THE EXTRACTION OF NICKEL(II) AND COPPER(II) USING LIQUID MEMBRANE EMULSION TECHNIQUE | Setiarso | Indonesian Journal of Chemistry 21758 40844 1 PB

186

Indo. J. Chem., 2006, 6 (2), 186 - 188

THE EXTRACTION OF NICKEL(II) AND COPPER(II) USING
LIQUID MEMBRANE EMULSION TECHNIQUE
Ekstraksi Ion Logam Nikel (II) dan Tembaga (II) Menggunakan Teknik Membran Cair Emulsi
Pirim Setiarso*, and Selvi Purwanti N.
Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
Surabaya State University, Surabaya
Received 1 March 2006; Accepted 30 March 2006

ABSTRACT
Research on the extraction of Nickel(II) and Copper(II) using liquid membrane emulsion technique has been
conducted. The purpose of this research is to know the influence of pH, extraction time and presence of competed
2+
2+
2+
metals (Ni in Cu and vice versa) toward the membrane extraction capability. In this research, 84 mL of Ni and
2+
Cu with concentration of 100 ppm, each, was extracted using pH variation (4.0, 4.5, 5.0, 5.5, 6.0). The optimum pH

will be used to obtain the time of equilibrium and influence of the competed ions. Time variations (15, 20, 25, 30, 35
minute) were used with the concentration of the competed ions of 20, 40, 60, 80, 100 ppm. The percentage of ions
extracted was analyzed by Atomic Absorption Spectrometry. The result shows that the optimum pH was 5.0 for
2+
2+
2+
extracting 79.3137 % Cu and 50.3448 % Ni . Time of equilibrium was 30 minutes for extracting 85.4117 % Cu
2+
2+
2+
and 53.7691 % Ni . The presence of Ni influenced Cu extracted and vice versa.
Keywords: Extraction, liquid membrane emulsion.
PENDAHULUAN
Industri eletroplating adalah industri yang bergerak
dalam bidang pelapisan logam. Limbah hasil dari proses
elektroplating yang termasuk dalam logam B3 antara
lain : Cu (sebagai CuCN, CuSO4), Ni (sebagai
NiSO4.7H2O, NiCl6H2O), Cr dan Zn. Nikel bila
terakumulasi dalam jumlah berlebih dalam tubuh dapat
menyebabkan kanker pada paru-paru , laring dan dapat

menyebabkan kerusakan dada serta batuk kering [1].
Tembaga dapat menyebabkan penyakit Wilson dan
Menke [2]. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan
terlebih dahulu sebelum limbah dibuang ke dalam
lingkungan.
Untuk mendapatkan cara yang lebih ekonomis dan
efisiens serta pemisahan yang lebih tinggi mulai
dikembangkan ekstraksi menggunakan teknik membran
cair emulsi yang diperkenalkan oleh Li pada tahun 19681971 yang telah mengekstraksi senyawa fenol dalam
limbah cair [1].
Sistem membran cair emulsi dibentuk dengan
pembuatan emulsi terlebih dahulu. Ukuran butiran
emulsi tergantung pada sifat dan konsentrasi surfaktan
dalam emulsinya, viskositas, cara dan intensitas
pengadukan serta waktu pembuatan emulsi [3]. Pada
membran cair emulsi, surfaktan berfungsi sebagai zat
penstabil emulsi/emulgator. SPAN 80 adalah surfaktan
anionik yang berupa cairan bewarna kuning dengan
rumus C22H44O6, berat molekul 428 g/mol, HLB = 4,3,
larut dalam metanol, etanol dan eter.


* Corresponding author.
Email address : kimia_unesa@yahoo.com

Pirim Setiarso & Selvi Purwanti N.

Pada ekstraksi ion logam (M) yang berada pada
fasa eksternal berdifusi kedalam membran untuk
berikatan dengan asam oleat (HR) dipermukaan luar
fasa membran sehingga terbentuk komplek MR2 yang
larut dalam fasa membran. Reaksi yang terjadi pada
permukaan luar fasa membran [4].


