ProdukHukum ESDM

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

SA1.INAlrl

PERATURAN MENTEIRI KEUANGAN
NOMOR 172/ PMK.01/ 2008
TENTANG
TATA CARA PENERBITAN JAMINAN PEMERINTAH ATAS FASILITAS PEMBIAYAAN
DARURAT (FPD) YANG DIBERIKAN OLEH BANK INDONESIA

MENTERI KEU'ANGAN,
Menimbang

:

a. bahwa dalam rangka pzncegahan krisis keuangan, berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan, Bank Indonesia dapat
memberikan Fasilitas Pembiayaan Darurat (FPD) kepada bank yang
berdarnpak sisternik;

b. bahwa berdasarkan Pasall1 Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem
Keuangan, FPD diberikaxl oleh Bank Indonesia dengan jaminan
Pemerintah berdasarkan keputusan Kornite Stabilitas Sistem Keuangan
(KSSK);
c. bahwa berdasarkan Pasall5 Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem
Keuangan, pemberian jaminan tertulis atas FPD atas narna Pemerintah
dilakukan oleh Menteri Keuangan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, hutuf b, dan huruf c, dan guna memperlancar pelaksanaan
pemberian jaminan dimaksud perlu menetapkan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Tata C:ara Penerbitan Jaminan Pemerintah Atas
Fasilitas Pembiayaan Damrat (FPD) yang Diberikan oleh Bank
Indonesia;

Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 1'Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2. Peraturan Pemerintah Perlgganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2008 tentang Jaring Pengaunan Sistem Keuangan (Lembaran Negara
R e p u v d o n e s i a Tahun 2008 Nomor 149, Tambahan Lembaran
Negara Repablik Indonesia.Nomor 4907);

MENTERI KEIUANGAN
REPLJBLIKINDONESIA

-2-

Menetapkan

: PERATURAN

MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA
PENERBITAN
JAMINAN

PEMERINTAH
ATAS
FASILITAS
PEMBIAYAAN DARURAT (FPD) YANG DIBERIKAN OLrm BANK
INDONESIA.

(1) Menteri Keuangan atas raama Pemerintah memberikan jaminan secara
tertulis atas Fasilitas Pembiayaan Darurat (FPD) yang diberikan oleh
Bank Indonesia.
(2) Jarninan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa penggantian
dana FPD yang belum dilunasi oleh bank kepada Bank Indonesia
dalam hal:
a. Bank tidak melunasi FPD dalam jangka waktu yang ditetapkan
KSSK; atau
b. Bank dinyatakan sebagai Bank Gagal sebelum berakhirnya jangka
waktu FPD.

Konsep Jaminan Menteri Keuangan atas nama Pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 diajukan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal
berdasarkan pemberitahuan Sekretaris KSSK mengenai keputusan KSSK

tentang pemberian FPD kepada suatu bank.

(1) Penyampaian konsep pen~berianJaminan Menteri Keuangan atas nama
Pemerintah dilakukan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal setelah
memperoleh inforrnasi dari Sekretariat KSSK bahwa Sekretaris KSSK
telah menerima dokumen/ data yang dipersyaratkan untuk pemberian
FPD oleh Bank Indonesia sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2) Kepala Badan Kebijakan Fiskal menyampaikan kepada Direktur
Jenderal Anggaran dan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang mengenai

MENTERI KEUANGAN
pEPUBL1K INDONESIA

3 ..

,

kebutuhan penyediaan dana kontinjensi dan/atau penerbitan Surat
Berharga Negara sehubungan dengan penerbitan jaminan Pemerintah.


(1) Dalam hal bank penerirna FPD dinyatakan sebagai bank gagal atau
tidak melunasi FPD sesuixi dengan jangka waktu yang telah ditetapkan,
Pemerintah melalui Menteri Keuangan mengganti dana FPD yang
belum dilunasi oleh bank penerima FPD kepada Bank Indonesia
tersebut.

(2) Ketentuan mengenai tatacara penggantian dana FPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.

(1) Penggantian dana FPD riebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (1)
dilakukan oleh Menteri Keuangan berdasarkan Keputusan KSSK,
setelah Bank Indonesia menyerahkan piutang FPD dan agunannya
kepada Menteri Keuangan melalui Perjanjian Pengalihan Hak Atas
Piutang beserta seluruh dokumen yang telah dicek kelengkapannya
oleh Bank Indonesia.

(2) Penyerahan piutang WD berikut agunan dan dokumen-dokumen
terkait dilakukan meldui penandatariganan Berita Acara antara
Menteri Keuangan dan/atau pejabat yang ditunjuk dan Gubemur Bank

Indonesia dan/atau pejabat yang ditunjuk.
(3) Ketentuan lebih lanjut n~engenaitatacara penyerahan dan pengalihan
piutang FPD dan agunarlnya kepada Menteri Keuangan diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan.

(1)Menteri Keuangan menunjuk Kepala Badan Kebijakan Fiskal untuk
menatausahakan surat pemberian jaminan Pemerintah sebagaimana

MENTERI KEUANGAN
REPlJBLlK INDONESIA

-4-

dimaksud dalam Pasal 1 berikut dokumen-dokumen yang terkait
dengan proses pemberkin jaminan dimaksud.

(2) Kepala Badan Kebijakan Fiskal menyampaikan copy surat pemberian
jaminan Pemerintah berikut copy dokumen-dokumen yang terkait
sebagaimana dimaksutl. pada ayat (1) kepada Direktur Jenderal
Anggaran dan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang.


1

Dalam rangka pelaksanaan penjaminan Menteri Keuangan atas nama
Pemerintah atas FPD yang telah diberikan oleh Bank Indonesia,
Departemen Keuangan dan Bank Indonesia dapat melakukan koordinasi
dan pertukaran informasi.

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman
Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia,

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 8 November 2 00 8
MENTERI KEUANGAN
Salinan sesuai
Kepala Biro Umum

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

1

Lampiran
Peraturan
Menteri Keuangan
Nornor
172/PMK.01/2008
tentang
Tata
Cora
Penerbitan Jaminan Pemerintah Atas Fasilitas
Pembiayaan Darurat (FPD) Yang Diberikan
Oleh Bank lndonesia

MENTERI KELJANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Daftar DokumenlData Yang Disarnpaikan Oleh Bank Indonesia/

Bank Pemohon FPD Melalui Bank lndonesia Kepada Sekretariat KSSK

DokumedData yang disampaikan Bank lndonesia
1.

Surat rnengenai permintaan Rapat KSSK untuk penanganan bank bermasalah
yang ditengarai berdarnpak sisternik.

2.

Rekornendasi rnengenai adanya kesulitan likuiditas bank yang berdampak
sistemik disertai data-data pendukungnya.

3.

Laporan mengenai tindakan yang telah dilakukan untuk rnengatasi
permasalahan kesulitan likuiditas oleh bank sebagaimana dirninta oleh Bank
lndonesia sesuai dengan kewenangannya berdasarkan Undang-Undangtentang
Bank lndonesia dan Undang-Undang tentang Perbankan dan Undang-Undang
tentang Perbankan Syariah.


4.

Pernyataan bahwa bank rnasih rnemenuhi kriteria solvabilitas sesuai ketentuan
Bank lndonesia disertai data-data pendukungnya (bank merniliki rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum positif).

5.

Rekornendasi pernberian FPD kepada bank bermasalah.

6.

Rekornendasi rnengenai pagu FPD disertai data-data pendukungnya.

7.

Rekomendasi rnengenai jangka waktu FPD disertai data-data pendukungnya.

8.


Rekornendasi rnengenai suku bunga FPD disertai datadata pendukungnya.

9.

Daftar aset yang dijadikan jarninan FPD.

10. Pemyataan bahwa bank berbadan hukurn Indonesia.
11. Surat Permohonan FPD yang disarnpaikan bank bermasalah kepada Bank
Indonesia.
12. Rencana penanganan bank yang akan dilakukan Bank lndonesia paska
pernberian FPD, antara lain:

I I

I I

I I

a. Pengarnbilalihan hak dan wewenang Rapat Urnurn Pemegang Saham
(RUPS) untuk rnengganti sebagian atalu seluruh direksi dan komisaris bank;

b. Penernpatan pihak yang rnewakili Bank lndonesia sebagai direksi danlatau
komisaris bank sampai dengan FPD diilunasi;

I I
1 1

c. Pelaksanaan kewenangan lainnya yang diatur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. Larangan bank penerima FPD rnembagikan dividen dan rnanfaat finansial
lainnya kepada pemegang saham sebelurn bank rnelunasi FPD.

DokumedData yang disampaikan oleh Bank Pemohon FPD melalui Bank lndonesia
1.

Surat Permohonan untuk mernperoleh FPD.

2.

Bukti bahwa bank berbadan hukum Indonesia.

3.

Surat Pernyataan dari pengurus bank bahwa bank telah rnencari surnber dana
lain sebelurn rnengajukan FPD.

4.

Dokurnen yang rnendukung jumlah kebutuhan FPD.

Lqmplrun
Peruturan Menterl Keuangan' Nomor
172/PMK.01/2008
fentang
Tufa
Cora
Penerbitan ~arnlnan'~emerintah
Atas Fasllitas
Pemblayaan Darurat (FPD) Yang Diberikan
Oleh Bank Indonesia

MEN'I-ERI KEUANGAN
RE12UBLII( INDONESIA

5.

Daftar aset yang akan dijadikan agunan beserta nilai taksiran sementara dan
dokumen asli bukti kepemilikan, yang akan diikuti dengan pemasangan hak
tanggungan, gadal, atau jamlnan fldusla.

6.

Surat Pernyataan Kesanggupan Pemegang Saham Pengendali dan atau
pengurus bank untuk menyerahkan tambahan aset yang akan diagunkan
kepada Pemerintah dalam ha1 bank tidak dapat melunasi FPD yang dibuat
dihadapan notaris.

7.

Surat Pernyataan Kestrnggupan dari Pemegang Saham Pengendali untuk
menyerahkan kewenangan RUPS.

I8.

I Surat Kesanggupan untuk menerbitkan Personal Guarantee danlatau Corpwate I

I

I

I

I

I

Guarantee dari Pemegang Saham Pengendali dan atau pengurus bank yang
dibuat di hadapan notaris, dan dilampiri daftar aset.

I

1.10. 1 Surat Pernyataan kesediaan Pemegang Saham Pengendali dan pengurus bank I
bermasalah untuk melakukan tindakan ,yang diperintahkan oleh Bank Indonesia
yang dibuat di hadapan notaris.

I "'I

II

41. Action plan urituk menyalesaikan rnasalah likuiditas serta menyusun rencana
. pengembalian FPD yang disampaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
realisasi FPD:

MENTERI KEUANGAN
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI