KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2007

PUTUSAN
Perkara Nomor: 04/KPPU-L/2007
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (selanjutnya disebut Komisi)
yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun

N
A
N
IL

1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya
disebut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999), yang dilakukan oleh: ----------------------1.

PT Sima Agustus, yang beralamat kantor di Jalan Batu Tulis Raya Nomor 8A,
Jakarta, selanjutnya disebut Terlapor I;-----------------------------------------------------

2.

PT Tiga Permata Hati, yang beralamat kantor di Pusat Niaga Duta Mas Fatmawati
Blok B2/19 Jalan RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut
Terlapor II;-------------------------------------------------------------------------------------


3.

PT Buana Rimba Raya, yang beralamat kantor di Jalan Gaga Raya Blok Lontar
Nomor 12A, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, selanjutnya disebut Terlapor III;---

4.

Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Unit Biro Administrasi Wilayah Provinsi

A
S

DKI Jakarta Tahun Anggaran 2006, yang beralamat kantor di Jalan Medan
Merdeka Selatan Nomor 8-9 Jakarta Pusat, selanjutnya disebut Terlapor IV; --------5.

Kepala Biro Administrasi Wilayah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta,

yang beralamat kantor di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 8-9 Jakarta Pusat,
selanjutnya disebut Terlapor V; -------------------------------------------------------------


telah mengambil Putusan sebagai berikut:---------------------------------------------------------Majelis Komisi: --------------------------------------------------------------------------------------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; ---------------------Setelah mendengar keterangan para Terlapor; ----------------------------------------------------Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi; -------------------------------------------------------Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut BAP); ----------------------

TENTANG DUDUK PERKARA
1.

Menimbang bahwa Komisi menerima laporan mengenai adanya dugaan pelanggaran
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang berkaitan dengan tender pengadaan
proyektor LCD di Biro Administrasi Wilayah Sekretariat Daerah Provinsi DKI
Jakarta (selanjutnya disebut Biro Adwil Prov. DKI Jakarta) Tahun Anggaran 2006;

2.

Menimbang bahwa setelah Komisi melakukan penelitian dan klarifikasi, laporan
dinyatakan lengkap dan jelas; -----------------------------------------------------------------

3.

N
A

N
IL

Menimbang bahwa atas laporan yang lengkap dan jelas tersebut, Rapat Komisi
tanggal 15 Maret 2007 menetapkan laporan tersebut ditindaklanjuti ke tahap
Pemeriksaan Pendahuluan; --------------------------------------------------------------------

4.

Menimbang

bahwa

selanjutnya,

Komisi

menerbitkan

Penetapan


Nomor

07/PEN/KPPU/II/2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pemeriksaan Pendahuluan
Perkara Nomor 04/KPPU-L/2007, terhitung sejak tanggal 2 April 2007 sampai
dengan 14 Mei 2007;--------------------------------------------------------------------------5.

Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Pendahuluan, Komisi

menerbitkan Keputusan Nomor 49/KEP/KPPU/III/2007 tanggal 16 Maret 2007

tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2007; ------------------------------------------6.

Menimbang bahwa selanjutnya Direktur Eksekutif Sekretariat Komisi menerbitkan

A
S

Surat Tugas Nomor 96/SET/DE/ST/III/2007 tanggal 20 Maret 2007 yang


menugaskan Sekretariat Komisi untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan
Pendahuluan;-----------------------------------------------------------------------------------7.

Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa telah
mendengar keterangan dari para Terlapor; --------------------------------------------------

8.

Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa
menemukan adanya bukti awal yang cukup terhadap pelanggaran Pasal 22 UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999;----------------------------------------------------------------

9.

Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa
merekomendasikan kepada Rapat Komisi agar pemeriksaan dilanjutkan ke tahap
Pemeriksaan Lanjutan;-------------------------------------------------------------------------

10.


Menimbang bahwa atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa Pendahuluan tersebut,
Komisi

menyetujui

dan

menerbitkan

Penetapan

Komisi

Nomor

19/PEN/KPPU/V/2007 tanggal 15 Mei 2007 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara

hal. 2 dari 31

Nomor 04/KPPU-L/2007, terhitung sejak tanggal 15 Mei 2007 sampai dengan 9

Agutus 2007; -----------------------------------------------------------------------------------11.

Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan
Keputusan Nomor 86/KEP/KPPU/V/2007 tanggal 15 Mei 2007 tentang Penugasan
Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa Lanjutan dalam Pemeriksaan Lanjutan
Perkara Nomor 04/KPPU-L/2007; -----------------------------------------------------------

12.

Menimbang bahwa selanjutnya Direktur Eksekutif Sekretariat Komisi menerbitkan
Surat Tugas Nomor 266/SET/DE/ST/V/2007 tanggal 15 Mei 2007 yang menugaskan
Sekretariat Komisi untuk membantu Tim Pemeriksa Lanjutan dalam Pemeriksaan

N
A
N
IL

Lanjutan; ---------------------------------------------------------------------------------------13.


Menimbang bahwa Tim Pemeriksa Lanjutan merekomendasikan kepada Komisi
untuk melakukan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan; -----------------------------------

14.

Menimbang bahwa atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa Lanjutan tersebut, Komisi
menyetujui dan menerbitkan Keputusan Nomor 147/KEP/KPPU/VIII/2007 tanggal 9
Agustus 2007 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 04/KPPU-

L/2007 terhitung sejak tanggal 9 Agustus 2007 sampai dengan tanggal 20 September
2007; --------------------------------------------------------------------------------------------15.

Menimbang bahwa untuk melaksanakan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi
menerbitkan Keputusan Nomor 148/KEP/KPPU/VIII/2007 tanggal 9 Agustus 2007

tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa Lanjutan Dalam
Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 04/KPPU-L/2007;---------------16.

A
S


Menimbang bahwa selanjutnya Direktur Eksekutif Sekretariat Komisi menerbitkan
Surat Tugas Nomor 560/SET/DE/ST/VIII/2007 tanggal 9 Agustus 2007 yang

menugaskan Sekretariat Komisi untuk membantu Tim Pemeriksa Lanjutan dalam
Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan; -------------------------------------------------------17.

Menimbang bahwa dalam masa Pemeriksaan Lanjutan dan Perpanjangan Jangka
Waktu Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah mendengar keterangan para
Terlapor, dan para Saksi; ----------------------------------------------------------------------

18.

Menimbang bahwa identitas dan keterangan para Terlapor dan Para Saksi telah
dicatat dalam BAP yang telah diakui kebenarannya dan ditandatangani oleh yang
bersangkutan; -----------------------------------------------------------------------------------

19.

Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Pemeriksaan Lanjutan, dan

Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah mendapatkan, meneliti dan
menilai sejumlah surat dan atau dokumen, BAP serta bukti-bukti lain yang telah
diperoleh selama pemeriksaan dan penyelidikan; ------------------------------------------

hal. 3 dari 31

20.

Menimbang bahwa setelah melakukan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Tim
membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan sebagai berikut: ------------------------20.1.

Tentang Obyek Tender ------------------------------------------------------------20.1.1.

Bahwa obyek tender dalam perkara ini adalah Tender Pengadaan
LCD di Biro Adwil Prov. DKI Jakarta Tahun Anggaran 2006; ----

20.1.2.

Bahwa sumber dana untuk membiayai tender tersebut berasal dari
APBD sebesar Rp 5.834.756.000 (lima milyar delapan ratus tiga

puluh empat juta tujuh ratus lima puluh enam ribu rupiah); --------

20.2.

Tentang Metode Tender ------------------------------------------------------------20.2.1.

N
A
N
IL

Bahwa tender dilakukan dengan mengacu pada Keputusan

Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; ---------------------------------20.2.2.

Bahwa tender dilakukan dengan metode pasca kualifikasi sistem
gugur; ---------------------------------------------------------------------

20.3.

Tentang Kegiatan Pra Tender------------------------------------------------------20.3.1.

Bahwa pengadaan LCD dimaksudkan untuk didistribusikan ke
setiap Kantor Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta, dan mengingat

sumber daya manusia di setiap kelurahan masih banyak yang tidak

mengerti Bahasa Inggris, maka LCD yang akan ditenderkan harus
memiliki menu Bahasa Indonesia;------------------------------------20.3.2.

Bahwa tanggal 27 Maret 2006 Terlapor V mengirimkan surat

A
S

permohonan harga satuan kepada Kepala Biro Perlengkapan Setda
Provinsi DKI Jakarta yang diantaranya mengusulkan patokan

harga satuan untuk LCD merek Mega Power model ML 164 SE; -

20.3.3.

Bahwa pada tanggal 28 April 2006, Terlapor V mengirimkan surat

kepada Terlapor IV meminta agar tender pengadaan LCD segera

dilakukan, bersama surat tersebut juga dilampirkan: ---------------20.3.3.1.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS); --------------

20.3.3.2.

Rincian Anggaran Biaya (RAB);------------------------

20.3.3.3.

Surat Patokan Harga; -------------------------------------

20.3.3.4.

Photo Copy Dokumen Anggaran Satuan Kerja
(DASK); ---------------------------------------------------

20.3.4.

Bahwa pada tanggal 10 Mei 2006, Kepala Biro Perlengkapan
menerbitkan Keputusan Nomor 1370/073.532 tentang Penetapan

Patokan Harga Satuan Barang Insidental Kebutuhan Pemerintahan

hal. 4 dari 31

Provinsi DKI Jakarta untuk Biro Adwil Prov. DKI Jakarta, yang
dalam Lampirannya menyebutkan LCD dengan spesifikasi merek
Mega Power beserta harga satuannya; -------------------------------20.3.5.

Bahwa pada tanggal 13 Juli 2006 Terlapor IV melakukan survey
ke Terlapor I dan PT Mitra Media Sejahtera untuk memperoleh
gambaran harga LCD:--------------------------------------------------20.3.5.1.

di Terlapor I, memperoleh brosur dan harga LCD
merek Mega Power model ML 164 SE Rp
19.950.000,00 (sembilan belas juta sembilan ratus

N
A
N
IL

lima puluh ribu rupiah) belum termasuk PPN 10%; -20.3.5.2.

di PT Mitra Media Sejahtera, memperoleh brosur dan
harga LCD merek EIKI LC-SB22 Rp 19.800.000,00

(sembilan belas juta delapan ratus ribu rupiah) belum
termasuk PPN 10%; -------------------------------------20.3.6.

Bahwa Terlapor I menyatakan PT Mitra Media Sejahtera sebagai
salah satu agennya di Jakarta; ------------------------------------------

20.4.

Tentang Kronologis Tender--------------------------------------------------------20.4.1.

Bahwa tanggal 6 Januari 2006 Terlapor V menerbitkan Keputusan
Nomor 01 Tahun Anggaran 2006 tentang Pembentukan Panitia

Pengadaan Barang dan Jasa Biro Adwil Prov. DKI Jakarta Tahun
Anggaran 2006, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: ---

20.4.2.

A
S
20.4.1.1.

Drs. Matius W. Sinuhaji (Ketua); -----------------------

20.4.1.2.

Drs. Ollan Warlan (Sekretaris); -------------------------

20.4.1.3.

Syamsul Ma arif, BA (Anggota); -----------------------

20.4.1.4.

Sauri, S.IP. (Anggota); -----------------------------------

20.4.1.5.

Dona Andria, BA (Anggota);----------------------------

Bahwa tanggal 19 Mei 2006, Terlapor IV mengumumkan
pengadaan barang/jasa diantaranya pengadaan LCD di Unit Biro
Adwil Prov. DKI Jakarta Tahun Anggaran 2006 di Harian Neraca;

20.4.3.

Bahwa tanggal 13 Juli 2006, Terlapor IV mengumumkan ulang

pengadaan barang/jasa diantaramya pengadaan LCD di Unit Biro

Adwil Prov. DKI Jakarta Tahun Anggaran 2006 di Harian Media
Indonesia;-----------------------------------------------------------------

20.4.4.

Bahwa berdasarkan pengumuman di Harian Media Indonesia

tanggal 13 Juli 2006 tersebut, pendaftaran dan pengambilan

hal. 5 dari 31

dokukmen lelang dimulai dari tanggal 14 Juli 2006 sampai dengan
25 Juli 2006 pukul 10.00-15.00 WIB bertempat di Gelanggang
Remaja Jl. Balai Rakyat No. 1 Cakung Kotamadya Jakarta Timur.
Terlapor IV menerima 88 (delapan puluh delapan) perusahaan
yang mendaftar;---------------------------------------------------------20.4.5.

Bahwa tanggal 24 Juli 2006 Terlapor IV melakukan Rapat
Penjelasan Pekerjaan (aanwijzing) yang dihadiri oleh seluruh
anggota Terlapor IV, Drs. H. Agus Salim Utud, M.Si., dan 55
(lima puluh lima) perusahaan; -----------------------------------------

20.4.6.

N
A
N
IL

Bahwa Terlapor IV memberikan kesempatan kepada perusahaan
yang ingin memasukkan penawaran mulai tanggal 25 Juli 2006

sampai dengan tanggal 28 Juli 2006 pukul 11.00 WIB. Terlapor
IV menerima dokumen penawaran dari 58 (lima puluh delapan)

perusahaan, namun dalam dokumen Berita Acara Pembukaan
Surat Penawaran hanya tercantum 50 (lima puluh) perusahaan; --20.4.7.

Bahwa tanggal 28 Juli 2006 pukul 14.00 WIB Panitia Tender
melakukan pembukaan dokumen penawaran dari 50 (lima puluh)

perusahaan tersebut, yang hasilnya 26 (dua puluh enam)

perusahaan dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat untuk
dilakukan evaluasi selanjutnya; ---------------------------------------20.4.8.

Bahwa berdasarkan hasil pembukaan penawaran tersebut, pada

A
S

tanggal 31 Juli 2006 Terlapor IV melakukan evaluasi administrasi,

teknis dan biaya dokumen penawaran dari 26 (dua puluh enam)

perusahaan yang dinyatakan memenuhi syarat pada saat
pembukaan; --------------------------------------------------------------

20.4.9.

