HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar Program Fullday.
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH
DASAR PROGRAM FULLDAY
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
Ria Mayasari
F 100 080 066
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ii
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH
DASAR PROGRAM FULLDAY
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh :
RIA MAYASARI
F 100 080 066
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
v
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH
DASAR PROGRAM FULLDAY
Ria Mayasari1)
Siti Nurina Hakim2)
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis
dengan prestasi belajar siswa kelas satu sekolah dasar program fullday. Hipotesis
yang diajukan adalah ada hubungan positif antara pola asuh demokratis dengan
prestasi belajar siswa kelas satu sekolah dasar program fullday. Sampel pada
penelitian ini 2 kelas yaitu kelas 1A yang terdiri dari 36 anak dan kelas 1B dengan
36 anak. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa
skala untuk melihat pola asuh demokratis dan data sekunder berupa raport anak
yang digunakan untuk melihat prestasi belajar. Dari data tersebut kemudian
dianalisis menggunakan Product Moment dengan teknik analisis Kendals_tau_b
dalam program SPSS 15 dan hasil dari analisis tersebut adalah tidak ada hubungan
antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar siswa kelas satu sekolah dasar
program fullday. Hasil dari uji analisis diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
sebesar -0,030 dengan p= 0,711 (p>0,05) sehingga diperoleh hasil bahwa tidak
ada hubungan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar siswa maka
hipotesis yang diajukan tidak diterima.
Kata Kunci: Pola Asuh Demokratis, Prestasi Belajar, SD Full-day.
1) Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
2) Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
vi
RELATIONSHIP BETWEEN DEMOCRATIC PARENTING WITH
LEARNING STUDENT ACHIEVEMENT GRADE ONE SCHOOL
PROGRAM FULLDAY
Ria Mayasari1)
Siti Nurina Hakim2)
Faculty of Psychology
University Muhammadiyah Surakarta
abstract
This study aimed to determine the relationship between democratic parenting
class with student achievement fullday one elementary school program. The
hypothesis is a positive relationship between democratic parenting class with
student achievement fullday an elementary school program. The sample in this
study is a Grade 2 class 1A consisting of 36 children and 1B classes with 36
children. Data collection in this study using primary data in the form of a scale to
see democratic parenting and secondary data in the form of report cards used to
see children learning achievement. Of the data is then analyzed using Product
Moment with Kendals_tau_b analysis techniques in SPSS 15 and the results of the
analysis is no relationship between democratic parenting class with student
achievement fullday an elementary school program. The results obtained from test
analysis correlation coefficient (r) of -0.030 with p = 0.711 (p> 0.05) in order to
obtain the result that there is no relationship between democratic parenting with
student achievement then the hypothesis is not accepted.
Keywords: Democratic Parenting, Learning Achievement, SD Full-day.
1) Students in the Department of Psychology, University of Muhammadiyah
Surakarta
2) Faculty of Psychology, University of Muhammadiyah Surakarta
1
berarti sekolah dengan kegiatan sehari
PENDAHULUAN
Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat
yang terbentuk
penuh di sekolah.
Salah
satu
tolak
ukur
akibat adanya perkawinan berdasarkan
keberhasilan seseorang tersebut dapat
agama dan hukum yang sah. Dalam
dilihat dari prestasi belajar yang
mewujudkan cita-citanya, pengaruh
diraihnya. Menurut Purwanto (1988)
dari
berperan
bahwa ada beberapa faktor yang
penting karena keluarga merupakan
mempengaruhi prestasi belajar yaitu
awal dari pembelajaran seorang anak.
faktor internal terdiri dari: fisiologis
Salah satu dorongan dari keluarga
dan psikologis, sedangkan salah satu
kepada
dengan
faktor eskternal yang mempengaruhi
memberikan pendidikan yang baik
prestasi belajar adalah pola asuh
sejak dini.
orangtua.
keluarga
sangatlah
anaknya
yaitu
Sekolah Dasar
Menurut Baumrind (Gustiany,
(SD) adalah jenjang paling dasar pada
2003) bahwa pola asuh orang tua itu
pendidikan
Indonesia.
terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
Sekolah dasar ditempuh dalam waktu
pola asuh otoriter, yaitu pemegang
6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai
peranan ada pada orang tua. Pola asuh
kelas
demokratis artinya pola asuh yang
Pendidikan
formal
6.
di
Pelajar
sekolah
dasar
disesuaikan
umumnya berusia 7-12 tahun.
Pendidikan
SD
dibedakan
dengan
perkembangan
anak. Pola asuh permisif yang artinya
menjadi dua sistem yaitu sistem
pemegang
reguler dan full-day. Adapun saat ini
Diantara ketiga pola asuh ini yang
sekolah
yang
paling efektif untuk diterapkan adalah
Full-day
pola asuh demokratis, karena pola
school yaitu Full yang berarti penuh,
pengasuhannya berjalan sesuai dengan
Day yang berarti hari, School yang
pertumbuhan dan perkembangan anak,
berarti sekolah. Jadi Full-Day School
sehingga dapat meningkatkan prestasi
swasta
menawarkan
pilihan
banyak
SD
belajar anak.
peranan
adalah
anak.
2
Prestasi belajar adalah hasil
keluarga yang dilakukan oleh orangtua
yang dicapai seseorang dalam usaha
kepada anaknya. Dengan demikian
belajar sebagaimana yang dinyatakan
merupakan suatu hak dan kewajiban
dalam raport, sehingga dapat dikatakan
orangtua sebagai penanggung jawab
bahwa prestasi belajar seorang siswa
yang utama dalam mendidik anaknya
dapat dilihat dari nilai hasil belajar
(Shochib, 2010).
