PEMBENTUKAN 6 (ENAM) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN-KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BATANG HARI, BUNGO TEBO, TANJUNG JABUNG, DAN SAROLANGUN BANGKO DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAMBI
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 1992
TENTANG
PEMBENTUKAN 6 (ENAM) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN-KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II BATANG HARI, BUNGO TEBO, TANJUNG JABUNG, DAN
SAROLANGUN BANGKO DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAMBI
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa mengingat semakin meningkat nya j umlah penduduk dan
volume kegiat an pemerint ahan dan pembangunan di wilayah
Kabupat en-kabupat en Daerah Tingkat II Bat ang Hari, Bungo Tebo,
Tanj ung Jabung, dan di Kabupat en Daerah Tingkat II Sarolangun
Bangko dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jambi sehingga
unt uk memperlancar pelaksanaan t ugas-t ugas pemerint ahan dan
pembangunan sert a unt uk meningkat kan pelayanan t erhadap
masyarakat , dipandang perlu membent uk kecamat an baru di
wilayah Kabupat en Daerah Tingkat II t ersebut ;
b. bahwa sesuai dengan ket ent uan Pasal 75 Undang-undang Nomor 5
Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah,
pembent ukan kecamat an harus dit et apkan dengan Perat uran
Pemerint ah;
Mengingat
: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 t ent ang Penet apan
Undang-undang Darurat
Nomor
19 Tahun 1957 t ent ang
Pembent ukan Daerah-daerah Swat ant ra Tingkat I Sumat era Barat ,
Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 75) sebagai
Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1646);
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
2
-
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok
Pemerint ahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN
PEMERINTAH
REPUBLIK
INDONESIA
TENTANG
PEMBENTUKAN
6
(ENAM)
KECAMATAN
DI
WILAYAH
KABUPATEN-KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BATANG HARI, BUNGO
TEBO, TANJUNG JABUNG, DAN SAROLANGUN BANGKO DALAM WILAYAH
PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAMBI.
Pasal 1
(1)
Membent uk Kecamat an Mest ong di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Bat ang Hari, yang meliput i wilayah:
a. Kelurahan Tempino;
b. Desa Sebapo;
c. Desa Nagasari;
d. Desa Palempang;
e. Desa Sungai Landai;
f . Desa Ibru;
g. Desa Sukadamai;
h. Desa Tanj ung Pauh;
i. Desa Km39 Tanj ung Pauh;
j . Desa Desabaru;
k. Desa Nyogan;
l. Desa Markanding;
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
3
-
m. Desa Tanj ung Lebar;
n. Desa Kebun Sembilan;
o. Desa Talang Kerinci;
p. Desa Talang Bclido;
q. Desa Ladang Panj ang.
(2)
Wilayah Kecamat an Mest ong sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1),
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Jambi
Luar Kot a.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Mest ong, maka wilayah
Kecamat an Jambi Luar Kot a dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Mest ong sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 2
(1)
Membent uk Kecamat an Pelepat di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Bungo Tebo, yang meliput i wilayah:
a. Desa Senamat ;
b. Desa Sungai Gurun;
c. Desa Kot o Jayo;
d. Desa Danau;
c. Desa Lubuk;
f . Desa Muara Kuamang;
g. Desa Sungai Beringin;
h. Desa Rant au Keloyang;
i. Desa Dwi Karya Bakt i;
j . Desa Balai Jaya;
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
4
-
k. Desa Rant el;
l. Desa Baru Pelepat ;
m. Desa Bat u Kerbau.
(2)
Wilayah Kecamat an Pelepat sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1),
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Muara
Bungo.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Pelepat , maka wilayah
Kecamat an Muara Bungo dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Pelepat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 3
(1)
Membent uk Kecamat an Dendang di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Tanj ung Jabung, yang meliput i wilayah:
a. Desa Rant au Indah;
b. Desa Kot o Kandis Dendang;
c. Desa Dendang;
d. Desa Talang Baba;
e. Desa Parit Culum;
f . Desa Sido Mukt i;
g. Desa Jat i Mulyo;
h. Desa Tri Mulyo;
i. Desa Cat ur Rahayu;
j . Desa Kuala Dendang.
(2)
Wilayah Kecamat an Dendang sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1),
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Muara
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
5
-
Sabak.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Dendang, maka wilayah
Kecamat an Muara Sabak dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Dendang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 4
(1)
Membent uk Kecamat an Sadu di wilayah Kabupat en Dacrah
Tingkat II Tanj ung Jabung, yang meliput i wilayah:
a. Desa Sungai Jambat ;
b. Desa Sungai Lokan;
c. Desa Sungai It ik;
d. Desa Sungai Sayang;
c. Desa Sungai Cemara;
f . Desa Sungai Benu;
g. Desa Air Hit am;
h. Desa Remao Baku Tuo;
i. Desa Labuan Pering.
(2)
Wilayah Kecamat an Sadu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Nipah
Panj ang.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Sadu, maka wilayah Kecamat an
Nipah Panj ang dikurangi dengan wilayah Kecamat an Sadu
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
6
-
Pasal 5
(1)
Membent uk Kecamat an Pamenang di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Sarolangun Bangko, yang meliput i wilayah:
a. Desa Tanj ung Lamin;
b. Desa Limbur Merangin;
c. Desa Karang Anyar;
d. Desa Karang Berahi;
e. Desa Jelat ang;
f . Desa Muara Belengo;
g. Desa Pamenang;
h. Desa Rej osari;
i. Desa Keroya;
j . Desa Tanj ung Gedang;
k. Desa Empang Berno;
l. Desa Pinang Merah;
m. Desa Merant i;
n. Desa Bukit Bungkul;
o. Desa Tambangmas; 1). Desa Lant ak Seribu;
q. Desa Sialang;
r. Desa Pauh Menang;
s. Desa Pemat ang Kancil;
t . Desa Tanah Abang;
u. Desa Rasau;
v. Desa Tanj ung Benuang;
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
(2)
-
Wilayah Kecamat an Pamenang sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1),
(3)
7
semula merupakan bagian dari wilayah Kccamat an Bangko.
Dengan dibent uknya Kecamat an Pamenang, maka wilayah
Kecamat an Bangko dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Pamenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 6
(1)
Membent uk Kecamat an Pelawan Singkut di wilayah Kabupat en
Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko, yang meliput i wilayah:
a. Desa Rant au Tenang;
b. Desa Lubuk Sepuh;
c. Desa Pulau Aro;
d. Desa Penengah;
e. Desa Muara Danau;
f . Desa Bukit ;
g. Desa Pelawan;
h. Desa Bat u Put ih;
i. Desa Sungai Merah;
j . Desa Pemat ang Kulim;
k. Desa Bukit Tigo;
l. Desa Pasar Singkut ;
m. Desa Payu Lebar;
n. Desa Bukit Murau;
o. Desa Sungai Bent eng;
p. Desa Sungai Gedang;
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
8
-
q. Desa Perdamaian.
(2)
Wilayah Kccamat an Pelawan Singkut sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), semula merupakan bagian dari wilayah
Kecamat an Sarolangun.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Pelawan Singkut , maka wilayah
Kecamat an Sarolangun dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Pelawan Singkut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 7
(1)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Mest ong sebagaimana dimaksud
dalam Pasal I ayat (1) berada di Desa Sebapo.
(2)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Pelepat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) berada di Desa Rant au Keloyang.
(3)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Dendang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) berada di Desa Rant au Indah.
(4)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Sadu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1) berada di Desa Sungai Jambat .
(5)
Pusat
Pemerint ahan
Kecamat an
Pamenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) berada di Desa Pamenang.
(6)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Pelawan Singkut sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) berada di Desa Pelawan.
Pasal 8
Bat as wilayah kecamat an-kecamat an sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 ayat (1), Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 ayat (1),
Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 6 ayat (1), dit uangkan dalam pet a yang
merupakan bagian t idak t erpisahkan dari Perat uran Pemerint ah ini.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
9
-
Pasal 9
Pemecahan, penyat uan, penghapusan, perubahan nama, bat as Desa/
Kelurahan dalam kecamat an-kecamat an yang dit et apkan dalam
Perat uran Pemerint ah ini sepanj ang t idak mengakibat kan perubahan
bat as wilayah kecamat an, diat ur dengan
Perat uran Daerah sesuai
pedoman yang dit et apkan oleh Ment eri-Dalam Negeri.
Pasal 10
(1)
Ket ent uan pelaksanaan Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh
Ment eri
Dalam
Negeri
sesuai
dengan
perat uran
perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Segala sesuat u yang berkenaan dengan dan sebagai akibat dari
pembent ukan kecamat an-kecamat an sebagaimana dimaksud
dalam Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jambi dengan memperhit ungkan kemampuan
keuangan Pemerint ah Pusat dan/ at au Pemerint ah Daerah Tingkat
I Jambi.
Pasal 11
Segala ket ent uan dalam perat uran perundang-undangan yang
mengat ur t ent ang pembent ukan dan perubahan bat as kecamat an
dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jambi yang t idak sesuai
dengan ket ent uan dalam Perat uran Pemerint ah ini, dinyat akan t idak
berlaku.
Pasal 12
Parat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
10
-
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 23 Juli 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 23 Juli 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO
REPUBLIK INDO NESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 1992
TENTANG
PEMBENTUKAN 6 (ENAM) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN-KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II BATANG HARI, BUNGO TEBO, TANJUNG JABUNG, DAN
SAROLANGUN BANGKO DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAMBI
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa mengingat semakin meningkat nya j umlah penduduk dan
volume kegiat an pemerint ahan dan pembangunan di wilayah
Kabupat en-kabupat en Daerah Tingkat II Bat ang Hari, Bungo Tebo,
Tanj ung Jabung, dan di Kabupat en Daerah Tingkat II Sarolangun
Bangko dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jambi sehingga
unt uk memperlancar pelaksanaan t ugas-t ugas pemerint ahan dan
pembangunan sert a unt uk meningkat kan pelayanan t erhadap
masyarakat , dipandang perlu membent uk kecamat an baru di
wilayah Kabupat en Daerah Tingkat II t ersebut ;
b. bahwa sesuai dengan ket ent uan Pasal 75 Undang-undang Nomor 5
Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah,
pembent ukan kecamat an harus dit et apkan dengan Perat uran
Pemerint ah;
Mengingat
: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 t ent ang Penet apan
Undang-undang Darurat
Nomor
19 Tahun 1957 t ent ang
Pembent ukan Daerah-daerah Swat ant ra Tingkat I Sumat era Barat ,
Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 75) sebagai
Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1646);
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
2
-
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok
Pemerint ahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN
PEMERINTAH
REPUBLIK
INDONESIA
TENTANG
PEMBENTUKAN
6
(ENAM)
KECAMATAN
DI
WILAYAH
KABUPATEN-KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BATANG HARI, BUNGO
TEBO, TANJUNG JABUNG, DAN SAROLANGUN BANGKO DALAM WILAYAH
PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAMBI.
Pasal 1
(1)
Membent uk Kecamat an Mest ong di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Bat ang Hari, yang meliput i wilayah:
a. Kelurahan Tempino;
b. Desa Sebapo;
c. Desa Nagasari;
d. Desa Palempang;
e. Desa Sungai Landai;
f . Desa Ibru;
g. Desa Sukadamai;
h. Desa Tanj ung Pauh;
i. Desa Km39 Tanj ung Pauh;
j . Desa Desabaru;
k. Desa Nyogan;
l. Desa Markanding;
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
3
-
m. Desa Tanj ung Lebar;
n. Desa Kebun Sembilan;
o. Desa Talang Kerinci;
p. Desa Talang Bclido;
q. Desa Ladang Panj ang.
(2)
Wilayah Kecamat an Mest ong sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1),
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Jambi
Luar Kot a.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Mest ong, maka wilayah
Kecamat an Jambi Luar Kot a dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Mest ong sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 2
(1)
Membent uk Kecamat an Pelepat di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Bungo Tebo, yang meliput i wilayah:
a. Desa Senamat ;
b. Desa Sungai Gurun;
c. Desa Kot o Jayo;
d. Desa Danau;
c. Desa Lubuk;
f . Desa Muara Kuamang;
g. Desa Sungai Beringin;
h. Desa Rant au Keloyang;
i. Desa Dwi Karya Bakt i;
j . Desa Balai Jaya;
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
4
-
k. Desa Rant el;
l. Desa Baru Pelepat ;
m. Desa Bat u Kerbau.
(2)
Wilayah Kecamat an Pelepat sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1),
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Muara
Bungo.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Pelepat , maka wilayah
Kecamat an Muara Bungo dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Pelepat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 3
(1)
Membent uk Kecamat an Dendang di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Tanj ung Jabung, yang meliput i wilayah:
a. Desa Rant au Indah;
b. Desa Kot o Kandis Dendang;
c. Desa Dendang;
d. Desa Talang Baba;
e. Desa Parit Culum;
f . Desa Sido Mukt i;
g. Desa Jat i Mulyo;
h. Desa Tri Mulyo;
i. Desa Cat ur Rahayu;
j . Desa Kuala Dendang.
(2)
Wilayah Kecamat an Dendang sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1),
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Muara
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
5
-
Sabak.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Dendang, maka wilayah
Kecamat an Muara Sabak dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Dendang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 4
(1)
Membent uk Kecamat an Sadu di wilayah Kabupat en Dacrah
Tingkat II Tanj ung Jabung, yang meliput i wilayah:
a. Desa Sungai Jambat ;
b. Desa Sungai Lokan;
c. Desa Sungai It ik;
d. Desa Sungai Sayang;
c. Desa Sungai Cemara;
f . Desa Sungai Benu;
g. Desa Air Hit am;
h. Desa Remao Baku Tuo;
i. Desa Labuan Pering.
(2)
Wilayah Kecamat an Sadu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Nipah
Panj ang.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Sadu, maka wilayah Kecamat an
Nipah Panj ang dikurangi dengan wilayah Kecamat an Sadu
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
6
-
Pasal 5
(1)
Membent uk Kecamat an Pamenang di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Sarolangun Bangko, yang meliput i wilayah:
a. Desa Tanj ung Lamin;
b. Desa Limbur Merangin;
c. Desa Karang Anyar;
d. Desa Karang Berahi;
e. Desa Jelat ang;
f . Desa Muara Belengo;
g. Desa Pamenang;
h. Desa Rej osari;
i. Desa Keroya;
j . Desa Tanj ung Gedang;
k. Desa Empang Berno;
l. Desa Pinang Merah;
m. Desa Merant i;
n. Desa Bukit Bungkul;
o. Desa Tambangmas; 1). Desa Lant ak Seribu;
q. Desa Sialang;
r. Desa Pauh Menang;
s. Desa Pemat ang Kancil;
t . Desa Tanah Abang;
u. Desa Rasau;
v. Desa Tanj ung Benuang;
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
(2)
-
Wilayah Kecamat an Pamenang sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1),
(3)
7
semula merupakan bagian dari wilayah Kccamat an Bangko.
Dengan dibent uknya Kecamat an Pamenang, maka wilayah
Kecamat an Bangko dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Pamenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 6
(1)
Membent uk Kecamat an Pelawan Singkut di wilayah Kabupat en
Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko, yang meliput i wilayah:
a. Desa Rant au Tenang;
b. Desa Lubuk Sepuh;
c. Desa Pulau Aro;
d. Desa Penengah;
e. Desa Muara Danau;
f . Desa Bukit ;
g. Desa Pelawan;
h. Desa Bat u Put ih;
i. Desa Sungai Merah;
j . Desa Pemat ang Kulim;
k. Desa Bukit Tigo;
l. Desa Pasar Singkut ;
m. Desa Payu Lebar;
n. Desa Bukit Murau;
o. Desa Sungai Bent eng;
p. Desa Sungai Gedang;
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
8
-
q. Desa Perdamaian.
(2)
Wilayah Kccamat an Pelawan Singkut sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), semula merupakan bagian dari wilayah
Kecamat an Sarolangun.
(3)
Dengan dibent uknya Kecamat an Pelawan Singkut , maka wilayah
Kecamat an Sarolangun dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Pelawan Singkut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 7
(1)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Mest ong sebagaimana dimaksud
dalam Pasal I ayat (1) berada di Desa Sebapo.
(2)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Pelepat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) berada di Desa Rant au Keloyang.
(3)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Dendang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) berada di Desa Rant au Indah.
(4)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Sadu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1) berada di Desa Sungai Jambat .
(5)
Pusat
Pemerint ahan
Kecamat an
Pamenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) berada di Desa Pamenang.
(6)
Pusat Pemerint ahan Kecamat an Pelawan Singkut sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) berada di Desa Pelawan.
Pasal 8
Bat as wilayah kecamat an-kecamat an sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 ayat (1), Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 ayat (1),
Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 6 ayat (1), dit uangkan dalam pet a yang
merupakan bagian t idak t erpisahkan dari Perat uran Pemerint ah ini.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
9
-
Pasal 9
Pemecahan, penyat uan, penghapusan, perubahan nama, bat as Desa/
Kelurahan dalam kecamat an-kecamat an yang dit et apkan dalam
Perat uran Pemerint ah ini sepanj ang t idak mengakibat kan perubahan
bat as wilayah kecamat an, diat ur dengan
Perat uran Daerah sesuai
pedoman yang dit et apkan oleh Ment eri-Dalam Negeri.
Pasal 10
(1)
Ket ent uan pelaksanaan Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh
Ment eri
Dalam
Negeri
sesuai
dengan
perat uran
perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Segala sesuat u yang berkenaan dengan dan sebagai akibat dari
pembent ukan kecamat an-kecamat an sebagaimana dimaksud
dalam Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jambi dengan memperhit ungkan kemampuan
keuangan Pemerint ah Pusat dan/ at au Pemerint ah Daerah Tingkat
I Jambi.
Pasal 11
Segala ket ent uan dalam perat uran perundang-undangan yang
mengat ur t ent ang pembent ukan dan perubahan bat as kecamat an
dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jambi yang t idak sesuai
dengan ket ent uan dalam Perat uran Pemerint ah ini, dinyat akan t idak
berlaku.
Pasal 12
Parat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-
10
-
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 23 Juli 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 23 Juli 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO