KATA PENGANTAR - KTSP PROG. KEAHLIAN ADM. PERKANTORAN
KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATHOLIK TUNAS BANGSA TIMIKA YAYASAN PENGEMBANGAN TUNAS BANGSA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATHOLIK TUNAS BANGSA JL. CENDRAWASIH-TIMIKA TIMIKA – MIMIKA – PROPINSI PAPUA PROGRAM KEAHLIAN Nomor : 817/SMK.K-TB/I/07
ADMINISTRASI PERKANTORAN
Lampiran : - Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
1
LEMBAR PENETAPAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, maka dengan ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Katholik Tunas Bangsa di tetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2010/2011.
Ditetapkan di : Timika Tanggal :................. 2010
Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Katholik Tunas Bangsa ( ........................................... ) TOTOK SUPARMO, SE NIP: 19521112 197903 1 013
Mengetahui Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
Propinsi Papua .................................................
NIP :
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
2
KATA PENGANTAR
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terasa sekali pengaruhnya dalam peningkatan dan perkembangan proses belajar mengajar yang terjadi di institusi pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, SMK Katholik Tunas Bangsa Timika berupaya semaksimal mungkin untuk mengikuti perkembangan yang ada dan berupaya pula melakukan inovasi dan kreativitas dalam pelaksanaannya.
SMK Katholik Tunas Bangsa dalam mengembangkan kurikulum berupaya menggunakan pendekatan desentralistik sesuai dengan fleksibilitas yang diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 . Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengembangan kurikulum yang dilakukan di SMK Katholik Tunas Bangsa Timika memperhatikan kebutuhan dan situasi sosial-budaya lokal di daerah Mimika, sesuai dengan kondisi lingkungan, sumber daya pendidikan, kebutuhan dunia kerja dan dunia industri, serta peserta didik.
SMK Katholik Tunas Bangsa bersama-sama dengan Komite Sekolah, Dunia Kerja serta Industri yang ada menganggap pentingnya disusun Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) yang berpedoman pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
3 Kurikulum ini diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan Proses Belajar-Mengajar baik di sekolah maupun di dunia kerja dan dunia industri bagi peserta didik SMK Katholik Tunas Bangsa Timika
Timika, ................, 2010 Kepala SMK Tunas Bangsa
TOTOK SUPARMO, SE
NIP. 19521112 197903 1 013
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
4
BAB I PENDAHULUAN A. RASIONAL - Latar Belakang Penyusunan Kurikulum. Era globalisasi ditandai dengan perubahan-perubahan yang tidak menentu. Masyarakat kita dihadapkan pada persaingan yang ketat dengan negara lain,
khususnya dengan persaingan pasar bebas di lingkungan negara-negara ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area), dan AFLA (Asean Free Labour Area), maupun di kawasan negara-negara Asia Pasifik (APEC). Hal tersebut telah mengakibatkan hubungan yang tidak linear antara pendidikan dan lapangan kerja, karena apa yang terjadi dalam lapangan kerja tidak diikuti oleh dunia pendidikan, sehingga terjadi kesenjangan. Pembangunan nasional tidak hanya melihat kepada kepada kebutuhan internal masyarakat dan bangsa, tetapi juga perlu dijalin dengan pandangan ke luar dan ke depan, karena masyarakat dan bangsa kita adalah bagian dari suatu masyarakat dunia yang semakin menyatu.
Pendidikan nasional di negara kita dewasa ini sedang dihadapkan pada empat krisis pokok, yang berkaitan dengan kuantitas, relevansi atau efisiensi eksternal, elitisme, dan manajemen. Sedikitnya ada enam masalah pokok sistem pendidikan nasional sistem pendidikan nasional : (1) menurunnya akhlak dan moral peserta didik; (2) pemerataan kesempatan belajar; (3) masih rendahnya efisiensi internal sistem pendidikan; (4) status kelembagaan; (5) manajemen pendidikan yang tidak sejalan dengan pembangunan nasional; (6) sumber daya yang belum profesional.
Menyadari hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya penyempurnaan sistem pendidikan, antara lain dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Bila sebelumnya pengelolaan pendidikan merupakan wewenang pusat, maka dengan berlakunya undang- undang tersebut kewenangannya berada pada pemerintah daerah kota/kabupaten. Kantor Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat kota/kabupaten harus dapat mempertimbangkan dengan bijaksana kondisi nyata organisasi maupun lingkungannya, dan harus mendukung pula misi pendidikan nasional.
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
5 Perubahan seperti tersebut di atas berkaitan dengan kurikulum yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen- komponen pendidikan lain. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian kelompok pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. belajar untuk memahami dan menghayati,
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi langsung kepada kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. Otonomi sekolah juga berperan dalam menampung konsensus umum tentang pemberdayaan sekolah. Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
6 terhadap tuntutan masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu dan pemerataan pendidikan.
Keterlibatan kepala sekolah dan guru dalam pengambilan keputusan- keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan sumber daya yang ada seefisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Sekolah juga harus mampu mencermati kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf yang berbeda, kondisi lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang menitipkan anaknya pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas.
B. LANDASAN.
1. Landasan Filosofis.
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidkan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Mentalitas sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada masyarakat agraris, dengan ketertinggalannya sebagai akibat penjajahan, belum mendukung tercapainya cita-cita pembangunan nasional. Berbagai kekurangan dan kelemahan mentalitas masyarakat Indonesia tersebut antara lain : suka melakukan terobosan dengan mengabaikan mutu, kurang rasa percaya diri, tidak berdisiplin murni, tidak berorientasi ke masa depan, dan suka mengabaikan tanggung jawabtanpa rasa malu. Terdapat ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat, yaitu hipokrit atau munafik, segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusannya, kekuatannya, pikirannya, berjiwa feodal, percaya pada takhayul, boros, lebih suka tidak bekerja keras kecuali kalau terpaksa, ingin cepat kaya, berpangkat, cepat cemburu, dengki
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
7 dan tukang meniru, Di samping itu terdapat kelemahan lain yang kurang menunjang pembangunan. Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana diuraikan di atas, pembangunan pendidikan merupan suatu keharusan dan amat penting untuk dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2. Landasan Yuridis.
Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945, mengamanatkan agar Pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Ketentuan ini terkait dengan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan kesejahteraan umum, dan dapat diperolehnya pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, berimplikasi terhadap kebijaksanaan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke desentralistik dan berimplikasi pula terhadap penyempurnaan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala (PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan). Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
8 mengacu pada standar nasional dan tujuan pendidikan, serta memeperhatikan prinsip diversifikasi sesuai dengan potensi peserta didik. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah, dan peran koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah dalam pengembangan kurikulum pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah.
C. TUJUAN.
1. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan pendidikan SMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2. Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
a. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
Tujuan pendidikan Menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
b. Visi, Misi Dan Tujuan Smk Katolik Tunas Bangsa Timika - VISI
Menciptakan administrastor yang berkualitas, beriman dan taqwa serta menguasai teknologi yang mampu bersaing pada tingkat nasional
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
9
- - MISI :
a. Meningkatkan iman terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Meningkat penguasaan IPTEK yang berhubungan dengan dunia perkantoran c. Meningkatkan kerja sama dengan DU/DI yang relevan
d. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris di lingkungan sekolah
e. Menanamkan dan menerapkan sikap disiplin dan bertanggung jawab kepada peserta didik.
c. Tujuan Smk Katolik Tunas Bangsa
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan duunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuia dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam kompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya
d. Tujuan Keahlian Program Keahlian Administrasi Perkantoran
a. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan relasi dengan memperhatikan norma dan lingkungan masyarakat.
b. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan IPTEK untuk melaksanakan tugas secara efisien dan efektif.
c. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola admnistrasi perkantoran.
d. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga memperoleh manfaat dari pihak- pihak terkait
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
10
e. Standar Kompentensi Lulusan Administrasi Perkantoran
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan Remaja
2. Mengembangan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya.
4. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras dan golongan sosial ekonomi dalam lingkungan global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif dan inofatif
7. Menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan
8. Menunjukan kemampuan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
9. Menunjukan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
f. PROFIL SMK Katholik Tunas Bangsa Timika
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMK Katholik Tunas Bangsa
b. NSS : 33-2 – 25.12.01 .003
c. SK Pendirian : No. 9160 a/1986/118.11.4/MN/2000
d. Hasil Akreditasi Terakhir : ISO 9001 NILAI B
e. Alamat : Jalan Cendrawasih Timika, Mimika Papua.
2. Bidang dan Program Keahlian
No. Bidang Keahlian Program Keahlian
1. Pariwisata Usaha Perjalanan Wisata Akomodasi Perhotelan
2. Bisnis dan Manajemen Administrasi Perkantoran
3 Kesehatan Perawatan Sosial Pendidik
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
11
3. Identitas Kepala Sekolah
a. Nama : TOTOK SUPARMO, SE
b. NIP : 19521112 197903 1 013
c. SK Yang mengangkat : Bupati Mimika d. Nomor SK Pengangkatan : ...................................
e. Tanggal : ..................................
f. TMT : ...................................
4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan Kelompok Guru S2 S1 D3
Guru Kejuruan (Produktif)
- Usaha Perjalanan Wisata
2
3
- Akomodasi Perhotelan
2
3 Administrasi Perkantoran
3 1 -
5 - - Perawatan Sosial Pendidik
- Guru Normatif - Guru Adaptif - Guru BK
1
- Tenaga Administrasi Sekolah
3
- JUMLAH
5. Data Sarana dan Prasarana
2
a. Luas Tanah : 17.125 M
2
b. Luas Bangunan : 815 M c. Sertifikat Nomor : .............................................
No Nama Ruangan Jumlah Luas Ket.
2
(M )
1. Ruang Teori 18 567 m2 Lantai 2
2. Ruang Gambar
3. Ruang Perpustakaan
4. Ruang Tatausaha
1
63 M2
5 Ruang Guru 1 63 m2
6 Ruang BK
7 Ruang Kepala Sekolah
1
9 M2
8 Ruang Wakil Kepala Sekolah
1
9 M2
9 Ruang Osis
10 Kantin
1
21 M2
11 Gudang Umum
1
20 M2
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
12
12 Hotel Mini
1 Akomodasi Perhotelan
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
6 Bidang Keahlian/ Jumlah Jumlah
2 Sub Total
2 Perawatan Sosial pendidik
1 Administrasi Perkantoran
1 Akomodasi Perhotelan
2 XI Usaha Perjalanan Wisata
6
2 Sub Total
2 Perawatan Sosial pendidik
1 Administrasi Perkantoran
1 X Usaha Perjalanan Wisata
13 Laboratorium Komputer
Jumlah Siswa
Jumlah Kelas
Bidang Keahlian/ Program Keahlian
6. Data Siswa No Kelas
19 Pos Jaga Total
18 Ruang KPN
17 Ruang UKS
16 Ruang UPJ
15 Studio Radio
14 Ruang Internet
63 M2
1
13 No Kelas Program Keahlian Kelas Siswa
3 XII Usaha Perjalanan Wisata
1 Akomodasi Perhotelan
1 Administrasi Perkantoran
2 Perawatan Sosial pendidik
2 Sub Total
6 JUMLAH
18 Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
14
BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KUTIKULUM A. Diagram Pencapaian Kompetensi Pro. Keahlian Administrasi Perkantoran : Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan
dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan.
