PPERBEDAA Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif Antara Shift Pagi, Siang Dan Malam Pada Pekerja Bagian Produksi Pengolahan Kayu Di Pt. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang.

PERBEDAA
P
AN KELEL
LAHAN KER
RJA SUBJE
EKTIF ANT
TARA SHIF
FT PAGI,
SIAN
NG DAN MA
ALAM PAD
DA PEKER
RJA BAGIA
AN PRODUK
KSI
PE
ENGOLAH
HAN KAYU
U DI PT. AL
LBASIA SE
EJAHTERA

A
MA
ANDIRI KA
ABUPATEN
N SEMARAN
NG

Dissusun oleh :

AYU RIS
STIANIN
NGRUM
J 4410 100 0660

PR
ROGRAM STUDI K
KESEHAT
TAN MASY
YARAKA
AT

KULTAS ILMU KE
ESEHATA
AN
FAK
UN
NIVERSIT
TAS MUHA
AMMADIIYAH SU
URAKART
TA
2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Jl.

A' Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417,Fax:
715144g Surakarta 57102


Yang bertanda tangan ini pembimbing/ skripsi/tugas akhir

Pembimbing

Nama
NIP

Pembimbing

Nama
NIP

I

: Tarwaka,

:

pDGip, Sc., M. Erg.


: t96409291988031019

II

: Dr. Suwadji, M.Kes.
:1,953t1231983031002

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang
merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama
: Ayu Ristianingrum
NIM
: J 410 100 060
Program Studi
: Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi

"PERBEDAAN KELELAHAN KERJA SUBJEKTIF ANTARA
SHIFT PAGI, SIANG DAN MALAM PADA PEKERJA BAGIAN

PRODUKSI PENGOLAIIAN KAYU DI PT. ALBASIA SEJAHTERA
MANDIRI KABUPATEN SEMARANG"

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian
persefujuan dibuat, s emo ga dapat dipergunakan s eperlunya.

Pembimbing I

Tarwaka. PDGip. Sc.. M. Erg.
NIP. I 9640929198803t0t9

Surakarta, November2014
Pembimbing II

31123

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH

rr a hm aniru o him
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

B i s mi I I ahi

Nama

AYU RISTIANINGRUM

NIM

J 410 100 060

Fak/Prodi
Jenis
Judul

Fll(Kesehatan Masyarakat
Skripsi


(PERBEDAAN KELELAHAN KERJA SUBJEKTIF ANTARA SHIFT
PAGI, SIANG DAN MALAM PADA PEKERJA BAGIAI\ PRODUKSI
PENGOLAHAN KAYU DI PT. ALBASIA SEJAHTERA MANDIRI
KABUPATEN SEMARANG'
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
l. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan (IMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberiknn hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta
menampilkannya dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan (JMS, tanpa perlu meminta iiin dari saya selama tetdp
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatknn
pihak Perpustakaan (JMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini-

Demikian pernyataan

ini


saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, November2014
Yang Menyatakan

J

410 100 060

Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif antara Shift Pagi, Siang dan Malam Pada Pekerja Bagian
Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang

Publikasi Ilmiah

 

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA SUBJEKTIF ANTARA SHIFT PAGI, SIANG
DAN MALAM PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PENGOLAHAN KAYU

DI PT. ALBASIA SEJAHTERA MANDIRI KABUPATEN
SEMARANG
Ayu Ristianingrum*, Tarwaka**, Suwadji***
*Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIK UMS, **Dosen Kesehatan
Masyarakat FIK UMS, ***Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS
ABSTRAK
Penggunaan teknologi yang maju dan penggunaan sumber daya yang optimal merupakan upaya
untuk meningkatkan produksi yang saat ini menjadi tuntutan didunia industri sehingga hal
tersebut memberi konsekuensi terhadap jam kerja salah satunya adalah pemberlakuan shift kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kelelahan kerja subjektif
antara shift pagi, siang dan malam pada pekerja bagian produksi di PT. Albasia Sejahtera
Mandiri Kabupaten Semarang. Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil dari tenaga kerja wanita bagian
produksi lepas masa training sebanyak 42 responden yang diambil melalui perhitungan rumus
Slovin. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kelelahan adalah kuesioner penilaian
kelelahan subjektif dari IFRC (Industrial Fatigue Research Committee) Jepang. Uji statistik
menggunakan One Way Anova yang dibantu dengan program SPSS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (p value) sebesar 0,006 yang artinya ada perbedaan kelelahan kerja
subjektif yang signifikan antara shift pagi, siang dan malam pada pekerja bagian produksi
pengolahan kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang. Kelompok Shift kerja

yang paling tinggi hingga rendah tingkat kelelahannya secara berurutan adalah; rata-rata skor
kelelahan kelompok shift C (Shift kerja malam) 55,78, kelompok shift B (Shift kerja siang) 51,57
dan kelompok shift A (shift kerja pagi) 44,57.
Kata Kunci

