PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Typoid Abdominalis Di Bangsal Dahlia RSUD Banyudono.

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam tifoid masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting di
Indonesia. Penyakit typhi merupakan penyakit menular akibat infeksi salmonella di
Indonesia. Salmonella typhi termasuk family Enterobacteriaceae (kuman enteric batang
gram negatif ) dan bersifat anaerob fakultatif atau aerob, tidak bersepora, intra selular
fakultatif. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman gram
negative salmonella typhi. Selama terjadi infeksi, kuman tersebut bermultiplikasi dalam sel
fagositik mononukleat dan secara berkelanjutan dilepaskan ke aliran darah. Penyakit
demam typoid (bahasa inggris :typhoid fever )yang biasa juga disebut typhus atau types
dalam bahasa Indonesianya merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella
enteric, khususnya turunanya yaitu salmonella typhi terutama menyerang bagian saluran

pencernaan.
Demam typhoid atau sering disebut dengan tifus abdominalis adalah penyakit infeksi
akut pada saluran pencernaan yang berpotensi menjadi penyakit multisistemik yang
disebabkan oleh salmonella typhi (Muttaqin.A & Sari.K, 2011).
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai factor antara lain : pengetahuan tentang
kesehatan diri dan lingkungan yang masih relatif rendah, penyediaan air bersih yang tidak

memadai keluarga dengan hygiene sanitasi yang rendah, permasalahan pada identifikasi
dan penatalaksanaan karier, keterlambatan membuat diagnosis yang pasti, patogenesis dan
faktor virulensi yang belum dimengerti sepenuhnya (Riyadi.S, 2010).

2
Untuk itu, penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk menurunkan angka
morbiditas Thypus Abdominalis. Penanganan dilingkungan dengan cara menumbuhkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat melalui upaya promotif dan
preventif. Selain itu, penanganan dirumah sakit melalaui upaya kuratif dan rehabilitative
juga sangat diperlukan yaitu dengan cara perawatan yang baik seperti tirah baring,
memberikan makanan yang lunak untuk mengurangi dan mencegah pendarahan pada usus,
serta pemberian obat-obatan antibiotik (Riyadi.S, 2010 ).
Di rumah sakit Banyudono, jumlah penderita demam tifoid pada tahun 2010 sampai
dengan April 2013 adalah 280 orang, sedangkan insiden tertinggi didapatkan pada anakanak 190 dan 90 orang dewasa.
(Rekam Medis RSUD Banyudono, 2013)
B. Perumusan Masalah
Melihat permasalahan di atas penulis tertarik untuk mengambil kasus mengenai
Thypus Abdominalis yang masih belum teratasi, Bagaimana Asuhan Keperawatan pada
Tn.W dengan Gangguan Pencernaan : Typoid Abdominalis di Bangsal Dahlia Rumah
Sakit Umum Daerah Banyudono ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penulis mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem
pencernaan : Typoid Abdominalis melalui pendekatan proses keperawatan sesuai standar.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan Laporan Akhir ini yaitu penulis mampu :

3
a. Melakukan pengkajian pada Tn. ”W” dengan gangguan sistem pencernaan :
Thypus Abdominalis.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. ”W” dengan gangguan sistem
pencernaan : Thypus Abdominalis.
c. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada Tn. ”W” dengan gangguan
sistem pencernaan : Thypus Abdominalis
d. Melakukan tindakan keperawatan pada Tn. ”W” dengan gangguan sistem
pencernaan : Thypus Abdominalis.
e. Melakukan evaluasi pada Tn. ”W” dengan gangguan sistem pencernaan :
Thypus Abdominalis.
f. Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan pada Tn. ”W” dengan gangguan
sistem pencernaan : Thypus Abdominalis dilakukan dalam bentuk Laporan

Akhir.
D. Manfaat Penelitian
1. Institusi pendidikan keperawatan
Sebagai sumber informasi dan bahan bacaaan pada kepustakaan institusi dalam
meningkatkan mutu pendidikan yang akan datang di bidang keperawatan.
2. Institusi pelayanan kesehatan
Sebagai masukan bagi perawat pelaksana diunit pelayanan keperawatan medikal bedah
dalam rangka mengambil kebijakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
kusus nya pada pasien typoid abdominalis.
3. Mahasiswa/peneliti

4
Penulis mampu memperdalam penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan pencernaan :typoid abdominalis.
4. Pembaca
Menambah ilmu pengetahuan terkait tentang gangguan pencernaan :typoid abdominalis.

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. W DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI : Asuhan keperawatan pada Tn. W dengan gangguan sistem hematologi : Anemia defisiensi Fe di ruang gladiol atas RSUD Sukoharjo.

0 2 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HEPATITIS AKUT Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Hepatitis Di Bangsal Dahlia Rsud Banyudono Boyolali.

0 1 14

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Hepatitis Di Bangsal Dahlia Rsud Banyudono Boyolali.

0 2 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HEPATITIS AKUT Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Hepatitis Di Bangsal Dahlia Rsud Banyudono Boyolali.

0 1 17

KARYA TULIS ILMIAHASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. W Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Typoid Abdominalis Di Bangsal Dahlia RSUD Banyudono.

0 0 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. W DENGAN POST OPERASI BASALIOMA DI RUANG DAHLIA RSUD Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan Post Operasi Basalioma Di Ruang Dahlia RSUD Banyudono.

0 1 17

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan Post Operasi Basalioma Di Ruang Dahlia RSUD Banyudono.

0 1 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. W DENGAN POST OPERASI BASALIOMA DI RUANG DAHLIA RSUD Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan Post Operasi Basalioma Di Ruang Dahlia RSUD Banyudono.

0 1 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D. DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMI DI BANGSAL ANGGREK RSUD Asuhan Keperawatan Pada Tn. D. Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Post Appendiktomi Di Bangsal Anggrek Rsud Sukoharjo.

0 1 16

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Typhus Abdominalis Di Ruang Bougenville RSUD Pandanarang Boyolali.

0 1 4