IND PUU 7 2000 Kepdal No. 113 Tahun 2000

Keput usan Kepala Ba pedal No. 1 1 3 Tahun 2 0 0 0
Tent ang : Pedom an Um um Dan Pedom an Teknis
Laborat orium Lingkungan

KEPALA BADAN PENGENDALI AN DAMPAK LI NGKUNGAN,
Menim bang :
a.

bahwa unt uk m enj am in adanya kepast ian hukum dalam pengendalian
peneem aran lingkungan hidup diperlukan dukungan laborat orium
lingkungan yang m em enuhi persyaratan;

b.

bahwa m engingat hal Lersebut di at as perlu dit et apkan Keput usan
Kepala Badan Pengendalian Dam pak Lingkungan t ent ang Pedom an
Um um dan Pedom an Teknis Lahorat orium Lingkungan.

Mengingat :
1.


Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan
Lingkungan Hidup ( Lem baran Negara Tahun 1997 Nom or 68;
Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3699) ;

2.

Undang- undang Nom or 22 Tahun 1999 t ent ang Pem erint ahan Daerah
( Lem baran Negara Tahun 1999 Nom or 60; Tam bahan Lem baran
Negara Nom or 3839) ;

3.

Perat uran Pem erint ah Nom or 15 Tahun 1991 t ent ang St andar Nasional
I ndonesia ( Lem baran Negara Tahun 1991 Nom or 19, Tam bahan Lem
baran Negara Nom or 3434)

4.

Perat uran Pem erint ah Nom or 18 Tahun 1999 t ent ang Pengelolaan
Lim bah Bahan Berbahaya dan Beracun ( Lem baran Negara Tahun 1999

Nom or 31, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3815) Jo. Perat uran
Pem erint ah Nom or 85 Tahun 1999 t ent ang Perubahan At as Perat uran
Pem erint ah Nom or 18 Tahun 1999 t ent ang Pengelolaan Lim bah Bahan
Berbahaya dan Beracun ( Lem baran Negara Tahun 1999 Nom or 190,
Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3910) ;

5.

Perat uran Pem erint ah Nom or 41 Tahun 1999 t ent ang Pengendalian
Pencem aran Udara ( Lem baran Negara Tahun 1999 Nom or 86,
Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3853) ;

6.

Keput usan Presiden Nom or 13 Tahun 1997 t ent ang Badan St andarisasi
Nasional;

7.

Keput usan Presiden Nom or 10 Tahun 2000 t ent ang Badan

Pengendalian Dam pak Lingkungan;

MEMUTUSKAN :

Menet apkan :
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALI AN DAMPAK LI NGKUNGAN
TENTANG PEDOMAN UMUM DAN PEDOMAN TEKNI S LABORATORI UM
LI NGKUNGAN.
Pasal 1
Dalam Keput usan ini yang dim aksud dengan :
1.

Laborat orium lingkungan adalah laborat orium yang dapat berdiri
sendiri sebagai sat u inst it usi m aupun m erupakan suat u bagian dan
laborat orium yang m em punyai kem am puan dan kewenangan
m elaksanakan penguj ian param et er kualit as lingkungan
( fisika/ kim ia/ biologi) ;

2.


Penguj ian param et er kualit as lingkungan adalah kegiat an yang
m eliput i pengam bialn cont oh uj i t erm asuk analisis di lapangan,
penanganan, t ransport asi, penyim panan, preparasi, dan analisis
contoh uj i;
Pasal 2

Dalam m elaksanakan kegiat annya laborat orium lingkungan waj ib :
a.

m em punyai kedudukan independen

b.

m em punyai int egrit as yang dapat dipert anggungj awabkan

c.

m em enuhi persyarat an t eknis dan adm inist rat if

d.


m enerapkan sist em m ut u yang t epat yang sesuai dengan j enis,
lingkup dan volum e pekerj aan yang dilaksanakan;
Pasal 3

Sist em m ut u laborat orium lingkungan waj ib didokum ent asikan dalam suat u
Dokum en Sist em Mut u yang t erdiri dan Panduan Mut u, Prosedur
Pelaksanaan, I nst ruksi Kerj a dan Form at .

Pasal 4
Prosedur pem berian izin operasional, rekom endasi, akredit asi dan Pedom an

Teknis Laborat orium Lingkungan t ercant um dalam lam piran I dan lam piran
I I Keputusan ini.
Pasal 5
Keput usan in i m ulai berlaku sej ak t anggal dit et apkan.

Dit et apkan di :

Jakart a


Pada t anggal : 24 Agust us 2000
Kepala Badan Pengendalian
Dam pak Lingkungan,
ttd.
Dr. A. Sonny Keraf

Lam piran I
Keput usan Kepala Badan Pengendalian Dam pak Lingk ungan
N o.1 1 3 Tahun 2 0 0 0

PEDOMAN UMUM LABORATORI UM LI NGKUNGAN
BAB I PENDAHULUAN
1 .Dalam rangk a pengelolaan lingk ungan hidup diperlu kan dat a yang absah
t ent ang param et er kualit as lingkungan. Dat a yang diperoleh berasal dari
proses pem ant auan kualit as lingkungan.
2. Salah sat u unsur yang m enent ukan dalam proses pem ant auan kualit as
lingk u ngan adalah adanya laborato rium lingkungan yang handal yang
m am pu m enguj i param et er kualit as lingkungan dan m enyaj ikan hasil uj i
yang absah dan t ak terbantah k an .


3.Sesuai dengan k eput usan Presiden Nom or 196/ 1998 dan Keput usan
k epala Badan Pengendalian Dam pak Lingkungan Nom or 18/ 1998, Badan
Pengendalian Dam pak lingkung an m em punyai t ugas m em bina dan
m engawasi pengelolaan laborat orium lingkungan. Pem binaan,
pengawasan dan pengelolaan t ersebut m encakup aspek-aspek tek nis dan
m anaj em en laborat orium
lingkungan.
4. Bapedal sebagai pem bina dan pengawas laborat orium lingkungan
m enganggap perlu m enerbit kan suat u pedom an yang berisi
kebij aksanaan um um t ent ang laborat orium lingkungan
BAB I I PROSEDUR PEMBERI AN I ZI N OPERASI ONAL / REKOMENDASI
LABORATORI UM LI NGKUNGAN
1. Unt uk dapat m enyelanggarakan pelayanan laborat orium lingkungan,
set iap laboratorium diharuskan m em iliki ij in tertulis dari Gubernur dan
at au pej abat yang dit unj uk, kecuali laboratorium m ilik Pem erintah yang
dibent uk unt uk kepent ingan pelaksanaan program sekt or yang
bersangkutan
2. Unt uk m endapatkan ijin operasiona l dan rekom endasi laboratorium
lingkungan, laborat orium pem ohon harus m engaj ukan perm ohonan