(Purwanto, 2011).
Aspek
Menurut
aspek
prestasi
belajar
menurut Syah (2011) :
a.
Aspek
Kognitif
meliputi
ingatan,
pemahaman,
domain)
:
anak pada tempat yang semestinya
pengamatan,
yaitu sebagai individu yang sedang
penerapan,
tumbuh
dan
berkembang
serta
mempunyai inisiatif sendiri. Orangtua
Afektif
meliputi
sambutan,
Gustiany, 2003) Pola asuh demokratis
(cognitive
analisis, sintesis.
Aspek
(dalam
adalah orang tua dapat menempatkan
domain)
b.
Baumrind
(
:
apresiasi,
affective
memberikan
kebebasan
terkontrol
menerima,
pada anak. Pola asuh ini menekankan
internalisasi,
kepada aspek edukatif atau pendidikan
karakteristik.
dalam membimbing anak sehingga
c. Aspek Psikomotor ( Psychomotor
orang tua lebih sering memberikan
domain).
pengertian, penjelasan, dan penalaran
Kemampuan
psikomotor
adalah kemampuan yang menyangkut
untuk
kegiatan otot dan kekuatan fisik.
mengapa perilaku tersebut diharapkan
Faktor
yang
mempengaruhi
membantu
anak
mengerti
(Hurlock, 2004).
prestasi belajar menurut Syah (2011)
Menurut Hurlock (2004), ada
berupa Faktor internal meliputi aspek
empat
fisiologis dan aspek psikologis. Faktor
demokratis yaitu: pandangan orangtua
Eksternal meliputi lingkungan sosial
terhadap anak, komunikasi, penerapan
dan lingkungan non sosial.
disiplin, pemenuh kebutuhan anak.
atau
aspek
pola
pengasuhan
Pola asuh adalah cara, bentuk
Ditambahkan oleh Waruan (Utami,
strategi
2009) aspek pola asuh demokratis
dalam
pendidikan
3
orangtua
yaitu
komunikasi,
kasing
kontrol,
sayang,
Subjek dalam penelitian ini
tuntutan
adalah siswa SD kelas satu program
full-day di SD IT Nur Hidayah yang
kedewasaan.
Adapun
faktor–faktor
yang
memiliki
raport
kelas
satu
pada
mempengaruhi pola asuh demokratis
semester satu dan dua yang sekarang
menurut Watson (Windyastati, 2001)
duduk di kelas dua. Jumlah sampel
yaitu faktor nilai yang dianut oleh
yang digunakan dalam penelitian ini
orangtua, faktor kepribadian, faktor
adalah 72 anak.
sosial
ekonomi,
faktor
tingkat
pendidikan.
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah Ada hubungan
yang
positif
antara
Pola
asuh
demokratis dengan prestasi belajar
anak SD kelas 1 program fullday”.
Pengambilan
penelitian
ini
data
pada
dilakukan
dengan
menggunakan satu skala yaitu skala
pola
asuh
demokratis
dan
data
sekunder yaitu nilai raport siswa kelas
satu pada semester satu dan dua.
Semakin tinggi tingkat pola asuh
Berdasarkan uji asumsi yang
demokratis orangtua maka semakin
meliputi uji normalitas sebaran dan uji
tinggi pula prestasi belajar seorang
linieritas hubungan diketahui bahwa
siswa, begitu juga sebaliknya semakin
pada uji linieritas diperoleh nilai F
rendah tingkat pola asuh demokratis
pada Linierity 0,064 dan signifikansi
orangtua maka semakin rendah pula
(p) = 0,801 (p>0,05). Hasil tersebut
tingkat prestasi belajar seorang siswa.
menunjukkan bahwa variabel bebas (
METODE PENELITIAN
pola asuh demokratis) dengan variabel
ini
tergantung ( prestasi belajar) tidak
menggunakan pendekatan kuantitatif
memiliki korelasi yang searah (linier)
dengan Variabel tergantung : Prestasi
sehingga
Belajar dan Variabel bebas : Pola Asuh
menggunakan
korelasi
product
Demokratis
moment
Pearson.
Sehingga
Dalam
penelitian
tidak
dari
memenuhi
syarat
peneliti menggunakan analisis statistic
4
non parametric dengan uji hipotesis
yaitu teknik korelasi dari Kendall’s
HASIL PENELITIAN
tau_b.
Berdasarkan
hasil
disimpulkan
bahwa
Adapun
diperoleh
hasil
nilai
perhitungan
koefisien
korelasi
penelitian
tidak
ada
sebesar -0,030; p = 0,711 (p>0,05)
hubungan antara pola asuh demokratis
artinya tidak ada antara pola asuh
dengan prestasi belajar di SDIT Nur
demokratis dengan prestasi belajar
Hidayah pada kelas 1A dan 1B. Hal ini
siswa. Sumbangan
(SE)
ditunjukkan dengan koefisien korelasi
variabel pola asuh demokratis terhadap
(r) sebesar -0, 030 dengan p = 0,711 (
prestasi belajar sebesar 0,09%. Berarti
p > 0,05). Peranan atau sumbangan
masih
yang
efektif pola asuh demokratis terhadap
mempengaruhi prestasi belajar siswa
prestasi belajar sebesar 0,09%. Hal ini
diluar variabel pola asuh demokratis
berarti masih terdapat 99,01% variabel
seperti kondisi fisik, sikap, intelegensi,
lain yang dapat mempengaruhi prestasi
bakat, minat, tempat tinggal, alat
belajar di luar variabel pola asuh
belajar, waktu belajar, lokasi sekolah,
demokratis.
