Vaksin Rp 750 Ribu Sekali Pakai.
o Senin
1
17
218
OJan
4
19
OPeb
--
~ibull
. o o
Selasa
5
6
20
21
OMar
OApr
8
23
OMei
o
Kamis
Jumat
10
11
9
24
25
26
Rabu
7
22
Jabal'
OJUII
OJul
OAgs
---
o Sat-tu o Minggu
12
13
27
OSep
14
28
15
29
.Nov
OOkl
16
30
31
ODes
Val(Sin Rp 750 Ribu"
Sel~ali Pal~ai
[I Menkes:50-60% Pasien~'angke RS
MenderitaPneumonia
-
BANDUNG , TRIBUN
Sebagai penyakit mematikan bagi balita, pneumonia sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian
imunisasi dasar. Di negara
maju kasus pneumonia bisa
turun drastis dengan pemberian vaksin Pneumococcus
(pneumokokus/PCV).
Sayang, di Indonesia vaksin PCV masih sulit diperoleh karena harganya yang
mahal, mencapai Rp 750
ribu sekali pakai.
Menurut dr Kusnandi Rusmi, spesialis anak RSHS, penyakit pneumonia bisa dicegah dengan pemberian tiga
imunisasi, yakni vaksin campak dan v~in pertusis yang
di Indonesia diberikan dalam
sediaan imunisasi OPT.
Selain itu, vaksin HaemophiIus influenzatype b (Hib) dan
vaksin Pneumococusjuga bisa
diberikan untuk mencegah
penyakit tersebut. Namun
harga kedua vaksin tersebut
masih mahal.
Vaksin PVC, kata Kusnandi, sudah lama tersedia
untuk anak usia di atas dua
tahun dan dewasa. Dan saat
ini vaksin pneumokokus
untuk bayi dan anak di
bawah tiga tahun sudah
tersedia dan dikenal dengan
nama pneumococcalconjugate
vaccineatau PVc.
"Sebenarnya, vaksin ini
bisa mencegah pneumonia.
Namun harganya masih
mahal, yakni Rp 750 ribu.
Karena mahal, masih sangat jarang anak diberi
vaksin ini di Indonesia,"
kata Kusnandi di sela peringatan Hari Pneumonia
Dunia (World Pneumonia
Day) di Gedung FK Unpad
Bandung, Senin (2/11).
Hadir dalam peringatan
itu Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih.
Menurut Menkes, 50-60%
pasien yang berobat ke rumah sakit di Indonesia ada-
lK9.rena mahal,
masih sangat
jarang anak diberi
vaksin ini di
Indone~.,
DR KUSNANDIRUSMI
DokterSpesialisAnak RSHS
lah pasien pneumonia dan
15-30%pasien yang dirawat
inap adalah pasien pneumonia. Angka kematian bayi
dan balita akibat pneumonia
juga terbilang cukup tinggi.
Karena itulah, men gin gat
bahayanya penyakit tersebut, WHO mencanangkan 2
November sebagai World
Pneumonia Day.
"Kasus pneumonia di indonesia masih kurang penanganan karena hanya sepertiga kasus penyakit ini
yang sampai ke tenaga
kesehatan. Masih ban yak
ibu-ibu yang belum mengenal penyakit ini. Akibatnya,
mereka tidak membawa
anaknya ke tenaga kesehatan," kata Menkes. (tif)
~,
~
~
Perilakuhidupsehat
PemberianASI ekslusif
tI
Pemberian
imunisasi
dasar
II
"
"Mengurangipolusiudara
~Tidakrokokdi tempatumum
I. Membiasakan
cucitangan
tI
tI
tI
.
Batuk
Sakitdada
Demam
Kesulitan
bemafas
Foto: WebIGrafIs:
ArIs
DijagaKetatPolisi
DR EN DANG RAHA YU
SEDYANINGSIH
KUNJUNGANdr Endang Rahayu
Sedyaningsih sebagai Menteri
Kesehatan RI Kabinet Indonesia
Bersatu Jilid II adalah pertama
kalinya di Bandung.
Namun kunjungan pertamanya
ini memberikan kesan kurang
menyenangkan bagi wartawan,
khususnya para pencari berita
yangbertugas di wilayah
Bandung. Wartawan sempat
kecewa karena Menkes tidak
bisa diwawancara.
Blokade aparat dan stat
Depkes menghalangi wartawan
mendekati menteri yang sempat
menimbulkan kontroversi
seusai penunjukannya oleh
Presiden SBY.
Karena sui it menembus
blokade aparat, sejumlah
wartawar'1se[l1P3'ltmenY~Mn.
_. -------.--
Kliping
Hu:nas
UnpacJ
2009
pernyataan-pernyataan, seperti
"Tidak tanya Namru, kok, Bu."
Bahkan ada juga yang berseru,
"Takut ya, Bu, sama wartawan?"
Menkes yang tidak mau
berkomentar akhirnya menjawab
seruan tersebut. "Bukannya
takut," katanya.
Pelantikan Endang menjadi
menteri sempat menimbulkan
kontroversi karena Endang
dikenal dengc!n Namru, proyek
penelitian virus di Indonesia
yang melibatkan angkatan laut
AS. Menkes sebelumnya, Siti
Fadilah Supari, telah menghentikan Namru.
