S FIS 1002272 Chapter 5
108
BAB V
SIMPULAN
1.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan untuk pendugaan
kedalaman air tanah di area sekitar Gudang Logistik daerah Tonga, Kabupaten
Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara diperoleh hasil sebagai berikut, diantaranya:
1. Penyebaran akuifer di area sekitar area Gudang Logistik yaitu bervariasi antara
kedalaman 5,13 - 28, 21 m pada lapisan alluvium dan 40 - 110 m pada lapisan
pasir dan Lokasi pemboran uji air tanah di daerah penelitian yaitu di lokasi titik
sounding 1 yang termasuk kedalam lintasan tomografi 1. Diharapkan akuifer
berada pada kedalaman antara 7,69 - 25,64 m untuk lapisan alluvium dan
kedalaman > 70 m pada lapisan pasir. Dan lokasi pembora uji kedua yaitu di
lokasi titik sounding 2 yang termasuk kedalam lintasan tomografi 4. Diharapkan
akuifer berada pada kedalaman antara 6,25 - 26,25 m untuk lapisan alluvium.
2. Secara keseluruhan litologi bawah permukaan daerah daerah penelitian terdiri
dari lapisan tanah penutup dengan ketebalan sekitar 3,4 - 6 m mulai dari
permukaan mencapai kedalaman 6 m dan nilai resistivitas 65 - 380 Ωm, lapisan
alluvium dengan ketebalan sekitar 25,8 - 37,6 m pada kedalaman antara 3,4 - 41
m dan nilai resistivitas 2,92 - 248,21 Ωm, lapisan yang didominasi oleh litologi
berupa pasir dengan ketebalan sekitar 64 - 104 m pada kedalaman 30 - 127 m dan
nilai resistivitas 7,62 - 248,2 Ωm, dan lapisan yang didominasi oleh litologi
berupa lanau pada kedalaman lebih dari 77 m dengan nilai resistivitas 0,8 - 928
Ωm, dimana litologi yang bertindak sebagai akuifer yaitu berupa lapisan alluvium
dan lapisan pasir.
1.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan, maka penulis memberikan
beberapa saran agar penelitian mengenai pendugaan kedalaman air tanah dengan
Fadil Ilham, 2016
Pendugaan Kedalaman Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas di Daerah Tonga
Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
109
metode geolistrik resistivitas untuk selanjutnya dapat memberikan hasil intepretasi
yang lebih maksimal, diantaranya:
1. Sebelum mengintepretasi data hasil pengukuran geofisika, selain harus memiliki
pemahanan yang kuat terhadap konsep geofisiksa, sebaiknya juga harus memiliki
pemahaman yang baik terhadap konsep geologi. Sehingga akan menghasilkan
suatu hasil intepretasi yang cenderung mendekati keadaan geologi sesungguhnya
di daerah penelitian.
2. Carilah informasi atau data pendukung sebanyak-banyak mengenai daerah yang
akan diteliti terkait pendugaan kedalaman air tanah, baik berupa bor log, buku
atau jurnal maupun data hasil penelitian sebelumnya jika ada untuk dijadikan
sebagai salah satu referensi dalam melakukan pengukuran dan intepretasi data di
daerah yang akan diteliti.
3. Pastikan terlebih dahulu kondisi alat agar dalam keadaan baik, supaya dapat
memberikan data hasil pengukuran yang relatif mewakili nilai parameter
sbenarnya yang diambil di daerah penelitian.
4. Jika mengintepretasi data hasil pengukutan geolistrik resitivitas dengan
menggunakan teknik intepretasi tak langsung, maka untuk menghasilkan
penampang resistivitas 2D, lakukan pengkuran sounding agak banyak. Dengan
semakin banyaknya pengukuran sounding yang dilakukan, maka akan semakin
banyak variasi data sounding yang dapat dikorelasikan untuk menghasilkan
penampang resistivitas 2D sehingga dapat menghasilkan suatu hasil intepretasi
yang semakin mendekati keadaan sebenarnya.
Fadil Ilham, 2016
Pendugaan Kedalaman Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas di Daerah Tonga
Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN
1.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan untuk pendugaan
kedalaman air tanah di area sekitar Gudang Logistik daerah Tonga, Kabupaten
Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara diperoleh hasil sebagai berikut, diantaranya:
1. Penyebaran akuifer di area sekitar area Gudang Logistik yaitu bervariasi antara
kedalaman 5,13 - 28, 21 m pada lapisan alluvium dan 40 - 110 m pada lapisan
pasir dan Lokasi pemboran uji air tanah di daerah penelitian yaitu di lokasi titik
sounding 1 yang termasuk kedalam lintasan tomografi 1. Diharapkan akuifer
berada pada kedalaman antara 7,69 - 25,64 m untuk lapisan alluvium dan
kedalaman > 70 m pada lapisan pasir. Dan lokasi pembora uji kedua yaitu di
lokasi titik sounding 2 yang termasuk kedalam lintasan tomografi 4. Diharapkan
akuifer berada pada kedalaman antara 6,25 - 26,25 m untuk lapisan alluvium.
2. Secara keseluruhan litologi bawah permukaan daerah daerah penelitian terdiri
dari lapisan tanah penutup dengan ketebalan sekitar 3,4 - 6 m mulai dari
permukaan mencapai kedalaman 6 m dan nilai resistivitas 65 - 380 Ωm, lapisan
alluvium dengan ketebalan sekitar 25,8 - 37,6 m pada kedalaman antara 3,4 - 41
m dan nilai resistivitas 2,92 - 248,21 Ωm, lapisan yang didominasi oleh litologi
berupa pasir dengan ketebalan sekitar 64 - 104 m pada kedalaman 30 - 127 m dan
nilai resistivitas 7,62 - 248,2 Ωm, dan lapisan yang didominasi oleh litologi
berupa lanau pada kedalaman lebih dari 77 m dengan nilai resistivitas 0,8 - 928
Ωm, dimana litologi yang bertindak sebagai akuifer yaitu berupa lapisan alluvium
dan lapisan pasir.
1.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan, maka penulis memberikan
beberapa saran agar penelitian mengenai pendugaan kedalaman air tanah dengan
Fadil Ilham, 2016
Pendugaan Kedalaman Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas di Daerah Tonga
Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
109
metode geolistrik resistivitas untuk selanjutnya dapat memberikan hasil intepretasi
yang lebih maksimal, diantaranya:
1. Sebelum mengintepretasi data hasil pengukuran geofisika, selain harus memiliki
pemahanan yang kuat terhadap konsep geofisiksa, sebaiknya juga harus memiliki
pemahaman yang baik terhadap konsep geologi. Sehingga akan menghasilkan
suatu hasil intepretasi yang cenderung mendekati keadaan geologi sesungguhnya
di daerah penelitian.
2. Carilah informasi atau data pendukung sebanyak-banyak mengenai daerah yang
akan diteliti terkait pendugaan kedalaman air tanah, baik berupa bor log, buku
atau jurnal maupun data hasil penelitian sebelumnya jika ada untuk dijadikan
sebagai salah satu referensi dalam melakukan pengukuran dan intepretasi data di
daerah yang akan diteliti.
3. Pastikan terlebih dahulu kondisi alat agar dalam keadaan baik, supaya dapat
memberikan data hasil pengukuran yang relatif mewakili nilai parameter
sbenarnya yang diambil di daerah penelitian.
4. Jika mengintepretasi data hasil pengukutan geolistrik resitivitas dengan
menggunakan teknik intepretasi tak langsung, maka untuk menghasilkan
penampang resistivitas 2D, lakukan pengkuran sounding agak banyak. Dengan
semakin banyaknya pengukuran sounding yang dilakukan, maka akan semakin
banyak variasi data sounding yang dapat dikorelasikan untuk menghasilkan
penampang resistivitas 2D sehingga dapat menghasilkan suatu hasil intepretasi
yang semakin mendekati keadaan sebenarnya.
Fadil Ilham, 2016
Pendugaan Kedalaman Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas di Daerah Tonga
Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu