peraturan daerah 2014 06

1

2014

LEMBARAN DAERAH
KABUPATEN BANTUL
No.06,2014

Dinas Pekerjaan Umum Kab.Bantul;
Penyerahan,Pengelolaan,Sarana,
Pra-Sarana,Utilitas,Perumahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
NOMOR 06 TAHUN 2014
TENTANG
PENYERAHAN DAN PENGELOLAAN PRASARANA, SARANA DAN
UTILITAS PERUMAHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTUL,
Menimbang :


a. bahwa
dalam
rangka
keberlanjutan
pengelolaan
prasarana, sarana, dan utilitas perumahan perlu
dilakukan penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas
dari pengembang kepada Pemerintah Daerah;
b. bahwa dalam rangka memberikan jaminan ketersediaan
prasarana, sarana, dan utilitas perumahan, perlu
dilakukan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas;
c. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 26
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009
tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah dan Pasal
29 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Perumahan, perlu diatur
ketentuan
penyerahan
dan pengelolaan prasarana,

sarana dan utilitas perumahan yang telah selesai
dibangun oleh pengembangdiatur dengan Peraturan
Daerah tersendiri;
d. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyerahan dan
Pengelolaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan;

Mengingat :

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-Daerah
Kabupaten
Dalam

Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44);

2

2014

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 4247);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik lndonesla Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 4725);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5188);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950
Nomor 12, 13, 14 dan 15 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 59);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4532);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
4855);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009
tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Bantul Tahun 2010–2030 (Lembaran daerah Kabupaten
Bantul tahun 2010 Seri C Nomor 04);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 05 Tahun
2011 tentang Bangunan Gedung
(Lembaran daerah
Kabupaten Bantul tahun 2011 Seri C Nomor 05);


3

2014

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Perumahan (Lembaran Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2013 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Nomor 20).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL
dan
BUPATI BANTUL
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

:

PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERAHAN DAN
PENGELOLAAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS
PERUMAHAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Bupati adalah Bupati Bantul.
2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur
penyelenggaraPemerintahan Daerah.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya dlsingkat SKPD adalah
perangkat
daerah
pada
Pemerintah
Daerah
selaku
pengguna
anggaran/pengguna barang.

5. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana,
sarana, dan utilitas.
6. Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan
lingkungan perumahan dan permukiman dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
7. Sarana adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan
dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
8. Utilitas adalah sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan.
9. Site Plan adalah rencana tapak suatu lingkungan dengan fungsi tertentu
yang memuat rencana tata bangunan, jaringan sarana dan prasarana fisik
serta fasilitas lingkungan.
10. Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal
yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan
martabat penghuninya serta aset bagi pemiliknya.
11. Penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas adalah penyerahan berupa
tanah dengan bangunan dan/atau tanah tanpa bangunan dalam bentuk
asset dan tanggung jawab pengelolaan dari pengembang kepada
Pemerintah Daerah.
12. Pengembang adalah institusi atau lembaga penyelenggara perumahan dan

permukiman.
13. Pengelola Barang Milik Daerah adalah pejabat yang berwenang dan
bertanggungjawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah.
14. Masyarakat adalah Rukun Tetangga (RT) penghuni perumahan
atau
asosiasi penghuni.
15. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBD atau berasal dari perolehan lain yang sah.

4

2014

16. Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah.
17. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
barang milik daerah.
Pasal 2
Peraturan Daerah ini bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pemeliharaan
dan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas di lingkungan perumahan.

