JDIH Murung Raya

BUPATI MURT'NG RAYA
PROVINSI I(ALIMANTAIT TENGAH
PERATURAIT BUPATI MURI'NG RAYA

NOMOR

18

TAIIUN 2015

TENTANG
STANDAR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN
PELAYANAN ADMINISTRASI TERPA.DU KECAMATAN PADA
KECA}IATAIT SE KABTIPATEIT MURUNG RAYA
DENGAIT RAIIMAT TI'HAN YANG MAIIA ESA

BT'PATI MURUNG RAYA,
Menimbang

.


4..

bahwa untuk kelancaran pelayanan kepada
masyarakat, perlu adanya Standar Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di
Kecamatan Se Kabupaten Murung Raya untuk
penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non

pertzinan PATEN di Kecamatan;
b. bahwa standar pelayanan perizinan dan non periztnan
merupakan jaminan adanya kepastian bagi penerima
pelayanan untuk melakukan pengawasan terhadap
akuntabilitas aparatur pemerintah dalam pemberian
pelayanan;
bahwa sebagai dasar pelaksanaan pelayanan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang
perizinan dan non perizinan dan sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dimaksud, maka
perlu disusun Standar Pelayanan Administrasi Terpadu


Kecamatan pada Kecamatan se-Kabupaten Mumng

Raya;
d.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c diatas,
perlu menetapkan Peraturan Bupati Murung Raya
tentang Standar Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan pada
Kecamatan se Kabupaten Murung Raya.
Mengingat

:

1.

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik


2.

Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor

L2 Tahun 2OLL tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 523a1;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2OL4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2075 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
567e1;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun

2OO5 tentang
Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor a588);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota. (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OOT Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2OOZ tentang


Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 474I);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2OO8 tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 4O, Tambahan l.embaran Negara
Republik Indonesia Nomor a8261;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2Ol4 tentang
Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2Ol4 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 20A6 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
2L Tahun 20 1 1 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
lo.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2OlO
tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan;
I- 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2Ol4
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2A14 Nomor 32);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Munrng Raya Nomor O2
Tahun 2OO8 tentang Urusan Pemerint"h yat g menjadi
Kewenangan Kabupaten Murung Raya (Lembaran

Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun

Nomor 58);

2OO8

l3.Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 06
Tahun 2OO8 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Murung Raya
(Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun
2OO8 Nomor 62);

l4.Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor O4
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Murung Raya (Lembaran Daerah
Kabupaten Murung Raya Tahun 2OO8 Nomor 60);
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Murung Raya Nomor 06 Tahun 2OL4
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor O4
Tahun 2OO8 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Murung Raya (Lembaran Daerah
Kabupaten Murung Raya Tahun 2OL4 Nomor I4L,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya
Tahun 2Ot4 Nomor 1O);
l5.Peraturan Bupati Murung Raya Nomor 23 Tahun 2OL4
tentang Pelimpahan $sfuegtan kewenangan Bupati
Murung Raya kepada Camat diwilayah Kabupaten
Murung Raya (Lembaran Daerah Tahun 2OI4 Nomor

t781.

MEMUTUSKAN

:

PERATURAN BUPATI TENTAIYG STANDAR
DAN ITON PERIZINAIT

Menetapkan

PELAYANAN PERIZINAN

PELAYAITAIT ADMIITISTRASI TERPADU ITECAMA,TAN
PADA KT'CATIAJTAN SE KABIIPATEN TIIURIING RAYA.

BAB

I


KETEITTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Murung Raya;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Murung Raya;
Bupati
adalah Bupati Murung Raya;
3.
4. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan selanjutnya
disingkat PATEN adalah penyelenggaraa.n pelayanan
publik di Kecamatan dari tahap permohonan sampai
tahap terbitnya dokumen dalam satu tempat;
5.

Kecamatan adalah wilayah

kerja Camat sebagai


Perangkat Daerah Kabupaten;

6. Camat adalah pemimpin dan

koordinator
kerja
Kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya
memperoleh pelimpahan kewenangan dari Bupati untuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah dan
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan;

penyelenggaraan Pemerintahan

di wilayah

7. Pelimpahan kewenangan

adalah pelimpahan sebagian
kewenangan Bupati kepada Camat untuk melaksanakan
urusan Pemerintah Daerah;

8. lnn adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah

daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan
lainnya yang merupakan bukti legal yang dinyatakan
sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan untuk
melakukan usaha atau kegiatan tertentu;
9. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang
pelaku usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin
maupun tanda daftar usaha;
10. Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan
yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang
dengan orang lain dengan menghasilkan kepuasan
pelanggan;
11.

Standar Pelayanan adalah ukuran kualitas yang
dilakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik

yang wajib ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan;
12. Biaya Pelayanan adalah biaya yang dikeluarkan oleh

pemohon untuk memperoleh dokumen yang diberikan

oleh Kecamatan;

dan Non Penzinan adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemberian izin
usaha bagi setiap warga Negara dan penduduk untuk
melakukan usaha;
14. Non Perizinan adalah pemberian legalitas kepada badan
usaha atau perseorangan dalam bentuk pendaftaran,
persetujuan, rekomendasi dan dokumen administrasi
pemerintahan lainnya;
15. Rekomendasi atau kajian sosial kemasyarakatan adalah
kajian yang berisi catatan sebagai bahan pertimbangan
tentang hasil pengamatan terkait dengan permasalahan
social kemasyarakatan di wilayahnya.
13. Pelayanan Peirzinan

BAB

II

MAKSUD DAN TUJUAJT
Pasal 2

Maksud ditetapkan Standar Pelayanan Perizinan dan Non
Penzinan adalah untuk pedoman bagr obyek dan subyek
pelayanan sehingga dalam pelaksanaan pelayanan dapat
berjalan lebih cepat, tepat waktu, mudah dan transparan.
Pasal 3

Tujuan Penyelenggaraan Standar Pelayanan Perizinan dan
Non Perizinan PATEN adalah untuk :
a. Memberi kepastian hukum dan akses yang lebih luas
bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan;
b. Mewujudkan terselenggaranya pelayanan yang
berkualitas.

Pasal 4

Sasaran Penyelenggaraan Standar Pelayanan Perizinan dan
Non Perizinan PATEN :
a. Terwujudnya pelayanan yang cepat, murah mudah,
transparan, pasti, terjangkau dan tepat waktu;
b. Meningkatnya hak-hak masyarakat terhadap pelayanan.
BAB

III

RUANG LINGKUP

Pasal 5
Ruang lingkup Keputusan Bupati ini meliputi
Pelayanan;

:

a. Komponen Standar
b. Jenis Per-rz;inan;

c. Penanganan Pengaduan;
d. Pengawasan;
e. Uraian T\rgas;
f. Prosedur Penandatanganan.

BAB TV
KOMPOilEN STAITDAR PELIIYANAN
Pasal 6
(1)

Komponen Standar Pelayanan Penzinan

dan

Non

Perizinan PATEN meliputi :
Jenis Pelayanan yaitu Pelayanan Pertzinan dan Non
Penzinan yang dihasilkan /didelegasikan oleh Camat;
b. Dasar Hukum Pelayanan yaitu peraturan perundangundangan yang menjadikan pedoman atau dasar
a.

penyelenggaraa.n pelayanan ;
c. Persyaratan Pelayanan yaitu syarat-syarat yang harus

dipenuhi sebagai dasar pertimbangan untuk

menertibkan perizinan dan Non perijinan tertentu
sesuai jenis pelayanan baik persyaratan teknis
maupun administrasi;
d.

Prosedur/Mekanisme Pelayanan yaitu tata cara
pelayanan yang dibakukan untuk menyelesaikan

seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan;
e. Standar waktu pelayanan adalah waktu pemroses€rn
pelayanan sampai penertiban berkas;
f. Biaya Pelayanan yaitu besaran biaya/tarif pelayanan
yang harus dibayarkan oleh pemohon/penerima
pelayanan;

g.

Proses Pelayanan adalah pemrosesan pelayanan
sampai penerbitan berkas yang Final di Kecamatan
atau yang dilanjutkan yang bersangkutan ke
Kabupaten.

(2)

Jenis Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, yang meliputi Perizinan dan Non Perizinan
adalah kewenangan Camat sesuai dengan Peraturan
Bupati Murung Raya Nomor 23 Tahun 2Ol4 Tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangem Bupati Mumng Raya

Kepada Camat di wilayah Kabupaten Murung Raya;
(3) Komponen Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) sebagaimana tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagran tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
BAB V
PENANGANAIT PENGADUAIT

Pasal 7

Kecamatan

wajib menyediakan sarana

pengaduan
masyarakat yang berhubungan dengan jenis pelayanan,
baik secara langsung maupun dengan menggunakan
media lain yang pelaksanaannya disesuaikan kondisi
setempat;
(2) Pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), harls ditindaklanjuti secara tepat, cepat dan
memberikan jawaban serta penyelesaia.nnya kepada
pengadu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak
diterimanya pengaduan.
(1)

BAB VI

PE}IBINAAN DAN PEITGAtrIASAN
Pasal 8

atas penyelenggaraan pelayanan dilakukan
secara berjenjang dan berkesinambungan dilingkungan
kecamatan oleh Bupati Murung Raya sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi masing-msing dalam rangka
meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan;

(1) Pembinaan

(2)

Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi pengembangan sistem, sumber daya manusia
dan jaringan kerja sesuai kebutuhan, yang dilaksanakan
melalui koordinasi antar instansi, teknis terkait serta
evaluasi pelaksanaan pelayanan.

Pasal 9
Pengawasan terhadap proses pelaksanaan penyelenggaraan

pelayanan dilakukan oleh aparatur pengawas intern
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
BAB

VII

PROSEDUR PEITANDATANGANAN

Pasal 1O

Prosedur, Pengelolaan, Pemrosesan dan Penandatanganan
kewenangan pada aspek penzinan dan non perizinan yang

dilimpahkan kepada Camat, dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan ditandatangani atas n€una

Bupati Murung Raya.
BAB

VIII

KETENTUAN PEITUTUP
Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Keputusan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Murung

Raya.

Ditetapkan di Puruk Cahu
G RAYA,

Diundangkan di Puruk Cahu
pada tanggal O2 Januari 2OLs

\JiIl? i-i;d.*51

1 11.1i

z:tS"iii{

Fm##i",l}{ *{ttHi.i&r? :. ;:.6.P.3'1'1
q'r'i'Ju:1
Llt'd'S+t i.fp $,ij"lt'ii'li:

RAYA,

BERITA DAERAH KAE}UPATEN MURUN

EA.#3AH i{ilKl.}E{
Kikrrri

&$t

tri{l

"r

*A

Jii;:l.jr.v# lt ;L1r'&

2

fr

(,

t
E

fr
H
t{

o

x

-

a

E.E

{ H$ Eai a,o'?-d

oo

H,sEO"OJ1
frt€}<

H

frl

ats

AE

x
o
*
2

IIE
Hf;E

N

o

T
d
Ii

(,

Er

I

d
.?

e

=
o
frl
u

ao

:s

\o

h

>,

HEE

a

r

H

fr
FI
(.

g2

sE
7Er
(.

-9E

$n;l s$S

t

Az
i.i

=*
Cz

Zz
{=

\()
EI

z\
'
c,

F

cd
c 5E.6E
E -J{

M-

iEEr
t
UTOEf,

AE

TE
6=,

.E

N

c,

+,

s*

F:

l-

=!td
iiE
=l
HH
--

t{
u0

3-

EE

TE
Eo HE

fl tEEg

sE

oo

:
-d
-q
uo
!
o.aa
E

!d

.LffE

_d
Eo sg
Eo

V)-)a.C-.'trO

tg
gg
trid
'Eo

H FE A
v0
E s H.ed
E=
6
"
.ij
s;
s X"6 sts p:

eE*i Hgt
il'ii
xn 6 dH€
}4

14

I

dcD0
]JFE

6Cb/0
!5ts

if

et

N

E+
dO
I

\o

.id

I

d+

96E
So * # E s
r.dd

EE
tr
i.1

=
ofi'N

6

T:HEEE

E:HEE.q

EE

.'" !

H

f a.

E
*e
.g H F..q Efi

$e* gg
E.UE E* *
E H *;E

!5

ro

g Eg g €

$
J4
'}4
.Ya

!6,

-E

g $ E;E #E

;p
S ^E
$ 3 SEH g*
i 5#$
E
'bn

(<

E E

r(

€6

rE

.&Egt"H.E"
"E ;:

n tr f,E=
BEX giHr
S
ti
8tA
#E fi -sE
eH fic
nrH e-E.Et-HI-

HElf#fi86$$EgfE

F$$ffrEE$F58fl$E

H
qqfr

-; c.i c.i

+

rj

oi e,i

-j

\ci

B"g E gE $*
"gsf

o cJ{
,)-

+

'60Ed

'ri

d

5trJ4tr!hh'H

_t.E; 8BE ns=g;E
U(UJ

e Hs
E#
E
b eE
!
E
* HE
(dH
-c
>'"tg aaE
-^t
o0. o)# -c.pE id sH
.9'0 "H
5'-, EE - E. HE EE
:E

(s

\fr

lli

ffiil,'#;isiEui$
-.; ni

di

=+

,ri

.ri

i

='F

c.i

0c

{E

c

!t

u0

rE

H

o

!E

c'

oi

-85

E- N
al
Ettrdl

Egs

>,

d it.5E
EP
|/lzn.a

-;

;N

E*

{$t
H

H

d

*i

if,i

EEE

!f

ro

E
dE Q
ts E:'i 9l q^

E.E
c.j

H.

E.g

E
+

B; eesgBE

/
-*
:1d
-!v9
H
EtrCo
ly h0G'c

H&
:lu

iYts;
Ic oot'E

U

OO

,EFEHE
o '= -, (d iri -'

,EEBHE
-{l'F^O-iDj
P H-d
q rrP"i

HJ!o-oJ4M
frt€

ti 'iiE5-!14
6 or O

0.8

f,?bo

_sES-

tr;

N $s#.F.

$;6. # .

FE.tr,H!

seEgss

(!
.b-

d

brO a
*=rd V
cDlra

o'E

bc
?#pg_

*> E*
*g
JlrlE I

*H#eS
> E llE I

8 $ E;E HE $

E E #t
g*
gHE tE
$ r g#E
.t
LD E
"
peg*if;$g$Efl$s
e.I

,

MS

\o =-cu3 E
H b'-c * a
'aMsE_g

H

E

geER&q5

CO

+

lO@

*; E$s
EEEI
s*
g= .*6 E E o:8.- gf
,E osEo
E ep EE
E EE
-!
bo. EeEE g
F 'v

.

?s ,=fs=

iltEtf*gHE*n{*rtget
IEEe€UE [gE E"g8.e'gee
C{

\o

tr)

\d-

CV)

$rrg-B,s"sil$ .TEl Ig,{*:iui=',I:***
I $i ! ffi$g;ggBE $! egE Ee E E sE $= EE ; $I E E
.j
-j

c(t

r
5l
Bs
rg
d

OI

EE

EI
ts*

c,j +

,j.
'N

E

s E i gE $,n5tg;EH $s uBrHu E"isg
oi

.F

'rj 6

c.i

c.i

3 EET

sg
t(,

a
t
tsb0

u -$i"H
#cEEE5F.
5 tr

AU

EHSEP

Eg

E E.TES

ro

d

+'d

.o

N

i

.g
ebotridIEE
qt.a
a E -'E
#

I

d1.cgd
JJ4-jg
:botrir
!2.4a
E
H EsE

f

0o

't

sH

I

D(D\o
qOrO

H- R
SE*
ZF


E hc 3
s E; e s E * E E sE

9 H-e
io'd
dzto9
*3
,E E
(,.OJC\CiIfu

+a'

Hcdta

Ki
,V.-'

if
a

=

*.H 5

-

v-

v

v

0.)
d

E$r ;€E

geggl*fEsH#$Ess
+ ri

oic.i

-j

r.(95'=

*7 t
tsg.iJlu

&,
.E

Z

d

do)

&:a g BE E FE$FI

+ ri

oic"i
tU

il-

2

Sf,

E

E

;05 14 EJ1
:
ZE
t
-co#13

oH
N..

8.

E.

E.g#t
g
3:r E

Ug

EE E E !