teman bergaul.
demokratis pada subjek tergolong
terdapat
Berdasarkan
diketahui
efektif
99,01%
hasil
variabel
pola
analisis
asuh
Tingkat
pola
asuh
tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh rerata
empirik
(RE)
variabel
pola
asuh
demokratis mempunyai rerata empirik
demokratis sebesar 156,36 dan rerata
(RE)
hipotetik (RH) sebesar 112,5. Sedangkan
sebesar
156,36
dan
rerata
hipotetik (RH) sebesar 112,5 yang
tingkat
berarti pola asuh demokratis subjek
tergolong
tergolong tinggi. Variabel prestasi
ditunjukkan oleh rerata sebesar 88,13.
belajar diketahui memiliki rata-rata
PEMBAHASAN
sebesar 38,88 yang berarti prestasi
prestasi
baik
Berdasarkan
belajar
sekali.
hasil
subjek
Hal
ini
perhitungan
belajar pada subjek tergolong baik
teknik statistic nonparametric dengan
sekali.
analisis dari Kendall’s tau_b diperoleh
nilai koefisien korelasi (r) sebesar -
5
0,030; p = 0,711 (p>0,05) artinya tidak
itu bagus dan pola asuh demokratis
ada
yang diberikan tinggi keduanya tidak
hubungan
antara
pola
asuh
demokratis dengan prestasi belajar.
akan
Hal tersebut berarti hipotesis penelitian
penelitian ini diperoleh hasil bahwa
yang diajukan tidak diterima sehingga
Sumbangan Efektif (SE) variabel pola
tidak ada hubungan antara pola asuh
asuh demokratis terhadap prestasi
demokratis dengan prestasi belajar.
belajar sebesar 0,09% ditunjukkan
Meskipun
menunjukkan
hasil
penelitian
bahwa
pola
berpengaruh
karena
pada
ini
oleh koefisien korelasi (-0,030)2 dikali
asuh
100%. Berarti masih terdapat 99,01%
demokratis yang diterapkan tergolong
variabel
lain
tinggi dan prestasi
prestasi
belajar
belajar siswa
yang
mempengaruhi
selain
pola
asuh
tergolong baik sekali tetapi keduanya
demokratis seperti kondisi fisik, sikap,
tidak ada hubungan. Hal tersebut
intelegensi,
dikarenakan banyak faktor-faktor lain
tinggal, alat belajar, waktu belajar,
yang mempengaruhi prestasi belajar
lokasi sekolah, teman bergaul.
siswa selain pola asuh demokratis itu
bakat,
minat,
tempat
Hal ini sejalan dengan teori yang
sendiri. Penelitian ini dilakukan di
dikemukakan
SDIT Nur Hidayah yang merupakan
Sujana, 2000) bahwa hasil belajar
sekolah fullday yang memiliki jadwal
siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh
pulang sekolah hingga pukul 13.00
kemampuan
siswa
sedangkan pada SD reguler yang
dipengaruhi
oleh
biasanya
Dikatakan Syah (2011) kemampuan
memiliki
jadwal
pulang
oleh
Clark
dan
(dalam
30%
lingkungan.
sekolah pukul 10.00, perbedaan jam
siswa
tersebut
mempengaruhi
internal (faktor dari dalam) yaitu
pemberian materi pada siswa yaitu
keadaan jasmani dan rohani. Faktor
pada sekolah fullday materi yang
tersebut memiliki dua aspek yaitu
diberikan akan lebih banyak maka
fisiologis yang merupakan kondisi
siswa akan lebih terlatih dan bisa lebih
fisik
pintar. Meskipun prestasi belajar siswa
mempengaruhi
dapat
tersebut
secara
merupakan
umum
yang
semangat
faktor
dapat
dan
6
intensitas
siswa
dalam
mengikuti
dasarnya
diciptakan
oleh
adanya
pelajaran, sedangkan aspek psikologis
interaksi oleh orangtua dan anak dalam
merupakan
dapat
hubungan sehari-hari sepanjang waktu.
mempengaruhi kuantitas dan kualitas
Berdasarkan hasil analisis diketahui
belajar siswa seperti intelegensi, sikap,
rerata empirik (RE) variabel pola asuh
bakat, minat. Lingkungan merupakan
demokratis sebesar 156,36 dan rerata
faktor eksternal (faktor luar diri) yang
hipotetik (RH) sebesar 112,5. Hal
terdiri dari dua hal yaitu lingkungan
tersebut menunjukkan bahwa pola
sosial dan lingkungan non sosial.
asuh demokratis pada subjek tergolong
Lingkungan sosial merupakan tempat
tinggi.
siswa
diintepretasikan
aspek
berada
masyarakat,
yang
meliputi
tetangga,
keluarga,
dan
Kondisi
tinggi
ini
bahwa
dapat
subjek
teman
penelitian pada dasarnya memiliki
sepermainan. Lingkungan non sosial
sikap yang terbentuk dari aspek kasih
meliputi rumah tinggal siswa dan
sayang yang berupa perasaan kasih,
letaknya, alat belajar siswa, waktu
penuh kehangatan serta meliputi pujian
belajar yang digunakan siswa, dan
terhadap
lokasi sekolah.
