JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN ASAHAN
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
BAB 8MEMORANDUM PROGRAM
JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA KABUPATEN ASAHAN
Pembagian urusan pemerintahan wajib antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota merupakan amanat
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan seluruh daerah khususnya Pengembangan Infrastruktur
Permukiman Bidang Cipta Karya yang bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi
kebutuhan dasar warga negara. Prioritas pelaksanaan urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar berpedoman pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk peraturan
pemerintah. Standar pelayanan minimal sendiri adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu Pelayanan yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Program dan Kegiatan dalam dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten
Asahan Tahun 2018-2022 ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi berbagai
dokumen perencanaan terkait Pengembangan Infrastruktur Permukiman dari
berbagai kelembagaan terkait dan telah melalui tahapan sinkronisasi dan koordinasi
pada tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Kementerian/Lembaga untuk
periode jangka menengah.
Memorandum Program (MP) Jangka Menengah Bidang Cipta Kabupaten Asahan
merupakan rekapitulasi dan intisari dokumen RPIJM ini dengan tujuan untuk:
VIII - 1
VIII - 1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
1. Memorandum Program (MP) bidang Cipta Karya diharapkan dapat dipakai sebagai
pedoman
penganggaran
untuk
implementasi
pelaksanaan
pembangunan
keciptakaryaan mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 sebagimana yang
tercantum dalam Matriks Usulan Program.
2. Dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pendanaan untuk implementasi
pembangunan Bidang Cipta Karya selama 5 tahun yaitu tahun 2018 sampai dengan
tahun 2022 sehingga dapat menjadi dasar penyusunan Rencana Operasional
tahapan pembangunan keciptakaryaan Kabupaten Asahan.
3. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat
dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi
dalam pembangunan keciptakaryaan di Kabupaten Asahan
4. Tersedianya data untuk feed-back RPIJM Kabupaten Asahan periode berikutnya.
8.1
Ringkasan Eksekutif RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten
Asahan Tahun 2018-2022
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Asahan Tahun 2018-2022 disusun dalam rangka pengembangan
infrastruktur keciptakaryaan di Asahan sesuai kebijakan pembangunan yang telah
diamanatkan dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20152019 maupun arahan kebijakan dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Asahan tahun 2016-2021 sehingga kegiatan-kegiatan yang
diprioritaskan dapat terwujud atas dasar keterpaduan dan singkronisasi program.
Sebagai bentuk penjabarannya, rencana investasi program bidang Cipta Karya ini
direncanakan dengan mengacu pada program-program strategis pada Rencana
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Bidang Pengembangan Infrastruktur Permukiman Tahun 2015-2019 sebagai acuan
program-program strategis Nasional Bidang Cipta Karya dan disandingkan dengan
Renstra OPD Kabupaten Asahan Tahun 2016-2021.
Melalui rangkaian proses perencanaan dengan mengkaji dokumen-dokumen
pengembangan permukiman yang menjadi bagian dari rencana pembangunan
VIII - 2
VIII - 2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
daerah dan melihat berbagai isu-isu strategis bidang permukiman yang menjadi
permasalahan, tantangan dan peluang-peluang sebagai potensi unggulan Asahan
maka
dapat
ditentukan
sasaran
dan
kebutuhan
program
dalam
rangka
pengembangan infrastruktur permukiman di Kabupaten Asahan untuk jangka
menengah yaitu mulai tahun 2018 hingga tahun 2022. Program-program yang
direncanakan mencakup 4 (empat) sektor Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Bidang Cipta Karya, yaitu:
1. Pengembangan Kawasan Permukiman (Program PKP)
2. Pengembangan Penataan Bangunan (Program PBL)
3. Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (Program
PPLP); dan
4. Pembinaan dan Pengembangan Air Minum (Program PPAM).
Terhadap penentuan prioritas lokasi rencana kegiatan juga telah memperhatikan
arahan penataan ruang/spasial baik lingkup wilayah nasional (RTRWN), Propinsi
(RTRWP) maupun didaerah (RTRWK) berdasarkan pendekatan pembangunan pada
Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) dalam upaya mewujudkan keterpaduan dan
fungsi koordinasi pengaturan, integrasi perencanaan dan sinkronisasi programprogram pembangunan prioritas daerah.