: Shift Kerja, Kelelahan Kerja Subjektif

ABSTRACT
The use of advanced technology and the optimal use of resources is an attempt to increase
production, which is currently the world industry demands so that it gives the consequences with
respect to hours of work one is appointment of a shift work. The purpose of this research is to
find out whether there is a difference between subjective shift work fatigue morning, noon and
night working on the production of PT. Albasia Sejahtera Mandiri Semarang. This research
method using analytic observational approach of cross sectional. Samples taken from the
woman's labor production off the training as much as 42 respondents were taken through the
formula calculation Slovin. Measuring instrument used to measure the fatigue is subjective
fatigue assessment questionnaire from IFRC (Industrial Fatigue Research Committee) Japan.
Statistical tests using One Way Anova which assisted with the SPSS program. The results showed
that (p value) of 0.006, meaning there was a difference of fatigue was a significant subjective
work among shifts morning, noon and night in the wood processing production workers at PT.

Albasia Sejahtera Mandiri Semarang. Shift work groups of the most high to low levels of his
tiredness to sequentially was the average score of fatigue Group C shift (Shift work night) 55,78,
Group B shift (Shift work during) 51.57 and shift A group (a work morning shift) 44,57.
Keywords: Shift Work. The Subjective Work Fatigue
Program Studi Kesehatan Masyarakat – FakultasIlmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

1

Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif antara Shift Pagi, Siang dan Malam Pada Pekerja Bagian
Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang

Publikasi Ilmiah

 

1. PENDAHULUAN
Penggunaan teknologi maju saat ini
sangat diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia secara luas,
namun
tanpa
disertai
dengan
pengendalian yang tepat akan dapat
merugikan
manusia
itu
sendiri.
Penggunaan teknologi maju tidak dapat
dielakkan,
terutama
pada
era
industrialisasi yang ditandai adanya
proses mekanisasi, elektrifikasi dan
modernisasi
serta
transformasi
globalisasi. Dalam keadaan demikian
penggunaan
mesin-mesin,
pesawat,
instalasi dan bahan-bahan berbahaya
akan terus meningkat sesuai kebutuhan
industrialisasi (Tarwaka, 2008).
Selain penggunaan teknologi yang
maju, penggunaan sumber daya secara
optimal dalam rangka meningkatkan
produksi juga telah menjadi tuntutan
dunia industri sejak beberapa tahun yang
lalu. Hal ini memberikan konsekuensi
terhadap perpanjangan jam kerja pekerja
dan salah satunya adalah dengan
mempekerjakan pekerja melampaui
waktu yang telah ditetapkan dan atau
memberlakukan shift kerja. Shift kerja
berpengaruh terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja dan hal ini berhubungan
dengan irama sikardian (Circadian
Rhythm) (Maurits, 2011).
Menurut Maurits (2011), bahwa
dalam kaitannya dengan kejadian
kelelahan kerja shift kerja berpeluang
menimbulkan kelelahan kerja sekitar
80% dan shift kerja sendiri berpeluang
menimbulkan gangguan tidur pada
pekerja shift kerja malam yaitu sekitar
80%. Disisi lain kelelahan kerja juga
terbukti memberikan kontribusi lebih dari
50% dalam kejadian kecelakaan kerja.
Meskipun
dampak
yang
dapat
ditimbulkan oleh shift kerja cukup
banyak tetapi shift kerja tetap harus

diterapkan karena kebutuhan sosial akan
pelayanan seperti kepolisian dan rumah
sakit benar-benar dibutuhkan untuk 24
jam/hari atau 7 hari/minggu. Selain itu
saat
ini
masyarakat
semakin
membutuhkan tersedianya pelayanan lain
dengan waktu yang lebih banyak seperti:
hotel; restoran; tempat hiburan; toko-toko
retail dan perusahaan transportasi. Pada
perusahaan yang beroprasi 24 jam perhari
karena proses produksinya yang panjang
dan kontinyu seperti industri kimia atau
industri manufaktur yang menggunakan
mesin yang memerlukan setup yang lama
dan mahal juga menerapkan aturan shift
kerja (Nurmianto, 2008).
PT. Albasia Sejahtera Mandiri
Kabupaten
Semarang
merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengolahan kayu sengon/Albasia dengan
jenis produk setengah jadi Bare Core
untuk orientasi ekspor ke Cina dan
Taiwan dengan kapasitas produksi
sebesar 150.000 m3/tahun. Industri ini
beroprasi selama 24 jam dengan
menerapkan 3 shift kerja. diantaranya
shift kerja pagi dimulai dari jam 07:00–
15:00, shift kerja siang dimulai pukul
15:00–23:00 dan shift malam bekerja
mulai pukul 23:00–07:00, dengan waktu
istirahat selama 1 jam. Untuk sistem
rotasi shift pada industri ini dilakukan
satu minggu sekali yaitu satu minggu
masuk pada shift pagi, satu minggu
masuk shift siang dan satu minggu masuk
shift malam. Yang dimulai dari hari senin
sampai dengan hari sabtu. Pada industri
ini memiliki beberapa bagian seperti
office, poli klinik, General Affair,
grading, produksi dan lain-lain. Dari
beberapa bagian tersebut yang memiliki
peran utama dalam industri ini adalah
pada bagian produksi. Beban kerja pada
bagian produksi kususnya untuk pekerja
wanita rata-rata memiliki tingkat beban
kerja yang sama yaitu tingkat beban kerja

Program Studi Kesehatan Masyarakat – FakultasIlmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

2

Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif antara Shift Pagi, Siang dan Malam Pada Pekerja Bagian
Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang

Publikasi Ilmiah

 

sedang, hal tersebut terlihat dari proses
produksi dan bahan yang digunakan.
Pada bagian produksi karyawan benarbenar dituntut untuk bekerja secara
maksimal karena pada setiap shift
memiliki tuntutan target yang harus
dicapai,
sehingga
tenaga
kerja
kemungkinan mengalami kelelahan kerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
ada
tidaknya
perbedaan kelelahan kerja subjektif
antara shift pagi, siang dan malam pada
pekerja bagian produksi pengolahan kayu
di PT. Albasia Sejahtera Mandiri
Kabupaten
Semarang
dan
untuk
mengetahui
faktor-faktor
penyebab
kelelahan subjektif pada shift kerja.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian observasional analitik dengan
menggunakan, metode pendekatan cross
sectional.Populasi pada penelitian ini
adalah karyawan wanita pada bagian
produksi sebanyak 110 karyawan, akan
tetapi sampel yang digunakan pada
penelitian ini hanya karyawan wanita
bagian produksi yang sudah lepas masa
training yaitu populasi sampel sebanyak
70 karyawan wanita. Untuk penentuan
jumlah sampel yang jumlah populasi
penelitiannya kecil atau lebih kecil dari
10.000 dapat menggunakan rumus Slovin
(Notoadmodjo,
2005).
Dan
dari
perhitungan rumus slovin diperoleh hasil
41,17 yang kemudian peneliti bulatkan
menjadi
42
responden.
Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
metode Proportionate Stratified Random
Sampling yang bertujuan agar sampel dari
masing-masing
strata
memadai
(Sugiyono, 2010). Dari masing-masing
shift diperoleh sampel sebanyak 14 orang.
Variabel-variabel yang dianalisis
adalah variabel bebas yaitu Shift kerja
yang di hubungkan dengan variabel
terikat yaitu
Kelelahan
Subjektif.
Pengambilan data untuk pengukuran
kelelahan kerja subjektif menggunakan

kuesioner kelelahan subjektif dari IFRC
(Industrial Fatigue Research Committe)
Jepang. Dan untuk mengetahui faktorfaktor penyebab kelelahan subjektif pada
shift kerja menggunakan kuesioner yang
terdiri dari 10 pertanyaaan mengenai
faktor internal individu dan 10 pertanyaan
mengenai faktor eksternal individu.
Analisis data menggunakan perangkat
lunak komputer yang berupa program
komputer
Statistik
meliputi:Analisis
Univariatyang digunakan secara deskriptif
dilakukan terhadap setiap variabel dari
hasil penelitian, yaitu variabel bebas
(independent) dan variabel terikat
(dependent) yang menghasilkan distribusi
dan
persentase
dari
setiap
variabel.Analisis
Bivariatdilakukan
dengan uji statistik, One Way Anova,
sedangkan untuk menguji perbedaan
variabel penganggu terhadap variabel
terikat menggunakan uji independent
samples t-testdengan dasar pengambilan
hipotesis penelitian berdasarkan pada
tingkat signifikan (α=0,05).

