ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA 2006-2010 - Perbanas Institutional Repository
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA 2006-2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi Oleh:
MAYA PUSPA NILASARI
2008310131
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2012
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA 2006-2010
Maya Puspa Nilasari
STIE Perbanas Surabaya Email : maya.puspaa@gmail.com
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya
ABSTRACT
This research has a purposes to provide empirical evidence about factors that can influence
toward earning management at manufacturing companies. The factors which is used in this
research consists of current ratio, debt to equity ratio, size of firm and current industry relative
performance for dependent variable and earning management for dependent variable. The
sample consists of 59 manufacture company. The statistics method used to test on the research
hypothesis is linear regression and the result show to prove that hypothesis as a whole which
include in this research is accepted with significant 0.020 for debt to equity ratio and 0.001 for
current industry relative performance. So, that can be concluded that model of regression on the
ratio is fit a can be used to see its influence towards earning management.
Keywords: Earning Management, current ratio, debt to equity ratio, size of firm, current
industry relative performances.PENDAHULUAN
Didalam suatu siklus pasar modal hal yang sering terjadi adalah menghadapi masalah keagenan, dimana informasi yang beredar dipasar tidak selengkap informasi yang terdapat dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan melakukan pengungkapan informasi untuk memenuhi pengungkpan informasi dengan mengeluarkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Dalam penyusunan laporan keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun disisi lain penggunaan dasar akrual dapat memberikan keleluasaan kepada pihak manajemen dalam memilih metode akuntansi selama tidak menyimpang dari aturan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Pilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan manajemen laba atau earnings management (Rachmawati et al, 2006). Teori keagenan menyebutkan bahwa adanya asimetri informasi yang didapat oleh para pelaku pasar. Asimetri informasi terjadi apabila manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Apabila dibandingkan dengan para pemegang saham lainnya. Konsekuensi dari asimetri informasi tersebut dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk memodifikasi laporan keuangan guna menghasilkan jumlah laba (earnings) yang diinginkan.
Generally Accepted Accounting Principle
(GAAP) atau prinsip akuntansi yang berlaku umum juga memberikan keleluasaan bagi manajer untuk memilih metode akuntansi yang akan digunakannya dalam menyusun sebuah laporan keuangan. Manajemen laba menjadi menarik untuk diteliti karena dapat memberikan sebuah gambaran akan perilaku manajer dalam melakukan kegiatan usahanya pada suatu periode tertentu, yaitu adanya kemungkinan munculnya motivasi tertentu untuk mendorong mereka me-
manage atau mengatur data keuangan
perusahaan mengungkapkan jaminan keamanan (margin of
asset yang tinggi maka lebih besar
Pada perusahaan yang memiliki return on
Return On Asset
cenderung menggunakan metode akuntansi yang dapat meningkatkan pendapatan atau laba. Perusahaan dengan rasio debt to equity yang tinggi akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana tambahan dari pihak kreditor bahkan perusahaan terancam melanggar perjanjian utang.
debt to equity tinggi, manajer perusahaan
Pada perusahaan yang mempunyai rasio
Debt To Equity Ratio
Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi manajemen laba dimana perusahaan besar memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks sehingga memungkinkan dilakukannya manajemen laba.
Ukuran Perusahaan
jangka pendek. Jika perbandingan utang lancar melebihi aktiva lancarnya (rasio lancar menunjukan angka di bawah 1), maka perusahaan dikatakan mengalami kesulitan melunasi utang jangka pendeknya. Jika rasio lancarnya terlalu tinggi, maka sebuah perusahaan dikatakan kurang efesien dalam mengurus aktiva lancarnya.
safety ) perusahaan terhadap kreditor
Current Ratio Current Ratio adalah bagaimana
yang dilaporkan. Manajemen laba tidak selalu dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi, tetapi dikaitkan dengan pemilihan metode akuntansi untuk mengatur keungan yang bisa dilakukan.
tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.
Manajemen Laba Earnings management merupakan
untuk memilih dan menerapkan metode akuntansi yang dapat memperlihatkan kinerjanya yang baik untuk tujuan mendapatkan bonus dari principal.
principal . Manjer memiliki dorongan
pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologinya. Masalah keagenan muncul karena adanya perilaku oportunistik dari agen, yaitu perilaku manajemen untuk memaksimumkan kesejahterahan sendiri yang berlawanan dengan kepentingan
agen termotivasi untuk memaksimalkan
sebagai pihak principal mengadakan kontrak untuk memaksimumkan kesejahteraan dirinya dengan probabilitas yang selalu meningkat. Manajer sebagai
principal dan agent. Pemegang saham
Teori ini memiliki asumsi bahwa masing- masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan diri sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara
Teori Keagenan
KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS
kemungkinan melakukan manajemen laba dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki return on asset kecil. kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat digambar . Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang Diajukan dalam penelitian ini, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: H
1 : CR, DER, SIZE dan ROA
Identivikasi Variabel
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Manajemen Laba Current Ratio Debt to uity Ratio
safety ) perusahaan terhadap kreditor jangka pendek. Debt to equity ratio didapatkan dari total hutang dibagi dengan total ekuitas.
