Revenue Liga Primer indonesia Inggris

Prize Money: Godaan Terbesar bagi Klub Liga Inggris

Lead
Situs analisa sepakbola Bleacher Report menobatkan Liga Inggris sebagai
The Most Powerful League in The World. Analisa tersebut tentu tidak
mengada-ada mengingat pada musim ini sulit untuk memprediksi siapa yang
akan menjadi juara. Selain kejar-kejaran di klasemen, faktor finansial turut
mendukung asumsi tersebut. Tidak adanya kesenjangan yang terlalu lebar
dalam pembagian prize money menjadi pembeda antara Liga Inggris dengan
sejumlah liga di benua Eropa lainnya.
Sebagai kampiun musim ini The Citizens diganjar 94 juta poundsterling dari
pembagian prize money tersebut. Sedangkan Cardiff City yang menempati
peringkat terbawah mendapatkan 66 juta pounds. Sebuah angka yang cukup
besar bagi klub yang harus kembali ke habitatnya di Divisi Championship.
Prize Money merupakan mukjizat terbaik terutama bagi klub yang tidak
dimiliki oleh juragan minyak. Operator Liga Inggris yang menerapkan sistem
equality pada jumlah dasar pembagian hak siar membuat klub sekelas
Cardiff pun sebenarnya dapat membeli pemain seharga 30 juta pounds dan
sisanya dapat digunakan untuk biaya operasional selama satu musim.
Sementara bagi klub yang jor-joran membeli pemain, prize money dapat
menjadi komponen pemasukan untuk menutup biaya pengeluaran demi


menghindari sanksi terkait UEFA Financial Fair Play Regulations (FFP).
(Hyperlink: http://www.panditfootball.com/uefa-siap-beri-sanksi-psg-dancity/)
Bagaimana Prize Money Bekerja
Di kompetisi manapun hadiah merupakan ganjaran yang pantas bagi
pemenang. Tanpa hadiah kompetisi tidak akan berjalan seru. Tidak ada
sesuatu yang diperjuangkan. Meskipun tidak selamanya besaran hadiah
menjadi penentu.
Dalam menyelenggarakan liga, Operator Liga Inggris menggunakan
pendekatan bisnis dalam pengelolaannya. Pemasukan bagi klub tidak hanya
dari hadiah dan tiket masuk stadion, tetapi juga dari kerjasama sponsorship
serta penjualan merchandise ke seluruh dunia. Belum lagi jika ada investor
yang masuk dan mau menanggung pengeluaran klub. Sehingga sebanyak
apapun pengeluaran, klub tidak akan kolaps.

Tabel Prize Money Liga Inggris 2013-14
N

Nama Klub


o.