komunikasi anak dan orangtua yang
prestasi
anak,
aspek
Salah satu tolak ukur keberhasilan
berupa penyampaian suatu informasi
seseorang anak dalam sekolahnya
dari satu pihak ke pihak lain dalam
dapat dilihat dari prestasi belajar yang
artian untuk dapat mengerti akan
diraih.
informasi
Prestasi
belajar
sendiri
yang
disampaikan
oleh
merupakan hasil yang dicapai oleh
seorang anak, orangtua harus bersedia
anak didik yang diwujudkan dengan
menjadi pendengar yang baik dan apa
angka atau huruf sebagai hasil nilai
yang menjadi keluhan, permasalahan,
belajar setelah melakukan tes atau
harapan, dan keinginan seorang anak
ulangan. Menurut Purwanto (1988)
sangat penting bagi orangtua. Aspek
salah
kontrol
satu
faktor
eksternal
yang
merupakan
usaha
yang
mempengaruhi faktor belajar adalah
mempengaruhi aktivitas anak secara
pola asuh orangtua. Pola asuh pada
seimbang
yang
menjadikan
anak
7
bertanggung
peraturan
jawab
dan
orangtua
menaati
dengan
penuh
Berdasarkan
kategorisasi
skala
pola asuh demokratis dapat diketahui
kesadaran. Aspek tuntutan kedewasaan
bahwa
berfungsi memberi pengertian kepada
memiliki pola asuh demokratis yang
anak untuk mencapai suatu tingkat
tergolong sedang; 62,5% (45 orang)
kemampuan secara intelektual, sosial,
yang memiliki pola asuh demokratis
dan emosional.
yang tergolong tinggi; 5,6% (4 orang)
Prestasi belajar seorang anak pada
31,94%
(23
orang)
yang
yang memiliki pola asuh demokratis
penelitian kali ini diketahui memiliki
yang
rata rata 88,13 sehingga prestasi
Seseorang yang memiliki pola asuh
belajar anak tergolong baik sekali.
demokratis
Kondisi
dapat
orantua yang dapat menempatkan anak
subjek
pada tempat yang semestinya yaitu
telah
anak tumbuh dan berkembang serta
memiliki aspek kognitif yang berupa
mempunyai inisiatif sendiri karena
pengamatan,
orangtua
baik
sekali
diitepretasikan
penelitian
bahwa
pada
dasarnya
ingatan,
pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, aspek
afektif
yang
sangat
digambarkan
memiliki
tinggi.
sebagai
kebebasan
terkontrol pada anak (Hurlock, 2004).
menerima,
Berdasarkan kategorisasi prestasi
memberikan sambutan, mengapresiasi,
belajar dapat diketahui bahwa terdapat
menginternalisasi, dan karakteristik,
25% (18 orang) yang memiliki prestasi
serta
yaitu
belajar yang tergolong baik; 75% (54
menyangkut
orang) yang memiliki prestasi belajar
kegiatan otot dan kemampuan fisik
yang tergolong baik sekali. Jumlah
yang berupa ketrampilan bergerak dan
prosentase
bertindak
kategori baik sekali. Subjek dalam
aspek
kemampuan
gerak
maupun
psikomotor
yang
seperti
mata,
kecakapan
berupa
tergolong
tangan,
dalam
non
mengkoordinasi
kaki
menempati
serta
kategori ini mempunyai arti bahwa
verbal
subjek mampu mencapai hasil yang
sseperti
maksimal melalui usaha belajarnya
ekspresi
verbalnya
terbanyak
berbicara dan membuat ekspresi.
8
yang ditunjukkan dengan nilai, tes
Shohib,M. 2010.Pola Asuh Orang
Tua. Jakarta : Rineka Cipta
(Winkel, 1996).
Berdasarkan
uraian
diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa pola
asuh
demokratis
tidak
memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi
belajar
siswa,
namun
Sujana,N. 2000. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung :
PT. Sinar Baru Albensindo
Syah,M.2011.Psikologi
Pendidikan.
Bandung
:
PT.
Remaja
Rosdakarya
generalisasi dari hasil penelitian ini
terbatas pada populasi dimana tempat
penelitian
ini
dilakukan
sehingga
penerapan pada ruang lingkup yang
lebih luas dengan karakteristik yang
berbeda
kiranya
perlu
dilakukan
penelitian lagi dengan menggunakan
TIM
Penyusun
Kamus
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.1988. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka
Utami,Y.R. 2009. Penyesuaian diri
dan Pola Asuh Orang Tua Yang
Memiliki Anak Retardasi Mental.
Surakarta : UMS
atau menambah variabel lain yang
belum disertakan dalam penelitian atau
dengan menambah atau memperluas
ruang lingkup.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock,E.B. 2004. Perkembangan
Anak. Jakarta : Erlangga
Purwanto,N.
1988.
Psikologi
Pendidikan.
Edisi
ke
2.
Bandung:CV.Remadja Karya
Setiawati. 2008. Optimalisasi Peran
Wanita Di Keluarga Dalam
Membentuk
Sumber
Daya
Manusia
Berkualitas.
(http://buletinlitbang.dephan.go.i
d/index.asp?vnomor=16&mnoru
tisi=10.2008: hlm:1).
Windyastati, F. 2001. Hubungan
antara Persepsi Pola Asuh
Demokratis dengan Disiplin Diri
Pada
Remaja.
