SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING.

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SKRIPSI

OLEH :

MUHAMMAD AMANUL ZAQIN
NPM. 0834015052

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

Jalan Raya Rungkut Madya-Gunung Anyar, Surabaya 60294

KETERANGAN REVISI
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut :
Nama

: Muhammad Amanul Zaqin

NPM

: 0834015052

Jurusan

: Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi skripsi dengan judul :

“SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN PADI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING”

Oleh karenanya mahasiswa tersebut diatas dinyatakan bebas revisi skripsi dan
diijinkan untuk membukukan skripsi dengan judul tersebut.
Surabaya, 21 Juni 2012
Dosen Penguji yang memeriksa revisi
1)

2)

3)

Ir . Sutiyono, MT.
NIP. 196007131987031001

Ir . Moch. Rochmad, MT
NIP. 196203041991031002

Intan Yuniar Pur basar i,S.Kom, M.Sc

NPT. 380060401981

{

}

{

}

{

}

Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Pembimbing I

Ir . Purnomo Edi Sasongko, MP
NIP. 19640714 198803 1 001


Pembimbing II

Pr iza Pandunata, S.Kom, M.Sc
NPT. 3 8301 06 0212 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING

TUGAS AKHIR

Oleh :

MUHAMMAD AMANUL ZAQIN
0834015052


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika

Oleh :


MUHAMMAD AMANUL ZAQIN
0834015052

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING

Disusun oleh :

MUHAMMAD AMANUL ZAQIN
0834015052

Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan
Periode VI Tahun Akademik 2011/2012

Pembimbing I

Pembimbing II

Ir . Purnomo Edi Sasongko, MP
NIP. 19640714 198803 1 001

Pr iza Pandunata, S.Kom, M.Sc
NPT. 3 8301 06 0212 1

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Dr . Ir . Ni Ketut Sar i, MT.
NIP. 19650731 199203 2 001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TUGAS AKHIR
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING

Disusun Oleh :

MUHAMMAD AMANUL ZAQIN
0834015052
Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogram Studi Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industr i
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 27 J uni 2012
Pembimbing :
1.


Tim Penguji :
1.

Ir. Purnomo Edi Sasongko, MP
NIP. 19640714 198803 1 001

Ir. Sutiyono, MT.
NPT. 196007131987031001

2.

2.

Priza Pandunata, S.Kom, M.Sc
NPT. 3 8301 06 0212 1

Ir. Moch. Rochmad, MT
NIP. 196203041991031002
3.


Intan Yuniar Purbasari,S.Kom,MSc.
NPT. 38006040198

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industr i
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur

Ir. Sutiyono, MT.
NIP. 19600713 198703 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Judul

: SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DAN PENGENDALIAN
XXPENYAKIT TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE
XXFORWARD CHAINING

Pembimbing I :xxIr. Purnomo Edi Sasongko, MP
Pembimbing II:xxPriza Pandunata, S.Kom, M.Sc
Penyusun
:xxMuhammad Amanul Zaqin

ABSTRAK

Tanaman padi dapat diserang berbagai macam penyakit, penyakit tersebut dapat
diketahui dari gejala-gejala yang ditimbulkannya, akan tetapi untuk mengetahui
secara tepat jenis penyakit yang menyerang padi tersebut, memerlukan seorang
pakar/ahli pertanian. Sedangkan jumlah pakar pertanian terbatas dan tidak dapat
mengatasi permasalahan petani dalam waktu yang bersamaan, sehingga
diperlukan suatu sistem yang mempunyai kemampuan seperti seorang pakar, yang
mana didalam sistem ini berisi pengetahuan keahlian seorang pakar pertanian
mengenai penyakit dan gejala tanaman padi.
Pada penelitian ini dirancang sistem pakar berbasis web menggunakan basis
aturan dengan metode inferensi forward chaining yang dimaksudkan untuk
membantu petani dalam mendiagnosa penyakit tanaman padi. Sistem pakar
diagnosa penyakit tanaman padi berbasis web yang telah dikembangkan
mempunyai keunggulan dalam kemudahan akses dan kemudahan pemakaian.
Dengan fitur yang berbasis web yang dimiliki, sistem pakar untuk diagnosa
penyakit tanaman padi yang telah dibangun dapat digunakan sebagai alat bantu
untuk diagnosa penyakit tanaman padi dan dapat diakses oleh petani dimanapun
juga untuk mengatasi persoalan keterbatasan jumlah pakar pertanian dalam
membantu petani mendiagnosa penyakit tanaman padi..
Kata kunci : Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Padi, Forward Chaining