aktiva lancar/ hitang lancar. Dimana rasio ini digunakan untuk mengungkapkan jaminan keamanan (margin of
Variabel Indipendent Current ratio merupakan pembagian dari
Adapun definisi operational dari peneliian ini adalah sebagai berikut:
− Manajemen Laba Definisi Operational dan Pengukuran Variabel
Dependen variabel
− Current Ratio − Debt to Equity Ratio − Ukuran Perusahaan − Return on Asset
Berdasarkan kerangka berfikir yang telah disusun, varibel yang digunakan sebagai pedoman pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Indipenden variabel
ALat uji yang digunakan adalah uji statistic regresi berganda.
berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba H
Tujuan penelitian ini merupakam pengujian hipotesis yang telah ditetapakan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufacture yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dati tahun 2006-2010. Dimana terdapat kriteria perusahaan yang menjadi sampel harus menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut pada BEI dan memiliki laba positif, menerbitkan laporan keuangan tersebut dalam mata uang rupiah, berakhir pada 31 Desember dan tidak mengalami akuisisi maupun marger pada tahun penelitian.
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
5 : Return on asset berpengaruh positif terhadap praktik manajemen laba.
H
4 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba.
positif terhadap praktik manajemen laba H
3 : Debt to equity ratio berpengaruh
: Current Ratio berpengaruh signifikan positif terhadap praktik manajemen laba. H
2
Ukuran Perusahaan Return On Asset Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi manajemen laba dimana perusahaan besar memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks sehingga memungkinkan dilakukannya manajemen laba. Dimana ukuran perusahaan dapat dilihat pada logaritma natural dari total asset.
Return on asset menunjukan kemampuan
2 DER +
debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan return on asset terhadap praktik manajemen
Uji Hipotesis Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh current ratio,
Hasil analisis satistik one-sample Kolmogorov-Smirnov test menunjukan sebesar 0,061 lebih besar dari 0,05 sehingga H dinayatakan tidak dapat ditolak artinya model regresi ini memiliki distribusi normal.
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
laba.
debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan return on asset terhadap praktik manajemen
Penelitian ini menggunakan 295 perusahaan untuk mengukur perngaruh current ratio,
Model Pengukuran
= Error estimate Perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI dan yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian terdapat 59 perusahaan dari total 131 perusahaan.
1, 2, 3, 4 = Koefisien regresi
= Konstanta
Dimana: DA = Manajemen laba CR = Current Ratio DER = Debt to equity ratio SIZE = Ukuran perusahaan ROA = Return on asset
4 ROA +
3 SIZE +
1 CR +
perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya total aktiva. Dala penelitian ini rasio ini diukur dengan laba bersih dibagi dengan total aktiva awal tahun.
Dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dimana uji ini termasuk dalam uji asumsi klasik.
Variabel Dependen
Manajemen laba sendiri dikurur dengan menggunakan Model Jones Modifed dimana melihat manajemen laba menghitung
discresionary accrual dari sebuah perusahaan.
Populasi, Sampel, dan Teknin Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur ayang terdaftar pada bursa efek Indonesia. Data ini menggunakan data skunder dimana menggunakan laporan keuangan perusahaan.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
). Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : DA = +
Pengujian ini di dukung dengan analisis statistic one-sample Kilmogorov-Spirmov test dengan tingkat signifikansi 0,05.
Uji Regresi
Dalam uji regresi ini untuk melihat pengarur antara variabel indipenden dengan variabel dependen. Dalam uji regrsi terdapat uji simultan (Uji F), dimana dalam uji ini menunjukan apakah terdapat pengaruh variabel indipenden secraa simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji parsial (Uji t) dimana dalam regresi ini akan mengetahui pengaruh masing-masing variabel indipenden terhadap variabel dependent.
Pengujian Hipotesis
Melakukan uji hipotesis, yaitu melakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel bebas (indipenedent varible ) terhadap variabel terkait (dependent
variable
laba. Adapun hasil penggujian melalui bantuan SPSS versi 17 menunjukkan Y = -0.053 + 0.004 CR +0.015 DER + 0.0004 SIZE + 0.163 ROA + e Berdasarkan alat uji F, dapat dijelaskan bahwa F hitung sebesar 4.209 dengan tigkat signifikansi 0.003. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi earning
management
atau dapat dikatakan bahwa CR, DER, SIZE dan ROA secara bersama- sama berpengaruh terhadap EM. Bila dilihat dari adjused R square 0.055. hal ini berarti 5.5% variabel earning management dapat dijelaskan oleh keempat variabel indipenden yaitu current ratio, debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan return on asset.
DAFTAR RUJUKAN
ratio ), 0,020(debt to equity ratio ),
0,942(ukuran perusahaan), dan 0,001(return
The Effect of Firm Size on Earning Management.
Kim, Y., Caixing L and S.G Rhee. 2003.
Nasional Akuntansi VI . Surabaya 16- 17 Oktober 2003.