C2.1 C2.2 C1. 1 C2.13 C1.2 C2.3 C2.5 C2.8 C1.3 C2.9 C2.6 C2.12 C1.4 C2.4 C2.7 C2.14 C2.10 C2.11
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
15
B. Struktur Kurikulum ( Generik) Prog. Keahlian : Administrasi Perkantoran NO. Komponen Durasi Waktu (Jam)
A. Kelompok Program :
1.1 Pendidikan Agama 192
3.2 Kompetensi Kejuruan 1966 B.
16
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
Jumlah 4678
5.2 BK (192)
5.1 Taekondo
5. Pengembangan Diri
92 C.
4.2 Bahasa Jepang 100
4.1 Mengetik
4. Muatan Lokal
3.1 Dasar Komptensi 140
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1. Normatif
2.6 Kewirausahaan 192
2.5 KKPI 202
2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.2 Bahasa Inggris 440
2.1 Matematika 330
2. Adaptif
1.5 Seni Budaya 128
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
3. Produktif
C. Struktur Dan Muatan Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran Satuan Pendidikan : SMK Katholik Tunas Banagsa Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen Program Keahlian : Administrasi Perkantoran Semester/Jumlah Jam Per Mingu Kelas X Kelas XI Kelas XII Jlh No Komponen
I II
I II
I II
I A. Normatip 896
1. Pendidikan Agama
2
2
2
2
2 2 192
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
2 2 192
3. Bahasa. Indonesia
2
2
2
2
2 2 192
4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kes
2
2
2
2
2 2 192
5. Seni Budaya
2
2
2 2 - - 128
II B. Adaptip 1484
1. Matematika
4
4
4
4
4 4 330
2. Bahasa Inggris
4
4
4
4
4 4 440
3. Ilmu Pengetahuan Alam
2
2
2
2
2 2 192
4. Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2 2 - 2 128 -
5. Keterampilan Komputer Peng Informasi
2
2
2
2
2 2 202
6. Kewirausahaan
2
2
2
2
2 2 192
III
C. Produktip
1. Dasar Kompetensi
140
1. Memahami Prinsip2 Peny. Adm. Perktrn
2 - - - 40 -
2. Mengaplikasikan Ket Dasar Komunikasi
- 2
- 40 -
3. MP Bekerja sama Kolega Pelanggan
2 - - - - 30 -
4. Menerapkan K3KL 2 - - - - 30 -
2. Kompetensi Kejuruan
1966
- 1. Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak - -
6 4 - 170 4 - 2 - - 108 -
2. Mengoperasikan Aplikasi Presentasi
- 4
4 - - - 140
3. Mengelola Peralatan Kantor
6 4 -
- 170 - -
4. Melakukan Prosedur Administrasi
- 6 -
- 4 160 -
5. Menangani Penggandaan Dokumen
6 - 2 - - 2 170
6. Menangani Surat/ Dokumen Kantor
6
6 - 4 - - 200
7. Mengelola Sistem Kearsipan
- 6 - - - - 108
8. Membuat Dokumen
4 - 2 - 100
9. Memproses Perjalanan Bisnis
4 - 2 - 100
10. Mengelola Pertemuan/ Rapat
- 4
4 180 - 4 -
11. Mengelola Dana kas kecil
- 4 - -
80 -
12. Memberikan Pelayanan Kpd Pelanggan
- 4
- 4 - - 140
13. Mengelola Data/ Informasi di Tempat Kerja
4 4 140
14. Mengaplikasikan Adm. Perktran di Tempat Kerja
D. Muatan Lokal
IV
192
1. Mengetik
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
17
2. Bahasa Jepang
2
2 2 100 - -
- 2 - -
2
2
92 E. Pengembangan Diri V.
1. Olaraga (192)
2. BK
JUMLAH
48
48
48
48
48 48 4678
D. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan sumber daya di Kota Timika. Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum SMK Katholik Tunas Bangsa. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing sekolah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum nasional. Muatan lokal untuk Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Katholik Tunas Bangsa Timika adalah penguasaan kompetensi Bahasa Jepang dan Mengetik 10 Jari
E. Pengembangan Diri
Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik.