Bahwa hasil evaluasi administrasi terhadap dokumen penawaran
dari 26 (dua puluh enam) perusahaan yang dinyatakan lengkap
dan memenuhi syarat pada saat pembukaan dokumen penawaran,

Terlapor IV menetapkan 6 (enam) perusahaan yang lulus dan akan

dilakukan evaluasi teknis; ----------------------------------------------

20.4.10.

Bahwa hasil evaluasi teknis terhadap dokumen penawaran dari 6

(enam) perusahaan yang dinyatakan lulus dalam evaluasi

administrasi, Terlapor IV menetapkan 2 (dua) perusahaan yang
lulus untuk dilakukan evaluasi biaya. Hasil evaluasi teknis adalah
sebagai berikut:

hal. 6 dari 31

No.
1.

Harga

Nama Perusahaan
PT Kolam Intan

Penawaran

Keterangan

Rp 3.821.037.000 Gugur:

Prima

Spesifikasi barang yang
ditawarkan tidak sama
dengan brosur

2.

PT Mitra Teladan

Rp 4.078.866.000 Gugur:

Jaya Karsa

N
A
N
IL
Spesifikasi barang yang

ditawarkan tidak sama

dengan brosur, kuantitas
barang

melebihi

dari

yang diminta

3.

PT Paramitra Multi

Rp 4.257.945.120 Gugur:

Prakasa

Tidak ada jadwal/waktu
pelaksanaan

4.

PT Wijaya Karya

Rp 4.749.129.000 Gugur:

Nusantara

Tidak ada jadwal/waktu
pelaksanaan

A
S

5.

Terlapor II

Rp 5.185.860.900 Memenuhi/lulus

6.

Terlapor III

Rp 5.404.314.960 Memenuhi/lulus

20.4.11.

Bahwa berdasarkan hasil evaluasi biaya terhadap dokumen

penawaran dari 2 (dua) perusahaan yang dinyatakan lulus dalam

evaluasi teknis, Terlapor IV menetapkan kedua perusahaan

tersebut layak untuk dilakukan penilaian dan pembuktian

kualifikasi guna diusulkan sebagai pemenang. Hasil Evaluasi

Biaya adalah sebagai berikut: -----------------------------------------Harga

No.

Nama Perusahaan

1.

Terlapor II

Rp 5.185.860.900 Calon Pemenang I

2.

Terlapor III

Rp 5.404.314.960 Calon Pemenang II

Penawaran

Keterangan

hal. 7 dari 31

20.4.12.

Bahwa berdasarkan hasil evaluasi biaya tersebut, pada tanggal 1
Agustus 2006 Terlapor IV melakukan penilaian dan pembuktian
kualifikasi terhadap dokumen penawaran Terlapor II dan Terlapor
III, yang hasilnya Terlapor IV menyatakan dokumen penawaran
kedua perusahaan tersebut lengkap dan benar; ----------------------

20.4.13.

Bahwa tanggal 2 Agustus 2006 Terlapor IV mengusulkan kepada
Terlapor V mengenai calon pemenang tender pengadaan LCD
dengan urutan: ----------------------------------------------------------20.4.13.1. Pemenang I : Terlapor II; --------------------------------

N
A
N
IL

20.4.13.2. Pemenang II : Terlapor III; -----------------------------20.4.14.

Bahwa pada tanggal yang sama yaitu tanggal 2 Agustus 2006
Terlapor IV mengumumkan Terlapor II sebagai pemenang tender

pengadaan LCD, dan pada tanggal yang sama pula Terlapor V

menetapkan Terlapor II sebagai pemenang tender dan Terlapor III
sebagai cadangan apabila Terlapor II mengundurkan diri; --------20.4.15.

Bahwa Terlapor IV memberikan kesempatan kepada peserta lain
untuk melakukan sanggahan atas pengumuman pemenang tender

mulai tanggal 4 Agustus 2006 sampai dengan 10 Agustus 2006.

Dalam masa sanggah ini Terlapor IV menerima sanggahan dari
PT Mitra Teladan Jaya Karsa;-----------------------------------------20.4.16.

Bahwa tanggal 4 Agustus 2006 PT Mitra Teladan Jaya Karsa

A
S

mengajukan sanggahan kepada Terlapor V yang intinya

mempertanyakan alasan Terlapor IV menetapkan Terlapor II
sebagai pemenang, padahal PT Mitra Teladan Jaya Karsa

menawarkan harga yang lebih rendah; --------------------------------

20.4.17.

Bahwa tanggal 8 Agustus 2006 Terlapor V mengirimkan jawaban

sanggahan PT Mitra Teladan Jaya Karsa yang intinya menyatakan
alasan PT Mitra Teladan Jaya Karsa tidak ditetapkan sebagai
pemenang, yaitu:---------------------------------------------------------

20.4.17.1. Dalam Rincian Penawaran Harga seharusnya tidak
mencantumkan materai; ----------------------------------

20.4.17.2. Tidak

adanya

dukungan

dari

Pabrik

maupun

penunjukkan sebagai agen tunggal; ---------------------

20.4.18.

Bahwa tanggal 9 Agustus 2006 PT Mitra Teladan Jaya Karsa

kembali

mengajukan

sanggahan

kedua

yang

intinya

hal. 8 dari 31

mempertanyakan kembali alasan Terlapor IV menggugurkan PT
Mitra Teladan Jaya Karsa;---------------------------------------------20.4.19.

Bahwa tanggal 11 Agustus 2006 Terlapor V menunjuk Terlapor II
sebagai pelaksana pekerjaan pengadaan LCD dan pada tanggal
yang sama Terlapor V juga menerbitkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) kepada Terlapor II dan sekaligus penandatanganan
Surat Perjanjian/Kontrak;-----------------------------------------------

20.4.20.

Bahwa setelah penunjukan pelaksana pekerjaan, penerbitan
SPMK, dan penandatanganan Surat Perjanjian/Kontrak, yaitu

N
A
N
IL

tanggal 14 Agustus 2006 Terlapor V memberikan penjelasan atas
sanggahan kedua PT Mitra Teladan Jaya Karsa yang intinya
menjelaskan bahwa sanggahan tersebut salah alamat yang
seharusnya ditujukan kepada Terlapor V d/a PO BOX 2136 JKP
100121; ------------------------------------------------------------------20.4.21.

Bahwa tanggal 18 September 2006 Terlapor V memberikan
penjelasan atas sanggahan kedua PT Mitra Teladan Jaya Karsa

yang intinya menyatakan volume barang yang ditawarkan lebih
besar dari yang diminta dan spesifikasi teknis barang yang
ditawarkan tidak sesuai dengan brosur yang dilampirkan;---------20.5.

Tentang Model LCD----------------------------------------------------------------20.5.1.

Bahwa PT Mitra Teladan Jaya Karsa dan Terlapor III menyatakan

A
S

dalam RKS dicantumkan model yaitu ML 164 SE, tetapi Terlapor

IV tidak mengakui hal tersebut dengan menunjukkan RKS yang
berbeda yang tidak mencantumkan model; ---------------------------

20.5.2.

