. Oleh karena itu, saham yang ditempatkan dan disetor mengalami
kenaikan dari 125.000.000 lembar saham menjadi 250.000.000 lembar saham.
Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 20 Juni 2011 M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT Gama
Wahyu Abadi (GWA) setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana GWA secara hukum
terlikuidasi setelah penggabungan tersebut berlaku efektif. Sebelum penggabungan usaha, Perusahaan
menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham dan mengkonversi saham GWA,
dimana setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham mendapatkan
4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham, sehingga jumlah saham baru yang
diterbitkan sehubungan dengan penggabungan usaha dengan GWA sebanyak 476.500.000 lembar saham
dengan nilai nominal sebesar Rp 26.743.562.500. Oleh karena itu, saham yang ditempatkan dan disetor
mengalami kenaikan dari 250.000.000 lembar saham menjadi 726.500.000 lembar saham. Hal tersebut
sebagaimana dijelaskan dalam catatan 1e dan 1f atas laporan keuangan konsolidasian.

d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2013 telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada
tanggal 20 Nopember 2013. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian
tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun sehubungan dengan rencana Penawaran Umum
Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
 

9

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
1. U M U M (Lanjutan)
e.

Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 20 Juni 2011 M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT Gama
Wahyu Abadi (GWA) setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana GWA secara hukum
terlikuidasi setelah penggabungan tersebut berlaku efektif.
Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan menerima surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha yang
tertuang dalam surat No. S-6710/BL/2011.
Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan
dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011.
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan menyatakan bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010
adalah sebesar Rp 8.047.047.000 atau sebesar Rp 32,19 per saham.
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan menyatakan bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA pada tanggal 31 Desember
2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham.
Sebelum penggabungan usaha, Perusahaan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per
saham dan mengkonversi saham GWA, dimana setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai
nominal Rp 100.000 per saham mendapatkan 4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per
saham.

f.

Susunan Pemegang Saham Sebelum dan Sesudah Penggabungan Usaha
Susunan pemegang saham Perusahaan sebelum dan pada tanggal penggabungan usaha adalah sebagai
berikut:
Pemegang Saham
Perusahaan Sebelum
Penggabungan Usaha

Island Regency Grup Ltd.
Island Regency Club Inc.
Graham James Bristow
Francis Street Pty. Ltd.
Masyarakat
Ir. Frans Bambang
Siswanto
Octavianus Kuntjoro
Jumlah

Jumlah Saham
56.562.000
48.500.000
32.000.000
16.500.000
96.438.000

%
22,62
19,40
12,80
6,60
38,58

250.000.000

100,00

Pemegang Saham GWA
Sebelum Penggabungan Usaha
Jumlah Saham
Jumlah Saham
Sebelum
Setelah
Konversi
%
Konversi
99.999
1
100.000

99,99
0,01
100,00

476.495.235
4.765
476.500.000

Pemegang Saham
Perusahaan Setelah
Penggabungan Usaha
Jumlah Saham
56.562.000
48.500.000
32.000.000
16.500.000
96.438.000

%
7,79
6,68
4,40
2,27
13,27

476.496.235
4.765
726.500.000

65,58
0,01
100,00

 

10

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
1. U M U M (Lanjutan)
g. Entitas Anak
Perusahaan merupakan entitas induk yang memiliki sebuah Entitas Anak (secara bersama-sama untuk
selanjutnya disebut “Grup”) dan sebuah Entitas asosiasi. Pada tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember 2012,
2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung
dan tidak langsung pada Entitas Anak sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan Efektif dan
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi

Entitas Anak

PT Patra Supplies and
Services (PSS)

Jenis Usaha

Jasa Katering dan
Jasa Pemeliharaan
Fasilitas Perkotaan

Domisili
dan
Tahun
Operasi
Komersial
Jakarta
1976

30 Juni 2013
(%)

2012
(%)

50,00%
64.989.848.414

50%
73.197.276.929

31 Desember
2011
(%)

50%
56.719.330.058

2010
(%)

50%
55.724.657.493

Perusahaan memiliki PSS melalui penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi (Catatan 1e).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a.

Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 (Revisi
2012) sebagaimana terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, yang
terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”).

b. Penerapan Pernyataan dan Intepretasi Standar Akuntansi Keuangan Baru
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2013 yang Relevan dengan Grup
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi
Bisnis Entitas Sepengendali” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013. PSAK 38 Revisi,
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” diterapkan pada kombinasi bisnis entitas sepengendali yang
memenuhi persyaratan kombinasi bisnis dalam PSAK 22, “Kombinasi Bisnis” baik untuk entitas yang
mengakuisisi bisnis maupun entitas yang melepas bisnis.
Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan
yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan disajikan dalam pos tambahan modal
disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan standar terdahulu selisih tersebut juga
dicatat di ekuitas tetapi sebagai “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

