LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGAWASAN GEDUNG

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBANGUNAN GEDUNG 3 LANTAI LAYANAN AKADEMIK FAKULTAS BAHASA & SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Disusun oleh :

AFRET NOBEL 05/184393/NT/10824

PROGRAM DIPLOMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2008

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

PRAKATA

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan. Maksud dan tujuan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi persyaratan lulus Program Diploma Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Selama dilaksanakannya kerja praktek, penyusun banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak, oleh karena itu penyusun ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Tech. Adhy Kurniawan, S.T. selaku Ketua Program Diploma Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.

2. Ir. Fathi Basewed, MT. selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan ini.

3. CV. ADMICON yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk melaksanakan kerja praktek.

4. Pak Hadi selaku Team leader dan mas lilik, mas Nugroho dan mas Eko,selaku staf pengawas yang telah banyak memberi pelajaran/pengetahuan di lapangan.

5. Seluruh Staf Kontraktor terutama mas Sularno yang juga membantu dalam pengumpulan data-data.

6. Kedua orangtua yang telah memberi bantuan moril maupun materil.

7. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikan laporan ini. Laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penyusun. Saran dan kritik sangat diharapkan demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau rekan-rekan yang memerlukan referensi mengenai penyusunan laporan kerja praktek. Materi laporan kerja praktek ini semoga dapat membantu rekan-rekan mengenai pelaksanaan proyek konstruksi pada umumnya dan pelaksanaan pembangunan gedung pada khususnya dan menjadi bekal untuk menghadapi dunia kerja.

Yogyakarta, 20 November 2008

Penyusun

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

2. Pekerjaan kolom ...................................................................... 42

3. Pekerjaan balok ....................................................................... 45

4. Pekerjaan plat lantai ................................................................. 48 BAB VII. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 53

B. Saran .............................................................................................. 54 LAMPIRAN

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Detail foot plate F1

Lampiran 2

Detail foot plate F2 (K2)

Lampiran 3

Detail foot plate F2 (K3)

Lampiran 4

Detail balok S2-200/350 (balok sloof)

Lampiran 5

Detail balok S1-250/450 (balok sloof)

Lampiran 6

Detail kolom K1

Lampiran 7

Detail kolom K2

Lampiran 8

Detail kolom K3

Lampiran 9

Detail balok B1-300/750 (balok induk)

Lampiran 10

Detail balok B2- (balok anak)

Lampiran 11

Detail balok B3-250/450 (balok anak)

Lampiran 12 Detail plat lantai 2, lantai 3 dan detail plat tandon air elev. +12,00 Lampiran 13

Detail anak tangga elev. +4,00 - +6,00; detail anak tangga elev. ±0,00- +2,00; denah tangga; detail anak tangga + 2,00-+4,00.

Lampiran 14

Surat ijin kerja praktek

Lampiran 15

Surat selesai kerja praktek

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN

A. Tinjauan Umum

Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan seni Universitas Negeri Yogyakarta (Tahap I) terletak di karang Malang Yogyakarta. Adapun data-data proyek sebagai berikut :

1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung 3 lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (Tahap I)

2. Lokasi : Komplek Universitas Negeri Yogyakarta

Karang Malang,Yogyakarta

3. Jenis Pekerjaaan

: Struktur Gedung

4. Pemilik Proyek

: Departemen Pendidikan Nasional

Universitas Negeri Yogyakarta .

5. Kontraktor

: PT. RATNA SEJAHTERA

6. Konsultan Perencana : CV. POLA DATA CONSULTANT

7. Konsultan Pengawas

: CV. ADMICON

8. SPMK Nomor/tanggal

: 119/SPMK/DIPA/FBS/2007

9. Nilai Kontak

: Rp.1.470.000.000

10. Perolehan Proyek

: Tender bebas

11.Waktu Pelaksanaan

: 95 hari kalender

12.Masa Pemeliharaan

: 6 Bulan

13. Pekerjaan Pokok

: Struktrual

14. Bahan Material Pokok

: Beton bertulang

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Gambar 1.1 papan nama proyek

B. Latar Belakang Proyek

Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dalam segala bidang juga makin maju dan berkembang. Salah satunya adalah berkembangnya dunia pendidikan dan teknologi. Perkembangan ini menuntut pusat pendidikan yaitu diantaranya Universitas Negeri Yogyakarta untuk melakukan pengembangan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan universitas salah satunya dengan pembangunan Gedung Layanan Akademik fakultas Bahasa dan Seni yang diharapkan dapat menunjang kegiatan dalam bidang pendidikan dan memenuhi tuntutan dalam bidang ilmu pendidikan dan teknologi dimasa kini dan yang akan datang.

C. Tujuan Proyek

Tujuan Pembangunan dan Pengembangan Universitas Negeri Yogyakarta adalah untuk menunjang kegiatan akademik maupun non-akademik serta menyempurnakan dan melengkapi sarana dan prasarana ilmiah yang telah ada di Universitas Negeri Yogyakarta. Disamping itu, proyek pembangunan ini merupakan salah satu bagian dari proses pengembangan di masa mendatang.

Dengan dibangunnya gedung ini, segala kegiatan untuk kepentingan pendidikan diharapkan dapat terpenuhi secara optimal. Jauh lebih memadai dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan pendidikan.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

D. Ruang lingkup Pekerjaan

Proyek pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta dibagi atas beberapa tahap yaitu :

1. Pekerjaan persiapan

a. Pembongkaran bangunan lama

b. Pemasangan pagar keliling proyek

c. Pengukuran lokasi dan penentuan tinggi peil (level)

d. Pembersihan lahan

e. Pembuatan bowplank

f. Pendirian direksi keet

g. Pendirian los dan barak pekerja

2. Pekerjaan struktur lantai dasar (Pekerjaan tanah)

a. Galian pondasi

b. Pembuatan lantai kerja/pondasi cyclope

3. Pekerjaan beton

a. Fondasi foot plate

b. Beton sloof

c. Pekerjaan kolom

d. Pekerjaan balok

e. Pekerjaan plat lantai

4. Fasilitas pendukung, meliputi :

a. Penyambungan listrik untuk gedung Lantai dasar, lantai 1,dan lantai 2

b. Direksi Keet, Los Kerja, Gudang, Barak Pekerja

c. Lain-lain.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

E. Waktu Pelaksanaan Proyek

Proyek pembangunan gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta ini direncanakan kurang lebih 95 hari untuk pekerjaan struktur dengan biaya sebesar Rp 1,470.000.000,00 (satu milyar empat ratus tujuh puluh juta rupiah).

Kerja Praktek dilaksanakan pada tanggal 11 September 2007 sampai dengan 31 Desember 2007. Laporan ini dikonsentrasikan pada pembangunan pondasi, struktur kolom, struktur balok, dan struktur plat lantai.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

BAB II DATA TEKNIS

A. Tinjauan Umum

Data teknis dibutuhkan suatu proyek untuk mempermudah pelaksanaan suatu proyek. Data teknis digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan suatu proyek. Tanpa adanya data teknis maka akan menyulitkan bagi perencana maupun pengawas dalam melaksanakan proyek. Adapun data teknis diantaranya yaitu:

1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung 3 lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (Tahap I)

2. Lokasi : Komplek Universitas Negeri Yogyakarta

Karang Malang,Yogyakarta

3. Luas bangunan

: 2288,250 m 2

4. Bahan Material Pokok

: Beton bertulang

5. Dimensi kolom

: 400/600, 400/500 dan 400/400

Gambar 2.1. Kolom

6. Dimensi balok yang dipakai : 250/450, 200/350, 300/700, 300/450 dan 250/450 mm

Gambar 2.2. Balok

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

7. Pondasi

: Pondasi telapak (foot plate)

8. Dimensi pondasi yang dipak akai

: 1250/1250 dan 1750/1750 mm

Gambar 2.3. Fondasi footplate

9. Kedalaman pondasi

: - 3,350 meter

10.Tinggi struktural bangunan an

: + 12,00 meter

B. Struktur bangunan

Struktur adalah susu sunan atau bagian-bagian yang disusun sedemi mikian rupa. Jadi, struktur bangunan adalah su susunan dari bagian-bagian bangunan yang m membentuk satu kesatuan. Struktur bangunan a adalah bagian utama dari suatu bangunan yang b berfungsi sebagai penyangga atau dukungan ba bagi beban-beban yang bekerja, baik beban tran ansversal maupun beban longitudinal.

Kriteria struktur ban angunan yang harus diperhatikan dalam suatu pr proyek konstruksi adalah sebagai berikut :

1. Bangunan hendaknya dap apat berfungsi dengan optimal sesuai dengan yang ng dibutuhkan.

2. Struktur bangunan dibang ngun sesuai persyaratan teknis untuk menciptakan an bangunan yang kuat dan aman tanpa men engesampingkan unsur keindahan.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

3. Struktur bangunan dibuat sedemikian rupa dengan mempertimbangkan waktu, biaya, perawatan serta peraturan dan pedoman standar daerah setempat.

C. Penyelidikan Tanah

Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah penyelidikan tanah. Penyelidikan tanah bertujuan untuk mengetahui sifat dan kondisi tanah tempat berdirinya bangunan yang akan direncanakan. Penentuan jenis pondasi harus berdasarkan sifat dan kondisi tanah. Pondasi dirancang sesuai persyaratan teknis sehingga mampu mendukung beban yang bekerja pada bangunan. Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam penyelidikan tanah antara lain :

1) untuk menganalisis daya dukung tanah,

2) menyiapkan informasi singkat tentang kondisi tanah,

3) memberikan rekomendasi tentang rencana fondasi yang seharusnya dipakai sesuai dengan karakteristik dan struktur geoteknik tanah.

D. Detail Struktur

Secara umum Struktur bangunan dapat dibagi menjadi 2, yaitu struktur bagian bawah dan struktur bagian atas.

1. Struktur Bawah (Sub Structure) Struktur bawah adalah struktur yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur bawah merupakan landasan berdirinya bangunan. Struktur bawah sebagai penghubung bangunan dengan tanah tempat berdirinya bangunan tersebut dan berfungsi menyalurkan beban yang bekerja pada bangunan ke lapisan tanah di bawahnya.

Yang termasuk struktur bawah adalah :

a. Fondasi Fondasi adalah suatu struktur bangunan yang terletak pada bagian paling bawah suatu bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban ke lapisan tanah di bawahnya. Perancangan fondasi biasanya berdasarkan jenis bangunan dan jenis serta sifat tanah tempat berdirinya bangunan.

Pada pembangunan gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta ini menggunakan Pondasi Telapak (Footplate). Fondasi telapak digunakan dikarenakan kondisi tanah di Yogyakarta yang sebagian besar adalah tanah berpasir.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Selain pondasi te telapak (footplate) pada proyek ini juga mengg ggunakan fondasi menerus (batu kali). Fon ondasi batu kali berfungsi untuk menyalurkan n beban sloof dan dinding di atasnya ke lapi apisan tanah dibawahnya.

Pada lapisan baw awah pondasi berupa lantai kerja dari beton n cyclope dengan ketebalan ± 1 meter. Beto eton cyclope juga berfungsi untuk menambah day aya dukung tanah. Beton cyclope terdiri da dari pasangan batu kali dengan campuran 1pc : : 3ps : 5kr. Lihat lampiran 1, 2, dan 3

Gambar 2.4. Fondasi footplate

b. Balok sloof

Balok sloof meru rupakan penghubung antara kolom yang satu den engan kolom yang lainnya. Selain berfungsi si sebagai penghubung kolom, balok sloof juga a berfungsi untuk menyalurkan beban dind nding dan lantai di atasnya ke kolom dan diterus ruskan ke pondasi. Menggunakan campuran n 1pc:2ps:3kr. Lihat lampiran 4 dan lampiran 5.