Merit

TV Money

Live Match

Money

Share

Fee

Total

25*£750k=£18.7

£97.7


1

Manchester City

£24.0m

£55m

m
28*750k=£21.0

m
£98.8

2

Liverpool

£22.8m


£55m

m
24*750k=£18.0

m
£94.6

3

Chelsea

£21.6m

£55m

m

m


25*750k=£18.7

£93.4

4

Arsenal

£20.4m

£55m

m
16*750k=£12.0

m
£86.2

5


Everton

£19.2m

£55m

m
23*750k=£17.3

m
£90.3

6

Tottenham
Manchester

£18.0m

£55m


m
25*750k=£18.7

m
£90.5

7

United

£16.8m

£55m

m
£7.5m (10

m
£78.5


8

Southampton

£15.6m

£55m

matches)
14*750k=£10.5

m
£79.5

9

Newcastle United

£14.4m


£55m

m
£7.5m (5

m
£75.7

10

Stoke City

£13.2m

£55m

matches)
£7.5m


m
£74.5

11

Crystal Palace

£12.0m

£55m

(10matches)
15*750k=£11.3

m
£77.1

12

West Ham United


£10.8m

£55m

m

m
£74.3

13

Swansea City

£9.6m

£55m

13*750k=£9.7m

m
£73.1

14

Sunderland

£8.4m

£55m

13*750k=£9.7m
15*750k=£11.3

m
£73.5

15

Aston Villa

£7.2m

£55m

m
£7.5m (9

m
£68.5

16

Hull City

£6.0m

£55m

matches)
£7.5m

m
£67.3

17

West Brom

£4.8m

£55m

(8 matches)
£7.5m

m
£66.1

18

Norwich City

£3.6m

£55m

(9 matches)
£7.5m (7

m
£64.9

19

Fulham

£2.4m

£55m

matches)
£7.5m (7

m
£63.7

20

Cardiff City

£1.2m

£55m

matches)

m

Perbandingan Performa Klub dan Prize Money

Pemberian prize money bagi ke-20 klub EPL terbagi menjadi tiga komponen:
Merit Money, TV Money Share, dan Live Match Fee.
Merit Money merupakan komponen yang diberikan berdasarkan peringkat
klub di klasemen. Peringkat terakhir mendapatkan 1.2 juta Poundsterling dan
naik dengan jumlah yang sama pada peringkat di atasnya. Artinya, peringkat
ke-19 Fulham mendapatkan dua kali lipat karena berada satu tingkat di
atasnya sebesar 2.4 juta Poundsterling. Bisa dibilang, komponen merit
money merupakan pembagian yang adil tergantung dengan prestasi klub
pada saat itu. Di musim ini Manchester City sebagai juara mendapatkan nilai
tertinggi sebesar 24 juta Pounds.
Komponen yang kedua yaitu TV Share. Ke-20 klub mendapatkan jatah TV
Money Share yang sama satu dengan lainnya. Perinciannya adalah 23 juta

poundsterling untuk Domestic TV Deals dan 32 juta poundsterling untuk
Overseas TV Deals.
Poin terakhir, Live Match Fee dibayarkan tergantung seberapa banyak
pertandingan disiarkan di tv Inggris. Setiap pertandingan yang disiarkan
mendapatkan uang pengganti sebesar 750 ribu per pertandingan atau 7.5
juta per musim, tergantung mana yang lebih tinggi.
Menarik ketika melihat klub dari peringkat 16 hingga 20 mendapatkan live
match fee dengan nilai yang sama seperti yang diraih peringkat ke-11
Crystal Palace. 10 pertandingan Palace yang disiarkan menghasilkan 7,5 juta
poundsterling per musim. Sementara dengan jumlah pertandingan yang
disiarkan tidak mencapai 10, Hull City, West Bromwich Albion, Norwich City,
Fulham, dan Cardiff City tetap meraup 7,5 dari sektor ini.
Nilai live match fee terbesar didapatkan Liverpool dengan 28 pertandingan
yang disirakan. Mereka bahkan mendapatkan nilai yang lebih besar
ketimbang The Citizens dengan 25 pertandingan. The Reds mendapatkan 21
juta poundsterling sementara The Citizens 18.7 juta poundsterling sama
seperti yang didapatkan Arsenal dan Manchester United.
Hak Siar Liga
Berdasarkan data dari Premierleague.com dalam satu musim, terdapat 643
juta rumah di seluruh dunia yang menyaksikan Liga Inggris. Data tersebut
juga yang menarik minat SkySports dan BT Sports untuk membeli hak siar

liga Inggris dengan angka yang fenomenal: 3.018 miliar Poundsterling hingga
musim 2015-16
Sky Sports telah menyiarkan pertandingan Liga Inggris sejak English Premier
League dibentuk tahun 1992. Sky memiliki hak ekslusif untuk menayangkan
Liga Inggris hingga musim 2007-08. Setelah keluar aturan dari Uni Eropa
mengenai hak siar, sejak musim tersebut Sky tidak lagi menjadi pemegang
hak siar ekslusif. Pada kontrak hingga 2016 Sky Sports menggelontorkan
dana sebesar 2.3 juta pounds untuk 116 pertandingan setiap musimnya.
Sementara itu BT Sports harus mengeluarkan dana sejumlah 738 juta
Poundsterling untuk 38 pertandingan termasuk 18 pertandingan krusial (first
pick). Untuk menyiarkan highlights dua kali per pekan, British Broadcasting
Corporation (BBC) menggelontorkan 178 juta Poundsterling untuk
mendapatkan lisensi dari operator liga.

TV Right Sales 2013-14 hingga 2015-16
*dalam Juta Poundsterling

Overseas Broadacasting; 2000
Sky Sports; 2300

BBC; 178

BT Sports; 738

Di Inggris, hari dan jam tayang akan memengaruhi harga dari sebuah
pertandingan. Hari Minggu pukul 4 sore waktu Inggris adalah paket
pertandingan paling mahal dengan harga 8.23 juta poundsterling per
pertandingan. Harga terendah ada di hari Sabtu pukul 17.30 waktu Inggris
dengan 5.5 juta poundsterling per pertandingan.
Harga per pertandingan ini termasuk ke dalam tujuh paket yang ditawarkan
oleh Operator Liga Inggris. Pada harga yang paling rendah hanya terdapat 12
pertandingan sepanjang satu musim, sementara pertandingan dengan harga
tertinggi terdapat 26 pertandingan.
Setiap paket mewakili jam dari hari tertentu. BT Sports membeli 2 paket
pertandingan sementara Sky Sports 5 paket pertandingan.

Dibandingkan dengan Liga Lain
Setiap liga pasti memiliki sistem yang berbeda dengan EPL. Pada musim ini
rataan pemasukan hak siar klub EPL mencapai 79,41 juta poundsterling.
Cardiff City terpaut 16 juta poundsterling dari rataan tersebut sedangkan
Manchester City 18 juta poundsterling. Jika dibuat dalam grafis, jurang
perbedaan antara peringkat pertama dengan tim juru kunci tidak terlalu
lebar.
Berbeda dengan EPL, Bundesliga memiliki sistem poin untuk pembagian
prize money. 40% diberikan sesuai dengan klasemen terbaru, 30% untuk
satu musim sebelumnya, 20% untuk dua musim sebelumnya dan 10% untuk
tiga musim sebelumnya. Pada musim 2012-13 peringkat pertama diisi
Bayern Munchen yang selalu stabil dengan 25,84 juta euro dan di posisi

terakhir ada Greuther Furth dengan 12,91 juta euro. Di musim 2013-16
Bundesliga mencatatkan penjualan hak siar televisi sebesar 700 juta euro.
Naik 68 persen dari musim sebelumnya.
Di Spanyol tidak ada sistem khusus yang mengatur terkait dengan hak siar.
Maka Real Madrid dan Barcelona berada pada peringkat teratas karena
mereka memiliki nilai tawar yang jauh lebih tinggi ketimbang 18 kontestan
lainnya. Pada 2012-13 Barcelona dan Real Madrid menerima revenue
sebesar 140 juta euro. Nilai terendah didaptkan Rayo Vallecano yang hanya
mendapatkan 14 juta euro. Perbedaan yang mencolok ini membuat dominasi
Barcelona dan Real Madrid baik dalam sektor finansial maupun prestasi, sulit
untuk dikalahkan.
Di Italia pembagian prize money lebih rumit lagi. Terdapat enam faktor yang
menentukan: Nilai dasar (40%), Jumlah Suporter (25%), hasil dari lima
musim lalu (15%), sejarah klub (10%), posisi musim lalu (5%), populasi kota
(5%).
Simpulan
Sebagai “The Most Powerful League in The World” Liga Inggris tidak
menghilangkan dominasi finansialnya di Eropa. Ke-20 klub yang bersaing di
EPL bahkan dapat mengumpulkan prize money di atas 60 juta poundsterling.
Nilai ini belum termasuk dengan penghasilan lain dari klub seperti penjualan
merchandise, tiket hari pertandingan, dan sejumlah aktivitas komersial
lainnya seperti iklan dan sponsor pada kostum.

