Peningkatan Ilmu Pengetahuan Anak Jalana

Peningkatan Ilmu Pengetahuan Anak Jalanan Pekanbaru
Dengan Melakukan Kunjungan Dan Belajar Sambil
Bermain
Nabilah Husna Bestari
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil S1- Universitas Riau, Pekanbaru, Email: nabilahhusna99@gmail.com
Abstrak
Anak-anak jalanan dikenal seseorang yang masih belum dewasa dan
menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan dengan melakukan kegiatankegiatan untuk mendapatkan uang guna mempertahankan hidupnya. Kondisi
psikis yang lemah dan labil membutuhkan perhatian khusus untuk melakukan
metode pembelajaran yang sesuai terhadap anak-anak jalanan. Pembelajaran yang
diberikan berupa pembelajaran dibidang akademik dan non akademik,
pembelajaran di bidang agama, dan pembelajaran karakter terhadap anak-anak
jalanan. Metode yang diberikan fleksibel dan sesuai bidang pembelajaran yang
diterapkan. Bertujuan meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dan perubahan
pola pikir serta karakter yang bagus.
Kata-Kata Kunci: Anak Jalanan, Metode Pembelajaran, Psikologi Anak Jalanan,
Belajar Sambil Bermain, Kunjungan
Abstract
Street children are known to be immature and spend most of their time on the
streets by engaging in activities to earn money to sustain their lives. Psychological
conditions are weak and labile need special attention to conduct appropriate

learning methods of street children. The learning in the field of academic and
nonacademic, learning in the field of religion, and character education of street
children. The methods provided are flexible and appropriate to the applied field of
learning. Aim to increase the knowledge possessed and changes in mindsets and
characters.
Keywords: Street Children, Learning Methods, Street Children Psychology,
Learning While Playing, Visits

1

1.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah
satu negara berkembang dalam
segala
aspek
baik
dibidang

pertumbuhan dan perkembangan,
bidang
pendidikan,
bidang
perekonomian,
bahkan
bidang
politik. Seluruh aspek tersebut masih
dibutuhkan kebijakan pubik yang
dibentuk oleh pemerintah untuk
mencapai tujuan negara. Salah satu
tujuan negara terdapat di Pembukaan
UUD 1945 alenia ke-4 yaitu
mencerdakan kehidupan bangsa.
Dengan hal tersebut, banyak
kebijakan publik yang muncul
dibidang
pendidikan
yang
diperhatikan secara khusus.

Menurut Para Ahli, kebijakan
publik terkait dibidang pendidikan
pada umumnya, yaitu: 1) Pergantian
kurikulum,
2)
Bantuan
dana
operasional sekolah (BOS), 3)
Penerapan pendidikan budaya dan
karakter di sekolah, 4) Penerapan
muatan lokal dan keterampilan
sebagai tambahan mata pelajaran, 5)
Pembentukan komite sekolah, 6)
beasiswa
kepada
guru
untuk
mengikuti program pascasarjana 7)
Bantuan beasiswa kepada siswa atau
yang layak untuk mengikuti program

pembelajaran diluar negeri, dan
sebagainya.
Akan tetapi, kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah belum
membantu
masyarakat
dalam
kategori perekonomian menengah
kebawah. Walaupun ada kebijakan
berupa Indonesia Pintar yang belum
terbagi secara merata. Rendahnya
perekonomian yang dimiliki sebuah
keluarga dalam masyarakat membuat
banyak anak-anak dalam keluarga
tersebut putus sekolah. Pada
umumnya dengan putusnya sekolah,

mereka dapat memanfaatkan waktu
tersebut untuk mencari nafkah dalam
keluarga menganti orang tua.

Seharusnya anak-anak yang
sudah masuk usia pembelajaran
wajib mengikuti program sekolah
yaitu pembelajaran selama 12 tahun.
Lemahnya perekonomian membuat
masa bermain dan waktu belajar
mereka untuk mencari nafkah.
Padahal dalam UU No. 1 tahun 1974
Pasal 45 menyatakan bahwa pokokpokok perkawinan, menentukan
bahwa orang tua wajib memelihara
dan mendidik anak-anaknya sebelum
dewasa atau belum dapat berdiri
sendiri. Sehingga orang tualah orang
pertama yang bertanggungjawab atas
wujud kesejahteraan anaknya baik
secara jasmani, rohani maupun
sosial. Dalam Amandemen UUD
1945 pasal 28 C, “Setiap anak berhak
mengembangkan
diri

melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia” dari amandemen
tersebut
walaupun
rendahnya
perekekonomian
dalam
suatu
keluarga tidak menjadi penghalang
bagi anak-anak yang kurang mampu
tersebut untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan mereka.
Dengan rendahnya realita
sosial menunjukan masih kurang

kondusif dari pemerintah terhadap
pelaksanaan program dari segi
pendidikan.
Tingginya
taraf
pendidikan yang ada membuat
banyak anak-anak putus sekolah
karena rendahnya perekonomian
keluarga mereka. Padahal anak-anak
jalanan merupakan bagian peting
dalam
pembangunan
negara.

2

Butuhnya dukungan dari pemerintah
dan perhatian terkait permasalah
untuk anak-anak jalana. Tidak
menitik beratkan satu pihak untuk

mendukung
daya
pendidikan
Indonesia
melainkan
adanya
kerjasama pihak pemerintah dan
pihak masyarakat untuk mendukung
pembangunan dalam pendidikan.
Hasil yang dituliskan dalam makalah
ini didasarkan program yang telah
dilakukan oleh organisasi sosial
Universitas Riau. Program tersebut
merupakan salah satu wujud
pembangunan dalam pendidikan
terhadap anak-anak jalanan untuk
menambah daya pengetahuan dan
pembelajaran.
2.


memberatkan jiwa dan membuatnya
berperilaku negatif.
Menurut Badan Pusat Stastik
terkait kemampuan membaca dan
menulis untuk penduduk berumur 5
tahun keatas menurut wilayah dan
status sekolah untuk provinsi riau
pada tahun 2010.

TINJAUAN PUSTAKA

Anak jalanan adalah seseorang
yang masih belum dewasa (secara
fisik dan psikis) yang menghabiskan
sebagian besar waktunya di jalanan
dengan melakukan kegiatan-kegiatan
untuk mendapatkan uang guna
mempertahankan hidupnya yang
terkadang mendapat tekanan fisik
atau mental dari lingkunganya.

Umumnya mereka berasal dari
keluarga yang ekonominya lemah.
Anak
jalanan
tumbuh
dan
berkembang dengan latar kehidupan
jalanan
dan
akrab
dengan
kemiskinan,
penganiayaan,
dan
hilangnya kasih sayang, sehingga

Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan masih dibutuhkan
perhatian khusus bagi anak-anak
jalanan untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan. ilmu pengetahuan yang
diberikan berupa pengajaran dan
pembelajaran.
Pengajaran
dan
pembelajaran
membutuhkan
perhatian terhadap psikologis anakanak jalanan. Menurut jurnal
psikologi dan kesehatan mental
spesifikasi permasalah psikologi
terhadap anak-anak jalanan, yaitu:
berperilaku buruk, motivasi belajar
yang rendah dan kesulitan belajar,
emosi yang labil, dan sebagainya.

3

Oleh karena itu, dalam melakukan
kegiatan harus dilakukan juga
pemahaman karakter agar tidak
mengalami kesalahpahaman dan
kesulitan
dalam
penghubung
pembicaraan.
Jurnal
ini
berdasarkan
pelaksanaan
Program
Sosial
Universitas Riau, Kota Pekanbaru,
Provinsi
Riau
tepatnya
di
persimpangan pasar pagi arengka.
Lokasi ini didapatkan dari informan
kegiatan program sosial. Untuk
lokasi tempat secara langsung tidak
diketahui.
Berdasarkan
hasil
wawancara,
lokasi
tersebut
merupakan gang kecil yang tidak
diketahui namanya. Pembelajaran
yang diberikan berupa pendidikan
akademik, pendidikan agama dan
pendidikan karakter. Metode yang
dilakukan
adalah
bernyanyi,
berdiskusi, ceramah, dan bermain.
3.
PENINGKATAN
ILMU
PENDIDIKAN
DI
BIDANG
AKADEMIK
DAN
NON
AKADEMIK