E

fr5 E E !

qx

EU
Ac

.*ol{ E0

€E
Eg

ET
6t5

A

EE

&

iE s

ET E
ET E
6'

3E
oc

!ciE

ol

o

trE

HEPE
bo.i (U

q-r >,9bO

- f g E -t

.{c-{(') $

H

c
c
3

6

Ef, *;i t$s-s?i*

Sr;

+,

t:

*'i

S
H

Es

or

bo

e.
"V

iltgtixE t- is5

h0&
or
nEF.9d !

x o)Lr=
=c)

EE.g

s
st
& e8.8fi8-U B.fiEfiE-UflE

t fi F$s;;;

OE
N.,

i

E
*fl;csfl$es s
tr ?SadH"EyHs-

.Hs.8$filtEEEEE
C

6

$

5
'6

-Egt

F iSI
sE
C6 '=
i: h0
J4 h
tr

d,^

:

E

H
r-i)

E g lTE

H
M HJ4
05
A
ZEA
;
-trl Ht

c\
hc

E € .,€
EE
dZFi:<

*t IflE
H'

.O

E$ I
:-

f;E
F
PorE O tr;P


E

t E 93 E *> tBIE ErgEB$3

: fifi;xg$Eit ,:

o)

.e

0:.c vd

=,a' I

E

EEi Es*H g€
$*
.Btr)

ts

sEE qll ?RB
o

o

E

px fr *p
*=oFo,'5

\f,

E x--

p"

I

-b !y C
5

\o

f E" sEE
E
ts O c O

m
E=
0. r

.e

; E.8 E & = S

EE

N

o.

fl#E;

E

g;

E; EB$E

ro\o t*

+J

dSdH

co

oE6tr
:r:aq.g
!botrid
o.5 n E 'E o.
E HE
Pfl3
oH
8#
b ts
c o:.(
U 3vE
o.'ij
tr x.6
{J

-vi1
!u0tr6
Q.7
a tr
E FE sEE
& E ES f;

;

I

+(v) od)
c\Hqc!E

qg
'E

d.
.e

H

H
I"$

I

\f (f) o)(q
(6Nf

o0

q*R8,.9'a

t'.-

E;R;iET
EE EEHH
a9ZgHZcC

{E EEHg
o9ZCHZtrtr
aJ o -'

Qo

id

.dtud-d.H

EE*E E^.E

.rLUl#l.H

EE^.dU^-dE

E

3.858s5fl8

3-85ES5eE

.9o

\o

.9- o

*Eg* -

sE$+

EEiBgg

$oHF6Ctrse
> J).i g€ I

B

*:EBSA$EE

g

to

gesg

E

.H

c

c

- eg ags Ha

.7EE ErgE#fl
*jGid
or hof k i
-{5FYd
H
)4 trj1

;^U)
dE|

oc
6IO

flqE flE
>,q
tr-r Hil
s
s _=
g
H=it
I
E .i^.w- 1l
H
Cfi
(U"'.F c

d

.-9(t

6 hi.Pt
o

rEfHrHilE'E

;&EA.;AE€S

..ioi

9
-(")

ZBJ

E

Li

H

H

It
H.E E$I

tr

M HJ(

2eJ

ilEl
oE
C\O
trp.
d.^
Q-

::-aAd

H.

o..= 14 (6

I Esi

e

&E&nEs

&ETgEE

A'

gH8
TB
.'
hd
d
Et cl

t0
E

q,

;E

t E*

^F

t

.E:fls

IE3*g

Cr61(5

r-

Ag

tilJrLF

CO.

fi.i

s

6

b0F.
ot
dEF.:d h

8..s

GI

*fl;geagEE

c.i

r f'-r irI

o)

s- E*: ,E*-E s

etgglgIiliiggg;
l*tiliiggs;
e"i
+ ri
+ ri
d
--.i

p8f; E EI

\t

g€ EfE *E$E t

oic"i

-i

-

at;

r8 tBi ;tEE
E

U0

E$E

E

j

d

i;gE

$

sed8

dlcE
.EJ1qg
!botrd
oA,"Eo.l'iiL

J4,Xte

0o

!uotrid
oA,.Ea-r'in

fi HE pfri H g.B
E E : [.H E &

"

I

+(r) oCO U0
ellgelt

qr&d,.9'6

N

i'H E
H

\f, cf) 4 cO
(\H!qC\E

U0

u'Ii=E aE
ER.E
-o

,U^i_.F^+

E

E E8
)! Ha{.ts
-o
o
+
a9zcXztrtro in

T(5 E
o

g

fr

a9ZCHztrC

EE-E E-.E

iri

.itUi#i.H

.d(Ut.i

HE*.E E..a

H

f HEO efr:
U EME
fl8#
€ tr H
x5b EE E:.c

E

,igBE85EE

E

8.BBEs5,!E
I

.9o

\o

.9o

$Eg*.
-! 5'rl X

,^r

HEIE!fiS
#H,EfiFH
r=o.=o=c)

,E''--

b'g

d
E sEIJaa

a--vvd

fs tgi ;tEE fs t$i ;{$i

E

*g;Ee[gEE

s

B

€ *g;Es[gEE s

to

E

pgetIgfili*$$s; gEEfiIEfili*$lss
oic'i

-j

+ rj

d

J

+ ri

oid
!