t ert ulis ( m engisi form ulir t ert ent u, apabila t ersedia) dengan m elam pirkan
persyarat an adm inist rasi dan persyarat an t eknis t ent ang laborat orium
lingkungan. Tat a cara pengaj uan izin dapat dilaksanakan sebagai berikut :
a. Perm ohonan izin operasiona l laboratorium ling k ungan diaj ukan k epada
gubernur dalam hal ini Kepala Badan Pengendalian Dam pak
Lingkungan Daerah Propinsi. Set elah m enerim a perm ohonan t ersebut
Kepala Badan Pengendalian Dam pak Ling kungan Daerah Propinsi
m elak ukan pem eriksaan m engenai keleng k apan persyarat an
adm inistrastif dan persyarat an t ek nis sesuai dengan Pedom an t ent ang
Persyarat an Teknis Laboratorium Lingkungan.
b. At as dasar perm ohonan laborat orium lingkungan dan hasil
pem eriksaan k elengk apan persyarat an t ek nis dan adm inistratif di
daerah, Bapedalda propinsi m em buat surat permohonan yang
dit uj ukan kepada Bapedal dengan t em busan k epada Kepala Bapedal
Regional agar laborat orium pem ohon m endapat rekom endasi sebagai
laborat orium lingkungan.
c. Sebelum em berikan surat rekom endasi sebagai laborat orium
lingkungan Bapedal, Bapeda l Regional dan Bapedalda Propinsi harus
m engadak an evaluasi t eknis t erhadap laborat orium pem ohon.
d. Selanj ut nya, Bapedal m enerbit kan surat rekom endasi yang

disam paikan k epada Bapedalda Prpoinsi .
e. Berdasarkan Penilaian t erhadap k elengkapan adm inist rat if dan surat
rek om endasi dari Bapedal, Pem erint ah Daerah ( Bapedalda Propinsi)
dapat m enerbitkan izin operasional laborat orium lingkungan.
BAB I I I REKOMENDASI LABORATORI UM LI NGKUNGAN
Laborat orium lingkungan t erdiri dari :

1 . Laborat orium y ang t elah m am pu m enguj i param eter kualitas lingk ungan
t ert ent u dan dik uat k an dengan sert ifikat akredit asi oleh Badan Akredit asi
yang diak ui secara nasional m aupun int ernasional.
laborat orium t ersebut t elah dij am in kem am puan dan independensinya,
oleh k arena it u sert ifik at at au laporan dari laborat orium - laborat orium
t ersebut dapat diterim a oleh sem ua pihak. Nam un karena penguj ian
param et er kualit as lingkungan j uga m elibat kan pekerj aan/ kegiat an
pengam bilan cont oh, m aka hal yang berkait an dengan pekerj aan ini perlu
diklarifikasi / pengesahan sesuai dengan perat uran/ pedom an t ent ang
pem ant auan kualit as lingkungan yang berlaku
2 . Laborat orium yang dinilai oleh Bapedal m em punyai k em am puan t eknis
m enguj i param et er kualit as lingkungan t ert ent u, t et api belum m endapat
akredit asi. Laboratorium - laborat orium yang dim ak sud pada butir 2 diberi

rekom endasi o leh Bapedal dengan m em perhatik an pert im bangan k husus
adalah sebagai ber ik ut :
a. laborat orium yang dik em bangkan oleh Bapedal dengan bant uan
peralat an m elalui program OECF dan AusAid, m ilik Depart em en
Kesehat an ( BLK dan BTKL) , Depart em en Pek erj aan Um um
(Laborat orium Penguj ian dan Peralat an Kanwil PU) dan Depart em en
Perindust rian dan Perdagangan ( BPPI ) .
b. Laborat orium yang m em enuhi persyarat an t eknis laborat orium
lingkungan
3. Laborat orium yang dinilai Bapedal dapat m elaksanakan penguj ian
param et er kualitas ling k ungan dengan syarat m elakukan korelasi dengan
laborat orium tertentu yang ditunj uk oleh Bapedal.
Laborat orium t ersebut adalah laborat orium yang dapat m elaksanak an
penguj ian param et er t ert ent u dengan m enggunakan m et oda/ peralat an
yang t idak t erm asuk d alam m etoda st andar, t et api hasil penguj iannya
secara berkala/ rut in dikorelasikan dengan laborat orium pada but ir 1 dan
2. Hasil penguj ian dar i laborat orium ini dapat dipakai unt uk keperluan
t ert ent u yang sifat nya int ern dan t idak dapat dipakai untuk k epent ingan
um um . Cont ohnya adalah laborat orium indust ri yang bersifat inhouse
laborat ory dan m obile laborat ory.

Bapedal akan m engeluarkan surat : Reko mendasi Laborat orium
Lingkungan berdasarkan kem am puannya dalam pengujian kualit as
lingkungan. Rek om endasi t ersebut dapat diart ikan adanya pengak uan
oleh Bapedal sebagai laborat oriurn lingkungan at as kem am puan
penguj ian param et er k ualit as lingkungan terhadap :
a. air perm ukaan
b. air laut
c. lim bah cair
d. lim bah padat ( sludge)
e. udara am bien
f. em isi dari sum ber bergerak
g. em isi dari sum ber t idak bergerak

BAB I V .AKREDI TASI LABORATORI UM

1. Pengakuan t erhadap k em am puan dan k ewenangan laborat orium
lingk ungan berkait an dengan sist em ak redit asi yang berlaku di I ndonesia,
dilak sanakan oleh Badan St andardisasi Nasional ( BSN) at au badan
akredit asi lain secara internasional.
2. Pelak sanaan ak redit asi m engacu pada Pedom an BSN-101 Tahun 1991
at au IS0/ IEC Guide 25: 1990/ I SO-17025: 2000 t ent ang Persyarat an Um um
k em am puan Laboratorium Penguji dan Laborat orium Kalibrasi.
3. Laborat orium lingkungan yang telah m endapat a k reditasi dengan
sendirinya t elah m em iliki int egrit as yang dapat dipert anggungj awabkan
oleh Badan St andardisasi Nasional ( BSN)

Kepala Badan Pengendalian Dam pak Lingkungan,
ttd.
Dr. A. Sonny Keraf.
Salinan sesuai dengan as linya
Sekret aris Ut am a Bapedal
ttd.
Dr. I r. Sunyo to, Dipl. H E.