8.2
Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Rencana-rencana
kegiatan
baik
melalui
pendanaan
APBN
maupun
alokasi
pendanaan lainnya harus dilengkapi dengan kriteria kesiapan (readiness criteria). Hal
ini harus disiapkan lebih awal sebelum dimulainya tahap pelasanaan pembangunan.
Kriteria kesiapan masing-masing program kegiatan sesuai dengan kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan Kementerian PUPR Ditjen Cipta Karya dengan
tujuan untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan pelaksanaan pembangunan
infrastruktur permukiman sehingga berdampak pada rendahnya penyerapan
anggaran pada awal tahun dan akan berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi
secara nasional.
VIII - 3
VIII - 3
2018 - 2022
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
8.2.1
Readiness Criteria Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman
Kriteria-kriteria kesiapan (readiness criteria) pada program kegiatan Pengembangan
Kawasan Permukiman adalah sebagai berikut:
A. Pendampingan Penyusunan Peraturan Daerah tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan kumuh dan Permukiman Kumuh.
Merupakan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam penyusunan dan
penetapan Perda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
kumuh dan Permukiman Kumuh. Tujuan pendampingan adalah membangun dan
memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam menjalankan perannya sebagai
pelaku
utama
dalam
perencanaan/pengaturan
terkait
pencegahan
dan
peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh
Kriteria Kesiapan:
Memiliki SK Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh
Memiliki Profil Permukiman Kumuh
Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan
Ranperda
Memiliki SK Pembentukan Pokjanis Penyusunan Pendampingan Penyusunan
Ranperda
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
B. Pendampingan
Penyusunan
Rencana
Pencegahan
dan
Peningkatan
Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
Merupakan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam menyusun
dokumen rencana aksi penanganan permukiman kumuh perkotaan. Tujuan
pendampingan adalah membangun dan memperkuat kapasitas pemerintah
daerah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku utama dalam perencanaan
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
Kriteria Kesiapan:
Memiliki SK Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh
Memiliki Profil Permukiman Kumuh
Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan
RP2KPKP
VIII - 4
VIII - 4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
Memiliki SK Pembentukan Pokjanis Penyusunan Pendampingan Penyusunan
RP2KPKP
Diutamakan sudah memiliki Perda Kumuh
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
C. Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Readiness
Criteria
penyelenggaraan
kegiatan
pengembangan
kawasan
permukiman perkotaan telah ditetapkan sebagai berikut:
1) Kriteria Umum
Diutamakan pada Kawasan Strategis Nasional (PKN, PKSN) atau pada kawasan
non Strategis Nasional dengan luasan permukiman kumuh ≥ 15 Ha.
Merupakan Wilayah Pengembangan Strategis Kementerian PUPR (35 WPS)
Memiliki Perda RTRW
Memiliki Perda Bangunan Gedung
Tersedianya Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB)/dana daerah untuk
pembiayaan komponen kegiatan
Institusi pengelola pasca konstruksi (KPP) terkait serah terima asset
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
2) Kriteria Khusus
Memiliki SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh
Memiliki RKP-KP/ RP2KPKP/Dokumen SIAP
Memiliki Surat Pernyataan Minat
Kesiapan dan kesediaan Lahan
Sudah ada Perencanaan : Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis
Kab/Kota, serta RAB, TOR dan RKS sudah siap lelang
D. Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Perdesaan
Readiness
Criteria
penyelenggaraan
kegiatan
pengembangan
kawasan
permukiman perdesaan telah ditetapkan sebagai berikut:
Merupakan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN)*
SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial (Agropolitan,
Minapolitan, Pariwisata, KSK dll)
Memiliki Profil kawasan permukiman Perdesaan
Memiliki Surat Pernyataan Minat
VIII - 5
VIII - 5
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
Kesiapan dan kesediaan Lahan
Sudah ada Perencanaan : Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis
Kab/Kota, serta RAB, TOR dan RKS sudah siap lelang
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
E. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus
Readiness
Criteria
penyelenggaraan
kegiatan
pengembangan
kawasan
permukiman khusus telah ditetapkan sebagai berikut:
SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Khusus (Perbatasan, Pulau Kecil
Terluar, Rawan/Pasca Bencana tertentu lainnya)
Memiliki Profil kawasan Permukiman Khusus
Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan pengembangan dan
pembangunan kawasan khusus
Memiliki Kesiapan dan kesediaan Lahan
Sudah ada Perencanaan : Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis
Kab/Kota, serta RAB, TOR dan RKS sudah siap lelang
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
Sesuai arahan pihak kementerian DJCK, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyiapan usulan kegiatan adalah:
1. Perlu peran serta Satker Randal untuk mengawal kegiatan Pengembangan Kawasan
Permukiman terutama dalam hal kolaborasi dan keterpaduan program antar sektor
dilingkungan Cipta Karya serta Pemerintah Daerah.