Pasal 3
Penyerahan dan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan
berdasarkan prinsip:
a. keterbukaan, yaitu masyarakat mengetahui prasarana, sarana, dan utilitas
yang telah diserahkan dan atau kemudahan bagi masyarakat untuk
mengakses informasi terkait dengan penyerahan prasarana, sarana, dan
utilitas;
b. akuntabilitas, yaitu proses penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas
yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perundangundangan;
c. kepastian hukum, yaitu menjamin kepastian ketersediaan prasarana,
sarana, dan utilitas di lingkungan perumahan dan permukiman sesuai
dengan standar, rencana tapak yang disetujui oleh Pemerintah Daerah,
serta kondisi dan kebutuhan masyarakat;
d. keberpihakan, yaitu Pemerintah Daerah menjamin ketersediaan prasarana,
sarana, dan utilitas bagi kepentingan masyarakat di lingkungan
perumahan; dan
e. keberlanjutan, yaitu Pemerintah Daerah menjamin keberadaan prasarana,
sarana, dan utilitas sesuai dengan fungsi dan peruntukannya,
BAB II
PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS

Pasal 4
(1) Setiap pengembang yang melakukan pembangunan perumahan wajib
menyerahkan prasarana, sarana dan utilitas perumahan kepada
Pemerintah Daerah.
(2) Jenis dan luasan prasarana, sarana dan utilitas yang diserahkan
sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dalam rencana tapak(site plan)
yang telah disetujui SKPD yang membidangi tata ruang dan perumahan.
(3) Penyerahan prasarana, sarana dan utilitas perumahan oleh pengembang
harus terletak pada lokasi perumahan sesuai persetujuan rencana
tapak(site plan).
(4) Tempat Pemakaman Umum yang penyediaannya dilakukan dengan bekerja
sama,harus menyerahkan Nota Kesepahaman (MoU).

Pasal 5
Prasarana perumahan terdiri atas :
a. jaringan jalan;
b. jaringan saluran pembuangan air limbah;
c. jaringan saluran pembuangan air hujan (drainase); dan
d. tempat pembuangan sampah.

5

2014

Pasal 6
Sarana perumahan terdiri atas :
a. sarana perniagaan/perbelanjaan;
b. sarana pelayanan umum dan pemerintahan;
c. sarana pendidikan;
d. sarana kesehatan;
e. sarana peribadatan;
f. sarana rekreasi dan olah raga;
g. sarana pemakaman/tempat pemakaman umum;
h. sarana pertamanan dan ruang terbuka hijau; dan
i. sarana parkir.
Pasal 7
Utilitas perumahan terdiri atas :
a. jaringan air bersih;
b. jaringan listrik;
c. jaringan telepon;
d. jaringan gas;
e. jaringan transportasi dan halte;
f. sarana pemadam kebakaran; dan
g. sarana penerangan jalan umum.

BAB III
PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS
Pasal 8
(1) Penyerahan prasarana dan utilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
danPasal 7,berupa tanah dan bangunan.
(2) Penyerahan sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6berupa tanah
dan/atau bangunan.
(3) Penyerahan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dari pengembang
perumahan kepada Pemerintah Daerah dapat dilakukan secara
bertahap/parsial, dengan persetujuan SKPD yang membidangi tata ruang
dan perumahan.
Pasal 9
(1) Penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan dilakukan:
a. sesuai dengan rencana tapak yang telah disetujui oleh Pemerintah
Daerah; dan
b. paling lambat 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan.
(2) Penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan sesuai rencana
tapak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa dilakukan :
a. secara bertahap, apabila rencana pembangunan dilakukan bertahap;
atau
b. sekaligus, apabila rencana pembangunan dilakukan tidak bertahap.
(3) Prasarana, sarana dan utilitas yang akan diserahterimakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. untuk prasarana berupa tanah dan/atau bangunan harus sudah selesai
dibangun dan dipelihara;
b. untuk sarana, harus dalam bentuk tanah dan/atau bangunan;
c. untuk utilitas, harus sudah selesai dibangun dan dipelihara;

6

2014

d. kualitas sesuai dengan standar, persyaratan teknis dan administrasi;
e. besaran sesuai dengan rencana tapak/site plan yang telah disetujui oleh
SKPD yang membidangi tata ruang dan perumahan.