Surakarta:
Fakultas Psikologi
Winkel.1996. Psikologi Pengajaran.
c.2. Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_d
asar
http://www.Fullday School.
diakses 01 February 2009
Com/
http://repository.upi.edu/operator/uplo
ad/s_ptm_000567_chapter2.pdf
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/200
9/11/tipe-tipe-pola-asuh/
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH
DASAR PROGRAM FULLDAY
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
Ria Mayasari
F 100 080 066
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ii
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH
DASAR PROGRAM FULLDAY
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh :
RIA MAYASARI
F 100 080 066
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
v
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH
DASAR PROGRAM FULLDAY
Ria Mayasari1)
Siti Nurina Hakim2)
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis
dengan prestasi belajar siswa kelas satu sekolah dasar program fullday. Hipotesis
yang diajukan adalah ada hubungan positif antara pola asuh demokratis dengan
prestasi belajar siswa kelas satu sekolah dasar program fullday. Sampel pada
penelitian ini 2 kelas yaitu kelas 1A yang terdiri dari 36 anak dan kelas 1B dengan
36 anak. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa
skala untuk melihat pola asuh demokratis dan data sekunder berupa raport anak
yang digunakan untuk melihat prestasi belajar. Dari data tersebut kemudian
dianalisis menggunakan Product Moment dengan teknik analisis Kendals_tau_b
dalam program SPSS 15 dan hasil dari analisis tersebut adalah tidak ada hubungan
antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar siswa kelas satu sekolah dasar
program fullday. Hasil dari uji analisis diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
sebesar -0,030 dengan p= 0,711 (p>0,05) sehingga diperoleh hasil bahwa tidak
ada hubungan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar siswa maka
hipotesis yang diajukan tidak diterima.
Kata Kunci: Pola Asuh Demokratis, Prestasi Belajar, SD Full-day.
1) Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
2) Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
vi
RELATIONSHIP BETWEEN DEMOCRATIC PARENTING WITH
LEARNING STUDENT ACHIEVEMENT GRADE ONE SCHOOL
PROGRAM FULLDAY
Ria Mayasari1)
Siti Nurina Hakim2)
Faculty of Psychology
University Muhammadiyah Surakarta
abstract
This study aimed to determine the relationship between democratic parenting
class with student achievement fullday one elementary school program. The
hypothesis is a positive relationship between democratic parenting class with
student achievement fullday an elementary school program. The sample in this
study is a Grade 2 class 1A consisting of 36 children and 1B classes with 36
children. Data collection in this study using primary data in the form of a scale to
see democratic parenting and secondary data in the form of report cards used to
see children learning achievement. Of the data is then analyzed using Product
Moment with Kendals_tau_b analysis techniques in SPSS 15 and the results of the
analysis is no relationship between democratic parenting class with student
achievement fullday an elementary school program. The results obtained from test
analysis correlation coefficient (r) of -0.030 with p = 0.711 (p> 0.05) in order to
obtain the result that there is no relationship between democratic parenting with
student achievement then the hypothesis is not accepted.
Keywords: Democratic Parenting, Learning Achievement, SD Full-day.
1) Students in the Department of Psychology, University of Muhammadiyah
Surakarta
2) Faculty of Psychology, University of Muhammadiyah Surakarta
1
berarti sekolah dengan kegiatan sehari
PENDAHULUAN
Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat
yang terbentuk
penuh di sekolah.
Salah
satu
tolak
ukur
akibat adanya perkawinan berdasarkan
keberhasilan seseorang tersebut dapat
agama dan hukum yang sah. Dalam
dilihat dari prestasi belajar yang
mewujudkan cita-citanya, pengaruh
diraihnya. Menurut Purwanto (1988)
dari
berperan
bahwa ada beberapa faktor yang
penting karena keluarga merupakan
mempengaruhi prestasi belajar yaitu
awal dari pembelajaran seorang anak.
faktor internal terdiri dari: fisiologis
Salah satu dorongan dari keluarga
dan psikologis, sedangkan salah satu
kepada
dengan
faktor eskternal yang mempengaruhi
memberikan pendidikan yang baik
prestasi belajar adalah pola asuh
sejak dini.
orangtua.
keluarga
sangatlah
anaknya
yaitu
Sekolah Dasar
Menurut Baumrind (Gustiany,
(SD) adalah jenjang paling dasar pada
2003) bahwa pola asuh orang tua itu
pendidikan
Indonesia.
terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
Sekolah dasar ditempuh dalam waktu
pola asuh otoriter, yaitu pemegang
6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai
peranan ada pada orang tua. Pola asuh
kelas
demokratis artinya pola asuh yang
Pendidikan
formal
6.
di
Pelajar
sekolah
dasar
disesuaikan
umumnya berusia 7-12 tahun.
Pendidikan
SD
dibedakan
dengan
perkembangan
anak. Pola asuh permisif yang artinya
menjadi dua sistem yaitu sistem
pemegang
reguler dan full-day. Adapun saat ini
Diantara ketiga pola asuh ini yang
sekolah
yang
paling efektif untuk diterapkan adalah
Full-day
pola asuh demokratis, karena pola
school yaitu Full yang berarti penuh,
pengasuhannya berjalan sesuai dengan
Day yang berarti hari, School yang
pertumbuhan dan perkembangan anak,
berarti sekolah. Jadi Full-Day School
sehingga dapat meningkatkan prestasi
swasta
menawarkan
pilihan
banyak
SD
belajar anak.
peranan
adalah
anak.
2
Prestasi belajar adalah hasil
keluarga yang dilakukan oleh orangtua
yang dicapai seseorang dalam usaha
kepada anaknya. Dengan demikian
belajar sebagaimana yang dinyatakan
merupakan suatu hak dan kewajiban
dalam raport, sehingga dapat dikatakan
orangtua sebagai penanggung jawab
bahwa prestasi belajar seorang siswa
yang utama dalam mendidik anaknya
dapat dilihat dari nilai hasil belajar
(Shochib, 2010).