2. Memastikan kesiapan readiness criteria untuk kegiatan Pengembangan Kawasan
Permukiman telah sesuai dengan kebijakan.
3. Inventarisasi dan kolaborasi dengan kegiatan Pemerintah Daerah agar pelaksanaan
kegiatan dapat menghasilkan keluaran yang masif dan dapat mengubah wajah
kawasan.
4. Mengawal proses perencanaan, pelaksanaan hingga serah terima aset kepada
Pemerintah Daerah.
5. Untuk kegiatan TA. 2019, perlu dipastikan keterpaduan program antar sektor di
lingkungan Cipta Karya serta kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
(Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya pada Pembekalan Teknis Peningkatan Kualitas
Perencanaan dan Pengendalian TA 2018)
VIII - 6
VIII - 6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
8.2.2
2018 - 2022
Readiness Criteria Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Program
Penyelenggaraan
Penataan
Bangunan
Dan
Lingkungan
melalui
penganggaran APBN disiapkan berdasarkan kriteria-kriteria kesiapan (readiness
criteria) sebagai berikut.
Tabel VIII-1
Readiness Criteria Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan
VIII - 7
VIII - 7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
VIII - 8
VIII - 8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
VIII - 9
VIII - 9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
(Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya pada Pembekalan Teknis Peningkatan Kualitas Perencanaan
Dan Pengendalian TA 2018)
8.2.3
Readiness Criteria Kegiatan Pengembangan SPAM
Kegiatan pada Program Pengembangan SPAM berdasarkan kriteria-kriteria kesiapan
(readiness criteria) sebagai berikut.
Tabel VIII-2 Readiness Criteria Kegiatan Pengembangan SPAM
VIII - 10
VIII - 10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
VIII - 11
VIII - 11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
(Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya pada Pembekalan Teknis Peningkatan Kualitas
Perencanaan dan Pengendalian TA 2018)
8.2.4
Readiness Criteria Kegiatan Penyehatan PLP
Kriteria-kriteria kesiapan (readiness criteria) pada program kegiatan Penyehatan PLP
adalah sebagai berikut.
VIII - 12
VIII - 12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
Tabel VIII-3 Readiness Criteria Kegiatan Penyehatan PLP
VIII - 13
VIII - 13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
(Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya pada Pembekalan Teknis Peningkatan Kualitas
Perencanaan dan Pengendalian TA 2018)
8.3
Memorandum Program RPIJM Kabupaten Asahan 20182022
8.3.1
Matrik Memorandum Program
Memorandum Program ini dilengkapi dengan matrik (tabel-tabel) rencana investasi
program berdasarkan waktu rencana pelaksanaan dalam periode 5 (lima) tahun ke
depan berikut sumber-sumber penganggarannya termasuk alokasi penganggaran
daerah melalui alokasi APBD Kabupaten Asahan atas dasar komitmen bersama dan
persetujuan dari Bupati Kabupaten Asahan selaku kepala daerah.
Berikut adalah Matrik Memorandum Program Bidang Cipta Karya Kabupaten
Asahan tahun 2018-2022.
VIII - 14
VIII - 14
2018 - 2022
BAB 8MEMORANDUM PROGRAM
JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA
KARYA KABUPATEN ASAHAN
Pembagian urusan pemerintahan wajib antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota merupakan amanat
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan seluruh daerah khususnya Pengembangan Infrastruktur
Permukiman Bidang Cipta Karya yang bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi
kebutuhan dasar warga negara. Prioritas pelaksanaan urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar berpedoman pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk peraturan
pemerintah. Standar pelayanan minimal sendiri adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu Pelayanan yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Program dan Kegiatan dalam dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten
Asahan Tahun 2018-2022 ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi berbagai
dokumen perencanaan terkait Pengembangan Infrastruktur Permukiman dari
berbagai kelembagaan terkait dan telah melalui tahapan sinkronisasi dan koordinasi
pada tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Kementerian/Lembaga untuk
periode jangka menengah.
Memorandum Program (MP) Jangka Menengah Bidang Cipta Kabupaten Asahan
merupakan rekapitulasi dan intisari dokumen RPIJM ini dengan tujuan untuk:
VIII - 1
VIII - 1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
1. Memorandum Program (MP) bidang Cipta Karya diharapkan dapat dipakai sebagai
pedoman
penganggaran
untuk
implementasi
pelaksanaan
pembangunan
keciptakaryaan mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 sebagimana yang
tercantum dalam Matriks Usulan Program.
2. Dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pendanaan untuk implementasi
pembangunan Bidang Cipta Karya selama 5 tahun yaitu tahun 2018 sampai dengan
tahun 2022 sehingga dapat menjadi dasar penyusunan Rencana Operasional
tahapan pembangunan keciptakaryaan Kabupaten Asahan.
3. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat
dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi
dalam pembangunan keciptakaryaan di Kabupaten Asahan
4. Tersedianya data untuk feed-back RPIJM Kabupaten Asahan periode berikutnya.
8.1
Ringkasan Eksekutif RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten
Asahan Tahun 2018-2022
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Asahan Tahun 2018-2022 disusun dalam rangka pengembangan
infrastruktur keciptakaryaan di Asahan sesuai kebijakan pembangunan yang telah
diamanatkan dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20152019 maupun arahan kebijakan dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Asahan tahun 2016-2021 sehingga kegiatan-kegiatan yang
diprioritaskan dapat terwujud atas dasar keterpaduan dan singkronisasi program.
Sebagai bentuk penjabarannya, rencana investasi program bidang Cipta Karya ini
direncanakan dengan mengacu pada program-program strategis pada Rencana
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Bidang Pengembangan Infrastruktur Permukiman Tahun 2015-2019 sebagai acuan
program-program strategis Nasional Bidang Cipta Karya dan disandingkan dengan
Renstra OPD Kabupaten Asahan Tahun 2016-2021.
Melalui rangkaian proses perencanaan dengan mengkaji dokumen-dokumen
pengembangan permukiman yang menjadi bagian dari rencana pembangunan
VIII - 2
VIII - 2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
daerah dan melihat berbagai isu-isu strategis bidang permukiman yang menjadi
permasalahan, tantangan dan peluang-peluang sebagai potensi unggulan Asahan
maka
dapat
ditentukan
sasaran
dan
kebutuhan
program
dalam
rangka
pengembangan infrastruktur permukiman di Kabupaten Asahan untuk jangka
menengah yaitu mulai tahun 2018 hingga tahun 2022. Program-program yang
direncanakan mencakup 4 (empat) sektor Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Bidang Cipta Karya, yaitu:
1. Pengembangan Kawasan Permukiman (Program PKP)
2. Pengembangan Penataan Bangunan (Program PBL)
3. Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (Program
PPLP); dan
4. Pembinaan dan Pengembangan Air Minum (Program PPAM).
Terhadap penentuan prioritas lokasi rencana kegiatan juga telah memperhatikan
arahan penataan ruang/spasial baik lingkup wilayah nasional (RTRWN), Propinsi
(RTRWP) maupun didaerah (RTRWK) berdasarkan pendekatan pembangunan pada
Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) dalam upaya mewujudkan keterpaduan dan
fungsi koordinasi pengaturan, integrasi perencanaan dan sinkronisasi programprogram pembangunan prioritas daerah.