Program Studi Kesehatan Masyarakat – FakultasIlmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

3

Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif antara Shift Pagi, Siang dan Malam Pada Pekerja Bagian
Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang

Publikasi Ilmiah

 

3. HASIL ANALISIS
a. Analisis Univariat
1) Analisis Deskriptif Data Kuesioner
Penelitian
Tabel

1.

Analisis Data
Penelitian

Pertanyaan
Faktor Internal
ƒ Pertanyaan 1
ƒ Pertanyaan 2
ƒ Pertanyaan 3
ƒ Pertanyaan 4
ƒ Pertanyaan 5
ƒ Pertanyaan 6
ƒ Pertanyaan 7
ƒ Pertanyaan 8
ƒ Pertanyaan 9
ƒ Pertanyaan 10
Faktor Eksternal
ƒ Pertanyaan 1
ƒ Pertanyaan 2
ƒ Pertanyaan 3
ƒ Pertanyaan 4
ƒ Pertanyaan 5
ƒ Pertanyaan 6
ƒ Pertanyaan 7
ƒ Pertanyaan 8
ƒ Pertanyaan 9
ƒ Pertanyaan 10

Jawaban Ya
N
%

Kuesioner
Jawaban Tidak

%

N

14
13
28
19
24
26
25
23
42
42

33,3
31,0
66,7
45,2
57,1
61,9
59,5
54,8
100
100

28
29
14
23
18
16
17
19
0
0

66,7
69,0
33,3
54,8
42,9
38,1
40,5
45,2
0
0

22
23
27
29
35
31
26
26
21
2

52,4
54,8
64,3
69,0
83,3
73,8
61,9
61,9
50,0
4,8

20
19
15
13
7
11
16
16
21
40

47,6
45,2
35,7
31,0
16,7
26,2
38,1
38,1
50,0
95,2

Hasil analisis deskriptif pada
tabel empat, dari pertanyaan faktor
internal responden yang paling
banyak menjawab pertanyaan (Ya)
pada item nomor 9 dan 10 tentang
pertanyaan kesehatan dan riwayat
penyakit dan yang paling banyak
menjawab (Tidak) pada item nomor 2
yang berkaitan dengan ketidak
cocokandilingkungan kerja. Untuk
pertanyaan faktor eksternal responden
yang paling banyak menjawab (Ya)
pada item pertanyaan nomor 5
tentang sikap kerja. Sedangkan yang
menjawab (Tidak) paling banyak
berada pada item nomor 10 yang
berkaitan dengan jarak tempat tinggal
ke tempat kerja. Dari kedua faktor
internal dan eksternal tersebut dapat
diketahui bahwa responden rata-rata
memiliki keluhan yang sama. Tetapi
dalam hal ini lebih dominan pada

faktor yang disebabkan oleh faktor
eksternal yang meliputi Faktor beban
kerja, lingkungan kerja, sikap kerja,
monotoni dan transportasi.
2) Analisis Kelelahan Subjektif
Berikut
peneliti
jabarkan
mengenai kategori kelelahan subjektif
pada ketiga shift kerja:
Tabel 2. Frekuensi Kelelahan Kerja
Subjektif
Kategori
Kelelahan
Kerja
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat
Tinggi
Total

Frekuensi
(n)

Presentase
(%)

25
17
0

59,5
40,5
0

0

0

42

100,0

Dari hasil analisis kelelahan kerja
subjektif pada tiga shift didapatkan
dua kategori kelelahan yaitu kategori
kelelahan rendah dan kelelahan
sedang. Frekuensi kategori kelelahan
tertinggi dari ketiga shift adalah pada
kategori kelelahan rendah yaitu
25(59,5%) responden dari jumlah
sampel.
Sedangkan
frekuensi
terendah adalah pada kategori
kelelahan sedang yaitu 17(40,5%)
responden dari jumlah sampel.
Berikut tabel penjabaran kelelahan
dari masing-masing shift.
Tabel 3. Kelelahan Masing-masing Shift
Shift
Kerja