La m pira n I I
Keput usan Kepala Badan Pengendalian Dam pak Lingk ungan
N o.1 1 3 Ta hun 2 0 0 0

PEDOMAN TEKNIS LABORATORI UM LINGKUNGAN
BAB I PENDAHULUAN
1.Dalam rangk a pengelolaan lingkungan hidup d iperlu kan adanya dat a
kualit as lingkungan yang dapat dipercaya kebenarannya. Dat a t ers ebut
m erupakan hasil kegiat an pem ant auan k ualitas lingkungan.
2. Dalam kegiat an pem ant auan kualitas lingkungan dilakukan
pengukuran/ penguj ian param eter kualitas lingkungan. Hasil
pengukuran/ penguj ian t ersebut harus absah dan t ak t erbant ahkan agar
dapat dipercaya k ebenarannya.
3. Penguk uran/ penguj ian dilaksanakan di/ oleh laborat orium lingkungan, yang
secara t eknis harus m am pu m elak sanakan t ugasnya dengan baik.
Sehubungan dengan hal tersebut, m aka laborat orium lingkungan harus
m em enuhi persyarat an t eknis t ert ent u.
4. Persarat an t eknis yang dim aksud m encak up t ent ang sum ber daya
m anusia yang terdidik dan t erlat ih, p eralat an yang sesuai dengan

kem am puan yang dibut uhkan, sert a pengelolaan laborat orium yang dapat
dipert anggungj awabkan.
BAB I I RUANG LI NGKUP
1 . Pedom an ini m em uat persyarat an t ek nis laboratorium lingkungan yang
m eliput i poko k bahasan tentang :
a. Persyarat an t ek nis bangunan laboratorium lingk ungan.
b. Peralat an laborat orium lingkungan.
c. Personalia dan organisasi laborat orium lingkungan .
d. Kesela m at an kerj a laborat orium lingk ungan.
e. Met ode analisis dan kem am puan laborat orium lingkungan.
f. Pengelolaan lim bah laboratorium lingkungan.
g. Pengendalian m ut u ( qualit y cont rol)
h. Penangan cont oh uj i
2. Pedom an ini m enj abarkan dam m enam bahkan hal- ha l yang belum diat ur
di dalam BSN - 101 : 1991 dan I SO/ I EC Guide 25: 1990/ I SO- 1702 5: 2000.
3. Pedom an ini digunakan pada laborat orium lingkungan yang perm anen.
BAB I I I ACUAN/ RUJUKAN
a. Badan St andardisasi Nasional, ( 1991) , Pedom an BSN 101 - 1991 :
Persyarat an Um um Kem am puan Laborat orium Penguj i dan Kalibrasi, BSN
Jak ar t a.
b. Bapedal Dev elopm ent Technical Assist ance Proj ect ( BDTAP) Loan, Regional
LaBor at or y Developm ent Planning, Cert ificat ion and Training Program .
c. CAN/ CSA- Z753 -95, ( 1995) Requirem ert s for t he Com pet ence of
Environm ent al Laborat ories, Environm ent al Technology A Nat ional
St andard of Canada, Canada.
d. ISO/ I EC 17025 ( 2000) , Ge neral Requirem ent s For The Com pet ence of
Test ing And Calibrat ion Laborat ories, Nat ional Associat ion of Test ing
Aut horit ies,
Aust ralia. ACN 004 379 748.
e. Perat uran Pem erintah RI Nom or 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencem aran Air .
f. Perat uran Pem erint ah RI Nom or 51 Tahun 1993 t ent ang Analisis Mengenai
Dam pak Lingk ungan ( AMDAL) .
g. Perat uran Pem erint ah RI Nom or 18 Tahun 1999 t ent ang Pengelolaan
Lim bah Bahan Berbahaya dan Beracun.
h. Perat uran Pem erint ah RI Nom or 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencem aran Udara.
i. Standar Nasional I ndonesia ( SNI ) t ent ang uj i m ut u param et er kualit as
lingkungan.
j . Keputusan Menteri Negara Lingkungan H idup Nom or
KEP- 35 MENLH/ 10/ 1993 t ent ang Am bang Bat as Em isi Gas Buang Kendaraan
Berm ot or
k. Keput usan Ment eri Negara Lingkungan Hidup No m or
KEP- 13/ MENLH/ 3/ 1995 t ent ang Bak u Mut u Em isi Sum berTidak Bergerak

BAB I V SYARAT- SYARAT LABORATORI UM LI NGKUNGAN
1. Persyarat an t eknis bangunan laborat orium lingkungan.
Pada wakt u m erencanakan pem bangunan laborat orium , pem ilik bangunan
harus m em berikan laporan t ert ulis kepa da perancang bangunan yang
berisi inform asi sebagai berikut :
a. Jenis dan fungsi laborat orium ;
b. Penjelasan lengkap m engenai persyarat an bangunan, t erm asuk t at a
let ak
c. Penj elasan m engenai bahan berb ahaya dan beracun yang akan dipakai
di laborat orium .
d. Proses kerj a yang m ungk in bisa m eningkat kan adanya kont am inasi
udara, m eliputi :
i. Proses kim ia, biologi at au proses radiasi;
ii. Proses y ang m enggunakan bahan yang m udah t erbakar, bahan
berbahaya, bahan yang m enyebabkan infeksi at au bau- bauan yang
m engganggu y ang dapat m enyebabkan kontam inasi m elalui ventilasi
udara, t erut am a bila t erj adi kecelakaan kerj a, m isalnya t um pah.
e. Jenis gas yang m udah terbakar yang dihasilkan dari proses
laborat orium at au t im bul dari t em pat penyim panan cairan yang m udah
t erbak ar dan k ecenderungan penyebaran gas t ersebut ;
f. Jenis peralat an yang akan dipasang;
g. Tingkat flek sibilit as yang dibut uhk an;
h. Staf pendu uk ung yang ak an bekerj a di laborat or ium t er sebut;
j . Adanya beban t am bahan , kebut han ant i vibrasi
at au isolasi yang
m ungkin dinut uhkan unt uk m engant isipas iad any a r isik o ak ibat bahan
berbahay khusu lainnya, m isalnya, api, bahan peledak at au radiasi;
k. Jenis dan j um lah lim bah yang dihasilkan;
l. Kebut uhan perluasan di m asa dat ang;
m . Hal- hal lain yang t erkait .
Laborat orium harus berada pada lokasi yang t erpisah dalam suat u
lingk u ngan yang m enyediakan berbagai fasilit as, pelayanan dan saluran
pem buangan air k ot or sert a t idak berada pada lant ai yang sam a dengan
bagian lain y ang berfungsi non- laborat orium .
Pert im bangan khusus yang perlu diperhat ikan berkait an dengan keam anan
personil laborat orium dan orang lain yang ada di sekit arnya, adalah :
a. Perlunya isolasi dan m em bersihkan bahan berbahaya di lingkungan kerj a
at au dengan cara lain unt uk m engurangi risiko;
b. Keam anan personil dan perlindungan publik;
c. Pengawasan j alan m asuk, t erm asuk keam anan;
d. Akses dan fasilit as unt uk penanganan subst ansi yang berbahaya dan
beracun;
e. Akses dan fasililas unt uk penyelam at an dalam keadaan darurat ;
f. Tersedianya air unt uk m em adam kan kebakaran ;
g.Tat a let ak perabot an ( propert i) ;