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

ABSTRAK

Tanaman padi dapat diserang berbagai macam penyakit, penyakit tersebut
dapat diketahui dari gejala-gejala yang ditimbulkannya, akan tetapi untuk
mengetahui secara tepat jenis penyakit yang menyerang padi tersebut,
memerlukan seorang pakar/ahli pertanian. Sedangkan jumlah pakar pertanian
terbatas dan tidak dapat mengatasi permasalahan petani dalam waktu yang
bersamaan, sehingga diperlukan suatu sistem yang mempunyai kemampuan
seperti seorang pakar, yang mana didalam sistem ini berisi pengetahuan keahlian
seorang pakar pertanian mengenai penyakit dan gejala tanaman padi. Pada
penelitian ini dirancang sistem pakar berbasis web menggunakan basis aturan
dengan metode inferensi forward chaining yang dimaksudkan untuk membantu
petani dalam mendiagnosa penyakit tanaman padi. Sistem pakar diagnosa
penyakit tanaman padi berbasis web yang telah dikembangkan mempunyai
keunggulan dalam kemudahan akses dan kemudahan pemakaian. Dengan fitur
yang berbasis web yang dimiliki, sistem pakar untuk diagnosa penyakit tanaman
padi yang telah dibangun dapat digunakan sebagai alat bantu untuk diagnosa
penyakit tanaman padi dan dapat diakses oleh petani dimanapun juga untuk
mengatasi persoalan keterbatasan jumlah pakar pertanian dalam membantu petani
mendiagnosa penyakit tanaman padi..

Kata kunci : Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Padi, Forward Chaining

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa dan Pengendalian Penyakit
Tanaman Padi dengan Menggunakan Metode Forward Chaining” dengan baik
dan lancar. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Universitas Pembangunan Nasional
“Vetaran” Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga khususnya kepada:
1.

Allah SWT, yang selalu memberikan Rahmat dan Hidayahya sehingga
penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

2.

Bapak Dr.Ir Teguh Sudarto MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4.

Dr. Ni Ketut Sari, MT , selaku ketua jurusan Teknik Informatika Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5.

Bapak Ir. R. Purnomo Edi Sasongko, MT , selaku Dosen Pembimbing
pertama penulisan skripsi ini yang telah memotivasi, membantu dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

memberikan penulis arahan yang baik dan benar dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini .
6.

Bapak Priza Pandunata, M.Sc , selaku Dosen Pembimbing kedua penulisan
skripsi ini yang telah memotivasi, membantu dan memberikan penulis
arahan yang baik dan benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7.

Kedua Orang Tua yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8.

Sahabat-sahabat dan teman-teman di Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur khususnya. Dan juga semua teman-teman kerja yang
selalu membantu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa tentunya tidak

akan luput dari kekurangan dan keterbatasan. Maka dengan segenap kerendahan
hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan
penulisan ini sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.

Surabaya, 29 Mei 2012

Muhammad Amanul Zaqin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...ix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2

Perumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3

Batasan Masalah ........................................................................................ 3

1.4

Tujuan ........................................................................................................ 3

1.5

Manfaat ..................................................................................................... 3

1.6

Metodologi Penelitian ................................................................................. 4

1.7

Sistematika Penulisan ................................................................................. 6

BAB II
2.1

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Padi ........................................................................................... 7
2.1.1

Klasifikasi Tanaman Padi .............................................................. 8

2.1.2

Jenis – jenis Tanaman Padi ............................................................ 8

2.2

Penyakit Pada Tanaman Padi ..................................................................... 9

2.3

Pengertian Sistem Pakar .......................................................................... 12
2.3.1

Manfaat dan Kelemahan Sistem Pakar ......................................... 13

2.3.2

Konsep Dasar Sistem Pakar ......................................................... 15

2.3.3

Struktur Sistem Pakar .................................................................. 16

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

2.4

Metode Forward Chaining ...................................................................... 20

2.5

Web dan Pemrograman HTML ................................................................ 23

2.6

Pengertian MySQL .................................................................................. 24

2.7

Pengertian PHP ........................................................................................ 25
2.7.1

2.8

Variabel dalam PHP .................................................................... 25

Interaksi PHP dengan MySQL ................................................................. 25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Langkah-Langkah Penelitian .................................................................... 26

3.2

Analisa dan Perancangan Sistem .............................................................. 27
3.2.1

Data Flow Diagram ..................................................................... 27
3.2.1.1

Data Contex Diagram atau DFD Level 0 ...................... 28

3.2.1.2

DFD Level 1 ................................................................ 28

3.2.1.3

DFD Level 2 ................................................................ 29

3.2.1.4

DFD Level 3 ................................................................ 31

3.2.2

Algoritma Program ...................................................................... 32

3.2.3

Kebutuhan Antar Muka ............................................................... 34
3.2.3.1

Kebutuhan Antar Muka Pengguna ................................ 35

3.2.3.2

Kebutuhan Perangkat Keras ......................................... 35

3.2.3.3

Kebutuhan Perangkat Lunak ........................................ 35

3.2.4

Mesin Interfensi .......................................................................... 35

3.2.5

Perancangan Database .................................................................. 38

3.2.6

Perancangan Struktur menu ......................................................... 39

BAB IV

IMPLEMENTASI

4.1

Lingkungan Implementasi ........................................................................ 40

4.2

Implementasi Sistem ................................................................................ 41
4.2.1

Halaman Utama .......................................................................... 45

4.2.2

Halaman Admin .......................................................................... 46

4.2.3

Halaman Jenis penyakit ............................................................... 47

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

4.2.4

Halaman Konsultasi .................................................................... 47

4.2.5

Halaman Tentang ........................................................................ 48

4.2.6

Halaman Input Penyakit .............................................................. 49

4.2.7

Halaman Input Gejala .................................................................. 49

4.2.8

Halaman Ubah Penyakit .............................................................. 50

4.2.9

Halaman Ubah Gejala ................................................................. 50

4.2.10 Halaman Daftar Penyakit ............................................................ 51
4.2.11 Halaman Input Relasi .................................................................. 51
4.2.12 Halaman Daftar Gejala ................................................................ 52

BAB V
5.1

UJI COBA DAN EVALUASI

Uji Coba ................................................................................................... 53
5.1.1

5.2

Uji Coba Menu User ................................................................... 54

Evaluasi .................................................................................................... 62

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1

Kesimpulan .............................................................................................. 64

6.2

Saran ........................................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Arsitektur Sistem Pakar Lingkungan Konsultasi dan Lingkungan

zzzzzzzzPengembang ............................................................................... 16
Gambar 2.2

Metode forward chaining ........................................................... 20

Gambar 2.3

Rule Dasar Forward Chaining .................................................... 21

Gambar 2.4

Contoh Metode Forward Chaining ............................................ 22

Gambar 3.1

Diagram Contex atau DFD Level 0 ............................................ 28

Gambar 3.2

DFD Level 1 .............................................................................. 29

Gambar 3.3

DFD Level 2 User ..................................................................... 29

Gambar 3.4

DFD Level 2 Admin .................................................................. 30

Gambar 3.5

DFD Level 3 ............................................................................... 31

Gambar 3.6

Flowchart Program ................................................................... 32

Gambar 3.7

Flowchart Program Pada Menu Admin ..................................... 33

Gambar 3.8

Flowchart Proses Ubah Penyakit .............................................. 34

Gambar 3.9

Flowchart Proses Ubah Gejala .................................................. 34

Gambar 3.10

Flowchart proses Diagnosis Penyakit ...................................... 37

Gambar 3.11

CDM ........................................................................................ 38

Gambar 3.12

PDM ......................................................................................... 38

Gambar 3.13

Struktur Menu User ................................................................. 39

Gambar 3.14

Struktur Menu Admin .............................................................. 39

Gambar 4.1

Halaman Utama ....................................................................... 45

Gambar 4.2

Halaman Login ........................................................................ 46

Gambar 4.3

Halaman Admin ....................................................................... 46

Gambar 4.4

Halaman Jenis Penyakit ........................................................... 47

Gambar 4.5

Halaman Konsultasi ................................................................. 48

Gambar 4.6

Halaman Tentang ..................................................................... 48

Gambar 4.7

Halaman Input Penyakit ........................................................... 49

Gambar 4.8

Halaman Input Gejala .............................................................. 49

Gambar 4.9

Halaman Ubah Penyakit ........................................................... 50

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

Gambar 4.10

Halaman Ubah Gejala .............................................................. 50