 MR2 + 2 H
+ 2 HR 

Kompleks ini kemudian berdifusi ke dalam fasa
membran pada permukaan dalam fasa membran.
Kemudian ion logam dilepas di fasa internal yang

kemudian digantikan dengan ion hidrogen. Terjadinya
pelepasan disebabkan adanya transpor ion dari fasa
eksternal yang ditimbulkan oleh gaya dorong yaitu
gradien konsentrasi antara fasa eksternal dan fasa
internal [5].
2+

+

M

METODE PENELITIAN
Pembuatan membran
Lima puluh mililiter asam sulfat 1 M sebagai fasa
internal dicampur dengan 50 mL fasa membran (39 mL
parafin ditambah 1 mL SPAN 80 ditambah 10 mL asam
oleat) Kemudian campuran diaduk dengan skala
pengadukan 60 selama 7 menit.
Penentuan pH Optimum
2+


2+

Larutan Ni dan Cu 100 ppm pada variasi pH 4;
4,5; 5; 5,5; dan 6 sebanyak 84 mL masing-masing

187

Indo. J. Chem., 2006, 6 (2), 186 - 188

dicampur dengan 12 mL emulsi. Kemudian campuran
diekstraksi dengan skala kecepatan 25 selama 20
menit.

kapasitas absorpsi belum tercapai. Adapun pada pH
lebih besar 5 sudah terjadi desorpsi sehingga jumlah
ion logam yang terekstraksi juga berkurang [5].

Penentuan waktu ekstraksi


Penentuan waktu optimum ekstraksi

2+

2+

Larutan Ni
dan Cu
100 ppm
pada pH
optimum sebanyak 84 mL dicampur dengan 12 mL
emulsi. Kemudian campuran diekstraksi pada skala
kecepatan pengadukan 25 dengan variasi waktu 15, 20,
25, 30 dan 35 menit.
Penentuan pengaruh pesaing
2+

Dibuat 84 mL larutan (42 mL Cu 100 ppm
2+
ditambah 42 mL Ni dengan variasi konsentrasi (20, 40,

60, 80, dan 100 ) ppm sebagai kation pesaing pada pH
2+
optimum Cu . Campuran diekstraksi dengan 12 mL
emulsi sesuai dengan waktu kesetimbangan yang
2+
dicapai untuk ion logam Cu . Dibuat pula 84 mL larutan
2+
2+
( 42 mL Ni 100 ppm ditambah 42 mL Cu dengan
variasi konsentrasi (20, 40, 60, 80, dan 100) ppm
2+
sebagai kation pesaing pada pH optimum untuk Ni .
Ekstraksi dilakukan dengan 12 mL emulsi sesuai dengan
2+
waktu kesetimbangan
untuk Ni
sebagai logam
pesaing.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan pH Optimum

2+

2+

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

90
80
[C u ]

Kons.Terekstraksi (ppm)


Kons. Terekstraksi (ppm)

Penentuan pH optimum Ni dan Cu seperti
terlihat pada Gambar 1. Pada gambar 1 dapat dilihat
2+
2+
bahwa pH optimum pemisahan ion logam Ni dan Cu
adalah pH 5. Hal ini disebabkan SPAN yang bersifat
anionik yang di dalamnya terdapat gugus aktif karboksil
yang berfungsi sebagai donor pasangan elektron dalam
2+
2+
membentuk kompleks dengan Cu atau Ni pada pH 5
sesuai dengan harga pKa dari asam karboksilat. Pada
pH 4 terlihat lebih sedikit kation yang terekstraksi hal ini
disebabkan karena komplek ion logam yang terbentuk
kurang memungkinkan berdifusi ke dalam membran
belangsung secara cepat. Dengan kata lain harga