Hampir 80% uang yang dialokasikan Operator Liga untuk prize money
berasal dari penjualan hak siar. Dilihat dari sisi manapun sistem yang
diberlakukan dalam pembagian prize money di EPL ini sangat membantu
pemasukan klub.
Di akhir kompetisi musim 2013-14 media Inggris The Guardian melaporkan
audit keuangan terhadap 20 klub peserta liga. Pada laporan tersebut
Manchester United menjadi pengumpul profit terbanyak disusul oleh Arsenal
dan Manchester City. The Guardian menyusun laporan keuangan ini tanpa
menyertakan pemasukan klub dari luar bisnis sepakbola seperti dana segar
dari pemilik.
28% penghasilan Manchester United pada musim lalu didapatkan dari prize
money. Sementara 42% didapatkan dari aktivitas komersial. Lain halnya
dengan QPR yang musim ini terjun ke Divisi Championship. Sebanyak 70%
dari penghasilan mereka berasal dari prize money.
Dari sini dapat dilihat bahwa klub yang tidak memiliki amunisi menarik untuk
dijual menggantukan setengah hidupnya dari prize money. Klub dari Divisi
Championship bukan hanya ingin mencicipi ketatnya persaingan di Premier
League, lebih dari itu nilai prize money yang besar akan menggoda siapapun
untuk mendapatkannya. Meskipun mereka kembali terdegradasi musim
selanjutnya, minimal 63.7 juta poundsterling telah didapatkan.
Jika dibandingkan, beberapa klub mendapatkan prize money yang lebih
besar ketimbang peringkat mereka di klub. Liverpool salah satunya. Mereka

memiliki selisih 1.1 juta poundsterling lebih banyak ketimbang Manchester
City. Nilai ini didapatkan karena performa yang mengejutkan dari anak-anak
asuhan Brendan Rodgers. The Guardian di awal musim lalu hanya
menempatkan Liverpool sebagai unggulan ke-6. Pemilik hak siar Liga Inggris
mungkin saja pada awalnya tidak memasukan Liverpool sebagai “first pick”,
namun semakin menanjaknya performa The Reds, jumlah pertandingan yang
melibatkan mereka pun menjadi semakin banyak. Hal ini tentu akan
berdampak pada “live match fee” yang harus dibayarkan kepada Liverpool.
Pencapaian prestasi di liga secara perlahan akan berdampak lurus terhadap
pendapatan yang berasal dari prize money. Liverpool yang tidak terlalu
populer di awal musim ternyata menjadi pengumpul terbanyak prize money.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, besaran “live match fee”
bergantung pada sesering apa sebuah klub ditayangkan di Inggris. Dalam hal
ini, Liverpool bahkan jauh lebih populer ketimbang Manchester United yang
merupakan pemegang gelar juara bertahan.
Hasil minor dari prize money didapatkan Everton, Southampton, Crystal
Palace dan Stoke City. Jumlah yang didapat Everton masih lebih rendah
ketimbang Manchester United dan Tottenham Hotspur. Padahal secara
klasemen dua tim ini masih berada di bawah Everton.
Demikian halnya dengan Southampton yang masih kalah bersaing dalam
popularitas siaran langsung dengan Newcastle United.

Crystal Palace dan Stoke City setali tiga uang. Nama besar West Ham United
membuatnya mendapatkan prize money lebih tinggi dari Palace dan Stoke.
Faktor skuad yang dimiliki klub juga menjadi faktor seringnya pertandingan
West Ham United ditayangkan sebanyak 15 kali. Bandingkan dengan Stoke
City yang hanya ditayangkan 5 kali dan merupakan klub dengan jumlah
siaran paling rendah di musim 2013-14.

Dalam industri sepakbola seperti saat ini, sudah bukan waktunya lagi bagi
klub untuk merugi ketika mengarungi kompetisi. Keuntungan finansial
mutlak dan menjadi sebuah keharusan. Ungkapan prestasi menghasilkan
money adalah sesuatu yang sulit dihindari.

(fva)