Gambar 4.11

Halaman Daftar Penyakit ......................................................... 51

Gambar 4.12

Halaman Input Relasi ............................................................... 51

Gambar 4.13

Halaman Daftar Gejala ............................................................. 52

Gambar 5.1

Menu Daftar Penyakit .............................................................. 54

Gambar 5.2

Menu Daftar Gejala Penyakit ................................................... 55

Gambar 5.3

Menu Daftar User .................................................................... 55

Gambar 5.4

Menu User Jawab Pertanyaan .................................................. 56

Gambar 5.5

Hasil Analisa ........................................................................... 56

Gambar 5.6

Menu Login ............................................................................. 57

Gambar 5.7

Menu Input Penyakit ................................................................ 58

Gambar 5.8

Menu Input Gejala ................................................................... 58

Gambar 5.9

Menu Input Relasi .................................................................... 59

Gambar 5.10

Menu Ubah Penyakit ................................................................ 60

Gambar 5.11

Menu Ubah Gejala ................................................................... 61

Gambar 5.12

Menu Daftar Penyakit .............................................................. 61

Gambar 5.13

Menu Daftar Gejala ................................................................. 62

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Padi ............................ 10
Tabel 2.2 Lanjutan Tabel Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Padi .............. 11
Tabel 2.3 Lanjutan Tabel Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Padi .............. 12
Tabel 2.4 Tabel Tipe Data MySQL ................................................................... 24
Tabel 4.1 Tabel Penyakit ................................................................................. 41
Tabel 4.2 Tabel Gejala .................................................................................... 42
Tabel 4.3 Tabel Admin .................................................................................... 42
Tabel 4.4 Tabel Hasil Analisa .......................................................................... 43
Tabel 4.5 Tabel Relasi ..................................................................................... 43
Tabel 4.6 Tabel Tmp Penyakit ......................................................................... 44
Tabel 4.7 Tabel Tmp Gejala ............................................................................. 44
Tabel 4.8 Tabel Tmp Analisa .......................................................................... 44
Tabel 4.9 Tabel Tmp Tamu .............................................................................. 45

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Padi merupakan bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia.

Sebagian dari masyarakat kita sumber makanannya dapat berasal dari jagung,
sorghum, dan sagu. Butir-butir padi yang sudah lepas dari tangkainya disebut
gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras. Dalam praktek di
lapangan setiap penggunaan bibit baru sering menimbulkan atau mengundang
hama atau penyakit tanaman baru.
Hal yang sering terjadi, banyak kerugian yang diakibatkan karena adanya
penyakit tanaman yang terlambat untuk didiagnosis dan sudah mencapai tahap
yang parah dan penyebabkan terjadinya gagal panen. Sebenarnya setiap penyakit
tanaman tersebut sebelum mencapai tahap yang lebih parah dan meluas umumnya
menunjukkan gejala-gejala penyakit yang diderita tetapi masih dalam tahap yang
ringan dan masih sedikit. Tetapi petani sering mengabaikan hal ini karena
ketidaktahuannya dan menganggap gejala tersebut sudah biasa terjadi pada masa
tanam, sampai suatu saat timbul gejala yang sangat parah dan meluas, sehingga
sudah terlambat untuk dikendalikan. Ahli pertanian dalam hal ini mempunyai
kemampuan untuk menganalisa gejala-gejala penyakit tanaman tersebut, tetapi
untuk mengatasi semua persoalan yang dihadapi petani terkendala oleh waktu dan
banyaknya petani yang mempunyai masalah dengan tanamannya. Oleh karena itu,
pada penelitian ini akan dibuat suatu aplikasi sistem pakar yang memberikan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

informasi mengenai hama penyakit tanaman dan dapat mendiagnosis gejala–
gejala penyakit tanaman, khususnya tanaman padi, sekaligus memberikan solusi
penanggulangannya, yang nantinya dapat digunakan untuk mengurangi atau
memperkecil resiko kerusakan tanaman. Implementasi sistem pakar ini dibuat
dengan berbasis Web agar dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat secara luas.
Dengan Sistem Pakar Diagnosis dan Pengendalian Penyakit Tanama Padi
dengan Menggunakan Metode Forward Chaining diharapkan akan membantu
masyarakat luas terutama para petani yang tanaman padinya sedang terserang
penyakit atau hama agar tau cara membasmi penyakit pada padi tersebut sehingga
tidak mengalami gagal panen.

1.2.

Perumusan Masalah
Perumusan masalah memang merupakan salah satu bagian yang sangat

penting di dalam sebuah pembuatan sistem, sebab dengan adanya rumusan
masalah akan memudahkan untuk pembuatan sistem tersebut. Maka perumusan
masalah dalam sistem ini, yaitu sebagai berikut :
1) Bagaimana tatacara mendeteksi penyakit pada padi secara efektif
dengan menggunakan metode forward chaining?
2) Bagaimana membuat sistem pengambilan keputusan seperti apa yang
diperlukan untuk mengetahui penyakit yang sedang dialami padi?
1.3.

Batasan Masalah
Di dalam pembuatan sistem ini ada pula batasan masalah yang di buat,

yaitu sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1) Tatacara mengenali penyakit yang sedang dialami padi sesuai dengan
gejala yang dialami.
2) Tatacara penanggulangan penyakit padi.
3) Mendeteksi menyakit pada padi
4) Metode yang digunakan adalah metode Forward Chaining
1.4.

Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan dan yang telah di identifikasi

maka tujuan dari pembuatan sistem ini adalah :
1) Membantu mengetahui penyakit yang sedang di alami padi agar para
petani

tidak

mengalami

gagal

panen

dan

tahu

bagaimana

mengatasinya.
2) Meningkatkan hasil panen petani sehingga panen para petani akan
menjadi melimpah dari mengatasi kerugian pada petani.

1.5.

Manfaat
Dari perancangan pembuatan sistem ini mempunyai manfaat sebagai

berikut:
1) Mempermudah cara mengetahui penyakit yang sedang dialami padi.
2) Diharapakan dapat meningkatkan panen petani.
3) Mempermudah petani mengatasi penyakit yang sedang dialami oleh padi.
4) Sebagai

referensi

masyarakat

untuk

ikut

berpartisipasi

pengembangan potensi pertanian di desa-desa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dalam

4

1.6.

Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk
mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan
adalah

metode

deskriptif.

Metode

deskriptif

merupakan

metode

yang

menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimana
sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua
tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap perancangan perangkat lunak.
Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian.
Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data primer adalah sebagai
berikut :
a) Studi pustaka
Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah
berbagai literatur-literatur yang bersumber dari buku-buku, teks, jurnal ilmiah,
situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik
penelitian.
b) Studi lapangan
Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti
dan pengumpulan data dilakukan secara langsung. hal ini meliputi :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1) Wawancara
Wawancara

yaitu

teknik

pengumpulan

data

dengan

cara

mengadakan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang terkait
dengan permasalahan yang diambil untuk memperoleh data dan informasi.
2) Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap objek permasalahan yang diambil.

1.7.

Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab,

dari uraian masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I :

PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II : TINJ AUAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang menjadi acuan dalam
pembuatan analisa dan pemecahan dari permasalahan yang dibahas,
sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai tatacara dalam
melakukan metode penelitian yang di gunakan dan permasalahan
yang akan dibahas yaitu sekilas mengenai permasalahan yang akan
dibahas, data yang dikumpulkan, prosedur penyusunan program.

BAB IV : PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam

bab

ini penulis

menguraikan pembahasan mengenai

perancangan database, implementasi sistem yang mencakup defenisi
implementasi sistem, komponen utama dalam implementasi sistem,
tujuan implementasi sistem, pemeliharaan sistem dan demonstrasi
program.

BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini penulis menguraikan pembahasan yang mencakup
kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.

Tanaman Padi
Padi merupakan tanaman yang paling penting di negeri kita Indonesia ini

karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi dari beras yang tentunya
dihasilkan oleh tanaman padi. Selain di Indonesia padi juga menjadi makanan
pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti China, India, Thailand,
Vietnam dan lain-lain. Padi merupakan tanaman berupa rumput berumpun.
Tanaman pertanian ini berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis
dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang
(Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan
di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India,
beberapa wilayah asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos,
Vietnam.
Negara produsen padi terkemuka adalah Republik Rakyat Cina (31% dari
total produksi dunia), India (20%), dan Indonesia (9%). Namun hanya sebagian
kecil produksi padi dunia yang diperdagangkan antar negara (hanya 5%-6% dari
total produksi dunia). Thailand merupakan pengekspor padi utama (26% dari total
padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Vietnam (15%) dan Amerika Serikat
(11%). Indonesia merupakan pengimpor padi terbesar dunia (14% dari padi yang
diperdagangkan di dunia) diikuti Bangladesh (4%), dan Brazil (3%) [1].

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2.1.1. Klasifikasi Tanaman Padi
Di dalam dunia tumbuhan, tanaman padi diklasifikasikan sebagai berikut:
Devini

: Spermatopita

Sub Devinisi : Angiospermae
Class

: Monotyledonae

Family

: Gramineae (Poaceae)

Genus

: Oryza

Species

: Oryza spp [1]

2.1.2. J enis – jenis Tanaman Padi
Adapun jenis-jenis padi yang dikenal di Indonesia diantaranya adalah
sebagai berikut :
1)

Padi Gogo
Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu

tipe padi lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah.
Di Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan
penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.
2)

Padi rawa
Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah

rawa-rawa. Selain di Kalimantan, padi tipe ini ditemukan di lembah Sungai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Gangga. Padi rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat
mengikuti perubahan kedalaman air yang ekstrem musiman.
3)

Padi Pera
Padi pera adalah padi dengan kadar amilosa pada pati lebih dari 20% pada

berasnya. Butiran nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi pera
adalah padi pulen. Sebagian besar orang Indonesia menyukai nasi jenis ini dan
berbagai jenis beras yang dijual di pasar Indonesia tergolong padi pulen.
4)

Padi Ketan
Ketan (sticky rice), baik yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal

sejak dulu. Padi ketan memiliki kadar amilosa di bawah 1% pada pati berasnya.
5)

Padi Wangi
Padi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang di beberapa

tempat di Asia, yang terkenal adalah ras Cianjur Pandanwangi (sekarang telah
menjadi kultivar unggul) dan rajalele. Kedua kultivar ini adalah varietas javanica
yang berumur panjang.
2.2.

Penyakit Pada Tanaman Padi
Penyakit merupakan suatu kondisi tidak normal yang menyebabkan fungsi

tanaman terganggu. Adanya penyakit dapat diketahui dari gejala yang dialami
tanaman. Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman padi, diantaranya
bercak coklat, blast, hawar daun bakter, dan tungro [2] [3].

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Tabel 2.1 Tabel Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Padi
No.
1.

2.

3.

4.

Nama Penyakit
Gejala
Bercak cokelat • Di daun dan pelepah daun
sempit
terdapat bercak cokelat yag
sempit seperti garis-garis
pendek.
• Pada varietas yang tahan
bercak berukuran 0,2-1 cm x
0,1 cm, berwarna cokelat
gelap.
• Pada varietas yang rentan,
bercaknya lebih besar dan
berwarna cokelat terang.
Tungro
• Tanaman yang terinfeksi
kerdil dengan jumlah anakan
berkurang.
• Daunnya berwarna kuning
kemerah-merahan atau oranye
mulai dari ujung daun.
• Malai tanaman yang terinfeksi
biasanya kecil dan keluar
tidak sempurna, bulir-bulirnya
tertutup bercak cokelat dan
beratnya kurang.
Kresek / Hawar • Tepi daun tanaman yang
Daun
terinfeksi mula-mula bernoda
seperti garis-garis basah yang
kemudian meluas berwarna
putih kekuning-kuningan.
• Kematian jaringan daun mulai
terjadi di tepi helai kesatu atau
kedua, atau di setiap titik
permukaan daun yang luka
dan selanjutnya meluas ke
seluruh permukaan daun.
Blast
• Adanya bercak seprti mata
pada daun padi atau berbentuk
belah ketupat, lebar ditengah
dan kedua ujung meruncing.
• Selain pada daun, infeksi juga
menyerang ruas batang dan
leher malai.

Penyebab
Disebabkan oleh
cendawan Cescopora
oryzae, dengan penularan
melalui udara dan inang
alternat

Disebabkan oleh virus
tungro padi yang dapat
ditularkan oleh wereng
daun

Disebabkan oleh
bakteri Xanthomonas
campestris pv. Oryzae.
Yang masuh melalui
hidatoda di tepi daun,
luka di daun atau akar
yang putus.
Penyebarannya melalui
angin, embun, air hujan
dan air irigasi.
Blast menginfeksi
disebabkan oleh
cendawan pyricularia
oryzae. Faktor
pemicunya adalah terlalu
banyak menggunakan
pupuk yang mengandung
unsur N serta curah hujan
dan kelembaban tinggi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Tabel 2.2: Lanjutan Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Padi
No.
5.

6.

7.

8.

Nama Penyakit
Bercak daun
cokelat

Gejala
• Gejala serangan antara lain
timbulnya bercak-bercak
cokelat seperti biji wijen
terutama pada daun, tetapi
dapat pula terjadi pada
tangkai malai, bulir, dan
batang.

Hawar Daun
• Garis-garis yang kebasahan
Bakteri (HDB) /
muncul diantara urat-urat
Bercak garis
daun setelah pemindahan
bibit.
• Garis-garis tersebut tampak
tembus cahaya bila dilihat
dengan menantang sumber
cahaya. Garis-garis itu
kemudian memanjang dan
berubah menjadi cokelat
dengan lingkaran kuning di
sekelilingnya.
Kerdil hampa
• Tanaman kerdil dengan
gejala utama daun padi
menjadi kasar tidak teratur.
• Bagian daun yang kasar
biasanya menguning, rusak
atau terpilin. Pada tanaman
dewasa daun benderanya
pendek, terpilin, salah bentuk
atau kasar tidak beraturan.
Bulir padi hanya sedikit yang
terisi.
Hangus palsu
• Bulir-bulir padi berubah
menjadi gumpalan spora
yang berukuran sampai 1 cm.
Gumpala spora tersbut mulamula berwarna kuning
sampai oranye, kemudian
menjadi hijau gelap.

Penyebab
Disebabkan oleh
jamur Helminthosporiu
m oryzae atau
Drechslera
oryzae. Penyebaran
penyakit ini disebabkan
oleh angin dan dapat
terbawa benih.
Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri
xanthomonas oryzae pv.
oryzae yang dapat
menginfeksi tanaman
mulai dari pembibitan
sampai panen.

Disebabkan oleh virus
kerdil hampa yang dapat
ditularkan oleh wereng
cokelat.

Disebabkan oleh
cendawan Ustilaginoide
a virens, cendawan ini
berkembang pesat pada
kondisi lembab.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Tabel 2.3 Lanjutan Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Padi
No.
9.

2.3.

Nama Penyakit
Kerdil rumput

Gejala
• Tanaman yang terinfeksi
sangat kerdil dengan banyak
anakan sehingga menyerupai
rumput. Daunnya sempit,
pendek , kaku, hijau pucat
dan kadang-kadang
mempunyai bercak seperti
karat.
• Tanaman yang terinfeksi
dapat bertahan samapi
dewasa, namun malainya
sedikit, cokelat dan bulirnya
hampa.

Penyebab
Disebabkan oleh virus
kerdil rumput yang
dapat ditularkan oleh
wereng cokelat.

Penger tian Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi

pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli dalam bidang sistem yang akan dibuat.
Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan
tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.
Jadi sistem pakar kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber
kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam
komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu
nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi,
dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna
tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya.
Sistem Pakar terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar
manusia. Dengan sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para
ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten
yang sangat berpengalaman. Sistem pakar dikembangkan pertama kali tahun 1960
[4].
2.3.1 Manfaat dan Kelemahan Sistem Pakar
Manfaat Sistem Pakar diantaranya adalah :
1) Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2) Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3) Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
4) Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang
termasuk keahlian langka)
5) Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya
6) Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ’tidak
tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan
sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.
7) Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia
memerlukan biaya sehari-hari.
8) Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang
minimal dan sedikit biaya
9) Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia
dengan catatan menggunakan data yang sama.
10) Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

11) Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi nasehat yang
konsisten dan mengurangi kesalahan
12) Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem
Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan bisa mencakup
lebih banyak aplikasi .
13) Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem

pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi
sebagai guru.
Kelemahan Sistem Pakar diantaranya adalah :
1) Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya
sangat mahal
2) Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di
bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat
sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani
masalah.
3) Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam
pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang
secara teliti sebelum digunakan.
4) Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbedabeda, meskipun sama-sama benar.
5) Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias
Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian sistem
pakar[5].