hanya tulis dan baca melainkan
pengetahuan secara global. Utnuk
pembelajaran seceperti menambah,
mengurangi, mengali dan membagi
dapat dilakukan dengan metode cara
cepat, mudah, dan tepat. Sedangkan
untuk kegiatan membaca, menulis,
dan
mendengarkan
dibutuhkan
metode menyenangkan agara tidak
membosankan.
Tidak hanya itu pendidikan
non
akademik
contohnya
ketrampilan dapat mendukung daya
pola pikir dan kemampuan anakanak.
Contohnya
dengan
pembelajaran
ketrampilan
dan
didukung
adanya
pengetahuan
dibidang akademik dapat membantu
mereka merubah pola pikir mereka
pentingnya pembelajaran dan dari
pembelajaran berimpak pemunculan
usaha. Dengan belajar atau memiliki
pengetahuan maka anak-anak jalan
tersebut akan beranggap bahwa dia
bisa menghasilkan uang dari ilmu
yang dimiliki bahkan dengan
keterampilan yang ada dapat
membuat usaha dan berguna untuk
keluarganya.
Untuk mencapai hal tersebut,
harus dilakukan langkah awal dengan
melakukan pengajaran sesuai objek,
sebagai berikut:
3.1

Pentingnya peningkatan ilmu
pendidikan di bidang akademik
sangat
diperlukan.
Peningkatan
tersebut
bertujuan
kemampuan
pengetahuan yang dimiliki sehingga
menjadi
dasar
pemahaman.
Pemahaman yang diberikan tidak

Pembelajaran Ilmu Eksakta

Menurut KBBI, pembelajaran
eksakta
adalah
pemahaman
seseorang terhadap bidang ilmu yang
bersifat hal-hal konkret yang dapat
diketahu dan diselidiki berdasarkan
percobaan serta dapat dibuktikan
dengan pasti. Pembelajaran eksakta
pada umumnya terbagi atas sains dan
matematika. Pembelajaran eksakta
sendiri dikenal untuk sebagai
pembelajaran yang sulit dimengerti
dan dibutuhkan pemahaman dan

4

pengandaian yang bagus. Dibutuhkan
metode pembelajaran yang menarik
serta solusi yang dihasilkan cepat,
mudah, dan tepat serta beberapa triktrik khusus dan unik untuk setiap
materi
yang
akan
dilakukan
pembahasan. Dikarenakan di bersifat
hal-hal konkret maka dibutuhkan
metode-metode jitu yang teat dan
handal.
3.1.1

Matematika

Pembelajaran matematika yang
umum diberikan berupa cara
penambahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian. Untuk penambahan
dapat dilakukan dengan metode
sambil
bermain.
Contohnya
permainan ular tangga. Didalam ular
tangga sendiri dapat dilakukan
bermain
sambil
melakukan
pembelajaran. Dengan cara anakanak tersebut sudah mengenal angka
dan urutan angka dari 1- 100 dan
memiliki pemahaman umum cara
menambah dan mengurangi. Untuk
itu dilakukan refresing akan tetapi
tidak
melupakan
pokok
pembelajaran. Ular tangga ini
sebagai media yang membuktikan
ilmu yang diperoleh tidak terurai
begitu saja melainkan tertanam erat.
Cara pelaksanaannya dapat
dilakukan setelah menyediakan alat
tulis
(kertas,
pena/
pensil,
penghapus), alat penghitung (lidi
sebanyak 100 batang/sempoa), dan
satu set ular tangga. Cara setiap
pemain menuliskan nomor sebelum
dimulai yaitu 0 baru pemain yang
dahulu
mulai
melakukan
melemparkan dadu yang telah
dikocok. Angka yang diperoleh
ditulis
dahulu
dan
lakukan
pembeljaran
disana
berupa
penambahan angka sebelumnya
dengan angka yang diperoleh.