(Purwanto, 2011).
Aspek
Menurut
aspek
prestasi
belajar
menurut Syah (2011) :
a.
Aspek
Kognitif
meliputi
ingatan,
pemahaman,
domain)
:
anak pada tempat yang semestinya
pengamatan,
yaitu sebagai individu yang sedang
penerapan,
tumbuh
dan
berkembang
serta
mempunyai inisiatif sendiri. Orangtua
Afektif
meliputi
sambutan,
Gustiany, 2003) Pola asuh demokratis
(cognitive
analisis, sintesis.
Aspek
(dalam
adalah orang tua dapat menempatkan
domain)
b.
Baumrind
(
:
apresiasi,
affective
memberikan
kebebasan
terkontrol
menerima,
pada anak. Pola asuh ini menekankan
internalisasi,
kepada aspek edukatif atau pendidikan
karakteristik.
dalam membimbing anak sehingga
c. Aspek Psikomotor ( Psychomotor
orang tua lebih sering memberikan
domain).
pengertian, penjelasan, dan penalaran
Kemampuan
psikomotor
adalah kemampuan yang menyangkut
untuk
kegiatan otot dan kekuatan fisik.
mengapa perilaku tersebut diharapkan
Faktor
yang
mempengaruhi
membantu
anak
mengerti
(Hurlock, 2004).
prestasi belajar menurut Syah (2011)
Menurut Hurlock (2004), ada
berupa Faktor internal meliputi aspek
empat
fisiologis dan aspek psikologis. Faktor
demokratis yaitu: pandangan orangtua
Eksternal meliputi lingkungan sosial
terhadap anak, komunikasi, penerapan
dan lingkungan non sosial.
disiplin, pemenuh kebutuhan anak.
atau
aspek
pola
pengasuhan
Pola asuh adalah cara, bentuk
Ditambahkan oleh Waruan (Utami,
strategi
2009) aspek pola asuh demokratis
dalam
pendidikan
3
orangtua
yaitu
komunikasi,
kasing
kontrol,
sayang,
Subjek dalam penelitian ini
tuntutan
adalah siswa SD kelas satu program
full-day di SD IT Nur Hidayah yang
kedewasaan.
Adapun
faktor–faktor
yang
memiliki
raport
kelas
satu
pada
mempengaruhi pola asuh demokratis
semester satu dan dua yang sekarang
menurut Watson (Windyastati, 2001)
duduk di kelas dua. Jumlah sampel
yaitu faktor nilai yang dianut oleh
yang digunakan dalam penelitian ini
orangtua, faktor kepribadian, faktor
adalah 72 anak.
sosial
ekonomi,
faktor
tingkat
pendidikan.
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah Ada hubungan
yang
positif
antara
Pola
asuh
demokratis dengan prestasi belajar
anak SD kelas 1 program fullday”.
Pengambilan
penelitian
ini
data
pada
dilakukan
dengan
menggunakan satu skala yaitu skala
pola
asuh
demokratis
dan
data
sekunder yaitu nilai raport siswa kelas
satu pada semester satu dan dua.
Semakin tinggi tingkat pola asuh
Berdasarkan uji asumsi yang
demokratis orangtua maka semakin
meliputi uji normalitas sebaran dan uji
tinggi pula prestasi belajar seorang
linieritas hubungan diketahui bahwa
siswa, begitu juga sebaliknya semakin
pada uji linieritas diperoleh nilai F
rendah tingkat pola asuh demokratis
pada Linierity 0,064 dan signifikansi
orangtua maka semakin rendah pula
(p) = 0,801 (p>0,05). Hasil tersebut
tingkat prestasi belajar seorang siswa.
menunjukkan bahwa variabel bebas (
METODE PENELITIAN
pola asuh demokratis) dengan variabel
ini
tergantung ( prestasi belajar) tidak
menggunakan pendekatan kuantitatif
memiliki korelasi yang searah (linier)
dengan Variabel tergantung : Prestasi
sehingga
Belajar dan Variabel bebas : Pola Asuh
menggunakan
korelasi
product
Demokratis
moment
Pearson.
Sehingga
Dalam
penelitian
tidak
dari
memenuhi
syarat
peneliti menggunakan analisis statistic
4
non parametric dengan uji hipotesis
yaitu teknik korelasi dari Kendall’s
HASIL PENELITIAN
tau_b.
Berdasarkan
hasil
disimpulkan
bahwa
Adapun
diperoleh
hasil
nilai
perhitungan
koefisien
korelasi
penelitian
tidak
ada
sebesar -0,030; p = 0,711 (p>0,05)
hubungan antara pola asuh demokratis
artinya tidak ada antara pola asuh
dengan prestasi belajar di SDIT Nur
demokratis dengan prestasi belajar
Hidayah pada kelas 1A dan 1B. Hal ini
siswa. Sumbangan
(SE)
ditunjukkan dengan koefisien korelasi
variabel pola asuh demokratis terhadap
(r) sebesar -0, 030 dengan p = 0,711 (
prestasi belajar sebesar 0,09%. Berarti
p > 0,05). Peranan atau sumbangan
masih
yang
efektif pola asuh demokratis terhadap
mempengaruhi prestasi belajar siswa
prestasi belajar sebesar 0,09%. Hal ini
diluar variabel pola asuh demokratis
berarti masih terdapat 99,01% variabel
seperti kondisi fisik, sikap, intelegensi,
lain yang dapat mempengaruhi prestasi
bakat, minat, tempat tinggal, alat
belajar di luar variabel pola asuh
belajar, waktu belajar, lokasi sekolah,
demokratis.
teman bergaul.
demokratis pada subjek tergolong
terdapat
Berdasarkan
diketahui
efektif
99,01%
hasil
variabel
pola
analisis
asuh
Tingkat
pola
asuh
tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh rerata
empirik
(RE)
variabel
pola
asuh
demokratis mempunyai rerata empirik
demokratis sebesar 156,36 dan rerata
(RE)
hipotetik (RH) sebesar 112,5. Sedangkan
sebesar
156,36
dan
rerata
hipotetik (RH) sebesar 112,5 yang
tingkat
berarti pola asuh demokratis subjek
tergolong
tergolong tinggi. Variabel prestasi
ditunjukkan oleh rerata sebesar 88,13.
belajar diketahui memiliki rata-rata
PEMBAHASAN
sebesar 38,88 yang berarti prestasi
prestasi
baik
Berdasarkan
belajar
sekali.
hasil
subjek
Hal
ini
perhitungan
belajar pada subjek tergolong baik
teknik statistic nonparametric dengan
sekali.
analisis dari Kendall’s tau_b diperoleh
nilai koefisien korelasi (r) sebesar -
5
0,030; p = 0,711 (p>0,05) artinya tidak
itu bagus dan pola asuh demokratis
ada
yang diberikan tinggi keduanya tidak
hubungan
antara
pola
asuh
demokratis dengan prestasi belajar.
akan
Hal tersebut berarti hipotesis penelitian
penelitian ini diperoleh hasil bahwa
yang diajukan tidak diterima sehingga
Sumbangan Efektif (SE) variabel pola
tidak ada hubungan antara pola asuh
asuh demokratis terhadap prestasi
demokratis dengan prestasi belajar.
belajar sebesar 0,09% ditunjukkan
Meskipun
menunjukkan
hasil
penelitian
bahwa
pola
berpengaruh
karena
pada
ini
oleh koefisien korelasi (-0,030)2 dikali
asuh
100%. Berarti masih terdapat 99,01%
demokratis yang diterapkan tergolong
variabel
lain
tinggi dan prestasi
prestasi
belajar
belajar siswa
yang
mempengaruhi
selain
pola
asuh
tergolong baik sekali tetapi keduanya
demokratis seperti kondisi fisik, sikap,
tidak ada hubungan. Hal tersebut
intelegensi,
dikarenakan banyak faktor-faktor lain
tinggal, alat belajar, waktu belajar,
yang mempengaruhi prestasi belajar
lokasi sekolah, teman bergaul.
siswa selain pola asuh demokratis itu
bakat,
minat,
tempat
Hal ini sejalan dengan teori yang
sendiri. Penelitian ini dilakukan di
dikemukakan
SDIT Nur Hidayah yang merupakan
Sujana, 2000) bahwa hasil belajar
sekolah fullday yang memiliki jadwal
siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh
pulang sekolah hingga pukul 13.00
kemampuan
siswa
sedangkan pada SD reguler yang
dipengaruhi
oleh
biasanya
Dikatakan Syah (2011) kemampuan
memiliki
jadwal
pulang
oleh
Clark
dan
(dalam
30%
lingkungan.
sekolah pukul 10.00, perbedaan jam
siswa
tersebut
mempengaruhi
internal (faktor dari dalam) yaitu
pemberian materi pada siswa yaitu
keadaan jasmani dan rohani. Faktor
pada sekolah fullday materi yang
tersebut memiliki dua aspek yaitu
diberikan akan lebih banyak maka
fisiologis yang merupakan kondisi
siswa akan lebih terlatih dan bisa lebih
fisik
pintar. Meskipun prestasi belajar siswa
mempengaruhi
dapat
tersebut
secara
merupakan
umum
yang
semangat
faktor
dapat
dan
6
intensitas
siswa
dalam
mengikuti
dasarnya
diciptakan
oleh
adanya
pelajaran, sedangkan aspek psikologis
interaksi oleh orangtua dan anak dalam
merupakan
dapat
hubungan sehari-hari sepanjang waktu.
mempengaruhi kuantitas dan kualitas
Berdasarkan hasil analisis diketahui
belajar siswa seperti intelegensi, sikap,
rerata empirik (RE) variabel pola asuh
bakat, minat. Lingkungan merupakan
demokratis sebesar 156,36 dan rerata
faktor eksternal (faktor luar diri) yang
hipotetik (RH) sebesar 112,5. Hal
terdiri dari dua hal yaitu lingkungan
tersebut menunjukkan bahwa pola
sosial dan lingkungan non sosial.
asuh demokratis pada subjek tergolong
Lingkungan sosial merupakan tempat
tinggi.
siswa
diintepretasikan
aspek
berada
masyarakat,
yang
meliputi
tetangga,
keluarga,
dan
Kondisi
tinggi
ini
bahwa
dapat
subjek
teman
penelitian pada dasarnya memiliki
sepermainan. Lingkungan non sosial
sikap yang terbentuk dari aspek kasih
meliputi rumah tinggal siswa dan
sayang yang berupa perasaan kasih,
letaknya, alat belajar siswa, waktu
penuh kehangatan serta meliputi pujian
belajar yang digunakan siswa, dan
terhadap
lokasi sekolah.
komunikasi anak dan orangtua yang
prestasi
anak,
aspek
Salah satu tolak ukur keberhasilan
berupa penyampaian suatu informasi
seseorang anak dalam sekolahnya
dari satu pihak ke pihak lain dalam
dapat dilihat dari prestasi belajar yang
artian untuk dapat mengerti akan
diraih.
