Penanaman Nilai Sosial Anak Usia Dini Melalui Gerak dan Lagu | Adji | Jurnal Edukasi AUD 1545 4187 1 SM

JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │110

PENANAMAN NILAI SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI GERAK DAN LAGU

Oleh: Waluyo Satrio Adji
(Dosen PGMI FTK IAIN Antasari Banjarmasin)

Abstrak
Masa Anak Usia Dini merupakan investasi masa depan yang perlu distimulasi perkembangannya
sejak usia dini. Sel-sel otak yang dimiliki anak sejak bayi tidak akan mampu tumbuh dan
berkembang secara optimal jika stimulus yang diberikan tidak tepat. Salah satu kawasan yang
perlu dikembangkan oleh guru TK/RA dalam merangsang anak adalah dengan penanaman nilai
sosial Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media gerak dan lagu untuk
menanamkan nilai sosial pada anak usia dini. Media gerak dan lagu akan mampu menjadi media
yang efektif digunakan untuk menanamkan nilai sosial anak jika deterapkan secara tepat. Dalam
menggunakan media gerak dan lagu untuk menanamkan nilai sosial pada anak uasia dini ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah: (1) membuat tujuan, dengan
pertimbangan disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak adan tidak monoton, olah vocal. (2)
action, pembuatan bait lagu serta gerakan yang sesuai. Sehingga nilai disampaikan kepada anak
bisa dicerna sesuai kebutuhan,
Kata Kunci: Anak Usia Dini, Nilai Sosial, Gerak dan Lagu


A. Pendahuluan

bahwa pendidikan anak usia dini adalah salah

Masa emas (golden age) disinonimkan

satu usaha pembinaan yang ditujukan untuk

dengan usia dini, pada usia ini sebagian besar

anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun, yang

aktivitas dan kualitas manusia dibentuk

diupayakan melalui pemberian stimulus untuk

melalui sel-sel otak. Sejak lahir seorang anak

membantu pertumbuhan dan perkembangan


manuisia mempunyai kurang lebih 100

jasmani dan rohani agar anak memiliki

miliyar

kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan

sel

otak.

Sel-sel

otak

saling

berhubungan dengan sel-sel syaraf. Sel-sel


lebih lanjut. (Pasal 1 butir 14).

otak ini tidak akan tumbuh dan berkembang

Manusia sebagai makhluk sosial, yang tidak

dengan pesat tanpa adanya stimulasi dan

hidup sendiri, dalam perkembangannya sejak

didayagunakan

3).

usia dini salah satu kawasan yang harus

Waktu tersebut merupakan peluang terbaik

dikembangkan adalah nilai sosial, karena


untuk

nilai-nilai sosial memberikan pedoman hidup

(Gutama,dkk.,

membentuk

dan

2005:

mengembangkan

berbagai potensi yang dimiliki manusia.

berkasih sayang, harmonis, dispilin dalam

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


berinteraksi dengan sesama manusia sehingga

Pendidikan

eksistensinya dapat diakui di masyarakat,

Nasional,

yang

menyatakan

JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │111

sebaliknya tanpa adanya nilai-nilai sosial

(kemampuan

suatu masyarakat tidak akan memperoleh


perintah). Kecerdasan gerak tidak sekedar

kehidupan yang harmonis dan demokratis.

melibatkan gerakan tapi juga kemampuan

Zubaedi (2006:13)

berpikir. Menyediakan ruang yang cukup

Penaaman nilai-nilai sosial sejak usia dini,

untuk anak melakukan gerakan adalah upaya

diharapkan

yang dapat dilakukan guru dan orang tua

pada


tahap

perkembangan

indera

gerak

mengikuti

selanjutnya anak akan mampu membedakan

dalam

benar salah, baik buruk dalam kehidupan

kemampuan gerak anak. Bermain dan lagu

sehari-harinya.


akan

merupakan media penting untuk membantu

berpengaruh pada mudah tidaknya anak

anak-anak pengetahuan tentang dunia mereka.

diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam

Pemilihan media yang tepat menjadikan

hal

tercapainya

Sehingga

bersosialisasi.