h. Daerah yang am an unt uk evakuasi bila t erj adi keadaan darurat ;
i. Pem buangna lim bah bahan berbaya dan bersifat infeksi dari laborat orium ;
j . Tingkat perlindungan t erhadap sinar m at ahari yang t erbuka dan angin
k. Cerobong asap, dengan m em perhat ikan :
1 . pengaruh t erhadap m anusia
2. pengaruh t erhadap bangunan ( korosi)
3. pengaruh angin
4. j arak dari sum ber asap
5. pengaruh t erhadap lingkungan.
l. I solasi suara :
1. dari daerah lain
2. ke daerah lain
m . Pengaruh dari part ikulat yang t erbang ke udara.
2. Dalam m endirikan suat u banguan laborat orium harus m ernenuhi
persyarratan teknis bangunan yang t erdiri dari persyarat an bangunan dan
sist em ut ilit as.
Persyarat an bangunan berdasarkan at as :
a. Jenis kegiat an dan beban laborat orium ;
b. Jenis, dim ensi dan j um lah peralatan;
c. Jum lah sum ber daya m anusia laborat orium ;
d. Fakt or keselam at an;
e. Jar ak m ej a analis dan koridor;
f. Mem perhat ikan rencana pengem bangan laborat orium ;
g. Lant ai laborat orium harus m em enuhi persyarat an sebagai berikut :
1. perm ukaannya rat a dan halus sert a kedap air;
2. t idak bereaksi dengan bahan kim ia yang dipakai di laborat orium ;
3. punya daya t ahan st rukt ur dan m ekanik yang cukup kuat ;
4. kom pat ibel dengan cara kerj a di laborat orium dan kenyam anan
personil;
5. ant i slip sesuai dengan persyarat an AS/ NZS 3661.1;
6. m udah dibersihkan;
7. sam bungan papan sebaiknya dihindari sej auh m ungkin, t api bila
dipakai, sebaiknya dibangun sedem ikian rupa sehingga t ert ut up
dan t erhindar dari penet rasi oleh bahan berbahaya;
8. adanya lubang di lant ai perlu dibuat dan dirancang unt uk
m engant isipasi seandainya t erj adi t um pahan cairan;
9 oleh karena adanya risiko t um pahan bahan berbahaya yang dapat
m enyebabkan infeksi at au bahan radioakt if yang t erbuka, m aka
sam bungan ant ara lant ai dengan dinding dan t iang yang t erbuka
harus dibuat saluran kecil unt uk m em udahkan pem bersihan.
h. Dinding di area kerj a laborat orium harus m em enuhi persyarat an
sebagai berikut :
1. perm ukaannya rat a dan halus sert a kedap air;
2. t idak bereaksi dengan bahan kim ia yang dipakai di laborat orium ;
3. m udah dibersihkan
i. Langit- langit yang ada di area kerj a laborat orium harus m em punyai
konst ruksi yang kuat , perm ukaannya halus, t idak m enyerap bahan dan

dipasang et ernit , dicat dengan bahan cat yang halus dan m udah
dibersihkan, sert a berwarna t erang.
j . lem ari asam ( fum e cupboard)
Alasan ut am a penggunaan lem ari asam / fum e cupboard in i adalah untuk
keam anan bagi pelaksana laborat oriurn saat m elakukan pekerj aannya
dan j uga unt uk personil laborat urium lainnya. Secara t eknis, alat ini
bekerj a dengan cara m enangkap uap, m engencerkannya dan m em buang
sem ua residu yang bisa m enyebabkan kont am inasi udara, khususnya
yang m engandung bahan berbahaya. Efisiensi dan keam anan dan alat ini
t ergant ung pada kelancaran udara yang m asuk, daya t am pung efekt if,
pem ilahan kont am inan udara dari ruangan, hal t ersebut berkait an dengan
m ekanism e pergerakan udara dan sist ern penghawaan laborat orium ,
bahan yang dipakai dalam konst ruksi, sist em pem buangan kont arninan
dan keam anan sert a radius penyebaran kont am inan ke at m osfir.
Sist em ut ilit as t erdiri dari sist em penghawaan, sist em penerangan, sist em
pengadalian air bersih, sarana kom unikasi, t ransport asi, dan t at a ruang.
Sist em penghawaan, t erdiri at as dua cara yait u :
a. Sist em penghawaan alam i, yait u laborat orium yang dilengkapi sist em
penghawaan alam i dim ana :
1. Vent ilasi t erbuka m em punyai luas m inim al 10 % dan luas lantai dan
let aknya bersilangan agar perubahan udara yang m em adai.
2. Proses laborat orium dan inst rum ent asi t idak m em erlukan kont rol
t em perat ur dan kelem baban yang waj ib dipenuhi sepert i dalam
m et oda AS / NZS 2982.1.
3. Udara vent ilasi yang t idak t ersaring t idak akan dapat t erdegradasi oleh
proses laborat orium .
4. Vent ilasi alam iah t idak digunakan sebagai cara ut am a unt uk
pengenceran kont am inan at au kont rol.
5. Vent ilasi laborat orium t erpisah dari ruangan non laborat orium . Part isi
ant ar- laborat orium dan non- laborat orium t idak m em punyai akses
t erbuka dan t idak ada pint u.
b. Sist em penghawaan m ekanik, yait u sist em penghawaan m ekanik unt uk
laborat orium yang dirancang sebagai berikut :
1. Mem enuhi kecepat an suplai udara m inim um sepert i clisebut kan pada
AS 1668.2
2. Dilengkapi dengan vent ilasi exhaus lokal sesuai dengan AS 1668.2 dan
kebut uhan proses khusus yang dihasilkan di laborat orium .
3. Mencegah dispersi yang t idak t erkont rol dan akum ulasi udara yang
berbahaya.
4. Mencegah pencam puran resirkulasi udara dengan udara lain untuk
suplai area non- laborat orium .
c. sist em penghawaan buat an ( air condit ioning/ AC) .
Kebut uhan AC diperhit ungkan berdasarkan perhit ungan 1 PK unt uk 20
m 2.Penggunan AC dit uj ukan t erut am a unt uk m em peroleh suhu opt im al
yang dinutuhkankan d alam proses pengukuran dan penguj ian sert a unt uk
m em berikan perlindungan t erhadap alat —alat instrum entasi serta ruang-

ruang lain yang t idak m em ungkinkan m em akai penghawaan alam i
m aupun penghawaan m ekanik.
Sist em penerangan laborat orium harus dilengkapi dengan sist em
pencahayaan yang m em enuhi nilai ilum inansi yang direkom endasikan dalam
AS 1680.1.
Sist em penerangan ini t erdiri at as dua m acam yait u :
a. Sist em penerangan alam i, yait u sist em yang m em anfaat kan cahaya
m at ahari ( t erang langit , penerangan ini m em punyai j arak j angkauan sinar
( sky light ) dari ruang t epi berkisar ant ara 6 — 7 , 5 m .
b. Sist em penerangan buatan ( list rik) , diperlukan unt uk m em bant u
penerangan ruangan t erut am a penggunaan pada m alam har i, sedangkan
pada siang hany a dapat digunakan bilam ana ruangan sulit dij angkau oleh
sinar m at ahari at au t erang langit . St andar m inim al penerangan adalah
200 LUX ( lum en/m 2 ) at au 5 wat t / m 2 . Kebutuhan listrik laborat orium
lingkungan sebaiknya 40 kVA. Sebagai cadangan sum ber list rik m at i
diperlukan gener at or set yang disesuaikan dengan kebut uhan
laborat orium .
Sist em pengadaan air bersih.
Kebutuhan air bersih yang dipakai unt uk kegiat an laborat orium dan st af
diperkirakan 50 - 100 lit er/ orang/ hari unt uk it u persediaan air bersih yang
diperlukan sebaiknya m inim al 2 m 3 / hari. Air bersih sebaiknya d ar i PAM di
daerah set em pat . Disarankan laborat orium m em punyai m enara air dengan
kapasitas volum e m inim al 2 m 3
Sarana kom unikasi dan t ransport asi:
1. Kom unikasi
Unt uk m em udahkan kom unikasi int ernal laboratorium sebaiknya
digunakan interkom yang j um lahnya disesuaikan dengan j um lah ruangan,
sedangkan kom unikasi keluar digunakan t elepon dan faksim ile m inim al
m asing-m asing sat u buah sert a dua buah kom puter lengkap dengan
print ernya unt uk pe laporan dan sist em inform asi laboratorium .
2. Peralat an t ransport asi
Untuk m endukung pelaksanaan operasional laborat orium dan
pengam bilan cont oh uj i di lapangan, laboratorium disarankan m em punyai
sat u buah sepeda m ot or dan m obil.
Tat a ruang
Pem bagian ruang t erdiri d ar i bagian adm inist rasi, laborat orium dan bagian
penunj ang. Bagian adm inist rasi t erdiri dar i ruangan yang t erdiri at as : ruang
pim pinan, tata usaha, penerim aan cont oh, pengolahan dat a, rapat ,
perpust akaan, penyim panan arsip dan ATK.
Luas ruangan untuk keperluan ruangan t ersebut di at as, disesuaikan dengan
kebuluhan dan kelersediaan lahan. Luas bagian laboratorium lingkungan

yang disarankan sesuai dengan kebut uhan ruangan pelaksanaan t eknis di
laborat orium t ercant um pada tabel 1.
BAB V STANDAR PERALATAN LABORATORI UM LI NGKUNGAN, REAGEN DAN
BAHAN ACUAN STANDAR
Jenis peralat an laborat orium dibedakan at as peralat an um um dan peralat an
teknis :
1. Peralatan um um , m isalnya m ej a, kursi, lem ari dan lain - lain. Jenis dan
j um lah peralat an um um disesuaikan dengan j um lah sum ber daya
m anusia laborat orium , jenis kegiat an, j um lah beban kerj a, ukuran dan
jum lah ru angan.
2. Peralat an teknis jenis dan j um lah peralat an t eknis ini disesuaikan dengan
Jenis analisis cont oh uj i, j um lah beban kerj a, m et oda dan t eknologi yang
dipakai. Peralat an t eknis t erdir i dari :
a. Peralat an lapangan
Peralat an lapangan digunakan unt uk keperluan pengam bilan cont oh uj i
dan analisis di lapangan.
b. Peralat an laborat orium
Peralatan laborat orium m erupakan peralat an ut am a khususnya
peralatan instrum ent asi yang digunakan unt uk analisis di
laborat orium .
c. Peralat an penunj ang
Peralatan ini sebagai sarana penunj ang analisis di laboratorium .
Daft ar peralat an yang sebaiknya dim iliki oleh laboratorium sesuai
dengan j enis dan j um lah yang dibut uhkan t erdapat pada t abel 3.
3. Reagen dan Bahan Acuan ( Reference Mat eria l)
Peng elolaan reagen dan reference m at erials harus m em punyai sist em
m eliput i t at a cara pen er im aan, ident ifikasi, pem isahan, pengem asan,
pelabelan, penanganan, penyim panan, dan pem buangannya.
Reagen dan reference m at erials harus disim pan sedem ikian rupa sehingga
int egrit as dan m at erialnya t et ap t erj aga dan m em perhat ikan persyarat an
yang diper lukan unt uk pengem asan, kondisi lingkungan dan pem isahan
dan m at erial yang t idak sesuai.
Reagen dan reference m at erials harus d iberi label sesuai dengan
ket ent uan yang berlaku m eliput i inform asi yang sesuai yait u deskripsi,
konsent rasi, kem urnian , dan t anggal kadaluarsa.
Labo r atorium dalam m enyiapkan reagen dan reference m at erials harus
t epat
dan dapat div erifikasi. Verifikasi t ersebut m eliputi pengukuran kandungan
spesifik at au k arak t erist iknya at au m em bandingkan dengan Cert ified
Reference Mat erial ( CRM).
Laborat orium harus m em punyai rekam an yang rinci m engenai reagen dan
reference m at erial yang m em erlukan verifikasi. Rekam an ini m eliput i
inform asi m engenai :
a. Pem asok, "grade" dan nom or "bat ch" .
b. Tanggal pr epar asi at au verifikasi.

c. Pengukuran berat , volum e, t enggang wakt u, t em perat ur, dan t ekanan
dan yang berhubungan dengan penghit ungan.
d. Pengat uran pH, st erilisasi.
e. Verifikasi basil.
f. I dent ifikasi dan personil yang t er libat .

BAB VI PERSONALI A DAN ORGANI SASI LABORATORI UM LI NGKUNGAN
1. Untuk m encapai hasil yang baik didalam t at a laksana laboratorium ,
diperlukan suat u organisasi dan m anaj em en dengan uraian yang j elas
m engenai susunan, f ungsi, tugas, dan t anggung j awab bagi para
pelaksananya.
2. Stru kt ur orga nisasi laborat orium t ergant ung pada beban kerj a laboratorium .
Nam un dalam m endukung kelancaran pelaksanaan operasional m aka
laborat orium harus m em punyai j um lah sum ber daya m anusia dengan
kualifikasi yang m em enuhi persyarat an sert a pelat ihan yang dibut uhkan
sesuai dengan peranannya pada laborat orium lingkungan. Cont oh St rukt ur
Organisasi laborat orium dapat dilihat pada diagram di bawah ini :

Unt uk m enghasilkan dat a yang handal, laboratorium t idak hanya
m em erlukan bangunan dan peralat an yang baik, t et api j uga m em erlukan
sum ber daya m anusia yang m em enuhi persyarat an sebagai pelaksana di
laborat orium lingkungan t ersebut . Unt uk it u dibut uhkan adanya pelat ihan pelatihan unt uk m eningkat kan kualit as sum ber daya m anusia di laborat orium
lingkungan.

3. Pada t abel 2 bisa dilihat persyarat an sum ber daya manusia laborat orium
lingkungan yang harus d ipenuh i dan pelat ihan yang dibut uhkan.

BAB V KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORI UM
1. Kesehat an dan keselam at an kerj a di laboratorium yang dibut uhkan adalah
sebagai berikut :
a. Safety show er
Minim al tersedia sat u safet y shower dan fasilit as pencuci m at a/ m uka
di set iap laborat orium yang m enggunakan bahan berbahaya, atau di
laborat oriu m m ikrobiologi. Penggunaan safet y shower t idak boleh
diganti dengan s lang/ pipa yang dapat digerakkan dengan t angan.
Safet y shower dan eyewash harus dapat beroperasi dan m em punyai
aliran air yang
konstan tanpa mem erlukan operat or. Let ak safet y shower t idak lebih
dari 10 m et er dari set iap t it ik di laborat orium . Safet y shower, dan
eyewash harus m em enuhi st andar ANSI Z358.1.
b. Bak cuci tangan
Laborat orium yang m enggunakan bahan berbahaya dan sem ua ar ea
kerj a laborat orium biologi harus m em punyai bak cuci tangan. Lokasi
harus t erlet ak pada pint u m asuk ut am a ke laborat orium .
c. Pengum um an Keselam at an
Pengum um an keselam at an t erdiri dari :
1) Daft ar prosedur em ergency;
2) Tulisan t erang unt uk bahan-bahan berbahaya.
d. Tanda- t anda Keselam at an
Mem enuhi AS 1319.
e. Tanda Bahaya dan Plakat
Laborat orium harus m em buat plakat unt uk bahan - bahan berbahaya
dan bahan - bahan berbahaya yang spesifik sesuai dengan perat uran
yang berlaku.
2. Fakt or keselam atan kerj a yang waj ib diperhat ikan dan dit angani di
laborat orium m eliput i hal- hal sebagai berikut :
a. Pengaruh bahan kim ia
Perhat ikan penyim panan bahan kim ia yang berpengaruh t idak baik
t erhadap kesehat an para pelaksana penguj ian yang dapat
m engakibat kan luk a bakar, k eracunan, cacat m at a dan gangguan
kesehatan lainnya.
b. Bahaya k ebakaran
Hindari kem ungkinan k ebakaran di laborat orium yang bersum ber dari
list r ik, ledakan akibat r eaksi bahan kim ia dan bahan kim ia yang
m udah
t erbakar
c. Sum ber bahaya lainnya

Peralatan laborat orium sebagian dapat m erupakan sum ber bahaya dan
m engakibat kan cacat f isik, oleh karena it u gunakan selalu sarana
penun j ang unt uk keselam at an kerj a di laborat orium .
3. Unt uk m encegah hal-hal t ersebut pada 2 diperluk an adanya sarana
penu nj ang unt uk k eselam at an kerj a di laborat orium , yaitu :
a. Baj u k erj a ( j as labor atoriu m ) , kaca m at a pengam anan, sarung tangan
dan gas m asker dipakai ket ika analis m elaksanakan penguj ian dengan
bahan - bahan k im ia yang berbahaya.
b. Blower m erupakan penghisap gas—gas yang berbahaya da ri bahan
kim ia ket ika analis bekerj a di lem ari asam .
c. Exhaust - fan unt uk sirkulasi udara di ruang laborat orium .
d. Pem adam k ebakaran dan pasir digunakan ket ika t erj adi kebakaran di
laborat orium .
e. Shower m erupakan sarana keselam at an bagi pekerj a laborat orium
ket ika seo rang analis terkena percikan bahan kim ia ke m at any a.
f. Bak cuci, selain dipakai unt uk m encuci peralat an gelas laboratorium
j uga digunakan ket ika pekerj a laborat orium t erkena bahan kim ia pada
kulit nya.
g. Alarm m erupakan sarana peringat an adanya bahaya di laboratorium .
h. Pet unj uk arah ke luar ruangan laborat orium m erupakan t anda yang
dapat m em berikan inform asi bagi pekerj a laboratorium untuk kelu ar
ruangan dengan am an dan selam at ket ika ada bahaya di laborat orium .
i. Obat —obat an unt uk pert olongan pert am a pada kecelakaan.
BAB VI I I
METODA PENGUJIAN DAN KEMAMPUAN
LABORATORI UM LI NGKUNGAN DAN
VALI DASI METODA
1. Dat a hasil analisis laborat orium dapat dipert anggungj awabkan secara
ilm iah m aupun secara hukum apabila t erj am in ket elit ian dan
ket epat annya, oleh karena it u dat a hasil analisis yang d ihasilkan harus
obj ekt if, represent at if, t elit i dan t epat sert a relevan. Oleh karena it u
dalam m elaksanakan penguj ian kualit as lingkungan, m aka m et ode.
analisis yang digunakan sebaiknya inei m et oda standar sepert i :
a. Stand ar Nasional I ndonesia/ SNI .
b. Met oda St andar lain yang sesuai, sepert i US- EPA, ASTM, APHA/ AWWA
dan lain- lain.
Apabila dalam keperluan t ert ent u digunakan m et ode penguj ian param et er
lingkungan yang BUKAN STANDAR , m aka hal t ersebut dapat
dilaksanakan asal m engacu pada sum ber yang j elas dan telah
dikorelasikan dengan m et oda standar.
2. Laborat orium lingkungan harus m am pu m enganalisis param et er yang
yang ada di perat u ran peru ndangan —undangan dengan m et ode baku
yang t elah dit et apkan sepert i diseb ut kan pada angka 1. Adapun
param et er yang harus d ianalis is t erlam pir pada t able 4, 5 dan 6.
3. Laborat orium w ajib m em akai m eto da dan prosedur yang t epat unt uk
pesert a kegiat an yang berkait an dan t erm asuk dalam t anggungjawabnya

