per 26 pj 2014 tentang ebilling
PERATURAN DI REKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER - 26/ PJ/ 2014
TENTANG
SI STEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONI K
DI REKTUR JENDERAL PAJAK,
Menim bang :
a.
b.
c.
bahwa uj i coba penerapan sist em pem bayaran paj ak secara elekt ronik ( billing syst em ) t elah diat ur dalam
Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak Nom or PER- 47/ PJ/ 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Uj i Coba
Penerapan Sist em Pem bayaran Paj ak secara Elekt ronik ( Billing Syst em ) dalam Sist em Modul Penerim aan
Negara sebagaim ana diubah dengan Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak Nom or PER- 19/ PJ/ 2012;
bahwa sebagai t indak lanj ut dari pelaksanaan uj i coba sebagaim ana dim aksud pada huruf a, perlu
dilakukan penerapan di seluruh wilayah I ndonesia dan penyem purnaan penat ausahaan pem bayaran
paj ak secara elekt ronik dengan m em anfaat kan sist em t eknologi inform asi;
bahwa berdasarkan pert im bangan sebagaim ana dim aksud dalam huruf a dan huruf b, sert a dalam
rangka m elaksanakan Pasal 15, Pasal 16 ayat ( 3) , Pasal 33 ayat ( 2) dan Pasal 37 ayat ( 5) Perat uran
Ment eri Keuangan Nom or 32/ PMK.05/ 2014, perlu m enet apkan Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak t ent ang
Sist em Pem bayaran Paj ak Secara Elekt ronik;
Mengingat :
1.
2.
3.
4.
5.
Undang- Undang Nom or 6 Tahun 1983 t ent ang Ket ent uan Um um dan Tat a Cara Perpaj akan ( Lem baran
Negara Republik I ndonesia Tahun 1983 Nom or 49, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia
Nom or 3262) sebagaim ana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan Undang- Undang Nom or 16
Tahun 2009 ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 2009 Nom or 62, Tam bahan Lem baran Negara
Republik I ndonesia Nom or 4999) ;
Perat uran Pem erint ah Nom or 74 Tahun 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Hak dan Pem enuhan
Kewaj iban Perpaj akan ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 2011 Nom or 162, Tam bahan
Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 5268) ;
Perat uran Pem erint ah Nom or 46 Tahun 2013 t ent ang Paj ak Penghasilan at as Penghasilan dari Usaha
yang Dit erim a at au Diperoleh Waj ib Paj ak yang Mem iliki Peredaran Brut o Tert ent u ( Lem baran Negara
Republik I ndonesia Tahun 2013 Nom or 106, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or
5424) ;
Perat uran Ment eri Keuangan Nom or 184/ PMK.03/ 2007 t ent ang Penent uan Tanggal Jat uh Tem po
Pem bayaran dan Penyet oran Paj ak, Penent uan Tem pat Pem bayaran Paj ak, Penent uan Tanggal Jat uh
Tem po Pem bayaran dan Penyet oran Paj ak, Penent uan Tem pat Pem bayaran Paj ak, dan Tat a Cara
Pem bayaran, Penyet oran dan Pelaporan Paj ak, sert a Tat a Cara Pengangsuran dan Penundaan
Pem bayaran Paj ak sebagaim ana t elah diubah dengan Perat uran Ment eri Keuangan Nom or
80/ PMK.03/ 2010;
Perat uran Ment eri Keuangan Nom or 32/ PMK.05/ 2014 t ent ang Sist em Penerim aan Negara Secara
Elekt ronik;
MEMUTUSKAN :
Menet apkan :
PERATURAN DI REKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG SI STEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONI K.
Pasal 1
Dalam Perat uran Direkt ur Jenderal ini, yang dim aksud dengan:
1.
Sist em pem bayaran paj ak secara elekt ronik adalah bagian dari sist em Penerim aan Negara secara
elekt ronik yang diadm inist rasikan oleh Biller Direkt orat Jenderal Paj ak dan m enerapkan Billing Syst em .
2.
Billing Syst em adalah m et ode pem bayaran elekt ronik dengan m enggunakan Kode Billing.
3.
Biller adalah unit Eselon I Kem ent erian Keuangan yang diberi t ugas dan kewenangan unt uk m engelola
Sist em Billing dan m enerbit kan Kode Billing.
4.
Sist em Billing adalah sist em inform asi yang dikelola oleh m asing- m asing Biller dalam rangka
pengadm inist rasian sist em Penerim aan Negara secara elekt ronik.
5.
Kode Billing adalah kode ident ifikasi yang dit erbit kan m elalui Sist em Billing at as suat u j enis pem bayaran
at au set oran yang akan dilakukan Waj ib Paj ak.
6.
Aplikasi Billing Direkt orat Jenderal Paj ak yang selanj ut nya disebut Aplikasi Billing DJP adalah bagian
dari Sist em Billing Direkt orat Jenderal Paj ak yang m enyediakan ant arm uka berupa aplikasi berbasis
web bagi Waj ib Paj ak unt uk m enerbit kan Kode Billing dan dapat diakses m elalui j aringan int ernet .
7.
Bank Persepsi dan Pos Persepsi yang selanj ut nya disebut Bank/ Pos Persepsi adalah penyedia layanan
penerim aan set oran penerim aan negara sebagai collect ing agent dalam sist em penerim aan negara
m enggunakan surat set oran elekt ronik.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Elect ronic Dat a Capt ure yang selanj ut nya disingkat EDC adalah alat yang dipergunakan unt uk t ransaksi
kart u debit / kredit yang t erhubung secara online dengan sist em / j aringan Bank Persepsi.
Nom or Transaksi Penerim aan Negara yang selanj ut nya disingkat NTPN adalah nom or t anda bukt i
pem bayaran/ penyet oran ke Kas Negara yang t ert era pada Bukt i Penerim aan Negara dan dit erbit kan
oleh sist em set t lem ent yang dikelola Direkt orat Jenderal Perbendaharaan Kem ent erian Keuangan.
Nom or Transaksi Bank yang selanj ut nya disingkat NTB adalah nom or bukt i t ransaksi penyet oran
penerim aan Negara yang dit erbit kan oleh Bank Persepsi.
Nom or Transaksi Pos yang selanj ut nya disingkat NTP adalah nom or bukt i t ransaksi penyet oran
penerim aan Negara yang dit erbit kan oleh Pos Persepsi.
Bukt i Penerim aan Negara yang selanj ut nya disingkat BPN adalah dokum en yang dit erbit kan oleh Bank/
Pos Persepsi at as t ransaksi penerim aan negara dengan t eraan NTPN dan NTB/ NTP sebagai sarana
adm inist rasi lain yang kedudukannya disam akan dengan surat set oran.
Surat Set oran Paj ak yang selanj ut nya disingkat SSP adalah bukt i pem bayaran at au penyet oran paj ak
yang t elah dilakukan dengan m enggunakan form ulir at au t elah dilakukan dengan cara lain ke Kas
Negara m elalui t em pat pem bayaran yang dit unj uk oleh Ment eri Keuangan.
Surat Set oran Paj ak Paj ak Bum i dan Bangunan yang selanj ut nya disingkat dengan SSP PBB adalah
surat set oran at as pem bayaran Paj ak Bum i dan Bangunan dari Waj ib Paj ak ke Bank/ Pos Persepsi.
Surat Pem berit ahuan Paj ak Terut ang Paj ak Bum i dan Bangunan yang selanj ut nya disingkat SPPT PBB
adalah surat yang digunakan oleh Direkt orat Jenderal Paj ak unt uk m em berit ahukan besarnya PBB yang
t erut ang kepada Waj ib Paj ak.
Surat Ket et apan Paj ak Paj ak Bum i dan Bangunan yang selanj ut nya disingkat SKP PBB adalah Surat
Ket et apan Paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 10 ayat ( 2) Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1985
t ent ang Paj ak Bum i dan Bangunan sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- Undang Nom or 12
Tahun 1994.
Pasal 2
( 1)
( 2)
( 3)
( 4)
( 5)
Waj ib Paj ak dapat m elakukan pem bayaran/ penyet oran paj ak dengan sist em pem bayaran paj ak secara
elekt ronik.
Pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m eliput i seluruh j enis paj ak,
kecuali:
a.
paj ak dalam rangka im por yang diadm inist rasikan pem bayarannya oleh Biller Direkt orat
Jenderal Bea dan Cukai; dan
b.
paj ak yang t at a cara pem bayarannya diat ur secara khusus.
Pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m eliput i pem bayaran dalam m at a
uang Rupiah dan Dollar Am erika Serikat .
Pem bayaran dalam m at a uang Dollar Am erika Serikat sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) hanya
dapat dilakukan unt uk Paj ak Penghasilan Pasal 25, Paj ak Penghasilan Pasal 29 dan Paj ak Penghasilan
yang bersifat Final yang dibayar sendiri oleh Waj ib Paj ak yang m em peroleh izin unt uk
m enyelenggarakan pem bukuan dengan m enggunakan bahasa I nggris dan m at a uang Dollar Am erika
Serikat .
Transaksi pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan m elalui Bank/
Pos Persepsi dengan m enggunakan Kode Billing.
Pasal 3
( 1)
( 2)
( 3)
( 4)
Transaksi Pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 5) dapat dilakukan
m elalui Teller Bank/ Pos Persepsi, Anj ungan Tunai Mandiri ( ATM) , I nt ernet Banking dan EDC.
At as pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , Waj ib Paj ak m enerim a BPN
sebagai bukt i set oran.
BPN sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) dit erbit kan dalam bent uk:
a.
dokum en bukt i pem bayaran yang dit erbit kan Bank/ Pos Persepsi, unt uk pem bayaran/ penyet oran
m elalui Teller dengan Kode Billing;
b.
st ruk bukt i t ransaksi, unt uk pem bayaran m elalui ATM dan EDC;
c.
dokum en elekt ronik, unt uk pem bayaran/ penyet oran m elalui int ernet banking; dan
d.
t eraan BPN pada SSP/ SSP PBB, unt uk pem bayaran m elalui Teller Bank/ Pos Persepsi dengan
m enggunakan SSP/ SSP PBB.
BPN sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) sekurang- kurangnya m encant um kan elem en- elem en
sebagai berikut :
a.
NTPN;
b.
NTB/ NTP;
c.
Kode Billing;
d.
Nom or Pokok Waj ib Paj ak ( NPWP) ;
e.
Nam a Waj ib Paj ak;
f.
Alam at Waj ib Paj ak, kecuali unt uk BPN yang dit erbit kan m elalui ATM dan EDC;
g.
Nom or Obj ek Paj ak ( NOP) , dalam hal pem bayaran paj ak at as t ransaksi pengalihan hak at as
t anah dan/ at au bangunan, kegiat an m em bangun sendiri dan Paj ak Bum i dan Bangunan sekt or
Perkebunan, Perhut anan dan Pert am bangan, kecuali unt uk BPN yang dit erbit kan m elalui ATM
dan EDC;
( 5)
( 6)
h.
Kode Akun Paj ak;
i.
Kode Jenis Set oran;
j.
Masa Paj ak;
k.
Tahun Paj ak;
l.
Nom or ket et apan paj ak, bila ada;
m.
Tanggal bayar; dan
n.
Jum lah nom inal pem bayaran.
BPN sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) t erm asuk cet akan, salinan dan fot okopinya, kedudukannya
disam akan dengan SSP dan SSP PBB dalam rangka pelaksanaan ket ent uan perat uran perundangundangan perpaj akan.
Dalam hal t erdapat perbedaan ant ara dat a pem bayaran yang t ert era dalam BPN dengan dat a
pem bayaran m enurut sist em Penerim aan Negara secara elekt ronik, m aka yang dianggap sah adalah
dat a sist em Penerim aan Negara secara elekt ronik.
Pasal 4
Waj ib Paj ak dapat m em peroleh Kode Billing sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 5) dengan cara:
1.
m em buat sendiri pada Aplikasi Billing DJP yang dapat diakses m elalui lam an Direkt orat Jenderal Paj ak
dan lam an Kem ent erian Keuangan;
2.
m elalui Bank/ Pos Persepsi at au pihak lain yang dit unj uk oleh Direkt ur Jenderal Paj ak; at au
3.
dit erbit kan secara j abat an oleh Direkt orat Jenderal Paj ak dalam hal t erbit ket et apan paj ak, Surat
Tagihan Paj ak, SPPT PBB at au SKP PBB yang m engakibat kan kurang bayar.
Pasal 5
( 1)
( 2)
( 3)
( 4)
( 5)
( 6)
Waj ib Paj ak m em buat sendiri Kode Billing sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 angka 1 dengan
m elakukan input dat a set oran paj ak yang akan dibayarkan.
I nput dat a sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan at as nam a dan NPWP sendiri, at au at as nam a
dan NPWP Waj ib Paj ak lain sehubungan dengan kewaj iban sebagai Waj ib Pungut .
Waj ib Paj ak dalam m elakukan input dat a sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t erlebih dahulu
m elakukan log- in dengan m em asukkan User I D dan PI N akun pengguna Aplikasi Billing DJP yang t elah
akt if.
Waj ib Paj ak dapat m endaft arkan diri unt uk m em peroleh User I D dan PI N secara online m elalui m enu
daft ar baru Aplikasi Billing DJP dan m engakt ifkan akun pengguna m elalui konfirm asi e- m ail.
Dalam hal t erdapat indikasi penyalahgunaan, Direkt ur Jenderal Paj ak dapat m elakukan penut upan
secara j abat an at as akun pengguna Aplikasi Billing DJP.
Dalam hal t erj adi pem indahan t em pat t erdaft ar Waj ib Paj ak yang m engakibat kan perubahan NPWP,
Aplikasi Billing DJP akan m enyesuaikan akun pengguna dengan NPWP baru.
