SISTEM PENGAMAN BARANG DI RUANG KANTOR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK MELALUI TELEPON PANGGILAN KELUAR

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

SISTEM PENGAMAN BARANG DI RUANG KANTOR MENGGUNAKAN

SENSOR ULTRASONIK MELALUI TELEPON PANGGILAN KELUAR

1) 2)

  

M.ROIHAN ST, MT , Tri Alfandi Purba

Program Studi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Telekomunikasi

  

Akademi Telkom Jakarta

2)

, fandiphoerba@gmail.com

  

ABSTRAK

Sistem Pengaman barang diruang kantor ini terinspirasi dari bagaimana cara untuk meningkatkan keamanan di meja

kantor agar terhindar dari pencurian barang barang berhargayang kita punya. Seiring dengan perkembangan zaman dan

teknologi, pemenuhan kebutuhan manusia juga turut berkembang sehingga banyak memberikan solusi kemajuan teknologi

tentang system yang bisa mengatur dan menginput program kedalam setiap system termasuk pengaman barang di ruang

kantor menggunakan sensor ultrasonik.

  Proses kerja dari sensor adalah dimana arduino yang terhubung dengan sensor akan mengaktifkan sensor dengan

mengirimkan trigger dalam bentuk pulsa pada sensor maka sensor jarak akan memancarkan gelombang sensor ultrasonik

dengan kisaran frekuensi 20Khz hingga 20Mhz. Proses tersebut akan berlangsung secara terus menerus hingga

mendapatkan objek pantuldari pancaran gelombang sensor ultrasonik yang dihasilokan oleh sensor ultrasonik. Hasil input

pengukuran jarak akan dibandingkan oleh arduinodengan ketentuan batas minimum jarak benda dengan sensor, namun jika

jarak melewati batas jarak yang ditentukan maka otomatis akan menyalakan indikator. Dima arduino juga akan terhubung

ke portD2 mikrokontroler atau interupsi eksternal (INT0) yang mana fungsi dari interupsi tersebut adalah untuk memberikan

logika 0 atau perubahan logika pada interupsi. dan akan diperiksa apakah variabel bertanda 1/0, jika tanda 1 Maka AVR

tidak akan menyalakan buzzer, misscall, dan send sms. Begitu juga dengan sebaliknya.

  Hasil akhir perancangan system ini adalah sebuah system yang dapat mendeteksi keberadaan barang dengan sensor

yang otomatis bekerja ketika barang tidak lagi berada di meja kerja sehingga akan menyebabkan bunyi buzzer, miscall dan

send sms dan diikuti juga dengan perintah masukkan password untuk keamanan lebih. Secara keseluruhan system ini dapat

bekerja dengan baik.

  

Kata Kunci : system pengaman barang diruang kantor menggunakan sensor ultrasonik, ATMEGA 16, Arduino Uno, lcd,

buzzer, modem

ABSTRACK

  Security Systems in the office room is inspired from how to improve security in the office desk to avoid the theft of

valuable goods that we have . Along with the times and technology , human needs also evolve so many advances in

technology to provide solutions on systems that can regulate and program input into any system including security of goods

in the office space using ultrasonic sensors.

  The process of working sensors is where arduino that is connected with sensors will activate in censorship by sending

trigger in the form of pulse to the censorship of the distance and sensors will emit waves ultrasonic sensor with a range of

frequencies 20khz until 20mhz .The process will take place is available continuously up to get the object of the emission of

reflected waves ultrasonic sensor produced by ultrasonic sensor .The results of the input measurement of distance will be

compared by arduino with the provisions of the minimum limits the distance of objects with sensors , but if the distance

passed over a limit the distance that determined then automatically will kindle indicators .Where arduino would also be

connected to portd2 mikrokontroler or interruptions external ( int0 which of a function of the interruption is to come up with

logic 0 or change logic in interruption . And will be examined is whether variable marked 1 / 0, if 1 then avr not will kindle

buzzer , misscall , and text messages .So would the on the other hand The final result of this system design is a system that can detect the presence of goods with an automatic sensor that

works when the goods are no longer on the table so that the work will cause the buzzer sounds , miscall and send sms and

enter the command followed by the password for more security . Overall this system can work well .

  Keywords : system security in the office room using ultrasonic sensors , ATMEGA 16, Arduino Uno, lcd, buzzer, modem

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

  mikrokontroler ATMega16 terdiri atas unit-unit

1. PENDAHULUAN

  fungsionalnya Arithmetic and Logical Unit (ALU), himpunan register kerja, register dan dekoder Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, pemenuhan kebutuhan manusia juga instruksi, dan pewaktu serta komponen kendali turut berkembang. Misalnya zaman dahulu saat bekerja seorang karyawan kantor hanya mikrokontroler menyediakan memori dalam chip yang sama dengen prosesornya. memerlukan buku dan alat tulis sederhana dalam menyelesaikan segala pekerjaan. Sekarang zaman telah berubah, tidak cukup dengan buku dan pena

  2.1.1 MIKROKONTROLER ATMEGA16

  saja dalam menyelesaikan tugasnya akan tetapi

  a. Fitur ATMEGA16 mereka juga membutuhkan laptop, ebook reader ,tablet PC, handpone dan lain sebagainya.

  1. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16Mhz.

  2. Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, Dalam pengaplikasiannya semua barang

  EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte tersebut hanya diletakan di atas meja kerja saja

  3. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, bahkan berantakan saat tidak digunakan. Dengan Port C, dan Port D. meningkatnya kejahatan yang terjadi saat ini, maka 4. CPU yang terdiri dari 32 buah register. kondisi tersebut akan menjadi sangat fatal.

  5. User interupsi internal dan eksternal Misalnya pada saat ada keperluan mendadak untuk

  6. Port antarmuka SPI dan Port USART meninggalkan meja kerja, baik itu ke belakang, sebagai komunikasi serial terburu buru atau dipanggil atasan dalam keadaan

  7. Fitur Peripheral mendadak maka barang-barang yang ditinggalkan tersebut akan rentan sekali dicuri mengingat ukuran

  b. Konfigurasi Pin ATMEGA16 barang yang kecil dan mudah dibawa. Berangkat dari pemikiran tersebut, penulis mengambil judul “SISTEM PENGAMAN BARANG DI RUANG KANTOR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK MELALUI TELEPON PANGGILAN

  KELUAR” di mana alat ini berfungsi sebagai pengaman barang dari bahaya pencurian menggunakan sensor ultrasonik dan password untuk meningkatkan keamanan lebih lanjut.

  BAB 2 Gambar 2.1 adalah Pin ATMEGA 16 LANDASAN TEORI Konfigurasi Pin ATMEGA16 dapat

  dijelaskan secara fungsional sebagai berikut:

2.1 MIKROKONTROLER 1) VCC merupakan pin berfungsi sebagai pin masukan tegangan.

  Mikrokontroler adalah sebuah sistem 2) GND merupakan pin ground. komputer lengkap dalam satu chip. Mikrokontroler

  3) PortA (PA0..PA7) merupakan pin lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena Input/output dua arah dan pin masukan sudah terdapat atau berisikan ROM (Read-Only ADC. Memory), RAM (Read-Write Memory), beberapa

  4) PortB (PB0..PB7) merupakan pin port masukan maupun keluaran, dan beberapa Input/output dua arah dan pin peripheral seperti pencacah/pewaktu, ADC (Analog Timer/Counter, komparator analog, dan SPI. to Digital converter), DAC (Digital to Analog

  5) PortC (PC0..PC7) merupakan pin converter) dan serial komunikasi. Salah satu Input/output dua arah dan pin TWI, mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini komparator analog, dan Timer Oscilator. yaitu mikrokontroler AVR. AVR adalah

  6) PortD (PD0..PD7) merupakan pin mikrokontroler RISC (Reduce Instuction Set Input/output dua arah dan pin comparator Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvard. analog, interupsi eksternal, dan komunikasi

  Secara umum mikrokontroler AVR dapat dapat serial. dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu

  7) RESET merupakan pin berfungsi untuk me- keluarga AT90Sxx, ATMega dan ATtiny. Pada reset mikrokontroler. dasarnya yang membedakan masing-masing kelas

  8) XTAL1 dan XTAL2 sebagai pin masukan adalah memori, peripheral, dan fiturnya Seperti eksternal clock. mikroprosesor pada umumnya, secara internal

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi 9) AVCC merupakan pin tegangan ADC.

  Monitor (Ctrl+Shift+M) pada software Arduino untuk melihat hasil pengukuran.

  10) AREF merupakan pin ADC.

2.1.2 SENSOR ULTRASONIK

Gambar 2.2 Bentuk Fisik Sensor Ultrasonik

  CGRAM merupakan memori untuk menampilkan pola sebuah karakter. Karakter dapat berubah sesuai keinginan akan tetapi memori akan hilang pada saat catu daya tidak aktif.

  Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan mengeluarkan bunyi, Gambar 2.5 adalah bentuk fisik buzzer.

  2.1.5 BUZZER

  Bahkan untuk keypad pun secara hardwere tiap pemrogram bisa berbeda. Hal ini lebih dikarenakan kebutuhan yang berbeda. Keypad 4x4 paling sering digunakan oleh pemrogram. Pada dasarnya keypad 4x4 adalah 16 push-button yang dirangkai secara matriks dengan susunan empat baris dan empat kolom.

Gambar 2.4 Konstruksi Keypad 4 x 4

  Keypad diperlukan untuk berinteraksi dengan sistem. Sebenarnya setiap pemrogram memiliki cara yang berbeda untuk berinteraksi dengan sistem. Konstruksi Keypad Seperti pada gambar 2.4

  2.1.4 KEYPAD

  b. Character Generator Random Access Memory (CGRAM)

  Sensor ultrasonic HC-Sr04 memiliki 4 pin, yaitu: 1) Pin VCC 2) Pin TRIG 3) Pin Echo 4) Pin Ground

  a. Display Data Random Access Memory (DDRAM) merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan berada.

  Sensor ultrasonik ini bekerja dengan cara menghasilkan gelombang suara pada frekuensi tinggi, yang kemudian dipancarkan oleh bagian transmitter. Pantulan gelombang suara yang mengenai benda di depannya akan ditangkap oleh bagian receiver. Dengan mengetahui lamanya waktu antara dipancarkannya gelombang suara sampai ditangkap kembali, kita dapat menghitung jarak benda yang ada di depan modul tersebut. Kita mengetahui kecepatan suara adalah 340m/detik. Lamanya waktu tempuh gelombang suara dikalikan kecepatan suara, kemudian dibagi 2 akan menghasilkan jarak antara ultrasonic modul dengan benda didepannya.

  2.1.3 LCD 16x2

  Gelombang ultrasonik didefinisikan sebagai gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di atas batas pendengaran manusia, yaitu lebih dari 20.000 Hz. Gambar 2.2 adalah bentuk fisik dari sensor ultrasonik.

  Hubungkan board Arduino anda dengan komputer menggunakan kabel USB dan upload program yang telah dibuat. Kalau tidak ada pesan error maka modul ultrasonic akan langsung bekerja mengukur jarak benda di depannya. Gunakan Serial

Gambar 2.3 HC-SR04 terhubung dengan Arduino

  VCC dihubungkan dengan 5V dari Arduino dan GND dengan GND pada Arduino. TRIG terhubung pada pin digital 12 dan ECHO dihubungkan dengan pin digital 13. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3.

  LCD adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk menampilkan teks, nilai hasil sensor atau menu pada output aplikasi mikrokontroler. LCD memiliki beberapa bagian yaitu:

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

Gambar 2.5 Bentuk Fisik Buzzer

2.1.6 Modem Fastrack M1306B

  Modem Fastrack M1306B adalah modul komunikasi seluler GSM yang menggunakan prinsip Plug and Play sehingga tidak memerlukan instalisasi yang rumit untuk dapat menggunakannya. Wavecom Fastrack M1306B menyediakan komunikasi data dengan perangkat luar melalui antarmuka serial serta yang dapat diprogram dengan menggunakan perintah-perintah AT Command Bentuk fisik Wavecom Fastrack M1306B ditunjukkan dalam Gambar 2.6

  Untuk mengisikan perangkat lunak dari computer ke mikrokontroler dapat dilakukan dengan menggunakan software PONYPROG2000. adapun langkah-langkah untuk melakukan pengisian peangkat lunak dari komputer ke mikrokontroler dilakukan dengan cara sebagaimana tercantum di lampiran.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas mengenai

  2.3.1 BAHASA PEMROGRAMAN

  a. Penulisan Program Bahasa BASIC Program Bahasa BASIC bisa dimulai dari kolom manapun karena tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu. Aturan penulisan hanya dilakukan untuk keperluan dokumentasi sehingga mudah dibaca.

  2.3.2 PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER

  a. Compiler Untuk dapat dimasukkan ke dalam mikrokontroler perangkat lunak yang telah dirancang dikompilasi dari file berekstensi .bas ke file berekstensi .hex. proses kompilasi ini dilakukan dengan menggunakan software BASCOM-AVR. Adapun langkah-langkah untuk melakukan kompilasi dapat dilakukan dengan cara sebagaimana tercantum di lampiran

  Untuk perintah panggilan “ATD no tujuan” dan Untuk perintah send sms “AT+CMGS no tujuan;”

  AT-Command untuk Calling dan SMS AT-Command adalah perintah yang dapat diberikan kepada handphone atau GSM/CDMA modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan menerima SMS. Komputer ataupun mikrokontroler dapat memberikan perintah AT-Command melalui hubungan kabel data serial ataupun bluetooth.

  prinsip dasar kerja sistem, serta perencanaan dan pembuatan sistem baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang mendukung dalam pembuatan sistem pengaman barang di ruang kantor menggunakan sensor ultrasonik melalui telepon panggilan keluar.

  3.1 PRINSIP KERJA SISTEM

  Prinsip kerja perangkat yang dirancang adalah menempatkan sensor ultrasonik di meja tempat barang yang diamankan berada. Dengan memanfaatkan prinsip kerja sensor ultrasonik yaitu pin output sensor ultrasonik akan mengeluarkan tegangan sebesar 5V atau berlogika 1 jika receiver sensor ultrasonik menerima gelombang bunyi dari transmitter sensor ultrasonik, maka alat ini menggunakan barang yang berada di atas meja sebagai bidang pantul. Sehingga gelombang bunyi yang berasal dari transmitter sensor ultrasonik dapat memantul ke receiver sensor ultrasonic, Posisi sensor pada perngkat seperti pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Posisi Sensor pada Perangkat

  Berdasarkan prinsip tersebut dapat ditarik kesimpulan jika barang yang diamankan masih berada di atas meja maka pin output sensor ultrasonik akan mengeluarkan tegangan sebesar 5 Volt atau logika 1 dan sebaliknya jika barang yang diamankan sudah tidak berada di atas meja maka pin output sensor ultrasonic tidak mengeluarkan tegangan atau berlogika 0 seperti pada gambar 3.2 .

Gambar 2.6 Modem Fastrack M1306B a.

2.3 PERANGKAT LUNAK

  b. Simulasi Setelah file berekstensi .hex perangkat lunak diuji coba terlebih dagulu apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Proses simulasi dilakukan dengan menggunakan software c. Downloader

  Sistem minimum AVR sangat sederhana di mana hanya menghubungkan VCC dan AVCC ke

  3.2.4 Mikrokontroler

Gambar 3.2 Prinsip Sensor Ultrasonik

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

  • 5 Volt, GND dan AGND ke ground tanpa memamakai kristal dan pin reset diambangkan chip sudah siap bekerja normal

3.2 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS

  b. Rangkaian mikrokontroler ke buzzer.