Karena tidak bisa mewawancarai Menkes, wartawan secara
serempak mengangkat tanga(1
kiri mengisyaratkan kekecewaannya.(tlf)
1
17
218
OJan
4
19
OPeb
--
~ibull
. o o
Selasa
5
6
20
21
OMar
OApr
8
23
OMei
o
Kamis
Jumat
10
11
9
24
25
26
Rabu
7
22
Jabal'
OJUII
OJul
OAgs
---
o Sat-tu o Minggu
12
13
27
OSep
14
28
15
29
.Nov
OOkl
16
30
31
ODes
Val(Sin Rp 750 Ribu"
Sel~ali Pal~ai
[I Menkes:50-60% Pasien~'angke RS
MenderitaPneumonia
-
BANDUNG , TRIBUN
Sebagai penyakit mematikan bagi balita, pneumonia sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian
imunisasi dasar. Di negara
maju kasus pneumonia bisa
turun drastis dengan pemberian vaksin Pneumococcus
(pneumokokus/PCV).
Sayang, di Indonesia vaksin PCV masih sulit diperoleh karena harganya yang
mahal, mencapai Rp 750
ribu sekali pakai.
Menurut dr Kusnandi Rusmi, spesialis anak RSHS, penyakit pneumonia bisa dicegah dengan pemberian tiga
imunisasi, yakni vaksin campak dan v~in pertusis yang
di Indonesia diberikan dalam
sediaan imunisasi OPT.
Selain itu, vaksin HaemophiIus influenzatype b (Hib) dan
vaksin Pneumococusjuga bisa
diberikan untuk mencegah
penyakit tersebut. Namun
harga kedua vaksin tersebut
masih mahal.
Vaksin PVC, kata Kusnandi, sudah lama tersedia
untuk anak usia di atas dua
tahun dan dewasa. Dan saat
ini vaksin pneumokokus
untuk bayi dan anak di
bawah tiga tahun sudah
tersedia dan dikenal dengan
nama pneumococcalconjugate
vaccineatau PVc.
"Sebenarnya, vaksin ini
bisa mencegah pneumonia.
Namun harganya masih
mahal, yakni Rp 750 ribu.
Karena mahal, masih sangat jarang anak diberi
vaksin ini di Indonesia,"
kata Kusnandi di sela peringatan Hari Pneumonia
Dunia (World Pneumonia
Day) di Gedung FK Unpad
Bandung, Senin (2/11).
Hadir dalam peringatan
itu Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih.
Menurut Menkes, 50-60%
pasien yang berobat ke rumah sakit di Indonesia ada-
lK9.rena mahal,
masih sangat
jarang anak diberi
vaksin ini di
Indone~.,
DR KUSNANDIRUSMI
DokterSpesialisAnak RSHS
lah pasien pneumonia dan
15-30%pasien yang dirawat
inap adalah pasien pneumonia. Angka kematian bayi
dan balita akibat pneumonia
juga terbilang cukup tinggi.
Karena itulah, men gin gat
bahayanya penyakit tersebut, WHO mencanangkan 2
November sebagai World
Pneumonia Day.
"Kasus pneumonia di indonesia masih kurang penanganan karena hanya sepertiga kasus penyakit ini
yang sampai ke tenaga
kesehatan. Masih ban yak
ibu-ibu yang belum mengenal penyakit ini. Akibatnya,
mereka tidak membawa
anaknya ke tenaga kesehatan," kata Menkes. (tif)
~,
~
~
Perilakuhidupsehat
PemberianASI ekslusif
tI
Pemberian
imunisasi
dasar
II
"
"Mengurangipolusiudara
~Tidakrokokdi tempatumum
I. Membiasakan
cucitangan
tI
tI
tI
.
Batuk
Sakitdada
Demam
Kesulitan
bemafas
Foto: WebIGrafIs:
ArIs
DijagaKetatPolisi
DR EN DANG RAHA YU
SEDYANINGSIH
KUNJUNGANdr Endang Rahayu
Sedyaningsih sebagai Menteri
Kesehatan RI Kabinet Indonesia
Bersatu Jilid II adalah pertama
kalinya di Bandung.
Namun kunjungan pertamanya
ini memberikan kesan kurang
menyenangkan bagi wartawan,
khususnya para pencari berita
yangbertugas di wilayah
Bandung. Wartawan sempat
kecewa karena Menkes tidak
bisa diwawancara.
Blokade aparat dan stat
Depkes menghalangi wartawan
mendekati menteri yang sempat
menimbulkan kontroversi
seusai penunjukannya oleh
Presiden SBY.
Karena sui it menembus
blokade aparat, sejumlah
wartawar'1se[l1P3'ltmenY~Mn.
_. -------.--
Kliping
Hu:nas
UnpacJ
2009
pernyataan-pernyataan, seperti
"Tidak tanya Namru, kok, Bu."
Bahkan ada juga yang berseru,
"Takut ya, Bu, sama wartawan?"
Menkes yang tidak mau
berkomentar akhirnya menjawab
seruan tersebut. "Bukannya
takut," katanya.
Pelantikan Endang menjadi
menteri sempat menimbulkan
kontroversi karena Endang
dikenal dengc!n Namru, proyek
penelitian virus di Indonesia
yang melibatkan angkatan laut
AS. Menkes sebelumnya, Siti
Fadilah Supari, telah menghentikan Namru.
Karena tidak bisa mewawancarai Menkes, wartawan secara
serempak mengangkat tanga(1
kiri mengisyaratkan kekecewaannya.(tlf)