Pasal 10
(1) Pengembang yang tidak melaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) dikenakan sanksi administratif oleh Bupati atau
pejabat yang ditunjuk.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. peringatan tertulis;
b.penundaan pemberian persetujuan dokumen dan/atau perizinan;
c. denda administrasi sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);
d.pengumuman kepada media massa; dan/atau
e. tidak diberikan pelayanan izin selama 5 (lima) tahun.
(3) Sanksi administratif tidak menghilangkan kewajiban bagi pengembang
untuk menyerahkan prasarana, sarana dan utilitas perumahan.
BAB IV
PERSYARATAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS
Pasal 11
Pemerintah Daerah menerima penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas
perumahan yang telah memenuhi persyaratan:
a. umum;
b. teknis; dan
c. administrasi
Pasal 12
(1) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a,

meliputi:
a. lokasi prasarana, sarana, dan utilitas sesuai dengan rencana tapak yang
sudah disetujui oleh Pemerintah Daerah; dan
b. sesuai dengan dokumen perijinan dan spesifikasi teknis bangunan.
(2) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b, sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
pembangunan perumahan.
(3) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c,

harus memiliki:
a. dokumen rencana tapak yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah;
b. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi bangunan yang dipersyaratkan;
dan
c. surat pelepasan hak atas tanah dari pengembang kepada Pemerintah
Daerah.

7

2014

Pasal 13
(1) Bupati atau pejabat yang ditunjuk menetapkan status penggunaan
prasarana, sarana dan utilitas paling lambat 3 (tiga) bulan sejak
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Fisik.
(2) Penetapan status penggunaan prasarana, sarana dan utilitas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 14
(1) Apabilaprasarana, sarana dan utilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5, Pasal 6 dan Pasal 7 ditelantarkan/tidakdipelihara oleh pengembang dan
belum diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah, maka Pemerintah
Daerah berwenang untuk menyampaikan surat kepada pengembang untuk
memperbaiki/memelihara prasarana, sarana dan utilitas dimaksud dan
selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Apabila
pengembang
dinyatakan
pailit
dan
tidak
sanggup
memperbaharui/memelihara sebagaimana dimaksud ayat (1), maka
pengembang membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa
pengembang tidaksanggup memperbaiki/memelihara prasarana, sarana
dan utilitas dimaksud.
(3) Berdasarkan surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Pemerintah Daerah membuat Berita Acara Serah Terima Prasarana, Sarana
dan Utilitas yang akan digunakan sebagai dasar bagi pengelola barang
milik daerah dalam melakukan pencatatan ke Daftar Barang Milik Daerah.
(4) Pengelola Barang Milik Daerah wajib melakukan pencatatan aset atas
prasarana, sarana dan utilitas ke dalam Daftar Barang Milik Daerah
setelah terbit sertifikat hak atas tanah.
(5) Pengelola barang milik daerah menyerahkan prasarana, sarana dan utilitas
yang diserahkan oleh pengembang kepada SKPD yang berwenang
mengelola dan memelihara prasarana, sarana dan utilitas yang dimaksud
serta mencatatnya dalam Daftar Barang Milik Daerah.
(6) Penyerahan prasarana, sarana dan utilitas kepadaSKPD sebagaimana
dimaksud ayat (5) ditetapkan dengan Keputusan Bupati tentang Penetapan
Status Penggunaan.
Pasal 15
(1) Dalam hal prasarana, sarana dan utilitas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7 ditelantarkan/tidak dipelihara oleh
pengembang
yang
keberadaanya
tidak
diketahui
dan
belum
diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah, maka Pemerintah Daerah
dapat mengambil alih proses penyerahan berdasarkan putusan pengadilan
dan berita acara pemanfaatan prasarana, sarana dan utilitas perumahan.
(2) Pemerintah Daerah membuat pernyataan aset atas tanah prasarana,
sarana dan utilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai dasar
permohonan pendaftaran hak atas tanah.

8

2014

BAB V
PEMBENTUKAN TIM VERIFIKASI
Pasal 16
(1) Bupati membentuk Tim Verifikasi untuk
prasarana, sarana, dan utilitas perumahan.

memproses

penyerahan

(2) Tim verifikasi diketuai oleh Sekretaris Daerah, dengan anggota unsur SKPD
terkait.
(3) Tim verifikasi dibantu oleh sekretariat tim verifikasi yang berada pada
SKPD yang membidangi penataan ruang dan perumahan.
Pasal 17
(1) Tugas tim verifikasi adalah:
a. melakukan inventarisasi prasarana, sarana, dan utilitas yang dibangun
oleh pengembang di wilayah kerjanya secara berkala;
b. melakukan inventarisasi prasarana, sarana, dan utilitas sesuai
permohonan penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas oleh
pengembang;
c. menyusun jadwal kerja;
d. melakukan verifikasi permohonan penyerahan prasarana, sarana, dan
utilitas oleh pengembang;
e. menyusun berita acara pemeriksaan;
f. menyusun berita acara serah terima;
g. merumuskan bahan untuk kebijakan pengelolaan pemanfaatan
prasarana, sarana, dan utilitas; dan
h. menyusun dan menyampaikan laporan lengkap hasil inventarisasi dan
penilaian prasarana, sarana, dan utilitas secara berkala kepada Bupati.
(2) Tim verifikasi melakukan penilaian terhadap:
a. kebenaran atau penyimpangan antara prasarana, sarana, dan utilitas
yang telah ditetapkan dalam rencana tapak dengan kenyataan di
lapangan.
b. kesesuaian persyaratan teknis prasarana, sarana, dan utilitas yang akan
diserahkan dengan persyaratan yang ditetapkan.
BAB VI
TATA CARA PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS
Pasal 18
(1) Tata cara penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan
dilakukan melalui:
a. persiapan;
b. pelaksanaan penyerahan; dan
c. pasca penyerahan.
(2) Tata cara persiapan penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas
perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:
a. Bupati atau pejabat yang ditunjuk menerima permohonan penyerahan
prasarana, sarana, dan utilitas dari pengembang;
b. Bupati atau pejabat yang ditunjuk menugaskan tim verifikasi untuk
memproses penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas;
c. tim verifikasi mengundang pengembang untuk melakukan pemaparan
prasarana, sarana, dan utilitas yang akan diserahkan;

9

2014

d. tim verifikasi melakukan inventarisasi terhadap prasarana, sarana,
dan utilitas yang akan diserahkan, yang meliputi rencana tapak yang
disetujui oleh Pemerintah Daerah, tata letak bangunan dan lahan, serta
besaran prasarana, sarana, dan utilitas; dan
e. tim verifikasi menyusun jadwal kerja tim dan instrument.
(3) Tata cara pelaksanaan penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas
perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a. tim verifikasi melakukan penelitian atas persyaratan umum, teknis dan
administrasi;
b. tim verifikasi melakukan pemeriksaan lapangan dan fisik prasarana,
sarana, dan utilitas;
c. tim verifikasi menyusun laporan hasil pemeriksaan dan penilaian fisik
prasarana, sarana, dan utilitas serta merumuskanprasarana, sarana,
dan utilitas yang layak atau tidak layak diterima;
d. prasarana, sarana, dan utilitas yang tidak layak diterima diberikan
kesempatan kepada pengembang untuk melakukan perbaikan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah dilakukan pemeriksaan;
e. hasil perbaikan prasarana, sarana, dan utilitas sebagaimana dimaksud
pada huruf d , dilakukan pemeriksaan dan penilaian kembali;
f. prasarana, sarana, dan utilitas perumahan yang
layak diterima
dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan untuk disampaikan
kepada Bupati;
g. Bupati atau pejabat yang ditunjuk menetapkan prasarana, sarana, dan
utilitas yang diterima;
h. tim verifikasi mempersiapkan berita acara serah terima, penetapan
jadwal penyerahan dan SKPD yang berwenang mengelola; dan
i. penandatanganan berita acara serah terimaprasarana, sarana, dan
utilitas dilakukan oleh pengembang dan Bupati atau pejabat yang
ditunjuk dengan melampirkan daftar prasarana, sarana, dan utilitas,
dokumen teknis dan administrasi.
(4) Tata cara pasca penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi:
a. Bupati atau pejabat yang ditunjuk menyerahkan prasarana, sarana dan
utilitas kepada SKPD yang berwenang mengeloladan memelihara paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah penyerahan prasarana, sarana dan
utilitas dilaksanakan;
b. Pengelola barang milik daerah melakukan pencatatan asset atas
prasarana, sarana dan utilitas ke dalam Daftar Barang Milik Daerah
(DBMD);
c. SKPD yang menerima asset prasarana, sarana dan utilitas melakukan
pencatatan ke dalam Daftar Barang Milik Pengguna ( DBMP ); dan
d. SKPD yang menerima aset prasarana, sarana dan utilitas
menginformasikan kepada masyarakat mengenai prasarana, sarana
dan utilitas yang sudah diserahkan oleh pengembang.