  D 7 1 4 D 6 1 3 D 5 1 2 D 4 1 1 D 3 1 D 2 9 D 1 8 D 7 E 6 R W S 5 R S 4 V S 1 V D D 2 V E E LM016L 3 LCD1 R1 2k2 PB0/T0/XCK 1 PB1/T1 2 PB2/AIN0/INT2 3 PB3/AIN1/OC0 4 PB4/SS 5 PB5/MOSI 6 PB6/MISO 7 PB7/SCK 8 RESET 9 XTAL2 12 XTAL1 13 PD0/RXD 14 PD1/TXD 15 PD2/INT0 16 PD3/INT1 17 PD4/OC1B 18 PD5/OC1A 19 PD6/ICP1 20 PD7/OC2 21 PC0/SCL 22 PC1/SDA 23 PC2/TCK 24 PC3/TMS 25 PC4/TDO 26 PC5/TDI 27 PC6/TOSC1 28 PC7/TOSC2 29 PA7/ADC7 33 PA6/ADC6 34 PA5/ADC5 35 PA4/ADC4 36 PA3/ADC3 37 PA2/ADC2 38 PA1/ADC1 39 PA0/ADC0 40 AREF 32 AVCC ATMEGA16 30 U1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ENTER A B C D + SimPin blogembarcado.blogspot.com 5 V T ri g g e r Ec h o G n d USS1 ULTRASONIC DIGITAL (PWM~) ANALOG IN A R E F 1 3 1 2 ~ 1 1 ~ 1 R X < ~ 9 8 7 ~ 6 ~ 5 4 ~ 3 2 T X > ARDUINO 1 SIMULINO A A 1 A 2 A 3 A 4 A E 5 R S E T 5 V G N D POWER AT MEG A3 28 P AT ME L w w w .a rd u in o .c c b lo g e m b a rc a d .b o lo g s p o t. c o m 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 2 1 3 A 5 A 4 A 3 A 2 A LS1 1 A SIM1 SIMULINO UNO SPEAKER

Gambar 3.4 Rangkaian secara keseluruhan

  Dengan menggabungkan semua blok-blok rangkaian akan diperoleh rangkaian secara keseluruhan seperti pada gambar 3.4 :

  3.2.6 Rangkaian Perangkat Keras Secara Keseluruhan

  Rangkaian buzzer ini bekerja pada saat barang dalam bahaya atau berpindah posisi maka mikrokontroler diprogram untuk mengaktifkan relay sehingga saklar relay bergeser dan menyalakan Buzzer.

  Pin 15 ke VCC dan pin 16 ke ground sebagai backlight sesuai datasheet. Kemudian untuk konfigurasi pin yang lain dapat dikonfigurasikan dengan mikrokontroler sesuai program yang telah dimasukan kedalam mikrokontroler.

  LCD ini berfungsi untuk menampilkan data yang berasal dari mikrokontroler. Sistem minimum dari LCD ini dapat bekerja dengan konfigurasi pin 1 dihubungkan ke ground, pin 2 ke VCC dan pin 3 dihubungkan dengan resistor variable untuk mengatur kontras dari LCD.

  Rangkaian Adaptor adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC. Kelebihan dari rangkaian ini adalah arus yang dihasilkan cukup stabil dan besarnya tegangan yang dihasilkan bisa kita atur dengan cara menyesuaikan komponen yang digunakan dengan output tegangan yang kita kehendaki.Sebenarnya rangkaian adaptor memiliki bermacam variasi, namun umunya kurang stabil dan ada pula yang stabil seperti catu daya yang variabel. Seperti halnya pesawat elektronika pada umumnya, maka rangkaian adaptor ini juga merupakan suatu rangkaian elektronika yang terdiri dari beberapa blok dan bagian yang mempunyai peran dan fungsi yang berbeda-beda. Gambar 3.3 adalah rangkaian adaptor.

Gambar 3.3 adalah rangkaian adaptor

  3.2.5 Perangkat Output

  Rangkaian reset berfungsi untuk me-reset Mikrokontroler. Mikrokontroler akan reset jika tegangan catu nol atau pin RST dipaksa nol.

  Perancangan perangkat keras terdiri dari beberapa bagian diantaranya blok catu daya, blok perangkat sensor ultrasonik, blok perangkat input, blok mikrokontroler, dan blok output.

  3.2.1 Catu Daya

  Pada perangkat ini input ke mikrokontroler menggunakan keypad 4x4. Rangkaian tersebut bekerja dengan sistem scanning yaitu dengan bantuan program yang dimasukan ke dalam mikrokontroler keypad akan bekerja apabila salah satu PortB.4-7 sebagai alamat baris keypad dihubungkan dengan salah satu PortB.0-3 sebagai alamat kolom yang kemudian diproses lebih lanjut oleh program yang berada di dalam mirokontroler.

  3.2.3 Perangkat Input

  Rangkaian ini berguna sebagai penghubung sensor ke mikrokontroler. Pada saat recveiver sensor ultrasonik tidak menerima gelombang suara dari transmitter sensor ultrasonik maka pin output sensor ultrasonik akan mengeluarkan tegangan antara 3-5 Volt.

