JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
VOLUME 2 Nomor 02 Juli 2011 Artikel Penelitian
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA
DALAM TOILET TRAINING TODDLER
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON PARENTS’ BEHAVIOR
IN TODDLER TO POTTY TRAINING
1 1 1 1 Arie Kusumaningrum , Jum Natosba , Erlina Lina JuliaProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
ABSTRACT
Background: Individu must be able to perform self-care on their needs. The parents role is an important
things in self-care activities, especially to toilet training in toddler. To run the self-care activities, parents need
to be responsible on child’s self-care, the formation of personality, and provide an effective education, so its
will be needed effort in applying toilet training in toddler by provide a health education. Its also to be
determine the effect of health education on parents’ behavior in toddler self care to potty training.
Methods: The research method is pre experiment with one group pre-post test design with quota sampling. The
study was conducted from February to July 2011. Respondents in this study amounted to 22 mother who have
pre school child in PAUD Plaju Ulu Village . The data collection was a questionnaire administered before and
á after health education. The test statistic used was Mc nemar with significance level = 0.05. á
Result: There were no significant differences between knowledge (p value = 1.00> = 0.05), attitude (p value
á á
= 1.00> = 0.05), and practic (p value = 0, 12> = 0.05) before and after the parents are given health
education.
Conclusion: There are no different of parents behaviour abaout toilet training after health
education. Therefore, training or health education about toilet taining toddler must be do more frequently
in order to be better parents behaviour.Keywords: Health education, behavior, Toddler, Toilet Training, Self Care (Orem )
ABSTRAK
Latar Belakang: Individu harus mampu melakukan perawatan mandiri (self care) untuk memenuhi kebutuhannya.
Orang tua berperan penting dalam aktivitas self care, terutama terhadap toilet training toddler. Untuk menjalankan
aktivitas self care, orang tua perlu dibekali perilaku untuk bertanggungjawab dalam kemandirian anak,
pembentukan kepribadian, dan memberikan pendidikan, maka diperlukan usaha-usaha dalam menerapkan toilet
training toddler yaitu dengan memberikan suatu pendidikan kesehatan untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap perilaku orang tua dalam memandirikan toddler melakukan toilet training.
Metode : Metode penelitian adalah pre eksperiment dengan desain One group pre-post test design dengan
quota sampling. Penelitian dilakukan dari Pebruari sampai dengan Juli 2011. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 22 orang tua toddler yang berada di PAUD Kelurahan Plaju Ulu. Pengumpulan data adalah dengan
menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan toilet training toddler. Uji statistik
á yang digunakan adalah Mc nemar dengan tingkat kemaknaan =0,05.á
Hasil Penelitian: Diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pengetahuan (p value = 1,00 > =
á á
0,05), sikap ( p value = 1,00 > = 0,05), dan tindakan (p value = 0,12 > = 0,05) orang tua sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan toilet training toddler.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan perilaku orang tua terhadap toilet training setelah diberikan pendidikan
kesehatan. Oleh karena itu, pelatihan atau pendidikan kesehatan toilet training toddler supaya sering dilakukan
agar perilaku orang tua menjadi lebih baik.Kata kunci : Pendidikan kesehatan, perilaku, Toddler, Toilet Training, Self Care (Orem),
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Kusumaningrum, Natosba, Julia, Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku Orang Tua • PENDAHULUAN
s e s u a i d e n g a n t e o r i O r e m . P e n e l i t i a n dilakukan dari Februari sampai dengan Juli 2011.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data berikut:
Untuk mengetahui perbedaan rata- rata perilaku orang tua antara pre test dan post test ini menggunakan statistik non parametrik yaitu uji Mc nemar. Tingkat kesalahan sebesar 5% atau 0,05.
Untuk kuesioner ini tidak dilakukan uji validitas karena telah diujikan sebelumnya 5 dengan reliabilitas koefisien korelasi didapat nilai r-value 0,9419 untuk pengetahuan dan 0,9467 untuk praktik.
training /masing-masing 10 pertanyaan untuk pengetahuan, sikap, dan tindakan).
D a t a d i k u m p u l k a n d e n g a n menggunakan kuesioner yang diisi oleh orang tua toddler di PAUD Kelurahan Plaju Ulu Palembang. Kuesioner berisi 33 p e r t a n y a a n ( 3 i t e m u n t u k m e n g e t a h u i karakteristik responden, 30 item untuk mengetahui perilaku orang tua tentang toilet
O r a n g t u a t o d d l e r y a n g d a p a t b e r k o m u n i k a s i d e n g a n b a i k ; d a n ( 3 ) Bersedia menjadi responden.
toddler yang sedang belajar di PAUD; (2)
Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua toddler di Kelurahan Plaju Ulu berjumlah 108 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Quota Sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 22 orang tua toddler yang memenuh kriteria inklusi sebagai berikut: (1) Orang tua
training yang bertujuan untuk self care
Salah satu Developmental Tasks yang harus dilakukan dalam perkembangan toddler ini adalah BAK/BAB di toilet dengan latihan yang dikenal sebagai toilet t r a i n i n g . A n a k - a n a k c e n d e r u n g membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan toilet training. Biasanya toilet training dimulai antara umur 2-3 tahun. Rata- rata 1,5 – 2,5 tahun. Penelitian Bloom (2003) 1 menunjukkan bahwa anak seringkali menolak melakukan toilet training dan bersembunyi d a r i o r a n g t u a . S e s u a i d e n g a n t a h a p perkembangannya maka anak harus belajar meninggalkan kebiasaan memakai diapers dan belajar merawat dirinya sendiri melalui toilet training 2 Pelatihan toilet membantu anak-anak belajar untuk benar-benar mengosongkan kandung kemih mereka agar risiko ISK (Infeksi Saluran Kemih) tidak meningkat. Tindakan ini bertujuan untuk melatih anak buang air besar dan buang air kecil yang baik, bersih dan benar, seperti cara membersihkan kemaluan yakni secara luas dari depan ke belakang sehingga untuk mencegah terjadinya risiko ISK berulang harus memulai pelatihan awal toilet training 3 . Keperawatan adalah suatu tindakan
s e b e l u m p e n y u l u h a n k e s e h a t a n d a n sesudah. Perlakuan yang diberikan yaitu p e n y u l u h a n k e s e h a t a n t e n t a n g t o i l e t
design. Pengukuran dilakukan 2 kali yaitu
P e n e l i t i a n i n i m e n g g u n a k a n r a n c a n g a n p e n e l i t i a n p re e k s p e r i m e n t dengan desain One group pre-post test
dapat dilakukan melalui cara pendidikan atau promosi kesehatan. Ini diawali dengan c a r a p e m b e r i a n i n f o r m a s i - i n f o r m a s i kesehatan.
terampil dalam melaksanakan pengasuhan terhadap anak-anaknya agar berprilaku baik dalam membimbing tumbuh kembang anak secara mandiri dan sesuai dengan tahap perkembangannya 2 P e r u b a h a n p e r i l a k u s e s e o r a n g
sehingga orang tua dapat mengerti dan
Orang tua berperan penting dalam aktivitas Self Care, dan orang tua perlu dibekali perilaku untuk bertanggung jawab dalam kemandirian anak, pembentukan kepribadian, dan memberikan pendidikan
membutuhkan bantuan orang tua untuk memenuhi kebutuhan self care-nya.