t erm asuk pengam bilan cont oh, penanganan, pengangkut an dan
penyim panan, penyiap an barang, t aksiran ket idakpast ian pengukuran dan
analisis dat a. Met ode dan prosedur t ersebut harus selalu konsist en
dengan ket elit ian yang diperlukan dan dengan t iap spesifikasi st a ndar
yang sesuai unt uk kalibrasi at au penguj ian yang bersangkut an.
4. Jika pengam bilan cont oh m erupakan bagian dari m et ode penguj ian,
laborat orium waj ib m em akai prosedur yang t elah didokum ent asikan dan
t eknik st at ist ik yang sesuai unt uk m em ilih cont oh.

BAB I X PENGELOLAAN LI MBAH LABORATORI UM LI NGKUNGAN
1.Pengelolaan lim bah laborat orium dapat dilakukan di lokasi laboratorium ( on
site laborato ry) dan dibawa ke t em pat pengolahan lim bah. Sebelum
dilakukan pengelolaan lim bah, m aka lim ba h laboratorium harus dipisahkan
dalam kat egori berbahaya dan beracun dan t idak berbahaya dan beracun.
Hal ini unt uk m em udahkan dalam m enent ukan prosedur pengelolaan lim bah
yang perlu dilakukan.
2. Dalam pengdolaan lim bah laborat orium diperlukan langkah- langkah
penanganan lim bah laborat orium yait u :
a. Penanggungjawab : kepala laborat orium bert anggung j awab at as seluruh
penanganan lim bah d im ulai dan pengum pulan, penyim panan dan
pem buangan nya sesuai dengan pr osedur dan perat uran yang berlaku.
b. Pengum pulan: pengum pulan lim bah adalah bagian t erpent ing yang harus
dilak ukan agar bahaya t erhadap personil laborat orium dan lingkungan dapat
dit ekan sem inim al m ungkin. Dalam pengum pulan lim bah, perlu dilakukan
ident ifikasi, pem isahan dan penyim panan dalam wadah yang sesuai dengan
jenis lim bahnya dan diberi label.
c. Pem isahan : lim bah laboratorium harus dipisahkan dalam beberapa
kat egori yait u : kert as, pecahan gelas, benda t aj am ( syringe, scalpeb, lim bah
kim ia, lim bah biologi, dan radioakt if. Pem isahan at as lim bah bahan
berbahaya dan beracun dilakukan dengan m engacu Perat uran Pem erint ah
No. 18/ 1999 t ent ang Pengelolaan Lim bah Bahan Berbahaya dan Beracun
( B3) dan Perat uran Pem erint ah No. 85/ 1999 t ent an g Perubahan PP. No 18/
1999 t ent ang Pengelolaan Lim bah Bahan Beran dan Berbahaya.
d. Penyim panan : lokasi penyim panan harus disediakan unt uk penyim panan
lim bah sebelu m dibuang. Perlu dit unj uk orang yang bert anggung j awab
m engawasi keam anan t em pat penyim panan lim bah, m enyiapkan alat
pengam an dan absorben m at erial unt uk m encegah efek yang tim bul dan
Lim bah yang d isim pan ( m udah t erbakar, m udah m eledak, t oksik, t um pahan
lim bah dan lain - lain) .
3. Pem buangan : pem buangan lim bah harus dilakukan sesuai dengan
perat uran perundang - undangan yang berlaku.

BAB X PENGENDALI AN MUTU ( QUALI TY CONTROL)

1. Sem ua pengukuran yang berperanan dalam keakurat an dat a hasil
peng uj ian yang bisa digunakan secara langsung at au t idak langsung
harus didasarkan pada bahan acuan, m at er ial referensi at au bahan acuan
st andar at au m at erial st andar lain yang punya k em am puan dalam
penelusuran.
2. Laborat orium harus m em elihat sert ifikat dan sem ua m at erial st andar, a lat
ukur, atau bahan acuan st andar yang m am pu t elusur. Sebagai cont oh
unt uk bahan acuan dan alat ukur m eliput i berat st andar, alat volu m et rik
yang t erspesifikasi dan t herm om et er.
3. Apabila m am pu t elusus ke st andar nasio nal t idak dapat digunak an
laboratorium harus m em berikan bukt i yang m em uaskan dan korelasi
hasil, h al ini diak ui dengan m engikut i uj i banding at au uj i profisiens i antar
laborat orium .
4. Bahan acuan hanya digunakan unt uk kalibrasi dan t idak unt uk t uj uan lain.
5. Bahan acuan harus dikalibrasi oleh suat u badan yang m em punyai
alat / bahan yang m am pu t elusur ke st andar nasional atau internional
6. Mat erial st andar haruslah m am pu t elu sur ke alat pengukuran st andar
nasio nal atau intem asional,
7 . Mat erial r eferensi t erm asuk st andar kalibrasi yang digunakan dala m
pengukuran pada penguj ian kim ia harus dipersiapkan supaya pada bat as
pengukuranm at riknya sam a at au equivalen pada cont oh t ersebut .
Mat riks, sebelum ditam bah analit , konsent rasinya t idak bisa didet eksi.
Reagen yang digunakan dalam persiapan at au m at erial referensi
t erm asuk st andar kalibrasi harus disert ai kem urn iannya.
8. Sem ua peralat an pengukuran dan peralat an penguj ian yang m em punyai
pengaruh t erhadap akurasi at au validasi penguj ian harus dikalibrasi dan
at au diverifikasi t erlebih dahulu sebelum digunakan unt uk st abilit as
st andar pengawasan. St andar pengawasan yang digunakan unt uk
v erif ik asi akurasi harus disusun t erpisah dan st andar kalibrasi yang
dipakai untuk m enyusun kalibrasi orirginal.
9. Prosedur kalibrasi dan pengukuran yang disedia kan harus m encakup satu
atau lebih dari gam baran ber ikut in i :
a. m enggunakan blanko reagen unt uk m em buat baseline yang dipakai
dalam kalibrasi.
b. m enggunakan b lanko m etoda unt uk m engat ur respon analit yang
dihasilkan dari penguj ian contoh uj i.
10. Dokument asi prosedur yang cukup rinc i untuk m eyakinkan bahwa
kalibrasi dilakukan dengan akurasi yang dapat ulang ( repeat able) , dan
harus digunakan unt uk seluruh kegiat an kalibrasi.
11. Laborat orium waj ib m enj am in m ut u hasil yang d iberikan set elah
diperiksa lebih dahulu. Pem eriksaan ini waj ib dikaj i kem bali set idakt idaknya harus m encakup :
a. Sist em pengendalian m ut u int ernal dengan m enggunakan m et o da
statistik
b. Part isipasi dalam uj i profisiensi at au uj i b anding ant ar laborat orium .
c. Penggunaan bahan pem banding secara t erat ur dan/ at au pengenda lian
m ut u m elekat ( inhouse qualit y cont ro l) dengan m enggunakan bahan
pem banding sekunder.