Bahwa Model LCD ML 164 SE adalah salah satu model LCD

merek Mega Power yang menyediakan menu Bahasa Indonesia,
yang distributor tunggalnya adalah Terlapor I;-----------------------

20.5.3.

Bahwa Terlapor I memberikan Surat Dukungan kepada 20 (dua

puluh) perusahaan termasuk diantaranya Terlapor II dan Terlapor
III sebelum aanwijzing dilaksanakan; ---------------------------------

20.5.4.

Bahwa PT Mitra Teladan Jaya Karsa menerima Berita Acara
aanwijzing yang mencantumkan model LCD ML 164 SE atau

yang setara, meskipun hal itu dibantah oleh Terlapor IV; ----------

hal. 9 dari 31

20.5.5.

Bahwa PT Mitra Teladan Jaya Karsa mencantumkan kata setara
dengan ML 164 SE dalam surat penawaran harga dan spesifikasi
teknis barang ditawarkan kepada Terlapor IV;-----------------------

20.6.

Tentang Tindakan Terlapor IV ----------------------------------------------------20.6.1.

Bahwa Terlapor IV hanya melakukan survey ke 2 (dua)
perusahaan yang menjadi distributor atau agen LCD yaitu
Terlapor I dan PT Mitra Media Sejahtera, tanpa alasan yang jelas;

20.6.2.

Bahwa pada saat aanwijzing Terlapor IV memutuskan spek teknis

N
A
N
IL

adanya mode Bahasa Indonesia merupakan nilai tambah, tanpa

menyebutkan yang dimaksud nilai tambah tersebut sebagai salah
satu alasan gugur atau tidak; ------------------------------------------20.6.3.

Bahwa Terlapor IV tidak melakukan pengecekan kebenaran surat

jaminan dari peserta, meskipun Ketua dan Sekretaris dari Terlapor
IV memerintahkan pengecekan tersebut; ----------------------------20.6.4.

Bahwa pihak Bank DKI cabang Kebon Sirih menyatakan
kebenaran dari Surat Jaminan Penawaran Terlapor II, namun
terhadap Surat Jaminan Penawaran Terlapor III pihak Bank DKI

cabang Kebon Sirih menyatakan tidak pernah menerima
permohonannya; --------------------------------------------------------20.7.

Tentang Kesamaan atau Kemiripan Dokumen Terlapor II dan Terlapor III -20.7.1.

A
S

Bahwa dokumen penawaran Terlapor II disiapkan oleh Moh.

Iqbal, Muhammad Bahri dan beberapa staf Terlapor II. Ismail

Ahmad selaku Direktur Utama Terlapor II hanya sekedar

menandatangani dokumen yang diperlukan, termasuk surat

penawaran harga; --------------------------------------------------------

20.7.2.

Bahwa kesamaan atau kemiripan dokumen Terlapor II dan
Terlapor III adalah sebagai berikut: ----------------------------------20.7.2.1.

Adanya kesamaan personil dalam Susunan Pengurus
Perusahaan yaitu Komar (jabatan Keuangan) dan Toto

(jabatan Marketing); ------------------------------------------

20.7.2.2.

Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan sama persis;---

20.7.2.3.

Uraian Data Peralatan sama persis mulai dari jenis,

jumlah, merek, type dan tahun pembuatannya;------------

20.8.

Tentang Keterlibatan Investor dan Pihak Lain------------------------------------

hal. 10 dari 31

20.8.1.

Bahwa Muhammad Bahri mengakui ide mengikuti tender
pengadaan LCD berasal dari dirinya, dan selanjutnya menawarkan
kerjasama dengan Terlapor II. Dalam hal ini Muhammad Bahri
bersedia mencari investor, barang, dan menyiapkan dokumen
penawaran termasuk surat penawaran harga;-------------------------

20.8.2.

Bahwa Muhammad Bahri mengakui tertarik mengikuti tender
tersebut karena adanya investor yang bersedia memberikan
dukungan, yaitu Jeffrey Bunyamin; ----------------------------------------

20.8.3.

Bahwa dalam mempersiapkan dokumen penawaran Terlapor II,

N
A
N
IL

Muhammad Bahri dibantu juga oleh Moh. Iqbal. Khusus untuk
mengurus

Surat

Dukungan

Produk,

Muhammad

Bahri

menyerahkan surat permohonan kepada Jeffrey Bunyamin, dan
akhirnya diperoleh Surat Dukungan dari Terlapor I melalui Jeffrey
Bunyamin; ---------------------------------------------------------------20.8.4.

Bahwa mekanisme kerjasama antara Muhammad Bahri, Moh. Iqbal,

Terlapor II, dan Jeffrey Bunyamin dilakukan dengan kesepakatan
lisan. Ismail Ahmad selaku Direktur Utama Terlapor II mendapatkan

keuntungan sekitar 5% atau sejumlah Rp 30.000.000,00 (tiga puluh
juta rupiah); -------------------------------------------------------------------20.8.5.

Bahwa untuk keperluan transaksi dengan Terlapor I, Ismail Ahmad

selaku Direktur Utama Terlapor II memberikan kuasa kepada Jeffrey

A
S

Bunyamin untuk membuka rekening di bank atas nama Terlapor II;--

20.8.6.

Bahwa Ismail Ahmad selaku Direktur Utama Terlapor II hanya

membubuhkan tanda tangan dalam bukti transaksi pembelian LCD

merek Mega Power, dan tidak pernah terlibat langsung dalam
transaksi tersebut. Sepengetahuan Ismail Ahmad, transaksi dilakukan
oleh Jeffrey Bunyamin; ------------------------------------------------------

20.8.7.

Bahwa pada saat masa sanggah belum selesai dan belum adanya

Surat Perintah Mulai Kerja, yaitu tanggal 4 Agustus 2006, PT Sima

Agustus 2006 telah melakukan pembayaran uang muka (down

payment) kepada Megapower Industrial Ltd untuk pembelian LCD
Mega Power sebesar Rp 1.200.000.000 (satu milyar dua ratus juta

rupiah) yang disaksikan oleh Terlapor I;-----------------------------------

20.8.8.

Bahwa total pembayaran yang dilakukan Terlapor I kepada
Megapower Industrial Ltd sebesar Rp 2.403.333.750 (dua milyar

hal. 11 dari 31

empat ratus tiga juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus lima
puluh rupiah);-----------------------------------------------------------------20.9.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapat selama Pemeriksaan Lanjutan, Tim
Pemeriksa menilai hal-hal sebagai berikut: --------------------------------------20.9.1.

Model LCD dari merek tertentu;--------------------------------------20.9.1.1.

Bahwa pada saat perencanaan Terlapor V hanya
mengusulkan pengadaan LCD merek Mega Power
model ML 164 SE kepada Biro Perlengkapan Setda
Provinsi DKI Jakarta yang kemudian disetujui; -------

20.9.1.2.