Seandainya angka yang ditempati
terdapat tangga dan tangga tersebut
di angka diatasnya pemain harus tahu
berapa jumlah penaikan yang dialami
pemain untuk mencapai angka yang
tersebut. Jika benar dapat pemain
dibolehkan naik jika salah hanya
dapat berdiam diri ditempat. Begitu
juga untuk yang ada ularnya
seandainya tahu berap jumlah
pegurangan yang dialami boleh
berdiam diri tetai jika salah maka dia
harus turun sesuai tujuan ular
tersebut. Ini merupakan salah satu
contoh
yang
mudah
untuk
pembelajaran berupa penambahan
dan pengurangan.
Untuk
pemberian
materi
pengalian dapat dilakukan dengan
metode jari jemari. Metode ini sangat
umum bahkan buku yang bertemakan
jari jemari juga sangat lumrah.
Pengetahuan
dapat
diberikan
kepadakan anak-anak dan cara
penggunaan jari sebagai penghitung
yang cepat. Seperti gambar yang
dibawah ini.

5

3.1.2

Sains

Sains
sendiri
merupakan
pemahaman terhadap alam yang
disekitar dan biasa dilakukan dengan
metode pengamatan dan percobaan
yang menarik terhadap anak-anak
jalanan. Contohnya dapat dilakukan
rekreasi ketaman dan melihat
beberapa jenis tanaman dan namanama tanaman. Saat melakukan
rekreasi
dapat
dilakukan
pembelajaran
kenapa
tanaman
tersebut memiliki papan nama dan
ada nama ilmiah. Saat melakukan
tersebut dilakukan pembelajaran
dengan bercerita yang singkat dan
menarik. Tidak hanya sampai disitu
dapat dilakukan pembaljaran mencari
kesamaan yang terdapat tanaman
contohnya tanaman ubi kayu dengan
tanaman
pepaya.
Lakukan
pembelajaran
dengan
mencari
kesamaan dan perbedaan.
Tidak hanya sampai disitu,
pembelajaran
dapat
dilakukan
mengajak
anak-anak
jalan
melakukan percobaan. Percobaan
yang
dilakukan
tidak
terlalu
membutuhkan hal-hal yang ribet
hanya hal-hal yang mudah dan sesuai
tema.
Contohnya
pembahasan
bertemakan pelangi, seperti kenapa
dan kapan pelangi bisa muncul dan
apa
saja
warnanya.
Bahkan
percobaan yang paling mudah adalah
pencampuran warna dasar seperti

warna merah ditambahkan warna
biru menjadi unggu, warna kuning
ditambahkan warna biru menjadi
warna hijau, dan warna kuning
ditambahkan merah menjadi warna
orange.
Untuk pembelajaran sains juga
dibutuhkan waktu khusus untuk
pembelajaran dasar serta dapat
dengan cara menonton video
pembelajaran dan masih banyak
pembelajaran yang dapat dilakukan
dengan menarik dan bermanfaat.
Pembelajaran itu sendiri bersifat
felksibel
dalam
metode
pengajarannya.
3.2
Pembelajaran Ilmu Sosial
dan Ketrampilan

Pembelajaran sosial adalah
pembelajaan yang bersifat hubungan,
interaksi, dan dampak terhadap
masyarakat. Pembelajaran yang
umum dapat dilakukan dengan
mengetahui kondisi sosial di
Indonesia atau Pekanbaru khususnya.
Anak-anak
jalanan
tersebut
seandainya ada waktu kosong
membaca berita dari koran yang ada
dan bercerita sedikit terkait apa yang
dibaca. Pembelajaran sosial sendiri
memiliki kategori seperti sejarah,
geografi, sosiologi dan ekonomi.
Untuk anak-anak bisa diberikan
informasi sejarah dan geografi

