10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

  Didalam melakukan penelitian diperlukan suatu landasan teori yang akan digunakan untuk mendukung teori yang diajukan. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh kualitas produk, promosi, harga dan persepsi terhadap keputusan nasabah menggunakan tabungan simpeda di Bank Jatim cabang Surabaya. Berikut ini akan diuraikan penelitian terdahulu beserta persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini.

2.1.1 Stany Wee Lian Fong, Tan Pei Kian, and Yeo Sook Fern, Woo Vincent

  Penelitian Stany Wee Lian Fong, Tan Pei Kian, Yeo Sook Fern and Woo Vincent (2015) berjudul

  “ Monetary and Image Influences on the Purchase Decision of Private Label Product in Malaysia”. Penelitian ini merupakan bentuk pernyataan

  dan pemeriksaan moneter pada keputusan pembelian barang di hypermart Malaysia. Dan disini peneliti membahas label, label adalah merek suatu produk yang diperjual belikan dan hanya bisa di ditemukan di toko itu sendiri atau di pengecer. Eceran industri di malaysia itu di dominasi oleh internasional hypermarket. Pengecer yang terfokus dengan diskon itu disebabkan oleh tinggi biaya hidup. Penjualan label pribadi penjualan barang diharapkan harga lebih relatif murah dibandingan dengan label nasional akan tetapi perhitungan menunjukkan bahwa penerimaan tarif dari label pribadi di Malaysia masih relatif yang diambil dari 300 responden dapat membuktikan bahwa citra merek mempengaruhi perpindahan merk, harga yang dirasakan, promosi untuk keputusan pembelian label dari produk Malaysia. Hasil ini membenarkan bahwa sangat rendah penerimaan label pribadi oleh konsumen di Malaysia.

2.1.2 Nikita Prisilia Gunadi

  Penelitian Nikita Prisilia Gunadi (2015 ) melakukan penelitian berjudul “The

  

influence of product quality and consumer perception to purchase decision on

Canon DSLR camera in Manado ”. Penelitian ini bertujuan untuk mementukan

  pernyataan dari kualitas produk dan persepsi konsumen untuk keputusan pembelian kamera DSLR Canon di Manado. Pemasaran merupakan kunci sukses dari suatu perusahaan. Pemasaran adalah cara perusahaan untuk mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk atau jasanya. Keputusan pembelian konsumen sangat penting bagi suatu perusahaan dari situlah perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Produk dan jasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan pemasaran. Konsumen akan mengungkapkan kepuasan dan persepsinya setelah dia menggunakan produk itu. Penelitian ini menggunakan metode regresi.

  Penelitian dapat menyimpulkan bahwa kualitas produk dan persepsi berpengaruh pada keputusan pembelian kamera DSLR Canon di Manado. PT Datascrib perlu meningkatkan kualits produk dan persepsi konsumen, kegiatan pemasaran dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.

  Tabel 2.1 PERBANDINGAN PENELITIAN SAAT INI DENGAN PENELITIAN TERDAHULU

  Data Primer Teknik Analisis Regresi berganda Regresi

  Kualitas produk, promosi, harga dan persepsi mempengaruhi keputusan menggunakan tabungan simpeda di bank Jatim cabang Surabaya

  DSLR Canon di Manado

  Malaysia kualitas produk dan persepsiberpengaruh pada keputusan pembelian kamera

  Hasil Penelitian Citra merek, perpindahan merk, harga yang dirasakan, promosi mempengaruhi keputusan pembelian label dari produk

  Surabaya, Indonesia

  Manado, North Sulawesi, Indonesia

  100 orang Lokasi Malaysia

  Jumlah Responden 300 orang 100 orang

  Kuesioner Kuesioner Kuesioner

  Regresi berganda Instrumen Penelitian

  Keputusan menggunakan Jenis Data Data Primer Data Primer

  Keterangan Penelitian Stany Wee Lian Fong,

  Keputusan pembelian Keputusan pembelian

  Persepsi konsumen Variabel Terikat

  Kualitas produk, Harga, Promosi,

  Kualitas produk, Persepsi konsumen

  Harga, Promosi, Citra merek

  (2016) Variabel Bebas

  (2015) Penelitian Saat Ini

  Penelitian Nikita Prisilia Gunadi

  (2015), Woo Vincent (2015)