Ini

Perkembangan

sosial

menfasilitasi

tujuan

pengembangan

pembelajaran,

salah

merupakan proses yang berkelanjutan dalam

satunya melalui gerak dan lagu, sehingga


kehidupan manusia. Proses ini dimulai sejak

dalam menanamkan nilai sosial kepada anak,

anak berusia enam minggu, yakni pada saat

nilai sosial yang ingin disampaikan guru

anak dapat melihat ibu dengan matanya

tersampaikan dan dipahami oleh siswa

kemudian

kepadanya.(Khabib

sebagai pedoman dalam hidup di masyarakat.

nilai-nilai


B. Nilai

tersenyum

Ahmad Sathut, 1998:27).
Upaya

penanaman

sosial

diperlukan beberapa pertimbangan, pada usia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

ini sedang dalam tahap perkembangan pra

karangan Purwodarminto dinyatakan bahwa

operasional

yang

nilai adalah harga, hal-hal yang berguna bagi

dikemukakan oleh Piaget, sedangkan nilai-

manusia. Menurut I Wayan Koyan (2000:12),

nilai sosial merupakan hal abstrak, sehingga

nilai adalah segala sesuatu yang berharga.

dalam hal ini anak belum bisa menerima apa

Menurutnya ada dua nilai yaitu nilai ideal dan

yang diajarkan guru/orang tua, salah satu

nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai-nilai yang

media dalam menananmkan nilai sosial

menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai

adalah melalui gerak dan lagu. Asfandiyar

aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam

(2008)

kehidupan

kongkrit

mengemukakan

seperti

tiga

komponen

sehari-hari.

Kohlberg

penting dari gerak tubuh, yaitu logika motoric

mengklasifikasikan nilai menjadi dua, yaitu

(kemampuan saraf otot untuk bergerak),

nilai obyektif dan nilai subyektif. Nilai

memori kinestetik (kemampuan mengatur

obyektif atau nilai universal yaitu nilai yang

batas dari gerakan), kesadaran kinestetik

JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │112

bersifat instrinsik, yakni nilai hakiki yang

Nilai adalah kesadaran yang secara relatif

berlaku sepanjang masa secara universal.

berlangsung disertai emosi terhadap

Termasuk dalam nilai universal ini antara lain

objek.

hakikat kebenaran, keindahan dan keadilan.

3.

Woods

Adapaun nilai subyektif yaitu nilai yang sudah

Mengemukakan bahwa nilai merupakan

memiliki warna, isi dan corak tertentu sesuai

petunjuk umum yang telah berlangsung

dengan waktu, tempat dan budaya kelompok

lama serta mengarahkan tingkah laku dan

masyarakat tertentu. Menurut Richard Merill

kepuasan dalam kehidupan sehari-hari

dalam I Wayan Koyan (2000:13) menyatakan

4.

M.Z.Lawang

bahwa nilai adalah patokan atau standar yang

Menyatakan

dapat membimbing seseorang atau kelompok

mengenai apa yang diinginkan,yang

ke

”satisfication,

arah

fulfillment,

and

nilai

adalah

gambaran

pantas,berharga,dan dapat memengaruhi

meaning”.

perilaku sosial dari orang yang bernilai
tersebut.
5.

C. Nilai Sosial

Hendropuspito

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh

Menyatakan nilai adalah segala sesuatu

suatu

yang

masyarakat,

mengenai

apa

yang

dihargai

masyarakat

karena

dianggap baik dan apa yang dianggap buruk

mempunyai daya guna fungsional bagi

oleh masyarakat.

perkembangan kehidupan manusia.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial)

6.

Karel J. Veeger

Beberapa ahli

Menyatakan sosiologi memandang nilai-

(https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial)

nilai

mendefinisikan tentang nilai sosial, sebagai

(sesuatu di dalam kepala orang) tentang

berikut:

baik

1.

Kimball Young

Dengan kata lain, nilai adalah hasil

Mengemukakan nilai adalah asumsi yang

penilaian atau pertimbangan moral.
Menurut

apa

Sosial, terdiri atas:

yang

A.W.Green

dianggap

penting

dalam

pengertian-pengertian

tidaknya

abstrak dan sering tidak disadari tentang

masyarakat.

2.

sebagai

Zubaedi

perbuatan-perbuatan.

(2006:13),

1.

Kasih Sayang, terdiri atas:

a.

Pengabdian

b.

Tolong Menolong

c.

Kekeluargaan

d.

Kesetiaan

Nilai-nilai

JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │113

e.

Kepedulian

Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini

2.

Tanggung Jawab, teridiri atas:

adalah individu yang sedang mengalami

a.

Nilai rasa saling memiliki

proses pertumbuhan dan perkembangan yang

b.

Disiplin

sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak

c.

Empati

yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah

3.

Keserasian Hidup, terdiri atas:

individu yang sedang mengalami 5 proses

a.

Keadilan

pertumbuhan dan perkembangan yang sangat

b.