Pasal 6
Waj ib Paj ak dapat m em peroleh Kode Billing m elalui Bank/ Pos Persepsi at au pihak lain yang dit unj uk oleh
Direkt ur Jenderal Paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 angka 2 dengan cara:
1.
m endat angi Teller Bank/ Pos Persepsi dengan m enyerahkan SSP/ SSP PBB; at au
2.
m enggunakan layanan/ produk/ aplikasi/ sist em yang t elah t erhubung dengan Sist em Billing Direkt orat
Jenderal Paj ak.
Pasal 7
( 1)
Mekanism e pem bayaran/ penyet oran paj ak m elalui Teller Bank/ Pos Persepsi dengan m enggunakan SSP/
SSP PBB sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 angka 1 adalah sebagai berikut :
a.
Waj ib Paj ak m enyerahkan SSP/ SSP PBB dalam rangkap 4 ( em pat ) yang t elah diisi lengkap dan
dit andat angani kepada Teller Bank/ Pos Persepsi, dengan m enyert akan uang sej um lah nom inal
yang disebut kan dalam SSP/ SSP PBB.
b.
Teller Bank/ Pos Persepsi m erekam dat a pem bayaran/ set oran paj ak unt uk m enerbit kan Kode
Billing.
c.
Teller Bank/ Pos Persepsi m encet ak bukt i penerbit an Kode Billing dan m enyerahkannya kepada
Waj ib Paj ak.
d.
Waj ib Paj ak m em eriksa kesesuaian elem en dat a pada bukt i penerbit an Kode Billing dengan isian
SSP/ SSP PBB.
e.
Dalam hal elem en dat a yang t ert era pada bukt i penerbit an Kode Billing t elah sesuai dengan isian
SSP/ SSP PBB, Waj ib Paj ak m enandat angani bukt i penerbit an Kode Billing dan m enyerahkannya
kem bali kepada Teller Bank/ Pos Persepsi.
f.
Teller Bank/ Pos Persepsi m em proses t ransaksi pem bayaran paj ak at as Kode Billing dim aksud.
g.
Waj ib Paj ak m enerim a kem bali form ulir bukt i set oran lem bar ke- 1 dan lem bar ke- 3 yang t elah
dit era dengan elem en- elem en dat a BPN sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 ayat ( 4) sert a
dibubuhi t anda t angan/ paraf, nam a pej abat Bank/ Pos Persepsi dan cap Bank/ Pos Persepsi
( 2)
sebagai bukt i bayar/ set or.
Kebenaran elem en dat a yang t ert era pada BPN m erupakan t anggung j awab Waj ib Paj ak yang t elah
m enandat angani bukt i penerbit an Kode Billing.
Pasal 8
Kesalahan input dat a set oran paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 ayat ( 1) dan Pasal 7 ayat ( 1) huruf b
diselesaikan m elalui prosedur Pem indahbukuan dalam adm inist rasi perpaj akan.
Pasal 9
( 1)
( 2)
( 3)
Kode Billing yang dibuat sendiri oleh Waj ib Paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 angka 1
dan/ at au diperoleh m elalui Bank/ Pos Persepsi at au pihak lain yang dit unj uk oleh Direkt ur Jenderal Paj ak
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 angka 2 berlaku selam a 48 ( em pat puluh delapan) j am sej ak
dit erbit kan dan t idak dapat dipergunakan set elah m elewat i j angka wakt u dim aksud.
Kode Billing yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4
angka 3 berlaku sam pai dengan j at uh t em po pem bayaran paj ak, dan t idak dapat dipergunakan set elah
m elewat i j angka wakt u dim aksud.
Dalam hal Kode Billing t idak dapat dipergunakan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) ,
Waj ib Paj ak at au Bank/ Pos Persepsi dapat m em buat kem bali Kode Billing.
Pasal 10
Pada saat Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak ini m ulai berlaku:
a.
Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak Nom or PER- 47/ PJ/ 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Uj i Coba
Penerapan Sist em Pem bayaran Paj ak secara Elekt ronik ( Billing Syst em ) dalam Sist em Modul
Penerim aan Negara; dan
b.
Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak Nom or PER- 19/ PJ/ 2012 t ent ang Perubahan at as Perat uran Direkt ur
Jenderal Paj ak Nom or PER- 47/ PJ/ 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Uj i Coba Penerapan Sist em
Pem bayaran Paj ak secara Elekt ronik ( Billing Syst em ) dalam Sist em Modul Penerim aan Negara,
dicabut dan dinyat akan t idak berlaku.
Pasal 11
Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak ini m ulai berlaku pada t anggal dit et apkan.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 13 Okt ober 2014
DI REKTUR JENDERAL PAJAK,
t t d.
