ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL URAIAN MATEMATIKA MATERI BENTUK ALJABAR DI SMP KEMALA BHAYANGKARI 1 PEKANBARU Arrini Sapta Nadiaa , Armisb , Zetriuslitac

  

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL URAIAN

MATEMATIKA MATERI BENTUK ALJABAR

DI SMP KEMALA BHAYANGKARI 1 PEKANBARU

a b c

  

Arrini Sapta Nadia , Armis , Zetriuslita

a

  Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email:arinisapta@yahoo.com

  b.c

  Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email:zetri.lita@gmail.com

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal uraian dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan 4 kesalahan dalam menyelesaikan soal uraian. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kemala Bhayangkari 1 Pekanbaru yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik tes, teknik observasi, dan teknik wawancara. Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal uraian. Bentuk-bentuk kesalahan tersebut adalah kesalahan konsep sebesar 5,45%, kesalahan prinsip sebesar 14,55%, kesalahan operasi sebesar 18,2%, kesalahan fakta 61,8 %.

  Kata Kunci : Analisis Kesalahan Siswa, Soal Uraian, Deskriptif Kualitatif Pendahuluan

  Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting Pendidikan adalah hal yang sangat dipelajari dan dipahami bagi siswa pada penting demi kemajuan suatu bangsa. umumnya dan siswa sekolah menengah

  Karena masa depan suatu bangsa itu pertama/sederajat pada khususnya, karena terletak di tangan para generasi muda. ilmu matematika selain sebagai alat yang

  Oleh karena itu, sangatlah penting untuk penting untuk mempelajari ilmu-ilmu menyiapkan para generasi muda kita lainnya, juga merupakan pengetahuan dengan bekal ilmu dan pendidikan yang dalam berbagai aspek kehidupan. memadai. Tentunya untuk menyiapkan

  Dalam dunia pendidikan generasi penerus itu menjadi manusia matematika merupakan salah satu ilmu yang bermutu, sudah barang tentu yang mempunyai peranan penting dalam pendidikanlah yang memegang peranan perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh penting. Dengan memberikan bimbingan karena itu siswa sangat diharapkan agar dan pelajaran, akan membuat para penguasaan matematikanya lebih baik generasi penerus itu menjadi mengerti sehingga dapat digunakan dalam dunia hal-hal yang sebelumnya belum pendidikan. diketahui. Salah satu materi pokok pembelajaran matematika yang diajarkan kepada siswa kelas VIII SMP sesuai ketentuan kurikulum 2006 adalah bentuk aljabar. Hal ini berarti, setiap siswa harus bias memahami materi bentuk aljabar dengan baik. Selain itu juga siswa dituntut untuk mampu menyelesaikan soal-soal bentuk aljabar yang diberikan oleh guru dengan baik dan benar sebagai cerminan penguasaan siswa terhadap materi bentuk aljabar tersebut.

  Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru matematika pada tanggal 15 Juli 2013di kelas VIII

  Pekanbaru diperoleh informasi bahwa masih banyak kesulitan yang ditemukan siswa dalam menyelesaikan soal uraian matematika yang berhubungan dengan materi bentuk aljabar sehingga banyak nilai matematika siswa yang relatif rendah dengan nilai rata-rata 5,7.

  Menurut hasil wawancara tersebut kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal uraian matematika yaitu sebagai berikut :

  1. Siswa melakukan kesalahan dalam menuliskan simbol dan lambang matematika.

  2. Siswa melakukan kesalahan dalam memahami maksud dari soal uraian matematika.

  3. Siswa melakukan kesalahan dalam operasi.

  Untuk mengatasi masalah yang sering ditemui di kalangan siswa adalah mengapa siswa melakukan kesalahan di dalam mengerjakan soal uraian dan dimana letak kesalahannya, serta bagaimana cara mengatasinya.

  Guru-guru akan sulit untuk mengatasi masalah siswa tersebut jika belum mengetahui letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal uraian. Dengan mengetahui kesalahan tersebut maka guru dapat memperbaiki proses pembelajaran matematika di kelas terutama di dalam memperbaiki kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal uraian matematika dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika. hal tersebut, maka perlu adanya suatu perubahan dan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan penyebabnya.

4 SMP Kemala Bhayangkari 1

  Metode Penelitian

  Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan bentuk dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal uraian. Suharsimi (1985:139) mengatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian non hipotesa sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesa, karena penelitian deskriptif kualitatif tidak bertujuan menguji hipotesis tetapi mempelajari gejala-gejala atau penyebab-penyebab sesuatu yang diteliti.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII

  Pekanbaru yang berjumlah 34 orang, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Pada Subjek penelitian akan dilakukan tes. Selain itu juga akan dilakukan wawancara. Siswa yang akan diwawancarai untuk memperoleh data tentang penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal uraian hanya akan diambil secukupnya. Hal ini didasarkan atas pertimbangan karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi (2006: 228). Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil

  3 orang siswa untuk diwawancarai. Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.

  Memeriksa lembar jawaban siswa, kemudian mengelompokkan bentuk- bentuk kesalahan siswa masing- masing item soal sesuai dengan kesalahan yang diteliti.

  2. Menganalisis hasil wawancara, kemudian disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan diinformasikan dalam bentuk catatan.

  3. Membandingkan hasil wawancara dengan lembar jawaban siswa untuk menarik kesimpulan tentang bentuk, letak dan penyebab kesalahan.

4 SMP Kemala Bhayangkari 1

  Analisis ini dilakukan untuk mengetahui jenis kesalahan siswa dan penyebab dari kesalahan siswa agar dapat menentukan alternatif dari masalah .

  Hasil dan Pembahasan semua siswa kelas VIII

  Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah menurut cara dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam

  bab III. Pada penelitian ini peneliti mengadakan tes tertulis dan wawancara. Sebelum memberikan tes tertulis, peneliti menguji validitas soal tes dengan mengkonsultasikan tes yang dibuat kepada beberapa ahli, yaitu dengan mengkonsultasikan tes kepada dosen pembimbing dan guru bidang studi matematika kelas VIII

  4 di SMP Kemala

  Bhyangkari 1 Pekanbaru. Jumlah soal yang digunakan pada saat tes adalah berjumlah 5 butir soal.

  Tes dilaksanakan di kelas VIII

  4 dan

  subjek penelitian terdiri dari 34 siswa, yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Agustus 2013 dengan alokasi waktu 90 menit. Ketika dilaksanakan tes,

  4

  41.67 SAM

  11

  6 6 -

  38.33 MFA

  11 6 - -

  7

  40.00 MIN

  4 11 -

  40.00 RAT 9 -

  10

  8 6 -

  41.67 MRF

  16 5 - -

  6

  16 5 - -

  11

  6

  46.67 FS

  16 5 - -

  7

  46.67 YAS

  16 5 - -

  7

  50.00 E

  16 6 - -

  8

  51.67 RAD

  16 6 - -

  9

  51.67 MRW

  38.33 SRC 7 - 5 -

  38.33 MIN

  hadir mengikuti tes. Setelah tes tertulis dilaksanakan, peneliti memperoleh jawaban dari siswa atas soal-soal yang diberikan. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan soal-soal pada materi operasi aljabar tersebut, ditemukan beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa.