d. Penguj ian ulang m enggunakan m et ode yang sam a at au berbeda .
e. Penguj ian kem bali dari arsip con t oh.
f. Keterkaitan hasil uj i unt uk sifat yang berbeda dari sat u barang.

BAB XI PENANGANAN CONTOH UJI
1 . Laborat orium harus m em punyai sist em dokum ent asi untuk penerim aan,
ident if ikasi, pengepakan, pe labelan penangan penyim panan dan
pem buangan cont oh uj i.
2. Sist em dok um ent asi ini j uga diperlukan unt uk ident ifikasi khusus cont oh
uj i agar t id ak ada k esalahan dalam hal ident ifikasi cont oh uj i, oleh karena
itu dalam berlabel harus disebut kan ident ifikasi khusus yang sesuai
dengan persyarat an hukum yang berlaku.
3. Laborat orium harus m endo k ument asikan pro sedur unt uk penerim aan,
referensi dan pengam anan cont oh uj i. Sem ua prosedur itu harus sesuai
dengan ket ent uan hukum yang berlaku at au sesuai perjanj ian kont rak.
4 Pada saat penerim aan cont oh uj i, kondisi cont oh uj i t erm asuk set iap
abnorm alit as at au penyim pangan kondisi cont oh uj i t erhadap kondisi
st andar harus dicat at , yait u :
a. Kondisi cont oh uj i bisa m encakup at au berhubungan dengan kerusakan
kuant it as, preparasi, pengepakan, t em perat u r pada w akt u dat ang
contoh dan lam anya wakt u setelah pengam bilan cont oh uj i.
b. prepar asi m eliput i penam bahan bahan kim ia pe ngawet , m engatur
kelem baban, pem isahan cont oh uj i unt uk diuj ikan, hom ogenisasi at au
subsam pling.
5. Apabi la ada keraguan t erhadap keberadaan contoh u j i untuk diuj i , dim ana
cont o h uj i t idak sesuai t erhadap deskripsinya, at au uj i y ang dim int a t idak
spesifik , m aka laboratorium harus m engkonsult asikan kepada pelanggan
unt uk m endapat instruksi lebih lanj ut sebelu m dilakukan penguj ian.
6. Laborat orium harus punya prosedur dokum ent asi dan fasilit as unt uk
m enghindari det eorisasi at au kerusakan cont oh selam a penyim panan,
[ enangana, preparasi dan penguj ian. Persyarat an yang diperlukan unt uk
pegepakan kondisi lingkungan dan pem isahan dari bahan- bahan lain
yang t idak sesuai harus diperhat ikan. Cont oh harus disim pan dalam
kondisi lingkugan yang khusus, dim ana kondisi cont oh uj i harus dij aga,
dim onit or dan dicat at apabila diperlukan.
7. Unt uk m elindungi kondisi dan int egrit as cont oh uj i at au j uga unt uk akasan
pencat at an, pengam anan, kesahihan dat a hasil uj i dan unt uk peguj ian
lebih lanj ut , m aka laborat orium harus m am pu m enj am in keam anan
cont oh uj i t ersebut . Wakt u penyim panan cont oh uj i t idak boleh m elebihi
penyim panan dalam m et oda penguj ian.
8. Pengaruh yang berkelanj ut an dari penguj ian cont oh uj i ini harus dij aga
unt uk keperluan forensik dalam upaya pem bukt ian kasus hukum at au
unt uk t uj uan lain, sehingga laborat orium harus m enyusun dan
m endokum ent asikan sist em "chain of cust ody" yang sesuai.
Tabel 1 : Pem bagian Ruang Laborat orium Lingkungan

Jarak m inim um unt uk area kerj a/ orang t erdapat pada gam bar 1
Bagian penunj ang unt uk kegiat an laborat orium t erdiri at as :
- Ruang Staf Laboratorium
- Ruang Pegelolaan Lim bah
- Kam ar Mandi/ WC
- Ruang Kantin
Luas ruangan untuk keperluan tersebut diat as disesuaikan dengan
kebut uhan dan ket ersediaan lahan

Kepala Badan Pengendalian Dam pak Lingkungan,
ttd.
Dr. A. Sonny Keraf.
Salinan sesuai dengan as linya
Sekret aris Ut am a Bapedal
ttd.
Dr. I r. Sunyo to, Dipl. H E.

Tabel 2 : Persyarat an Sum ber Daya Manusia Laboratorium Lingkungan dan
Pelatihan yang dibutuhkan

Kepala Badan Pengendalian Dam pak Lingkungan,
ttd.
Dr. A. Sonny Keraf.
Salinan sesuai dengan as linya
Sekret aris Ut am a Bapedal
ttd.
Dr. I r. Sunyo to, Dipl. H E.

Tabel 3 : Persyarat an Peralat an Teknis Laborat orium Lingkungan

Kepala Badan Pengendalian Dam pak Lingkungan,
ttd.
Dr. A. Sonny Keraf.
Salinan sesuai dengan as linya
Sekret aris Ut am a Bapedal
ttd.
Dr. I r. Sunyo to, Dipl. H E.

Tabel 4 : Kem am puan Analisis Air Sum ber dan Lim bah Cair

Tabel 5 : Kem am puan Analisis Udara Am bient

Tabel 6 : Kem am puan Analisis Em isi

Kepala Badan Pengendalian Dam pak Lingkungan,
ttd.
Dr. A. Sonny Keraf.
Salinan sesuai dengan as linya
Sekret aris Ut am a Bapedal
ttd.
Dr. I r. Sunyo to, Dipl. H E.

__________________________________