11

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
b. Penerapan Pernyataan dan Intepretasi Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2013 yang Relevan dengan Grup
(Lanjutan)
PSAK ini diterapkan secara prospektif dimana saldo “ Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali” pada tanggal 1 Januari 2013, tanggal awal penerapan standar ini, disajikan di ekuitas dalam
pos tambahan modal disetor dan tidak akan diakui sebagai laba atau rugi direalisasi atau direklasifikasi ke
saldo laba. Keharusan ini berdampak pada laporan keuangan konsolidasian interim Grup, karena Grup
melakukan reklasifikasi saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” ke tambahan
modal disetor pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 sebagaimana telah diatur oleh Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Berdasarkan standar terdahulu, saldo “Selisih Nilai Transaksi Restruksturisasi Entitas Sepengendali” dapat
diakui baik sebagai laba ditahan atau laba rugi dengan terjadinya transaksi-transaksi tertentu yang
berhubungan dengan saldo ini. Namun demikian, berdasarkan standar revisi, saldo yang telah dicatat
dalam pos tambahan modal disetor sebesar Rp 21.639.894.267 tidak akan diakui sebagai laba rugi
direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba dimasa depan.
Grup masih menganalisa dampak penerapan Interpretasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2014
terhadap laporan keuangan konsolidasian



ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”
ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas”

Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 yang Relevan dengan Grup
Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut.
Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan
dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut:
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan/(kerugian)
aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan/(kerugian) melalui pendapatan komprehensif
lainnya.
Standar yang direvisi juga mensyaratkan tambahan pengungkapan baru. Pengungkapan yang disyaratkan
tersebut telah diungkapkan dalam Catatan 30 yang telah disusun sesuai dengan standar.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: “Pengungkapan”

 

Standar yang direvisi ini memperkenalkan pengungkapan baru terkait dengan instrumen keuangan.
Standar ini tidak berdampak pada klasifikasi dan penilaian atas instrumen keuangan Grup.

12

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b. Penerapan Pernyataan dan Intepretasi Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2013 yang Relevan dengan Grup
(Lanjutan)
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: “Pengungkapan” (Lanjutan)
Grup telah menyertakan pengungkapan baru agar sesuai dengan persyaratan dari standar.
Lain-lain
Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap
kebijakan akuntansi Grup dan efek material jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode
sebelumnya:
 PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
 PSAK 13 : Properti Investasi
 PSAK 16 : Aset Tetap
 PSAK 26 : Biaya Pinjaman
 PSAK 30 : Sewa
 PSAK 46 : Pajak Penghasilan
 PSAK 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian
 PSAK 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
 PSAK 56 : Laba per Saham
 ISAK 25 : Hak Atas Tanah
 ISAK 56: Laba per Saham
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 yang Relevan dengan Grup

 

Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 sebagai berikut:
 
(1) Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak disusun sesuai dengan
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur
penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan,
penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan
tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi
penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian
dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari
standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Standar ini memperkenalkan laporan laba
rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan
laba rugi secara bersama-sama dengan “pendapatan komprehensif lain”.
(2)

PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim dan ISAK No. 17, Laporan Keuangan
Interim dan Penurunan Nilai, mengatur isi minimum dan prinsip-prinsip pengakuan dan
pengukuran laporan keuangan interim.

13

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
 
b. Penerapan Pernyataan dan Intepretasi Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 yang Relevan dengan Grup
(Lanjutan)
(3)

PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”,
mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas
yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak,
pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan
sebagai informasi tambahan.

(4)

PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap
segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil
keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada
segmen tersebut dan menilai kinerjanya.

(5)

PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan
pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.

(6)

PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang
memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding
informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis
dan dampaknya. Grup menerapkan secara prospektif PSAK ini untuk transaksi kombinasi bisnis
yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011.

(7)

PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengatur akuntansi atas pendapatan yang timbul dari
transaksi dan kegiatan tertentu. Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi
masa depan akan mengalir ke ekuitas, mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan manfaat ini dapat
diukur secara andal. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga bukan merupakan manfaat
ekonomi yang mengalir ke ekuitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas.

(8)

PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan
oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan.
Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi
nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi,
maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui
kerugian penurunan nilai aset. PSAK ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian
penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.

(9)

PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, mengatur
pengakuan dan pengukuran provisi liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk
memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku
yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian
Grup:

 

(1)
(2)
(3)
(4)

PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud
PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

14

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
c.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan
metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata
uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.

d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis
Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
Grup menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri”. Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan
oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak
langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah hak suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang
jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas jika
terdapat:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar
atau perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau
organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau
organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau
badan tersebut.
Seluruh saldo dan transaksi akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum
direalisasi) telah dieliminasi.
Entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.

 

Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak
yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

15

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
Kepentingan nonpengendali atas total laba rugi komprehensif entitas anak diidentifikasi sesuai
proporsinya dan disajikan sebagai bagian dari total laba komprehensif yang diatribusikan pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak
diidentifikasi pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan
ekuitas entitas anak dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai transaksi dengan pemilik
ekuitas Grup. Untuk pembelian dari kepentingan nonpengendali, selisih antara imbalan yang dibayar dan
bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto Entitas Anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau
kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, kepentingan yang masih tersisa
atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laba rugi.
Nilai wajar adalah nilai tercatat awal untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa
sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya
diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup
telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada
pendapatan komprehensif lain direklasifikasi pada laporan laba rugi.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi
Kombinasi Bisnis
Grup menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. Kombinasi bisnis dicatat dengan
menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang
dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi.
Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai
wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang
diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan
yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi
ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi
mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi
dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.

 

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset
atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan
PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali
dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

16

 

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2013, 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

 
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai
agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset
neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan
nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal
akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau Entitas Anak
yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau
liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka
goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat
operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan
tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentik