PENGARUH FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI DI KELAS XI IIS 2 MA MATHLA’UL ANWAR PONTIANA

PENGARUH FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI DI KELAS

  XI IIS 2 MA MATHLA’UL ANWAR PONTIANAK Malasari, Maria Ulfah, Warneri Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak Email:malasarihasan@yahoo.com

  Abstract

This study entitled the influence of learning facilities on economic learning

outcomes in the class XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. The problem in this

research is whether the influence of learning facilities on the results of economic

learning in t he class XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. The method used in

this research is descriptive method percentage with form of research ex post facto.

  

Population in this study amounted to 24 students of class XI IIS 2. Data obtained by

using the technique of direct communication with the tool in the form of observation

sheet or checklist list, indirect communication techniques with tools in the form of

questionnaires and documentary techniques with tools in the form of research

photographs. Based on data analysis techniques in get the regression equation Y =

98,793 + 0,590X. t test results show that the value of t arithmetic > t table (4,280 >

0,291). While the value of coefficient of destraction R 2 equal tu 0,050 which means

the percentage contribution of learning facilities to the results of economic learning

in class XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak by 50%.

  Keywords : Learning Facilies, Learning Outcomes Economic PENDAHULUAN

  Proses belajar mengajar atau kegiatan mengajar akan semangkin sukses bila ditunjang dengan fasilitas belajar yang memadai, sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan. Hakim (2008:47) menyatakan bahwa,

  “Fasilitas belajar yang lengkap pada hakikatnya akan mempermudah, mempercepat, dan memperdalam pengertian siswa atau mahasiswa dalam proses belajar ”. Sudah menjadi suatu tuntutan bahwa sekolah harus memiliki fasilitas belajar yang memadai dan dalam kondisi baik, hal ini bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah.

  Fasilitas belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan belajar. Memanfaatkan fasilitas belajar dalam pembelajaran diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menyerap materi yang disampaikan. Pemanfaatan fasilitas belajar merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh fasilitas belajar yang baik dan sebaliknya jika tidak ada fasilitas belajar yang baik akan menyebabkan siswa terhambat dalam belajar sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Djamarah (2011:176-202) menyatakan bahwa, “Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

  Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti faktor lingkungan (alami dan sosial budaya) dan faktor instrumental (kurikulum, program, sarana dan fasilitas serta guru). Sedangkan faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti kondisi fisiologis, kondisi psikologis (minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif)

  ”. Berdasarkan nilai UTS semester 1 pada mata pelajaran ekonomi yang penulis peroleh dari guru bidang studi ekonomi bahwa siswa berjumlah 24 orang ternyata hampir sebagian siswa yang berjumlah 11 orang atau 45,83% tidak tuntas dan 14 orang atau 54,17% yang tuntas dengan kriteria ketuntasan minimal 75. Dilihat dari jumlah siswa yang tidak tuntas berarti terdapat faktor penyebab yang menyebabkan nilai siswa tidak mencapai KKM. Faktor penyebab tersebut tidak hanya berasal dari dalam diri siswa, akan tetapi juga bisa berasal dari luar diri siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menitikbereatkan pada faktor fasilitas belajar. kelengkapan fasilitas belajar yang dimiliki siswa tentunya dapat mempermudah siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam proses belajar siswa membutuhkan fasilitas belajar yang lengkap, seperti : tersedianya ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, peralatan dan perlengkapan belajar yaitu Liquid Crystal Display (LCD), komputer dan perangkatnya, lampu, kipas angin, lemari buku, meja, kursi, papan tulis, spidol, penghapus dan buku pelajaran. Fasilitas belajar sangat membantu siswa dan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.

  Fasilitas belajar juga dapat membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar. seperti contohnya bila di kelas terdapat

  Liquid Crystal Display (LCD) ketika mata

  pelajaran ekonomi membahas tentang pasar guru dapat menayangkan film tentang kegiatan di pasar kepada siswa. Dengan demikian siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan tidak mudah bosan. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan bahwa MA Mathla’ul Anwar Pontianak memiliki enam ruang belajar yang satu kelas diantaranya tidak terdapat kursi, memiliki meja, kipas angin, lampu, papan tulis, spidol, penghapus, ruang laboratorium komputer, ruang perpustakaan, serta memiliki Liquid

  Crystal Display

  (LCD) yang di simpan dalam kantor. Jika Guru ingin mengajar menggunakan Liquid Crystal Display (LCD) bisa meminjam di kantor untuk di bawa ke kelas. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di Kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di Kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak ? Untuk membatasi pokok-pokok permasalahan agar tidak terlalu luas maka perlu dirumuskan sub- sub masalah sebagai berikut : (1). Bagaimana Fasilitas Belajar MA Mathla’ul Anwar Pontianak ? (2). Bagaimana Hasil Belajar siswa kelas XI

  IIS 2 pada mata pelajaran ekonomi di MA Mathla’ul Anwar Pontianak ? (3). Adakah pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak ?. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. Berdasarkan tujuan umum tersebut, maka dapat dijadikan beberapa tujuan khusus antara lain: (1). Untuk mengetahui fasilitas belajar MA Mathla’ul Anwar

  Pontianak. (2). Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI IIS 2 pada mata pelajaran ekonomi di MA Mathla’ul Anwar Pontianak. (3). Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak.

  Manfaat penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut: secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca maupun referensi untuk melakukan penelitian sejenis maupun lanjutan yang berkaitan dengan masalah fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi. Manfaat praktis: bagi peneliti, di harapkan Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bekal tambahan untuk menjdi calon guru ekonomi dalam melaksanakan pembelajaran. Bagi sekolah penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu informasi dan masukan bagi pengelola sekolah agar lebih memperhatikan fasilitas belajar guna meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian diperlukannya kejelasan mengenai ruang lingkup penelitian sehubungan dengan ini maka akan diuraikan tentang variabel penelitian sebagai berikut: Arikunto (2014:161) menyatakan bahwa,

  “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penilaian ”. Sedangkan Sugiyono (2016:61) menyatakan bahwa,

  “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

  ”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk diuji kebenarannya dan kemudian ditarik kesimpulannya.

  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel bebas dan variabel terikat. (1). Variabel bebas menurut Sugiyono (2016:61) menyatakan bahwa, Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan Noor (2015:48) menyatakan bahwa, Variabel bebas atau

  independence varible

  merupakan sebab yang diperkirakan dari beberapa perubahan dalam variabel terikat, biasanya dinotasikan dengan simbol X Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa variabel bebas adalah variabel yang memberikan pengaruh pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor fasilitas belajar. Menurut Gie (2002:33) menyatakan bahwa Fasilitas belajar yang memadai antara lain, dengan indikator: (a). Ruang belajar, (b). Perabotan belajar, (c). Perlengkapan belajar. (2). Variabel Terikat menurut Sugiyono (2016:61) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Sedangkan Noor (2015:49) menyatakan bahwa, Variabel terikat atau dependent variabel merupakan faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, bisa dinotasikan dengan Y. Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathalaul Anwar Pontianak. Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian ini adalah nilai UTS mata pelajaran ekonomi pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018.

  Untuk menghidari kesalahpahaman penafsiran atau persepsi yang berbeda- beda mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini antara pembaca dengan penulis, maka penulis perlu untuk memberikan penjelasan terhadap istilah-istilah yang digunakan tesebut ke dalam definisi operasional konsep sebagai berikut: Pengaruh adalah suatu perubahan yang terjadi pada hasil belajar siswa yang di sebabkan oleh fasilitas belajar MA Mathala’ul Anwar

  Pontianak. Fasilitas belajar yang di maksud dalam penelitian ini adalah ruang belajar, perabotan belajar dan perlengkapan belajar. Masalah yang dimaksud di hasil belajar ekonomi dalam penelitian ini adalah nilai ujian tengah semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 yang diperoleh siswa setelah melaksanakan proses belajar. MA Mathla’ul Anwar Pontianak merupakan Madrasah Aliyah swasta berbasis pondok pesantren yang beralamat di Jl.Prof.Dr.M.Yamin (Jl.Pak Benceng). Pada tahun pelajaran 2017/2018 menggunakan dua kurikulum, yaitu: kelas XII menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan kelas X,

METODE PENELITIAN

  XI menggunakan Kurikulum 2013. MA Mathla’ul Anwar Pontianak hanya memiliki satu jurusan, yaitu jurusan ilmu-ilmu sosial.

  Berdasarkan hasil penelitian Ridaul Inayah (2011/2012) di peroleh bahwa kompetensi guru berpengaruh secara langsung positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 40,9%, akan tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan memalui variabel motivasi belajar. motivasi belajar siswa berpengaruh secara langsun positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 39,35 dan fasilitas belajar berpengaruh secara langsung positif terhadap pestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 28,1%, serta perpengaruh secara tidak langsung positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi melalui motivasi belajar siswa sebesar 0,149. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan dalam dua bentuk seperti, Hipotesia Nol (Ho) yaitu tidak terdapat pengaruh fasilitas bbelajar terhadap hasil belajar ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak dan Hipotesis Alternatif (Ha) yaitu terdapat pengaruh fassilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak.

  Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ex post facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan mengurut ke belakang untuk mengetahui faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut

  ” (Kuswana, 2011:40). Peneliti meilih bentuk penelitian ex post facto dikarenakan permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan peristiwa yang telah terjadi.

  Dalam hal ini, hasil belajar sudah diketahui terlebih dahulu karena hasil belajar siswa dalam penelitian ini diambil dari nilai UTS siswa yang sudah dilaksanakan sehingga peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 2 Ma Mathlaul Anwar Pontianak yaitu sebanyak 24 siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi karena kurang dari 100 responden. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu daftar ceklis, angket dan dokumentasi. Pengembangan alat pengumpulan data ditempuh melalui beberapa cara yaitu: (1) menyusun indikator variabel, (2) menyusun kisi-kisi angket, (3) melakukan uji coba angket, (4) melakukan pengujian validitas dan reliabilitas angket. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar, yaitu: Untuk menjawab sub masalah pertama menggunakan Analisis deskriptif persentase fasilitas belajar, Untuk menjawab sub masalah kedua menggunakan Analisis deskriptif persentase hasil belajar, dan Untuk menjawab sub masalah ketiga menggunakan Analisis regresi linear sederhana, uji normalitas, uji hipotesis yaitu uji t dan R 2 .

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Ada dua analisis yang digunakan

  dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linear sederhana. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendefinisikan variabel fasilitas belajar dan hasil belajar. Analisis berikutnya adalah analisis regresi linear sederhana yang mengambarkan pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar. hasil penelitian ini tampak sebagai berikut: Untuk menjawab sub masalah pertama, yaitu bagaimana fasilitas belajar siswa di kelas XI IIS

  Anwar Pontianak maka digunakan teknik analisis deskriptif persentase fasilitas belajar. Untuk belajar dengan baik hendaknya tersedia fasilitas belajar yang memadai, antara lain ruang belajar, perabotan belajar, dan perlengkapan belajar. Jadi pada prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini pengolahan data yang di gunakan adalah analisis deskriptif persentase yaitu penjabaran soal angket dan jawaban angket penelitian yang terdiri dari 19 item soal dari 24 responden. Adapun rumus persentase yang digunakan yaitu menurut Bungin (2014:181) adalah sebagai berikut:

  = 100% Keterangan: N = Jumlah Kejadian Fx = Frekuensi Individu Dengan kriteria skor menurut Riduwan (2014:88) sebagai berikut: Angka 0% sd 20% = sangat lemah Angka 21% sd 40% = lemah Angka 41% sd 60% = cukup Angka 61% sd 80% = kuat Angka 81% sd 100% = sangat kuat Hasil deskriptiif persentase pada data variabel fasilitas belajar dapat dilihat secara lebih rinci ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut: Item 1 penerangan lampu yang ada di ruang perpustakaan dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 53,12%. Item 2 penerangan lain seperti cahaya matahari yang masuk di ruang kelas dapat di kategorikan sangat tinggi karena bernilai sebesar 83,33%. Item

  3 penerangan lain seperti cahaya matahari yang masuk di ruang perpustakaan dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 50%. Item 4 penerangan lain seperti cahaya matahari yang masuk di ruang laboratorium dapat di kategorikan tinggi karena bernilai sebesar 67,71%. Item 5 meja belajar yang layak untuk

