Contoh contoh Proposal Penelitian yang baik dan benar

  Judul : Desain kompor 12 volt Penulis : Asri Ningrum Collection Type : Skripsi S1 Nama Prodi : Teknik Elektro Dosen Pembimbing : Rif’an Tsaqif Fathul Qodir

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak bisa diperbaharui. Sumber energi konvensional yang dimiliki saat ini seperti halnya minyak bumi, batu bara, gas bumi merupakan kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga suatu saat akan habis. Saat ini banyak Negara yang mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber minyaknya yang seakan-akan cadangan minyak bumi masih banyak sekali. Angka konsumsi BBM sekarang adalah sekitar 60 juta kiloliter, atau ekuivalen dengan sekitar 1 juta barrel sehari. Produksi minyak bumi sekarang 1,1 juta barrel sehari, sehingga pas-pasan saja. Di lain pihak, produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat. Bahkan, kecenderungan alamiah adalah bahwa produksi turun karena depletion (sumbernya habis) (Sadli, 2004). Menurut Kompas.com (2008), Cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 11 tahun ke depan. Hal itu terjadi jika kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber 2 minyak baru tidak segera dilakukan. Demikian disampaikan Kepala Departemen Energi Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nanang Abdul Manaf dalam Seminar Nasional mengenai Solusi Krisis Energi di Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2008). Seminar tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Undip. Menurut Nanang, rata-rata produksi minyak di Indonesia mencapai 970 ribu 1 juta barel per hari. Namun, persediaan cadangan minyak yang siap diproduksi hanya 4 miliar barel. “Jumlah tersebut hanya akan cukup untuk produksi hingga tahun 2019 nanti,” katanya. Sehingga perlu sumber energi alternatif sebagai solusi dari masalah diatas. Salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa yang akan datang adalah sumber energi matahari. Pemanfaatan sumber energi matahari atau surya sangat tepat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan sumber alam yang suatu saat akan habis. Alternatif dalam peralihan energi matahari ini adalah letak geografis Negara Indonesia yang beriklim tropis, dimana sinar matahari yang ada cukup besar. Energi matahari adalah energi yang terpancar kebumi baik dalam bentuk panas maupun cahaya. Energi matahari merupakan salah satu energi yang tidak dapat habis. Dimana, energi yang tersedia secara cuma-cuma dan berlimpah serta tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan dibandingkan dengan energi konvensional yang lain akibat proses pembakaran yang terjadi. Cahaya matahari yang diserap oleh sel surya akan secara langsung dikonversi menjadi dimanfaatkan. Agar energi listrik dari sel surya dapat dimanfaatkan, maka sel surya membutuhkan beberapa komponen pendukung yang paling minim terdiri atas inverter untuk mengubah listrik DC dari sel surya menjadi listrik AC untuk keperluan sehari-hari, baterei atau akumulator yang digunakan untuk menyimpan kelebihan muatan listrik guna pemakaian darurat atau malam hari, serta beberapa controller untuk mengatur secara optimal daya keluaran sel surya. Energi matahari yang telah dikonversi menjadi energi listrik dapat dimanfaatkan dalam keperluan sehari-hari. Salah satunya digunakan untuk kompor (AC) 220Volt, agar energi listrik tersebut bisa digunakan untuk menyalakan kompor AC diperlukan komponen pendukung sel surya salah satunya adalah inverter untuk mengubah tegangan DC dari sel surya ke AC. Padahal penggunakan inverter ini sangat tidak efisien selain harganya yang sangat mahal, daya yang terbuang juga banyak sehingga menjadi boros, karena inverter memiliki rugi-

sebuah kompor (DC) 12volt. Sehingga dalam penggunaannya nanti tidak memerlukan inverter untuk mengubah tegangan.

  1.2 Permasalahan

  Berdasarkan uraian dari latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Angka konsumsi bahan bakar minyak yang cukup tinggi berbanding terbalik dengan produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat.

  2. Cadangan minyak bumi Negara Indonesia diperkirakan hanya sampai pada tahun 2019.

  3. Ketersediaan sumber energi alternatif seperti energi matahari yang banyak namun belum termanfaatkan dengan baik.

  4. Cahaya matahari dapat langsung dikonversi menjadi listrik oleh sel surya, namun untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari perlu dibutuhkan komponen-komponen pendukung untuk keperluan sehari-hari seperti kompor

  1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya dapat dirumuskan masalah yang akan diselesaikan sebagai berikut:

  1. Sumber listrik DC yang telah di simpan pada akumulator atau baterai dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.

  2. Untuk mendapatkan proses pemanasan yang baik perlu dilakukan perancangan kompor DC dengan sumber daya dari baterai DC 12 Volt.

  1.4 Batasan Masalah

  Untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan terhadap masalah yang akan diselesaikan yaitu penelitian ini hanya berfokus pada bagaimana merancang peralatan listrik yang ada dirumah tangga yakni kompor listrik dengan sumber daya listrik DC 12 Volt, sehingga hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah kompor DC 12 Volt.

  Tujuan perancangan kompor DC ini adalah merancang dan membuat kompor listrik DC

  12 Volt serta melakukan pengukuran terhadap unjuk kerja dari kompor listrik DC 12 Volt tersebut.

  1.6 Manfaat

  Manfaat dari perancangan kompor ini adalah sebagai salah satu solusi penggunaan energi alternatif untuk masa depan, sehingga mengurangi pemakaian bahan bakar minyak yang semakin menipis. Selain itu juga untuk mengurangi pemanasan global dan mengurangi pencemaran lingkungan serta sebagai hasil inovasi dalam bidang teknik elektro untuk menyelesaikan permasalan yang ada di kehidupan nyata.

  1.7 Sistematika Penulisan Laporan

  Laporan skripsi ini disusun dengan menggunakan susunan penulisan sebagai berikut:

  1. BAB I PENDAHULUAN. Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan laporan. topik penelitian, diantaranya tentang accumulator, nikelin, teori aliran listrik, arus listrik, resistor, teganang listrik atau potensial listrik, rangkaian arus searah, daya.

  3. BAB III METODOLOGI. Berisi tentang prosedur perancangan, alat dan bahan, spesifikasi, gambar dan perhitungan, validasi, dan pengujian.

  4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Berisi tentang perhitungan rancangan, implementasi dan data pengujian, data ujicoba, dan analisis.

  5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Accumulator

  Accumulator disebut unsur (sel) sekunder karena sesudah energi habis masih bisa di isi dan digunakan kembali (elektronika-dasar.web.id, 2012). Ketika diisi terjadi reaksi kimia yang pertama sesudah accumulator penuh dapat memberi arus pada rangkaian luar, maka terjadi reaksi kimia kedua. Jadi akumulator ini bekerja mengumpulkan dan mengeluarkan arus listrik. Pada waktu pengisian aki diberi tenaga listrik dari sumber listrik arus searah (dc). Di dalam aki, tenaga listrik ini di ubah menjadi tenaga kimia kemudian disimpan. Sebaiknya pada waktu pengosongan (pemakaian) maka tenaga kimia yang disimpan itu diubah lagi menjadi tenaga listrik. Untuk baterai primer, jika plat-platnya sudah rusak tidak dapat di isi lagi dan harus di ganti dengan yang baru. Akan tetapi, jika tegangan baterai sekunder telah menjadi rendah maka tegangannya dapat dikembalikan seperti semula dengan jalan mengisi listrik baterai itu.

  2.2 Nikelin

  Nikelin merupakan kawat nikel. Nikel adalah logam berwarna putih keperakperakan yang berkilat, keras dan mulur (dapat ditarik) ,tergolong dalam logam peralihan. Nikel merupakan logam yang sangat keras namun dapat dibentuk. Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya dibawah suhu yang ekstrim.

  Nikel mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Pada gugus kimia memiliki lambang atom Ni dan bernomor atom 28. Nikel pertama kali ditemukan oleh Crostdet pada tahun 1751.

  2.3 Teori Aliran Listrik

  Terdapat dua teori yang menjelaskan bagaimana listrik mengalir:

  a. Teori electron (Electron theory) Teori ini menyatakan listrik mengalir dari negatif ke positip. Aliran listrik merupakan perpindahan elektron bebas dari atom satu ke atom yang lain.

  b. Teori konvensional (Conventional theory)Teori ini menyatakan listrik mengalir dari positif ke negatif.

  2.4 Arus Listrik

  Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan elektronnya tidak sama (dunia-listrik.blogspot.com, 2009). Besar 11 arus listrik yang mengalir melalui suatu konduktor adalah sama dengan jumlah muatan (elektron bebas) yang mengalir melalui suatu titik penampang konduktor dalam waktu satu detik. Arus listrik dinyatakan dengan simbol I (intensitas) dan besarnya diukur dengan satuan ampere (disingkat A). Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron. 1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 628×10^16 atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor.

  2.5 Resistor

  Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resitif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas, dan bahan metal pada umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik atau disebut dengan Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, 12 arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Resirtor bersifat resistif, satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm.

  2.6 Tegangan Listrik atau Potensial Listrik

  Yaitu energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-elektron) mengalir dalam suatu penghantar. Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut diatas kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut potential difference. satuan dari potential difference adalah Volt.

  1 Volt adalah tegangan listrik yang mampu menalirkan arus listrik 1 A pada konduktor dengan hambatan 1 ohm. Tegangan Listrik juga dinyatakan dengan huruf E dari EMF

2.7 Rangkaian Arus Searah

  Pada suatu rangkaian akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  1. Sumber tegangan 2. Alat penghubung 3. Adanya beban

  2.7.1 Hukum Ohm

  Yang pertama kali menemukan hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan, adalah seorang yang bernama George Simon Ohm. Dengan hukum Ohm dapat diperhitunglan besarnya kuat arus, tegangan dan tahanan. Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus (I) berubah sebanding dengan tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan beban tahanan (R).

  2.7.2 Hukum kirchoff

  Hukum kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff . Hukum kirchoff 1 berbunyi “Jumlah aljabar dari arus listrik pada titik cabang rangkaian listrik sama dengan nol” (Supriyanto, 2007).

2.8 Daya

  Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau Horsepower (HP). Horsepower merupakan satuan/unit daya listrik di mana 1 HP sama dengan 746 Watt. Sedangkan Watt merupakan satuan daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt (saranabelajar.wordpress.com, 2009).

  Kesimpulan

  Kekurangan dari alat ini adalah daya yang dikeluarkan dari kompor DC ini tidak maksimal yaitu 250 Watt. Hal ini dikarenakan terdapat rugi-rugi daya yang diakibatkan oleh rangkaian kompor yang terpasang antara lempeng penghubung dengan kawat nikelin kurang maksimal. Beberapa cara telah dilakukan yaitu dengan mengganti berbagai macam lempeng yang digunakan tetap belum maksimal mendapatkan daya yang diinginkan sehingga menghasilkan panas yang diharapkan.