N
A
N
IL

Bahwa Terlapor IV hanya melakukan survey ke
Terlapor I dan PT Mitra Media Sejahtera yang

ternyata adalah agennya Terlapor I yang merupakan
distributor tunggal LCD merek Mega Power; --------20.9.1.3.

Bahwa pengakuan Terlapor III dan kesaksian PT

Mitra Teladan Jaya Karsa mengenai pencantuman
model LCD dalam RKS, meskipun dibantah oleh

Terlapor IV menunjukkan pada awalnya para peserta
yang

mendaftar

memperoleh

RKS

yang

mencantumkan model LCD dimaksud. Selanjutnya

setelah proses aanwijzing, Terlapor IV melakukan

perubahan RKS dan menghilangkan ketentuan model

A
S

LCD;--------------------------------------------------------

20.9.1.4.

Bahwa hal tersebut diperkuat dengan dokumen Berita

Acara aanwijzing yang diterima oleh PT Mitra

Teladan Jaya Karsa dan adanya kata setara dengan

ML 164 SE dalam surat penawaran harga beserta

spesifikasi teknis yang diajukan oleh PT Mitra

Teladan Jaya Karsa; --------------------------------------

20.9.1.5.

Bahwa

berdasarkan

hal-hal

tersebut

diatas,

menunjukkan adanya keinginan sejak awal dari

Terlapor V maupun Terlapor IV untuk memenangkan
LCD merek Mega Power model ML 164 SE yang

distributor tunggalnya adalah Terlapor I; --------------

20.9.2.

Alasan Terlapor IV menggugurkan peserta tender tertentu; --------

hal. 12 dari 31

20.9.2.1.

Bahwa Terlapor IV menggugurkan PT Mitra Teladan
Jaya Karsa tanpa alasan yang sah sebagaimana
diuraikan dalam jawaban sanggahan tanggal 8 dan 14
Agustus 2006 dan baru pada jawaban sanggahan
tanggal 18 September 2006 diuraikan alasan yang
benar menunjukkan pada saat sanggahan pertama
Terlapor IV belum mengetahui pasti alasan PT Mitra
Teladan Jaya Karsa gugur; -------------------------------

20.9.2.2.

Bahwa hal tersebut menunjukkan Terlapor IV tidak

N
A
N
IL

melakukan proses evaluasi secara benar dan cermat.

Hal ini diperkuat dengan adanya Surat Jaminan
Penawaran

Terlapor

III

yang

tidak

diakui

kebenarannya oleh Bank DKI cabang Kebon Sirih
selaku bank penerbit surat jaminan tersebut, padahal

Terlapor III diusulkan sebagai calon pemenang II atau
cadangan apabila Terlapor II mengundurkan diri; ---20.9.2.3.

Bahwa pada hari yang sama saat pengumuman
pemenang tender, Terlapor V telah menetapkan
Terlapor II sebagai pemenang tender yang seharusnya

hal tersebut dilakukan setelah masa sanggah selesai
menunjukkan upaya mengatur dan atau menentukan

A
S

Terlapor II sebagai pemenang tender. Hal ini juga

diperkuat dengan adanya bukti pembayaran uang

muka oleh Terlapor II kepada Megapower Industrial
Ltd untuk pembelian LCD merek Mega Power pada

saat masa sanggah belum selesai dan belum ada Surat
Perintah Mulai Kerja;-------------------------------------

20.9.2.4.

Bahwa alasan yang tidak sah, ketidakbenaran dan
ketidakcermatan Terlapor IV melakukan evaluasi,

penetapan pemenang yang tidak menunggu sampai

masa sanggah selesai, serta bukti pembayaran uang
muka pada saat masa sanggah belum selesai
menunjukkan adanya upaya sejak awal memenangkan

Terlapor II yang menawarkan LCD merek Mega
Power model ML 164 SE sebagai pemenang tender; -

hal. 13 dari 31

20.9.3.

Kesamaan dokumen dan keterlibatan investor; ---------------------20.9.3.1.

Bahwa keterlibatan Moh. Iqbal, Muhammad Bahri,
dan Jeffrey Bunyamin dalam proses keikutsertaan
Terlapor

II

menunjukkan

Terlapor

II

adalah

perusahaan yang hanya dipinjam sebagai bendera
dalam proses tender tersebut. Hal ini diperkuat
dengan pengakuan Ismail Ahmad selaku Direktur
Utama Terlapor II yang menyatakan proses dari awal
mulai dari penyiapan dokumen hingga perhitungan

N
A
N
IL

harga yang akan ditawarkan dilakukan oleh Moh.
Iqbal dan Muhammad Bahri; ---------------------------20.9.3.2.

Bahwa adanya kesamaan atau kemiripan dokumen
penawaran Terlapor II dan Terlapor III yang tidak ada

penjelasan logis dan keterlibatan pihak lain yaitu
Moh. Iqbal, Muhammad Bahri, dan Jeffrey Bunyamin

menunjukkan adanya kerjasama antara Terlapor II,
Terlapor III, dan pihak lain tersebut; ------------------20.9.3.3.

Bahwa

berdasarkan

hal-hal

tersebut

di

atas,

menunjukkan adanya kerjasama diantara Terlapor II,

Terlapor III, Moh. Iqbal, Muhammad Bahri, dan

Jeffrey Bunyamin untuk memenangkan Terlapor II

A
S

dalam tender pengadaan LCD di Biro Adwil Prov.

DKI Jakarta Tahun Anggaran 2006; --------------------

20.10.

Berdasarkan analisis terhadap fakta-fakta dan alat bukti surat dan atau

dokumen yang diperoleh selama Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa
menyimpulkan

adanya

cukup

bukti

untuk

menyatakan

terjadinya

persekongkolan antara Terlapor II, dengan Terlapor III, Terlapor I, Terlapor
IV, dan Terlapor V dalam tender pengadaan LCD di Unit Biro Adwil Prov.
DKI Jakarta Tahun Anggaran 2006, dalam bentuk:-----------------------------20.10.1.

Adanya keinginan dari Terlapor V dan Terlapor IV untuk

memenangkan LCD merek Mega Power model ML 164 SE yang
distributor tunggalnya adalah Terlapor I; -----------------------------

20.10.2.

Alasan Terlapor IV menggugurkan PT Mitra Teladan Jaya Karsa
tidak berdasar dan bahkan pengguguran tersebut dimaksudkan
untuk mengatur dan atau menentukan Terlapor II yang

hal. 14 dari 31

menawarkan LCD merek Mega Power model ML 164 SE sebagai
pemenang tender; -------------------------------------------------------20.10.3.

Adanya kesamaan dokumen, perolehan surat dukungan, dan
kerjasama

pembiayaan

dalam

pelaksanaan

pekerjaan

membuktikan adanya kerjasama diantara Terlapor II, Terlapor III,
Moh. Iqbal, Muhammad Bahri, Jeffrey Bunyamin, dan Terlapor I;
21.

Menimbang bahwa Tim Pemeriksa Lanjutan telah menyampaikan Laporan Hasil
Pemeriksaan Lanjutan kepada Komisi untuk dilaksanakan Sidang Majelis Komisi; ---

22.