\t

N

N

k

Ii

o

o
P.
o

v
Vd
Fd

a

)1
SB
\)

SS
c)

>c 0>F
0B
oqod
o'i (J
M
On
O
!l-9d
oF o.=
f!Mfr.F
-j oi c.i
C\r o0o" ! C
*IF9d
d
;05 M HJ4
t*cr)5
zn
UO

otr
(\I
d€

o)

Hp.

B..H H €

ot!od
o'-{ o M
On O dM

oH o.=
fr"}(fiF
.jc.ici
b0F. E C
c{
atsF"9cd
H
VH}4

9
-c)

Ht|

otr
c\

io.

.^

lt)

8..E S

H.E

E$r

t
H

&E&&EE

EIIII
^---a

*c
f. ,r
i(E

t
Cd

EE*EE HBEEE

+,
q,

flE
9td
5dd

t

t.g € 5

x trs
HET
tt d6,
E
rT

'd

d

t rgH;B
g,E
H

2et

E
F.t-AmEZE

f $sus
or

>Fc)

!l-P

ll)

8.E S r
E g f, 3-,r E

+r

-d
>tr

d

0o

drdE #_qg
11

d=cdtr
sJ1.:g
!u0trid
clt.A a
tr o'E

n

EE€
E tr HH;
x.6.s trH-q €

p"

+ (f) o (f)
ru=(drul..|
N

s

14

a(o
+(Y)
Nr(SNfl

b0

u0

E;R:-sn
tE
Qoto-'i/iEERE
a9Zc:\Zcc

E;R:rer
E E ER.E
I
,fr2 "EP I3
EE^ET*.EE
635fle5e8

'f;t--EE^:E
6.85fl85fl8

.dLUi.i

.9o
,^-q
b'9
J 35dE
b

gr Hs' s" s

j*.
.94

sE

eHis-g

EE"E4.E-

E

$EE *g
> 9.E l4E q

dHFEtrC
o.= o'E

1!

.H
HE
J4 L4 (d 9? >'bo

'E

=

v

a

I

-A

L)
-

$E
*s ftEE*Etru 'o*g f*EE-Etg*
EH'E EEH=
E

-v

E *$:EE EB*ET

: Eg;gg $gi,, I - t$;x*3E;**

to

gEesfi;fc*E#,$sF gaefiIEfExH#uES$fiE
-i

Gi

.!.:

+ ri

ci

tr'c tr M
M

or

EE
$€.9
EF
FT
€.8 E
fr €E *
6

E gs d
H
v.xP
q.E
H *E Er^aia
IN

$

\ci

j

E,:EE EH-i

E; wl
.;Of
.E.EE*
B
EE

""8

g" E ft. $B ;
$s$

$,$_l

gIlsFE$i,ssifgg:l$gg

.joid+

jaic.i+,ridFd

ooa
c\r
eEF.9d

T gH E E
M tsJ4

! c
H V tsJ{
05
;-(Y)
za
^
5
#E|
oc
ol
CP.
8".E

cr)

;-(Y)
^

rlJ

zaA
U

od
oloco

q)

J

H€ E
o"F.&tr1
EZ

,^
8..E S t
iicru9,,r
E. I E}E.9
eEenEE

trd
ss
5{

*s
{

r^ g I t
I E 3-,a E

r€

N

-o
E

o

o,c

!

ES

ES

E ts
E;fl*
()J4

.lc #

0(<
t:

$

d

P:gjTtTEEHEH
& & a g & 6E I E s

st

c\t

+ ri

oic'i

B

eF
EE

t*
t{
{i

oo

drrtE
r4:rqg
rb0trd

didE
iZi+:g
!botrb
o),.tro'iA
m

E

FE Pfr* H
E : F,g E E,

a.a n
H E'P

3
g

eE

+co o(f) M
ot-!Qc.l 3
N

6 u^-C c*-C

p.