( s e l f c a re ) . U n t u k i t u , a n a k - a n a k
d i m a n a s e t i a p i n d i v i d u m e m p u n y a i kemampuan untuk merawat diri mereka sendiri sehingga membantu individu tersebut u n t u k m e m e n u h i k e b u t u h a n h i d u p , m e m e l i h a r a k e s e h a t a n d a n k e s e j a h t e r a a n n y a 4 . S e c a r a n o r m a l , s e s e o r a n g h a r u s m a m p u m e r a w a t d i r i mereka sendiri sedangkan bayi, anak-anak, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk menjalankan perawatan mandirinya
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa Distribusi Frekuensi berdasarkan usia responden paling banyak adalah dewasa
Karakteristik Orang Tua awal (20-35 tahun) yaitu 77,3 %, pendidikan paling banyak SMA sebanyak 72,7% dan paling
Jumlah banyak ibu pekerja sebanyak 72,7%. Variabel n (%) Usia (Tahun) Perilaku Orang tua Remaja akhir (<20) 13 13,6
Dapat dilihat pada tabel 2, sebelum
Dewasa awal (20-35) 17 77,3
diberikan pendidikan kesehatan toilet training
Dewasa akhir (>35) 2 9,1 toddler diketahui sebagian besar pengetahuan
Pendidikan
responden adalah baik (63,6%), sikap responden
SD 2 9,1
adalah positif (59,1%), dan tindakan responden
SMA 16 72,7
adalah baik (63,6%). Kemudian setelah
Perguruan Tinggi 4 18,2
diberikan pendidikan kesehatan toilet training
Pekerjaan toddler bahwa sebagian besar pengetahuan
Bekerja 16 72,7
responden adalah sama besar (50%), sikap
Tidak bekerja 6 27,3
responden adalah sama besar (50%), dan
Total 22 100 tindakan responden adalah baik (56,5%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perilaku Orang Tua
Sebelum dan Sesudah Pendidikan Kesehatan
Perilaku sebelum Perilaku sesudah Variabel n % n % Pengetahuan Baik
14 63,6 11 50,0
- Tidak baik
8 36,4 11 50,0
- Sikap Positif
13 59,1 11 50,0
- Negatif
9 40,9 11 50,0
- Tindakan Baik
14 63,6 12 54,5
- Tidak baik
8 36,4 10 45,5
- Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
Dari Tabel 3 didapatkan bahwa dari
pengetahuan orang tua
8 ibu yang mempunyai pengetahuan tidak baik sebelum penyuluhan terdapat 5 ibu lebih Tabel 3. banyak yang mempunyai pengetahuan tidak
Perbedaan Pengetahuan Orang Tua Sebelum baik sesudah pendidikan kesehatan dan Sesudah Diberikan Pendidikan kesehatan dibandingkan yang mempunyai pengetahuan
Toilet Training Toddler baik yaitu 3 orang.
Analisis statistik selanjutnya didapatkan
Sesudah Total P
bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna
Tidak Baik value
pengetahuan orang tua antara sebelum sesudah
baik
diberikan pendidikan kesehatan toilet training
Tidak
5
3
8 Sebe baik 22,7 13,6 36,4
toddler di PAUD Kelurahan Plaju Ulu (p value: lum
6
8
14
0,50, : 0,05). á
Baik 0,50 27,3 36,4 63,6
11
11
22 Total 50,0 50,0 100
99
- • Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 2, Nomor 02 Juli 2011
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap PEMBAHASAN sikap orang tua Karakteristik responden
Dari hasil penelitian didapatkan usia Tabel 4. responden yang paling banyak yaitu dewasa awal
Perbedaan Sikap Orang Tua Sebelum Dan (20-35 tahun) yaitu sebanyak 77,3%. Hal ini Sesudah Diberikan Pendidikan kesehatan didukung dari penelitian dimana tidak jauh berbeda
Toilet Training Toddler dimana usia responden terbanyak yaitu 20-25 tahun 5
sebanyak 45% . Dari hasil penelitian tersebut
Sesudah Total P
berarti bahwa orang tua yang memiliki toddler
(-) (+) value
ternyata berusia dewasa awal (20-35 tahun). Hal
7
2
9
ini disebabkan karena orang tua yang memiliki
(-) Sebe 31,8 9,1 40,9 toddler biasanya berada pada usia subur dan lum
4
9
13 (+) 0,68 masih cukup muda, jarang sekali ditemukan orang 18,2 40,9 59,1 tua yang memiliki toddler berusia >35 tahun.