  Tan Pei Kian, and Yeo Sook Fern

  Sumber :Stany Wee Lian Fong. et al. (2015). Nikita Prisilia Gunadi (2015)

2.2 Landasan Teori

  Dalam landasan teori ini, diuraikan teori-teori yang mendasari dan mendukung penelitian. Dengan demikian, teori-teori yang tidak ada kaitannya dengan topik penelitian tidak perlu dimasukkan. Uraian dari teori hendaknya dijelaskan secara sistematis yang disusun mulai dari teori yang bersifat umum menuju teori yang khusus yang dapat mengantar peneliti untuk menyusun kerangka pemikiran.

2.2.1 Keputusan Pembelian

  Menurut Schiffman dan Kanuk ( 2008 : 485 ) keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Sedangkan menurut Philip Kotler (2007 : 223) Keputusan pembelian adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. Seseorang yang mengambil keputusan harus mempunyai pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua pulihan, yaitu membeli dan tidak membeli dan kemudian memilih untuk membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan pembelian.

  Dari definisi di atas dapat dipahami terdapat banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau produk yang ditawarkan.

  Adapun dimensi yang digunakan untuk mengukur keputusan pembelian menggunakan proses pengambilan keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2009 : 185) yaitu : a.

  Pengenalan Masalah Proses membeli dimulai dengan mengenal masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkan.

  Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli. Kebutuhan ini akan semakin meningkat hingga mencapai titik tertentu dan kemudian akan timbul dorongan untuk bertindak. Pengenalan masalah dapat diukur dengan menggunakan dimensi Kebutuhan dan Keinginan.

  b.

  Pencarian Informasi Seorang akan tergugah niatnya jika dorongan pelanggan kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhanya tersedia, pelanggan akan membeli obyek tersebut. Keaktifan pelanggan dalam mencari informasi sangat tergantung pada kekuatan dorongan kebutuhan atau keinginannya. Pengukuran pencarian informasi dapat menggunakan dimensi sumber informasi konsumen yang terdiri dari empat kelompok yaitu: 1) Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, dan kenalan. 2) Sumber komersial : Iklan, Wiraniaga, pedagang perantara. 3) Sumber Publik : Media massa, organisasi. 4) Sumber Pengalaman : Penanganan, Pemeriksaan, dan pengguna produk.

  c.

  Evaluasi Alternatif Dalam tahap ini pelanggan membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunakan oleh pelanggan atau oleh seorang pelanggan dalam situasi pembelian. Model proses evaluasi pelanggan yang ada sebagian besar bersifat kognitif yaitu menganggap pelanggan membentuk penilaian atas produk terutama berdasarkan kesadaran atau rasional. Adapun dimensi yang digunakan untuk mengukur evaluasi alternatif adalah penentuan tujuan, Penilaian dan seleksi pilihan alternatif.

  d.

  Keputusan Pembelian Kemampuan konsumen didalam memutuskan dari setiap komponen pembelian yang sudah diseleksi dan dijadikan pilihan alternatif. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pelanggan untuk melakukan pembelian yaitu : 1) Faktor pertama adalah pendirian orang lain.

  Sejauh mana pendirian orang lain mengurangi alternative yang disukai seseorang akan tergantung pada dua hal yaitu : intensitas pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai oleh pelanggan dan motivasi pelanggan untuk menuruti keinginan orang lain.

  2) Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi.

  Faktor ini dapat muncul dan dapat mengubah niat pembelian seorang akan membeli suatu produk, tetapi karena pelayanan toko yang tidak memuaskan maka calon pembeli tersebut akan membatalkan pembelian.

  Jadi, preferensi dan bahkan niat pembelian bukanlah peramal perilaku yang benar-benar handal. Adapun dimensi yang digunakan untuk keputusan pembelian adalah Pilihan produk, Pilihan Merek, pilihan Bank, jumlah pembelian, saat yang tepat melakukan pembelian dan metode pembayaran.

  e.

  Perilaku pasca pembelian.

  Pelanggan akan mengalami beberapa tingkat kepuasan dan ketidakpuasan setelah melakukan pembelian. Tugas pemasar belum selesai setelah produk dibeli oleh pelanggan, namun akan berlangsung terus hingga periode waktu pasca pembelian. Dimensi yang digunakan adalah kepuasan atau ketidakpuasan.

2.2.2 Kualitas Produk

  Kualitas produk adalah salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen. Menurut Kotler dan Amstrong (2012 : 283) arti dari kualitas produk adalah

  “the ability of a product to perform its functions, it includes the

product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair ,

and other valued attributes” Yang artinya kemampuan sebuah produk dalam

  memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitias, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

  Kualitas Produk adalah elemen kunci dalam penawar pasar, pemimpin pelanggan yang paling unggul, Kotler dan Keller ( 2009 : 3 ).Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk memberikan kebutuhan dan kepuasan nasabah ditinjau dari tingkat keunggulan kualitas produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga kebutuhan nasabah terpenuhi dan nasabah merasa puas. Kualitas produk akan dapat diterima dengan baik oleh nasabah jika kemampuan penyedia produk tabungan dapat memenuhi harapan nasabah secara konsisten. Berikut ini beberapa benefit dari produk Tabungan, antara lain :

  1. Terjamin keamanannya karena dengan menyimpan uang di bank keamanan akan uang terjamin.

  2. Akan mendapatkan bunga dengan menyimpan uang di bank.

  3. Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus-menerus.

  4. Adanya kepastian saat penarikan uang, karena penarikan dapat dilakukan setiap saat dimana saja dan tidak dikenakan biaya administrasi dengan fasilitas ATM.

  Jika perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono dalam Dedi Trisnadi ( 2013 : 358 ) mengemukakan, bahwa kualitas produk memiliki beberapa dimensi antara lain :

  1. Performance (kinerja) Merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core product) yang

  2. Features (fitur) Karakteristik sekunder atau pelengkap.

  3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi) Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya pengawasan kualitas dan desain, standar karakteristik operasional.

  4. Reliability (reliabiltas) Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.

  Misalnya pengawasan kualitas dan desain, standar karakteristik operasional.

  5. Durability (daya tahan) Berkaitan dengan berapa lama suatu produk tersebut dapat terus digunakan.

  Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis suatu produk.

  6. Aesthetics (estetika) Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misal keindahan desain produk, keunikan model produk, dan kombinasi.

  7. Perceived quality (kesan kualitas) Merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

8. Serviceability (kemampuan)

  Yang dimaksud kemampuan yaitu meliputi kecepatan, kemudahan, penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga purna jual yang mencakup pelayanan reparasi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan.

2.2.3 Kualitas Produk Tabungan Simpeda

  Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting, dimana dalam kegiatannya bank sebagai penghimpun dana masyarakat dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

  Dalam Undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu syarat- syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung.

  Dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 51 / KMK.04 / 2001, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan pada Bank dengan nama apapun, termasuk giro yang penarikannya dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang

  Di Bank Jatim menawarkan produk tabungan Simpeda ( Simpanan Pembangunan Daerah ). Tabungan ini memanfaatkan berbagai fasilitas dan keuntungan tabungan Simpeda yang akan memberikan kemudahan dan kenyamanan ganda bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan sesuai keinginan kami untuk selalu mengutamakan kepuasaan nasabah.