8.2
Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Rencana-rencana
kegiatan
baik
melalui
pendanaan
APBN
maupun
alokasi
pendanaan lainnya harus dilengkapi dengan kriteria kesiapan (readiness criteria). Hal
ini harus disiapkan lebih awal sebelum dimulainya tahap pelasanaan pembangunan.
Kriteria kesiapan masing-masing program kegiatan sesuai dengan kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan Kementerian PUPR Ditjen Cipta Karya dengan
tujuan untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan pelaksanaan pembangunan
infrastruktur permukiman sehingga berdampak pada rendahnya penyerapan
anggaran pada awal tahun dan akan berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi
secara nasional.
VIII - 3
VIII - 3
2018 - 2022
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
8.2.1
Readiness Criteria Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman
Kriteria-kriteria kesiapan (readiness criteria) pada program kegiatan Pengembangan
Kawasan Permukiman adalah sebagai berikut:
A. Pendampingan Penyusunan Peraturan Daerah tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan kumuh dan Permukiman Kumuh.
Merupakan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam penyusunan dan
penetapan Perda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
kumuh dan Permukiman Kumuh. Tujuan pendampingan adalah membangun dan
memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam menjalankan perannya sebagai
pelaku
utama
dalam
perencanaan/pengaturan
terkait
pencegahan
dan
peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh
Kriteria Kesiapan:
Memiliki SK Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh
Memiliki Profil Permukiman Kumuh
Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan
Ranperda
Memiliki SK Pembentukan Pokjanis Penyusunan Pendampingan Penyusunan
Ranperda
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
B. Pendampingan
Penyusunan
Rencana
Pencegahan
dan
Peningkatan
Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
Merupakan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam menyusun
dokumen rencana aksi penanganan permukiman kumuh perkotaan. Tujuan
pendampingan adalah membangun dan memperkuat kapasitas pemerintah
daerah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku utama dalam perencanaan
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
Kriteria Kesiapan:
Memiliki SK Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh
Memiliki Profil Permukiman Kumuh
Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan
RP2KPKP
VIII - 4
VIII - 4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
Memiliki SK Pembentukan Pokjanis Penyusunan Pendampingan Penyusunan
RP2KPKP
Diutamakan sudah memiliki Perda Kumuh
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
C. Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Readiness
Criteria
penyelenggaraan
kegiatan
pengembangan
kawasan
permukiman perkotaan telah ditetapkan sebagai berikut:
1) Kriteria Umum
Diutamakan pada Kawasan Strategis Nasional (PKN, PKSN) atau pada kawasan
non Strategis Nasional dengan luasan permukiman kumuh ≥ 15 Ha.
Merupakan Wilayah Pengembangan Strategis Kementerian PUPR (35 WPS)
Memiliki Perda RTRW
Memiliki Perda Bangunan Gedung
Tersedianya Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB)/dana daerah untuk
pembiayaan komponen kegiatan
Institusi pengelola pasca konstruksi (KPP) terkait serah terima asset
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
2) Kriteria Khusus
Memiliki SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh
Memiliki RKP-KP/ RP2KPKP/Dokumen SIAP
Memiliki Surat Pernyataan Minat
Kesiapan dan kesediaan Lahan
Sudah ada Perencanaan : Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis
Kab/Kota, serta RAB, TOR dan RKS sudah siap lelang
D. Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Perdesaan
Readiness
Criteria
penyelenggaraan
kegiatan
pengembangan
kawasan
permukiman perdesaan telah ditetapkan sebagai berikut:
Merupakan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN)*
SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial (Agropolitan,
Minapolitan, Pariwisata, KSK dll)
Memiliki Profil kawasan permukiman Perdesaan
Memiliki Surat Pernyataan Minat
VIII - 5
VIII - 5
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
Kesiapan dan kesediaan Lahan
Sudah ada Perencanaan : Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis
Kab/Kota, serta RAB, TOR dan RKS sudah siap lelang
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
E. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus
Readiness
Criteria
penyelenggaraan
kegiatan
pengembangan
kawasan
permukiman khusus telah ditetapkan sebagai berikut:
SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Khusus (Perbatasan, Pulau Kecil
Terluar, Rawan/Pasca Bencana tertentu lainnya)
Memiliki Profil kawasan Permukiman Khusus
Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan pengembangan dan
pembangunan kawasan khusus
Memiliki Kesiapan dan kesediaan Lahan
Sudah ada Perencanaan : Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis
Kab/Kota, serta RAB, TOR dan RKS sudah siap lelang
Diusulkan melalui mekanisme Konreg
Sesuai arahan pihak kementerian DJCK, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyiapan usulan kegiatan adalah:
1. Perlu peran serta Satker Randal untuk mengawal kegiatan Pengembangan Kawasan
Permukiman terutama dalam hal kolaborasi dan keterpaduan program antar sektor
dilingkungan Cipta Karya serta Pemerintah Daerah.