Menimbang bahwa Tim Pemeriksa Lanjutan telah menyampaikan Laporan Hasil

N
A
N
IL

Pemeriksaan Lanjutan kepada para Terlapor; ----------------------------------------------23.

Menimbang bahwa selanjutnya, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha Nomor 55/PEN/KPPU/IX/2007 tanggal 20 September 2007, untuk
melaksanakan Sidang Majelis Komisi terhitung sejak tanggal 21 September 2007
sampai dengan 01 November 2007; ---------------------------------------------------------24.

Menimbang bahwa untuk melaksanakan Sidang Majelis Komisi, Komisi menerbitkan
Keputusan Nomor 166/KEP/KPPU/IX/2007 tanggal 20 September 2007 tentang

Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi
Perkara Nomor 04/KPPU-L/2007; ----------------------------------------------------------25.

Menimbang bahwa selanjutnya Direktur Eksekutif Sekretariat Komisi menerbitkan
Surat Tugas Nomor 589/SET/DE/ST/IX/2007 tanggal 20 September 2007 yang

menugaskan Sekretariat Komisi untuk membantu Majelis Komisi dalam Sidang

A
S

Majelis Komisi;--------------------------------------------------------------------------------26.

Menimbang bahwa pada tanggal 29 Oktober 2007, Majelis Komisi telah melakukan

Sidang Majelis dan menerima tanggapan atau pembelaan lisan dari para Terlapor atas
Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan yang telah disampaikan sebelumnya; -----------27.

Menimbang bahwa pada tanggal 29 Oktober 2007, Majelis Komisi telah menerima
pendapat atau pembelaan tertulis dari Terlapor I yang pada pokoknya sebagai berikut:
27.1.

Bahwa Terlapor I tidak pernah memberikan dan/atau mengkonfirmasi tipe

model LCD ML 164 SE kepada Terlapor II, III, IV, dan V karena Terlapor I
tidak berhak memberikan tipe salah satu produk untuk dijadikan barang yang
akan ditenderkan; -------------------------------------------------------------------27.2.

Bahwa yang berhak menentukan tipe LCD bukan Terlapor I tetapi Terlapor
IV selaku panitia pengadaan barang; ----------------------------------------------

27.3.

Bahwa Terlapor I tidak pernah berhubungan langsung dengan Terlapor IV
dan Terlapor V sehingga tidak mungkin dapat menentukan tipe LCD;--------

hal. 15 dari 31

27.4.

Bahwa benar Terlapor I mendapatkan uang muka (down payment) dari
Terlapor II untuk pembelian LCD yang akan dilakukan Terlapor II, tetapi hal
itu tidak ada hubungan atau kaitannya dengan persekongkolan dalam tender
pengadaan LCD; ---------------------------------------------------------------------

27.5.

Bahwa sudah menjadi kebiasaan Terlapor I menerima uang muka dari setiap
pihak yang ingin membeli produk Terlapor I dan hal tersebut adalah hal yang
wajar dalam pelaksanaan jual beli barang; ----------------------------------------

27.6.

Bahwa Terlapor I tidak mengetahui secara persis uang muka tersebut
dimaksudkan sebagai pengikatan untuk tender; ----------------------------------

27.7.

N
A
N
IL

Bahwa Terlapor I memberikan surat dukungan kepada Terlapor II, Terlapor
III dan beberapa rekanan lainnya adalah hal yang wajar, karena pihak-pihak
yang ingin mendapat dukungan patut dibantu; -----------------------------------

27.8.

Bahwa pemberian surat dukungan diberikan kepada beberapa peserta tender

tanpa adanya pilih kasih dan/atau persekongkolan dengan pihak-pihak
peserta tender; -----------------------------------------------------------------------27.9.

Bahwa pemberian dukungan adalah hal yang wajar dan karena peserta yang

ingin mendapat dukungan tidak menjelaskan kapan tanggal penyelenggaraan
tender, maka pemberian surat dukungan sebelum aanwijzing dilakukan tidak

dapat diklasifikasikan sebagai persekongkolan antara Terlapor I dengan
Terlapor II, Terlapor III dan beberapa peserta lainnya;-------------------------28.

Menimbang bahwa pada tanggal 30 Oktober 2007, Majelis Komisi telah menerima

A
S

pendapat atau pembelaan tertulis dari Terlapor IV dan Terlapor V yang pada
pokoknya sebagai berikut:--------------------------------------------------------------------28.1.

Tanggapan Terlapor IV:------------------------------------------------------------28.1.1.

Bahwa Terlapor IV telah melakukan tugas dan fungsinya sebagai

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Biro Administrasi Wilayah dengan

baik dan benar yaitu telah melakukan langkah-langkah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku; ---------------------------------------

28.1.2.

Bahwa Terlapor IV hanya melihat setiap yang mewakili

perusahaan adalah benar-benar mewakili perusahaan dimaksud

dan Terlapor IV menganggap data yang disampaikan adalah

benar; ---------------------------------------------------------------------

28.1.3.

Bahwa adanya temuan fakta persekongkolan diantara rekanan
adalah diluar kemampuan Terlapor IV, apalagi hal tersebut baru

hal. 16 dari 31

terungkap dalam pemeriksaan di Komisi, sehingga Terlapor IV
tidak dapat dikaitkan dengan persekongkolan tersebut;------------28.2.

Tanggapan Terlapor V:-------------------------------------------------------------28.2.1.

Bahwa pengajuan harga satuan kepada Biro Perlengkapan adalah
semata-mata menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan
hanya melaksanakan prosedur sesuai dengan SK Gubernur Nomor
108 Tahun 2003 dan Surat Edaran Sekda Nomor 6/SE/2004
tanggal 3 Maret 2004, sehingga sama sekali tidak menduga akan
menimbulkan dampak atau akibat hukum persekongkolan tender;

28.2.2.

N
A
N
IL

Bahwa dalam surat edaran Nomor 6/SE/2004 tanggal 3 Maret

Terhadap barang/jasa lainnya yang tidak

2004 disebutkan:

tercantum dalam buku patokan harga satuan, Kepala Unit/Satuan
Kerja

dalam

mengajukan

usulan

harga

satuan

agar

mencantumkan sumber informasi harga serta alamat lengkap
penyedia barang, bentuk usulan beserta lampiran permohonan
sebagaimana lampiran surat edaran ini dan usulan tersebut

merupakan harga yang wajar sesuai kebutuhan unit/satuan
kerja. ;-------------------------------------------------------------------28.2.3.

Bahwa penerbitan surat Nomor 358/076.12 tanggal 26 Juni 2006

yang mencantumkan merek LCD sama sekali tidak dimaksudkan
untuk tujuan bersekongkol dengan pihak lain, tetapi mengacu

A
S

pada ketentuan tersebut; ------------------------------------------------

28.2.4.

Bahwa sepengetahuan Terlapor V, pelaksanaan tender yang

dilakukan oleh Terlapor IV telah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku diantaranya tidak mencantumkan merek dalam RKS dan
kenyataannya tender diikuti oleh bermacam-macam merek; -------

28.2.5.