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.3.2 Konsep Dasar Sistem Pakar
Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli/pakar, pengalihan
keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.
1) Keahlian
Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam
bidang khusus yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman [10].
2) Ahli / Pakar
Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan,
mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali
pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.
3) Pengalihan keahlian
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang
pakar ke dalam computer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan,
yaitu perolehan pengetahuan, representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan
dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna[10].
4) Mengambil keputusan
Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan
dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer
untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan
mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah[10].
5) Aturan
Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan
– aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN.
6) Kemampuan menjelaskan
Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan
atau memberi saran serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan/saran
tidak direkomendasikan.
2.3.3. Str uktur Sistem Pakar
Didalam sebuah sistem pakar terdapat dua bagian utama yaitu :
1) Lingkungan Pengembangan (development environment) :
Digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan
sistem pakar.
2) Lingkungan Konsultasi (consultation environment)
Digunakan oleh pengguna yang bukan pakar untuk memperoleh
pengetahuan pakar. Pada gambar 2.1 adalah gambar arsitektur sistem pakar yang
pada satu sisi berada di lingkungan konsultasi dan sisi lain pada lingkungan
pengembang [10].

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar Lingkungan Konsultasi dan Lingkungan
Pengembang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Komponen-komponen yang terdapat dalam arsitektur atau struktur sistem pakar :
1) Antarmuka Pengguna (User Interface)
Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar
untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan
mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu
antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat
dimengerti oleh pemakai.
2) Basis Pengetahuan
Basis

pengetahuan

mengandung

pengetahuan

untuk

pemahaman,

formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas 2
elemen dasar, yaitu :
a) Fakta : informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu
b) Aturan : informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta
yang telah diketahui.
3) Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi
keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam
program komputer[8].
Metode akuisisi pengetahuan :


Wawancara
Metode yang paling banyak digunakan, yang melibatkan pembicaraan dengan
pakar secara langsung dalam suatu wawancara.



Analisis protokol

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Dalam metode ini pakar diminta untuk melakukan suatu pekerjaan dan
mengungkapkan proses pemikirannya dengan menggunakan kata-kata.
Pekerjaan tersebut direkam, dituliskan, dan dianalisis.


Observasi pada pekerjaan pakar
Pekerjaan dalam bidang tertentu yang dilakukan pakar direkam dan
diobservasi



Induksi aturan dari contoh
Induksi adalah suatu proses penalaran dari khusus ke umum. Suatu sistem
induksi aturan diberi contoh-contoh dari suatu masalah yang hasilnya telah
diketahui. Setelah diberikan beberapa contoh, sistem induksi aturan tersebut
dapat membuat aturan yang benar untuk kasus-kasus contoh. Selanjutnya
aturan dapat digunakan untuk menilai kasus lain yang hasilnya tidak
diketahui.[8]

4) Mesin/Motor Inferensi (inference engine)
Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang
digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah
program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang
informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk
memformulasikan kesimpulan.[8]
5) Workplace / Blackboard
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working
memory), digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk
keputusan sementara. Ada 3 keputusan yang dapat direkam :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

a) Rencana : bagaimana menghadapi masalah
b) Agenda

: aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk

dieksekusiSolusi : calon aksi yang akan dibangkitkan
6) Fasilitas Penjelasan
Adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem
pakar. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang
kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan :
a) mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar ?
b) bagaimana konklusi dicapai ?
c) mengapa ada alternatif yang dibatalkan ?
d) rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi ?
7) Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan
kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut
adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan
mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan
juga mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk
digunakan di masa mendatang [8].
2.4.

Metode Forward Chaining
Forward chaining adalah strategi penarikan kesimpulan yang dimulai dari

sejumlah fakta-faktayang telah diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru
dengan memakai rule-rule yangmemiliki ide dasar yang cocok dengan fakta dan
terus dilanjutkan sampai mendapatkan tujuanatau sampai tidak ada rule yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

punya ide dasar yang cocok atau sampai mendapatkan fakta. Berikut adalah
adalah gambar Flowchart dari Metode Forward Chaining dapat dilihat pada
gambar 2.2.

Gambar 2.2 Metode forward chaining
Forward Chaining menggunakan pendekatan data-driven (berorientasi data).
Dalam pendekatanini dimulai dari informasi yang tersedia, atau dari ide dasar,
kemudian mencoba menggambarkan kesimpulan. Komputer akan menganalisis
permasalahan dengan mencari fakta yang cocok dengan bagian IF dari aturan IFTHEN . Dalam penelitian ini dapat dikumpulkan informasi yang digunakan
sebagai ide dasar, berikut rule dasar forward chaining. Forward Chaining
adalah proses konvergen. Berikut adalah adalah gambar Rule base dari Metode
Forward Chaining dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Rule Dasar Forward Chaining

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian