Vol.10 No.4 Des 2009

A Hadi Arifin, Transformasi Pembambangunan Aceh Masa Depan......

STRUKTUR PEMBELANJAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN................................... (APRIDAR)

389

390

A Hadi Arifin, Transformasi Pembambangunan Aceh Masa Depan......

STRUKTUR PEMBELANJAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN................................... (APRIDAR)

A Hadi Arifin, Transformasi Pembambangunan Aceh Masa Depan......

STRUKTUR PEMBELANJAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN................................... (APRIDAR)

391

392

A Hadi Arifin, Transformasi Pembambangunan Aceh Masa Depan......


STRUKTUR PEMBELANJAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN................................... (APRIDAR)

A Hadi Arifin, Transformasi Pembambangunan Aceh Masa Depan......

393

TRANSFORMASI PEMBANGUNAN ACEH MASA DEPAN

A. Hadi Arifin

Abstract, Requires a transformation in Aceh post-tsunami sustainable

development, with designing the master plan transformation development
Aceh, to achieve a lasting peace. Morally transformation of the religious
of Acehnese society, is a process of revival the moral development of
both mental spiritual and material life of Acehnese society as a whole
pattern of life within the system fairly, equitable, dignified and
prosperous. Model transformation is designed in a four-pillar strategy of
Morally transformation of the future development Aceh, namely: the

education and health strategy; the employment strategy, the poor strategy
, and the growth strategy.
Key words: transformation, morally, sustainable development, the growth strategic.

A Hadi Arifin, Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh
389

STRUKTUR PEMBELANJAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN................................... (APRIDAR)

A Hadi Arifin, Transformasi Pembambangunan Aceh Masa Depan......

394

Pendahuluan
Aceh yang berada di ujung pulau Sumatera ,sejak kemunculannya pada masa
lalu hingga kini telah di tandai dengan berbagai perubahan ekonomi, sosial, dan
politik, yaitu suatu perubahan dan pertumbuhan
tatanan perikehidupan
kemasyarakatan Aceh yang agraris dari masa ke masa sejak masa kerajaan samudera
pasai, kerajaan aceh darussalam, penjajahan, orde lama, orde baru, masa reformasi,

dan masa perdamaian saat ini, yang mengalami serangkaian pasang surut perubahan
(transformation) , sampai mencapai masa kejayaannya “ the glory of aceh” dan masa
keterpurukan “the bitter of aceh”, dalam suatu gelombang perubahan tatanan
kehidupan sosial, politik, dan ekonomi yang “unique and religious”.
Terjadinya perubahan dari masa ke masa di katakan unik dan religius, karena
perubahan yang terjadi cenderung berlangsung aman dan sejahtera, tetapi juga sedih
dan duka nestapa. Betapa tidak, karena dalam suasana beranjaknya sebuah
perubahan fundamental spiritual dan religius , telah pula di timpa oleh kepahitan
tragedi-tragedi kemasyarakatan secara terencana, dalam suatu masa kolonialisme,
perang saudara, serta konflik ekonomi sosial politik, yang tentu memiliki arah dan
tujuan serta kepentingan tersendiri pada masa itu, sesuai sistem dan tatanan sosial
masyarakat. Tragedi terakhir adalah bencana alam gempa dan tsunami, yang
merupakan ujian berat dari Ilahi Rabbi bagi masyarakat Aceh.
Jika kita berusaha untuk membuka lembaran sejarah peradaban Aceh pada
masa yang sudah usang atau terlewati, pada awalnya yang kita lihat adalah parade
kejayaan sebuah peradaban atau kebudayaan Islam yang pernah meraih puncak
dalam perdagangan internasional.1). Max Weber, pernah meneliti hubungan antara
nilai budaya dan agama terhadap semangat terbentuknya peradaban.2). Sebagai
contoh pada awal era peradaban dan kebudayaan Islam, di mana kerajaan samuderapasai pernah mengalami kejayaan dalam perdagangan internasional, bahkan sebagai
pelabuhan terpenting (entrepot) selama beberapa waktu 3), selain itu kerajaan tersebut

menjadi pusat kebudayaaan dan dakwah Islam di kawasan Asia Tenggara.4).
Berdasarkan bukti arkeologis adanya mata uang emas “deureuham” yang
ditemukan sebagai salah-satu peninggalan kerajaan samudera-pasai, hal itu
menunjukkan bahwa kerajaan tersebut mengalami kemakmuran pada masanya.
Karena sebuah kerajaan yang dapat menerbitkan uang emas sendiri pada masa itu,
menandakan bahwa kerajaan itu cukup makmur menurut ukuran pada masa itu.5).
Keunikan dan pengalaman sejarah yang tinggi di Aceh, sangat menarik
dicermati dan dijadikan sebagai bahan kajian yang penting dan mendalam. Aceh
sebagaimana disebutkan oleh Anthony Reid, merupakan “sebuah bangsa baru yang
lebih memiliki kekuatan ekonomi dan politik ketimbang tradisi kosmik dan

"

)*

+ '

.

+


*

2

3 "
7

$

)

9

0

4
8)

! "

#-$%&

,

##$%&

'

(

/0 "

#56%&
( ''

!

1
'


95:; "

##$%

&

:&

5

?
!
&?& A '

)@
"

8

)3

# $ %

A
%

"
A

#

%

'
' );
&%

? '' )"
BC
4 * #6 %&


)

?
#