Rata- Standart
rata
Deviasi

Shift A
Shift B

Kategori Kelelahan
Rendah
Sedang
N %
N %
12 85,7 2
14,3
6
42,9 8
57,1

44,57
51,57

9,75
9,07

ShiftC

7

55,78

7,36

50

7

50

Dari tabel tiga terlihat tingkat
kelelahan pada masing-masing shift.
Untuk tingkat kelelahan pada shift A
dalam kategori kelelahan rendah ada
12 (85,7%) responden dan yang
mengalami kelelahan sedang ada 2

Program Studi Kesehatan Masyarakat – FakultasIlmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

4

Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif antara Shift Pagi, Siang dan Malam Pada Pekerja Bagian
Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang

Publikasi Ilmiah

 

(14,3%) responden dengan rata-rata
44,57 ±9,75, yang artinya bahwa pada
shift A rata-rata pekerja mengalami
kelelahan dalam kategori rendah.
Sedangkan pada shift B jumlah
responden yang mengalami kelelahan
dalam kategori rendah adalah 6
(42,9%)
responden
dan
yang
mengalami kelelahan dalam kategori
sedang ada 8 (57,1%) responden.
Nilai rata-rata kelelahan pada shift B
adalah 51,57 ±9,07, sehingga ratarata kategori kelelahan yang dialami
oleh para pekerja pada shift B adalah
kategori
kelelahan
sedang.
Selanjutnya pada shift C yang
mengalami kelelahan sedang ada 7
(50%)
responden
dan
yang
mengalami kelelahan rendah ada 7
(50%) responden dengan rata-rata
55,78 ±7,36 yang artinya rata-rata
tenaga kerja pada shift C mengalami
kelelahan kerja
dalam kategori
sedang.
b. Analisis Bivariat
1) Perbedaan Umur antar Shift Kerja
Adapun
hasil
pengujian
menggunakan
uji
statistik
Independent Samples t-test dapat
dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Perbedaan Umur antar Shift Kerja
Shift
Kerja
Shift A
Shift B
Shift A
Shift C
Shift B
Shift C

Rata-rata
Umur
(Tahun)
31,6
34,2
31,6
26,2
34,2
26,2

p-value

Keterangan

0,175

Tidak
Signifikan

0,012

Signifikan

0,000

Signifikan

Pada tabel empat dijabarkan
mengenai perbedaan umur antar
masing-masing shiftkerja. Untuk shift
A dan shift B diperoleh nilai
signifikan 0,175 sehingga tidak ada
perbedaan umur antar kedua shift.

Pada shift A dan C diperoleh nilai
signifikan 0,012 sehingga ada
perbedaan umur pada kedua shift
tersebut. Sedangkan pada shift B dan
shift C diperoleh nilai signifikansi
0,000 sehingga ada perbedaan umur
pada kedua shift.
2) Perbedaan Masa Kerja antar
Shift Kerja
Berikut peneliti jabarkan hasil
analisis berbedaan masa kerja antar
shift kerja:
Tabel 5. Perbedaan Masa Kerja antar
Shift Kerja
Shift
Kerja

Shift A
Shift B
Shift A
Shift C
Shift B
Shift C

Rata-rata
Masa
Kerja
(Tahun)
2,5
2,7
2,5
2,3
2,7
2,3

p-value

0,614
0,709
0,240

Keterangan

Tidak
Signifikan
Tidak
Signifikan
Tidak
Signifikan

Pada tabel lima dijabarkan
mengenai perbedaan masa kerja antar
masing-masing shiftkerja. Untuk shift
A dan shift B diperoleh nilai
signifikan 0,614 sehingga tidak ada
perbedaan masa kerja antar kedua
shift. Pada shift A dan C diperoleh
nilai signifikan 0,709 sehingga tidak
ada perbedaan masa kerja pada kedua
shift tersebut. Sedangkan pada shift B
dan shift C diperoleh nilai
signifikansi 0,240 sehingga tidak ada
perbedaan masa kerja pada kedua
shift.
3) Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja
Subjektif antar Shift Kerja
Pada analisis ini membahas
tentang perbedaankelelahan kerja
subjektif antarshift kerja bagian
produksi pengolahan kayu, dengan
menggunakan uji ONE WAY ANOVA.
Sebelum membandingkan ketiga
kelompok shift kerja peneliti akan

Program Studi Kesehatan Masyarakat – FakultasIlmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

5

Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif antara Shift Pagi, Siang dan Malam Pada Pekerja Bagian
Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang

Publikasi Ilmiah

 

C.Berikut hasil analisisnya
dijabarkan pada tabel 6:

membandingkan masing-masing shift
yaitu antara shift A dan shift B,
ShiftA dan C, shiftB dan Shift

yang

Tabel 6. Perbandingan antar Shift
Shift
Kerja
Shift A
Shift B
Shift A
Shift C
Shift B
Shift C

Frekuensi
(n)
14
14
14
14
14
14

Rata-rata Skor
Kelelahan
44,57
51,57
44,57
55,78
51,57
55,78

Standart
Deviasi
9,75
9,07
9,75
7,36
9,07
7,36

Keterangan :
Shift A : Shift Pagi
Shift B : Shift Siang
Shift C : Shift Malam

Signifikansi

Keterangan

0,060

Tidak Signifikan

0,002

Signifikan

0,189

Tidak Signifikan

value 0,002 (signifikan), sehingga ada
perbedaan tingkat kelelahan yang
bermakna antara shift A dan shift
C.Selanjutnya perbandingan antara
shift B dan shift C, dengan nilai ratarata kelelahan subjektif pada shift B
51,57 ±9,07 dan shift C sebesar55,78
±9,07. Nilai p-value yang diperoleh
adalah 0,189 (tidak signifikan) hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang bermakna antara shift
B dan shift C.
Selanjutnya ketiga shift A, B dan C
akan diuji bersama untuk mengetahui
apakah ketiga shift tersebut ada
perbedaaan tingkat kelelahan yang
bermakna atau tidak. Berikut peneliti
jabarkan pada tabel 7 dibawah ini:

Berdasarkan tabel diatas dijelaskan
perbandingan skor rata-rata kelelahan
subjektif antar kelompok shift.Yang
pertama perbandingan antara kelompok
shift A dan Shift B, dengan skor ratarata kelelehan shift A sebesar 44,57
±9,75dan shift B 51,57 ±9,07,
walaupun kedua shift memiliki nilai
rata-rata yang berbeda, akan tetapi nilai
P-Value diperoleh 0,060 (tidak
signifikan) hal ini menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang bermakna
antara shift A dan shift B.Kedua
perbandingan antar shift A dan Shift C,
skor rata-rata kelelahan subjektif pada
shift A adalah 44,57 ±9,75 dan shift C
sebesar 55,78 ±7,36.Pada kelompok ini
terdapat perbedaan hasil rata-rata yang
didukung dengan perolehan nilai pTabel 7. Uji Kelelahan Perbedaan antar Ketiga Shift
Kelompok
Shift

Frekuensi
(n)

Shift A
Shift B
Shift C
Total

14
14
14
42

Rata-rata
Skor
Kelelahan
44,57
51,57
55,78

Standart
Deviasi

Signifikansi

Keterangan

9,75
9,07
7,36

0,006

Signifikan

Program Studi Kesehatan Masyarakat – FakultasIlmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

6

Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif antara Shift Pagi, Siang dan Malam Pada Pekerja Bagian
Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang

Publikasi Ilmiah

 

Dari tabel diatas dapat dijelaskan
bahwa ketiga shift memiliki rata-rata
skor kelelahan yang berbeda.Shift A
merupakan
shiftpagi,
shift
B
merupakan shiftsiang dan shift C
merupakan shift malam. Rata-rata
tertinggi terlihat pada shift Cdengan
skor rata-rata 55,78, sedangkan ratarata terendah terlihat pada shift A
dengan skor rata-rata sebesar 44,57.
Hasil analisis ujiOne Way Anovapada
ketiga kelompok diperoleh nilai pvalue sebesar 0,0060,05, sehingga
tidak ada perbedaan kelelahan subjektif
yang signifikan antara shift A dan shift
B. Rata-rata kelelahan shift B (shift kerja
siang) lebih lelah dibandingkan dengan
shift kerja pagi karena saat bekerja pada
shift siang pekerja merasa kondisi
lingkungan kerja yang panas ketika
sedang melakukan perjalanan dari rumah
ketempat kerja, pada pagi harinya
biasanya waktu sudah digunakan untuk

Program Studi Kesehatan Masyarakat – FakultasIlmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

9

Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif antara Shift Pagi, Siang dan Malam Pada Pekerja Bagian
Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang

Publikasi Ilmiah

 

beraktifitas yang lain tidak digunakan
untuk istirahat dan waktu pulang untuk
shift siang adalah jam 22.00 sehingga
waktu untuk beristirahat lebih sedikit
dibandingkan dengan pekerja yang
masuk pada shift pagi. Hasil penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian
Susetyo (2008), bahwa pekerja pada shift
siang lebih lelah dibandingkan dengan
pekerja pada shift pagi, dengan
klasifikasi tingkat kelelahan pada shift
pagi rendah dan pada shift siang dalam
klasifikasi kelelahan sedang.
Selanjutnya untuk perbandingan
kelelahan antarashift B dan shift C, bahwa
nilai rata-rata shift B lebih kecil
dibandingkan dengan rata-rata skor
kelelahan subjektif pada shift C, yaitu
sebesar 51,57 dan shift C sebesar 55,78,
hal tersebut terjadi karena waktu untuk
beristirahat saat bekerja shift malam lebih
sedikit dibandingkan dengan yang bekerja
pada shift siang, selain itu juga pada saat
shift malam merupakan jam atau waktu
tubuh untuk tidur, sehingga kelelahan
dapat terjadi. Meskipun ada perbedaan
skor rata-rata kelelahan kerja subjektif
pada masing-masing shifttetapi tidak ada
perbedaan yang bermakna pada shift Bdan
shift C hal tersebut terlihat dari hasil uji
statistik independent t-test diperoleh pvalue 0,189>0,05. Selain itu, klasifikasi
tingkat kelelahan antar kedua shift samasama dalam klasifikasi kelelahan sedang.
Perbandingan antara shift A dan
shift C diperoleh hasil uji statistik
menggunakan independent t-test nilai pvalue 0,002

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KELELAHAN AKIBAT KERJA ANTARA SHIFT PAGI, SIANG DAN MALAM PADA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI Perbedaan Kelelahan Akibat Kerja Antara Shift Pagi, Siang Dan Malam Pada Karyawan Di Bagian Produksi Winding Pt. Bintang Makmur Sentosa Tekstil Industri,

1 3 19

SKRIPSI PERBEDAAN KELELAHAN AKIBAT KERJA ANTARA SHIFT PAGI, Perbedaan Kelelahan Akibat Kerja Antara Shift Pagi, Siang Dan Malam Pada Karyawan Di Bagian Produksi Winding Pt. Bintang Makmur Sentosa Tekstil Industri, Sambung Macan, Sragen.

0 2 17

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN SUBYEKTIF ANTARA SHIFT PAGI DAN MALAM PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI Perbedaan Tingkat Kelelahan Subyektif Antara Shift Pagi Dan Malam Pada Pekerja Bagian Produksi Pengolahan Beton Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk Kabupaten Boyola

0 2 17

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kelelahan Subyektif Antara Shift Pagi Dan Malam Pada Pekerja Bagian Produksi Pengolahan Beton Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk Kabupaten Boyolali.

0 4 6

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN SUBYEKTIF ANTARA SHIFT PAGI DAN MALAM PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI Perbedaan Tingkat Kelelahan Subyektif Antara Shift Pagi Dan Malam Pada Pekerja Bagian Produksi Pengolahan Beton Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk Kabupaten Boyol

0 11 16

SKRIPSI Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Shift Pagi, Shift Siang dan Shift Malam di Bagian Process PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Shift Pagi, Shift Siang dan Shift Malam di Bagian Process PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 4 5

PPERBEDAA Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif Antara Shift Pagi, Siang Dan Malam Pada Pekerja Bagian Produksi Pengolahan Kayu Di Pt. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang.

0 3 16

PENDAHULUAN Perbedaan Kelelahan Kerja Subjektif Antara Shift Pagi, Siang Dan Malam Pada Pekerja Bagian Produksi Pengolahan Kayu Di Pt. Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang.

0 1 6

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA ANTARA SHIFT PAGI, SHIFT SORE, DAN SHIFT Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Antara Shift Pagi, Shift Sore, Dan Shift Malam Di Bagian Weaving Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakart

0 2 13