Pengungkapan, Asimetri Informasi dan Cost of Capital. Simposium
Khomsiyah dan Susanti. 2003.
Akuntansi Keuangan . Jakarta : Salemba Empat.
Solo 15-16 September 2005 Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar
Simposium Nasional Akuntansi VIII .
Julia Halim dkk. 2005. Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang termasuk dalam Indeks LQ-45.
Edisi I.Semarang: Badan Penerbit Univ. Diponegoro
Imam Ghozali, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS .
Sedangkan sisanya 94.5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model. Hasil uji t dapat juga dijelaskan bahwa tingkat signifikan sebesar 0,124 (current
Dewi Saptantinah Puji Astuti, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Manajemen Laba di Seputar Right Issue. Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
pengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah teknik perhitungan discretionary accrual yang berbeda membuat perbedaan hasil dengan penelitian terdahulu dan kelengkapan data yang diperlukan dalam pengujian ini dirasa kurang. Terdapat perbedaan komponen perhitungan variabel independen dengan peneliti terdahulu. Sebaiknya periode yang digunakan untuk pengamatan lebih lama dan menmbahkan jenis perusahaan, penelitian selanjutnya juga diharapkan menambah variabel indipenden yang diduga berpengaruh terhadap manajemen laba.
equity ratio dan return on asset memiliki
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh current ratio, debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan return on asset terhadap praktik manajemen laba. Hail uji statistic menjunjukan bahwa variabel debt to
berpengaruh terhadap praktik manajemen laba. Akibat dari praktik manajemen laba sangatlah berpengeruh kepada pemilik perusahaan. Untuk current ratio dan ukuran perusahaan dalam pengukurannya tidak memiliki komoponen dari kepemilikan perusahaan. Oleh karena itu keedua varibel tersebut tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba.
debt to equity ratio dan return on asset
). Hal ini dapat dijelaskan bahwa secara parsial variabel current ratio dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba, sedangkan
on asset
Dechow, P.M., R.G. Sloan and A.P Sweeney. 1995. Detecting Earning Management, The Accounting Review , Vol 70, No. 2, hal 193-225.
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Gerald J Lobo dan Jian Zhou 2001.
Dedhy Sulistiawan, et al. 2011. Creative Accounting. Jakarta: Salemba Empat.
Positive Accounting Theory . USA : Prentice Hall.
Surabaya 16-17 Oktober 2003. Watts, Ross L. dan Zimmerman. 1986.
Simposium Nasional Akuntansi VI .
Mei 2005, Hal 179-199 Sylvia Veronica NPS dan Yanivi S. Bachtiar. 2003. Hubungan antara Manajemen Laba dengan Pengungkapan Laporan Keuangan.
Akuntansi Indonesia. Vol 9, No 2,
Wiwik Utami. 2005. “Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas (Studi pada Perusahaan Publik Sektor Manifacture)”. Jurnal Riset
Trueman, B., and S. Titman. 1998. An Explanation for Accounting Income Smoothing. Journal of Accounting Research 26, supplement, 127-139.
Telaah .
Disclosure Quality And Earnings Management. Social Science
Slamet Sugiri. 1998. Earnings Management : Teori, Model, dan Bukti Empiris.
Accounting Theory . New Jersey: Prentice Hall Inc.
Scott, William R. 2009. Financial
Nasional Akuntansi IX . Padang 23- 26 Agustus 2006.
Qomariyah. 2006. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Publik yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Simposium
1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta:BPFE. Rachmawati, Yacob Suparno dan Nurul
Nur Indiantoro dan Bambang Soepomo.
Research Network Electronic Paper Collection .
Tri Widyastuti. 2009. “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan Terhadap Manajemen Laba: Studi Pada Perusahan Manufacture di BEI”. Jurnal Maksi. Vol 9, No. 1 Januari 2009, Hal 30 - 41
! ! """ # " !!
$ % &
' ( )
- ' *
- .)/ ( 0 - 0 $ ,
- 1
2 !"# !"# $ % &' ' % ( ' ( ) !" ! *'+' , ) ' ( - !"
$ % ' ) -" ) & -'! )# ' .//0 ./1/ 23/
", -'1 , " -'( , -3 ))
1 2 ' + 4 ' 2 + -2 2 2 ) (
2
1 2 ))
6
2 7 -'(
5 1 2 ( #7-)- -'1 " , 2 /82
, !
- 2 ' + 4 * . -.)/ ( 0 0 $ *
- ) 9 2 ,
- 2 ( 4 ' + 4 -.)/ ( 0 0 $
5 " (
2 ! : /3,- 3 2/ ' ; 2 2 *
: - 0 < - ( 2 * : ' ; 4 ( 2
;
2
7 2 -$ 2
6 4 =#' #=(# ( > '- 7>> & ' 6 ' /8& ' ( 4 ( 2 < ' & >2 ( ? &2
- (-- >
4
4
- 1 / + @ - 6 2
' $ 2 0 2 0 ?
2 $ 2 0 2 $
2
2 3 $ 0 2 ,0 $ 2 $ 2 ? 4 0
3 A
2