11
11
22 Total Namun sebaliknya, apabila usia responden terlalu 50,0 50,0 100
muda (<20 tahun) akan berpengaruh terhadap pengalaman yang mereka lakukan dibandingkan Dari Tabel 4 didapatkan bahwa tidak dengan usia responden yang cukup matang yang terdapat perbedaan bermakna sikap ibu sebelum telah mampu menilai kematangan anak. dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan Dalam penelitian ini pendidikan
toilet training toddler di PAUD Kelurahan responden terbanyak adalah SMA yaitu
Plaju Ulu (p=0,68, =0,05). á sebanyak 72,7%. Hasil penelitian yang dilakukan John (2007) pendidikan responden paling banyak Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap juga bependidikan SMA yaitu 35%.
tindakan orang tua Peneliti memperoleh sebagian besar
responden adalah bekerja sebanyak 72,7%. Hal Tabel 5. ini tidak sejalan dengan penelitian lain dimana
Perbedaan Tindakan Orang Tua Sebelum Dan sebagian besar respondennya tidak bekerja (ibu Sesudah Diberikan Pendidikan kesehatan rumah tangga), ini disebabkan karena penelitian
Toilet Training Toddler yang dilakukan oleh peneliti tersebut masih
berada didaerah pedesaan yaitu di bangalore,
Sesudah Total P 5
india . Namun, penelitian yang dilakukan oleh
Tidak Baik valu
peneliti berada di wilayah yang telah terpapar
e baik
informasi yang cukup yang memotivasi mereka
Tidak
6
2
8
untuk bekerja dibandingkan hanya menjadi ibu
Sebe baik 27,3 9,1 36,4 rumah tangga saja. lum
4
10
14 0,68 Baik 18,2 45,5 63,6
Pendidikan kesehatan terhadap Perilaku
10
12
22 orang tua
Total 45,9 54,6 100 Pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua antara sebelum orang tua dengan tindakan sebelum pendidikan sesudah diberikan pendidikan kesehatan toilet kesehatan tidak baik dan sesudah pendidikan training toddler di PAUD Kelurahan Plaju kesehatan tidak baik ada 6 orang, ini lebih Ulu tidak berbeda secara bermakna. Hal ini sedikit dibandingkan yang tindakan baik yaitu tidak selaras dengan penelitian lain yang 8 orang. meneliti pengaruh pembelajaran metode
Analisis lebih lanjut menunjukkan demonstrasi terhadap perubahan perilaku bahwa tidak ada perbedaan bermakna tindakan orang tua dan kemampuan toilet training pada 6 ibu antara sebelum sesudah diberikan anak toddler (15—36 bulan) . Hasil yang pendidikan kesehatan toilet training toddler didapatkan bahwa toddler mampu melakukan (P value 0,68. = 0,05). á toilet training setelah diberikan metode demonstrasi tersebut.
- • Kusumaningrum, Natosba, Julia, Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku Orang Tua
Tindakan orang tua
KESIMPULAN DAN SARAN
Peneliti lain sebaiknya meneliti lebih lanjut l a g i p e n g a r u h p e n y u l u h a n k e s e h a t a n t e r h a d a p p e r i l a k u o r a n g t u a d a l a m memandirikan toilet training toddler dengan menggunakan kontrol dalam penelitiannya agar mendapatkan data yang lebih akurat.
orang tua menjadi lebih baik Perlunya kajian dan diskusi tentang p e n e r a p a n t e o r i k e p e r a w a t a n d a l a m p r a k t e k p e r a w a t a n s e h a r i - h a r i a n a k . P e l a t i h a n d a n p e m b e r i a n m a t e r i perkuliahan tentang toilet training toddler p e r l u d i t i n g k a t k a n a g a r d a p a t m e n g e m b a n g k a n m a t e r i p e r k u l i a h a n .
toddler supaya sering dilakukan agar perilaku
Pengetahuan, sikap dan tindakan orang tua antara sebelum sesudah diberikan pendidikan kesehatan toilet training toddler di PAUD Kelurahan Plaju Ulu tidak berbeda secara bermakna oleh karena itu pelatihan atau pendidikan kesehatan toilet training
Menurut peneliti jika pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua tidak baik maka semakin rendah pula tindakan dalam menerapkan toilet training toddler karena apabila perilaku didasari oleh pendidikan, sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat baik.
bulan). Hasil yang didapatkan bahwa toddler mampu melakukan toilet training setelah diberikan metode demonstrasi tersebut.
toilet training pada anak toddler (15—36
bermakna. Hal ini tidak selaras dengan penelitian 6 yang meneliti pengaruh pembelajaran metode demonstrasi terhadap perubahan perilaku orang tua dan kemampuan
training toddler tidak berbeda secara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap orang tua antara sebelum sesudah diberikan pendidikan kesehatan toilet
Menurut peneliti sikap yang positif akan terwujud apabila pengetahuan yang dimiliki orang tua baik. Namun apabila pengetahuan tidak baik maka sikap yang terbentuk adalah negatif. Selain itu, faktor pendidikan orang tua yang berpendidikan SMA mempengaruhi sikap orang tua tersebut dalam mempersepsikan sesuatu dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan perguruan tinggi.