Lama waktu ekstraksi adalah waktu yang
2+
diperlukan untuk mengekstraksi ion logam Ni dan
2+
Cu secara maksimal, karena jika ekstraksi terlalu
lama dapat menyebabkan pecahnya emulsi sehingga
jumlah ion logam yang terekstraksi berkurang.
Sebaliknya jika ekstraksi terlalu cepat maka
2+
2+
kesempatan logam baik Ni maupun Cu menembus
antar muka fasa luar membran dan untuk bermigrasi
kembali menembus antar muka bagian dalam
berkurang, data penentuan waktu kesetimbangan
seperti pada Gambar 2.
Pada Gambar 2 dapat dilihat adanya peningkatan
jumlah ion logam yang terekstraksi seiring dengan
semakin lamanya waktu ekstraksi. Pada waktu
ekstraksi 20 terjadi peningkatan jumlah zat yang
terekstraksi sampai waktu 30 menit. Setelah 30 menit

peningkatan jumlah zat yang terekstraksi sangat kecil
sehingga dapat dikatakan kondisi maksimum atau
kejenuhan membran dicapai pada waktu ekstraksi 30
menit. Hal ini berdasarkan data, namun peneliti dapat
menggambarkan secara umum masuknya kation ke
dalam membran mengikuti absorpsi
isotermal
Langmuir
secara kinetika mengikuti persamaan
1
1
1
 
. Berdasarkan persamaan tersebut
m b b.K .C
1
1
dapat dibuat grafik antara
vs
dari intersep dan
m
C
slope dapat dihitung kapasitas absorpsi sebagai (b)
dan (K) sebagai konstanta kesetimbangan. Dari harga
K dapat dijabarkan lebih lanjut untuk mendapatkan
konstanta laju reaksi absorpsi, desorpsi kation ke
dalam maupun ke luar membran, sehingga apabila
dihitung secara kinetika diharapkan diperoleh waktu
kesetimbangan 30 menit.

[Cu]
[Ni]

4
2+

5
2+

6

7

Gambar 1. [Cu ] dan [Ni ] terekstraksi sebagai fungsi
pH

Pirim Setiarso & Selvi Purwanti N.

[N i]

60
50
40
30
20
10

pH
3

70

W ak tu (m en it)

0
10

20

2+

30

2+

40

Gambar 2. [Cu ] dan [Ni ] terekstraksi sebagai fungsi
waktu

188

Indo. J. Chem., 2006, 6 (2), 186 - 188

KESIMPULAN

Kons. terekstraksi (ppm)

80
70

2+

60

[Cu]

50

[Ni]

40
30
20
10

Kons. Logam Pesaing(ppm)

0
0

20

40

60

80

100

120

2+

2+

Gambar 3. Ekstraksi Cu dengan pesaing Ni
2+
2+
ektraksi Ni dengan pesaing Cu .

dan

Pengaruh kation pesaing
2+

2+

2+

Pengaruh kation Ni terhadap Cu dan Cu
2+
terhadap Ni
dapat dilihat pada Gambar
3.
Berdasarkan Gambar 3 dapat dikatakan bahwa adanya
logam pesaing berpengaruh terhadap ekstraksi ion
2+
2+
logam Cu dan Ni , tetapi jumlah konsentrasi yang
2+
terekstraksi pada ion logam Cu lebih besar dibanding
2+.
ion logam Ni
Hal ini disebabkan karena beberapa
faktor antara lain; kondisi emulsi yang digunakan saat
2+
ekstraksi kurang sesuai untuk Ni . Energi ionisasi Cu
(20,29 Mev) lebih tinggi dibanding Ni (18,15 Mev).
Berdasarkan sifat ion logam semakin tinggi energi
ionisasi suatu logam maka kompleks yang terbentuk
semakin stabil. Umumnya stabilitas kompleks dari
beberapa ion logam transisi adalah:
2+
2+
2+
2+
2+
2+
Mn < Fe < Co < Ni < Cu > Zn
Dengan demikian dapat dikatakan kompleks ion logam
2+
2+
2+
Cu lebih stabil dibanding Ni sehingga Cu terekstrasi
2+
lebih banyak dari Ni .

Pirim Setiarso & Selvi Purwanti N.

2+

Ekstraksi ion logam Cu
dan Ni
dengan
membran emulsi cair dipengaruhi
oleh pH larutan,
sesuai dengan pH optimum sama dengan 5. Kation
2+
2+
Cu
yang terekstraksi sebesar 79,3137 % dan Ni
2+
2+
sebesar 50,4348 %. Ekstraksi ion logam Cu dan Ni
dengan membran cair emulsi dipengaruhi oleh waktu
ekstraksi. Semakin lama waktu, semakin besar ion
logam yang terekstraksi, tetapi pada waktu 30 menit
2+
2+
baik ion logam Cu dan Ni telah mencapai waktu
2+
setimbang. Ion logam Cu yang terekstraksi sebesar
2+
85,4117 % dan Ni sebesar 53,7692 %.
Keberadaan logam pesaing dan perbedaan
2+
konsentrasi pesaing dalamekstraksi kation Cu
2+
sebagai pesaing Ni dan sebaliknya menggunakan
membran cair emulsi berpengaruh terhadap jumlah zat
yang terekstraksi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cassaret, D., 1986, Toxicology The Basic Science
of Poison, Edisi ketiga, New York Company, New
York.
2. Parker, A., 1980, Encyclopedia of Environmental
Science, Mc.Graw Hill Book Company, New York.
3. Rumhayati dan Ulfah, 2002, Pengolahan Limbah
Amonia Menggunakan Teknik Membran Cair
Emulsi Aliran Kontinyu, Laporan Penelitian,
Malang.
4. Rousseau, R., 1987, Hand Book of Separation
Process Technology, John Wiley & Sons, New
York.
5. Saudah, D., 2001, Ekstaksi ion Cu (II) Dengan
teknik Membran Cair Emulsi Menggunakan
Pengomplek Asam stearat, Skripsi UNAIR,
Surabaya.

Dokumen yang terkait

SEPARATION OF PENICILLIN G FROM FERMENTATION BROTH BY EMULSION LIQUID MEMBRANE TECHNIQUE | Santoso | Indonesian Journal of Chemistry 21496 40582 1 PB

0 0 5

THE POTENTIOMETRIC UREA BIOSENSOR USING CHITOSAN MEMBRANE | Mulyasuryani | Indonesian Journal of Chemistry 21454 40540 1 PB

0 0 5

Synthesis of A Novel Carrier Compound Thiazoethyl Methyl Eugenoxyacetate from Eugenol and Its Use in the Bulk Liquid Membrane Technique | Djunaidi | Indonesian Journal of Chemistry 25075 72355 2 PB

0 7 7

Residue Oil Desulfurization Using Oxidation and Extraction Method | Tetrisyanda | Indonesian Journal of Chemistry 26722 71873 2 PB

0 1 8

SEPARATION OF Fe (III), Cr(III), Cu(II), Ni(II), Co(II), AND Pb(II) METAL IONS USING POLY(EUGENYL OXYACETIC ACID) AS AN ION CARRIER BY A LIQUID MEMBRANE TRANSPORT METHOD | Harimu | Indonesian Journal of Chemistry 21482 40568 1 PB

0 0 6

EFFECT OF MATRICES ON PERCENT EXTRACTION OF SILVER (II) FROM BLACK WHITE PRINTING PHOTOGRAPHIC WASTE USING EMULSION LIQUID MEMBRANE TECHNIQUE | Santoso | Indonesian Journal of Chemistry 21942 41029 1 PB

0 0 8

EXTRACTION OF COPPER ELECTROLYTICALLY BY USING SOLID MIXTURE OF CuFeS 2 AND CaCO 3 (CHALCOPYCA) AS ANODE | Kuncaka | Indonesian Journal of Chemistry 21807 40893 1 PB

0 1 7

THE EFFECT OF PVC-BASED MEMBRANE COMPOSITION AND Zn(II), Cd(II) AND Pb(II) INTERFERING IONS TO Hg(II) ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) PERFORMANCE BY USING DBA 2 18C6 IONOPHORE | Wahab | Indonesian Journal of Chemistry 21768 40854 1 PB

0 0 5

SYNERGISTIC EXTRACTION OF COBALT(II) WITH MIXTURE OF ACYL-PYRAZOLON AND CROWN-ETHER IN STRONSIUM(II) ENVIRONMENT | Rusdiarso | Indonesian Journal of Chemistry 21711 40797 1 PB

0 0 6

TRANSPORT OF Cr(III), Cd(II), Pb(II), AND Ag(I) IONS THROUGH BULK LIQUID MEMBRANE CONTAINING p-tert -BUTYLCALIX[4]ARENE –TETRAETHYLESTER AS ION CARRIER | Maming | Indonesian Journal of Chemistry 21651 40737 1 PB

0 0 6