Gambar 2.5. Balok sloof

2. Struktur atas (Upper Stru tructure ) Struktur atas meru erupakan struktur yang berada di atas permuk ukaan tanah yang tepatnya berada di atas struk ruktur bawah yang merupakan kerangka bangunan an. Yang termasuk stru truktur atas adalah :

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Kolom dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

1) Kolom Utama Kolom utama adalah kolom yang berfungsi untuk memikul beban yang bekerja di atasnya dan meneruskan beban ke struktur di bawahnya,serta sebagai pengaku struktur bangunan itu sendiri. Kolom utama mempunyai dimensi yang lebih besar daripada kolom praktis. Lihat lampiran 6, 7, dan 8

Gambar 2.6. Kolom utama

2) Kolom Praktis Kolom praktis merupakan pengaku dinding. Biasanya terletak di sisi-sisi

pintu, jendela dan sudut dinding, sehingga kusen pintu ataupun jendela tidak menerima beban dari dinding yang terlalu besar. Bisa juga pada dinding yang mempunyai bentang panjang sehingga harus diberi pengaku berupa kolom praktis. Ukuran kolom praktis yang digunakan biasanya sama dengan lebar batu bata untuk pasangan dinding. Pada proyek ini menggunakan kolom praktis dengan ukuran 150 x 150 mm.

Gambar 2.7. Kolom praktis

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Balok lantai merupakan struktur horizontal yang menahan beban dari plat dan beban yang bekerja di atasnya dan meneruskannya ke kolom. Balok lantai menahan beban lateral, sehingga pada balok lantai mengalami momen lentur. Balok diharapkan juga dapat menahan gaya geser dan torsi. Lihat lampiran 9, 10 dan 11.

Gambar 2.8. Balok lantai

c. Plat Lantai

Plat lantai merupakan struktur yang berfungsi menahan beban yang bekerja di atasnya, berupa beban mati maupun beban hidup. Dalam Proyek ini digunakan tebal plat lantai 120 mm. Lihat lampiran 12.

Gambar 2.9. Plat lantai

d. Tangga

Tangga merupakan struktur yang berfungsi sebagai penghubung antar lantai satu dengan lantai yang lain. Tangga dibuat atau ditempatkan pada tempat yang mudah diakses sehingga sangat berfungsi pada saat keadaan darurat seperti bencana kebakaran dan gempa. Lebar tangga biasanya dibuat berdasarkan kapasitas penggunan gedung. Lihat lampiran 13.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Gambar 2.10. Tangga

1. Plat atap Plat atap merup upakan struktur paling atas yang berfungsi sebaga gai penahan beban yang bekerja pada atap, p, seperti berat penutup atap, berat plafond, bera rat gording, beban angin, serta beban air h hujan. Biasanya plat atap dibuat lebih tipis dari aripada plat lantai, karena beban yang beke kerja pada plat atap lebih kecil daripada beban pad ada plat lantai.

E. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana na adalah faktor yang perlu diperhatikan untuk uk menunjang dan memperlancar jalannya pelak laksanaan suatu proyek. Sarana yang terdapat at dalam Proyek pembangunan gedung 3 Lan antai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan S n Seni Universitas Negeri Yogyakarta adalah seb ebagai berikut :

1. Jalan menuju lokasi proye yek pembangunan, Jalan yang menuju lok okasi proyek merupakan jalan umum yang d digunakan untuk distribusi material dan n peralatan proyek, dan apabila terjadi kerusa sakan, merupakan tanggung jawab dari pela laksana proyek

2. Sarana air bersih dan kam amar mandi, Sarana ini diperuntukkan an bagi pekerja dan semua orang yang terlibat dala alam proyek pembangunan.

3. Barak kerja dan perlengk gkapannya, Barak merupakan tempat at pekerja melakukan pekerjaannnya, biasanya dil dilengkapi dengan peralatan kerja seperti: m meja kerja pembengkok tulangan dan lainnya.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

4. Tempat parkir kendaraan, Proyek menyediakan tempat parkir bagi kendaraan pekerja, karyawan dan tamu. Letaknya berada di luar pagar pengaman proyek.

5. Pagar pengaman pelaksanaan proyek, Merupakan pagar yang mengelilingi proyek. Terbuat dari rangka kayu yang ditutupi dengan seng gelombang. Fungsinya agar orang dari luar yang tidak berkepentingan tidak bebas keluar masuk.

6. Instalasi listrik, Arus listrik diperoleh dari bangunan lama. Digunakan untuk mengaktifkan sarana komputer bagi karyawan dan untuk menyalakan lampu pada malam hari apabila diadakan kerja lembur.

7. Gudang tempat menyimpan bahan-bahan dan alat-alat proyek. Terletak disamping direksi keet. Gudang menyimpan material seperti: semen, dan peralatan pekerjaan lainnya.

F. Peraturan yang digunakan

Dalam perancangan dan perencanaan suatu bangunan dikenal beberapa peraturan dan persyaratan. Peraturan dan persyaratan ditujukan untuk segi keamanan karena bangunan berhubungan dengan kehidupan manusia yang menempatinya. Sehingga dibuat peraturan dan standar persyaratan pembangunan.

Dalam melaksanakan pekerjaan kecuali bila ditentukan lain, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :

1. Peraturan umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden Voor de Ulvoering bij Aaneming Van openbare Werken (AV) 1941.

2. Peraturan Beton Indonesia dalam hal ini adalah SK SNI T-03-2847-2002

3. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran beton SNI 03-0106-1987.

4. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung, 1983

5. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI 1982)

6. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI. 5.

7. Mutu kayu bangunan SNI 03-2398-1991.

8. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04.0225-1997.

9. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Depnakaer.

10. Tata Cara Perencanaan tangki Septic SNI 03-2398-1991.

11. Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan NI. 10. www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

12. Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991.

13. Peraturan dan Ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

BAB III MANAJEMEN PROYEK

A. Tinjauan umum

Manajemen proyek memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu proyek. Tanpa adanya manajemen proyek yang baik maka mustahil pekerjaan suatu proyek akan berjalan lancar. Karena manajeman proyek mengatur semua kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proyek. Manajemen proyek mengatur perencanaan waktu/time schedulle, teknis pendatangan material, pemakaian jumlah pekerja dan sebagainya. Sehingga semua benar-benar terorganisir dengan baik dan pekerjaan tidak terbengkalai serta berjalan dengan lancar.

Skema hubungan kerja proyek dapat dilihat pada gambar 3.1

PEMILIK

PENGAWAS

PERENCANA

Garis Perintah Garis Konsultasi

KONTRAKTOR

Gambar 3.1. Skema hubungan kerja proyek

B. Organisasi

Organisasi didalam proyek dibutuhkan untuk mengatur pembagian kerja. Organisasi merupakan suatu wadah perkumpulan yang bertujuan untuk mengatur hubungan pekerjaan. Sehingga jelas terlihat tanggungjawab dan wewenang masing-masing orang yang berada dalam suatu pelaksanaan proyek. Didalam organisasi dikenal adanya atasan dan bawahan atau struktur organisasi. Ini akan mempermudah dalam pemberian perintah atau intruksi. Organisasi yang baik adalah terdiri dari orang-orang yang mau bekerjasama dan mempunyai tanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Bagan pengaw awasan Pembangunan Gedung 3 Lanta ntai Layanan Akademik Fakultas Baha hasa dan seni Universitas tas negeri Yogyakarta dapat dilihat pada da gambar 3.2

Ga ambar 3.2. Bagan pengawasan pemban angunan proyek gedung UNY

Keberhasilan p pelaksanaan suatu proyek ditentukan o oleh : → Man : orang-o orang yang terlibat dalam pelaksanaan an proyek.

→ Money : dana a yang tersedia dari owner (pemilik pro royek). → Material : bah ahan-bahan yang dibutuhkan dalam pela elaksanaan proyek . → Machinery : p : peralatan yang digunakan untuk pelaks ksanaan proyek.. → Management : t : sistem pelaksanaan dan pengendalian ian proyek.

Pengendalian n proyek sangat diperlukan untuk kela elangsungan suatu proyek. Pengendali alian proyek mengacu pad ada RKS (rencana kerja dan syarat-syar arat) yang telah disepakati.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Tender/lelang

Penunjukan langsung

A.B.L Penawaran

Pekerjaan

didapat/dimenangkan

A.R.P / A.B.P

Pelaksanaan Pekerjaan

Masa pemeliharaan

Penyerahan pekerjaan ke owner

Gambar 3.3. Bagan tata cara penyelenggaraan proyek

1. Pemilik Proyek (Owner) Pemilik proyek adalah badan atau instansi baik dari pemerintah maupun swasta, yang memberikan pekerjaan yang nantinya akan membayar dan menghasilkan suatu pekerjaan yang telah disepakati diatas perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Dimana dalam hal ini pemilik Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan seni Universitas negri Yogyakarta adalah Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Yogyakarta . Tugas dan wewenang pemilik proyek adalah :

a. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan suatu proyek.

b. Menyetujui pelaksanaan pelelangan.

c. Menandatangani surat perjanjian pemborong dan surat perintah kerja.

d. Memberi keputusan mengenai adanya perubahan pekerjaan, penambahan atau pengurangan.

e. Mengangkat wakil di proyek yang mempunyai wewenang penuh untuk memeriksa

pelaksanaan pekerjaan, dimana dalam hal ini disebut sebagai konsultan.

f. Mengeluarkan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas, dan mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada kontraktor.

g. Menyetujui atau menolak hasil pekerjaan.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

2. Konsultan Perencana Konsultan perencana adalah badan atau organisasi yang telah memiliki badan hukum yang berfungsi sebagai penjual jasa perencana suatu bangunan kepada pemberi tugas. Tugas yang harus dikerjakan oleh konsultan perencana meliputi perencanaan teknis yang meliputi perencanaan arsitektur sebuah struktur.

Konsultan pada Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan seni Universitas negeri Yogyakarta ini adalah CV. POLA DATA CONSULTANT yang berasal dari Yogyakarta.

Tanggung jawab dan wewenang dari konsultan perencana antara lain :

a. Membuat perencanaan lengkap, meliputi gambar bestek, rencana kerja dan syarat, hitungan struktur serta perencanaan anggaran biaya.

b. Membantu dalam pelelangan proyek, seperti memberikan penjelasan dalam rapat penjelasan pekerjaan, membuat berita acara rapat penjelasan.

c. Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas dan pengawas tentang pelaksanaan proyek.

d. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas dari gambar bestek dan RKS.

e. Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.

3. Kontraktor Kontraktor adalah badan atau organisasi yang menerima dan menyelenggarakan pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah tersedia dan melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar rencana yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pelaksana dari Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan seni Universitas negeri Yogyakarta adalah PT. RATNA SEJAHTERA, perusahaan kontraktor dari Yogyakarta yang bergerak dalam bidang konstruksi. Sedangkan proyek tersebut langsung dibawahi oleh Departemen Pendidikan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kontraktor sendiri terbagi atas 3 staf yang terdiri atas:

a. Surveyor Surveyor merupakan bagian dari kontraktor yang berkenaan dengan tugas pengukuran (survey) beserta pengolahan datanya, baik pekerjaan tanah (earth work) maupun pekerjaan konstruksi (construction work).

b. Supervisor Supervisor merupakan pelaksana dari suatu proyek, jadi segala sesuatu yang berkenaan dengan konstruksi ditangani oleh supervisor.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

4. Konsultan Pengawas Program kerja konsultan pengawas :

Didalam pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, perlu adanya suatu rencana kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian rupa sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan.