6

dengan menonton dan pembelajaran
dengan bercerita yang berlanjutan
seperti
melakukan
dongeng
bersambung
akan
tetapi
pembicaraannya
adalah
sebuah
sejarah.
Pembelajaran sosial sendiri
tidak hanya berkaitan dengan kondisi
sekarang dan masa lalu bisa juga
berupa pewujudan dengan ilmu
keterampilan yang diberikan seperti
membuat hal-hal yang menarik dan
dilakukan penjualan serta cara
memgolah hasil penjual yang baik
sesuai pembelajaran ekonomi dan
syariat agama. Dan pemahaman
ilmu-ilmu ekonomi seperti persiapan
kedepannya bagaimana. Contohnya
ingin emnjadi orang kaya, apa yang
dapat dilakukan untuk menjadi orang
kaya. Disitu dilakukan pembelajaran
untuk menjadi orang kaya harus
pintar bagi diri sendiri untuk
menghasilkan uang yang nantinya
dapat diolah dan dijadikan sebuah
aset yang berguna dan juga hasil dari
uang itu bisa juga dimanfaat tidak
hanya diri sendiri melainkan orang
lain dapat merasakan.
Pembelajaran sosial sendiri
bermiliki makna yang berkaitan diri
sendiri, lingkungan yang disekitar
dan berdampak terhadap keadaan
yang ada dan masa yang akan datang
dengan pemahaman yang ada dan
pengalaman yang dirasakan atau
pengalaman yang pernah terjadi.
Oleh karena itu untuk melakukan
kegiatan pembelajarna bersifat sosial
dapat menitih berat refleksi yang ada
dan juga hasil yang diperoleh.
Pembelajaran sosial juga terlibat
dalam urusan seperti pendidikan
kewargangaraan,
pancasila
dan
penggunaan teknologi. Atau yang
terlibat diri sendiri bahkan kondisi
yang dipengaruhi arus globalisasi
yang ada.

Pembelajaran beberapa hal
tersebut sangat dibutuhkan untuk
anak-anak jalanan dan penggunaan
teknologi yang baik. Wawasan
tentang negara sangat dibtuhkan bagi
anak-anak
tersebut
seandainya
diantara anak-anak jalanan tersebut
berkeinginan
mengikuti
ujian
penyetaraan. Penggunaan teknologi
yang baik berguna untuk menjaga
karakter dari anak-anak jalanan yang
sudah tercemar pornografi, narkoba,
dan sebgainya. Pembelajaran yang
diberikan harus bersifat terangterangan tanpa ada ditutup dengan
begitu anak-anak tersebut dapat
melihat mana sisi baik dan buruk
sesuai pemahaman mereka. Tidak
hanya itu, untuk menghilangkan
kebiasaan buruk butuh pengubahan
dengan pemunculan kebiasaan yang
baik dan bersifat berkelanjutan dan
tiada habisnya. Dengan begitu dapat
teralihkan dari sisi negatif ke sisi
yang
lebih
positif
sehingga
bermanfaat.
Sedangkan
pembelajaran
keterampilan bertujuan menambah
kemampuan anak-anak tidak hanya
mengandalkan dari kegiatan mereka
distribusi melainkan juga sebagai
produsen. Dengan ketrampilan yang
ada dan pengetahuan yang dimiliki
memang bisa memiliki usaha-usaha
kecil atau ide-ide yang nanti
bermanfaat.
Ketrampilan
yang
diberikan bisa berupa ketrampilan
mengolah
barang-barang
bekas
menjadi barang-barang yang unik
dan menarik. Bahkan pengolahan
tersebut dapat mereka gunakan dan
bisa pembelajaran.
3.3

Pembelajaran Ilmu Bahasa

7

Pembelajaran bahasa yang
berupa
menulis,
membaca,
mendengarkan dan mengamati dapat
dilakukan dengan menyenangkan
dan menarik seperti dilakukan.
Untuk menulis biasa dilakukan
pembuatan rangkaian kata. Dalam
merangkai kata yang menarik
biasanya dilakukan dengan lakukan
sebuah misi misi mencari kartu-kartu
yang berisikan suku kata. Dari suku
kata tersebut dirangkai menjadi suatu
kalimat dan dikumpulkan. Hasil
rangkaian kata yang menarik dan
tepat diberikan reward. Membaca
juga
dapat
diberikan
dengan
pemahaman buku bergambar yang
berisikan cerita dan bisa juga
berisikan suku kata yang mewakilkan
huruf tersebut. Mendengarkan dan
mengamati
dapat
dilakukan
permainan yang menarik dan sangat
umum dilakukan contohnya tebaktebak
suku
kata
dengan
menggunakan anggota tubuh, atau
membisikkan kata bergiliran sampai
ke ujung, dan masih banyak.
Untuk
bahasa
sendiri
sebernanya memiliki arti yang luas
dapat juga dilakukan menonton
sebuah viedo dan menuliskan kesan
yang terdapat viedo tersebut atau
setiap kegiatan yang dilakukan selalu
buat diary yang akan disimpan oleh
para pelaksana kegiatan sosial dan
membacanya.
Dan
melakukan
pembelajar bahasa asing dapat

