BAB IV PEMBAHASAN - KOREKSI FISKAL LAPORAN KEUANGAN DENGAN STANDAR AKUNTANSI MENURUT UU PERPAJAKAN YANG BERLAKU PERIODE TAHUN PAJAK 2015 STUDI KASUS PADA PT. KLINIK SEJAHTERA - Unika Repository

BAB IV PEMBAHASAN

  4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera

  PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

  

Management dimana wajib pajak badan ini bergerak di bidang kesehatan berupa

  rumah sakit yang berada di wilayah Klaten. PT. Klinik Sejahtera memperoleh pendapatannya dari pasien-pasien yang berada di rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan.

  4.2 Laporan Laba Rugi Secara Komersial

  PT.Klinik Sejahtera dalam menyusun laporan keuangan sebagai proses akhir akuntansi ini merupakan cermin kondisi dimana perusahaan secara komersial nantinya akan disesuaikan dengan UU perpajakan yang kemudian terbentuk laporan keuangan secara fiskal, saat ini laporan disusun secara komersial dengan tujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan dan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

  Berikut adalah laporan laba rugi PT.Klinik Sejahtera sebelum melakukan Rekonsiliasi Fiskal :

  

Tabel 4

PT. Klinik Sejahtera

  

INTISARI RUGI LABA

PERIODE 01 JANUARI s/d DESEMBER 2015

I. PENDAPATAN

  1. Pendapatan Umum :

  A. Pendapatan Obat & Alkes Rajal 904.737.538

  B. Pendapatan Obat & Alkes Ranap 8.243.911.384

  C. Pendapatan Business Unit Utama 8.324.905.486

  D. Pendapatan Business Unit Dukungan 834.461.635

  E. Pendapatan Administratif 725.638.395

  F. Discount / Potongan (24.613.635)

TOTAL PENDAPATAN 19.009.040.802

II. HPP

  1. Harga Pokok Penjualan 9.296.394.019

LABA KOTOR

  9.712.646.783

III. Biaya Operasional & Non Operasional

  Biaya Gaji, Lembur, THR, Jamsostek & Honorer 5.920.491.535

  • - Biaya Transportasi

  Biaya Penyusutan & Amortisasi 876.693.782

  • Biaya Sewa
  • Biaya Bunga Pinjaman Biaya dengan sehubungan Jasa / Ijini 7.666.134
  • Biaya Piutang Tak Tertagih - Biaya Royalti Biaya Promosi & Marketing 145.069.954 Biaya lainnya 514.621.648

  TOTAL BIAYA OPERASIONAL & NON 7.464.543.053 OPERASIONAL : 7.464.543.053

LABA USAHA

  2.248.103.729

IV. PENDAPATAN & BIAYA LUAR USAHA :

  1. Pendapatan Bunga Bank 37.208.497

  2. Pendapatan Sewa Optik 4.219.870

  3. Pendapatan Lain-lain 119.618.924

  4. Biaya Administrasi (441.789.311)

  5. Biaya Sosial (67.141.051)

  6. Biaya Pajak

  • 7. Biaya Lain-lain (Beban Non Operasional lainnya)

  (77.426.715)

  

TOTAL PENDAPATAN & BIAYA LUAR USAHA : (425.309.786)

(425.309.786)

LABA BERSIH

  1.822.793.943 Sumber : KKP Adiyanto Consultant Management (data diolah)

  Dari laporan laba rugi di atas,berikut rincian dan catatan yang perlu diketahui : A. Pendapatan Business Unit Utama & Business Unit Dukungan

  Pendapatan Business Unit Utama & Business Unit Dukungan PT. Klinik Sejahtera diperoleh sebagian besar dari pendapatan Bussines Unit Utama (dari pendapatan radiologi, rontgen, USG, CT-Scan, serta dari pendapatan laboratorium), Pendapatan Bussines Unit Dukungan (dari pendapatan parkir, Laundry, pendapatan food and nutrition ), serta pendapatan Administratif (pendapatan dari Institusi rujukan dan administrasi resume).

  B. HPP Perhitungan HPP yang digunakan oleh PT. Klinik Sejahtera untuk memperoleh laba bersih adalah dengan metode FIFO, dimana metode tersebut diakui secara pajak. Berikut perhitungannya : HPP: Persediaan awal : Rp 531.906.523 Pembelian : Rp 9.343.887.953 + Jumlah barang tersedia : Rp 9.875.794.476 Persediaan akhir : Rp 579.400.456 - Harga Pokok Penjualan : Rp 9.296.394.019 Laporan laba rugi di atas masih menyajikan laporan keuangannya ke dalam bentuk laporan komersial (menurut Standart Akuntansi), sehingga didapat Laba bersih perusahaan adalah sebesar Rp1.822.793.943 . Laba ini tidak dapat dijadikan penentu besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi wajib pajak karena tidak diakui secara fiskal, maka dalam pembuatan laba/rugi secara fiskal baik biaya- biaya/beban serta pendapatan final atau penghasilan yang masih menurut Standart Akuntansi tersebut maka harus dilakukan Koreksi Positif dan Koreksi Negatif.

4.3 Analisa Penentuan Koreksi Positif dan Koreksi Negatif

  Didalam laporan laba rugi PT.Klinik Sejahtera, adapun biaya-biaya dan pendapatan yang tidak diakui secara fiskal maka akan dikoreksikan baik secara positif maupun dikoreksi negatif, sebagai berikut :

A. Koreksi Positif

  ∑ Beban Sosial Rp 67.141.051 ∑ Beban Pakaian Seragam Rp 10.046.000 ∑ Beban Non Operasional Lainnya Rp 77.426.715

  Total Koreksi Positif Rp 154.613.766

  Adapun penjelasan dari akun di atas sebagai berikut:

  a. Untuk Beban Sosial Beban sosial di sini adalah beban sumbangan dimana harus dikoreksikan karena transaksi tersebut bagi pihak yang menerima bukan lah merupakan objek pajak sepanjang diterima tidak dalam rangka hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan, atau hubungan di antara pihak- pihak yang bekepentingan sesuai dalam pasal 4 ayat 3 huruf a UU PPh No 36 Tahun 2008.

  b. Untuk Beban Pakaian Seragam Sesuai dengan UU Perpajakan yang tercantum ke dalam UU No. 7 Thn.1983 sebagaimana diubah menjadi UU No. 36 Thn.2008 Pasal 4 ayat 3 tentang yang dikecualikan dari objek pajak, yang menyatakan bahwa penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa merupakan tambahan kemampuan ekonomis yang diterima dalam bentuk uang. Penggantian atau imbalan dalam bentuk kenikmatan seperti beban pakaian seragam tersebut.

  c. Untuk Beban Non Operasional Lainnya Biaya yang bukan menjadi pengurang penghasilan bruto selain yang tercantum dalam Pasal 9 ayat 1 UU PPh, yaitu didasarkan PP 138 Tahun 2000 adalah Biaya untuk menagih, mendapat, dan memelihara penghasilan yang bukan merupakan Objek pajak.

B. Koreksi Negatif

  ∑ Pendapatan Bunga Bank Rp 37.208.497 ∑ Pendapatan Sewa Rp 4.219.870 ∑ Pendapatan Lain-lain Rp 119.618.924

  Total Koreksi Negatif Rp 161.047.291

  Adapun penjelasan dari akun di atas sebagai berikut:

  a. Untuk Pendapatan Bunga Bank Sesuai dengan UU Perpajakan yaitu UU No. 7 Tahun 1983 sebagaimana diubah menjadi UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 huruf (f) Pendapatan Bunga Bank harus dikoreksi karena pendapatan yang bersifat final sehingga tidak diakui sebagai penghasilan menurut fiskal.

  b. Untuk Pendapatan Sewa Pendapatan sewa di sini harus dikoreksikan dalam perhitungan penghasilan kena pajak yaitu pendapatan Optik yang merupakan objek PPh Pasal 4 ayat 2 yang bersifal final sehingga tidak diakui sebagai penghasilan menurut fiskal. c. Untuk Pendapatan Lain-lain Pendapatan lain-lain diperoleh dari penghasilan yang bersifat final yaitu berupa tabungan lainnya, bunga deposito, serta bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi untuk anggota koperasi dari perusahaan. Karena pendapatan ini bersifat final berdasarkan pasal 4 ayat (2) huruf a UU PPh No.36 Tahun 2008 maka harus dikoreksi negatif yang nantinya akan mengurangi penghasilan kena pajak dari PT. Klinik Sejahtera.

C. Penyusutan Fiskal

  Tabel berikut menggambarkan penyusutan yang telah dilakukan PT. Klinik Sejahtera setelah dilakukan penyesuaian menurut ketentuan UU Perpajakan.

  Tabel 5 Daftar Penyusutan Aktiva (Fiskal) PT. Klinik Sejahtera Tahun 2015 Jenis Kelompok Tarif Harga Perolehan Penyusutan Aktiva

  Kendaraan Rp 630.614.000 Rp 78.826.750

  II 12,5% Alat/Mesin

  Rp 3.379.331.598 Rp 422.416.450

  II 12,5% Kantor Alat

  Rp 5.455.243.374 Rp 340.952.710

  III 6,25% Kesehatan Bangunan

  Permanen 5% Rp 2.040.582.735 Rp 102.029.136

  Total Penyusutan Rp 944.261.046 Sumber : KKP Adiyanto Consultant Management (data diolah)

  Diketahui dari data penyusutan di atas adalah:

  • Penyusutan kendaraan yang digunakan untuk operasional PT. Klinik Sejahtera serta direktur dari PT. Klinik Sejahtera adalah penyusutan Bukan Bangunan kelompok II. Sesuai dengan surat edaran Dirjen Pajak No.154/PJ.42/2003, kendaraan yang termasuk dalam inventaris perusahaan yang juga digunakan oleh direksi, pengakuan penyusutan dapat diakui sebagai biaya dalam
perhitungan penghasilan kena pajak hanya 50%, sehingga yang dapat diakui sebagai biaya dalam perhitungan penghasilan kena pajak adalah senilai Rp 78.826.750.

  • Penyusutan terhadap Alat/Mesin Kantor berupa komputer dan lainnya, terdapat perbedaan akibat perlakuan perpajakan dengan akuntansi yang memiliki sifat temporer. Artinya secara keseluruhan bahwa beban atau pendapatan yang diperoleh baik menurut perpajakan maupun akuntansi sebenarnya sama, namun yang berbeda adalah alokasi penyusutan setiap tahunnya.
  • Penyusutan terhadap Alat Kesehatan berupa alat-alat operasi dan lainnya adalah penyusutan Bukan Bangunan yang termasuk kelompok III, hal ini dilihat dari masa manfaat dari alat kesehatan tersebut. Terdapat perbedaan akibat perlakuan secara akuntansi dengan perpajakan yang memiliki sifat temporer juga. Artinya secara keseluruhan bahwa beban atau pendapatan yang diperoleh baik itu menurut akuntansi maupun perpajakan sebenarnya sama, namun yang menjadi pembeda adalah alokasi penyusutan setiap tahunnya.
  • Penyusutan yang termasuk Bangunan Permanen dan juga tanah dari PT. Klinik Sejahtera senilai Rp 102.029.136,- diakui sebagai pengurang untuk menentukan penghasilan kena pajak, karena sesuai dengan UU PPh Pasal 6 ayat 1 huruf b, bahwa penyusutan atas pengeluaran untuk harta berwujud yang masa manfaatnya lebih dari 20 tahun dapat diakui sebagai pengurang dalam perhitungan penghasilan kena pajak dalam metode penyusutan yang digunakan sesuai dengan UU PPh Pasal 11 ayat 6.

  Tabel 6 KOREKSI FISKAL PERIODE JANUARI S/D JDESEMBER 2015 PT. KLINIK SEJAHTERA

Laba (Rugi) Komersial 1.822.793.943

KOREKSI POSITIF

  1. Beban Sosial 67.141.051

  2. Beban Pakaian Seragam 10.046.000

  3. Beban Non Operasional 77.426.715

  Lainnya

  

TOTAL KOREKSI POSITIF 154.613.766

KOREKSI NEGATIF

  1. Pendapatan Bunga Bank 37.208.497

  2. Pendapatan Sewa 4.219.870

  3. Pendapatan Lain-lain 119.618.924

  (161.047.291) TOTAL KOREKSI NEGATIF PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

  1. Penyusutan Komersial 876.693.782

  2. Penyusutan Fiskal 944.261.046

TOTAL PENYUSUTAN (67.567.264)

  • 1. Amortisasi Komersial -

  2. Amortisasi Fiskal

  • - TOTAL AMORTISASI AKTIVA JUAL DAN MUSNAH

  1. Laba/Rugi Penjualan at

  • Komersial

  2. Laba/Rugi Penjualan at Fiskal -

  • - TOTAL JUAL

  1. Aktiva Tetap Musnah

  • Komersial -

  2. Aktiva Tetap Musnah Fiskal

  • - TOTAL MUSNAH BIAYA SURAT TAGIHAN PAJAK (STP) & SKP
  • 1. Biaya STP

  2. Biaya SKP -

  Total Biaya Surat Tagihan Pajak (STP) & -

  SKP Penghasilan Kena Pajak 1.748.793.154 Sumber : KKP Adiyanto Consultant Management (data diolah)

  Dari laporan keuangan di atas, PT.Klinik Sejahtera telah melakukan koreksi fiskal terhadap beberapa akun transaksi baik koreksi positif maupun koreksi negatif sehingga didapat penghasilan kena pajak adalah sebesar Rp 1.748.793.154.