  Tabungan Simpeda memiliki kualitas produk yang baik untuk nasabah. Kualitas produk yang baik akan menarik masyarakat untuk menggunakan tabungan Simpeda. Tabungan Simpeda merupakan tabungan inti di bank Jatim.

  Tabungan simpeda memiliki kualitas yang baik diantara yaitu : 1.

  On line / realtime Merupakan salah satu bentuk kualitas produk yang diberikan kepada nasabah.

  Dengan ini transaksi penyetoran dan penarikan dapat dilakukan dari dan ke seluruh unit kerja bank Jatim sebab bank Jatim sudah on line ke seluruh kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas.

  2. Undian tabungan Simpeda Setiap tabungan Simpeda yang memenuhi syarat di ikutsertakan dalam undian tabungan Simpeda dengan hadiah yang sangat menarik sebesar Rp. 12 Milyar yang diundi sebanyak 3 kali dalam satu tahun yaitu 2 kali untuk tingkat nasional dan 1 kali untuk tingkat regional.

  3. ATM bank Jatim Anda berhak untuk mendapatkan kartu ATM bank Jatim sebagai sarana transaksi anda 24 jam sehari. Kartu ATM bank jatim dapat digunakan untuk dan tranfer antar rekening bank Jatim, antar rekening sesama anggota ATM bersama dan ATM prima, serta cek saldo.

4. Berbunga setiap hari

  Simpeda merupakan produk tabungan yang menguntungkan dengan akses luas serta diikutin dalam undian lokal maupun nasional dengan total hadiah milyaran rupiah 5. Jaminan kredit Tabungan Simpeda juga bisa digunakan untuk jaminan kredit.

2.2.4 Promosi

  Promosi menurut Kotler (2010:426) promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan antar perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk menyakinkan konsumen sasaran agar membelinya. Promosi merupakan semua kegiatan yang ditujukan untuk memacu tingkat permintaan terhadap produk yang dipasarkan dengan komunikasi antara produsen dan konsumen. Komunikasi pemasaran perlu dilakukan guna memberitahukan produk yang akan dipasarkan.

  Menurut Michael Ray dalam Morissan (2012:15-16) mendefinisikan promosi sebagai

  “The coordination of all seller-iniated efforts to setup channels

of infomation and persuasion to sell goods and services or promote an

idea”(koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk

  membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan). Walaupun komunikasi antara bagian dari marketing mix sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, namun sebagian besar komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu program promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati-hati. Intrumen dasar yang digunakan untuk tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi atau promotinal mix.

  Iklan Direct marketing

  Interactive/Inter net marketing Promotional mix

  Promosi penjualan Publikasi/huma s Personal seling

  Sumber : Michael Ray dalam Morissan (2012:15-16)

Gambar 2.1 ELEMEN BAURAN PROMOSI

  Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas dan . Namun menurut George dan Michael dalam Michael Ray dalam

  personal selling

  Morissan (2012:15-16) menambahkan dua elemen dalam promotional mixyaitu

  

direct marketing dan interactive media. Dua elemen yang terakhir ini telah

  digunakan secara luas oleh pengelola pemasaran dewasa ini untuk berkomunikasi dengan khalayak sasarannya sebagaimana empat elemen sebelumnya. Masing- masing elemen dari promotial mix tersebut dipandang sebagaimana suatu instrumen komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peran penting dalam program IMC. Masing-masing elemen dapat menggunakan berbagai macam bentuk dan masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangannya.

2.2.5 Harga

  Menurut Kotler (2008:62) harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk. Penentuan harga barang dan jasa memainkan peran strategik didalamnya banyak perusahaan sebagai konsekuensi deregulasi, kompetisi global yang intens dan peluang bagi perusahaan untuk memperkokoh posisi pasarnya.

  Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan; ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebagai produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik, dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar.

  Harga juga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix, sangat menentukan laku atau tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan terutama bank yang berprinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya adminitrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya lainnya.

  Menurut Gitosudarmo (2002:228) harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya. Harga merupakan faktor kendali kedua yang dapat ditangani oleh manajemen penjualan atau pemasaran untuk memahami inti pokok tentang pengambilan keputusan yang menyangkut penetepan harga.

  Berdasarkan penjelasan harga diatas, maka tiap perusahaan hendaknya mendapatkan harga yang paling tepat dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

  Apabila perusahaan dalam menetapkan harga itu salah, maka hal ini dapat menimbulkan kesulitan dalam perusahaan tersebut dan tidak jarang tindakan yang keliru dapat menyebabkan kegagalan bagi perusahaan. Oleh karena itu pentingnya penetapan harga bagi setiap perusahaan, maka tipa perusahaan hendaknya mempertimbangkan hal-hal secara matang setiap keputusan dalam masalah harga.

2.2.6 Persepsi

  Dalam bertindak seseorang dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi tertentu. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:214), persepsi adalah proses membentuk suatu yang bearti mengenai dunia sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2004:158) mendefinisikan persepsi sebagai berikut: “Perception is

  

defined as the process by which an individual selects, organizes and interprets

stimuli into a maningful and coherent pictures of the world”.

  Menurut Ujang Sumarwan (2011:96) dalam pengolahan informasi terdapat lima tahapan yang dilakukan yaitu : a.

  Pemaparan (exposure) yaitu pemaparan stimulus yang menyebabkan konsumen menyadari stimulus tersebut melalui pencaindera.

  b.

  Perhatian (attention) yaitu kapasitas pengolahan yang dialokasikan.

  c.

  Pemahaman (comprehenson) yaitu interprestasi terhadap makna stimulus.

  d.

  Penerimaan (acceptance) merupakan dampak persuasif stimulus kepada konsumen.

  e.

  Retensi (retetion) adalah penglihatan makna stimulus dan persuasi keingatan jangka panjang konsumen.

  Menurut Kotler dan Amstrong (2008:174-175) setiap individu dalam memberikan respon terhadap informasi yang diterima tidaklah sama. Hal ini dikarenakan setiap individu dapat membentuk persepsi yang berbeda atas rangsangan yang sama disebabkan oleh tiga proses perceptual (berhubungan dengan rangsangan sensorik) yaitu: a.

  Atensi selektif yaitu kecenderungan orang untuk menyaring sebagian besar informasi yang diperoleh.

  b.

  Distrosi selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk menerjemahkan c.

  Retensi selektif merupakan kecenderungan orang untuk mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaannya. Retensi selektif ini membentuk sikap untuk mengingat hal-hal baik tentang suatu produk yang disukai dan melupakan hal-hal baik tentang produk pesaing.

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi nasabah merupakan proses nasabah dalam memilih, mengelola dan menginterprestasikan informasi yang diterima dan selanjutnya akan dilakukan respon atas informasi tersebut.

2.3 Pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan persepsi terhadap keputusan menggunakan tabungan simpeda

  Didalam uraian ini akan menjelaskan pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan persepsi terhadap keputusan menggunakan tabungan simpeda.

2.3.1 Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan menggunakan

  Bank harus selalu melakukan peningkatan kualitas produk tabungannya dengan berbagai inovasi dan kualitas produk. Penyediaan produk yang berkualitas terbaik merupakan keharusan bagi sebuah Bank, semakin baik kualitas produk yang ditawarkan oleh Bank Jatim maka semakin tinggi pula keputusan menabung nasabah. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 3) Kualitas Produk adalah elemen kunci dalam penawar pasar, pemimpin pasar biasanya menawarkan produk dan jasa bermutu yang memberikan nilai pada pelanggan yang paling unggul. Kualitas produk memberikan kebutuhan dan kepuasan nasabah ditinjau dari tingkat keunggulan kualitas produk Bank Jatim mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga kebutuhan nasabah terpenuhi dan nasabah merasa puas.

  Hasil penelitian dari Nikita Prisilia Gunadi (2015:218) membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh secara signifikan positif mempengaruhi keputusan menggunakan.

2.3.2 Pengaruh promosi terhadap keputusan menggunakan

  Dalam promosi bank dituntut untuk mempromosikan produk dan jasanya yang dimiliki baik secara langsung. Tanpa promosi jangan harap nasabahnya dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikanproduknya yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya juga akan meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya.

  Dalam praktiknya paling tidak ada enam macam sarana promosi yang dapat digunakan dalam mempromosikan baik produk dan jasanya yaitu iklan,

  

direct marketing, interactive/internet marketing , promosi penjualan,

publikasi/humas, personal selling.

  Masing-masing sarana promosi ini memiliki tujuan sendiri-sendiri. Misalnya untuk menginformasikan keberadaan produk dapat dilakukan melalui iklan. Untuk mempengaruhi nasabah dilakukan melalui sales promotion serta untuk memberikan citra perbankan bisa dilakukan melalui publisitas.

  Hasil penelitian dari Stany Wee Lian Fong, et al.(2015:316) membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh secara signifikan positif

  2.3.3 Pengaruh harga terhadap keputusan menggunakan

  Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatar belakangi mengapa nasabah memilih suatu produk untuk dimiliki. Nasabah memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut.

  Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001:161) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan nasabah saat melakukan penggunaan produk. Sebagai nasabah bahkan mengindentifikasi harga dengan nilai.

  Hasil penelitian dari Stany Wee Lian Fong.et al.(2015:316) membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh secara signifikan positif mempengaruhi keputusan menggunakan.

  2.3.4 Pengaruh persepsi terhadap keputusan menggunakan Dalam bertindak nasabah dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi tertentu.

  Persepsi adalah dimana nasabah memilih, mengatur dan menginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu yang bearti.

  Setiap nasabah dalam memberikan respon terhadap informasi yang diterima tidaklah sama. Hal ini dikarenakan setiap nasabah dapat membentuk persepsi yang berbeda atas rangsangan yang sama disebabkan oleh tiga proses yang berhubungan dengan rangsangan sensorik yaitu : 1) atensi selektif 2) distrosi

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi nasabah merupakan proses nasabah dala, memilih, mengelola dan menginterprestasikan informasi yang diterima dan selanjutnya akan dilakukan respon atas informasi tersebut.

  Hasil penelitian dari Nikita Prisilia Gunadi (2015:218) membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh secara signifikan positif mempengaruhi keputusan menggunakan.

  2.4 Kerangka Penelitian

  Berdasarkan uraian yang telah dibahasa pada sub bab sebelumnya maka dapat dirumuskan kerangka pemikirian dalam penelitian ini adalah seperti pada gambar 2.2 :

  H1 Kualitas Produk (X1)

  H2 Promosi

  H5 (X2)

  Keputusan Menggunakan (Y)

  H3

  Harga (X3)

  H4

  Persepsi (X4)

Gambar 1.2.3 Kerangka Pemikiran Gambar 2.2 KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIANGambar 2.2.3 Kerang

  2.5 Hipotesis Penelitian

  Berdasarkan kerangka pemikiran pada gambar 2.2, maka hipotesis dari H

  

1 : Kualitas produk berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan

  menggunakan tabungan simpeda di Bank Jatim cabang Surabaya H

  

2 : Promosi berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan menggunakan

  tabungan simpeda di Bank Jatim cabang Surabaya H

  3

  : Harga berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan menggunakan tabungan simpeda di Bank Jatim cabang Surabaya.

  H

  

4 : Persepsi berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan menggunakan

  tabungan simpeda di Bank Jatim cabang Surabaya H

  

5 : Kualitas produk, harga, promosi dan persepsi berpengaruh signifikan

  positif terhadap keputusan menggunakan tabungan simpeda di Bank Jatim cabang Surabaya