1. Kegiatan terprogram terdiri atas tiga komponen:
1.1. Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:
a. Kehidupan pribadi
b. Kemampuan sosial
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
18 c. Kemampuan belajar
d. Wawasan dan perencanaan karir
1.2. Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:
a. Kepramukaan b. Latihan kepemimpinan, ilmiah remaja.
c. Olahraga, keagamaan
2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.
a. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera,
senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti:
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
F. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain- lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan bagian dari semua mata pelajaran yang diajarkan di Program Keahlian Akomodasi Perhotelan Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
A. Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
19 Silabus/rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Rencana Program Pembelajaran merupakan desain pembelajaran yang disusun berdasarkan kompetensi dasar yang dijabarkan kedalam uraian materi, pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran, kompetensi yang dicapai, tempat pembelajaran dan metode penilaiannya yang disusun oleh masing-masing guru normatif, adaptif dan produksif sebagaimana terlampir.
BAB III Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
20
STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Strategi Pembelajaran dengan SKS
1. Pendekatan Pembelajaran Walaupun SMK Katholik Tunas Bangsa Timika belum melaksanakan sistem SKS dalam penyelenggaraan pemelajarannya agar berjalan efektif maka diterapkan pola pendekatan pembelajaran sbb.: a. Pembelajaran Tuntas ( mastery learning);
Pembelajaran tuntas merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan penguasaan materi (topik/kompetensi) yang dipersyaratkan untuk tingkat kemampuan tertentu. Peserta didik boleh pindah pada materi lain bila materi yang dipelajari sudah dikuasai secara tuntas, jika peserta didik belum mencapai kriteria minimal kompeten, harus mengulangi sampai berhasil.
Agar ketuntasan belajar mencapai 100 %, maka dilakukan program
remedial dan perbaikan secara terjadual dengan menyedia kan jam ke ; 9-
10 sebagai jam perbaikan dan pengayaan atau diwaktu/bulan yang lain atas dasar kesepakatan bersama antara guru dan peserta didik.
b. Pemelajaran Berbasis Produksi; Pemelajaran berbasis produksi (Production Base Training) merupakan interaksi antara guru dan peserta didik dari KBM yang mengacu pada proses produksi untuk mencapai kompetensi/sub kompetensi tertentu. Pendekatan pembelajaran ini akan memiliki muatan ganda, yaitu ketrampilan dan menghasilkan komoditi/jasa mupun produk. Ini yang diarahkan untuk mengisi kebutuhan pasar dan penjual. Pendekatan ini menggabungkan tiga aspek secara sistimatik dan sistimatis yaitu; Aspek
pembelajaran dalam proses pemelajaran di sekolah, Aspek ekonomi yang
mencakup pengenalan dunia bisnis berupa harga “delivery time”, efisiensi bahan, kepuasan pelanggan, dsb. Aspek industri dalam bentuk penguasaan ketrampilan, sikap dan sikap kerja industri yang terstandar.
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
21 a. Pembelajaran berbasis Kompetensi; Interaksi antara guru dan peserta didik dalam KBM yang mengacu pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap secara utuh dan menyeluruh. Untuk itu ditempuh program pemelajaran sebagai berikut :
Waktu No. Tahun Ke Program Tempat Belajar
Belajar
I Semua 6 hari 6 hari disekolah, program
II Semua 6 hari 6 hari disekolah, program
III Semua 6 hari 6 hari disekolah, program
Catatan : Pembelajaran di industri dilaksanakan pada semester 5, selama 3
sampai 4 bulan atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keahlian b. Pembelajaran berwawasan lingkungan;
Proses KBM yang memasukkan dasar-dasar pendidikan lingkungan hidup secara terintegrasi dalam setiap materi pembelajaran.
c. Pembelajaran berbasis normative dan adaptif; Pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan watak, sikap, kepribadian, ekonomi. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan tamatan yang memiliki norma-norma sebagai makhluk sosial dan kematangan, serta memiliki potensi dalam mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan perkembangan IPTEK/Global.
2. Tempat Pembelajaran
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
22 Susunan Kurikulum SMK Katholik Tunas Bangsa terdiri dari program normatif, adaptif, produktif , program pengembangan diri dan muatan lokal dengan pengembangan. Kompetensi lulusannya sesuai dengan standar kompetensi lulusan masing-masing program keahlian yang mengacu pada standar kompetensi nasional (SKN) dan level-level kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum SMK Katholik Tunas Bangsa Timika Masa pendidikan di SMK Katholik Tunas Bangsa dilaksanakan secara reguler yaitu 3 tahun Beban belajar siswa selama 3 tahun sebesar 4686 jam pelajaran, atau beban belajar rata-rata perminggu sebesar 48 jam pelajaran. Durasi pembelajaran 45 menit per jam pelajaran dan praktik kerja industri dilaksanakan selama 3 sampai 4 bulan diluar beban belajar dari jam normatif, adaptif maupun produktif. Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu melalui pola pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut ;
1. Pembelajaran di sekolah Melakukan pembelajaran prograan normatif, adaptif dan produktif, untuk pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan dapat melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya.
2. Pembelajaran di Industri / dunia kerja Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai program bersama yang telah disepakati dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan, daftar kemajuan pelatihan, perangkat monitoring. Untuk pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut ; a. Pengkondisian Prakerin;
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
23 Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah mendatangkan guru tamu dari industri atau dunia usaha.
b. Pemprograman Bersama; Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (PKS Bidang PSG/Humas) dengan DU/DI agar apa yang akan dikerjakan peserta didik selama praktek industri bisa diketahui bersama.
c. Guru Tamu; Sekolah secara priodik mendatangkan guru tamu/ Staf Personalia yang akan memberi informasi tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta didik.
B. Kalender Pendidikan 1. Hari Belajar Efektif.
a. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Program Keahlian. Program Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan program keahlian.
c. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.
d. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.
e. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
f. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) dialokasikan diluar dari durasi waktu mata pelajaran normatif, adaptif maupun produktif.
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
24
2. Alokasi Waktu.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya diuraikan sebagai berikut ; No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Hari libur khusus disesuaikan daerah dan kalender
25
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;
Rincian Alokasi waktu tersebut diuraikan kedalam masing-masing semester sesuai kalender pendidikan setiap tahun pelajaran. Seperti pada lampiran
Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang dikelompokkan secara khusus sesuai kegiatan sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
8. Kegiatan khusus sekolah SMK Tunas Bangsa
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
1. Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
6. Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Hari libur Keagamaan disesuaikan hari besar
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
4. Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif
a. Alokasi Waktu Program Semester 01
No. Nama Bulan Jumlah Minggu
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester ..... – ∑ minggu tidak efektif .... = .... minggu/jam tatap muka
26
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ; No. Nama Bulan Jumlah Minggu
6 Juni Jumlah
5 Mei
4 April
3 Maret
2 Februari
1 Januari
I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ; No. Nama Bulan Jumlah Minggu
6 Desember Jumlah
1 Juli
5 November
4 Oktober
3 September
2 Agustus
1 Juli
II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ; No. Nama Bulan Jumlah Minggu
6 Desember Jumlah
5 November
4 Oktober
3 September
2 Agustus
b. Alokasi Waktu Program Semester 02
1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni Jumlah
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester .... – ∑ minggu tidak efektif .... = ..... minggu/jam tatap muka
1. Kalender Akademik Sekolah
Kalender akademik SMK Katholik Tunas Bangsa Timika terbagi kedalam dua (2) semester yaitu semester gasal dan semester genap.
a.