4.4 Perhitungan Pajak Terutang

  Berdasarkan dari uraian di atas, maka Perhitungan Pajak setelah dilakukan koreksi terhadap laporan keuangan PT. Klinik Sejahtera sebagai berikut:

  Tabel 7 PERHITUNGAN PAJAK TAHUN 2015 ANGSURAN MASA PPH 25 TAHUN 2016 PT. KLINIK SEJAHTERA

  1. Peredaran Usaha 19.009.040.802

  2. Penghasilan Kena Pajak

  A. Penghasilan Kena 1.748.793.154

  Pajak

  B. Kompensasi kerugian Th.2014 C. Penghasilan Tidak

  Kena Pajak

  D. Penghasilan Kena (154)

  Pajak (Pembulatan)

TOTAL PENGHASILAN KENA PAJAK 1.748.793.000

3. Hutang Pajak

  A. PKP yang (4.800.000.000/19.009.040.802)X mendapatkan

  441.590.214 1.748.793.000 fasilitas

  TARIF PAJAK (50% X 25%)X 441.590.214 55.198.776

  B. PKP yang tidak mendapatkan fasilitas

  1.748.793.154 - 441.590.214 1.307.202.940

  TARIF PAJAK 25% X 1.307.202.940 326.800.735 PAJAK TERUTANG 381.999.511

  4. Prepaid Tax

  A. PPH 23

  • B. PPH 25 276.816.944

  TOTAL (276.816.944) TOTAL PAJAK TERUTANG

  105.182.567

  5. ANGSURAN MASA PPH 25 TAHUN 2016

  (381.999.511 / 12) 31.833.293

  Sumber : KKP Adiyanto Consultant Management (data diolah)

  Dari perhitungan di atas, peredaran usaha yang dimiliki oleh PT. Klinik Sejahtera dalam periode tahun pajak 2015 saat itu adalah sebesar Rp 19.009.040.802. Maka dengan hasil koreksi terhadap laporan laba rugi yang telah dilakukan, total penghasilan kena pajak PT. Klinik Sejahtera adalah sebesar Rp 1.748.793.154. Jumlah tersebut menjadi hutang pajak yaitu (4.800.000.000/19.009.040.802) X 1.748.793.154 = 441.590.214 dengan dikenakan tarif 50% x 25% sesuai dengan tarif penghasilan kena pajak yang mendapat fasilitas. Kemudian penghasilan kena pajak yang tidak mendapat fasilitas yaitu 1.748.793.154 - 441.590.214 = 1.307.202.940 dengan tarif 25% x 1.307.202.940 = 326.800.735 maka total pajak terutang PT. Klinik Sejahtera menjadi Rp 381.999.511. PPh pasal 25 yang juga menjadi pengurang pajak terutang tersebut yaitu sebesar Rp 276.816.944 diperoleh dari rekapitulasi perpaid selama tahun pajak 2015 pada lampiran. Sehingga diperoleh Total Pajak terutang PT. Klinik Sejahtera adalah Rp 105.182.567 dengan angsuran masa PPh 25 Tahun 2016 adalah sebesar Rp 31.833.293.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DALAM PENERAPAN PSAK 46 PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP MOJOKERTO

3 73 18

ANALISIS KOREKSI FISKAL LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DENGAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL BERDASARKAN PERATURAN PERPAJAKAN UU NO.17 TAHUN 2000. Studi Kasus pada PT. SELECTA Batu - Jatim

0 27 15

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA LAPORAN KEUANGAN PEMDA PROVINSI NTT - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA LAPORAN KEUANGAN PEMDA PROVINSI NTT - Perbanas Institutional Repository

0 0 35

BAB V PENUTUP 5.1 - PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA LAPORAN KEUANGAN PEMDA PROVINSI NTT - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK TERHADAP PEMBENTUKAN CADANGAN PIUTANG YANG TIDAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN FISKAL KOPERASI SERBA USAHA KUSUMA ARUM SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

1 2 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UPAYA IMPLEMTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK DALAM LAPORAN KEUANGAN CV. PM SURABAYA TAHUN 2012 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 28

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - UPAYA IMPLEMTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK DALAM LAPORAN KEUANGAN CV. PM SURABAYA TAHUN 2012 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 42

ANALISIS ANTARA LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DENGAN AKUNTANSI PERPAJAKAN DALAM MENENTUKAN PENGHASILAN KENA PAJAK (PKP) PADA CV KLM TAHUN 2016 - UNS Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS PERAN KONSULTAN PAJAK TERHADAP LAPORAN REKONSILIASI FISKAL SEBAGAI UPAYA EFISIENSI PAJAK PADA PT. XXX TAHUN 2015 (Studi Kasus di Kantor Konsultan Pajak PT. Insani Prima Konsultindo) - UNS Institutional Repository

0 1 15