BAB VII
PENGELOLAAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS
Pasal 19
(1) Pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas yang telah diserahkan kepada
Pemerintah Daerah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah.
(2) Pemerintah Daerah dapat bekerja sama dengan pengembang, badan usaha
swasta dan/atau masyarakat dalam pengelolaan prasarana, sarana, dan
utilitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10

2014

(3) ApabilaPemerintah Daerah melakukan kerja sama pengelolaan prasarana,
sarana, dan utilitas dengan pengembang, badan usaha swasta, dan
masyarakat, pemeliharaan fisik dan pendanaan prasarana, sarana, dan
utilitas menjadi tanggung jawab pengelola.
(4) Pengelola prasarana, sarana, dan utilitas tidak dapat merubah peruntukan
prasarana, sarana, dan utilitas.

BAB VIII
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 20
(1) Penyelenggaraan pengelolaan prasarana, sarana dan utilitas perumahan
dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan cara :
a. pemanfaatan prasarana, sarana dan utilitas perumahan;
b. pemeliharaan dan perbaikan prasaranaa, sarana dan utilitas di
perumahan; dan/atau
c. pengendalian penyelenggaraan pengelolaan prasarana, sarana dan
utilitas di perumahan.
(3) Peran serta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan dengan
membentuk forum/kelompok pengelola pengembangan prasarana, sarana
dan utilitas di perumahan.
BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 21
(1) SKPD yang membidangi tata ruang dan perumahan melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadap penyerahan, pengelolaan dan pemanfaatan
prasarana, sarana, dan utilitas.
(2) SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerjasama dengan
SKPD terkait atau lembaga lain.

BAB X
PEMBIAYAAN
Pasal 22
(1) Pembiayaan pemeliharaan prasarana, sarana,
penyerahan menjadi tanggung jawab pengembang.

dan

utilitas

sebelum

(2) Pembiayaan pemeliharaan prasarana, sarana, dan utilitas setelah
penyerahan menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah, yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau sumber lain
yang sah.

11

2014

BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23
Pengembang yang berbadan hukum dan bukan badan hukum yang telah
melakukan pembangunan perumahan sebelum berlakunya Peraturan Daerah
ini, dan belum menyerahkan prasarana, sarana dan utilitas perumahan, wajib
menyerahkan prasarana, sarana dan utilitas perumahan paling lambat 1 (satu)
tahun sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Bantul
Ditetapkan di Bantul
pada tanggal 23 JANUARI 2014

BUPATI BANTUL,
TTD

SRI SURYA WIDATI

Diundangkan di Bantul
pada tanggal 23 JANUARI 2014
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTUL,
TTD