  3.2.2 Perangkat Sensor Ultrasonik Terhubung ke Arduino

  Perangkat ouput dalam perancangan perangkat ini terdapat 2 rangkaian, yaitu: a. Rangkaian mikrokontroler ke LCD 16x2.

3.3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

  3.3.3 Input password

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

  Untuk mengoperasikan alat yang telah dibuat dibutuhkan program dengan bahasa basic yang Bascom-AVR yang kemudian diisikan pada mikrokontroler ATMEGA 16 dengan software PonyProg2000 melalui port parallel komputer. Berikut ini adalah algoritma pemrograman perancangan sistem pengaman barang diruang kantor dengan menggunakan sensor ultrasonik. Diagram alir perangkat lunak seperti pada gambar

  3.5 Gambar 3.5 Diagram Alir Perangkat Lunak

  pengujian alat berdasarkan perencanaan dari perancangan sistem yang telah dibuat. Pengujian dan pembahasan yang dilakukan meliputi pengujian dan pengukuran terhadap perangkat. Pengujian yang dilakukan pada bab ini antara lain:

  BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL Pada bab IV ini akan dibahas tentang

  Pada tahap sebelumnya apabila barang berpindah posisi maka LCD akan memerintahkan inputan berupa masukan password. Dengan proses apabila password yang dimasukan benar maka buzzer akan berhenti berbunyi, handphone tidak miscall dan LCD akan menampilkan tulisan “Password Benar” apabila salah maka buzzer akan tetap berbunyi dan LCD akan menampilkan perintah untuk memasukan password ulang.

  • Pengujian Perangkat • Pengujian sistem secara keseluruhan

  Pada program sebelumnya yaitu input on off, pada saat on ditekan maka program akan berlanjut kebagian ini. Pada tahap ini input sistem berupa posisi barang yang dilanjutkan dengan proses apabila barang tidak berpindah posisi maka buzzer tidak berbunyi, handphone tidak miscall dan sebaliknya apabila berpindah posisi maka buzzer akan mengeluarkan bunyi, handphone akan melakukan miscall dan LCD akan menampilkan tulisan “CALLING” selanjutnya perintah untuk memasukan password.

Gambar 4.1 Catu Daya Arduino dan Hasil Pengukuran Output Catu Daya

  12.32V olt 2.66%

  1 Catu daya arduino

  €=(E1-E2)/E1 x 100%

  Penguk uran (b) Persentasi Kesalahan

  Hasil Perhitungan (a) Hasil

  N o Ketera ngan

Tabel 4.1 Pengukuran output catu daya arduino

  daya.

  3.3.2 Input Posisi Barang

Gambar 4.1 adalah ac/dc adapter atau catu daya arduino dan hasil pengukuran output catu

  1. Catu Daya Arduino

  Pada rancangan alat digunakan rangkaian penyearah gelombang penuh menggunakan transformator CT (Center Tap) dengan tegangan output yang diinginkan adalah +5 V DC.

  4.1 PENGUJIAN PERANGKAT

  3.3.1 Input Tombol On

  Pada tahap ini input sistem berupa penekanan tombol yang dilanjutkan dengan proses apabila tombol on ditekan maka sistem akan berjalan dan sebaliknya apabila tombol on tidak ditekan maka sistem dalam keadan off.

  4.1.1 Pengujian Catu Daya

  • 12Volt
No Keterangan Hasil Perhitungan (a) Hasil

  Pengukuran (b) Persentasi Kesalahan €=(E1-E2)/E1 x 100%

  1 Catu daya modem wavecom

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

  Dengan Data diatas diperoleh data pengukuran dan persentasi error pada tegangan keluaran tanpa beban, besar tegangan output 12Volt,dengan hasil pengukuran 12.32 Volt, dan persentasi error rata- untuk mencatu perancangan alat pada arduino.

  • 12Volt

Gambar 4.2 adalah ac/dc adapter atau catu daya Atmega 16 dan hasil pengukuran output catu

  Dengan Data diatas diperoleh data pengukuran dan persentasi error pada tegangan keluaran tanpa beban, besar tegangan output 12Volt,dengan hasil pengukuran 12.01 Volt, dan persentasi error rata- rata sebesar 0.08%. Tegangan tersebut digunakan untuk mencatu perancangan alat pada Wavecom.

  1 Catu daya Atmega 16

  €=(E1-E2)/E1 x 100%

  Pengukuran (b) Persentasi Kesalahan

  No Keterangan Hasil Perhitungan (a) Hasil

Gambar 4.5 Hasil Pengukuran Pin Output Sensor Ultrasonik Kondisi 1

  Dapat dilihat pada gambar 4.5 dan 4.6 adalah gambar dari hasil pengukuran pin output sensor ultrasonik dari ke dua kondisi seperti di gambar 4.4

Gambar 4.4 Kondisi Bidang Pantul Terhadap Sensor Ultrasonik

  Pada perancangan alat digunakan sensor ultrasonik dengan cara kerja pin output sensor ultrasonik akan mengeluarkan tegangan sebesar 5 Volt apabila receiver sensor ultrasonik menerima gelombang suara dari transmitter sensor ultrasonik dan tidak mengeluarkan tegangan apabila receiver sensor ultrasonik tidak menerima gelombang suara dari transmitter sensor ultrasonik. Gambar 4.4 adalah kondisi bidang pantul terhadap sensor ultrasonik

  Pengujian pada perangkat sensor ultrasonik dilakukan dengan 2 pengujian: a. Pengujian Tegangan Pin Output Sensor Ultrasonik

  4.1.2 Pengujian Sensor Ultrasonik

  12.01Volt 0.08%

  daya.

  2. Catu Daya Atmega 16

  • 5Volt

Tabel 4.3 Pengukuran output catu daya modemGambar 4.3 Catu Daya Wavecom dan Hasil Pengukuran Output Catu Daya

  daya.

Gambar 4.3 adalah ac/dc adapter atau catu daya Atmega 16 dan hasil pengukuran output catu

  3. Catu daya Modem Wavecom

  Dengan Data diatas diperoleh data pengukuran dan persentasi error pada tegangan keluaran tanpa beban, besar tegangan output 5 Volt,dengan hasil pengukuran 5.32 Volt, dan persentasi error rata-rata sebesar 6.4%. Tegangan tersebut digunakan untuk mencatu perancangan alat pada Atmega 16.

Tabel 4.2 Pengukuran output catu daya Atmega16Gambar 4.2 Catu Daya Atmega 16 dan Hasil Pengukuran Output Catu Daya

5.32Volt 6.4%

  • 5 Volt

  0.01 Volt 0%

  Hasil perhitungan vertikal dan horizontal dijadikan sebagai acuan penempatan sensor pada meja dimana untuk area vertikal sensor mampu membaca dengan sudut 38˚ dan sudut horizontal adalah sebesar 31.2˚ dengan luas 21 cm untuk jarak pengukuran yang ditentukan yaitu 40 cm.

  Jika dilihat dalam bentuk centi meter dapat dihitung dengan rumus segitiga siku-siku dengan jarak adalah 40 cm dengan sudut horizontal adalah 31.2˚ α = 31.2 / 2 = 15.60 = 15˚ tan α = x / 40 tan = x / 40 0.267 = x / 40 x = 10.68 cm Lebar area cakupan sensor adalah = 2 x (10.68 cm) = 21.36 = 21 cm.

  Maka nilai a dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Tan β = 9,5 / 34 = 0,279 β = 15.60˚ Besar range area vertikal = 2 x 15.60˚= 31.2˚

Gambar 4.8. Pengukuran luas cakupan vertikal.

  α = 19˚ Pengukuran luas cakupan hirizontal, didapatkan panjang 34 cm dengan lebar 9,5 cm, seperti yang ditunjukan pada gambar 4.8.

  Maka nilai a dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Tan α = 12 / 35 =0,34

Gambar 4.7. Pengukuran luas cakupan vertikal.

  Pengukuran luas cakupan vertikal, dilakukan pengukuran sejauh 35 cm dan dilakukan pengukuran benda sejajar dengan arah pancar sensor secara perlahan angkat keatas hingga tak terbaca jaraknya oleh sensor, dan didapatkan tinggi sampai 12 cm. seperti yang ditujukan pada gambar 4.7 .

  b. Pengukuran Luas sensor Ultrasonik Pada Perangkat ini terdiri dari Arduino sebagai otak dari kerja perangkat dengan mengontrol perangkat input maupun output dari sensor ultrasonik. Sensor ultrasonik HC-SR04 terdiri dari bagian pemancar yang disebut transmitter dan bagian penerima yang disebut receiver. Proses kerja sensor diawali dengan sinyal ultrasonik yang dibangkitkan melalui tegangan Arduino, kemudian dipancarkan dari bagian transmitter ultrasonik. Ketika sinyal mengenai benda atau media yang berada pada arah pancar sensor ultrasonik maka sinyal akan dipantulkan dan diterima oleh receiver sensor ultrasonik.

  Dengan Data diatas diperoleh data pengukuran dan persentasi error pada tegangan keluaran tanpa beban, besar tegangan output 5 Volt,dengan hasil pengukuran 5.00 Volt, dan persentasi error rata-rata sebesar 0%. tidak ada terjadi kesalahan dan sesuai dengan tegangan yang diinginkan adalah 5 Volt.

  2

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

  2 Sensor Ultraso nik kondisi

  5.00 Volt 0%

  1

  1 Sensor Ultraso nik kondisi

  €=(E1-E2)/E1 x 100%

  Pengukur an (b) Persentasi Kesalahan

  Data Sheet (a) Hasil

  No Ketera ngan Hasil Berdasarkan

Tabel 4.4 Pengujian Sensor UltrasonikGambar 4.6 Hasil Pengukuran Pin Output Sensor Ultrasonik Kondisi 2

  c. Pengujian Barang Yang dapat di Deteksi oleh sensor jarak Pada pengujian ini ada beberapa barang yang akan digunakan sebagai contoh yang dapat diamankan oleh sensor jarak ultrasonik dan yang biasanya berada di meja kantor. Sebagai contoh barang yang akan diamankan adalah berupa laptop, handphone, jam tangan, charger hp, dan dompet

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi seperti yang terlihat pada gambar 4.9, 4.10, 4.11, berada pada area pancar sensor ultrasonik ini.

  4.12 dan 4.13 Sebab frekuensi sensor ultrasonik memiliki sifat pancaran suara yang mampu memantulkan pada permukaan benda yang keras.

  4.1.3 Pengujian Scanning Keypad

  Pada perancangan alat digunakan keypad 4x4 sebagai masukan data dengan sistem scanning. Pada sistem scanning ini keypad bekerja seperti

Gambar 4.9 pengujian barang yang diamankan

  saklar push button yang menghubungkan baris pada

  berupa laptop

  PortB.0-3 dan kolom pada PortB4-7, sedangkan pada program mengharuskan pada saat salah satu tombol ditekan (misal angka 1) PortB.4 akan mendapat logika 1 dari PortB.0 dengan begitu apabila benar akan terukur 5 Volt pada PortB.4.

gambar 4.14 dan 4.15 adalah hasil pengukuran dari keypad.Gambar 4.10 pengujian barang yang diamankan berupa handphoneGambar 4.14 Pada Saat Keypad DitekanGambar 4.11 pengujian barang yang diamankan berupa jam tangan

  No Keterangan Hasil Hasil Persentasi Perhitungan Pengukuran Kesalahan (a) (b) €=(E1-E2)/E1 x 100%

  1 Keypad + 5 Volt

  5.26 Volt 5.2% ditekan

  2 Keypad

  0.01 Volt 0% tidak

Gambar 4.15 Pada Saat Keypad Tidak Ditekan

  ditekan

Tabel 4.5 Pengujian Keypad

  N Keteran Hasil Hasil Persentasi o gan Perhitungan Pengukuran Kesalahan (a) (b) x

  €= 100%

Gambar 4.12 pengujian barang yang diamankan

  1 Bahaya + 5 Volt

  4.27 Volt 14.6% berupa charger hp

  2 Aman

  0.01 Volt 0%

  Dengan Data diatas diperoleh data pengukuran dan persentasi error pada tegangan keluaran tanpa beban, besar tegangan output 5 Volt,dengan hasil

Gambar 4.13 pengujian barang yang diamankan

  pengukuran 5.26 Volt, dan persentasi error rata-rata

  berupa dompet

  sebesar 5.2%, sedangkan pada tegangan output 0 Volt, hasil pengukuran 0.01 Volt dan persentasi

  Jadi, setelah dilakukan pengujian terhadap error rata-rata sebesar 0% atau tidak adaterjadi sensor ultrasonik yang dimana mampu membaca kesalahan. benda padat tak terkecuali apasaja barang yang

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

4.1.4 Pengujian Buzzer

  Buzzer dalam rangkaian alat akan bekerja pada saat barang tidak berada lagi ditempat. Dalam

Gambar 4.18 Penempatan Alat

  keadaan ini PortD 4 mendapat logika 0 sehingga buzzer yang terhubung ke VCC akan berbunyi.

  Setelah pemasangan selesai selanjutnya adalah Dengan demikian pada saat barang tidak terdeteksi menyalakan atau mengaktifkan perangkat dengan maka saat diukur harus terdapat tegangan 5 Volt menggunakan catu daya sebesar 5 Volt. Tampilan dengan posisi probe positif ke VCC dan probe pertama pada LCD saat pertama sekali dinyalakan negatif ke PortD 4. Gambar 4.16 dan 4.17 adalah adalah akan menampilkan judul dari proyek akhir “ hasil pengukuran output dari buzzer

  Sistem Pengaman Barang Dengan Sensor Ultrasonik “ yang ditunjukkan pada gambar 4.19.

Gambar 4.19 Tampilan LCD pada saat pertama dinyalakanGambar 4.16 Buzzer Pada Saat Bekerja

  Kemudian selanjutnya pada LCD akan menampilkan tulisan “ Akatel Jakarta” dan pada saat itu juga sensor sudah mulai bekerja, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.20.

Gambar 4.20 Tampilan LCD pada saat SistemGambar 4.17 Buzzer Pada Saat Keadaan Aman dalam Keadaan On dan Barang dalam Keadaan

  Dengan Data diatas diperoleh data pengukuran

  Aman

  dan persentasi error pada tegangan keluaran tanpa Apabila barang berpindah posisi atau tidak beban, besar tegangan output 5 Volt,dengan hasil lagi berada ditempat maka buzzer akan berbunyi, pengukuran 4.27 Volt, dan persentasi error rata-rata handphone akan melakukan miscall dan mengirim sebesar 14.6% namun tidak jadi masalah karena sms dan LCD akan menampilkan tulisan “Calling” buzzer masih dapat bekerja dengan baik, dan pada pada saat melakukan panggilan dan pemberitahuan saat aman sebesar 0.01 Volt dengan persentasi error “sms terkirim” ke nomor yang sudah di setting sebesar 0% hal ini menunjukan Buzzer bekerja sebelumnya kemudian diikuti juga perintah untuk dengan baik. memasukan password seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.21, 4.22 dan 4.23

4.2 PENGUJIAN SISTEM SECARA KESELURUHAN

  Pengujian keseluruhan pada perangkat ini adalah dengan memasang semua perangkat yang digunakan yaitu catu daya, LCD, keypad, buzzer, modem dan yang terpenting adalah sensor

Gambar 4.21 Tampilan LCD pada saat

  ultrasonik harus dari meja kearah barang. Seperti

  melakukan panggilan

  gambar 4.18

  2. Penggunaan LCD yang lebih besar dapat ditambahkan untuk menampilkan informasi jarak dari barang yang akan dideteksi.

  DAFTAR PUSTAKA [1].Anonymous. Pengenalan Bahasa Bascom.

Gambar 4.22 Tampilan LCD untuk pemberitahuan bahwa sms telah terkirimGambar 4.23 Tampilan LCD untuk perintah memasukkan password

  Buzzer akan berhenti berbunyi jika password yang dimasukan benar. Hal ini menandakan bahwa perangkat telah bekerja sudah dengan baik, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.24.

Gambar 4.24 Tampilan LCD jika Password benar

BAB V PENUTUP

  [3].Putra, Afgianto Eko. 2010. Mudah Menguasai Pemrograman Mikrokontroler Atmel AVR menggunakan BASCOM-AVR. Yogyakarta: Kelompok Riset DSP dan Embedded Intelligent System

  [2].Wardhana, L. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATmega8535 Simulasi, Hardware dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi

  http://dc145.4shared.com/doc/sv- SG3U1/preview.html. Diakses pada tanggal 20 April 2015

  5.2 SARAN

  Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan hasil yang dilakukan, sistem yang telah dibangun ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu terdapat saran-saran untuk pengembangan aplikasi yang lebih lanjut, antara lain:

  1. Dalam pengembangan selanjutnya diharapkan pada mikrokontroler dan sensor ultrasonik dapat mendeteksi barang jika terjadi pertukaran barang atau benda pada area pancar sensor jarak agar dapat meningkatkan keamanan lebih pada barang yang diamankan.

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

5.1 KESIMPULAN

  3. Hasil pengukuran luas cakupan vertical sensor ultras onik sejauh 35 cm dilakukan dengan pengukuran barang sejajar dengan arah pancar dari sensor ultrasonik secara perlahan angkat keatas hingga tak terbaca jaraknya oleh sensor dan didapatkan sampai ketinggian 12 cm menghasilkan sudut sebesar 19฀ sensor masih dapat mendeteksi keberadaan barang.

  2. Padasaat barang atau benda yang dideteksi oleh sensor ultrasonik >40 cm akan menyalakan indikator berupa lampu LED dan bunyi buzzer serta pemberitahuan melalui calling dan send sms ke nomor yang dituju.

  1. Hasil pengukuran perangkat sistem pengaman barang menggunakan sensor ultrasonik ini telah bekerja dengan baik, dimana pada saat kondisi sensor masih mendeteksi barang atau benda didapatkan hasil pengukuran output sebesar 5.00 Volt dan tidak ada terjadi error atau sesuiai dengan tegangan keluaran yang diinginkan. Dan pada saat kondisi sensor tidak lagi mendeteksi adanya barang didapatkan hasil pengukuran output sebesar 0.01 Volt yang artinya tidak ada terjadi error pada perangkat.

  ATMEGA8/32/16/8535 dan Pemrograman dengan Bahasa C pada WinAVR. Bandung: Informatika Bandung

  [8].Baskara, Dasar Teori Atmega16. Diakses dari

   , 14 April 2015

  [9].Famous Studio, menggunakan sensor ultrasonik hc-sr04. Diakses dari

   , 20 April 2015

  [10

  

  Setelah melakukan perancangan dan pembuatan alat, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

  • – ELINS Universitas Gadjah Mada [4].Putra, Afgianto Eko. 2010. Tip dan Trik Mikrokontroler AT89 dan AVR: Tingkat Pemula Hingga Lanjut. Yogyakarta: Gava Media [5].Putra, Afgianto Eko. 2010. Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Gava Media [6].Wahyudin, Didin. 2007. Belajar Mudah Mikrokontroler AT89S52 dengan Bahasa Basic menggunakan Bascom-8051. Yogyakarta: Andi [7].Winoto, Ardi. 2010. Mikrokontroler AVR

  Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi

  [11].Electronic City , Tutorial Mengirim dan Menerima SMS dengan Wavecom Fastrack dan Mikrokontroler. Diakses dari

   April 2015.

  [12].S, Wasito. 2006. Vademekum Elektronika.

  Jakarta: Gramedia Pustaka Utama [13].Gunawan, Santo. 2011. Buku Panduan

  Penelitian Proyek Akhir Akademi telkom Jakarta

  [14].Milah, Shihabul. Laporan Tugas Akhir dengan Judul “Keamanan Pintu Ruangan dengan RFID dan Password Menggunakan Arduino Uno”.

  Program studi DIII Teknik Telekomunikasi, Akademi Telkom Jakarta, 2014. [15].Hadi, Mock Solikhul., 2008, Mengenal

  Mikrokontroler Avr Atmega16

  diakses tanggal 19 Agustus 2015.

  [16].Agfianto Eko Putra and Dhani Nugraha, 2010, Tutorial Pemrograman Mikrokontroler AVR dengan WinAVR GCC (ATMega16/32/8535).

  

  • diakses pada tanggal 19 Agustus 2015.

  [17] Ferdian, Aldi. Laporan Tugas Akhir Dengan Judul “Rancang Bangun Alat Bantu Parkir Mobil Menggunakan Sensor jarak Ultrasonik Berbasis Arduino uno”. Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi, Sekolah Tinggi Telematika Telkom Purwokerto, 2014.

  [18]

  [19]

  

  [20]

  

  [21

  

  [22]