Bahwa adanya temuan fakta persekongkolan diantara para

rekanan adalah diluar kemampuan Terlapor V, apalagi hal tersebut

baru terungkap dalam pemeriksaan di Komisi, sehingga
persekongkolan tersebut tidak dapat dikaitkan dengan Terlapor V;

29.

Menimbang bahwa pada tanggal 2 Nopember 2007, Majelis Komisi telah menerima
pendapat atau pembelaan tertulis dari Terlapor II dan Terlapor III yang pada
pokoknya sebagai berikut:--------------------------------------------------------------------29.1.

Tanggapan Terlapor II: --------------------------------------------------------------

hal. 17 dari 31

29.1.1.

Bahwa

Terlapor

II

menolak

laporan

lanjutan

yang

menggambarkan seolah-olah Jeffry cs sebagai penghubung atau
fasilitator terjadinya persekongkolan untuk memenangkan salah
satu pihak dalam tender pengadaan LCD; ---------------------------29.1.2.

Bahwa dugaan adanya persekongkolan harus didukung adanya
bukti kesepakatan jahat untuk merekayasa pemenang tender; -----

29.1.3.

Bahwa Terlapor II dipinjam Jeffry cs untuk suatu keperluan dan
Terlapor II melakukan hal tersebut karena saling percaya dan
saling kenal cukup lama;------------------------------------------------

29.1.4.

N
A
N
IL

Bahwa Terlapor II tidak menerima keuntungan financial sepeser
pun atas peminjaman tersebut; -----------------------------------------

29.1.5.

Bahwa tidak ada satupun pasal dalam Keppres Nomor 80 Tahun
2003, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dan Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1999 yang melarang adanya kesamaan atau
kemiripan dokumen; ---------------------------------------------------29.2.

Tanggapan Terlapor III: ------------------------------------------------------------29.2.1.

Bahwa Terlapor III tidak pernah melakukan konspirasi atau
persekongkolan jahat dalam bentuk tertulis atau tidak tertulis
untuk memenangkan pihak tertentu dalam tender pengadaan LCD
Tahun Anggaran 2006;--------------------------------------------------

29.2.2.

Bahwa Terlapor III tidak kenal dan tidak pernah berhubungan

A
S

langsung ataupun tidak langsung dengan para pihak terkait dengan
pengadaan LCD Tahun 206; -------------------------------------------

29.2.3.

Bahwa Terlapor III hanya dipinjam oleh Muhammad Bahri cs

untuk suatu kegiatan tertentu; ------------------------------------------

29.2.4.

Bahwa Terlapor III tidak mengetahui proses lebih lanjut setelah
dipinjam oleh Muhammad Bahri cs dan hal tersebut menjadi
tanggung jawab pihak yang meminjam; ------------------------------

29.2.5.

Bahwa kesamaan atau kemiripan dokumen adalah bukan suatu

pelanggaran hukum;-----------------------------------------------------

30.

Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah mempunyai bukti dan
penilaian yang cukup untuk mengambil Putusan; ------------------------------------------

hal. 18 dari 31

TENTANG HUKUM

1.

Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, pendapat atau
pembelaan para Terlapor, surat, dokumen dan alat bukti lainnya Majelis Komisi
menilai dan menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: --------------------------------------1.1.

Tentang Identitas Para Terlapor; --------------------------------------------------1.1.1.

Terlapor I adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum
Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan dan berkedudukan atau

N
A
N
IL

melakukan kegiatan dalam wilayah Republik Indonesia berupa

penjualan audio visual seperti LCD merek Mega Power, LCD
merek Eiki dan sound system merek TOA(vide bukti B6);--------1.1.2.

Terlapor II adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum
Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan berdasarkan Akte Nomor
20 Tanggal 26 Januari 2005 dibuat oleh Notaris Yulida

Desmartiny, S.H., dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah Republik Indonesia diantaranya menjalankan
usaha dalam bidang perdagangan, pemborongan, pembangunan,
pertanian,

pertambangan,

perindustrian,

pengangkutan,

perbengkelan, percetakan, biro iklan, jasa, keagenan/perwakilan
(vide bukti B1, C35, C37); ---------------------------------------------

1.1.3.

A
S

Terlapor III adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum

Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan berdasarkan Akte Nomor

125 Tanggal 24 Januari 2000 dibuat oleh Notaris Darbi, S.H., dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah Republik

Indonesia

diantaranya

menjalankan

perdagangan,

pemborongan,

pertambangan,

perindustrian,

usaha

dalam

pembangunan,

pengangkutan,

bidang

pertanian,

perbengkelan,

percetakan, biro iklan, jasa, keagenan/perwakilan (vide bukti C34,

C37); ----------------------------------------------------------------------

1.1.4.

Terlapor IV adalah Panitia Pengadaan Barang dan Jasa yang

dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Biro Adwil Nomor 01
Tahun Anggaran 2006 tentang Pembentukan Panitia Pengadaan

Barang dan Jasa Biro Adwil Prov. DKI Jakarta Tahun Anggaran

2006 (vide bukti C23); --------------------------------------------------

hal. 19 dari 31

1.1.5.

Terlapor V adalah Kepala Biro Adwil sekaligus Pengguna
Barang/Jasa dalam tender pengadaan LCD di Biro Adwil Tahun
Anggaran 2006 (vide bukti B2, B11) ; --------------------------------

1.2.

Tentang Pembelaan Terlapor I;----------------------------------------------------1.2.1.

Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya telah membantah terlibat
persekongkolan dalam tender pengadaan LCD di Biro Adwil
Tahun Anggaran 2006;--------------------------------------------------

1.2.2.

Bahwa benar yang menetapkan tipe barang yang akan ditenderkan
adalah Terlapor IV, namun kenyataannya Terlapor IV maupun

N
A
N
IL

Terlapor V selaku Pengguna Barang/Jasa menetapkan spesifikasi
teknis sama persis dengan tipe barang yang dijual oleh Terlapor I

yaitu tipe ML 164 SE, dan Terlapor IV hanya melakukan survey
ke tempat Terlapor I dan salah satu agen Terlapor I (vide bukti B
16, B17);-----------------------------------------------------------------1.2.3.

Bahwa Terlapor IV dan Terlapor V tidak dapat menjelaskan
alasan pemilihan spesifikasi teknis yang sama persis dengan tipe
ML 164 SE (vide bukti B2, B3, B11) ;--------------------------------

1.2.4.

Bahwa dengan demikian Majelis Komisi berpendapat ada

keterlibatan Terlapor I, Terlapor IV, dan Terlapor V dalam
penentuan spesifikasi teknis yang sama persis dengan tipe ML 164
SE yang dijual oleh Terlapor I; ----------------------------------------

1.2.5.

A
S

Bahwa terkait dengan uang muka (down payment), Terlapor I

menyatakan tidak mengetahui pembayaran uang muka tersebut

untuk keperluan tender LCD di Biro Adwil Tahun Anggaran 2006
(vide bukti B6); ----------------------------------------------------------

1.2.6.

Bahwa hal tersebut bertentangan dengan pernyataan dalam surat

dukungan yang diberikan kepada beberapa peserta tender

diantaranya Terlapor II dan Terlapor III yang menyatakan akan

mendukung sepenuhnya kepada perusahaan dimaksud untuk

pengadaan LCD di Biro Adwil (vide bukti C10, C34, C35);-------

1.2.7.

Bahwa kenyataannya Terlapor I telah menerima total pembayaran
dari Terlapor II untuk pembelian LCD merek Mega Power tipe

ML 164 SE sebesar Rp 2.403.333.750 (dua milyar empat ratus tiga
juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh rupiah) (vide

Bukti C29); --------------------------------------------------------------------

hal. 20 dari 31

1.2.8.

Bahwa dengan demikian Majelis Komisi berpendapat bantahan
Terlapor I berkaitan dengan penerimaan uang muka (down
payment) dari Terlapor II untuk keperluan yang tidak diketahui
tidak dapat diterima; ----------------------------------------------------

1.2.9.

Bahwa terkait dengan pemberian surat dukungan, Terlapor I
menyatakan para peserta yang mengajukan permohonan surat
dukungan tidak dapat menjelaskan kapan tender akan dilakukan,
sehingga pemberian surat dukungan sebelum aanwijzing tidak
dapat diklasifikasikan sebagai persekongkolan tender; -------------

1.2.10.

N
A
N
IL

Bahwa temuan dalam pemeriksaan menunjukkan 20 (dua puluh)

perusahaan yang akan mendaftar sebagai peserta tender yang

mengajukan permohonan surat dukungan kepada Terlapor I telah
mengetahui spesifikasi teknis yang dimaksud adalah LCD merek
Mega Power yang dijual oleh Terlapor I (vide bukti B1, B14) ; --1.2.11.

Bahwa fakta tersebut memperkuat kesimpulan adanya upaya

memenangkan LCD merek Mega Power tipe ML 164 SE dalam
tender pengadaan LCD di Biro Adwil Tahun Anggaran 2006; ---1.3.

Tentang Pembelaan Terlapor II;---------------------------------------------------1.3.1.

Bahwa Terlapor II dengan tegas mengakui perusahaannya

dipinjam oleh Jeffrey Bunyamin cs untuk suatu keperluan, dan
selanjutnya Terlapor II mengakui tidak menerima keuntungan

A
S

finansial dari peminjaman tersebut (vide bukti B1);-----------------

1.3.2.

Bahwa hal tersebut bertentangan dengan fakta yang ditemukan

dalam pemeriksaan adanya keterlibatan Jeffrey Bunyamin, Moh.

Iqbal, dan Muhammad Bahri dalam persiapan dokumen dan
sekaligus pendanaan untuk Terlapor II dalam proses tender

pengadaan LCD di Biro Adwil Tahun Anggaran 2006 (vide bukti
B8, B13, B14);-----------------------------------------------------------

1.3.3.

Bahwa kenyataannya Terlapor II mengikuti tender tersebut hingga
ditunjuk sebagai pemenang, dan berdasarkan selisih dari harga

penawaran dengan total pembayaran kepada Terlapor I untuk

pembelian LCD merek Mega Power tipe ML 164 SE, Terlapor II
memperoleh keuntungan sebesar Rp 2.782.527.150 (dua milyar

tujuh ratus delapan puluh dua juta lima ratus dua puluh tujuh ribu

seratus lima puluh rupiah); ---------------------------------------------

hal. 21 dari 31

1.3.4.

Bahwa pengakuan Terlapor II sendiri dalam pemeriksaan
menyatakan telah menerima Rp 30.000.000 (tiga puluh juta
rupiah) dari hasil tender pengadaan LCD di Biro Adwil Tahun
Anggaran 2006(vide bukti B13); --------------------------------------

1.3.5.

Bahwa

hal

tersebut

juga

diperkuat

dengan

fakta

yang

menunjukkan Ismail Ahmad selaku Direktur Utama Terlapor II
selalu membubuhkan tanda tangan dalam dokumen-dokumen
yang dibutuhkan untuk keperluan tender dari mulai pendaftaran
sampai dengan pelaksanaan pekerjaan pengadaan LCD di Biro

N
A
N
IL

Adwil Tahun Anggaran 2006 (vide bukti C35); --------------------1.3.6.

Bahwa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dan Keppres
Nomor 80 Tahun 2003 melarang adanya persekongkolan tender,

dan sebagaimana tercantum dalam buku Pedoman Pasal 22

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 adanya kesamaan atau

kemiripan dokumen diantara peserta tender merupakan salah satu
indikasi adanya persekongkolan; -------------------------------------1.3.7.

Bahwa Terlapor II tidak dapat menjelaskan adanya kesamaan atau
kemiripan dokumen bukan suatu persekongkolan antara Terlapor

II dan Terlapor III, hal ini merupakan salah satu bukti adanya
persekongkolan antara Terlapor II dan Terlapor III; ---------------1.4.

Tentang Pembelaan Terlapor III;--------------------------------------------------1.4.1.

A
S

Bahwa Terlapor III dengan tegas mengakui perusahaannya

dipinjam oleh Muhammad Bahri cs untuk suatu keperluan dan

tidak mengetahui proses selanjutnya; ---------------------------------

1.4.2.

Bahwa

dalam

pemeriksaan

ditemukan

fakta

keterlibatan

Muhammad Bahri dan Moh. Iqbal dalam persiapan dokumen
untuk Terlapor III dalam proses tender pengadaan LCD di Biro

Adwil Tahun Anggaran 2006 (vide bukti B14); ---------------------

1.4.3.

Bahwa pembelaan Terlapor III tersebut juga bertentangan dengan
fakta yang menunjukkan Abidin M.R. selaku Direktur Utama

Terlapor III selalu membubuhkan tanda tangan dalam dokumendokumen yang dibutuhkan untuk proses mengikuti tender (vide

bukti C34); ---------------------------------------------------------------

1.4.4.

Bahwa Terlapor III tidak dapat menjelaskan adanya kesamaan

atau kemiripan dokumen bukan suatu persekongkolan antara

hal. 22 dari 31

Terlapor II dan Terlapor III, hal ini merupakan salah satu bukti
adanya persekongkolan antara Terlapor II dan Terlapor III; ------1.4.5.

Bahwa secara formal yang tercatat sebagai peserta tender adalah
Terlapor III, bukan pihak yang meminjam Terlapor III, sehingga
pihak yang bertanggung jawab secara formal adalah Terlapor III;

1.5.

Tentang Pembelaan Terlapor IV;--------------------------------------------------1.5.1.

Bahwa pernyataan Terlapor IV telah melakukan tugas dan
fungsinya dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku adalah bertentangan dengan fakta-fakta yang ditemukan

N
A
N
IL

dalam pemeriksaan, diantaranya hanya melakukan survey ke

tempat Terlapor I dan salah satu agen Terlapor I, serta
menggugurkan PT Mitra Teladan Jaya Karsa dengan alasan: -----1.5.1.1.

Dalam Rincian Penawaran Harga seharusnya tidak
m