Perubahan perilaku seseorang dapat terjadi melalui cara pendidikan atau promosi k e s e h a t a n . I n i d i a w a l i d e n g a n c a r a pemberian informasi-informasi kesehatan. Dengan memberikan informasi-informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, c a r a p e m e l i h a r a a n k e s e h a t a n , c a r a menghindari penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut. Perubahan perilaku d e n g a n p e n d i d i k a n k e s e h a t a n a k a n menghasilkan perubahan yang efektif bila dilakukan melalui metode 7 . Namun ini tidak relevan dengan yang dilakukan peneliti disebabkan karena predisposing, enabling, d a n re i n f o rc i n g f a c t o r s l e b i h r e n d a h sehingga perilaku yang terbentuk juga tidak baik sedangkan penelitian lain 6 mungkin
training setelah diberikan metode demonstrasi tersebut.
didapatkan bahwa terdapat perubahan pada perilaku orang tua tersebut dalam memandirikan toddler melakukan toilet
toddler (15—36 bulan). Hasil yang
ini tidak selaras dengan lain 6 yang meneliti pengaruh pembelajaran metode demonstrasi terhadap perubahan perilaku orang tua dan kemampuan toilet training pada anak
toddler tidak berbeda secara bermakna. Hal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap orang tua antara sebelum sesudah diberikan pendidikan kesehatan toilet training
Sikap orang tua
Menurut peneliti pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua tidak baik karena peneliti sebagai reinforcing factors dalam penelitian ini kurang mampu mempengaruhi orang tua tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena faktor pendidikan orang tua itu sendiri yang masih banyak berpendidikan SMA dibandingkan dengan yang berpendidikan perguruan tinggi.
perilaku yang terbentuk pun baik.
predisposing, enabling, dan reinforcing factors yang terbentuk tinggi sehingga
- • Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 2, Nomor 02 Juli 2011
DAFTAR PUSTAKA 1. Dewar, G. Science of Toilet Training.
5. John, S. A Study To Asses The Knowledge
Jakarta : Rineka Cipta. . 2010.
7. Notoatmodjo, S. Ilmu perilaku kesehatan.
dipublikasikan. [Skripsi]. Universitas Airlangga. 2006.
Pembelajaran Demonstrasi terhadap Perubahan Perilaku Orang Tua dan Kemampuan toilet Training pada Anak Toddler (15–36) bulan. Tidak
6. Binarwati, D. Pengaruh Metode
[3 Mei 2011] Dari: http://119.82.96.197/gsdl/ collect/dissert1/index/HASH24c6.dir/ doc.pdf.
And Practices Regarding The Toilet Training Among Mothers Of Preschool Children In Selected Urban Community At Bangalore City. 2007. Diakses tanggal
America : A harcourt health sciences company. 1995.
2010. Diakses tanggal [12 April 2011] Dari: www.parentingscience.com..
4. Orem, D.E. Nursing Concepts of Practice.
Diakses tanggal [30 April 2011]. Dari http:/ /eprints.undip.ac.id.
Terhadap Kejadian Isk Berulang Pada Anak Perempuan Usia 1–5 tahun . 2006.
3. Natalia, S. Pengaruh Toilet Training
Diakses tanggal [30 April 2011]. Dari http:/ /digilib.unimus.ac.id.
Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training dengan Penerapan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler di Kelurahan Mijen Kecamatan Mijen Semarang . 2010.
2. Luqmansyah. Hubungan Antara Tingkat
Kusumaningrum, Natosba, Julia, Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku Orang Tua •