Toleransi

pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan

c.

Kerjasama

perkembangan. Karena itulah, maka usia dini

d.

Demokrasi

dikatakan sebagai usia emas, yaitu usia yang

Menurut Idianto M (2004: 108) ciri-ciri nilai

sangat

sosial adalah sebagai berikut:

selanjutnya. Anak usia dini dikenal sebagai

1.

Tercipta dari proses interaksi antar

manusia yang unik, kadang-kadang melebihi

manusia, bukan perilaku yang dibawa

dari orang-orang dewasa yang sulit diterka,

sejak lahir.

diduga, bila dilihat dari bicara, tingkah laku

2.

Ditransformasikan melalui proses belajar.

maupun pikirannya. Anak usia dini memiliki

3.

Berupa ukuran atau peraturan sosial yang

karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26),

turut memenuhi kebutuhan sosial.

diantaranya:

Berbeda-beda

1.

4.

5.

pada

tiap

kelompok

7.

9.

tahun

Pada

usia-usia

masa

bayi

perkembangan

Masing-masing nilai mempunyai efek

kecepatan

yang

dibanding usia selanjutnya. Berbagai

Dapat

berbeda-beda

bagi

tindakan

fisik

luar

biasa,

mengalami
paling

cepat

karakteristik usia bayi diantaranya:
mempengaruhi

kepribadian

a.

Mempelajari keterampilan motorik mulai

individu sebagai anggota masyarakat.

dari

Merupakan

berdiri, dan berjalan

sebagai

8.

0-1

disbanding

manusia.

manusia.
6.

Usia

berharga

konstruksi

hasil

interaksi

masyarakat
antarwarga

berguling,

merangkak,

duduk,

b.

Mempelajari menggunakan panca indera.

masyarakat.

c.

Mempelajari komunikasi sosial.

Bervariasi antara kebudayaan yang satu

2.

Usia 2-3 tahun Pada usia ini memiliki

dengan kebudayaan yang lain.

karakteristik

yang sama

pada

Cenderung berkaitan satu sama lain.

selanjutnya,

secara

mengalami

pertumbuhan
D. Anak Usia Dini

yang

fisik

sangat

usia

pesat.

JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │114

a.

b.

Karakteristik khusus pada usia ini antara

Esensi dari irama adalah suara. Suara atau

lain;

bunyi dapat dibuat menggunakan bunyi dari

Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-

mulut, tepukan tangan, hentakan kaki, denting

benda yang ada disekitarnya.

botol yang dipukul sendok, atau dari alat-alat

Mulai

mengembangkan

kemampuan

musik tertentu. Kepekaan dan oenguasaan

berbahasa.

terhadap nada, irama, pola, ritme, te,po,

c.

Mulai mengembangkan emosi.

instrument, dan ekspresi musik perlu dilatih

3.

Usia 4-6 tahun Karakteristik usia ini

sehingga seseorang mampu menyanyikan

antara lain:

lagu, memainkan, dan menikmati musik.

Berkaitan dengan perkembangan fisik,

Imitasi dan eksplorasi terhadap berbagai

anak sangat aktif melakukan kegiatan.

bunyi, gambar, dan gerakan, seyogyanya

b.

Perkembangan bahasa semakin baik.

menjadi bagian daripengalaman anak sehari-

c.

Perkembangan kognitif sangat pesat.

hari, termasuk dalam kegiatan pembelajaran

d.

Bentuk permainan anak masih bersifat

di kelas. (Mubiar, 2015:6)

individu.

Musik berkaitan erat dengan perkembangan

a.

kognitif serta dapat menjadi sarana yang baik
untuk mengembangkan kecakapan sikap,

E. Gerak dan Lagu
Gerak

atau

kinestetikal

sendiri

sangat

tingkah

laku,

dan

disiplin.

Permainan-

berhubungan dengan kemampuan anak untuk

permainan yang dapat membantu anak

mengetahui di mana bagian-bagian tubuhnya

mempelajari irama, lemah-kuatnya nada, dan

dan

tinggi-rendahnya

sebagaimana

bagian-bagian

tubuh

bunyi,

dapat

menjadi

bergerak. Sedangkan lagu adalah ragam suara

alternative. Bernyanyi merupakan kegiatan

yang berirama (KBBI, 2015). Istilah lagu

yang sudah sangat erat dengan praktik

sering dikaitka dengan melodi, ritme, atau

pembelajaran ana usia dini. Hampir semua

tempo. Menurut Haga (2008) persepsi musical

kegiatan pembelajaran selalu diselangi lagu

terjadi dalam keseharian. Salah satunya dapat

seperti Sebelum dan sesudah makan, berdoa,

diekspresikan melalui gerak –semua macam

dsb. (Mubiar, 2015:7)

gerak, baik yang dilakukan para penari

Asfandiyar

professional. Anak-anak pada umumnya

komponen penting dari gerak tubuh, yaitu

senang mengapresiasi irama yang mereka

logika motoric (kemampuan saraf otot untuk

dengan, sehingga, memadukan gerak dan lagu

bergerak), memori kinestetik (kemampuan

dapat menjadi pilihan yang baik bagi

mengatur batas dari gerakan), kesadaran

pembelajaran usia dini. (Mubiar, 2015:6)

kinestetik

(2008)

mengemukakan

(kemampuan

indera

tiga

gerak

JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │115

mengikuti perintah). Kecerdasan gerak tidak

Jangan takut berkreasi, semua ide layak

sekedar

juga

dihargai, semua kreasi layak diapresiasi.

kemampuan berpikir. Menyediakan ruang

Semua fenomena keseharian dapat menjadi

yang cukup untuk anak melakukan gerakan

inspirasi

adalah upaya yang dapat dilakukan guru dan

Berikut contoh lagu yang terdapat penanaman

orang tua dalam menfasilitasi pengembangan

nilai-nilai sosial (menyayangi),

melibatkan

gerakan

tapi

kemampuan gerak anak. Bermain dan lagu
merupakan media penting untuk membantu

Bergerak Tuk Menyayangi

anak-anak pengetahuan tentang dunia mereka.
Tangan digoyang-goyang
Pinggul digoyang-goyang

F. Penanaman nilai sosial melalui gerak

Kaki digoyang-goyang

dan lagu

Semua jadi Bergerak

Menanamkan nilai-nilai sosial pada anak,
tidak cukup dengan menyampaikan kata-kata

Di bepan ada teman

dan nasihat serta teguran-teguran apabila anak

Di belakang ada teman

melakukan kesalahan. Pada usia anak 0-6

Di kiri ada teman

tahun daya tangkap dan daya ingatan anak

Di kananpun ada teman

terhadap perkataan masih sangat lemah,

Kita harus sayang teman

sehingga salah satu solusi penyampaiannya

Kita harus sayang guru

melalui lagu atau nyanyian.

Kita harus sayang orang tua

Langkah menanamka

nilai

sosial

yang

Supaya Tuhan cintai kita

pertama adalah:

Ayo kawan-kawan berpegang tangan

1.

Kita Cintai semua orang

Menentukan tujuan

Pastika gerak dan lagu yang kita buat dan kita

Ayo kawan-kawan saling menyayangi

sajikan pada anak, memiliki tujuan yang jelas:

Supaya kita tetap bersahabat

gerakan yang dilakukan memiliki tujuan, lagu
yang dinyanyikan juga memiliki tujuan.

Sinopsis:

Semua gerak dan lagu dibuat dan dilakukan

Pada bait lagu ini akan membantu anak

dengan bermakna sehuingga mampu memberi

mengembangkan cinta dan sayang sesame,

pembelajaran, bukan sekedar membuat anak

terutama teman guru dan orang tua. Secara

senang.

normative lagu ini pun memuat nilai religious

2.

berniat

Lakukan saja (Action)

menyayangi

semata/ibadah.

atas

nama

Tuhan

JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │116

JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │117

Daftar Pustaka

Agustin, dkk. 2015. Gerak dan Lagu Serta Bercerita Untuk Mengembangkan Poteni Anak.
Bandung: Rizqi Press
Asfandiyar, Andi Yudha. 2008. Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung: Mizan
Gutama,dkk. 2005. Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini yang Holistik. Seminar dan
Lokakarya Nasional 2005 Pendidikan Anak Usia Dini, kampus UGM 14-16
Nopember 2005
https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial, diakses pada 19 Mei 2016
I Wayan Koyan. 2000. Pendidikan Moral Pendekatan Lintas Budaya. Jakarta: Depdiknas.
Isjoni. 2009. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: ALFABETA
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2015. Tersedia: http://www.kbbi.wen.id diakses pada 19
Mei 2016
Sathut, Khabib Ahmad. 1998. Menumbuhkan Sikap Sosial, Moral, Spiritual Anak Dalam
Keluarga Muslim, penerjemah, Ibnu Burdah. Yogyakarta: Mitra Pustaka
Zubaedi. 2006. Pendidikan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Belajar