2 MA Mathla’ul

  kegiatan belajar dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 60,42%. Item 6 kursi belajar yang layak untuk kegiatan belajar dapat di kategorikan rendah karena bernilai sebesar 40,62%. Item 7 lemari buku yang layak untuk digunakan menyimpan buku dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 53,12%. Item 8 penghapus selalu tersedia di ruang kelas dapat di kategorikan tinggi karena bernilai sebesar 70,83%. Item 9 LCD tersedia di ruang kelas dapat di kategorikan rendah karena bernilai sebesar 32,29%. Item 10 LCD dapat digunakan dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 60,42%. Item 11 ketika cuaca panas saya masih nyaman dalam belajar karena tersedianya kipas angin di ruang kelas dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 54,17%. Item 12 komputer dan perangkatnya yang berada di laboratorium komputer layak untuk di gunakan dapat di kategorikan tinggi karena bernilai sebesar 80,21%. Item 13 buku paket ekonomi di pinjamkan untuk setiap siswa dari pihak sekolah dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 44,79%. Item 14 buku LKS ekonomi di pinjamkan untuk setiap siswa dari pihak sekolah dapat di kategorikan tinggi sebesar 62,5%. Item 15saya sering meminjam buku ekonomi di perpustakaan dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 41,67%. Item 16 persediaan buku-buku ekonomi di perpustakaan sudah lengkap, sehingga memudahkan saya untuk menambah ilmu sudah lengkap dapat di kategorikan cukupkarena bernilai sebesar 41,67%. Item 17 buku-buku di perpustakaan tertata rapi di rak buku, sehingga memudahkan saya untuk mencari buku yang saya perlukan dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 57,29%. Item 18 Internet di sekolah dapat membantu saya dalam belajar dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 53,12%. Item

  19 Saya menggunakan internet untuk belajar dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 44,79%. Untuk menjawab sub maslah kedua, yaitu bagaimana hasil belajar siswa ekonomi di kelas XII IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak maka di gunakan teknik analisis deskriptif persentase hasil belajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar melalui proses belajar. Purwanto (2011:44) menyatakan bahwa “ hasil belajar merupakan ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang di ajarkan”. Seseorang dapat dikatakan telah belajar apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan. Hasil analisis deskriptif pada data variabel hasil belajar yaitu sebayak 13 siswa atau 54,17% tuntas dan sebanyak 11 siswa atau 45,83% tidak tuntas dengan KKM 75. Untuk menjawab sub maslah ketiga, yaitu adakah pengaruh antara fasilitas belajar terdapat hasil belajar siswa ekonomi di kelas XII IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak maka untuk menganalisis data dalam dalam penelitian ini digunakan teknik perhitungan regresi linear sederhana dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 17.0. Adapun hasil dari perhitungan persamaan regresi linear sederhana adalah Y = 98,793 + -0,590X. Nilai konstanta (a) adalah 98,793 artinya jika fasilitas belajar siswa bernilai 0 (nol), maka hasil belajar bernilai positif yaitu 98,793 dan nilai koefisien regresi fasilitas belajar siswa (b) bernilai negatif yaitu -0,590 maka dapat diartikan bahwa setiap penurunan fasilitas belajar siswa sebesar 1, maka hasil belajar juga akan turun sebesar - 0,590. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi adalah data dan model regresi berdistribusi normal. Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas komlogorov-smirnov dari masing-masing variabel. Analisis data dengan bantuan program SPSS Versi

  17. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas diperoleh nilai signifikansi untuk fasilitas belajar (X) sebesar 0,220 dan untuk hasil belajar (Y) sebesar 0,361. Nilai signifikansi yang diperoleh > 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima atau data berdistribusi normal. Setelah melakukan analisis regresi linear sederhana maka akan dilakukan uji hipotesis yaitu uji t dan R 2 . Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah fasilitas belajar berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap hasil belajar. pengujiannya menggunakan tingkat signifikan 0,05 dan 2 sisi. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: (1) Merumuskan hipotesis Ha : Terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi di kelas

  XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. Ho :Tidak terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi di kelas XI IIS 1 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. (2) Menentukan t hitung , dapat di lihat pada tabel 4.25 di dapat t hitung sebesar 4,280. (3) Menentukan t tabel , t tabel dapat dilihat pada tabel statistik statistik pada signifikansi 0,05/2 dengan drajad kebebasan df=n-2 atau 24

  • – 2 =

  22. Hasil yang di peroleh untuk t tabel sebesar 0,423. (4) Kriteria pengujian (a) Jika signifikansi t hitung

  ≤ t tabel atau –t titung ≥ - t tabel, maka Ho diterima dan Ha di tolak. (b) Jika signifikansi t hitung

  ≥ t tabel atau – t titung ≤ - t tabel, maka Ho ditolak dan Ha di terima. (5) Kesimpulan, Karena nilai t hitung > t tabel (4,280 > 0,423) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 17.0 di peroleh nilai koefisien destriminasi simultan (R 2 ) adjusted R square sebesar 0,050 dengan demikian menunjukan bahwa fasilitas belajar mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak sebesar 50 % dan sisanya 50% dari hasil belajar dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini seperti, faktor raw input (yakni faktor murid/anak itu sendiri), faktor environmental (yakni faktor lingkungan), dan faktor instrumental (yakni faktor kurikulum, program/bahan pengajaran serta guru).

  Pembahasan Fasilitas belajar

  Berdasarkan hasil pengolahan data analisis deskriptif menunjukan bahwa fasilitas belajar yang terdiri dari 3 indikator dengan 19 sub indikator sudah dapat di kategorikan cukup yaitu sebesar 55,37%. Berdasarkan analisis deskriptif persentase tersebut di ketahui bahwa masih terdapat beberapa fasilitas belajar yang penyediaannya belum maksimal, seperti di ruang kelas belum tersedianya meja belajar yang layak untuk kegiatan belajar, lemari buku yang layak digunakan untuk menyimpan buku, kipas angin yang jumlahnya masih terbatas, serta tidak tersedianya LCD dan kursi di dalam kelas. Hal tersebut di sebabkan karena MA Mathla’ul Anwar Pontianak kekurangan ruang belajar. Ruang belajar yang tersedia hanya

  5 ruangan, sedangkan ruang belajar yang dibutuhkan sebanyak 6 ruangan yaitu untuk kelas X sebanyak dua kelas, kelas

  XI sebanyak dua kelas dan kelas XII sebanyak dua kelas. Jadi untuk saat ini kelas XI IIS 2 belajar di aula dengan fasilitas seadanya. Ruang laboratorium komputer dapat dikategorikan tinggi , sehingga membuat siswa nyaman dalam kegiatan praktik. Ruang perpustakaan dapat di kategorikan cukup karena masih kurangnya penerangan lampu dan penerangan lain seperti cahaya matahari yang masuk di ruang perpustakaan, sehingga ketika cuaca mendung atau hujan siswa kesulitan untuk membaca dan mencari buku di ruang perpustakaan serta ketersedian buku-buku ekonomi di perpustakaan masih kurang. Fasilitas belajar yang lengkap diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan dan meminimalkan hambatan-hambatan yang dihadapi siswa dalam belajar, sehingga pencapaian hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan yang di harapkan, hal tersebut sejalan dengan pendapat Hakim (2008:47-48) yang menyatakan bahwa,

  “Fasilitas belajar yang lengkap pada hakikatnya akan mempermudah, mempercepat, dan memperdalam pengertian siswa atau mahasiswa dalam proses belajar. Fasilitas belajar yang sangat diperlukan untuk menunjang prestasi belajar yang semaksimal mungkin itu di antaranya adalah meja, kursi, alat tulis, papan tulis, alat peraga, kelas yang memenuhi syarat, laboratorium, dan perpustakaan

  ”.

  Hasil belajar

  Hasil belajar ekonomi siswa di kelas

  XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak dapat di kategorikan cukup karena sebanyak 54,17% atau 13 siswa tuntas dan sebanyak 45,83% atau 11 siswa tidak tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 .

  Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Berdasarkan perhitungan regresi

  linear sederhana di peroleh persamaan Y = 98,793 + -0,590X yang berarti nilai konstanta (a) adalah 98,793 yaitu jika fasilitas belajar (variabel X) bernilai nol maka hasil belejar (variabel Y) bernilai 98,793. Nilai koefisien regresi (b) fasilitas belajar (variabel X) bernilai negatif yaitu -0,590 maka dapat di artikan bahwa setiap penurunan fasilitas belajar bernilai satu, maka hasil belajar juga akan menurun sebesar -0,590.

   Berdasarkan hasil uji normalitas di

  peroleh nilai signifikansi untuk fasilitas belajar (X) sebesar 0,220 dan untuk hasil belajar (Y) sebesar 0,361 . Nilai signifikansi yang di peroleh > 0,05 yang berarti bahwa Ha diterima atau data berdistribusi normal. Berdasarkan uji hipotes yaitu uji t di peroleh nilai t hitung > t tabel (4,280 > 0,423) dengan taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak dan Ha di terima. Jadi dapat di simpulkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak.

  Berdasarkan hasil uji R 2 di peroleh nilai sebesar 0,050. Besarnya pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar yaitu sebesar 0,050 artinya persentase fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 50%, sedangkan sisanya di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini seperti, faktor raw input (yakni faktor murid/anak itu sendiri), faktor environmental (yakni faktor lingkungan), dan faktor instrumental (yakni faktor kurikulum, program/bahan pengajaran serta guru). Angka 0, 050 ini terletak antara 0,00

  • – 0,199 yang termasuk kategori sangat rendah.
di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini seperti, faktor raw input (yakni faktor murid/anak itu sendiri), faktor

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang di lakukan peneliti, maka ditarik kesimpulan yaitu: (1) Fasilitas belajar yang terbagi menjadi 3 indikator dengan 19 sub indikator tersebut menunjukan kondisi yang berbeda-beda, namun sudah dapat di kategorikan cukup yaitu sebesar 55,37%. (2) Hasil belajar yang di dapatkan dari guru mata pelajaran ekonomi menunjukan bahwa hasil belajar siswa dapat dikategorikan cukup karena sekitar 54,17% atau 13 siswa tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. (3) Terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar. Hal ini dapat di buktikan karena nilai t hitung > t tabel (4,280 > 0,423) dengan taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak dan Ha di terima. Fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu sebesar 0,050 artinya persentase fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 50%, sedangkan sisanya

DAFTAR RUJUKAN

  Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian

  Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:

  Penerbit Rineka Cipta Bungin, B. (2014). Metodelogi Penelitian

  Kuantitatif . Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

  Djamarah. (2011). Strategi Belajar

  Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Insan Mandiri. (Online).

  Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa, Dan Fasilitas BelajarTerhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas Kelas XI IPS SMA NEGERI 1 LASEM Jawa Tengah Tahun

  Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka dapat di sarankan sebagai berikut: (1) Berkaitan dengan kelengkapan faslitas belajar, pihak sekolah di sarankan untuk meningkatkan atau menambah fasilitas belajar seperti, ruang kelas, ruang perpustakaan serta meja, kursi, LCD dan lemari buku agar proses pembelajar dapat berjalan dengan baik sehingga hasil belajar dapat di tingkatkan. (2) Bagi peneliti selanjutnya di sarankan untuk menambah variabel lain yang berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

  Saran

  dan faktor instrumental (yakni faktor kurikulum, program/bahan pengajaran serta guru).

  environmental (yakni faktor lingkungan),

  • Januari 2018) Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar.
    • (2016). Metode Penelitian

  Sosial . Bandung: Pustaka Setia

  Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenadamedia Group

  IKAPI Kuswana, D. (2011). Metode Penelitian

  Jakarta: Puspa Swara, Anggota

  Hakim, T. (2008). Belajar Secara Efektif.

  Efisien . Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

  Gie, T.L. (2002). Cara Belajar Yang

  Mengajar . Jakarta: Rineka Cipta

  yogyakarta: Pustaka Pelajar Riduwan. (2014). Metode dan Teknik

  Menyusun Tesis

  . Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2016). Metode Penelitian

  Kombinasi. Bandung : Alfabeta

  Pendidkan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D . Bandung:

  Alfabeta

  Noor, J. (2015). Metodologi Penelitian:

  Tim penyusun. (2017). Pedoman Penelitian). (Cetakan

  1 Edisi

  Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Kedelapan (Revisi)). Pontianak: Tesis, dan Artikel Hasil FKIPUntan