2. Memastikan kesiapan readiness criteria untuk kegiatan Pengembangan Kawasan
Permukiman telah sesuai dengan kebijakan.
3. Inventarisasi dan kolaborasi dengan kegiatan Pemerintah Daerah agar pelaksanaan
kegiatan dapat menghasilkan keluaran yang masif dan dapat mengubah wajah
kawasan.
4. Mengawal proses perencanaan, pelaksanaan hingga serah terima aset kepada
Pemerintah Daerah.
5. Untuk kegiatan TA. 2019, perlu dipastikan keterpaduan program antar sektor di
lingkungan Cipta Karya serta kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
(Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya pada Pembekalan Teknis Peningkatan Kualitas
Perencanaan dan Pengendalian TA 2018)
VIII - 6
VIII - 6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
8.2.2
2018 - 2022
Readiness Criteria Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Program
Penyelenggaraan
Penataan
Bangunan
Dan
Lingkungan
melalui
penganggaran APBN disiapkan berdasarkan kriteria-kriteria kesiapan (readiness
criteria) sebagai berikut.
Tabel VIII-1
Readiness Criteria Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan
VIII - 7
VIII - 7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
VIII - 8
VIII - 8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
VIII - 9
VIII - 9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
(Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya pada Pembekalan Teknis Peningkatan Kualitas Perencanaan
Dan Pengendalian TA 2018)
8.2.3
Readiness Criteria Kegiatan Pengembangan SPAM
Kegiatan pada Program Pengembangan SPAM berdasarkan kriteria-kriteria kesiapan
(readiness criteria) sebagai berikut.
Tabel VIII-2 Readiness Criteria Kegiatan Pengembangan SPAM
VIII - 10
VIII - 10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
VIII - 11
VIII - 11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
(Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya pada Pembekalan Teknis Peningkatan Kualitas
Perencanaan dan Pengendalian TA 2018)
8.2.4
Readiness Criteria Kegiatan Penyehatan PLP
Kriteria-kriteria kesiapan (readiness criteria) pada program kegiatan Penyehatan PLP
adalah sebagai berikut.
VIII - 12
VIII - 12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
Tabel VIII-3 Readiness Criteria Kegiatan Penyehatan PLP
VIII - 13
VIII - 13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
2018 - 2022
(Sumber: Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya pada Pembekalan Teknis Peningkatan Kualitas
Perencanaan dan Pengendalian TA 2018)
8.3
Memorandum Program RPIJM Kabupaten Asahan 20182022
8.3.1
Matrik Memorandum Program
Memorandum Program ini dilengkapi dengan matrik (tabel-tabel) rencana investasi
program berdasarkan waktu rencana pelaksanaan dalam periode 5 (lima) tahun ke
depan berikut sumber-sumber penganggarannya termasuk alokasi penganggaran
daerah melalui alokasi APBD Kabupaten Asahan atas dasar komitmen bersama dan
persetujuan dari Bupati Kabupaten Asahan selaku kepala daerah.
Berikut adalah Matrik Memorandum Program Bidang Cipta Karya Kabupaten
Asahan tahun 2018-2022.
VIII - 14
VIII - 14