Rencana kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengawasan. Selain itu, rencana kerja juga disusun dengan mempertimbangkan referensi pengalaman kerja sejenis di beberapa tempat yang lain, serta kondisi aktual dari perencanaan bangunan yang akan diawasi. Maka dari itu konsultan pengawas perlu mengadakan kegiatan sebagai berikut :

1. Persiapan Pengawasan

a. Menghitung bobot prosentase tiap bagian pekerjaan

b. Menyiapkan fomat pelaporan

• laporan harian • laporan mingguan • laporan bulanan • laporan material, tenaga dan sebagainya

c. Menyiapkan buku perintah harian, buku tamu dan buku direksi

d. Menyiapkan peralatan-peralatan yang di butuhkan di dalam pelaksanaan pengawasan dilapangan

e. Mempelajari dan memahami dokumen lelang dengan segala perubahan yang terjadi

f. Mengevaluasi rencana dan jadwal kerja kontraktor sebagai bahan tambahan masukan dalam melakukan kegiatan pengawasan

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

2. Shop drawing dan Izin mulai pekerjaan Sebelum pekerjaan mulai, konsultan pengawas meminta gambar shop drawing kepada kontraktor pekerjaan yang akan dilaksanakan. Selain itu izin juga di perlukan dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :

‐ Macam pekerjaan yang akan dikerjakan ‐ Volume pekerjaan ‐ Waktu akan di mulainya pekerjaan ‐ Kesiapan material yang tersedia ‐ Kesiapan tenaga kerja yang terlibat

3. Pelaksanaan Pengawasan di Lapangan Kegiatan konsultan pengawas pada tahap pelaksanaan konstruksi bidang sipil, arsitektur dan M/E di koordinir oleh seorang team leader. Kegiatan yang dilakukan konsultan pengawas selama pelaksanaan konstruksi adalah :

a. Mengarahkan jalannya pelaksanaan pekerjaan pihak kontraktor sebelum tiap-tiap bagian pekerjaan dimulai.

b. Mengawasi dan mengarahkan pekerjaan serta produknya, ketepatan waktu, biaya konstruksi dengan prioritas khusus pada :

• Target meterial yaitu meliputi pengecekan terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan

serta time control • Detail engineering yaitu pengecekan terhadap kebenaran rencana dan perhitungan

yang ada • Tahap pelaksanaan yaitu pengecekan terhadap persiapan pekerjaan, gudang bahan

dan alat-alat kerja • Tahap kontrol yaitu mengarahkan dalam pelaksanaan setiap pekerjaan hingga selesai

c. Mendeteksi dan mendata kemungkinan perubahan dan penyesuaian yang terjadi di lapangan untuk dilaporkan kepada pihak pengelola proyek, guna mendapatkan pemecahan secepatnya selama masa konstruksi.

d. Mengkoordinasi, menyelenggarakan rapat evaluasi dilapangan secara periodik sesuai dengan waktu yang telah desepakati bersama, atau rapat khusus bila dipandang perlu karena sesuatu hal yang mendesak untuk segera dipecahkan.

e. Menyusun berita acara yang berkaitan dengan kemajuan pekerjaan dan peubahan yang terjadi bila ada.

f. Menyusun berita acara penyerahan pertama (I) dan kedua (II)beserta lampirannya.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

h. Membuat laporan berkala mengenai kemajuan pekerjaan.

i. Menyusun daftar kekurangan / cacat selama pelaksanaan pekerjaan serta mengawasi pelaksanaan pemeliharaan. j. Membuat dokumentasi setiap tahap pekerjaan konstruksi.

4. Pengendalian Pengadaan Bahan / Material Agar dicapai kelancaran pekerjaan pekerjaan dalam artian jalannya pelaksanaan pekerjaan dapat berkesinambungan perlu dibuat jadwal kedatangan material yang akan digunakan. Jadwal kedatangan material ini dibuat oleh kontrktor yang menyajikan kapan, jenis dan volume material yamgakan didatangkan. Mengenai pengendalian kualitas bahan, sebelum didatangkan pengawas meminta kepada kontraktor agar diajukan terlebih dahulu untuk disetujui.

5. Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Penggunaan tenaga kerja yang menyangkut jenis dan jumlah yang akan digunakan disesuaikan dengan macam pekerjaan dan volume yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini konsultan pengawas bertugas membimbing / memberi saran mengenai jenis dan jumlah tenaga kerja yang akandiperlukan, sehingga hasilpelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan target waktu pelaksanaan maupun kualitas hasil pekerjaan.

6. Pengendalian Peralatan Kerja Pengendalian peralatan kerja dimaksudkan untuk menunjang kelancaran dan efektiitas pekerjaan. Dalam hal ini konsultan pengawas memberi masukan kepada kontraktor mengenai jenis dan jumlah peralatan yang akan digunakan serta tempat penyimpanan alat untuk menunjang kelancaran pekerjaan dan efisiensi waktu pelaksanaan.

7. Pengendalian Kualitas Pekerjaan Agar dicapai kualitas pekerjaan yang memadai maka diperlukan pengendalian kualitas dalam pelaksaan pekerjaan. Pengendalian kualitas pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan :

a. Inspeksi Merupakan suatu mekanisme pengendalian kualitas yang dilakukan dengan aturan yang

terprogram dalam prosedur pelaksanaan yang tidak lepas dari standar teknis yang berlaku.

b. Supevisi Merupakan pengarahan agar segala sesuatu sesuai dengan perncanaan dan sepesifikasi

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

8. Pengendalian Waktu Pelaksanaan Agar didalam pelaksanaan konstruksi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, diperlukan pengendalian waktu pelaksanaan konstruksi. Alat-alat yang diperlukan adalah :

a. Time Schedule / Bar Chart Time schedule / Bar chart dibuat oleh kontraktor dan telah disetujui oleh pengelola proyek dan konsultan pengawas sebagai dasar untukpengendalian waktu. Time schedule / Bar chart dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan dilengkapi dengan kurva S yang menunjukkan prosentase komulatif pada setiap akhir minggu. Monitoring Time schedule / Bar chart dengan cara membuat laporan prestasi mingguan dan kemudian diplotkan dengan time schedule. Dengan cara tersebut maka dapat diketahui perbedaan prestasi antaratime schedule dengan prestasi nyata. Apabila pekerjaan lebih lambat daripada time schedule maka perlu di adakan evaluasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Network Planning Diagram Network Planning Diagram dibuat oleh kontraktor dengan persetujuan pengelola proyek dan konsultan pengawas. Dengan Network Planning Diagram maka dapat dilihat saat yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekejaan.

jadwal pertemuan berkala: Jadwal pertemuan berkala dapat diadakan 1 (satu) minggu sekali atau menurut keperluan (bila diperlukan dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam seminggu). Pertemuan berkala dapat dilakukan pada hari yang telah disepakati.

C. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai orang-orang yang terlibat dalam perusahaan yang ikut bekerja dalam suatu proyek. Tenaga kerja yang terampil mempunyai pengetahuan serta pengalaman yang diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dalam suatu proyek. Pada proyek ini terdapat 3 golongan tenaga kerja, antara lain:

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

1. Tenaga Ahli (Skill Labour) Tenaga ahli merupakan tenaga yang berpendidikan minimal sarjana pada bidangnya dan cukup berpengalaman. Peranan tenaga ahli dalam proyek lebih dititik beratkan pada pengawas dan perencana.

2. Tenaga Terlatih (Trained Labour) Tenaga menengah adalah tenaga yang tidak melalui jalur pendidikan tertentu yang bekerja berdasarkan pengalaman yang didapat di lapangan. Termasuk diantaranya adalah tukang dan kepala tukang di masing-masing bidang.

3. Tenaga Pelaksana (Unskill labour) Yang termasuk tenaga pelaksana diantaranya adalah pekerja dan mandor. Para pekerja yang digunakan pada proyek ini adalah pekerja pemborong yang digaji sesuai dengan perjanjian kontrak.

D. Jadwal Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan pada suatu proyek diikat oleh jadwal waktu yang harus ditepati dan diikuti. Untuk itu dibuat Jadwal Rencana Kerja (Time Schedule) yaitu suatu metode yang dipakai untuk menafsirkan selesainya suatu pekerjaan proyek yang disusun oleh kontraktor. Fungsi Time Schedule ini adalah sebagai pengontrol dan pengendali kelancaran, ketepatan dan efisiensi dari kelompok kerja pada suatu proyek.

Jadwal pelaksanaan kerja yang harus ditepati pada proyek ini adalah 95 hari kalender, dengan waktu kerja hari Senin sampai Sabtu pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, dengan diselingi istirahat 60 menit antara pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 13.00

WIB.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

BAB IV BAHAN BANGUNAN

A. Tinjauan Umum

Untuk memperoleh hasil pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan, maka diperlukan bahan-bahan atau material yang mendukung kegiatan kerja proyek tersebut. Bahan-bahan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Penyediaan bahan atau material harus berkesinambungan sesuai dengan pekerjaan yang telah ataupun akan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan.

B. Bahan Bangunan Yang Digunakan

Bahan bangunan yang digunakan dalam pekerjaan proyek harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam RKS (rencana kerja dan syarat-syarat) sehingga memenuhi tujuan yang telah ditentukan dalam perencanaan. Kualitas bahan bangunan yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil yang diinginkan.

Selain memeriksa mutu atau kualitas bahan yang digunakan, metode penyediaan bahan juga berpengaruh dalam kelangsungan pekerjaan proyek. Hal ini untuk menghindari adanya kekurangan bahan maupun penimbunan bahan pada saat pelaksanaan. Dan untuk menghindari agar bahan bangunan tersebut tidak rusak karena lamanya masa penyimpanan sehingga tidak memenuhi syarat lagi untuk bahan bangunan, seperti contoh semen.

Bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi peraturan yang berlaku, dalm hal ini proyek memakai Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI 1982) dan peraturan lain yang mendukung.

Jenis bahan bangunan yang digunakan dalam Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan seni Universitas negeri Yogyakarta adalah sebagai berikut :

1. Semen Portland Semen yang digunakan pada proyek ini adalah Portland Cement Type I dan

merupakan hasil produksi dalam negeri. Merk yang digunakan adalah semen gresik (tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis atau merk dalam satu pekerjaan). Portland Cement digunakan apabila ada pekerjaan yang lebih efektif dan efisien

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Pengadaan semen dengan cara menyediakan stock atau penyimpanan untuk pekerjaan pada waktu tertentu. Karena apabila semen terlalu lama berada di gudang proyek, semen akan mengalami kerusakan yang diakibatkan suhu udara yang lembab dan gudang yang kurang memadai.. Urutan penggunaan semen harus sesuai dengan kedatangan semen tersebut di lokasi pekerjaan. Kapasitas gudang di proyek juga tidak mencukupi apabila menyimpan cadangan semen terlalu banyak. Semen yang digunakan dalam bentuk zak, dengan berat 1 Zak semen = 40 Kg.

Portland Cement yang digunakan dalam proyek ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Semen harus dalam bentuk yang normal. Kantong tidak rusak atau pecah dan berat semen tidak berkurang. Untuk menjaga keasliannya, segel harus dalam keadaan baik dan belum dibuka.

b. Semen dalam keadaan baik dan tidak ada bagian semen yang mengeras melebihi 5 %.

c. Penyimpanan semen di dalam gudang yang kering (kedap air) dan berventilasi baik. Sebaiknya semen diletakkan menggunakan alas atau hindari kontak langsung dengan lantai gudang.

d. Jangan menyimpan semen didalam gudang terlalu lama, karna akan bisa mempengaruhi kualitas semen.

Gambar 4.1 Semen Portland

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

2. Agregat Halus (sand) dan agregat kasar (Gravel) Agregat terdiri dari agregat halus dan agregat kasar, agregat halus umumnya terdiri dari pasir. Pasir adalah endapan butiran-butiran mineral yang mempunyai ukuran antara 0,15 mm s/d 5 mm, Sedangkan agregat kasar terdiri dari kerikil yang mempunyai ukuran antara

5 mm s/d 40 mm. Agregat yang digunakan harus memenuhi syarat yang telah ditentukan. Pasir dan kerikil yang digunakan dalam proyek ini berasal dari sungai progo yang telah lolos dari pengujian di laboratorium.

Gambar 4.2 Pasir dan Kerikil

3. Batu Kali Batu kali yang digunakan pada proyek ini berasal dari sungai Progo. Batu tersebut mempunyai ukuran yang besar-besar, sehingga sebelum digunakan harus dipecah dahulu menjadi bagian yang lebih kecil dengan menggunakan tenaga manusia. Pemecahan menggunakan palu besi yang besar dengan cara memukulkan palu tersebut kebatu sampai batu terpecah. Batu kali harus memenuhi peraturan yang telah direncanakan dalam RKS. Batu kali yang digunakan pada proyek ini untuk pengerjaan pondasi cyclope dan pekerjaan pondasi menerus. Gambar batu kasar (batu kali) dapat dilihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3 batu kali

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

4. Air Air yang digunakan dalam proyek ini berasal dari air sumur dengan cara memasang pompa air untuk pendistribusiannya.

Air yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Airnya bersih.

b. Tidak mengandung bahan kimia (asam atau alkali) yang tinggi.

c. Tidak mengandung minyak dan lemak. Sedangkan penggunaan air dalam pelaksanaan proyek digunakan untuk pembuatan adukan beton di lapangan serta untuk keperluan para pekerja. Syarat kandungan bahan organik dan kimia yang diperbolehkan dalam air adalah sebagai berikut :

a. Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara visual.

b. Tidak mengandung garam–garam yang dapat merusak beton (asam, zat organik, dan sebagainya) lebih dari 15 gr/liter.

c. Tidak mengandung klorida (Cl) lebuh dari 0.5 gr/liter.

d. Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gr/liter. Air sumur yang digunakan pada proyek ini telah memenuhi persyaratan dengan diadakannya penelitian laboratorium terlebih dahulu. Air yang didapat dari air sumur ini dinilai baik dan tidak banyak mengandung bahan yang berbahaya yang dapat merusak bangunan.

5. Baja tulangan Baja tulangan digunakan untuk srtuktur pondasi, balok sloof, kolom, balok lantai dan pelat. Baja tulangan berfungsi untuk memperkuat tegangan tarik. Baja tulangan yang digunakan adalah baja tulangan deform dan tulangan polos dengan berbagai diameter. Sedangkan untuk kawat bendrat terbuat dari besi lunak dengan diameter 1 mm.

Baja tulangan yang digunakan harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :

a. Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang- gelombang, cerna-cerna yang dalam atau berlapis-lapis.

b. Bebas dari kotoran dan minyak yang dapat mengurangi kemampuan dalam memikul tegangan yang terjadi pada tampang.

c. Diameter nominal baja tulangan yang digunakan harus ditentukan dari sertifikat pengujian laboratorium dan harus ditentukan dari rumus :

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

D = 12,47 G Dengan ;

D = diameter nominal, mm m

G = berat baja tulangan, k kg/m

Baja tulangan yang di digunakan dalam proyek ini antara lain : Ø8, P10 10, P12, D16, D19 mm. Terdiri dari tulangan an Deform dan Polos. Gambar baja tulangan da dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4 baja tulangan

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan kerja praktek pada proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (Tahap I) yang terletak di karang Malang, Yogyakarta. dapat disimpulkan bahwa :

1. Manajemen pada proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta cukup baik karena tidak ditemukan kendala- kendala yang menyimpang kecuali masa pelaksanaan yang agak terlambat dikarenakan keadaan cuaca.

• Pengawasan kurang ketat, karena masih banyak ditemukan pekerja yang tidak memakai perlengkapan keselamatan kerja (helm dan sarung tangan).

• Mutu beton, pekerja kurang baik dalam pelaksanaan pembuatan campuran adukan

beton karena tidak memperhatikan faktor air semen.

2. Bahan bangunan tersedia cukup baik dan lancar, dan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti :

• baja tulangan disimpan diluar di udara terbuka dan tidak ditutupi dengan terpal

sehingga bisa menyebabkan terjadi karat pada baja tulangan. • Agregat halus dan kasar yang basah karena hujan sehingga mempengaruhi air

campuran saat pencampuran adukan beton.

3. Peralatan di proyek sudah cukup memadai dan lengkap.

4. Pelaksanaan pada proyek ini sudah berjalan dengan baik tetapi ada beberapa pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya seperti:

• penggunaan concrete vibrator yang masih menyentuh tulangan sehingga menyebabkan

berubahnya jarak tulangan. • Saat cuaca hujan, tulangan pelat dan balok lantai yang sudah dirakit tidak ditutupi

dengan terpal sehingga terjadi karat pada baja tulangan. • Campuran adukan beton kurang diawasi perbandingannya, sehingga sering terjadi

penyimpangan.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

B. Saran

1. Pengendalian terhadap pekerjaan selama di lokasi proyek harus ditingkatkan karena akan memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun biaya dan waktu juga pengawasan yang lebih ketat terutama untuk pekerjaan yang rumit seperti pekerjaan struktural.

2. Saran-saran untuk bahan bangunan : • Baja tulangan yang belum terpakai agar disimpan dengan baik dengan cara dilindungi

dari hujan atau dibuatkan tempat penyimpanan. • Agregat halus dan kasar agar ditutupi selama tidak digunakan untuk menghindari dari

hujan sehingga tetap dalam keadaan SSD

3. Saran-saran tentang pelaksanaan diantaranya : • Penggunaan concrete vibrator agar tidak menyentuh tulangan. • Baja tulangan yang sudah dirakit agar dilindungi dari cuaca hujan. • Pengawasan campuran adukan beton agar dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan

mutu beton yang diinginkan.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

PROGRAM KERJA KONSULTAN PENGAWAS

Didalam pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung Layanan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, perlu adanya suatu rencana kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian rupa sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan.