Kalender akademik semester gasal diatur sebagai berikut ; No BULAN KEGIATAN
1. Juli-Juni
2. Juli
3. Juli
4. Juli
5. Agustus
6. Agustus
7. Agustus
8. Agustus 9. September.
10. Oktober
11. Oktober 12. Okt.-Nov.
13. Desember
14. Desember
15. Desember
16. Januari b.
Kalender akademik semester genap diatur sebagai berikut ; No BULAN KEGIATAN
1. Jan – Juli
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
27
2 Jan – Maret
3. Jan – Maret
4. Maret
5. Maret
6. April
7. April
8. Mei
9. Mei
10. Juni
11. Juni
12. Juni
13. Juli
14. Juli
15. Juli
16. Juli
17. Juli
Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
28
KALENDER PENDIDIKAN TAHUN 2010- 2011
BULAN
1
2
3
4
5
6
7
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JULI 2010 AGUSTUS 2010 SEPT 2010 x OKTOBER 2010 ® NOVEMBER 2010 x
DESEMBER 2010 JANUARI 2011 ® FEBRUARI 2011 x x x MARET 2011
® APRIL 2011 x MEI 2011
JUNI 2011 ® x JULI 2011
Tahun Pelajaran 2011 – 2012
Keterangan:
= Hari Pertama Sekolah / MOS = Libur Umum = Hari Ahad / Minggu = Perkiraan Ujian Nasional = Libur Semester ® = Laporan hasil Belajar = = Uji Kompetensi / Project Work Kelas III
= Hari Efektif Belajar = Perkiraan Ujian Sekolah Kurikulum Program Keahlian Administrasi Perkantoran
23 Tunas bangsa file
PENILAIAN
A. Kreteria Penilaian
Bentuk dan Pelaksanaan Ujian :
1. Ujian Akhir Semester; Ujian Akhir Semester dilakukan pada tiap akhir semester Gasal/Genap sebagaimana halnya kegiatan belajar mengajar Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Akhir Semester;
a. Kehadiran > 85 %
b. Memenuhi persyaratan administrasi keuangan, yaitu telah menyelesaikan seluruh kewajiban keuangan pada semester yang bersangkutan maupun semester-semester sebelumnya c. Mendaftarkan ke Program Keahlian Masing-Masing.
d. Membawa kartu ujian saat mengikuti ujian,
2. Ujian Sekolah; Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada tahun terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah;
a. Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs,atau yang sederjat
b. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan,
3. Ujian Nasional; Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada tahun terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Nasional;
a. Telah menyelesaikan proses pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan secara nasional dan mata pembelajaran produktif, b. Telah melaksanakan Prakerin/PSG dan mendapatkan nilai batas lulus.
4. Penilaian sikap; Untuk mengukur penguasaan kognitif dapat digunakan tes tulis maupun lisan, dan untuk pengukuran penguasaan keterampilan (psychomotoric) dapat digunakan teknik tes penugasan, demontrasi, simulasi, atau kerja proyek. Untuk penilaian sikap (affective) dapat dilakukan bersamaan atau menyatu dengan kegiatan pelaksanaan tugas praktik, yaitu dengan menggunakan format/ lembar penilaian yang menyatu dengan penilaian pelaksanaan tugas maupun dengan format penilaian sikap yang dibuat tersendiri. Format yang dapat digunakan untuk melaksanakan penilaian sikap baik untuk sikap kerja maupun untuk penilaian sikap dalam aspek non instruksional atau budi pekerti (attitude) antara lain dengan menggunakan format “fish bone
analysis”, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada masing-masing peserta
didik untuk memberikan penilaian bagi dirinya sendiri terlebih dahulu sesuai dengan pendapatnya, yang selanjutnya digabungkan dengan nilai yang diberikan oleh guru/instruktor penilai. Setiap aspek sikap terlebih dahulu diberikan deskripsi kriteria yang menggambarkan kualifikasi dari masing-masing aspek sikap yang dinilai. Jenis/ aspek sikap yang dinilai tiap kompetensi tentunya dapat berbeda-beda tergantung dari tuntutan kompetensi atau karakteristik masing-masing kompetensi.
Contoh bentuk format yang dapat digunakan untuk mengadakan penilaian sikap secara khusus adalah format sebagai berikut:
Catatan; Format penilaian sikap dapat dilihat pada Bukti Hasil Studi.
n
Skor 8 Aspek 160 = ---------- x 9 = 7,20. 200
Skor Perolehan Perolehan Nilai Attitude (Nat) = --------------------- x 9
Skor maksimum dari contoh di atas (n = 8 aspek) = 5 x 5 x 8 = 200. Gradasi nilai tertinggi = 9, → sehingga :