BAB I PENDAHULUAN - PERAN PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN PADA MATA PELAJARAN PAI DI SDN 1 TALANG BERINGIN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 - Raden Intan Repository

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Soegeng Rijadarmint, SH. Disiplin sebagai kondisi yang

  tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang

  1 menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan atau kedisiplinan.

  Berdasarkan definisi tersebut, disiplin sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib ketika guru, kepala sekolah dan staf, serta peserta didik yang tergabung dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati.

  Bagi Bangsa Indonesia, agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupannya, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat. Apabila kita melihat realita sekarang ini, salah satu penyebab kegagalan pendidikan agama di Indonesia adalah karena kurang adanya orientasi, program, dan keinginan untuk menciptakan generasi yang kritis, terbuka, dan inovatif.

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri

1 Tulus Tu

  ’u, Peranan Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta, PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2004, h. 31. kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

  2 masyarakat bangsa dan Negara.

  Meskipun demikian, tampaknya pendidikan agama melalui berbagai institusi dan media belum mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan. Berbagai tindakan negatif, penyimpangan, dan kejahatan masih mewarnai kehidupan ini. Bahkan ajaran agama yang seharusnya menjadi dorongan dan semangat untuk beretos kerja yang tinggi dan berperilaku tertib serta disiplin, ternyata belum sepenuhnya fungsional.

  Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembeharuan dalam segala hal unsur-unsur yang mendukung pendidikan. Adapun unsur-unsur tersebut adalah peserta didik, alat dan metode, strategi pembelajaran yang di ajarkan serta materi dan lingkungan pendidikan. Semua unsur tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan

  Selaras dengan hal tersebut, perkembanagan dalam dunia pedidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring dengan tantangan dalam menyapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing diera global. Salah satu permaslaahan yang dihadapi oleh bangsa kita adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang. Banyak hal yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional alantara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan 2 Undang-Undang Sisdiknas, No 20 Th 2003, Sinar Grafika, Jakarta,2003, hlm. 3 alat pelajaran serta perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Namun demikian mutu pendidikan yang dicapai belum seperti apa yang diharapkan. Perbaikan yang telah dilakukan pemerintah tidak akan ada artinya jika tanpa dukungan dar guru, orang tua, peserta didik dan masyarakat. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lapas dengan proses belajar mengajar. Dimana dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menjalankan tgas dan perannya.

  Didalam Al- qura’an dijelaskan bahwa dalam surat

  

           

     Artinya : 1.

  Demi masa.

  2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

  Menyadari akan urgensinya agama dalam kehidupan bangsa ini, maka Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

  3

  yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan ini selaras dengan tujuan Pembangunan Nasional bahkan juga dengan ajaran Islam itu sendiri. Meskipun demikian, tampaknya pendidikan agama melalui berbagai institusi dan media belum mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan. Berbagai tindakan negatif, penyimpangan, dan kejahatan masih mewarnai kehidupan ini. Bahkan ajaran agama yang seharusnya menjadi dorongan dan semangat untuk beretos kerja yang tinggi dan berperilaku tertib serta disiplin, ternyata belum sepenuhnya fungsional.

  Pendidikan agama Islam di sekolah sering disamakan dengan hafalan. Oleh karena itu wajar apabila pendidikan agama bukan memberi pencerahan. Bagi siswa sendiri, pendidikan agama justru menjadi beban. Siswa menjadi enggan dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran agama Islam di sekolahnya. Hal ini menunjukkan tantangan semakin besar dihadapi guru PAI

  Untuk sekolah, disiplin dan tanggung jawab sangat perlu diterapkan dalam proses belajar mengajar, alasannya yaitu dapat membantu kegiatan belajar, dapat menimbulkan rasa senang untuk belajar dan meningkatkan hubungan sosial. Disiplin dan tanggung jawab sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Karena menjadi salah satu prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata tertib kehidupan yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar. 3 Departemen Agama RI, Pedoman Agama Islam Untuk Sekolah Umum, Jakarta, 2004,hlm

  1

  Akan tetapi akhir-akhir ini masalah disiplin sering disepelekan, bahkan banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat terhadap peraturan yang telah disepakati dan ditetapkan. Demikian halnya di sekolah, lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi miniature masyarakat dalam membina disiplin ternyata tidak dapat diandalkan. Tidak sedikit pelanggaran yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, maupun peserta didik, muali dari penyalahgunaan dana bantuan operasional oleh kepala sekolah, pembocoran soal atau kunci jawaban oleh guru yang bermuara pada tawuran dan perkelahian pelajar. Semua itu disebabkan antara lain karena kurangnya atau lemahnya disiplin yang memerlukan pembinaan.

  Banyaknya perilaku negatif dan penyimpangan di sekolah yang dilakukan peserta didik akan mengganggu efektivitas pembelajaran. Hal ini sangat erat kaitannya dengan disiplin sekolah. Oleh karena itu, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, antara lain dapat dilakukan dengan pembinaan disiplin sekolah.

  Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Adapun dari indikator disiplin tersebut yaitu membiasakan hadir tepat waktu, membiasakan mematuhi aturan, menggunakan pakaian sesuai jadwal. Begitu juga halnya dengan tanggung jawab yang merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan. Indikator dari tanggung jawab antara lain melaksanakan tugas piket secara teratur, peran serta aktif dalam kegiatan sekolah, mengajukan usul pemecahan masalah.

  Inti dari Penanaman karakter ialah untuk mengajari seseorang yang mengikuti ajaran dari seorang pemimpin supaya patuh dan taat dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan jangka pendek dari disiplin belajar adalah untuk membuat siswa terlatih dan terkontrol dalam belajar. Sedangkan tujuan jangka panjang disiplin belajar adalah perkembangan dari pengendalian diri dan pengarahan diri sendiri yaitu dalam hal mana siswa mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh atau pengendalian dari luar.

  Pengendalian diri berarti menguasai tingkah laku diri sendiri dengan pedoman norma-norma yang jelas dan aturan-aturan yang sudah menjadi milik diri sendiri. Oleh karena itu guru haruslah secara kontinyu atau terus menerus untuk memainkan peranannya dalam pembentukan disiplin belajar siswa.

  Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran masih tetap memegang peranan penting. Sebab guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha

  4

  pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur dibidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional.

4 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers,

  Jakarta,Rajawali Pers, 1992 , Cet. IV, hlm. 123

  Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang berfikir kritis, dinamis, inovatif, analisis serta kreatif. Selain itu anak didik diharapkan menjadi dewasa dan dapat hidup di masyarakat dinamis.

  Sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 bahwasanya :

  Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

  5 warga yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Belajar merupakan nafas kehidupan bagi pelajar. Karena hampir tidak pernah ditemukan pelajar yang tidak belajar selama berstudi. Yang ada hanyalah perbedaan frekuensi belajar dengan hasil belajar yang bervariasi. Belajar dan selalu belajar adalah tugas para pelajar. Karena belajar adalah suatu kegiatan

  6 yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan.

  Guru agama ikut berperan dalam pembentukan penanaman karakter disiplin pada Pendidikan Agama Islam di sekolah. Sebab peran guru agama tidak dapat digantikan oleh siapapun dan bahkan apapun juga, ada unsur-unsur manusiawi yang ada pada guru yang tidak dapat digantikan oleh mesin yang canggih sekalipun. 5 6 Ibid, Undang- undang, hlm 7 Saiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar ,PT Asdi Mahasatya, Jakarta,2002 , Cet.

  I, hlm.

  10

  Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab yang harus dipikul oleh seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, yang mendorong semangat kerja dalam mewujudkan tujuan organisasi. Untuk itu disiplin dalam bentuk pelaksanaan peraturan sangat diperlukan bagi karyawan, guru dan peserta didik sebagai wujud nyata dari pengawasan dalam menciptakan tata tertib organisasi sekolah/madrasah.

  Disiplin kerja yang baik juga mencerminkan kepribadian seorang guru yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, selain mempunyai intelektual yang tinggi dan wawasan yang luas dan berbagai kompetensi yang dimilikinya.

  Disiplin belajar siswa dapat dimulai dari kebiasaaan yang sering dilakukan diantaranya siswa mampu mempergunakan waktu yang cukup baik, memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru, mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap organisasi kelas dan menyusun jadwal pelajaran.

  Dengan adanya rasa kesadaran diri untuk melaksanakan disiplin kerja maupun disiplin belajar diharapkan semua kegiatan yang dilaksanakan sehari- hari di sekolah dapat membuahkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang juga merupakan tujuan dari pendidikan nasional

  Berangkat dari latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk menyajikan penelitian ini dengan judul: Peranan Penanaman Karakter Disiplin Pada Siswa di SDN 1 Talang Beringin Tanggamus Mata Pelajaran PAI Tahun

  Pelajaran 2016 / 2017

  B.

  Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok masalah yang perlu mendapat jawaban dan kejelasan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Bagaimana pelaksanaan penanaman karakter disiplin pada mata pelajaran PAI di SDN 1 Talang Beringin Tanggamus 2. Apa hasil dalam pelaksanaan penanaman karakter disiplin pada Mata

  Pelajaran PAI di SDN 1 Talang Beringin Tanggamus C. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat kita identifikasikan masalahnya sebagai berikut :

  1. Masih ada guru yang belum bisa menjadi peran atau aktor yang mampu membuat peserta didik menjadi peserta didik yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

  2. Banyaknya Peserta didik yang tidak memperhatikan pelajaran PAI ketika guru menerangkan pelajaran sehingga peserta didik tidak mengerti apa yang diterangkan guru.

  3. Dalam proses pembelajaran PAI guru sering Siswa kurang dalam kedisiplinan dalam memperhatikan dan acuh tid menggunakan metode ceramah serta kurang adanya variasi metode sehingga proses belajar tersebut menjadi kurang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

  D.

  Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penanaman karakter disiplin yang ada di SDN 1 Talang

  Beringin 2. Bagaimana Peran guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai karakter disiplin melalui mata pelajaran PAI diSDN 1 Talang Beringin.

  E.

  Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dikemukakan tujuan dari penelitian ini, yaitu : a.

  Untuk mengetahui peran penanaman karakter disiplin pada siswa SDN

  1 Talang Beringin Mata pelajaran PAI b. Untuk mengetahui hasil dalam pelaksanaan penanaman karakter disiplin Mata Pelajaran PAI di SDN 1 Talang Beringin Tanggamus.

2. Kegunaan Penelitian

  Berdasarkan rumusan dari tujuan penelitian di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah : a.

  Kegunaan Teoritis Memberikan tambahan wawasan secara teoritik terkait dengan pelaksanaan penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab siswa. Juga sebagai pijakan bagi peneliti untuk dikembangkan, baik bagi peneliti sendiri maupun peneliti lain.

  b.

  Kegunaan Praktis Sebagai panduan bagi guru Pendidikan Agama Islam, peneliti, maupun pihak lain yang berkepentingan dalam melaksanakan penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab siswa.

  F.

  Kerangka Berfikir Disiplin pada hakikatnya merupakan salah satu unsur penting dalam keseluruhan perilaku dan kehidupan, baik secara individual maupun kelompok. Mengapa demikian? Dengan disiplin, perilaku seorang individu atau kelompok aka lebih serasi, selaras, dan seimbang dengan tuntutan ketentuan yang berlaku sehingga dapat menunjang terwujudnya kualitas hidup yang lebih

  7 bermakna.

  Sikap Disiplin PAI bukan berarti siswa harus selalu menghafal dan bukan pula selalu mengingat materi-materi yang telah diberikan oleh guru mereka dikelas. Akan tetapi disiplin dalam belajar PAI merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seorang siswa dan tidak dapat tumbuh tanpa pengaturan dan perencanaan yang seksama. Karena sama halnya 7 Mohammad Surya, Bina Keluarga, Semarang, CV. Aneka Ilmu, Anggota IKAPI, 2003, Cet. 4, h. 129. dengan segi-segi pendidikan yang lain, pendidikan agama Islam menyangkut tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini berarti pelajaran pendidikan agama Islam bukan hanya sekadar memberi pengetahuan tentang keagamaan saja melainkan justru yang lebih utama adalah membiasakan anak taat dan patuh menjalankan ibadah dan berbuat serta bertingkah laku didalam kehidupannya sesuai dengan norma-norma yang telah ditetapkan.

  Disiplin perlu untuk semua tingkat usia dan pada semua jenjang pendidikan. Namun disiplin mempunyai arti yang berbeda-beda pada tingkat unsur atau tingkat perkembangan yang berbeda. Sewaktu anak masih kecil, ia belum tahu mengenai baik atau buruk perilaku, ia membutuhkan keteladanan dari pendidik. Pendidik harus dapat menunjukkan secara konsisten (teguh) pada anak mengenai tingkah laku mana yang dinilai baik dan mana yang tidak. Melalui proses imitasi (peniruan), identifikasi (keteladanan) dan internalisasi (penyerapan) anak secara berangsur-angsur belajar mengenai nilai-nilai sosial dan susila sebagai pedoman tingkah laku. Dengan makin besarnya anak, nilai- nilai yang semula ditanamkan dan diteladankan oleh pendidikan akhirnya

  Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya anggung jawab yang harus dipikul oleh seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, yang mendorong semangat kerja dalam mewujudkan tujuan organisasi. Untuk itu disiplin dalam bentuk pelaksanaan peraturan sangat diperlukan bagi karyawan, guru dan peserta didik sebagai wujud nyata dari pengawasan dalam menciptakan tata tertib organisasi sekolah/madrasah.

  Guru yang selalu dapat melaksanakan tata tertib dengan baik akan memberikan contoh yang baik pula kepada siswanya, sehingga siswa dapat menilai antara guru yang disiplin dengan duru yang tidak disiplin. Kedisiplinan guru ini sedikit banyak akan mempengaruhi siswa tentang kinerja guru tersebut. Dengan disiplin ini pula akan menimbulkan satu dorongan tersendiri dalam diri siswa untuk melakukan hal yang serupa seperti yang dilakukan oleh gurunya.

  Disiplin belajar dapat dimulai dari kebiasaan yang sering dilakukan, diantaranya siswa mapu mempergunakan waktu yang cukup baik, memiliki rasa tanggung jawab terhadap organisasi kelas dan menyusun jadwal pelajaran. Jika antara guru dan siswa telah tercipta sikap disiplin yang baik, maka dapat dipastikan bahwa proses pembelajaran yang sedang berlangsung akan berjalan dengan baik pula. Sehingga dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang telah dicita-citakan bersama.

  Dalam kegiatan belajar mengajar disiplin sangat menentukan sekali keberhasilan guru dan siswa dalam melakukan fungsinya. Mengajar akan memper-olah hasil yang diharapkan apabila kedua belah pihak baik dari pihak guru maupun siswa selalu menaati peraturan (tata tertib) yang dibuat oleh lembaga pendidikan sekolah seperti guru selalu menyajikan materi pelajaran. Tepat waktu dalam memasukan peserta didik dan membuat administrasi sekolah. Pihak siswa pun selayaknya selalu mentaati peraturan sekolah supaya harapan yang diinginkan oleh siswa, orangtua dan guru-guru di sekolah yaitu tingginya prestasi belajar dengan hasil yang memuaskan.

  Sikap disiplin dalam arti berpegang teguh kepada aturan dan komitmen kepada ketentuan Allah Swt dalam berbagai keadaan. Disiplin merupakan pencerminan tingkah laku manusia. Tingkah laku yang kurang baik biasanya melahirkan sikap tidak disiplin. Adapun faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah situasi sekolah secara keseluruhan dan di lingkungan keluarga, kedua sangat menentukan sekali terhadap disiplin belajar siswa di sekolah saling menunjang. Seperti kondisi teman belajar di sekolah yang rajin akan memberi pengaruh terhadap disiplin semua siswa untuk belajar.

  Dengan demikian, secara teori ketaatan tata tertib yang diterapkan di SDN 1 Talang Beringin adalah bagian dari komponen penilaian yang dilakukan oleh guru. Oleh sebab itu tingginya prestasi belajar pada bidang studi Akidah Akhlak khususnya menjadi cermin dari ketaatan mereka dalam mematuhi disiplin atau tata tertib. Demikian pula sebaliknya bagi mereka yang prestasinya rendah. Secara kritis, kerangka pemikiran tersebut digambarkan dalam bentuk skematik sebagai berikut: Peran Karakter Disiplin Indikator : 1.

  Taat 2. Patuh 3. Tertib 4. Pengendalian diri 5. Giat Belajar 6. Latihan (membiasakan)

  Prestasi Belajar Hasil Penanaman Karakter Disiplin

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 REVISI PADA MATA PELAJARAN PAI DI SDN 1 KRADINAN PAGERWOJO TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 13

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - IMPLEMENTASI STRATEGI INFORMATION SEARCHTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMK MANBA’UL FALAH DAWE KUDUS PADA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 11

BAB 1 PENDAHULUAN - PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARANINFOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN FISIKAKELAS XI - Raden Intan Repository

0 0 14

BAB I - PERAN GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH DI MTsN 2 PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 19

PERAN GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH DI MTsN 2 PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU PADA MTs SWASTA SE-KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 - Raden Intan Repository

0 0 43

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMA YASMIDA AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 118

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - IMPLEMENTASI LEARNING BEYOND THE FACTS DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI DI MA NU MAZRO’ATUL HUDA KARANGANYAR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 9

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL MELALUI KITAB MUNTAKHOBAT FIL MAHFUDZOT DI SDIT AL-KAUTSAR JEPANG MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT ( TGT ) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISW PADA KELAS V DI MI AL-FAJAR PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 - Raden Intan Repository

0 1 102