A. FUAD RAHMANY
NOMOR PER - 26/ PJ/ 2014
TENTANG
SI STEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONI K
DI REKTUR JENDERAL PAJAK,
Menim bang :
a.
b.
c.
bahwa uj i coba penerapan sist em pem bayaran paj ak secara elekt ronik ( billing syst em ) t elah diat ur dalam
Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak Nom or PER- 47/ PJ/ 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Uj i Coba
Penerapan Sist em Pem bayaran Paj ak secara Elekt ronik ( Billing Syst em ) dalam Sist em Modul Penerim aan
Negara sebagaim ana diubah dengan Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak Nom or PER- 19/ PJ/ 2012;
bahwa sebagai t indak lanj ut dari pelaksanaan uj i coba sebagaim ana dim aksud pada huruf a, perlu
dilakukan penerapan di seluruh wilayah I ndonesia dan penyem purnaan penat ausahaan pem bayaran
paj ak secara elekt ronik dengan m em anfaat kan sist em t eknologi inform asi;
bahwa berdasarkan pert im bangan sebagaim ana dim aksud dalam huruf a dan huruf b, sert a dalam
rangka m elaksanakan Pasal 15, Pasal 16 ayat ( 3) , Pasal 33 ayat ( 2) dan Pasal 37 ayat ( 5) Perat uran
Ment eri Keuangan Nom or 32/ PMK.05/ 2014, perlu m enet apkan Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak t ent ang
Sist em Pem bayaran Paj ak Secara Elekt ronik;
Mengingat :
1.
2.
3.
4.
5.
Undang- Undang Nom or 6 Tahun 1983 t ent ang Ket ent uan Um um dan Tat a Cara Perpaj akan ( Lem baran
Negara Republik I ndonesia Tahun 1983 Nom or 49, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia
Nom or 3262) sebagaim ana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan Undang- Undang Nom or 16
Tahun 2009 ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 2009 Nom or 62, Tam bahan Lem baran Negara
Republik I ndonesia Nom or 4999) ;
Perat uran Pem erint ah Nom or 74 Tahun 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Hak dan Pem enuhan
Kewaj iban Perpaj akan ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 2011 Nom or 162, Tam bahan
Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 5268) ;
Perat uran Pem erint ah Nom or 46 Tahun 2013 t ent ang Paj ak Penghasilan at as Penghasilan dari Usaha
yang Dit erim a at au Diperoleh Waj ib Paj ak yang Mem iliki Peredaran Brut o Tert ent u ( Lem baran Negara
Republik I ndonesia Tahun 2013 Nom or 106, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or
5424) ;
Perat uran Ment eri Keuangan Nom or 184/ PMK.03/ 2007 t ent ang Penent uan Tanggal Jat uh Tem po
Pem bayaran dan Penyet oran Paj ak, Penent uan Tem pat Pem bayaran Paj ak, Penent uan Tanggal Jat uh
Tem po Pem bayaran dan Penyet oran Paj ak, Penent uan Tem pat Pem bayaran Paj ak, dan Tat a Cara
Pem bayaran, Penyet oran dan Pelaporan Paj ak, sert a Tat a Cara Pengangsuran dan Penundaan
Pem bayaran Paj ak sebagaim ana t elah diubah dengan Perat uran Ment eri Keuangan Nom or
80/ PMK.03/ 2010;
Perat uran Ment eri Keuangan Nom or 32/ PMK.05/ 2014 t ent ang Sist em Penerim aan Negara Secara
Elekt ronik;
MEMUTUSKAN :
Menet apkan :
PERATURAN DI REKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG SI STEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONI K.
Pasal 1
Dalam Perat uran Direkt ur Jenderal ini, yang dim aksud dengan:
1.
Sist em pem bayaran paj ak secara elekt ronik adalah bagian dari sist em Penerim aan Negara secara
elekt ronik yang diadm inist rasikan oleh Biller Direkt orat Jenderal Paj ak dan m enerapkan Billing Syst em .
2.
Billing Syst em adalah m et ode pem bayaran elekt ronik dengan m enggunakan Kode Billing.
3.
Biller adalah unit Eselon I Kem ent erian Keuangan yang diberi t ugas dan kewenangan unt uk m engelola
Sist em Billing dan m enerbit kan Kode Billing.
4.
Sist em Billing adalah sist em inform asi yang dikelola oleh m asing- m asing Biller dalam rangka
pengadm inist rasian sist em Penerim aan Negara secara elekt ronik.
5.
Kode Billing adalah kode ident ifikasi yang dit erbit kan m elalui Sist em Billing at as suat u j enis pem bayaran
at au set oran yang akan dilakukan Waj ib Paj ak.
6.
Aplikasi Billing Direkt orat Jenderal Paj ak yang selanj ut nya disebut Aplikasi Billing DJP adalah bagian
dari Sist em Billing Direkt orat Jenderal Paj ak yang m enyediakan ant arm uka berupa aplikasi berbasis
web bagi Waj ib Paj ak unt uk m enerbit kan Kode Billing dan dapat diakses m elalui j aringan int ernet .
7.
Bank Persepsi dan Pos Persepsi yang selanj ut nya disebut Bank/ Pos Persepsi adalah penyedia layanan
penerim aan set oran penerim aan negara sebagai collect ing agent dalam sist em penerim aan negara
m enggunakan surat set oran elekt ronik.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Elect ronic Dat a Capt ure yang selanj ut nya disingkat EDC adalah alat yang dipergunakan unt uk t ransaksi
kart u debit / kredit yang t erhubung secara online dengan sist em / j aringan Bank Persepsi.
Nom or Transaksi Penerim aan Negara yang selanj ut nya disingkat NTPN adalah nom or t anda bukt i
pem bayaran/ penyet oran ke Kas Negara yang t ert era pada Bukt i Penerim aan Negara dan dit erbit kan
oleh sist em set t lem ent yang dikelola Direkt orat Jenderal Perbendaharaan Kem ent erian Keuangan.
Nom or Transaksi Bank yang selanj ut nya disingkat NTB adalah nom or bukt i t ransaksi penyet oran
penerim aan Negara yang dit erbit kan oleh Bank Persepsi.
Nom or Transaksi Pos yang selanj ut nya disingkat NTP adalah nom or bukt i t ransaksi penyet oran
penerim aan Negara yang dit erbit kan oleh Pos Persepsi.
Bukt i Penerim aan Negara yang selanj ut nya disingkat BPN adalah dokum en yang dit erbit kan oleh Bank/
Pos Persepsi at as t ransaksi penerim aan negara dengan t eraan NTPN dan NTB/ NTP sebagai sarana
adm inist rasi lain yang kedudukannya disam akan dengan surat set oran.
Surat Set oran Paj ak yang selanj ut nya disingkat SSP adalah bukt i pem bayaran at au penyet oran paj ak
yang t elah dilakukan dengan m enggunakan form ulir at au t elah dilakukan dengan cara lain ke Kas
Negara m elalui t em pat pem bayaran yang dit unj uk oleh Ment eri Keuangan.
Surat Set oran Paj ak Paj ak Bum i dan Bangunan yang selanj ut nya disingkat dengan SSP PBB adalah
surat set oran at as pem bayaran Paj ak Bum i dan Bangunan dari Waj ib Paj ak ke Bank/ Pos Persepsi.
Surat Pem berit ahuan Paj ak Terut ang Paj ak Bum i dan Bangunan yang selanj ut nya disingkat SPPT PBB
adalah surat yang digunakan oleh Direkt orat Jenderal Paj ak unt uk m em berit ahukan besarnya PBB yang
t erut ang kepada Waj ib Paj ak.
Surat Ket et apan Paj ak Paj ak Bum i dan Bangunan yang selanj ut nya disingkat SKP PBB adalah Surat
Ket et apan Paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 10 ayat ( 2) Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1985
t ent ang Paj ak Bum i dan Bangunan sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- Undang Nom or 12
Tahun 1994.
Pasal 2
( 1)
( 2)
( 3)
( 4)
( 5)
Waj ib Paj ak dapat m elakukan pem bayaran/ penyet oran paj ak dengan sist em pem bayaran paj ak secara
elekt ronik.
Pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m eliput i seluruh j enis paj ak,
kecuali:
a.
paj ak dalam rangka im por yang diadm inist rasikan pem bayarannya oleh Biller Direkt orat
Jenderal Bea dan Cukai; dan
b.
paj ak yang t at a cara pem bayarannya diat ur secara khusus.
Pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m eliput i pem bayaran dalam m at a
uang Rupiah dan Dollar Am erika Serikat .
Pem bayaran dalam m at a uang Dollar Am erika Serikat sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) hanya
dapat dilakukan unt uk Paj ak Penghasilan Pasal 25, Paj ak Penghasilan Pasal 29 dan Paj ak Penghasilan
yang bersifat Final yang dibayar sendiri oleh Waj ib Paj ak yang m em peroleh izin unt uk
m enyelenggarakan pem bukuan dengan m enggunakan bahasa I nggris dan m at a uang Dollar Am erika
Serikat .
Transaksi pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan m elalui Bank/
Pos Persepsi dengan m enggunakan Kode Billing.
Pasal 3
( 1)
( 2)
( 3)
( 4)
Transaksi Pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 5) dapat dilakukan
m elalui Teller Bank/ Pos Persepsi, Anj ungan Tunai Mandiri ( ATM) , I nt ernet Banking dan EDC.