informasi
Prestasi
belajar
sendiri
yang
disampaikan
oleh
merupakan hasil yang dicapai oleh
seorang anak, orangtua harus bersedia
anak didik yang diwujudkan dengan
menjadi pendengar yang baik dan apa
angka atau huruf sebagai hasil nilai
yang menjadi keluhan, permasalahan,
belajar setelah melakukan tes atau
harapan, dan keinginan seorang anak
ulangan. Menurut Purwanto (1988)
sangat penting bagi orangtua. Aspek
salah
kontrol
satu
faktor
eksternal
yang
merupakan
usaha
yang
mempengaruhi faktor belajar adalah
mempengaruhi aktivitas anak secara
pola asuh orangtua. Pola asuh pada
seimbang
yang
menjadikan
anak
7
bertanggung
peraturan
jawab
dan
orangtua
menaati
dengan
penuh
Berdasarkan
kategorisasi
skala
pola asuh demokratis dapat diketahui
kesadaran. Aspek tuntutan kedewasaan
bahwa
berfungsi memberi pengertian kepada
memiliki pola asuh demokratis yang
anak untuk mencapai suatu tingkat
tergolong sedang; 62,5% (45 orang)
kemampuan secara intelektual, sosial,
yang memiliki pola asuh demokratis
dan emosional.
yang tergolong tinggi; 5,6% (4 orang)
Prestasi belajar seorang anak pada
31,94%
(23
orang)
yang
yang memiliki pola asuh demokratis
penelitian kali ini diketahui memiliki
yang
rata rata 88,13 sehingga prestasi
Seseorang yang memiliki pola asuh
belajar anak tergolong baik sekali.
demokratis
Kondisi
dapat
orantua yang dapat menempatkan anak
subjek
pada tempat yang semestinya yaitu
telah
anak tumbuh dan berkembang serta
memiliki aspek kognitif yang berupa
mempunyai inisiatif sendiri karena
pengamatan,
orangtua
baik
sekali
diitepretasikan
penelitian
bahwa
pada
dasarnya
ingatan,
pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, aspek
afektif
yang
sangat
digambarkan
memiliki
tinggi.
sebagai
kebebasan
terkontrol pada anak (Hurlock, 2004).
menerima,
Berdasarkan kategorisasi prestasi
memberikan sambutan, mengapresiasi,
belajar dapat diketahui bahwa terdapat
menginternalisasi, dan karakteristik,
25% (18 orang) yang memiliki prestasi
serta
yaitu
belajar yang tergolong baik; 75% (54
menyangkut
orang) yang memiliki prestasi belajar
kegiatan otot dan kemampuan fisik
yang tergolong baik sekali. Jumlah
yang berupa ketrampilan bergerak dan
prosentase
bertindak
kategori baik sekali. Subjek dalam
aspek
kemampuan
gerak
maupun
psikomotor
yang
seperti
mata,
kecakapan
berupa
tergolong
tangan,
dalam
non
mengkoordinasi
kaki
menempati
serta
kategori ini mempunyai arti bahwa
verbal
subjek mampu mencapai hasil yang
sseperti
maksimal melalui usaha belajarnya
ekspresi
verbalnya
terbanyak
berbicara dan membuat ekspresi.
8
yang ditunjukkan dengan nilai, tes
Shohib,M. 2010.Pola Asuh Orang
Tua. Jakarta : Rineka Cipta
(Winkel, 1996).
Berdasarkan
uraian
diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa pola
asuh
demokratis
tidak
memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi
belajar
siswa,
namun
Sujana,N. 2000. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung :
PT. Sinar Baru Albensindo
Syah,M.2011.Psikologi
Pendidikan.
Bandung
:
PT.
Remaja
Rosdakarya
generalisasi dari hasil penelitian ini
terbatas pada populasi dimana tempat
penelitian
ini
dilakukan
sehingga
penerapan pada ruang lingkup yang
lebih luas dengan karakteristik yang
berbeda
kiranya
perlu
dilakukan
penelitian lagi dengan menggunakan
TIM
Penyusun
Kamus
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.1988. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka
Utami,Y.R. 2009. Penyesuaian diri
dan Pola Asuh Orang Tua Yang
Memiliki Anak Retardasi Mental.
Surakarta : UMS
atau menambah variabel lain yang
belum disertakan dalam penelitian atau
dengan menambah atau memperluas
ruang lingkup.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock,E.B. 2004. Perkembangan
Anak. Jakarta : Erlangga
Purwanto,N.
1988.
Psikologi
Pendidikan.
Edisi
ke
2.
Bandung:CV.Remadja Karya
Setiawati. 2008. Optimalisasi Peran
Wanita Di Keluarga Dalam
Membentuk
Sumber
Daya
Manusia
Berkualitas.
(http://buletinlitbang.dephan.go.i
d/index.asp?vnomor=16&mnoru
tisi=10.2008: hlm:1).
Windyastati, F. 2001. Hubungan
antara Persepsi Pola Asuh
Demokratis dengan Disiplin Diri
Pada
Remaja.
Surakarta:
Fakultas Psikologi
Winkel.1996. Psikologi Pengajaran.
c.2. Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_d
asar
http://www.Fullday School.
diakses 01 February 2009
Com/
http://repository.upi.edu/operator/uplo
ad/s_ptm_000567_chapter2.pdf
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/200
9/11/tipe-tipe-pola-asuh/