  6 4 -

  IV.2 di bawah ini :

  1 Pekanbaru dalam menyelesaikan soal uraian pada materi bentuk aljabar dapat dilihat pada tabel

  Bhayangkari

  4 SMP Kemala

  8.33 Sumber : Hasil tes soal bentuk aljabar kelas VIII 4 Secara keseluruhan, analisis data kesalahan siswa VIII

  8.33 ZK - - 5 - -

  18.33 RR - - 5 - -

  2

  3 6 -

  20.00 SA

  6 5 - -

  6

  26.67 MZ

  26.67 R 6 -

  4 5 -

  6 4 -

  28.33 NS 6 -

  4

  8 6 -

  28.33 N -

  5 5 - -

  7

  35.00 FM

  11

  36.67 RDP 4 - 6 -

  9

  38.67 FTK 6 - 7 -

  7

  13

  5 10 -

  9

  8

  Tabel IV.1. Skor Tes Uraian Materi Bentuk Aljabar di Kelas VIII

  6 10 -

  9

  8

  55.00 RW

  6 10 -

  10

  7

  55.00 IMP

  Dalam penyajian hasil analisis data penelitian agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan guna menjaga kerahasiaan dari subjek penelitian, maka nama siswa diberi kode berdasarkan urutan abjad, di bawah ini tabel soal tes di kelas VIII

4 SMP Kemala Bhayangkari 1 Pekanbaru.

  Berdasarkan hasil soal tes yang dilakukan pada materi bentuk aljabar,masih banyak siswa yang tidak mencapai KKM dalam mengerjakan soal soal uraian. Adapun nilai-nilai siswa dalam menjawab soal uraian dapat dilihat pada tabel berikut:

4 SMP Kemala Bhayangkari 1 Pekanbaru Kode Siswa Nomor Soal Skor

  1

  2

  3

  4

5 PPI

  11

  7

  80.00 PA

  10

  5

  7

  17

  9

  88.33 NEK

  11

  11

  15

  12

  9

  16

  6

  4

  11

  61.67 RN

  7

  11

  6 10 -

  56.67 NVT

  7

  6

  4

  5

  6

  16

  1

  71.67 IPL

  11

  17 6 -

  9

  71.67 WDR

  10

  5

  10

  15

  8

  63.33 TT -

  10

  5

  5

  17

  8

  75.00 RLG

  10

  75.00 N

  WDR B B KF TM B KF

  Tabel IV.2. Bentuk kesalahan

  YAS B B KO TM KK KO,

  siswa kelas VIII

4 SMP Kemala

  KK

  Bhayangkari 1 Pekanbaru dalam

  ZK KP B - - KP -

  menyelesaikan soal uraian materi Sumber : Hasil tes soal bentuk aljabar di bentuk aljabar kelasVII1 4 Kate

  Keterangan :

  Kode Nomor Soal gori Siswa

  KK : Kesalahan Konsep

  1

  2

  3

  4

5 E B B KF TM TM KF

  KP : Kesalahan Prinsip

  • FM B KF TM TM KF FTK B TM B TM KF KF

  KO : Kesalahan Operasi FS KF KF KF TM TM K

  KF : Kesalahan Fakta F

  IMP B TS KF B TM KF B : Jawaban Benar

  IPL KP B B KP KP B TM : Tidak Menjawab

  MIN B KF, B TM TM KF, KO KO

  TS : Tidak Selesai MFA KF TM B TM B KF MRW B B KF TM TM KF

  Persentase kesalahan yang MRF KP TS KF TM B KF. dilakukan siswa kelas VII1

  4 SMP

  KP MZ KF KF, KO TM TM KO,

  Kemala Bhayangkari 1 Pekanbaru dalam TS KF menyelesaikan soal uraian materi bentuk

  NK KP TS B TM TS KP N B KF KO TS KF KF, aljabar sesuai dengan tabel IV.2. adalah

  KO NEK B B B TS KF KF sebagai berikut :

  NSW KF TM B TS TM KF

  Tabel IV.3. Persentase kesalahan siswa

  NST B KO B TM B KO

  kelas VIII

  4 SMP Kemala Bhayangkari

  OMY KF TM KF TM TS KF

  1 Pekanbaru dalam menyelesaikan

  PA B KF B B KF KF

  soal uraian materi bentuk aljabar

  PPI B KF B B B KF RDP K TM B TM B KO

  Jenis Total Persentase

  O

  Kesalahan

  RAT B KF KO B TM KF RAD KF KF KF TM TM KF Kesalahan 34 61,8 %

  RLG B B KO TS KF KO, Fakta

  KF Kesalahan 3 5,45%

  RR KP KP KF TM TM KP, Konsep

  KF RW B TS B B TM -

  Kesalahan 10 18,2 % R KF TM B KP TM KF,

  Operasi KP

  Kesalahan 8 14,55% RN B KF, B B TM KF,

  Prinsip KO KO

  SA KP KO B TM KK KP, Jumlah 55 100%

  , KO, TS KK SAM KF KF KF TM TM KF

  Kesimpulan

  SRC B TM KF KK B KF, Berdasarkan hasil penelitian dan

  KK TT KP B B KP B KP pembahasan Bab

  IV diperoleh Mulyono Abdurrahman.2003. kesimpulan bahwa kesalahan yang

  Pendidikan Bagi Anak

  terbanyak dalam menyelesaikan soal

  Berkesulitan Belajar . Jakarta:

  uraian matematika materi bentuk aljabar Rineka Cipta

  4

  dikelas VIII SMP Kemala Bhyangkari 1 Nana sudjana. 2009. Penilaian Hasil Pekanbaru yaitu kesalahan fakta Proses Belajar Mengajar .

  Bandung: PT. Rosdakarya. sebanyak 34 siswa atau sebesar 61,8% dan kesalahan terkecil terdapat pada Oemar Hamalik. 2009. Strategi Belajar

  Mengajar Berdasarkan CBSA

  kesalahan konsep sebanyak 3 siswa atau

  Menuju Profesionalitas Guru dan

  5,45 % .dan penyebab kesalahan siswa Tenaga Pendidik . Bandung : Sinar Baru Algensindo. banyak terjadi karena siswa kurang teliti dan kurang mengerti maksud soal. Purwanto. 2009. Evaluasi hasil Belajar.

  Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

  

Daftar Pustaka Russefendi.1992. Pengantar Kepada

Membantu Guru

  Amir Amjad,dkk. 2010. Buku panduan

  Mengembangkan Kompetensinya Akademik, PPL Dan Penulisan dalam pengajaran Matematika Skripsi. Pekanbaru : FKIP UIR Untuk Meningkatkan CBSA.

  Press.

  Depdikbud, Jakarta. Slameto, 2010. Belajar dan faktor-faktor

  BSNP.2006. Kurikulum tingkat satuan

  yang mempengaruhinya . Jakarta: pendidikan. Jakarta: Dharma

  Rineka Bhakti. Cipta.

  Daryanto. 1997. Evaluasi Pendidikan.

  Subhan.2009. Analisis Miskonsepsi Jakarta: PT Rineka Cipta.

  Siswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian Berbentuk Cerita Pada

  Arif Rachman, M.Pd. 2006. Guru Bidang Studi Matematika .

  Powerful Guru Masa Depan .

  (Online) Bandung : Kolbu. Suharsimi Arikunto. 1985. Prosedur

  Herman Hudoyo. 1990. Strategi

  Penelitian Suatu Pendekatan Mengajar Belajar Matematika . Praktek . Jakarta: PT. Bina IKIP, Malang.

  Aksara. Lexy Moleong.2004. Metodologi

  Penelitian Kualitatif . Bandung :

  Sukino.2007. Matematika Untuk SMP PT. Rosdakarya.

  Kelas VIII . Jakarta: Erlangga

  M. Sobri Sutikno. 2010. Belajar dan Suryosubroto, B. 2002.Proses Belajar

  pembelajaran . Bandung: Prospect Mengajar di sekolah . Jakarta: PT.

  Rineka Cipta. Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: PT.

  Sutrisno Hadi. 1991. Metodologi Rineka Cipta.

  Research jilid 2 . Yogyakarta:

  Andi Offset