Rencana kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengawasan. Selain itu, rencana kerja juga disusun dengan mempertimbangkan referensi pengalaman kerja sejenis di beberapa tempat yang lain, serta kondisi aktual dari perencanaan bangunan yang akan diawasi. Maka dari itu konsultan pengawas perlu mengadakan kegiatan sebagai berikut :

1. Persiapan Pengawasan

a. Menghitung bobot prosentase tiap bagian pekerjaan

b. Menyiapkan fomat pelaporan

• laporan harian • laporan mingguan • laporan bulanan • laporan material, tenaga dan sebagainya

c. Menyiapkan buku perintah harian, buku tamu dan buku direksi

d. Menyiapkan peralatan-peralatan yang di butuhkan di dalam pelaksanaan pengawasan dilapangan

e. Mempelajari dan memahami dokumen lelang dengan segala perubahan yang terjadi

f. Mengevaluasi rencana dan jadwal kerja kontraktor sebagai bahan tambahan masukan dalam melakukan kegiatan pengawasan

2. Shop drawing dan Izin mulai pekerjaan Sebelum pekerjaan mulai, konsultan pengawas meminta gambar shop drawing kepada kontraktor pekerjaan yang akan dilaksanakan. Selain itu izin juga di perlukan dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :

‐ Macam pekerjaan yang akan dikerjakan ‐ Volume pekerjaan ‐ Waktu akan di mulainya pekerjaan ‐ Kesiapan material yang tersedia

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

‐ Kesiapan tenaga kerja yang terlibat

3. Pelaksanaan Pengawasan di Lapangan Kegiatan konsultan pengawas pada tahap pelaksanaan konstruksi bidang sipil, arsitektur dan M/E di koordinir oleh seorang team leader. Kegiatan yang dilakukan konsultan pengawas selama pelaksanaan konstruksi adalah :

a. Mengarahkan jalannya pelaksanaan pekerjaan pihak kontraktor sebelum tiap-tiap bagian pekerjaan dimulai.

b. Mengawasi dan mengarahkan pekerjaan serta produknya, ketepatan waktu, biaya konstruksi dengan prioritas khusus pada :

• Target meterial yaitu meliputi pengecekan terhadap kualitas dan kuantitas

pekerjaan serta time control • Detail engineering yaitu pengecekan terhadap kebenaran rencana dan perhitungan

yang ada • Tahap pelaksanaan yaitu pengecekan terhadap persiapan pekerjaan, gudang bahan

dan alat-alat kerja • Tahap kontrol yaitu mengarahkan dalam pelaksanaan setiap pekerjaan hingga

selesai

c. Mendeteksi dan mendata kemungkinan perubahan dan penyesuaian yang terjadi di lapangan untuk dilaporkan kepada pihak pengelola proyek, guna mendapatkan pemecahan secepatnya selama masa konstruksi.

d. Mengkoordinasi, menyelenggarakan rapat evaluasi dilapangan secara periodik sesuai dengan waktu yang telah desepakati bersama, atau rapat khusus bila dipandang perlu karena sesuatu hal yang mendesak untuk segera dipecahkan.

e. Menyusun berita acara yang berkaitan dengan kemajuan pekerjaan dan peubahan yang terjadi bila ada.

f. Menyusun berita acara penyerahan pertama (I) dan kedua (II)beserta lampirannya.

g. Menyusun gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing) sebagai pelengkap dokumen teknis proyek.

h. Membuat laporan berkala mengenai kemajuan pekerjaan.

i. Menyusun daftar kekurangan / cacat selama pelaksanaan pekerjaan serta mengawasi pelaksanaan pemeliharaan. j. Membuat dokumentasi setiap tahap pekerjaan konstruksi.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

4. Pengendalian Pengadaan Bahan / Material Agar dicapai kelancaran pekerjaan pekerjaan dalam artian jalannya pelaksanaan pekerjaan dapat berkesinambungan perlu dibuat jadwal kedatangan material yang akan digunakan. Jadwal kedatangan material ini dibuat oleh kontrktor yang menyajikan kapan, jenis dan volume material yamgakan didatangkan. Mengenai pengendalian kualitas bahan, sebelum didatangkan pengawas meminta kepada kontraktor agar diajukan terlebih dahulu untuk disetujui.

5. Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Penggunaan tenaga kerja yang menyangkut jenis dan jumlah yang akan digunakan disesuaikan dengan macam pekerjaan dan volume yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini konsultan pengawas bertugas membimbing / memberi saran mengenai jenis dan jumlah tenaga kerja yang akandiperlukan, sehingga hasilpelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan target waktu pelaksanaan maupun kualitas hasil pekerjaan.

6. Pengendalian Peralatan Kerja Pengendalian peralatan kerja dimaksudkan untuk menunjang kelancaran dan efektiitas pekerjaan. Dalam hal ini konsultan pengawas memberi masukan kepada kontraktor mengenai jenis dan jumlah peralatan yang akan digunakan serta tempat penyimpanan alat untuk menunjang kelancaran pekerjaan dan efisiensi waktu pelaksanaan.

7. Pengendalian Kualitas Pekerjaan Agar dicapai kualitas pekerjaan yang memadai maka diperlukan pengendalian kualitas dalam pelaksaan pekerjaan. Pengendalian kualitas pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan :

a. Inspeksi Merupakan suatu mekanisme pengendalian kualitas yang dilakukan dengan aturan

yang terprogram dalam prosedur pelaksanaan yang tidak lepas dari standar teknis yang berlaku.

b. Supevisi Merupakan pengarahan agar segala sesuatu sesuai dengan perncanaan dan sepesifikasi

disamping itu supervisi juga akan mencegah tejadinya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek. Agar fungsi supervisi mengenai sasaran maka dilaksanakan sebelum dan saat pelaksanaan.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

8. Pengendalian Waktu Pelaksanaan Agar didalam pelaksanaan konstruksi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, diperlukan pengendalian waktu pelaksanaan konstruksi. Alat-alat yang diperlukan adalah :