IMPLEMENTASI UNIQUE CODE NOMINAL TRANSFER MENGGUNAKAN METODE LINEAR CONGRUENTIAL GENERATOR UNTUK ORDER DEPOSIT

  e-ISSN. 2503-1945

  

IMPLEMENTASI UNIQUE CODE NOMINAL

TRANSFER MENGGUNAKAN METODE LINEAR

CONGRUENTIAL GENERATOR UNTUK ORDER

DEPOSIT

(1) (2)

Revandita Dini Tjahjono , Achmadi Prasita.N ,

(3) Anang Aris Widodo

  

Jurusan Teknik Informatika, FTI Universitas Merdeka Pasuruan

Jl. Ir. H. Juanda No 68 Pasuruan - Jawa Timur

(1) (2)

e-mail: [email protected], [email protected],

(3)

[email protected]

ABSTRAK

  

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, kecepatan transfer data,

validasi admin dan sistem security yang memadai adalah hal yang sangat penting.

Bisnis Multilevel Marketing mejadi salah satu trend marketing yang sedang marak

diperbicangkan. Menggunakan sistem bonus harian dan pasangan (sistem binary)

adalah salah satu sifat MLM, sehingga member tertarik untuk mendepositkan uangnya

menjadi saldo. Pada tahap ini kecepatan respon admin sangat dibutuhkan untuk order

deposit. Maka dikembangkannya sistem security unique number nominal transfer.

Namun adanya pola pengacakkan unique number nominal transfer yang mudah di

prediksi, rentan terhadap serangan-serangan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Salah satu cara untuk mendapatkan unique number dengan menggunakan metode

Linear Congruential Generator (LCG), yang sederhana, mudah dan cepat dikomputasi,

namun LCG juga mempunyai kelemahan yaitu mempunyai periode perulangan yang

pendek.

Efektivitas metode LCG untuk generate unique code nominal transfer memiliki

keacakan statistik hingga 100 % untuk menghasilkan 9999 kombinasi kode unik

berbeda bahkan pada kemungkinan terburuk yaitu order deposit ditanggal yang sama

dan user id yang sama pula. Nantinya metode tersebut dapat bekerja sebagai sistem

security validasi data nominal transfer di Jualbeliplus.com.

  Kata Kunci

  • - Unique Code Nominal Transfer, Lcg, Order Deposit, Sistem Binary

1. PENDAHULUAN

  Salah satu karakteristik trend marketing dalam Era Globalisasi adalah munculnya apa yang disebut Multi Level Marketing (MLM). Hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan yang memakai sistem Multi Level Marketing untuk memasarkan produk-produknya. Menurut Sabiq (2005) MLM adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingkat bawah), orang akan disebut Upline jika mempunyai Downline. Dan inti dari bisnis MLM ini adalah digerakkan dengan jaringan, baik yang sifatnya vertikal atas bawah maupun horizontal kiri-kanan atau pun bisa juga gabungan antara keduanya. Konsep MLM yang lahir pada tahun 1939 merupakan kreasi dan inovasi marketing, sebagai solusi untuk melibatkan masyarakat konsumen dalam kegiatan usaha e-ISSN. 2503-1945

  pemasaran. Dengan maksud agar masyarakat konsumen dapat menikmati tidak saja manfaat produk, tapi juga manfaat finansial (dalam bentuk insentif, hadiah dan bahkan kepemilikan saham perusahaan).

  Di tengah persaingan bisnis belakangan ini, ada beberapa pihak (perusahaan) yang berusaha menjalankan sistem pemasaran yang hampir mirip dengan sistem Multi Level Marketing tetapi bukanlah Multi Level Marketing, salah satunya adalah Sistem Binary pada perusahaan Jualbeliplus.com.

  Pada dasarnya sistem binary, yang dikembangkan berdasarkan pola perekrutan dua orang (dua kaki) yang diduplikasi terus menerus. Sistem Binary Jualbeliplus.com memiliki tahap pendaftaran :

  1. Mengisi form identitas (data sebenarnya)

  2. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 40.000,- sebagai biaya pendaftaran untuk satu hak usaha. Dengan rincian sebagai berikut : a. Rp. 15.000 untuk bonus sponsor, dimana akan mendapatkan bonus ketika berhasil mengajak orang bergabung di Jualbeliplus.com sebesar Rp 15.000/hak usaha . Bonus ini diperoleh tanpa batas jumlah, artinya berapapun hasil sponsor yang diperoleh maka bonus sponsor akan tetap diterima.

  b. Rp. 10.000 untuk bonus level 2, dimana akan mendapat bonus ketika berhasil mencapai 2 level pada sistem binary.

  c. Rp. 15.000 untuk bonus ecer, dimana 15 titik dibawah kita akan mendapat bonus Rp.1000.

  3. Biaya pendaftaran dilakukan via transfer pada nomer rekening yang sudah disediakan.

  4. Anggota bisa memiliki lebih dari 1 hak usaha dengan jumlah maksimal yang sudah ditentukan oleh sistem Jualbeliplus.com.

  5. Untuk sistem networking dalam Jualbeliplus.com ini menggunakan sistem binary random dalam penyusunan atau pengembangan jaringan dan pemberian bonus bonusnya, yaitu penyusunan secara acak menurun kebawah dua kaki secara sempurna, sehingga semua anggota mempunyai hak dan kesempatan yang sama dan merata dalam pengembangan jaringannya.

  Pada point nomor 3 dimana pembayaran melalui transfer bank, akan menyulitkan admin jika harus melakukan validasi data tanpa adanya pembeda antara member yang telah melakukan transfer.

2. METODE PENELITIAN

  1) Observasi Pada metode pengamatan ini dilakukan peninjauan dan penelitian langsung pada perusahaan Jualbeliplus.com. Penelitian ini berguna untuk memperoleh data yang dibutuhkan secara nyata dan apa adanya. Observasi ini dilakukan pada tanggal 1 Maret 2016 sampai 30 April 2016 di perusahaan Jualbeliplus.com. Jualbeliplus.com adalah sebuah web MLM yang menggunakan metode sistem binary dan penambahan fitur online shop. Dari hasil observasi yang dilakukan dapat diketahuai bahwa Jualbeliplus.com masih menggunakan sistem validasi validasi manual e-ISSN. 2503-1945

  untuk membaca order depositnya, yaitu dengan mencocokkan data order pada database perusahaan dengan berita transfer. 2) Eksperimen

  Metode ini dilakukan ketika informasi sudah didapatkan dari proses observasi yang dilakukan pada perusahaan Jualbeliplus.com. Pada proses ini akan dimulai proses perancangan, pembuatan dan pengujian penambahan fitur website yang dibuat untuk order deposit pada sistem binary Jualbeliplus.com untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari website. 3) Kepustakaan

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi melalui karya-karya orang lain yang sesuai dengan materi yang akan dibuat pada tugas akhir ini baik itu berupa buku, artike, jurnal, maupun informasi yang terdapat pada internet yang dapat dijadikan referensi dalam pembuatan tugas akhir ini yang tentunya berkaitan dengan pembuatan dan perancangan penambahan fitur website yaitu kode unik nominal transfer, sistem binary, metode linear congruential generator (LCG) dan sebagainya.

3. METODE PERANCANGAN

  Metode perancangan menggunakan metode Extreme Programming. Menurut Pressman (2010), Extreme Programming (XP) adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dan tanggap terhadap perubahan kebutuhan pelanggan. Jenis pengembangan perangkat lunak semacam ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan memperkenalkan pos pemeriksaan di mana persyaratan pelanggan baru dapat diadopsi.

  Berikut adalah gambar dari tahap Extreme Programming : Gambar 1 Tahap-tahap Extreme Programming e-ISSN. 2503-1945

  1. Planning/Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dimulai dari pengumpulan kebutuhan yang membantu tim teknikal untuk memahami konteks bisnis dari sebuah aplikasi. Selain itu pada tahap ini juga mendefinisikan output yang akan dihasilkan, fitur yang dimiliki oleh aplikasi dan fungsi dari aplikasi yang dikembangkan.

  2. Design/Perancangan Metode ini menekankan desain aplikasi yang sederhana, untuk mendesain aplikasi dapat menggunakan

  Class-Responsibility- Collaborator (CRC) cards yang mengidentifikasi dan mengatur class

  pada object-oriented.

  3. Coding/Pengkodean Konsep utama dari tahapan pengkodean pada extreme programming adalah pair programming, melibatkan lebih dari satu orang untuk menyusun kode.

  4. Test/Pengujian Pada tahapan ini lebih fokus pada pengujian fitur dan fungsionalitas dari aplikasi.

4. LANDASAN TEORI

4.1 Pengacakan (Randomize)

  Kata „acak‟ (random) sering digunakan untuk menyatakan sesuatu yang serba kurang teratur dan tanpa tujuan yang jelas. Contohnya, pada saat melemparkan sebuah dadu, angka yang akan muncul hampir tidak dapat diprediksi. Kemungkinan hasil prediksi benar hanya bergantung pada faktor keberuntungan saja. Selain itu, kondisi acak juga muncul dalam beberapa bidang berikut ini : a. Bidang penelitian.

  Ketika melakukan suatu eksperimen, semua variabel telah dikontrol dan ditetapkan, namun sisa proses yang didapat tetap akan bervariasi. Variasi sisa ini merupakan salah satu hal yang tidak dapat dikontrol. Sekalipun jika kemungkinan ini dapat dikontrol secara sempurna, hasil pengujian juga akan menunjukkan hal yang sama.

  b. Bidang matematika.

  Teori probabilitas matematika yang muncul dengan maksud menjelaskan formula matematika dari perubahan peluang. Dalam ilmu Statistik dipakai untuk menduga distribusi probabilitas dari suatu kumpulan dari observasi empiris. Nilai random juga memegang peranan penting dalam simulasi karena pada dasarnya keadaan yang disimulasikan memang bersifat tidak pasti.

  c. Bidang Kriptografi.

  Akses pada suatu sumber randomize dengan kualitas tinggi secara absolut bersifat kritikal dalam banyak aplikasi kriptografi. Sebagai contoh, suatu pilihan non-random mungkin menghasilkan suatu penyusupan dalam kanal komunikasi yang dipercayai telah diamankan. Misalnya pada mesin Enigma dan artikel mengenai one-time pad merupakan konsekuensi dari perhitungan yang gagal. Kunci yang digunakan pada Enigma tidak secara acak dalam banyak kasus di mana memungkinkan kriptanalis sekutu untuk e-ISSN. 2503-1945

  memecahkan lalu lintas komunikasi tersebut. Terdapat suatu teknik untuk mengkombinasikan data bias random untuk menghasilkan kualitas

  randomize yang baik. Randomize diturunkan oleh beberapa komponen input output (seperti contoh disk drive) mempunyai cukup entropy untuk

  diekstraksi untuk tujuan kriptografi. Suatu perhatian lebih untuk memastikan praktek terbaik yang diikuti oleh sistem aktual dan suatu generasi nilai acak untuk dipecahkan oleh penyerang.

  d. Bidang Permainan

  Randomize merupakan pusat dari games of chance dan penting

  dalam industri perjudian. Penggambaran random sering digunakan untuk membuat keputusan di mana tidak ada rasional atau basis yang adil untuk membuat suatu pilihan deterministik.

  e. Bidang Peluang Penerapan bilangan acak terlihat secara nyata dalam bidang peluang ini. Contoh kasus yang paling sering ditemukan adalah pada waktu diadakan kuis ataupun undian berhadiah yang dilakukan oleh stasiun televisi. Peluang seseorang untuk terpilih dalam sebuah kuis ataupun undian berhadiah itu ditentukan secara acak.