SE: H
; E3 E &, S
-B

o(')

+(f)

Ni(d

rfl

b0

E;R:iEr
E E ER.E
I
Go*o-'iri
a9Zg:\2trtr

EeREeEr
IE
({0io-'i, EERE
a2ZtrXZtrH

.i(ui#i.r
!dJ4/d

tr o'E

.i(UtFi.t
!'_)4)d

(UU*-CC^.dH

tr

6g5fle5IE

69588588
I

I

.9o
,^.c b'9

PE

,B'B*-

$E'flgs

d*

\o

*€
3E

EfE."E*$3
E$5'g €€E=

f iiEi

to

fg*st

g{ -

$

€;s*

g$t E$8, $l*+*i

egegxItilii,isgg
ligiggil
C.,l
fr'r
c.id
+ rj
-j

gglil,ulglgr

t{

it tE'H H
\t

H

(Q

cd dc o di
c'= 'Eiri
B4 E* E €

€€E€iH.- o. E
E EsrEyEEut
d ; -E $XH'***.8,
:ssH.:a*EgI

H jj
-EEtt
(1)'nr=
(J

g n g n $ E # E E I3E
fi
i
e.j +d
oi
d
00p.
cr
HEF9d h tr

gEE6 $rHilE
ho:
i'l o o

H

"[i"r
..tr$ Lr
c-f N
cr9

V
E'a
E*>
c
S sq: E:EF

888k8

d

+

-

A A..Y +: .d o.-.t

Ol

M HJ4

z'o

zE

^9J

Fr€

otr
c{o

C'J

trg' od

d,^ M
o..=

E s g ftrd
iri
9€ 5.;H

EEEfiEE
B

.aJ

l(

{
N

E

a

do

do

Efr
do

d

BC

ES

.Ed

$$
d
H

! fr E€ Efr
E .E-E .E $8,

EilfiE;r$$l,I
Iu
eE 6i .o o
Ki

ol
Fl

ro

oo

b,,.

\o

g;$;=g$fisB
to

E e EEefl :s*$
E E f;$-:

;gsHgE*sE"fE:3
oi c'i +

S;

\t

o)

(\I

r-

z
o
2
0o

firi

t{
EI

H

#s6

Hs

H

E

ar

ra

cd

N

sts
EV
o-mij

SB
EM

Glo(t
'ra

da(d
'r:r

d(a
'rr
6

E, Jd:
,E

$+

"#a
s*l1 E$t,I

(dcu0

ddu0

dchp
p5E

&f

$* * # EE

ils
:Eg t-.;
p ot'E.Ng

rt

o

Efr

EI<

H-.

to

E-g

E
H

AE E.'E'E S E .b
A"Es'E
o o o o E
o E
5i 3 A
o

o

u
*

A OO,AAiIP"A
j
oi ci +'ri

.o
c itr .gs
q HP$$ rB
$EE-E

(D
(D OJ (I) () E

O. O. OF.0.

2

g

(6

fr
!,
a

-Cooir 59!

ic
o$

ilH

ETHg
EOOC
; P

A

sd

=li 0.
i9

$tet s,g?g$n
ot

+

Fo.

5 - Ets

AES&E

Eg

$" q

oo S
dH;H
d

fr

E*E
-.i ^i

d

D

(r)

&

a
a

2
t-l
b
H

ilF]

*
a

z
D,

TE
HH
Er(,
F.2
u,El

2*

EI

t

FI

d

d

Jo

c

Et o

!t

$*
tE

{,
.{u

f,E{
EO

Ec

z3

FI

fr

H

co

o

z

N

q,

d
(,

3

d

tiEE

co

ig

oE

c

F.-

E;.E-;lt;E

"
; $$s Fsss;gfli
;€sff2f

=
M

z

ro \o

-EER Fo-EH
EF

FIN(t+

ta

(r) t

c)

s EE B EH $,

d

cc
oo

o

(l) o o o o= o L o o
P{ O.P.0.e:trAA.o.f1

rJr

g

S
-\

.E .E ,H
{* ) E
3 Fg€ E
* E n f; f; ;$HSE

d

A

v

H8

e.id

-i

u0 -o
oa
o
dat -rr

H

b

o

{F

xii

a

SE
" E EEa*
"g EE E-q-q

HQ

EH

E;

JT
Bg
5E

fr

-oa

3Lr d 'Nu)
of

4

EE

S:HPeE E:HEeE

-q

\Q

tr\