At as pem bayaran/ penyet oran paj ak sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , Waj ib Paj ak m enerim a BPN
sebagai bukt i set oran.
BPN sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) dit erbit kan dalam bent uk:
a.
dokum en bukt i pem bayaran yang dit erbit kan Bank/ Pos Persepsi, unt uk pem bayaran/ penyet oran
m elalui Teller dengan Kode Billing;
b.
st ruk bukt i t ransaksi, unt uk pem bayaran m elalui ATM dan EDC;
c.
dokum en elekt ronik, unt uk pem bayaran/ penyet oran m elalui int ernet banking; dan
d.
t eraan BPN pada SSP/ SSP PBB, unt uk pem bayaran m elalui Teller Bank/ Pos Persepsi dengan
m enggunakan SSP/ SSP PBB.
BPN sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) sekurang- kurangnya m encant um kan elem en- elem en
sebagai berikut :
a.
NTPN;
b.
NTB/ NTP;
c.
Kode Billing;
d.
Nom or Pokok Waj ib Paj ak ( NPWP) ;
e.
Nam a Waj ib Paj ak;
f.
Alam at Waj ib Paj ak, kecuali unt uk BPN yang dit erbit kan m elalui ATM dan EDC;
g.
Nom or Obj ek Paj ak ( NOP) , dalam hal pem bayaran paj ak at as t ransaksi pengalihan hak at as
t anah dan/ at au bangunan, kegiat an m em bangun sendiri dan Paj ak Bum i dan Bangunan sekt or
Perkebunan, Perhut anan dan Pert am bangan, kecuali unt uk BPN yang dit erbit kan m elalui ATM
dan EDC;
( 5)
( 6)
h.
Kode Akun Paj ak;
i.
Kode Jenis Set oran;
j.
Masa Paj ak;
k.
Tahun Paj ak;
l.
Nom or ket et apan paj ak, bila ada;
m.
Tanggal bayar; dan
n.
Jum lah nom inal pem bayaran.
BPN sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) t erm asuk cet akan, salinan dan fot okopinya, kedudukannya
disam akan dengan SSP dan SSP PBB dalam rangka pelaksanaan ket ent uan perat uran perundangundangan perpaj akan.
Dalam hal t erdapat perbedaan ant ara dat a pem bayaran yang t ert era dalam BPN dengan dat a
pem bayaran m enurut sist em Penerim aan Negara secara elekt ronik, m aka yang dianggap sah adalah
dat a sist em Penerim aan Negara secara elekt ronik.
Pasal 4
Waj ib Paj ak dapat m em peroleh Kode Billing sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 5) dengan cara:
1.
m em buat sendiri pada Aplikasi Billing DJP yang dapat diakses m elalui lam an Direkt orat Jenderal Paj ak
dan lam an Kem ent erian Keuangan;
2.
m elalui Bank/ Pos Persepsi at au pihak lain yang dit unj uk oleh Direkt ur Jenderal Paj ak; at au
3.
dit erbit kan secara j abat an oleh Direkt orat Jenderal Paj ak dalam hal t erbit ket et apan paj ak, Surat
Tagihan Paj ak, SPPT PBB at au SKP PBB yang m engakibat kan kurang bayar.
Pasal 5
( 1)
( 2)
( 3)
( 4)
( 5)
( 6)
Waj ib Paj ak m em buat sendiri Kode Billing sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 angka 1 dengan
m elakukan input dat a set oran paj ak yang akan dibayarkan.
I nput dat a sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan at as nam a dan NPWP sendiri, at au at as nam a
dan NPWP Waj ib Paj ak lain sehubungan dengan kewaj iban sebagai Waj ib Pungut .
Waj ib Paj ak dalam m elakukan input dat a sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t erlebih dahulu
m elakukan log- in dengan m em asukkan User I D dan PI N akun pengguna Aplikasi Billing DJP yang t elah
akt if.
Waj ib Paj ak dapat m endaft arkan diri unt uk m em peroleh User I D dan PI N secara online m elalui m enu
daft ar baru Aplikasi Billing DJP dan m engakt ifkan akun pengguna m elalui konfirm asi e- m ail.
Dalam hal t erdapat indikasi penyalahgunaan, Direkt ur Jenderal Paj ak dapat m elakukan penut upan
secara j abat an at as akun pengguna Aplikasi Billing DJP.
Dalam hal t erj adi pem indahan t em pat t erdaft ar Waj ib Paj ak yang m engakibat kan perubahan NPWP,
Aplikasi Billing DJP akan m enyesuaikan akun pengguna dengan NPWP baru.
Pasal 6
Waj ib Paj ak dapat m em peroleh Kode Billing m elalui Bank/ Pos Persepsi at au pihak lain yang dit unj uk oleh
Direkt ur Jenderal Paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 angka 2 dengan cara:
1.
m endat angi Teller Bank/ Pos Persepsi dengan m enyerahkan SSP/ SSP PBB; at au
2.
m enggunakan layanan/ produk/ aplikasi/ sist em yang t elah t erhubung dengan Sist em Billing Direkt orat
Jenderal Paj ak.
Pasal 7
( 1)
Mekanism e pem bayaran/ penyet oran paj ak m elalui Teller Bank/ Pos Persepsi dengan m enggunakan SSP/
SSP PBB sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 angka 1 adalah sebagai berikut :
a.
Waj ib Paj ak m enyerahkan SSP/ SSP PBB dalam rangkap 4 ( em pat ) yang t elah diisi lengkap dan
dit andat angani kepada Teller Bank/ Pos Persepsi, dengan m enyert akan uang sej um lah nom inal
yang disebut kan dalam SSP/ SSP PBB.
b.
Teller Bank/ Pos Persepsi m erekam dat a pem bayaran/ set oran paj ak unt uk m enerbit kan Kode
Billing.
c.
Teller Bank/ Pos Persepsi m encet ak bukt i penerbit an Kode Billing dan m enyerahkannya kepada
Waj ib Paj ak.
d.
Waj ib Paj ak m em eriksa kesesuaian elem en dat a pada bukt i penerbit an Kode Billing dengan isian
SSP/ SSP PBB.
e.
Dalam hal elem en dat a yang t ert era pada bukt i penerbit an Kode Billing t elah sesuai dengan isian
SSP/ SSP PBB, Waj ib Paj ak m enandat angani bukt i penerbit an Kode Billing dan m enyerahkannya
kem bali kepada Teller Bank/ Pos Persepsi.
f.
Teller Bank/ Pos Persepsi m em proses t ransaksi pem bayaran paj ak at as Kode Billing dim aksud.
g.
Waj ib Paj ak m enerim a kem bali form ulir bukt i set oran lem bar ke- 1 dan lem bar ke- 3 yang t elah
dit era dengan elem en- elem en dat a BPN sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 ayat ( 4) sert a
dibubuhi t anda t angan/ paraf, nam a pej abat Bank/ Pos Persepsi dan cap Bank/ Pos Persepsi
( 2)
sebagai bukt i bayar/ set or.
Kebenaran elem en dat a yang t ert era pada BPN m erupakan t anggung j awab Waj ib Paj ak yang t elah
m enandat angani bukt i penerbit an Kode Billing.
Pasal 8
Kesalahan input dat a set oran paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 ayat ( 1) dan Pasal 7 ayat ( 1) huruf b
diselesaikan m elalui prosedur Pem indahbukuan dalam adm inist rasi perpaj akan.
Pasal 9
( 1)
( 2)
( 3)
Kode Billing yang dibuat sendiri oleh Waj ib Paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 angka 1
dan/ at au diperoleh m elalui Bank/ Pos Persepsi at au pihak lain yang dit unj uk oleh Direkt ur Jenderal Paj ak
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 angka 2 berlaku selam a 48 ( em pat puluh delapan) j am sej ak
dit erbit kan dan t idak dapat dipergunakan set elah m elewat i j angka wakt u dim aksud.
Kode Billing yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4
angka 3 berlaku sam pai dengan j at uh t em po pem bayaran paj ak, dan t idak dapat dipergunakan set elah
m elewat i j angka wakt u dim aksud.
Dalam hal Kode Billing t idak dapat dipergunakan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) ,
Waj ib Paj ak at au Bank/ Pos Persepsi dapat m em buat kem bali Kode Billing.
Pasal 10
Pada saat Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak ini m ulai berlaku:
a.
Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak Nom or PER- 47/ PJ/ 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Uj i Coba
Penerapan Sist em Pem bayaran Paj ak secara Elekt ronik ( Billing Syst em ) dalam Sist em Modul
Penerim aan Negara; dan
b.
Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak Nom or PER- 19/ PJ/ 2012 t ent ang Perubahan at as Perat uran Direkt ur
Jenderal Paj ak Nom or PER- 47/ PJ/ 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Uj i Coba Penerapan Sist em
Pem bayaran Paj ak secara Elekt ronik ( Billing Syst em ) dalam Sist em Modul Penerim aan Negara,
dicabut dan dinyat akan t idak berlaku.
Pasal 11
Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak ini m ulai berlaku pada t anggal dit et apkan.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 13 Okt ober 2014
DI REKTUR JENDERAL PAJAK,
t t d.
A. FUAD RAHMANY