4.2 Bilangan Acak

  Bilangan acak adalah deretan nilai yang acak dan tidak dapat diprediksi secara keseluruhan. Untuk menghasilkan bilangan acak merupakan hal yang sulit, kebanyakan pembangkit bilangan acak (random number generator = RNG) mempunyai beberapa bagian yang dapat diprediksi dan berhubungan. Kebanyakan RNG mengulang string yang sama setelah melakukan n putaran. Sedangkan ada beberapa RNG lainnya menghasilkan nilai acak dengan berfokus pada suatu area tertentu dan mendistribusikannya secara seragam.

4.2.1 Pembangkit Bilangan Acak (Random Number Generator)

  Random number generator (RNG) adalah suatu peralatan komputasional

  yang dirancang untuk menghasilkan suatu urutan nilai yang tidak dapat ditebak polanya dengan mudah, sehingga urutan nilai tersebut dapat dianggap sebagai suatu keadaan acak (random). RNG ini tidak dapat diterapkan dalam prakteknya. Bilangan acak yang dihasilkan oleh komputer sekalipun tidak benar-benar acak dan kebanyakan bilangan acak yang diterapkan dalam kriptografi juga tidak benar-benar acak, tetapi hanya berupa acak semu. Ini berarti bahwa bilangan acak yang dihasilkan itu dapat ditebak susunan atau urutan nilainya. Dalam kriptografi, bilangan acak sering dibangkitkan dengan menggunakan pembangkit bilangan acak semu (pseudo random number generator).

  

4.2.2 Pembangkit Bilangan Acak Semu (Pseudo Random Number

Generator)

  Suatu pseudo random number generator (PRNG) merupakan suatu algoritma yang menghasilkan suatu urutan nilai dimana elemen-elemennya bergantung pada setiap nilai yang dihasilkan. Output dari PRNG tidak betul- betul acak, tetapi hanya mirip dengan properti dari nilai acak. Kebanyakan algoritma dari pseudo random number generator ditujukan untuk menghasilkan suatu sampel yang secara seragam terdistribusi. PRNG ini sering digunakan dalam kriptografi pada proses pembentukan kunci dari metoda kriptografi. e-ISSN. 2503-1945

  Tingkat kerumitan dari PRNG ini menentukan tingkat keamanan dari metoda kriptografi. Semakin rumit (kompleks) PRNG yang digunakan maka semakin tinggi tingkat keamanan dari metoda kriptografi. Pembangkit bilangan acak yang sering diimplementasikan adalah Linier Congruential Generator (LCG) dan

  

Linear Feedback Shift Register (LFSR). Beberapa algoritma lainnya yang dapat

  digunakan untuk membangkitkan deretan bilangan acak semu adalah sebagai berikut :

  1. Non Linear Feedback Shift Register (NLFSR).

  2. Indirection, Shift, Accumulate, Add and Count (ISAAC).

  3. Lagged Fibonacci Generator (LFG).

  4. Mersenne Twister.

  5. Fortuna.

  6. Blum-Blum Shub.

4.2.3 Linear Congruential Generator (LCG)

  Linear Congruential Generator (LCG) mewakili salah satu algoritma

pseudo random number yang tertua dan paling populer. Teori dari algoritma ini

  mudah dipahami dan dapat diimplementasikan secara cepat. Keuntungan dari LCG adalah operasinya yang sangat cepat. LCG dapat didefinisikan dengan rumusan berikut : Periode dari LCG umumnya adalah sebesar nilai m. Masalah pada LCG adalah

  

lower-order bit yang digenerasi mempunyai periode yang lebih pendek dari

  deretan secara keseluruhan jika M di-set menjadi pangkat 2. Tanpa desain yang benar, dengan m yang sangat besar, bisa jadi perode bilangan acak yang dihasilkan tidak akan maksimal, bahkan mungkin jauh lebih pendek daripada periode maksimalnya. Menurut para ahli kriptografi, LCG tidak dapat digunakan untuk kriptografi karena urutan keluarannya dapat diprediksi. Bahkan mereka juga dapat membongkar urutan bilangan acak yang dibangkitkan oleh pembangkit kuadratik. Walaupun LCG tidak bermanfaat untuk kriptografi, namun LCG bermanfaat untuk keperluan lainnya seperti simulasi.

5. HIPOTESIS PENELITIAN

  Berdasarkan rumusan masalah dan teori yang ada, maka hipotesis tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  “Unique code nominal

transfer lebih baik menggunakan tiga tingkat atau tiga kali generate, untuk

menambah kompleksitas kombinasi angka dan mencegah duplikasi unique code ”. e-ISSN. 2503-1945

6. RANCANGAN PROGRAM

  MEMBER BANK SYSTEM ADMIN START DEPOSIT TERISI FORM ORDER T.MD ACC USERS T.APP OM AMBIL LOGIN JUALBELIPLUS.C TAMPILAN UTAMA MENGGUNAKAN LCG NOMINAL TRANSFER TOTALISASI+UNIQUE SIMPAN BALANCE INPUT ORDER FORM ORDER DEPOSIT DEPOSIT TRANSFER TAGIHAN DATA AMBIL AMBIL COMPLAINT TERISI FORM DEPOSIT TERISI FORM ORDER TAGIHAN VALIDASI DATA TRANSFER NOMINAL PENCOCOKAN TAGIHAN, KONFIRMASI DAN DATA IF COCOK/TDK TRANSFER TDK PENGIRIMAN PENCARIAN DATA PROSES TRANSFER TAGIHAN PENGIRIMAN NOMINAL SESUAI EXP TRANSFER SALDO DATA COCOK COMPLAINT FORM PENANGANAN SOLUSI T. MD ACC FORM BALANCE CONF KONFIRMASI TRANSFER SALDO SIMPAN IF EXP/ONTIME KONFIRMASI INPUT FORM (<24 jam) COMPLAINT FORM KONFIRMASI ONTIME TERISI FORM AMBIL AMBIL COMPLAINT INPUT DATA COMPLAINT FORM SIMPAN T.COMPLAINT FORM COMPLAINT SALDO TERISI FORM END

  Gambar 2 Flow Chart Penambahan Fitur Unique Code Nominal Transfer Menggunakan Metode LCG Untuk Order Deposit Pada Sistem

  Binary Jualbeliplus.Com

  START e-ISSN. 2503-1945 $NO_TRANS_ID = digit no order $MAB_USER_ID = id member $MENIT = menit pemesanan $TGL = tanggal order Read data X n =($TGL*A+$NO_TRANS_ID) Pengambilan 4 angka dari mod($MENIT,B) belakang TIDAK ADA ADA/TIDAK

  IF HASIL ADA $MAB_USER_ID Hasil + KODE UNIK Pengambilan 4 angka dari belakang END

  Gambar 3 Flow Chart Proses Linear Congruential Generator (LCG) dalam Mengganerate Unique Number USERNAME & PASSWORD FORM KONFIRMASI TERISI ADMIN MEMBER SALDO FORM COMPLAINT TERISI FORM ORDER DEPOSIT TERISI 1 SOLUSI PENANGANAN TAGIHAN FORM COMPLAINT NOMINAL TRANSFER UNIQUE CODE NOM INAL TRANSFER MENGGUNAKAN METODE LCG UNTUK ORDER DEPOSIT NOMINAL TRANSFER FORM COMPLAINT TERISI FORM KONFIRMASI FORM ORDER DEPOSIT DATA TRANSFER

  • BANK

  Gambar 4 . Diagram Context e-ISSN. 2503-1945

  Gambar 5 Entity Relationship Diagram

7. HASIL PENELITIAN

7.1 Pengujian Hipotesi

  Dalam penelitian ini, penulis menentukan 2 indikator keberhasilan LCG yang generate sebanyak tiga kali, yaitu :

  1. Indikator kombinasi angka Pada kemungkinan terburuk (member melakukan order deposit berulang- ulang dalam waktu bersamaan), sistem dapat tetap melakukan generate unique code dengan kombinasi empat angka yang tidak sama minimal dua puluh kali.

  2. Indikator Keacakan Statistik Unique code memiliki kombinasi angka yang tidak mengandung pola dikenali atau keteraturan (keacakan statistik).

  Pengujian dilakukan dengan sample input sebanyak 9999 kali, dimana jumlah sample didapat dengan menghitung jumlah maksimal kombinasi dari empat angka dikurangi dengan kombinasi 0000. e-ISSN. 2503-1945

7.2 Hasil Pengujian Hipotesis

  Tabel 1 Hasil Pengujian Hipotesis

  LCG 2 LCG 1 (Generate Dua LCG 3 (Generate Sekali) kali) (Generate Tiga kali) Kombinasi Angka

tak Sama 9999 kali 4999 kali 9999 kali

Keacakan Statistik 100% 49,99% 100%

  Dari table 1 dapat disimpulkan bahwa metode LCG dengan generate sebanyak tiga kali, memenuhi syarat indikator keberhasilan hinggal 100%. Namun penulis menemukan bahwa ketika digenerate sekali saja LCG juga mampu memberikan nilai yang sama dengan ketika digenerate tiga kali, hal ini justru memberikan keuntungan pada kecepatan system ketika proses generate (Hasil

rinci penelitian terlampir dengan penomoran acak sebagai sample data).

Sehingga penulis memutuskan menggunakan LCG 1 (generate sekali) pada implementasi antar muka dan penggunaan program.

8. IMPLEMENTASI PROGRAM

  8.1 Form Menu

  Form menu ini merupakan menu pertama/menu awal dimana form ini akan tampil jika user berhasil masuk ke form Login.

  Gambar 6 Form Menu

  8.2 Form Saldo Saya

  Form akun

  • – saldo saya berfungsi untuk menampilkan total saldo anda dan total withdrawal anda. Pada Form Akun – Saldo Saya terdapat tombol

  “History Saldo” yang berfungsi untuk menampilkan riwayat saldo anda dan tombol “Tambah Saldo” berfungsi untuk menampilkan form tambah saldo. e-ISSN. 2503-1945

  Gambar 7 Saldo Saya

  8.3 Form Tambah Saldo

  Form tambah saldo berfungsi untuk menampilkan form input untuk order deposit / saldo. Pada form tambah saldo terdapat tombol “simpan” yang berfungsi untuk menyimpan order deposit / saldo pada database dan tombol “batal” untuk membatalkan order dan kembali ke halaman sebelumnya.

  Gambar 8 . Form Tambah Saldo

  8.4 Form Tagihan

  Form tagihan akan muncul ketika menekan tombol simpan pada form tambah saldo, berfungsi untuk menampilkan total nominal beserta dengan unique number yang telah diolah dengan metode LCG dan tanggal expired transfer saldo oleh member. e-ISSN. 2503-1945

  Gambar 9 . Form Tagihan

  9. KESIMPULAN

  1. Efektivitas metode LCG untuk generate unique code nominal transfer memiliki keacakan statistik hingga 100% untuk menghasilkan 9999 kombinasi kode unik berbeda bahkan pada kemungkinan terburuk yaitu order deposit ditanggal yang sama dan user id yang sama pula.

  2. Unique Code nominal transfer ini dapat menjadi suatu alat bantu untuk mempermudah member dan admin dalam proses order deposit pada sistem binary juga sekaligus menjadi sistem security validasi data nominal transfer.

  3. Member dapat terbantu dengan adanya proses tiket untuk menyampaikan complaint.

  4. Adanya sistem expired pada order deposit dapat meningkatkan akurasi sistem untuk proses transfer dan mencegah adanya antrian yang terlalu panjang.

  10. SARAN

  Penambahan fitur pembaca mutasi bank otomatis, sehingga unique code dapat berfungsi secara maksimal dan admin dapat lebih dimudahkan dalam proses order deposit. e-ISSN. 2503-1945

DAFTAR PUSTAKA

A.Sabiq. (2005). Multi Level Marketing. Dalam Majalah Al-Furqon Edisi 11.

  Gresik: Lajnah Dakwah Ma'had Al-Furqon. Andi & Madcoms. (2011). Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP MySQL. Yogyakarta: CV.Andi Offset.

  Brandy & Loonam. (2010). Exploring the use of entity-relationship diagramming

  as a technique to support grounded theory inquiry. Bradford: Emerland Group Publishing.

  Hartono, J. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. Indrajani. (2011). Perancangan Basis Data All In 1. Jakarta: Elex Media Komputindo. Ir. P. Insap Santosa, M. (2012). Dalam D. Rosmala, IMPLEMENTASI

  ALGORITMA BINARY TREE PADA SISTEM (hal. 42). Bandung: Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Nasional.

  Kadir, A. (2002). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Kamuslengkap.com. (2016). Dipetik 5 25, 2016, dari unique. www.kamuslengkap.com: http://kamuslengkap.com/kamus/inggris- indonesia/arti-kata/unique

  Maula, J. (2014). Perancangan Flash Game Pukul Penjahat dengan menggunakan Metode Linear Congruent Method. Pelita Informatika Budi

  Darma, Volume : VI, Nomor: 2, April 2014 , 1-6.

  Milician. (2012). Dreamweaver CS3 Basic. USA University Florida: Andi. Muliantara, M. P. (2013). Pseudo Random Number Generator untuk Kode Acak

  PIN pada Sistem Informasi PMDK Online. Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya (p. 135). Bali: Universitas Udayana. Munthe, D. (2014). Implementasi Linier Congruent Method (LCM) pada Aplikasi

  Tryout SMPTN. Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014 , 1-5. Paryatna, I. P. (2013). Implementasi Linear Congruential Generatordalam

  Rancang Bangun Aplikasi Game Peduli Lingkungan. Jurnal Nasional

  Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 1, Maret 2013 , 1-10.

  Pasaribu, R. W. (2015). Perancangan Aplikasi Quiz menggunakan Metode Pengacakan Linear Congruential Generator (LCG) berbasis Android.

  

Riau Journal Of Computer Science Vol.1/No.1/2015 : 17- 26 , 1-10.

  Puspitasari. (2011). Pemograman Web Database dengan PHP dan My-SQL Tingkat Lanjut. Yogyakarta: Skipta Media Creative. e-ISSN. 2503-1945

  Rosa A.S & M.Salahuddin. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung: Modula. S.Pressman, R. (2010).

  SOFTWARE ENGINEERING: A PRACTITIONER’S APPROACH, SEVENTH EDITION. Americas, New York: The McGraw-

  Hill Companies, Inc. Setiawan, E. (2012-2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dipetik 5

  25, 2016, dari http://kbbi.web.id/: http://kbbi.web.id/implementasi Setiawan, E. (2012-2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dipetik 5

  25, 2016, dari http://kbbi.web.id: http://kbbi.web.id/order Setiawan, E. (2012-2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dipetik 5

  25, 2016, dari http://kbbi.web.id: http://kbbi.web.id/order Setiawan, G. (2004). Implementasi Dalam Birokrasi Pmbangunan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

  Sunarfrihantono, B. (2002). PHP Dan MySQL Untuk Web. Yogyakarta: Andi. Usman, N. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

  Wikipedia.com. (2016, 4 22). kode. Dipetik 5 25, 2016, dari www.wikipedia.com: https://id.wikipedia.org/wiki/Kode