dilakukan sama dengan pengaplikasi
pembelajaran bahasa Indonesia.
Dapat berupa metode menonton dan
meriew hasil tontonan, pengaplikasi
bahasa
Inggris,
penghapalan
vocabulary yang mudah untuk anakanak jalanan, mendengar musik
berbahasa asing dan melakukan
penghapalan lagu-lagu anak-anak
yang berbahasa asing, bahkan
percobaan-percobaan yang menarik
lainnya dan merupakan ciri khas
sebuah bahasa tersebut.
4.
PENINGKATAN
ILMU
PENDIDIKAN
DI
BIDANG
AGAMA
Peningkatan ilmu pengetahuan
dibidang agama sangat dibutuhkan
dan didalam pembelajaran agama
sendiri dapat menjaga moral dan
menambah
pengetahuan
terkait
agama yang dianut. Pembelajaran
agama seperti mengaji dapat
dilakukan dengan cara metode pada
umumnya dan secara perlahan.
Karena agama merupakan sesuatu
yang
membimbing
anak-anak
perilaku dan jalan yang dibutuhkan.
Pengajaran umum pasti dilakukan
dengan diskusi, adanya ceramah,
perlombaan penghapalan ayat-ayat
pendek, dan mendongengkan kisahkisah nabi dan rasul. Dengan begitu
setiap anak-anak mempunyai hal-ha
dasar pengetahuan agama yang
utama dan dapat membimbing
kedepannya.
Dengan
adanya
peningkatan
agama
dapat
menurunkan permasalah psikologi
dan juga permasalah karakter dari
anak-anak itu sendiri.
5.
PENINGKATAN
ILMU
PENDIDIKAN
DI
BIDANG
KARAKTER

8

Menurut Kemendiknas (2011,
6) Pendidikan karakter adalah usaha
menanamkan
kebiasaan-kebiasaan
yang baik (habituation) sehingga
peserta didik mampu bersikap dan
bertindak bersadarkan nilai-nilai
yang telah menjadi kepribadiannya.
Dan juga pembangunan karakter
dilakukan
dengan
pendekatan
sistematik dan integrative dengan
melibatkan
keluarga,
satuan
pendidikan, pemerintah, masyarakat
sipil, anggota legsilatif, media massa,
dunia usaha, dan dunia industri.
Dan fungsi pendidikan karakter
menurunkan permasalahan psikologi
yang dialami anak-anak jalan yaitu
menumbuhkan
karakter-karakter
yang terpuji dan memiliki nilai yang
universal dan sesuai tradisi budaya
bangsa yang religius, menanamkan
jiwa kepemimpinan dan tanggung
jawab, mengembangkan kemampuan
menjadi sosok yang besifat kreatif,
aman, jujur, dan persahabatan, serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi
dan penuh kekuatan.
Ilmu karakter yang ditanamkan
dapat menghilangkan pola pikir yang
telah diternodai oleh kondisi
lingkungan yang tidak mendukung
dan menghasilkan pola pikir yang
bagus dan karakter yang bagus.
Kondisi karakter yang diperoleh
merupakan hasil dari psikologis yang
labil dan lemah yang menimbulkan
karakter yang buruk dengan kondisi
lingkungan yang kurang mendukung
sehingga dibutuhkan penanaman
karakter yang baik berdasarkan
kondisi yang baru dengan melakukan

kunjungan dan pembelajaran
yang diberikan.
Penanam karakter sendiri
tidak hanya bertujuan untuk
mengubah karakter anak-anak
dan membentuk psikologis
yang yang bagus melainkan
bagaimana
berinteraksi
dan
kemampuan
menghadapi
permasalah-masalah
yang
kedepannya
dapat
terbentengi
dengan karakter yang telah tertanam
dan pengetahuan yang dimiliki.
Tidak hanya satu permasalahan yang
dapat
diselesaikan
melainkan
merangkap
permasalahan
yang
muncul.
6.

KESIMPULAN

Dari uraian yang diberikan
diatas dapat disimpulkan bahwa
anak-anak jalanan adalah seseorang
yang masih belum dewasa (secara
fisik dan psikis) yang menghabiskan
sebagian besar waktunya di jalanan
dengan melakukan kegiatan-kegiatan
untuk mendapatkan uang guna
mempertahankan hidupnya yang
terkadang mendapat tekanan fisik
atau mental dari lingkunganya.
Kondisi psikologi dari anak-anak
sendiri yang rentan membutuhkan
pemahaman karakter terlebih dahulu.
Dengan pemahaman karakter dapat
memudahkan melakukan interaksi
dan pengajaran yang akan diberikan.
Pembelajaran yang berikan
berupa di bidang akademik dan non
akademik, bidang agama dan bidang
penanam karakter. Dengan metode
pembelajaran
yang
menarik,
menyenangkan, inovatif, dan tepat
sasaran.
Pembelajaran
yang
dilakukan
sebenarnya
sangat
fleksibel
tergantung
bagaimana
menjadi hal menarik dan unik

9

dengan kondisi pembelajaran itu
tetap berlangsung dan bermanfaat.
Dengan
pemahaman
pembelajaran yang diberikan dapat
meningkat
pengetahuan
dan
wawasan yang ada untuk anak-anak
jalanan. Tidak hanya meningkatkan
ilmu pengetahuan melainkan dapat
menganti pola pikir yang telah
ternodai dan pemunculan karakter
yang baik sehingga menghasilkan
sosok yang lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Fitria Puji. 2011 . diperoleh
tanggal 25 desember 2017.
Tugas Individu Tentang Anak
Jalanan
http://www.academia.edu/949
3735/Makalah_Tentang_Anak
_Jalanan
Badan

Pusat Statistika. 2010.
Penduduk Berumur 5 Tahun
Keatas Menurut Wilayah Dan
Kemampuan Membaca dan
Menulis . Pekanbaru:Badan
Pusat Statistika

Badan

Pusat Statistika. 2010.
Penduduk Berumur 5 Tahun
Keatas Menurut Wilayah dan
Status
Sekolah
.
Pekanbaru:Badan
Pusat
Statistika

Haryanto, Valencya. 2017. Diperoleh
tanggal 29 deseomber 2017. 6
Contoh Kebijakan Public di
Bidang
Pendidikan
.
http://www.google.com/amp/s/
guruppkm.com/contohkebijakan-publik-di-bidangpendididikan/amp

Pemberdayaan Anak Jalanan.
http://kumpulanmakalahkedokteranpsikologi.blogspot.in/2013/ma
kalah-pemberdayaan-anakjalanan.html?m=1
Prawira,
Reyhansyah.
2015.
Diperoleh
tanggal
25
desember 2017. Makalah
Tentang
Anak
Jalanan.
http://reyhansyah23.blogspot.i
n/2015/10/makalah-tentanganak-jalanan.html?m=1
Pamuchtia, Yunda . Padjaitan,
Nurmala K. 2013. Diperoleh
tanggal 27 desember 2017.
Konsep Diri Anak Jalanan.
ISSN: 1978-4333, Vol. 4 No.2
http://download.portalgaruda.o
rg/article.php?
article=83529&val=223&title
=1
Puspitasari, Euis . 2014. Diperoleh
pada tanggal 27 desember
2017.
PENDEKATAN
PENDIDIKAN KARAKTER.
Jurnal Edueksos Vol III No 2,
JuliDesember
2014
http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/
index.php/edueksos/article/vie
w/355
Suryanto . Herdiana, Ike . Chusairi,
Achmad.
Deteksi
Dini
Masalah Psikologis Anak
Jalanan pada Orangtua Asuh
di Rumah Singgah. http://ejournal.unair.ac.id/index.php/J
PKM p-ISSN 2528-0104 | eISSN 2528-5181

Nur, Ismi. 2015. Diperoleh tanggal
25 desember 2017. Makalah

10