RIYANTONO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NOMOR 06
Salinan sesuai dengan aslinya
a.n. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul
u.b. Asisten Pemerintahan
Kepala Bagian Hukum

GUNAWAN BUDI SANTOSO.S.Sos,M.H
NIP. 19691231 199603 1 017

12

2014

TAMBAHAN
LEMBARAN DAERAH
KABUPATEN BANTUL
No.34,2014

Dinas Pekerjaan Umum Kab.Bantul;
Penyerahan,Pengelolaan,Sarana,
Pra-Sarana,Utilitas,Perumahan

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
NOMOR 06 TAHUN 2014
TENTANG
PENYERAHAN DAN PENGELOLAN PRASARAN, SARANA DAN UTILITAS
PERUMAHAN
II.

UMUM
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkanlingkungan hidup yang baik dan sehat, yang
merupakan kebutuhan dasar manusia, dan mempunyaiperan yang sangat
strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai
salah satuupaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri,
mandiri, dan produktif. Pemerintah Daerah bertanggung jawab
melindungi
segenap
masyarakat
Kabupaten
Bantul
melalui
penyelenggaraanperumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat
mampu bertempat tinggal serta menghuni rumahyang layak dan
terjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan
berkelanjutan diseluruh wilayah Kabupaten Bantul.
Prasarana, sarana dan utilitas perumahan yang diadakan oleh
pengembang atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat umum dalam lingkungan permukiman, antara lain seperti
Puskemas, klinik, sekolah, tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, taman
bermain, tempat olahraga, ruang serbaguna, makam, jalan, angkutan
umum, saluran air, jembatan, fly over, under pass, halte, alat penerangan
umum, jaringan listrik, banjir kanal, trotoar, jalur busway, tempat
pembuangan sampah, dan lain sebagainya.Perumahan yang dibangun
harus dilengkapi prasarana, sarana dan utilitas perumahan.Perbandingan
antara luas prasarana, sarana dan utilitas dengan luas permukiman
berkisar antara 40 (empat puluh) berbanding 60 (enam puluh).

13

2014

Meski begitu, perbandingan/persentase tersebut tergantung besar
kecilnya kompleks perumahan yang dibangun. Untuk perumahan kecil,
yang luas arealnya kurang dari 5000 (lima ribu) m2, lahan prasarana,
sarana dan utilitasdapat mencapai 20% (dua puluh persen) atau 30% (tiga
puluh persen).Prasarana, sarana dan utilitas digunakan untuk jalan,
drainase, gorong-gorong, brangang dan lahan terbuka.Semua kompleks
perumahan harus memiliki prasarana, sarana dan utilitas, meski
persentasenya berbeda-beda.
Prasarana, sarana dan utilitasjuga harus tercantum dalam siteplan,
untuk menjadi salah satu persyaratan izin. Selain itu, pengembang juga
diharuskan menyediakan areal pemakaman seluas 2% (dua persen) dari
total lahan yang dikembangkan.
Prasarana, sarana dan utilitas berupa prasarana, sarana dan
utilitas, yang harus diserahkan kepada Pemerintah Daerah demi
menjamin keberlanjutan pemeliharaan serta penanganannya, sehingga
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat semaksimal mungkin.
Untuk menjamin penyerahan prasarana, sarana dan utilitas
perumahan kepada Pemerintah Daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana,
Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah dan Pasal 29
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Perumahan, perlu diatur dengan Peraturan Daerah.
III.

PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Perhitungan 1 (satu) tahun setelah masa pemeliharaan
dihitung sejak berakhir masa berlaku rencana tapak
(siteplan).

14

2014

Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 34
Salinan sesuai dengan aslinya
a.n. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul
u.b. Asisten Pemerintahan
Kepala Bagian Hukum

GUNAWAN BUDI SANTOSO.S.Sos,M.H
NIP. 19691231 199603 1 017

15

2014